RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 30 Januari 2018 (Selasa Sore)
Siaran Tunda dari Ibadah Doa di Medan.
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita, Yesus Kristus.... Ibadah Doa Malang, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Doa penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 November 2008 (Kamis Sore)
Matius 24: 29-31 ->'KEADAAAN PADA MASA KEDATANGAN YESUS KE 2X'
Terjadi kegoncangan -... Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Palangkaraya, 22 September 2011 (Kamis Sore)
TEMA: Lukas 7:16b "Allah telah melawat umat-Nya."
Siapakah umat Allah yang sebenarnya?
Ibadah Doa Surabaya, 17 Mei 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
Bersamaan
dengan Penataran Imam dan Calon Imam II
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Juli 2013 (Senin Sore)
Melanjutkan
Tema Ibadah Kunjungan di Mangkutana
Matius
4: 19b 4:19
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 September 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 27 Juli 2018 (Jumat Malam)
Ulangan
9: 1-6 => Orang Israel diperingatkan supaya jangan
membanggakan jasanya 9:1. "Dengarlah, hai orang Israel!
Engkau akan menyeberangi... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 November 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 8 dalam susunan Tabernakel menunjuk... Ibadah Raya Malang, 07 Juli 2019 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 9:13-21
adalah tentang sangkakala keenam atau hukuman... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Mei 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9 tentang Yesus mengutus kedua... Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2009 (Minggu Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman:
Zaman Allah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:5
4:5 Dan dari takhta... Ibadah Raya Malang, 20 Juni 2010 (Minggu Pagi)
Matius 25:2-4
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima
bijaksana.
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juli 2019 (JUmat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita
sekalian.
Tema ibadah kunjungan di pulau Nias: Matius 19:
30 19:30. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu."
Perikop: upah mengikut Yesus. Ini
bicara soal tahbisan--pengikutan dan pelayanan kita kepada Tuhan--;
sama dengan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Seorang
imam--hamba/pelayan Tuhan--harus membawa korban penyerahan diri
sepenuh yang berbau harum di hadapan Tuhan, supaya ibadah
pelayanan kita berkenan kepada Tuhan.
Dalam perjanjian lama,
Imam Besar Harun dan imam-imam membawa seekor domba jantan untuk
korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan--syarat pada perjanjian
lama. Domba jantan disembelih, dikuliti, dan dipotong-potong,
kemudian dibakar menjadi asap berbau harum di hadapan Tuhan. Di
dalam perjanjian baru, Yesus mempersembahkan dirinya sebagai korban
penyerahan diri yang berbau harum di hadapan Tuhan saat Ia mati di
kayu salib.
Efesus 5: 1-2 5:1. Sebab itu jadilah
penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih 5:2. dan
hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah
mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya
untuk kita sebagai persembahan dan korban
yang harum bagi Allah.
Kalau Yesus sudah
membawa korban penyerahan diri sepenuh yaitu hidup-Nya sendiri, kita
juga sebagai seorang imam harus membawa korban penyerahan diri
sepenuh yang berbau harum kepada Tuhan.
Syarat korban
penyerahan diri sepenuh:
-
Efesus
5: 3-5
5:3.
Tetapi percabulan
dan rupa-rupa kecemaran
atau keserakahan
disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi
orang-orang kudus. 5:4. Demikian juga perkataan
yang kotor,
yang
kosong
atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi
sebaliknya ucapkanlah syukur. 5:5. Karena ingatlah ini baik-baik:
tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya
penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus
dan Allah.
Syarat
pertama
korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan: jangan
berjalan dalam dosa yang keji--jahat
dan najis--tetapi hidup suci. Artinya:
- Tidak
boleh ada dosa percabulan dan perzinahan baik secara jasmani maupun
rohani.
Secara
jasmani: dosa kawin mengawinkan (hubungan antara laki-laki dan
perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis--laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan--, hubungan intim
dengan binatang, nikah yang salah: kawin lari, kawin cerai, kawin
campur, dan kawin mengawinkan--seks bebas.
Secara rohani:
selalu mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan yang jasmani:
tidak setia, mengorbankan kebenaran (mengorbankan pengajaran benar,
hidup benar untuk mendapatkan perkara jasmani) dan ibadah
pelayanan.
Ibrani
12: 16 12:16.
Janganlah ada orang yang menjadi cabul
atau yang mempunyai nafsu
yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring
makanan.
Kita
harus hati-hati, tidak
setia dan benar sama dengan cabul secara rohani.
- Tidak
boleh ada keserakahan
yang sama dengan penyembahan berhala--dosa kejahatan; cinta akan
uang; menyembah uang; terikat akan uang sehingga menjadi kikir dan
serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan
sesama yang membutuhkan. Serakah= mencuri milik orang lain
terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, dan
mencuri milik sesama.
Jangan ada keserakahan apalagi dalam
keluarga--saudara kandung; sedarah daging. Kalau dalam keluarga
kita mencuri atau tidak adil atau menipu warisan, itu sama dengan
makan darah dagingnya sendiri. Terlalu jahat dan buas, seperti
binatang buas. Jangan! Kalau kita dalam kelebihan justru kita
harus mengalah kepada saudara yang dalam kekurangan.
- Tidak
boleh ada perkataan kotor/perkataan kosong/sembrono:
dusta, gosip, fitnah dan lain-lain sampai menghujat Tuhan.
Inilah
korban penyerahan diri kepada Tuhan. Syaratnya: jangan berjalan
dalam dosa yang keji. Tidak boleh ada percabulan, keserakahan, dan
perkataan kotor.
-
Efesus
5: 6-13
5:6.
Janganlah
kamu disesatkan
orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian
mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. 5:7. Sebab itu
janganlah kamu berkawan dengan mereka. 5:8. Memang dahulu kamu
adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, 5:9. karena terang
hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, 5:10. dan
ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. 5:11. Janganlah turut
mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu. 5:12. Sebab menyebutkan sajapun apa yang
dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah
memalukan. 5:13. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi
oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah
terang.
'jangan
berkawan'=
menghindari, bukan memusuhi.
Syarat kedua
korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan: jangan berjalan di
jalan yang sesat--jangan
mau disesatkan. Tadi,
kalau berbuat dosa, berarti kita jatuh. Tetapi kalau sesat berarti
kita berbelok dari jalan Tuhan. Keduanya membuat kita tidak sampai
ke hadirat sorga.
1
Petrus 2: 25 2:25.
Sebab dahulu kamu sesat
seperti domba, tetapi sekarang
kamu telah kembali kepada gembala
dan pemelihara jiwamu.
Kita
harus tergembala supaya tidak tersesat.
Hanya ini caranya. Kita harus tergembala dengan benar dan
baik. Tergembala dengan benar artinya kita tergembala pada pokok
anggur yang benar--pribadi Yesus; pengajaran yang benar--makanannya
benar. Disesatkan sama dengan makan makanan racun, sehingga
semakin lemah. Kalau gembalanya lemah, apalagi sidang jemaat. Kalau
makan makanan sehat, gembalanya sehat, jemaat juga sehat.
Ada
tiga macam penyesatan:
-
Pengajaran
sesat--ekor
naga di Wahyu 12 yang menyeret sepertiga bintang di langit.
Wahyu
12: 4 12:4.
Dan ekornya
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit
dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan
perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera
sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Ekor
naga menunjuk pada ajaran palsu/ajaran sesat yang menyeret
sepertiga bintang di langit--kehidupan yang dipakai Tuhan/menerima
kabar mempelai--sehingga dilemparkan ke bawah.
Dulu Adam dan
Hawa dilemparkan ke bawah karena ajaran sesat. Tuhan berkata:
'Semua
pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu.'
Tetapi ular berkata: 'Semua
buah pohon di taman tidak boleh kau makan.'
Inilah penyesatan. Akhirnya Adam dan Hawa dilemparkan dari Firdaus
ke bumi. Kita harus hati-hati!
1
Timotius 4: 1-2 4:1.
Tetapi Roh
dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 4:2.
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap
mereka.
Menghadapi
naga--ular yang cerdik--, yang dibutuhkan adalah tegas, bukan
pintar. Siapa
yang bisa diseret oleh ajaran palsu? Hamba/pelayan Tuhan dalam
pengajaran benar, tetapi tidak
tegas;
tidak diurapi Roh Kudus--tidak tegas untuk berpegang teguh pada
pengajaran yang benar, dan tidak tegas untuk menolak ajaran-ajaran
lain--karena sungkan, kedudukan dan sebagainya. Contohnya:
ketika Saul kehilangan urapan, dia datang kepada tukang tenung yang
dilarang oleh Tuhan--tidak ada ketegasan tetapi mengikuti logika
daging, keinginan daging, dan perasaan daging.
Siapa
yang dipakai untuk menyesatkan? Orang dekat, yaitu
-
Nabi
palsu.
Ulangan
13: 1-3
13:1.
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang
nabi atau seorang pemimpi,
dan ia memberitahukan kepadamu suatu
tanda atau mujizat, 13:2.
dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu
terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang
tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, 13:3. maka
janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu;
sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu
sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu.
Nabi
palsu membawa mujizat jasmani tetapi tidak ada keubahan hidup
sampai nanti menurunkan api dari langit untuk menguji apakah kita
mengikut Tuhan karena mengasihi Dia atau hanya karena perkara
dunia.
-
Saudara
terdekat, isteri dan lain-lain.
Ulangan
13: 6 13:6.
Apabila saudaramu
laki-laki, anak ibumu, atau anakmu
laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu
sendiri
atau sahabat
karibmu
membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada
allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek
moyangmu,
Jangan
sungkan!
"Seringkali
perkataan yang menusuk hati saya: Dia tidak hormat pada orang tua.
Tetapi kalau tidak hormat kepada Tuhan tidak apa-apa. Ini keliru
besar! Kita harus tegas soal perkara rohani, tidak peduli saudara,
isteri, orang tua. Jangan sampai kita diseret."
- Orang-orang
dursila.
Ulangan
13: 12-15 13:12.
Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu
untuk diam di sana, kaudengar orang berkata: 13:13. Ada
orang-orang
dursila
tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota
mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang
tidak kamu kenal, 13:14. maka haruslah engkau memeriksa,
menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan
sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di
tengah-tengahmu, 13:15. maka bunuhlah
dengan mata pedang
penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta
segala isinya dan hewannya.
Orang
dursila= hamba/pelayan Tuhan yang hanya mencari perkara jasmani.
Dia akan menyesatkan dan disesatkan.
Kita
harus tegas untuk menolak semua ini dengan ketajaman pedang firman
/pengajaran yang benar--'bunuhlah
dengan mata pedang.'
Tidak ada cara lain.
-
Penyesatan
kedua: perkataan-perkataan
hampa.
Efesus
5: 6 5:6.
Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata
yang hampa,
karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas
orang-orang durhaka.
2
Timotius 2: 14-18 2:14.
Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh
kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata,
karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang
yang mendengarnya. 2:15. Usahakanlah supaya engkau layak di
hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang
berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 2:16.
Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya
menambah kefasikan. 2:17. Perkataan mereka menjalar seperti
penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan
Filetus, 2:18. yang
telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa
kebangkitan
kita telah berlangsung
dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Perkataan
hampa ini terutama ajaran
yang menolak salib
dengan berkata: 'kematian
itu hanya untuk Yesus, sedangkan kita kebangkitan atau kemuliaan';
sama dengan hanya mencari yang enak bagi daging--menolak pengalaman
kematian. Ini sama dengan merusak
iman.
"Lempin-El
Kristus Ajaib sempat digoyang juga lewat perkataan orang-orang:
Kasihan murid-murid disuruh kerja dan lain-lain, padahal seharusnya
belajar alkitab, bukan jadi pembantu. Sempat terjadi saat om Pong
baru meninggal dunia. Saya tetapkan, seperti dulu yang sudah saya
alami, sekarang itu yang saya terapkan. Pengalaman kematian dulu,
baru nanti kebangkitan dan kemuliaan."
Ajaran
yang benar adalah mengikuti dan melayani Yesus harus ada
kematian--salib--, kebangkitan, sampai kemuliaan. Setiap perjalanan
kita harus ditandai dengan kematian, kebangkitan, dan kemuliaan.
Begitu membuang salib, iman akan rusak bahkan gugur dari iman, dan
binasa selamanya. Hati-hati!
- Penyesatan
ketiga: perbuatan
gelap
yang membuat tersesat.
Efesus
5: 8-11 5:8.
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang, 5:9. karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran, 5:10. dan ujilah apa yang berkenan
kepada Tuhan. 5:11. Janganlah
turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan
yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu.
'telanjangilah'
= jangan bergaul. Perbuatan
kegelapan adalah segala perbuatan yang tidak baik, benar, dan adil,
yang menyesatkan. Jangan bergaul dengan orang semacam ini!
"Di
pulau Nias diterangkan soal keadilan. Banyak kali kita di keluarga
tidak adil. Saya ada pengerja dan anak, apakah adil? Harus adil,
karena orang tidak adil sama dengan pezinah, pemburit dan
sebagainya (dalam kitab 1 Korintus). Supaya adil kita harus memihak
Tuhan/pengajaran benar. Kalau memihak sesuatu di dunia, pasti tidak
adil. Kalau tidak adil dalam keluarga, sama dengan makan darah
daging."
Inilah
syarat korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Yesus sudah mati
di kayu salib sebagai korban penyerahan diri yang berbau harum di
hadapan Tuhan. Kita juga membawa korban penyerahan diri sepenuh
kepada Tuhan yang berbau harum lewat tidak boleh ada perbuatan keji
(tidak boleh ada percabulan, keserakahan, perkataan kotor), kemudian
jangan tersesat tetapi tergembala dengan benar dan baik.
Ada
tiga penyesat: ajaran sesat. Harus tegas berpegang teguh ajaran yang
benar dan tegas menolak ajaran sesat. Tegas itu dalam urapan. Kalau
daging, tidak tegas (sungkan). Ada perkataan hampa; menolak salib
(tidak ada kematian). Ada perbuatan gelap; tidak benar, baik, dan
adil. Harus memihak Tuhan atau pengajaran yang benar.
- Efesus
5: 14-21
5:14.
Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah,
hai
kamu yang tidur
dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya
atas kamu." 5:15. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti
orang arif, 5:16. dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat. 5:17. Sebab itu janganlah kamu bodoh,
tetapi usahakanlah
supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. 5:18.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah
kamu penuh dengan Roh, 5:19.
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi
Tuhan dengan segenap hati. 5:20. Ucaplah
syukur
senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus
kepada Allah dan Bapa kita 5:21. dan rendahkanlah dirimu seorang
kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Ayat
20 = ucapan syukur sampai menyembah kepada Tuhan.
Syarat
ketiga
korban penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan: hidup
dalam kebangunan rohani--jangan
tidur. Kedatangan Yesus kedua kali seperti pencuri, kalau tidur,
kita akan terhilang/ketinggalan. Kebangunan rohani bukan ke luar
dulu (KKR), tetapi di dalam dulu.
"Saya
bersyukur punya gembala yang benar, yang mendidik dengan benar.
Ibadah persekutuan merupakan kelimpahan dari dalam penggembalaan.
Kalau di dalam melimpah, pasti ke luar. Sekarang dibalik. Kalau saya
tidak bisa melayani yang di dalam, lebih baik saya tidak ke luar.
Itu rumusnya."
Tanda
hidup dalam kebangunan rohani:
-
Bijaksana/arif;
sama dengan mengerti kehendak Tuhan= hidup dalam firman Allah--meja
roti sajian; ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci.
Jadi kalau mau bijaksana harus lewat ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Di sana kita bisa hidup suci
dan mempersembahkan
tubuh yang suci
sebagai korban penyerahan diri.
- Tanda
kedua: 'hendaklah
penuh dengan Roh Kudus'--pelita
emas; ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus.
Yohanes
6: 63 6:63.
Rohlah
yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Kalau
dikuasai Roh Kudus, kita bisa mempersembahkan
tubuh yang hidup--aktif,
setia berkobar (pelita menyala terus). Ini sama dengan minum anggur
dari sorga, kita mengalami kepuasan sorga, yang tidak bisa
dipengaruhi dunia. Tetapi kalau tidak setia, berarti kita minum
anggur dari dunia--mencari kepuasan di dunia sampai jatuh dalam
dosa dan puncaknya dosa; berkobar-kobar dalam berahi (Roma 1).
Bahaya besar! Tuhan tolong semua.
-
Tanda
ketiga: ayat 19-21= mengucap syukur sampai menyembah Tuhan--mezbah
dupa emas; ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; kita bersekutu
dengan kasih Allah Bapa sehingga bisa mempersembahkan
tubuh yang berkenan
pada Allah ('Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan').
Kita
mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengasihi sesama seperti diri
sendiri, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.
Ini
semua adalah ibadah yang sejati. Roma
12: 1 12:1.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup,
yang kudus
dan yang berkenan
kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
Dalam
sistem penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--,
ibadah pelayanan kita berkenan kepada Tuhan. Dulu, sama seperti
mempersembahkan domba jantan yang tidak bercela untuk disembelih,
dikuliti, lalu dipotong-potong. Begitu juga kita, untuk masuk
dalam tiga macam ibadah kita seperti disembelih--sakit bagi
daging--tetapi manis bagi jiwa dan roh--cepat
atau lambat akan berbuah manis,
bisa menjadi saksi bagi yang lain.
Contohnya: gembala harus
menyiapkan firman, saudara dari kuliah, kerja lalu masuk ibadah. Ini
seperti domba yang disembelih, dikuliti, dan dipotong. Kalau
semua berbuah, kebangunan rohani akan menjadi suatu ledakan. Kita
akan terus dalam ibadah persekutuan--lebih intensif--, sampai tiap
hari di Bait Allah seperti dalam kitab Kisah Rasul 2.
Jadi
ada tiga syarat korban penyerahan diri: tidak boleh hidup dalam dosa
keji; hidup dalam kesucian (tidak boleh ada percabulan, penyembahan
berhala, kata dusta, gosip, fitnah, menghujat Tuhan). Menghujat
Tuhan: pengajaran yang benar dibilang kebenaran sendiri. Ini betul
terjadi di kalangan pengajaran. Kalau orang yang tidak mengerti
masih ada harapan untuk bisa mengerti. Kalau orang yang sudah
mengerti tetapi menghujat, berarti sudah bebal ('tidak mau
mengerti lagi'); yang benar ditentang, yang tidak benar malah
didukung. Ini sudah tertutup kesempatan bagi dia. Kalau yang belum
mengerti, masih ada kesempatan.
"Ini
terjadi di Papua dulu (waktu saya pertama diundang ke Papua).
Almarhum Pdt Alex Tanto banyak didatangi untuk meminta supaya ibadah
persekutuan dibatalkan, bahkan keluarganya sendiri (orang yang
berpengaruh dan terpandang) memaki-maki dia. Tetapi orang tersebut
datang di kebaktian pertama, setelah selesai, dia berlutut di depan
Pdt Alex: 'Aku minta ampun, ternyata inilah yang benar.' Ini
juga sama-sama dalam pengajaran (GPT), tetapi belum mengerti. Kalau
yang sudah mengerti seperti murid Lempin-El, akan gengsi dan sudah
tertutup kesempatan. Kita harus waspada hari-hari ini."
Kemudian
syarat kedua: jangan tersesat, tetapi harus tergembala dengan
baik. Syarat ketiga: suasana kebangunan rohani (dalam
penggembalaan) sampai bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus
dan berkenan kepada Tuhan.
Domba disembelih, dikuliti,
dipotong--sudah tekun dalam penggembalaan dan memetik buah manis;
'takkan
kekurangan aku'--,
masih belum cukup. Harus
dibakar supaya berbau harum,
kalau tidak, akan hancur dan busuk. Jadi suasana kebangunan
rohani terjadi dalam penggembalaan dan mengalami pembakaran (ujian
atau percikan darah).
Efesus
5: 21 5:21.
dan rendahkanlah
dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut
akan Kristus.
Ayat
21 = proses pembakaran. Sudah digembalakan, rela berkorban
semuanya (waktu, keuangan, tenaga, pikiran) sampai bisa
mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan, sampai
berbuah manis ('Tuhan
adalah gembalaku, takkan kekurangan aku'),
sudah baik. Tetapi kalau dibiarkan akan busuk, bau, sebab itu harus
ada pembakaran.
Pembakaran
artinya percikan darah,
supaya terjadi pembaharuan hidup dari manusia darah daging menjadi
asap--manusia rohani--berbau harum di hadapan Tuhan. Yang
dibaharui adalah hati--menjadi
rendah
hati dan takut akan Tuhan; taat.
Roma
12: 2 12:2.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
'berubahlah
oleh pembaharuan budimu'
= pembaharuan
hati.
Yesus
rendah hati dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kita
taat sampai daging tidak bersuara lagi. Ini adalah asap berbau
harum di hadapan Tuhan; korban penyerahan diri yang berbau
harum--bagaikan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Dan Tuhan
mengulurkan tangan setia, berbelas kasih, dan menggenapi janji
kepada kita. Serahkan hidup hari-hari ini!
Hasilnya:
- Bilangan
14: 8
14:8.
Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke
negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Hasil
pertama: Tuhan menuntun langkah-langkah hidup kita menuju Kanaan
Samawi--Yerusalem baru. Ini adalah:
- Langkah-langkah
penyertaan dan pemakaian Tuhan--kita
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna, sesuai dengan gerakan Tuhan.
Perhatikan
kebaktian kunjungan. Mari bersaksi mulai dalam keluarga,
penggembalaan sampai antar penggembalaan. Dalam ibadah kunjungan
ada yang ikut langsung, ada yang berdoa, ada yang berkorban, mari
tetap dalam satu kesatuan.
Kita semuanya dipakai dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir sesuai gerakan dari Tuhan. Kalau
digerakkan untuk ikut, harus ikut.
"Satu
waktu ada orang dari luar negeri yang tergerak ikut, tetapi karena
tiketnya mahal, uangnya mau dialihkan untuk membantu biaya
panitia. Saya berkata: 'Apa gerakan dari Tuhan?' Dia jawab:
'Ikut.' Lalu saya bilang: 'Datang saja, tidak usah bingung.'
Jangan dibolak-balik, tetapi sesuai dengan gerakan Tuhan. Kalau
sudah digerakkan tetapi tidak mau, satu waktu tidak bisa. Tuhan
beserta kita. Yang penting ada langkah penyertaan dan pemakaian.
Kalau dipakai, akan disertai Tuhan. Tidak usah takut. Ada juga
yang mau memberikan persepuluhan kepada saya dari hamba-hamba
Tuhan, tetapi saya bilang: 'Jangan, itu justru menghambat. Jangan
ditipu oleh setan! Gerakan Tuhan yang kita ikuti, bukan gerakan
daging."
- Yerusalem
baru adalah kota yang indah berarti ada langkah
masa depan yang berhasil dan indah.
Kalau dipakai kita bukan disiksa, tetapi dijadikan berhasil dan
indah, yang penting gerakan dari Tuhan, bukan emosi!
-
Kanaan
adalah negeri yang penuh susu dan madu, artinya: langkah
pemeliharaan Tuhan secara jasmani dan rohani.
Secara
jasmani, Ia memelihara kita secara berkelimpahan--sampai mengucap
syukur.
Secara rohani: susu untuk bertumbuh, madu untuk
kekuatan, artinya: kita menjadi pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang
semakin kuat dan semakin bertumbuh ke arah kesempurnaan. Semakin
tua semakin kuat.
-
Amsal
16: 7
16:7.
Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang
itupun didamaikan-Nya
dengan dia.
Hasil
kedua: langkah
kemenangan dan kedamaian.
Periksa
kalau kita berbuat begini apakah ada asap berbau harum? Melayani
begini apa berkenan pada Tuhan? Itu yang penting. Kalau ada asap
berbau harum kita akan mengalami kemenangan, semua masalah yang
mustahil selesai pada waktunya. Luar biasa! Tergembala dan
pembakaran. Itu saja pertanyaan kita, apakah tergembala dan berbau
harum? Kalau itu ada, Tuhan tidak menipu kita. Kita hanya berusaha,
tetapi selebihnya serahkan kepada Tuhan (ada tiga syarat korban
penyerahan diri). Dia yang berbuat semuanya.
Langkah
kedamaian= semua enak dan ringan. Damai artinya tidak merasa
takut, najis, kecewa, benci, bangga dan sebagainya, tetapi hanya
merasakan kasih Tuhan yang besar dalam kehidupan kita.
- Mazmur
37: 23-24
37:23.
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan
kepada-Nya; 37:24. apabila
ia jatuh,
tidaklah
sampai tergeletak,
sebab TUHAN menopang tangannya.
Hasil
ketiga: tangan Tuhan mengangkat kita dari kejatuhan untuk
dipulihkan--langkah
pengangkatan.
Sekalipun
ada kejatuhan dan kegagalan--bukan saya setuju, tetapi kalau sudah
jatuh--, datang kepada Tuhan dan mengaku dosa (rendah hati), masih
ada pengangkatan dari Tuhan. Daud jatuh dengan Batsyeba,
seharusnya ia mati, tetapi karena tergembala, ia masih diangkat
oleh Tuhan. Saat nabi Natan menunjukkan kesalahannya, ia mengaku
dosa (merendahkan diri).
Kegagalan, kemerosotan akan
diangkat, dipulihkan, bahkan ditingkatkan. Kita disucikan dan
diubahkan terus menerus sampai sempurna seperti Yesus (tidak salah
dalam perkataan). Kita diangkat ke awan-awan yang permai dengan
sorak sorai: Haleluya,
kita bersama Dia selamanya untuk menerima upah hidup kekal
selamanya.
Tuhan
ada di tengah kita. Kita mengangkat tangan, dan Dia mengulurkan
tangan kepada kita semua. Serahkan hidup kepada Tuhan! Mungkin
masih berbau busuk dan lain-lain, Tuhan masih mau menolong. Masih ada
kesempatan apapun keadaan kita saat ini. Serahkan semua kepada Dia!
Jangan putus asa, kecewa, dan gugur, masih ada kesempatan. Dia tetap
baik, setia, berbelas kasih, dan menggenapi janji-Nya.
Apa
yang kita butuhkan? Kemenangan, pemeliharaan, pemakaian, penyertaan,
pengangkatan, semuanya ada di dalam perjamuan suci--ini adalah korban
penyerahan diri. Apapun keadaan kita, Dia sudah menyerahkan diri
di kayu salib untuk menjangkau kita. Serahkan hidup! Yang masih
banyak cacat cela, kekurangan--bau busuk--biar semua diubahkan
menjadi berbau harum mulai malam ini. Setiap langkah hidup kita,
Tuhan yang menentukan yang terbaik dan terindah.
Mungkin kita
dalam kekalahan, masih ada kemenangan; sudah berhenti melayani Tuhan,
masih ada kesempatan; dalam kejatuhan, masih ada kesempatan. Tuhan
tolong kita. Perjamuan suci bisa melakukan apa saja bagi kita. Mohon
uluran tangan Tuhan! Bukan hanya sampai di dunia, tetapi asap dupa
berbau harum sampai di hadapan Tuhan. Kita terangkat bersama keluarga
kita, tidak ada yang ketinggalan. Kita doakan semuanya. Pengangkatan,
keindahan, pertolongan, pemeliharaan, dan pemakaian Tuhan terjadi
lagi dalam kehidupan kita.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|