RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 08 Desember 2010 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang
Markus
3: 31-35 3:31.
Lalu datanglah
ibu dan saudara-saudara Yesus.
Sementara mereka berdiri di luar, mereka
menyuruh
orang memanggil Dia. 3:32.
Ada orang... Ibadah Doa Malang, 17 Maret 2015 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ada 2 kali... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Februari 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:29-31 " KEADAAN PADA WAKTU... Ibadah Doa Ucapan Syukur Surabaya, 28 Desember 2016 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih... Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2011 (Minggu Sore)
Matius 26:57-68 tentang SAKSI DAN KESAKSIAN.
Ada dua... Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 09 Mei 2013 (Kamis Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
pagi, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 05 Februari 2013 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk pada shekinah... Ibadah Doa Surabaya, 20 Oktober 2010 (Rabu Sore)
Matius
25: 31-32, 34a 25:31.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan... Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 04 Oktober 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 02 Juli 2017 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Doa Malam Session II Malang, 08 Maret 2011 (Rabu Dini Hari)
Keluaran 12:8 12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam... Ibadah Raya Surabaya, 06 September 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Januari 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius
28 secara keseluruhan tentang shekinah glory/...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih melanjutkan manfaat
kenaikan Yesus ke sorga
(diterangkan mulai dari Ibadah
Kenaikan Tuhan Surabaya, 30 Mei 2019):
-
Yohanes
14: 1-3
14:1.
"Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. 14:2.
Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya
di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Yang
pertama: Yesus naik ke sorga untuk menyediakan
tempat bagi kita
(diterangkan pada Ibadah
Kenaikan Tuhan Surabaya, 30 Mei 2019).
Tugas
kita di bumi adalah menyediakan tempat bagi Yesus sebagai Kepala,
yaitu tubuh-Nya yang sempurna. Artinya: kita
harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna.
-
Ibrani
2: 17
2:17.
Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia
menjadi Imam Besar
yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan
dosa seluruh bangsa.
Yang
kedua: Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk menjadi
Imam Besar dan Gembala Agung
yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, untuk
melakukan pelayanan pendamaian
atas dosa-dosa kita (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 02 Juni 2019
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Juni 2019).
Dosa
adalah pemisah antara manusia dengan Allah sehingga semakin hari
semakin jauh terpisah, dan kalau dibiarkan satu waktu akan terpisah
selamanya--sorga dan neraka. Karena itu kita harus berdamai, supaya
dosa diselesaikan, dan kita bisa terangkat ke sorga bersama-sama
dengan Dia.
-
Kisah
Rasul 1: 8-11
1:8.
Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi." 1:9.
Sesudah
Ia mengatakan demikian, terangkatlah
Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan
mereka. 1:10.
Ketika
mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 1:11.
dan
berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan
datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Yang
ketiga: Yesus naik ke sorga dengan dua janji (diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 09 Juni 2019):
- Ayat
8= janji
pencurahan Roh Kudus--kita
kenal dengan hari Pentakosta; Roh Kudus langsung dari
sorga--(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 09 Juni 2019).
- Ayat
11= janji
untuk segera datang kembali kedua kali dan mengangkat kita semua ke
awan-awan yang permai sampai ke sorga sehingga
di mana Yesus berada, kitapun berada; tidak terpisah lagi
selamanya.
Dua
janji ini digabung menjadi satu yaitu: untuk menyambut kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita terangkat ke
sorga, kita mutlak membutuhkan Roh Kudus. Tuhan tahu manusia
darah daging lemah, karena itu butuh kuasa Roh Kudus.
AD.
3 Kita
sudah belajar kuasa Roh Kudus untuk bersaksi, menghibur, dan menolong
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 09 Juni 2019).
Malam
ini kita belajar kuasa Roh Kudus berikutnya yaitu sanggup
membebaskan kita dari gaya gravitasi bumi atau daya tarik dunia
yang membuat kita tenggelam di lautan dunia bahkan di lautan api dan
belerang/neraka selamanya--dikaitkan dengan naik ke sorga.
Manusia
darah daging mengikuti hukum gravitasi, yaitu selalu turun ke bawah
biarpun bisa loncat tinggi, karena itu perlu kuasa Roh Kudus untuk
membebaskan kita dari gaya gravitasi dunia, supaya kita bisa naik
terus. Inilah kekuatan Roh Kudus.
Ada
tiga tingkatan daya tarik dunia yang hanya bisa dilawan dengan kuasa
Roh Kudus:
-
Yakobus
4: 4
4:4.
Hai
kamu, orang-orang yang tidak
setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia
adalah permusuhan
dengan Allah?
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan
dirinya musuh Allah.
Daya
tarik dunia yang pertama:
bersahabat
dengan dunia.
Dunia
menggunakan segala cara supaya kita bersahabat dengan dia, sehingga
membuat kita tidak setia kepada Tuhan bahkan bermusuhan dengan
Allah.
Praktiknya:
-
2
Korintus 11: 3-4
11:3.
Tetapi
aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan
dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus,
sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya. 11:4.
Sebab
kamu sabar
saja,
jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang
telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain
dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada
yang telah kamu terima.
Ini
adalah masa pertunangan, tinggal satu langkah lagi menikah dengan
Tuhan di awan-awan yang permai--pernikahan rohani.
Praktik
pertama: kehilangan kesetiaan yang sejati kepada Kristus--seperti
Hawa diperdaya ular di taman Eden. Sekarang artinya: tidak
setia pada pribadi Tuhan/firman pengajaran yang benar
karena tidak tegas untuk menolak suara ular, itulah gosip dan
ajaran yang tidak sesuai dengan pengajaran yang benar--'kamu
sabar
saja,
jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang
telah kami beritakan'. Sekian
lama Hawa setia pada firman pengajaran yang benar/pribadi Tuhan,
dan dia mengalami suasana Firdaus, tetapi waktu ular datang ia
tidak tegas.
Tidak tegas sama dengan tidak berada dalam
urapan; sama dengan manusia daging.
- Praktik
kedua: tidak
setia dalam nikah yang benar.
Kalau
tidak setia pada pribadi Tuhan/pengajaran yang benar, pasti tidak
setia pada nikah yang benar. Artinya: saling menyalahkan--ketika
Adam dan Hawa berbuat dosa dan telanjang, lalu Tuhan datang kepada
mereka, tetapi mereka saling menyalahkan--, saling menghakimi,
terjadi tawar hati--nikahnya tawar, air anggur yang manis hilang--,
kalau dibiarkan akan mengalami kepahitan, dan akhirnya terjadi
kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, sampai
kawin cerai--hidup dalam perzinahan.
Kalau tidak setia dalam
pengajaran yang benar, bahaya, pasti tidak setia dalam nikah yang
benar.
-
Praktik
ketiga: tidak
setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--menjadi
hamba yang jahat dan malas.
Matius
25: 26, 30 25:26.
Maka
jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:30.
Dan
campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke
dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Jahat=
menghakimi termasuk menggosipkan dan memfitnah orang lain, mulai
dari dalam nikah, kemudian penggembalaan, dan akhirnya terjadi
kebencian tanpa alasan. Hati-hati! Kalau sudah malas, pasti
jahat.
Akibatnya:
kehilangan Firdaus, dan masuk dalam kutukan. Bahaya! Dulu Adam dan
Hawa diusir ke dalam dunia yang penuh kutukan; biarpun hebat tetapi
hidup mulai letih lesu, berbeban berat, susah payah, dan air
mata--sudah kena pengaruh dunia/gravitasi bumi. Kalau dibiarkan,
akan masuk dalam kegelapan yang paling gelap; binasa selamanya di
neraka.
Kita butuh Roh Kudus. Manusia daging memang tidak
setia, tetapi cepat bosan. Perempuan Samaria kawin cerai, akhirnya
bosan, sampai lima kali belum cukup, itulah manusia daging yang
tidak setia.
Harus ada Roh Kudus, supaya kita tidak ditarik
untuk bersahabat dengan dunia! Yohanes
14: 26 14:26.
tetapi
Penghibur, yaitu Roh
Kudus,
yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan
mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan
kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Kegunaan
Roh Kudus:
- Yang
pertama:
- Mengajarkan
firman pengajaran yang benar--perkataan
Yesus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab.
Jangan dengar suara ular!
- Menolong
kita untuk mendengar firman pengajaran yang benar dengan
sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--seperti
anjing menjilat remah-remah roti.
Kita tegas untuk menolak
ajaran lain--termasuk gosip.
- Menolong
kita untuk mengerti firman.
Kalau
mendengarnya tidak sungguh-sungguh, sulit untuk bisa mengerti
firman. Harus tegas, supaya Roh Kudus menolong kita untuk mengerti
firman pengajaran yang benar.
- Menolong
kita untuk percaya pada firman pengajaran yang benar--firman
menjadi iman di dalam hati.
Kita menyimpan firman pengajaran
yang benar di hati, sehingga kita selalu MENGINGAT
DAN SETIA PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR.
Kalau ada suara ular kita langsung ingat firman.
"Satu
waktu kami mendengar firman tentang 46 tahun Bait Allah dibangun.
Yang mendengar berkata: Hebat, dahsyat, 46 tahun masih kurang,
ditambah 20 tahun lagi. Saya berkata: 'Salah pak, 46 ditambah 20
sama dengan 66, berarti alkitab yang dirombak.' Baru mereka sabar.
Ingat firman! Saya juga ingat pernah mendengar khotbah dalam satu
persekutuan--catatan isteri saya juga sama--: Kenapa Yesus tidak
mau turun dari kayu salib? Karena Dia menjaga gengsi. Saya tambah
yakin untuk tidak datang pada fellowship itu karena saya ingat
firman. Mengingat firman bukan di otak, tetapi di hati--menjadi
pengalaman hidup. Tolak yang tidak benar! Setia pada pribadi
Tuhan/pengajaran yang benar!"
Kalau
bisa menyimpan firman di hati--mengingat dan setia pada firman;
berpegang teguh pada firman--, maka kita
punya biji mata;
tidak gelap, tetapi terang. Tidak ada yang bisa mengganggu
gugat. Amsal
7: 2 7:2.
Berpeganglah
pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah
ajaranku seperti biji matamu.
Firman
tidak bisa diganggu gugat oleh apapun dan siapapun. Ini yang
penting! Hidup kita akan terang. Tetapi kalau firman dicampur
aduk, hidup kita akan gelap--tidak punya biji mata.
- Yang
kedua: setia pada firman pasti SETIA
DALAM NIKAH.
Kalau ada pengajaran yang benar, nikah bukan saling menghakimi
tetapi saling
mengaku dan mengampuni,
sehingga bisa tetap
menjadi satu
karena darah Yesus membasuh dosa-dosa kita.
-
Roma
12: 11
12:11.
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan.
Yang
ketiga: Roh Kudus membuat kita SETIA
BERKOBAR-KOBAR DALAM IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN--tidak
bisa diganggu gugat oleh apapun. Sibuk kerja atau kuliah,
silakan, tetapi ibadah pelayanan tetap tidak bisa diganggu
gugat. Ini berarti kita terlepas dari daya tarik dunia.
Tadi,
nomor satu adalah pengajaran--pokok anggur yang benar/pribadi Yesus.
Tidak bisa diganggu gugat. Kalau kita menyerah, kita seperti tidak
memiliki biji mata, sehingga menjadi gelap. Biar dia hebat,
tetapi kalau dia berusaha mengubah pengajaran, dia akan hidup dalam
kegelapan--kehilangan biji mata.
Begitu juga dengan ibadah
pelayanan. Utamakan ibadah pelayanan, supaya jangan kehilangan biji
mata. Dan terakhir, jangan coba-coba mengkhianati nikah supaya
jangan kehilangan biji mata.
Wahyu
1: 14 1:14.
Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Setia
menyala-nyala dalam pengajaran yang benar, nikah yang benar, dan
ibadah pelayanan kepada Tuhan sama dengan mata Tuhan yang bagaikan
nyala api--kita
menjadi biji mata Tuhan sendiri yang tidak bisa diganggu gugat oleh
apapun dan siapapun.
Luar biasa! Kalau kita membela kesetiaan kita kepada Tuhan, Dia juga
akan membela kita seperti biji mata-Nya sendiri.
Hasilnya:
- Kita
yang kecil tidak berdaya selalu dilindungi
dan dipelihara oleh Tuhan
di tengah dunia yang sulit, tandus, penuh binatang buas, celaka
marabahaya--raja Daud mengatakan: hanya
satu langkah jaraknya antara aku dan maut.
Kita
dilindungi sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun, kita disingkirkan ke padang gurun, dipelihara
langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran yang benar dan
perjamuan suci. Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci
adalah latihan menyingkir ke padang gurun.
- Sebutir
pasirpun tidak boleh masuk--banyaknya masalah dan dosa di dunia
sama seperti pasir di padang gurun--, artinya: aman,
damai sejahtera, semua enak dan ringan
sekalipun dunia ini tandus, penuh dengan pasir dosa dan
masalah.
Kalau
enak dan ringan, kita akan terangkat.
Kalau nikah, melayani Tuhan, sampai semuanya sudah enak dan ringan,
maka kita pasti
terangkat ke sorga.
Tetapi
kalau letih lesu, berarti turun, periksa, jangan-jangan sudah
bersahabat dengan dunia--tidak setia--atau mungkin datang beribadah
tetapi karena terpaksa. Jangan! Rugi!
Mari
perjuangkan pengajaran, nikah, dan ibadah seperti memperjuangkan
biji mata sendiri, sampai kita menjadi biji matanya Tuhan!
-
1
Yohanes 2: 15-16
2:15.
Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi
dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 2:16.
Sebab
semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging
dan keinginan
mata
serta keangkuhan
hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Daya
tarik dunia yang kedua:
mengasihi
dunia
sehingga tidak mengasihi Tuhan dan sesama--tanpa
kasih.
Praktiknya:
- Jatuh/tenggelam
dalam keinginan
mata,
yang mengarah pada dosa makan minum (merokok, mabuk, dan
narkoba)--seperti dulu Hawa melihat buah yang dilarang Tuhan, dan
ia menginginkannya.
Kalau ada keinginan mata tidak mungkin
mengasihi Tuhan dan sesama.
Bayangkan kalau satu orang
merokok di rumah, bagaimana keluarganya! Itu berarti tanpa kasih;
yang ada hanya mengasihi diri sendiri dan dunia. Kaum muda kalau
sampai kena narkoba, bagaimana orang tuanya? Seperti disambar
halilintar. "Saya
pernah melayani di penjara di Malang, orang tuanya tidak kuat. Saya
saja tidak kuat melihatnya."
- Jatuh/tenggelam
dalam keinginan
daging,
yang mengarah pada dosa kawin mengawinkan (percabulan antara
laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan
sejenis, dan nikah yang salah: kawin lari--tidak direstui orang
tua--, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Kaum
muda, hati-hati pada masa pacaran, kalau diminta yang najis-najis,
itu bukan kasih, tetapi mengasihi sendiri dan dunia; hanya hawa
nafsu daging--tidak mengasihi sesama.
Tanpa kasih, semua
akan sia-sia; berbahasa malaikatpun kalau tanpa kasih, sia-sia.
Jangankan berbuat dosa, berbuat baikpun kalau tanpa kasih, tidak
ada gunanya, dan menuju pada kebinasaan. Kenapa kita harus masuk di
situ?
- Jatuh/tenggelam
dalam keangkuhan
hidup--sombong--yaitu
- Mengandalkan/mengutamakan
sesuatu di dunia lebih dari Tuhan. Dia merasa hidup dari dunia,
bukan Tuhan.
Termasuk hamba Tuhan seringkali mengabaikan Tuhan.
Sombong! Tugas hamba Tuhan adalah ibadah pelayanan tetapi
sekarang tidak mau.
- Dan
puncaknya adalah tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran
yang benar; melawan Tuhan seperti Adam dan Hawa. Benar-benar ia
diusir ke dalam dunia--ditarik dari Firdaus ke dalam dunia yang
penuh letih lesu dan beban berat.
Itulah kekuatan
daya tarik dunia.
Apalagi kita yang sudah berada di dalam dunia, kalau tidak
hati-hati--kristen biasa--, bahaya. Yang dari Firdaus saja bisa
sampai ke dunia, apalagi yang sudah di dalam dunia. Harus
hati-hati!
Sungguh-sungguh
pada Tuhan, karena kita mau kembali ke sorga, bukan dunia ini
tujuan kita. Harus menomorsatukan Tuhan! Tidak bisa tidak. Semua
akan menjadi sia-sia kalau kita sombong.
Kalau
mengasihi dunia, akibatnya:
sedang
lenyap
bersama dengan dunia--bukan akan lenyap--, kiamat, sampai habis sama
sekali--binasa di neraka selamanya. 1
Yohanes 2: 17 2:17.
Dan
dunia ini sedang
lenyap
dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah
tetap hidup selama-lamanya.
Raja
Herodes gambaran dari orang hebat, tetapi dia sombong--menolak
firman yang keras saat Yohanes menegor dia: Tidak
halal engkau mengambil Herodias!.
Seharusnya ia minta ampun, tetapi ia melawan dan memenjarakan
Yohanes Pembaptis. Ia bukan melawan hamba Tuhan tetapi Tuhan.
Akhirnya jatuh dalam dosa makan minum--pesta--, kawin mengawinkan,
sampai binasa sekeluarga.
Kalau
tidak taat pada firman pengajaran yang benar, yang disampaikan
seorang hamba Tuhan, ia bukan melawan hamba Tuhan, tetapi
Tuhan.
Hati-hati!
Kalau ada satu orang di keluarga kita yang salah, jangan ikut-ikut,
siapa tahu bisa menolong. Tetapi kalau kita ikut, tidak bisa
tertolong lagi, dan sekeluarga akan binasa--seperti Adam ikut salah
karena mengikuti isterinya. Jangan ikut-ikut dan menyetujui yang
salah! Tuhan tolong kita semua.
Kita butuh Roh Kudus supaya
tidak mengasihi dunia dengan segala keinginannya, tetapi TAAT. Roma
8: 15 8:15.
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
Hanya
kuasa Roh Kudus yang menolong kita untuk tidak mengikuti keinginan
mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup; kita tidak mengasihi
dunia, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada firman
pengajaran yang benar sampai daging tidak bersuara lagi. Di taman
Getsemani, Yesus berdoa: Ya
Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku.
Itu keinginan/pikiran/kehendak daging-Nya karena Ia tidak bersalah.
Tetapi Ia berkata: bukanlah
kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi--'ya
Abba, ya Bapa!'.
Taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi sama dengan
mengasihi Tuhan lebih dari semua; berarti kita
terlepas dari dunia. Daging
tidak bisa taat, tetapi penuh keinginan yang membuat sombong dan
melawan Tuhan. Lewat Roh Kudus semua ditekan sehingga kita bisa taat
dengar-dengaran.
1
Petrus 1: 22 1:22.
Karena
kamu telah menyucikan
dirimu oleh ketaatan
kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling
mengasihi
dengan segenap hatimu.
Kalau
kita taat pada firman pengajaran yang benar kita akan hidup
dalam kesucian,
dan kita bisa saling
mengasihi
dengan tulus ikhlas. Ini yang penting! Benar
dan suci dulu, baru saling mengasihi dengan sungguh-sungguh.
Itu yang benar. Kalau berkata: Kami
berbuat najis karena saling mengasihi.
Salah besar! Jaga masa pacaran dan tunangan, bahkan sudah menikah
sekalipun tetap jaga kesucian. Kalau tidak suci, berarti tidak
mengasihi tetapi hanya keinginan dan hawa nafsu daging--mengasihi
dunia.
Kalau sudah saling mengasihi, kita bisa saling
menghormati
dalam nikah--tahu kedudukan sebagai suami, isteri, anak, dan orang
tua--, sampai saling
melayani,
sehingga tercipta kerukunan/kesatuan. Harus
benar, suci, dan saling mengasihi!
Roma
15: 5-6 15:5.
Semoga
Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan
kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6.
sehingga
dengan satu
hati
dan satu
suara
kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kalau
sudah suci, saling mengasihi, saling menghormati, sampai saling
melayani, akan terjadi kerukunan, yaitu satu
hati.
Di dalam nikah, penting, kalau tidak satu hati, susah, bisa terjadi
perceraian diam-diam sekalipun satu kamar dan satu rumah--seperti
Yusuf dan Maria; Yusuf menggunakan pendapatnya sendiri, sedangkan
Maria mendapat firman.
Satu hati sama dengan satu meja,
artinya hati
diisi dengan satu pengajaran yang benar, itulah alkitab.
Kalau tidak satu pengajaran yang benar, tidak akan bisa menjadi
satu. Kalau kembali pada alkitab, pasti sama, kalau tidak, berarti
bukan satu pengajaran. Karena itu harus satu iman/satu
pengajaran, satu
baptisan--dulu
satu bahtera Nuh--, sampai satu
suara
penyembahan yang benar.
Pada meja roti sajian ada dua belas
roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--66 menunjuk
pada pengajaran yang benar/alkitab. Enam pertama menunjuk pada
suami yang sudah diubahkan dan diisi dengan pengajaran yang
benar. Enam yang kedua adalah isteri yang sudah diubahkan oleh
firman. Dua ini menjadi satu kesatuan, lalu di atas roti ada dupa
yang dibakar--satu suara penyembahan: Haleluya.
Inilah
kerukunan/kesatuan. Ada apa-apa, tinggal menyembah, betapa indahnya.
Kalau tidak satu hati dan satu suara, saat ada masalah, justru
kacau. Mazmur
133: 1-3 133:1.
Nyanyian
ziarah Daud. Sungguh, alangkah
baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 133:2.
Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke
janggut Harun dan ke leher jubahnya. 133:3.
Seperti
embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke
sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
Ada
kerukunan ciptaan manusia--'dari
pada ramai, sekalipun salah biar sajalah',
bahaya, kelihatannya rukun tetapi hancur. Ini orang yang tidak
bertanggung jawab; tanpa kasih. Seringkali gembala juga tidak mau
mengambil resiko. Mau salah atau benar, yang penting baik. Itu ciri
orang dunia. Sekalipun baik, tetapi kalau tidak benar, itu adalah
kepura-puraan yang paling dahsyat. Hati-hati! Ia sama dengan setan
yang menyamar sebagai malaikat terang. Benar
dan suci dulu, baru baik,
itu yang dari Tuhan. Kerukunan yang benar adalah kembali
pada satu pengajaran dan satu suara.
Kalau rukun, hasilnya:
- Semua
menjadi baik dan indah pada waktunya.
- Tuhan
memerintahkan berkat-Nya:
- Berkat
jasmani; tidak bergantung pada jenis usaha dan lokasinya.
"Saya
pernah melayani ibadah natal ke desa, lalu ada jemaat dari desa
itu yang setia datang. Dulu naik motor, kemudian mengajak
isterinya, tetapi ada dua orang anak, akhirnya beli motor yang ada
gerobaknya. Pagi-pagi berangkat jam empat pagi lewat liku-liku
gunung. Sekarang sudah pakai mobil. Kemudian dia minta didoakan
tokonya. Saya kira di desa, ada jalan besar, ya tokonya di situ,
ternyata masih belok lagi, jalannya lebih kecil, masih belum
tokonya, belok lagi, sudah tidak ada jalannya, di situ tokonya.
Permisi, di sebelahnya ada kandang. Tetapi Tuhan bisa
memerintahkan berkat tidak peduli lokasinya."
- Berkat
rohani= kebahagiaan sorga.
- Berkat
rumah tangga= dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--disatukan
oleh Tuhan--; bisa melayani rumah tangga, dan sebentar lagi
ditingkatkan untuk melayani dalam penggembalaan dan antar
penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh
Kristus.
- Berkat
hidup kekal selamanya di sorga.
Yang
penting terlepas dari sahabat dunia--enak dan ringan; hidup sudah
terangkat--, kemudian terlepas dari kasih akan dunia--ada janji
hidup kekal selamanya; kita terangkat ke sorga.
-
Roma
12: 2
12:2.
Janganlah
kamu menjadi serupa
dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
Daya
tarik dunia yang ketiga:
menjadi
serupa dengan dunia. Artinya:
tidak mengalami keubahan hidup sekalipun keluar masuk gereja karena
hanya kewajiban dan tidak ada firman pengajaran--tetap
manusia darah daging yang keras hati.
Praktiknya:
sekalipun ia tahu tetapi tidak mau sampai tidak bisa membedakan
antara yang benar dari pada yang tidak benar, mulai dari
pengajaran/pribadi Tuhan yang benar dari pada yang tidak benar,
akhirnya tidak bisa membedakan ibadah pelayanan, nikah, dan semua
yang benar dari pada yang tidak benar, bahkan yang benar jadi salah,
salah jadi benar--tidak jujur/tulus; kalau tidak tegas, tidak akan
jujur/tulus. Kalau tegas, enak.
"Saya
dulu sempat mengeluh sampai mau keluar dari pastori karena selalu
disalahkan orang soal tanah gereja. Saya dianggap tidak bisa
bertetangga. Saya orang desa, saya tahu bertetangga, tetapi ini
sudah keterlaluan. Kunci mobil saya diminta jam tiga pagi, jam satu,
jam dua, lalu membakar sampah pas di depan kamar kami, sampai kami
terbatuk-batuk. Seharusnya membakar sampahnya di belakang seperti
sebelum saya datang. Tetapi saya dipersalahkan. Saya tidak cerita
pada om Pong, tetapi waktu beliau datang, beliau bertanya: 'Tanah
ini bagaimana?': 'Oh memberi ini itu.': 'Tidak bisa! Kembali ke
sertifikat!' Itu pesan om Pong. Orang mengira saya tidak ada kasih
karena menutup jalan. Tidak, tetapi mengikuti yang benar. Yang
sebelumnya, baik tetapi tidak benar. Bagaimana bisa seperti itu?
Suratnya tidak jelas, batas tanahnya tidak jelas. Saya berani
mengikuti nasihat om Pong sekalipun dicaci maki, dianggap tidak
punya kasih, biar saja. Aman. Sekarang saya bisa dapat garasi, satu
ruangan penuh dengan jemaat. Luar biasa. Kalau tetap mempertahankan
'kasih' tetapi tidak benar, akan tetap begitu terus, meletakkan
mobil saja susah. Tegas, kembali pada yang benar! Jangan berkata:
yang penting baik; yang penting kasih. Salah!. Harus tegas dalam hal
apapun!"
Sekarang
dunia begitu, yang benar jadi salah malah yang benar mau
disingkirkan, bahkan di dalam gereja Tuhan juga begitu, sudah sama
dengan dunia. Akibatnya:
- Salah
pilih--memilih
Barabas dari pada Yesus--= memilih yang salah, dan yang benar
disalibkan= salah pilih dalam ibadah, jodoh, persekutuan, dan dalam
segala hal, sehingga hanya menyesal seumur hidup.
Esau salah
pilih dan ia menyesal selama-lamanya.
- Tidak
sempurna.
Kalau terus mempertahankan yang salah--kebenaran sendiri--; tidak
akan bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali tetapi musnah
bersama dunia sampai binasa selamanya.
Oleh
sebab itu kita butuh kuasa Roh Kudus, supaya tidak menjadi sama
dengan dunia, tetapi Yesus. Ini gunanya Roh Kudus. Karena itu
Tuhan berjanji lebih dulu bahwa Ia akan mencurahkan Roh Kudus,
setelah itu baru Dia datang kembali. Menjelang kedatangan Tuhan,
biarlah Roh Kudus bekerja, supaya kita terlepas dari dunia.
Sekalipun sudah menjadi serupa dengan dunia, selama masih ada Roh
Kudus, biar dibongkar semua.
Jangan sampai terikat oleh dunia
ini, sampai saat Tuhan datang kembali kita
sudah terlepas dari dunia. Buktinya:
setia--hidup enak dan ringan--, taat dengar-dengaran, dan menjadi
sama dengan Yesus.
Titus
3: 5 3:5.
pada
waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh
Kudus mampu mengubahkan kita dari manusia darah daging yang serupa
dengan dunia ini menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat
rohani--, mulai dari pembaharuan hati yang keras menjadi hati yang
lembut--JUJUR/TULUS.
Roma
12: 2 12:2.
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan
budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Jujur/tulus
sama seperti hati bayi yang hanya menangis kepada Tuhan; kita
mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan
sehingga mujizat jasmani terjadi: suasana kutukan menjadi Firdaus;
tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil, gagal
menjadi berhasil dan indah, busuk menjadi harum, susah menjadi
bahagia. Ini sudah dialami oleh penjahat yang disalib di sebelah
Yesus, yang jujur mengakui dosanya. Penjahat saja ditolong Tuhan,
apalagi kita.
Sekarang ini, manfaatkan Roh Kudus:
- Jangan
bersahabat dengan dunia, tetapi setia dalam pengajaran, ibadah, dan
nikah--bagaikan menjaga biji mata--sampai kita menjadi biji mata
Tuhan.
- Jangan
mengasihi dunia tetapi taat dan suci--saling mengasihi, rukun, kita
semua menjadi satu di dalam Tuhan.
- Jangan
serupa dengan dunia tetapi jujur mengakui apa adanya, bukan
menghakimi orang lain! Kalau menghakimi orang lain, kita akan
merosot.
Biar
kita semua terangkat. Roh Kudus menolong kita. Sampai kalau Yesus
datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Tidak
salah dalam perkataan. Kita bersorak sorai: Haleluya
di awan-awan yang permai bersama keluarga tercinta. Kita bersama
Yesus selama-lamanya.
Kita
membutuhkan Roh Kudus, apapun keadaan kita malam ini. Ada
kekurangan, kelemahan, kegagalan, dan kehancuran kita, tetapi ada Roh
Kudus di tengah-tengah kita. Kita terlepas dari dunia ini untuk
bersama Tuhan. Biar Roh Kudus menolong kita semua untuk menghadapi
pengaruh dunia yang dahsyat, supaya kita semua terlepas dari pengaruh
dunia dan melekat pada Tuhan.
Setelah Yesus mati, bangkit, dan
naik ke sorga, barulah terjadi pencurahan Roh Kudus. Tuhan tahu
manusia darah daging hanya diikat oleh dunia sampai menjadi sama
dengan penjahat yang binasa selamanya. Tetapi Roh Kudus membebaskan
kita dari dunia, bahkan penjahatpun bisa ditolong. Mohon Roh Kudus
lewat perjamuan suci. Ini yang mutlak kita butuhkan, sudah cukup, dan
malam ini kita kembali pada suasana Firdaus. Jangan bangga/putus
asa dengan sesuatu, tetapi andalkan Roh Kudus.
Layak atau
tidaknya kita makan dan minum perjamuan suci terletak pada
ketulusan/kejujuran kita. Kalau kita jujur mengakui apa adanya, kita
layak untuk makan dan minum perjamuan suci. Perjamuan suci adalah
uluran tangan Tuhan yang bisa melakukan apa saja sampai
menyempurnakan kita semua. Semua yang buruk sudah Dia tanggung, dan
yang terbaik bahkan suasana Firdaus Dia berikan bagi kita. Kita
doakan keluarga kita supaya semua bisa terangkat di awan-awan.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|