RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 15 Januari 2012 (Minggu Sore)
Matius
26: 69-75 =
PETRUS
MENYANGKAL TUHAN.
Matius
26=
terkena pada buli-buli emas berisi manna (kehidupan yang tahan uji
dan sama sempurna seperti... Ibadah Doa Surabaya, 18 Februari 2009 (Rabu Sore)
Kebaktian Penataran Imam-Imam III SurabayaMatius 24: 29-31 = keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Januari 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
13: 1-3=> dosa dan penderitaan. 13:1.
Pada waktu itu... Ibadah Raya Malang, 25 Agustus 2019 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:13-21 tentang sangkakala yang keenam,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Juli 2012 (Rabu Sore)
Ibadah
Doa dialihkan pada hari Senin sebelumnya Dari siaran tunda Ibadah
Persekutuan Medan I (17 Juli 2012 Pagi)
Wahyu
19:... Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:5 1:5 dan dari Yesus Kristus,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Agustus 2015 (Senin Sore)
Bersamaan
dengan penataran imam dan calon imam II
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 08 Maret 2011 (Selasa Malam)
Keluaran 12:8 berbicara tentang PASKAH.
Keluaran 12:8 12:8 Dagingnya... Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Surabaya, 16 November 2008 (Minggu Sore)
Matius 24: 26-31 -> nubuat ke-5 yaitu tentang kedatangan Yesus yang
kedua kali. Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 April 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas pasal 4 dan 5 dalam... Ibadah Raya Malang, 11 September 2016 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:5 4:5 Dan dari takhta itu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juni 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:2 4:2 Segera... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Januari 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 17 Agustus 2017 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Meja Roti Sajian menunjuk pada kehidupan...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
4: 5 4:5
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan
tujuh obor
menyala-nyala
di hadapan takhta itu: itulah ketujuh
Roh Allah.
Rasul
Yohanes mendengar bunyi guruh yang menderu dan melihat tujuh obor
yang menyala-nyala. Ini adalah tujuh Roh Allah atau Roh Kudus dengan
tujuh wujudnya. Kalau kita bandingkan dengan kejadian di loteng
Yerusalem pada hari Pentakosta, ini sama, yaitu terdengar bunyi
seperti tiupan angin keras dan tampak nyala-nyala api berterbaran.
Ini juga merupakan kuasa Roh Kudus.
Kisah
Rasul 2: 1-4 2:1.
Ketika tiba hari
Pentakosta,
semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2:2. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 2:3. dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala
api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4. Maka penuhlah mereka
dengan Roh
Kudus,
lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
'seperti
tiupan angin keras'
= seperti guruh.
Kisah
Rasul 2: 1-13: Roh
Kudus menguasai lima indera manusia:
- Ayat
2: 'terdengar
bunyi'=
telinga.
- Ayat
3: 'tampaklah
lidah-lidah seperti nyala api'=
mata.
- Ayat
4: 'berkata-kata
dalam bahasa lain'=
mulut/lidah.
- Ayat
5-11: hidung--murid-murid dalam suatu penyembahan.
- Ayat
12-13: pipi/perasaan--dikira mabuk anggur dunia, padahal sebenarnya
mereka dipenuhi dengan anggur Roh Kudus.
Mengapa
TUHAN curahkan Roh Kudus untuk menguasai lima indera
manusia? Kejadian
3: 1-24 =>
manusia jatuh
dalam dosa (Adam dan Hawa jatuh dalam dosa). Di sini, dosa
menguasai lima indera manusia--mulai
mendengarkan suara ular sampai makan buah yang dilarang oleh TUHAN--,
sehingga manusia kehilangan kemuliaan TUHAN; kehilangan gambar Allah
Tritunggal, telanjang, hidup dalam suasana kutukan dan kebinasaan.
Hanya itu saja setelah lima indera dikuasai dosa.
Oleh sebab
itu, lewat Pentakosta TUHAN mencurahkan Roh Kudus untuk menguasai
lima indera manusia, sehingga manusia kembali kepada kemuliaan TUHAN;
kembali pada gambar Allah Tritunggal, berarti kembali ke Firdaus
bahkan sampai masuk kerajaan sorga yang kekal. Dulu saat manusia
dalam kemuliaan, manusia berada di dalam Firdaus, tetapi setelah
berbuat dosa--lima indera dikuasai dosa--, mereka telanjang, dan
diusir ke dunia, terkutuk, sengsara dan binasa.
Kejatuhan:
lima indera dikuasai dosa. Pengangkatan:
lima indera dikuasai Roh Kudus.
Proses
kejatuhan--kitab
Kejadian--dan
pengangkatan--kitab
Kisah Rasul--manusia
lewat lima indera:
- Kejadian
3: 1
3:1.
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Perintah
TUHAN tegas: Semua buah pohon di taman boleh kau makan buahnya
dengan bebas, kecuali satu. Kalau kau makan, kau mati! Tetapi suara
ular ada kata-kata: Bukan?
Ini yang membuat manusia tidak bisa tegas.
Di sinilah
kejatuhan manusia, yaitu telinga
mendengar suara ular,
bukan suara TUHAN.
Firman TUHAN: Semua
buah pohon di taman boleh
kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu. Suara
ular: Semua
pohon dalam taman ini jangan
kamu makan buahnya, bukan?" Ini
dibalik, yang boleh jadi tidak boleh. Selisih sedikit, tetapi sudah
jauh artinya.
Suara ular= suara asing, yaitu ajaran lain,
ajaran palsu, gosip-gosip. Kalau mendengar yang lain, akan timbul
pertanyaan--kebimbangan pada Firman pengajaran yang benar atau suara
TUHAN.
"Dulu
awal-awal om Pong meninggal taun 2002-2003. Banyak murid-murid
Lempin-El yang telepon saya: Ini mana yang benar, Om? Tabernakelnya
mana yang benar? Saya bentak saja: 'Baca catatan!' Yang tidak
sesuai, berarti salah!"
Kalau sekarang masih bimbang, bagaimana mau masuk surga?
Sekarang masih mau diskusi mana yang benar, kita terlalu
jauh--terdahulu bisa menjadi terkemudian. Kalau dengar suara
asing, akan bimbang pada suara TUHAN--firman pengajaran yang benar.
Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, kalau sudah bimbang pasti memilih
yang salah dan meninggalkan suara TUHAN. Contoh: Hawa mendengar
suara TUHAN dan suara ular, akhirnya meninggalkan suara TUHAN. Ini
bahayanya. Salomo tinggalkan pedangnya dan dengarkan suara
isteri-isterinya--ajaran lain. Inilah kejatuhan manusia lewat
telinga.
Lukas
8: 18 8:18.
Karena itu, perhatikanlah
cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa
yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia
anggap ada padanya."
Cara
kita mendengar ini menentukan,
apakah iman kita bertambah-tambah atau tambah habis. Perhatikan cara
kita mendengar! Artinya: telinga harus diurapi atau dikuasai Roh
Kudus, jangan dikuasai dosa. Kalau dikuasai setan/dosa, akan
mendengar yang tidak baik.
Kalau telinga
dikuasai Roh Kudus,
maka:
- Kita
bisa tegas untuk hanya mendengar firman pengajaran yang benar dan
tidak memberikan satu kalipun kesempatan untuk mendengar suara
ular.
"Sekarang
banyak ketakutan dari murid-murid. Saya katakan: 'Kalau sekarang
takut, bagaimana nanti kalau antikris datang? Bisa-bisa kamu
menyembah yang pertama.' Kuatlah, tenanglah!"
- Kita
bisa sungguh-sungguh dalam mendengar firman, sampai mengerti,
percaya atau yakin kepada firman--firman menjadi iman di dalam
hati--, sampai praktik firman--dengar-dengaran pada firman. Kalau
mendengar firman sambil main-main--main handphone,
lihat-lihat foto, ngomong-ngomong--, sungguh celaka, karena 'akan
diambil apa yang ada padanya'
"Saya
sebagai hamba TUHAN banyak melihat dan harus mengakui. Mereka
mengabaikan firman, akan diabaikan oleh TUHAN dan sungguh-sungguh
tidak baik."
Kalau
mendengar firman sampai praktik firman, hasilnya adalah iman
semakin dipertambahkan,
bertumbuh sampai iman yang sempurna--buli-buli emas berisi manna
dalam Tabernakel. Imannya teguh sampai sempurna.
Kalau
telinga dikuasai dosa, kita tidak sungguh-sungguh--tidak
dengar-dengaran--, maka apa yang ada pada kita diambil, termasuk
imannya diambil--hilang keselamatan, terkutuk dan binasa.
"Saya
diingatkan oleh om Pong. Kalau Lempin-El Kristus Ajaib bisa
menndegar firman sampai sehari dua kali, tetapi kalau main-main saat
dengar firman--mengantuk, bergurau--, nanti keluar benar-benar
hilang imannya dan tidak percaya Yesus."
Kalau
mendengar firman dengan sungguh-sungguh, imannya bertumbuh menjadi
iman yang teguh sampai dengan sempurna--selamat menjadi sempurna.
Kalau tidak, imannya--keselamatan--diambil dan hilang
selamanya--terkutuk dan binasa.
Inilah telinga yang diangkat,
sehingga bisa menjadi iman
yang teguh
dan menuju kesempurnaan.
- Kejadian
3: 2-3
3:2.
Lalu sahut
perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman
ini boleh
kami makan, 3:3.
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan
kamu makan ataupun raba buah itu,
nanti kamu mati."
'sahut'=
mulut. Kalau telinganya salah, mulutnya juga salah--secara jasmani
ada hubungannya, apalagi yang rohani.
Kejadian
2: 16-17 2:16.
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua
pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17.
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah
kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Mulut
di sini sudah salah,
yaitu
- Ayat
3 dibandingkan dengan ayat 16: mengurangi kata 'bebas' Banyak kali
orang berkata: Firmannya tidak usah panjang-panjang, tidak ada
artinya. Sama halnya dengan memberi tahu Yusuf: Untuk apa
mengumpulkan gandum banyak-banyak? Tidak perlu.
- Ayat
3 dibandingkan dengan ayat 17: menambah kata 'raba'. Kalau telinga
salah, mulutnya juga salah. Kalau dengar yang salah--gosip, ajaran
lain--, lama-lama mulutnya juga akan salah--menambah dan mengurangi
firman.
"Isteri
saya selalu mencatat saat khotbah dan selalu memberikan komentar
(tidak ada pujian). Satu
waktu saya diundang pernikahan. Karena mantan murid sekolah minggu,
saya datang. Hari itu Rabu, firmannya bergurau. Lalu Kamis (bible
study), saya khotbah juga bergurau. Isteri saya tulis: Tolong TUHAN,
sudah ketularan. Ini benar-benar ketularan. Karenanya, sejak itu
saya tidak mau lagi datang kalau berbeda, terserah mau dicap apa."
Kalau telinga terganggu--mendengar suara asing--maka mulut
juga berubah, yaitu menambah
dan mengurangi firman
pengajaran yang benar sesuai dengan suara daging--kepentingan
daging, keinginan daging.
Mungkin firman menunjuk soal nikah
yang suci, sedangkan di situ ada orang yang isterinya dua, tetapi
persepuluhannya banyak. Karena ada kepentingan daging, firmannya
tidak disampaikan--takut kalau orang tersebut lari. Padahal kalau
berani menyampaikan firman TUHAN, sekalipun orang tersebut lari,
TUHAN yang akan datang.
Kalau karena keinginan daging, saat
tidak ada uang, menyampaikan firman tentang persepuluhan.
Sekarang
banyak, kabar
baik dan kabar mempelai kalau ditambah dengan suara daging, akan
jadi kabar
busuk
yang membimbangkan, meruntuhkan iman sampai membinasakan.
Bilangan
13: 27-28, 32 13:27.
Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke
mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan
madunya, dan inilah hasilnya. 13:28. Hanya,
bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu
dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di
sana. 13:32. Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar
busuk
tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri
yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah
orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Ayat
27= ini pengajaran yang benar.
Ayat 28= tetapi ditambah suara
daging: 'hanya....'
Sama halnya jika ditanya: 'Benar
atau tidak pengajarannya?':
'Benar,
cuma...'
Atau saat ditanya: 'Salah
atau tidak pengajarannya?':
'Memang
salah, tetapi ..'
Karena itu kita berhati-hati dalam menyampaikan firman atau
bersaksi. Kalau
ditambah dengan suara daging,
bersaksi akan menjadi bergosip.
1
Timotius 6: 20 6:20.
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu.
Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan
pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut
pengetahuan,
Sekarang,
ilham atau wahyu mau dijadikan ilmiah; firman mau dijadikan
pengetahuan. Kabar
mempelai ditambah dengan pengetahuan sama dengan kabar
kosong;
omong kosong, sehingga:
- Tidak
menyucikan, tetapi menimbulkan perdebatan.
- Hanya
didiskusikan, mana yang benar dan yang salah. Bagaimana mau masuk
kerajaan sorga kalau masih belum tahu mana yang benar?
- Malah
menambah dosa, karena saling mencaci maki.
- Sampai
menyimpang dari iman--gugur dari iman--dan binasa.
"Saya
dengar dari murid-murid Lempin-El, ada yang menyarankan: Jangan
hanya di Lempin-El saja, nanti wawasannya kurang, ditambah dengan
ilmu pengetahuan supaya wawasannya bertambah. Salah! Saya katakan:
Pelajaran Lempin-El di Malang tahun 1995 sampai 2013, injil Matius
baru selesai, padahal baru mulai Matius 8 (selama 18 tahun, baru
selesai 1 buku). Kalau Lempin-El belajar 5 buku, sudah 90 tahun.
Bagaimana mungkin ini kurang wawasan? Jika sudah dimasuki ajaran
lain, ilmu pengetahuan, sudah kacau ngomongnya."
Ini yang sering terjadi, firman ditambah pengetahuan, suara
daging atau kepentingan daging, sehingga firman tidak murni
lagi.
Kita mohon pada TUHAN. Kalau telinga sudah diurapi,
dengar satu pengajaran yang benar, supaya mulut diurapi juga.
Pengajaran yang benar adalah pengajaran yang tertulis di alkitab dan
diwahyukan oleh TUHAN.
"Pengajaran
yang diwahyukan TUHAN kepada Pdt van Gessel sudah teruji (pengajaran
Tabernkel dan mempelai sudah 80 tahun lebih), yang lainnya hanya
berapa tahun, habis. Sekarang saya percaya, akan semakin besar. Dulu
ibadah kunjungan-kunjungan satu tahun satu-dua kali, sekarang setiap
bulan, bahkan satu bulan bisa dua kali."
Galatia
4: 13-17 4:13.
Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan
Injil kepadamu
oleh karena aku sakit pada tubuhku. 4:14. Sungguhpun demikian
keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu
tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan,
tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang
malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus
sendiri. 4:15. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan
sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi
tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan
memberikannya kepadaku. 4:16. Apakah dengan mengatakan kebenaran
kepadamu aku telah menjadi musuhmu? 4:17.
Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan
tulus hati, karena
mereka mau mengucilkan kamu,
supaya kamu dengan giat mengikuti mereka
Ayat
13= rasul Paulus dalam keadaan sakit dan lain-lain saat memberitakan
injil, pengajaran yang benar. Ayat 14= saat rasul Paulus
memberitakan firman dalam keadaan sakit--mungkin waktu itu terkena
penyakit luar yang menjijikkan--, tetapi tetap disambut (tidak
jijik), diterima seperti menerima malaikat.
Ayat 17 =
'tetapi
tidak dengan tulus hati'
= dengan gosip dan lain-lain.
Jangan
mengulangi kejatuhan Hawa! Nomor satu adalah telinga. Jangan
berani mendengarkan suara asing apapun alasannya!
Kalau sudah dengar suara asing, indera lainnya pasti
jatuh--telanjang, terkutuk dan binasa. Sebab itu TUHAN mau
merestorasi lima indera kita lewat pentakosta. Bukan sok benar,
tetapi sesuai pengajaran benar yang sudah kita warisi, praktikkan
dan alami selama ini. Kita bertahan, jangan dicampur apapun, baik
suara daging maupun pengetahuan.
"Tahun
1982, saya sudah banyak dengar firman dari hamba TUHAN lain, tetapi
begitu dengar firman pengajaran satu kali saja, saya langsung
tertarik dan mengejar terus. Saat membaca ayat ini saya teringat,
saya tidak capek-capek dari luar kota datang untuk mencari firman
ini. Dulu bisnya sedikit dan tidak bisa setiap jam seperti sekarang.
Harus buru-buru, tetapi senang sekali mendengarnya."
Kalau
diurapi Roh Kudus--telinga dan mulut diurapi Roh Kudus--, rasul
Paulus berani menyampaikan firman pengajaran yang benar sekalipun
harus dimusuhi atau dikucilkan, lebih lagi, sekalipun harus
berhadapan dengan orang tua, mertua, anak. Harus berani. Orang kaya
dan sebagainya, tidak peduli. Bukan memusuhi orangnya, tetapi soal
pengajaran harus berani, jangan ikuti yang tidak benar!
"Karena
itu saya tidak setuju kalau terjadi pertentangan di internet. Yang
penting kita sudah menyatakan yang benar. Kalau tidak diterima,
silahkan saja. Jangankan saya, TUHAN Yesus saja banyak yang menolak,
bahkan saudara-Nya sendiri menolak. Jangan heran. Yang penting, kita
berusaha, berdoa sungguh-sungguh. Masalah diterima atau tidak, itu
urusan TUHAN."
Jadi,
kita harus waspada. Yang
memusuhi dan mencaci maki firman pengajaran benar
adalah orang yang tadinya menerima firman pengajaran yang benar
dengan antusias, semangat bahkan menyaksikan dan mengkhotbahkan,
tetapi sekarang ia menambah dengan suara dagingnya dan pengetahuan
atau melanggar. Yang tidak boleh, jadi boleh. Hati-hati! Memang
sudah terbukti. Ini bahaya! Dari terdahulu menjadi terkemudian, dari
tekemudian menjadi terdahulu. Sementara yang baru mendengar satu
kali, langsung semangat.
"Ada
jemaat baru di Medan, baru dengar satu kali di radio. Dia langsung
cari sekalipun jaraknya jauh. Ini yang ngeri. Yang sudah lama
mendengar, malah loyo, bahkan mencaci maki."
Kuasa
Roh Kudus menolong kita semua.
"Di
Malang saya baru tahu. Ibunya baru meninggal dunia (ibunya dari
gereja lain), saya ke sana, lalu ia berkata kepada saya: 'Om, saya
minta maaf, saya dulu ikut ke gereja sini karena pacar saya cantik.
Tetapi saat mendengar khotbah saya mengamuk sekali: Terlalu pendeta
ini.' Tetapi setelah dua atau tiga kali mendengar, dia katakan:
'Untung Om saya di sini (sekarang dia melayani zangkoor), kalau
tidak bagaimana?' Tetapi dia dimusuhi satu keluarga. Ini dia. Dari
terkemudian menjadi terdahulu. Kita yang sudah lama mendengar
seringkali mencaci maki pengajaran."
- Kejadian
3: 6
3:6.
Perempuan itu melihat,
bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.
'melihat'
= mata.
Kalau
telinga mendengar yang lain, mulut menambah dan mengurangi firman
pengajaran yang benar, maka mata
memandang sesuatu yang enak bagi daging
sekalipun bertentangan dengan firman pengajaran yang
benar--sekalipun dilarang oleh TUHAN.
Sebenarnya perintah
TUHAN kepada Adam dan Hawa, ringan sekali. Kecuali kalau dibalik:
Kamu hanya boleh makan 1 buah ini, yang lain tidak boleh. Tetapi
perintah TUHAN: Hanya satu yang tidak boleh. Tetapi kalau telinga
dan mulut salah, maka mata akan memandang yang dilarang oleh
TUHAN.
Kaum muda hati-hati soal jodoh! Hati-hati dengan mata!
Jangankan melihat, mengerlingkan pun tidak boleh terhadap yang
dilarang oleh TUHAN. Ini adalah pandangan daging, yaitu rela
mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani.
Seperti Lot dan Abraham. Lot ikut Abraham dan dibesarkan
oleh Abraham--Lot adalah keponakan Abraham. Lalu sama-sama diberkati
dan tempatnya tidak cukup, gembala-gembalanya sudah sering
bertengkar. Lalu Lot disuruh memilih tempat oleh Abraham.
Seharusnya, Lot menurut saja pada Abraham, tetapi ia menggunakan
pandangan daging, sehingga memilih Sodom Gomora yang dilihat seperti
taman sorga. Kaum muda, kita sebagai anak-anak hati-hati, harus
ingat orang tua!
Kejadian
13: 9-10, 13 13:9.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan
dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika
engkau ke kanan, maka aku ke kiri." 13:10. Lalu Lot
melayangkan pandangnya
dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya,
seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu
terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- 13:13.
Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Tidak
peduli keadaan rohaninya, yang penting jasmaninya enak--padahal
orang Sodom dan Gomora, rohaninya jahat dan najis. Ini pandangan
daging/pandangan
jasmani,
yaitu:
- Tidak
tahu membalas budi. Hati-hati anak terhadap orang tua!
- Memandang
Sodom Gomora yang jahat dan najis seperti taman TUHAN, padahal di
balik itu api dan belerang.
-
Selalu
mengorbankan yang rohani--mengorbankan pengajaran yang benar--untuk
dapat yang jasmani--uang, kedudukan.
Akibatnya:
makan korban, yaitu isteri Lot menjadi tiang garam. Sia-sia
semuanya.
Sedangkan Abraham, pandangannya salib. Kalau
telinga benar--mendengar pengajaran yang benar dan
dengar-dengaran--, mulut benar--menyatakan pengajaran yang benar,
bersaksi yang benar--, maka mata
memiliki pandangan salib.
Pengajaran
dan salib adalah satu--tidak bisa dipisahkan. Hanya orang yang mau
menerima firman pengajaran yang benar--mendengar dan
dengar-dengaran--yang mau memikul salib.
Kejadian
13: 14-15, 17 13:14.
Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada
Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau
berdiri itu ke timur
dan barat,
utara
dan selatan,
13:15. sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan
kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. 13:17.
Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab
kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
Ayat
14= 'berfirmanlah
TUHAN kepada Abram'
=
Abraham
selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan firman TUHAN, bukan
menggunakan pandangannya sendiri. 'timur
dan barat, utara dan selatan'=
salib.
Pandangan Abraham adalah pandangan salib--pandangan
yang sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Sekalipun sakit
bagi daging, tetapi akan berakhir di tanah Kanaan. Artinya:
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh
Kristus yang tidak bisa dihalangi siapapun, dipelihara dengan
berkelimpahan--di Kanaan ada susu dan madu-- sampai mengucap syukur,
bahkan sampai pada kemuliaan TUHAN; hidup kekal
selama-lamanya--Kanaan samawi.
Kita jaga pandangan
sungguh-sungguh! Telinga,
mulut dan mata ini menentukan.
Markus
7: 37 7:37.
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia
menjadikan segala-galanya baik,
yang tuli
dijadikan-Nya mendengar, yang bisu
dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau
telinga, mulut dan mata baik, maka semua
TUHAN jadikan baik;
TUHAN sanggup menjadikan semuanya baik, berhasil dan indah. Kalau
mau masa depan menjadi baik, sampai semuanya baik, tiga indera
inilah yang harus dijaga terlebih dahulu. Perhatikan cara
mendengar!
"Saya
tidak akan pernah lupakan apa yang ditelandankan oleh gembala dan
guru saya Om Yo dan Om Pong. Hanya satu saja yang didengar."
Kalau
telinga baik, semuanya akan baik. Jangan dikuasai oleh dosa, tetapi
diurapi oleh Roh Kudus. TUHAN tolong kita semua.
-
Kejadian
3: 4-5
3:4.
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati, 3:5.
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang
baik dan yang jahat."
Ini
ajaran setan. Hati-hati dengan hidung! Ajaran
setan adalah kalau memiliki pandangan daging, ia akan ikuti ajaran
setan yaitu mau
jadi sama dengan TUHAN lewat berbuat dosa--lewat
ambisi daging, keinginan daging, dan cara-cara daging. Seperti dulu
mau mendirikan menara babel (mau sampai kepada TUHAN dengan
mendirikan menara babel).
Jika memiliki pandangan daging,
maka kehidupan
itu mau menjadi sama dengan TUHAN dengan keinginan daging--berbuat
dosa--, cara-cara
daging.
Bukan jadi sama dengan TUHAN, tetapi jadi sama dengan setan. Ini
bagaikan hidungnya rusak dan tidak bisa bernafas/tidak bisa berdoa
menyembah TUHAN.
Yang benar, jadi sama dengan TUHAN lewat doa
penyembahan.
Kita manusia darah daging bisa jadi sama dengan TUHAN lewat doa
penyembahan--proses perobekan daging: penyembahan satu jam, doa
puasa, doa semalam suntuk. Seperti yang diajarkan oleh Yesus; Dia
semalam-malaman berdoa, Yesus berpuasa 40 hari 40 malam, dan Yesus
berkata kepada Petrus: 'Petrus
tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga satu jam saja?'
"Besok
malam di Malang ada doa semalam suntuk. Yang tidak bisa hadir, bisa
lewat siaran langsung. Mulai jam 17.15 doa penyembahan, jam 21.00,
lalu jam 4 pagi. Selain untuk perobekan daging (keubahan hidup),
kita juga diberikan tugas-tugas seperti tanggal 24-25 di Ambon (saya
merasa tidak mampu juga). Tidak sembarangan, mulailah dengan
menyembah TUHAN. Menyampaikan firman itu bukan dengan pengalaman
(maafkan, kalau dengan pengalaman saya sudah cukup, sehari khotbah
bisa
dua-tiga
kali). Tetapi dalam pekerjaan TUHAN, tetap dengan persiapan, yaitu
menyembah TUHAN; perlu untuk diisi dulu oleh TUHAN, baru kita bisa
salurkan ke luar."
Pesan
dari TUHAN kepada kita: mulailah
segala sesuatu dengan perobekan daging--doa
penyembahan--, supaya arahnya jelas, yaitu menjadi sama dengan
Yesus. Kita bermain musik, berkhotbah, menyanyi, berkorban dan
lain-lain karena merindu untuk menjadi sama dengan TUHAN dan kita
tidak akan menipu orang-orang yang hadir. Kita melayani orang-orang
yang hadir untuk
mengajak
mereka menjadi sama dengan TUHAN.
Kejadian
3: 6-7 3:6.
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya. 3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua
dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Kalau
empat indera sudah dikuasai dosa/setan, pasti kehilangan
ketaatan pada TUHAN,
sehingga tangan berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan
minum dan kawin-mengawinkan.
Setelah manusia--Adam dan Hawa--diusir ke dunia, manusia berbuat
dosa sampai puncaknya dosa. Sudah
tidak ada rem lagi.
Kalau telinga mulai mendengar ajaran lain, mulutnya menambah
mengurangi firman (yang benar jadi salah), matanya hanya pandangan
daging (yang penting dapat sesuatu), dan tidak menyembah TUHAN (yang
ada hanya keinginan dan ambisi), maka ia tidak taat dan pasti
berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Akibatnya:
kehilangan kemuliaan TUHAN; telanjang; kehilangan gambar Allah
Tritunggal.
Sebaliknya, kalau kita taat
dengar-dengaran--empat
indera dikuasai Roh Kudus--sekalipun
sakit bagi daging, tetapi di baliknya
ada
kemuliaan TUHAN.
Seperti Yesus taat sampai
mati
di kayu salib,
tetapi di balik itu ada kemuliaan yang luar biasa.
- Kejadian
3: 7, 10
3:7.
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 3:10.
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam
taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
'lalu
mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat'
=> karena malu.
Indera
yang kelima yaitu kulit.
Jika sudah telanjang, akan malu. Akhirnya telanjang dan tidak tahu
malu. Ini perasaannya sudah hancur.
Jika
telanjang, pasti takut dan malu. Ini menunjuk pada perasaan,
yaitu perasaan
takut dan malu. Takut
dan malu= kehilangan damai sejahtera; kehilangan urapan Roh
Kudus. Kalau dibiarkan, akan telanjang tetapi tidak takut dan
tidak tahu malu; hanya jadi seperti anjing dan babi. Sudah
hancur.
Malam ini, masih ada pertolongan dari TUHAN. Anjing
dan babi= seperti garam yang tawar, tidak ada kepuasan--babi
mandi lalu kembali ke kubangan dan anjing menjilat muntahnya lagi--,
dan busuk: kering rohani, sampai binasa.
Akibatnya:
Hawa diusir ke dunia, tidak boleh ada di taman Eden. Kalau lima
indera sudah rusak, tidak boleh ada di taman Eden, tetapi diusir ke
dunia, bersuasana kutukan, susah payah,
penderitaan
dan duri-duri sampai kematian kedua--kebinasaan.
Tetapi
TUHAN mau menolong kita, sekalipun lima indera sudah rusak, bahkan
mungkin perasaan sudah tidak ada damai sejahtera--yang
ada hanyalah suasana kutukan.
Cara
TUHAN menolong:
lewat korban pendamaian di taman Eden. Kejadian
3: 21 3:21.
Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan
untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Di
taman Eden binatang
korbannya masih samar-samar--tidak
tahu apa binatang korbannya yang disembelih--dan
hanya berlalu untuk dua orang
atau suami
isteri--untuk
menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa.
Nikah harus diperdamaikan hari-hari ini. Saling mengaku dan saling
mengampuni
baik suami-isteri, anak-orang tua.
Kalau salah satu
pihak tidak
mau, terserah. Tugas kita sudah selesai. Yang penting, kita jangan
berbuat dosa lagi. Kita hanya berdoa saja, siapa tahu dia juga
ditolong dan dilembutkan oleh TUHAN. Hubungannya
diperbaiki
supaya jangan sampai telanjang,
tidak mengalami
suasana kutukan,
tidak menjadi garam yang tawar seperti isteri Lot, dan tidak
mengalami kebusukan.
Di
zaman
Taurat
atau zaman Israel (di Kitab Imamat dan Keluaran),
binatangnya sudah jelas, yaitu lembu, kambing, domba,
dan burung tekukur, tetapi masih bayangan dari apa yang akan datang
dan hanya untuk satu bangsa, bangsa Israel. Bangsa kafir belum
mendapatkan
bagian.
Roma
3: 23-25 3:23.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah, 3:24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan
dalam Kristus Yesus. 3:25.
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena
iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi
dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Ayat
23= telanjang, takut dan malu, aampai tidak takut dan tidak tahu
malu. Ada juga yang berkata: Buktinya
mana? Aku berbuat korupsi dan sebagainya, malah bisa beli mobil. Yang
ke gereja apa itu, tidak punya apa-apa. Sebenarnya,
ini tinggal menunggu hukuman saja.
Di
perjanjian baru, baru
digenapkan.
Korban pendamaian digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib. Kalau
kita sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, takut dan malu, atau
sudah tidak takut dan tidak tahu malu, malah
menantang--seperti
anjing babi--,
tetapi belum dihukum
('dibiarkan'),
ini adalah panjang
sabarnya TUHAN
yang memberi kesempatan bagi kita
untuk bisa menggunakan korban pendamaian. Perhatikan!
Korban
Kristus; Anak Domba Allah yang disembelih-dikuliti di kayu salib,
untuk memberi pakaian dan menutupi
ketelanjangan kita.
Masih ada panjang sabar TUHAN sampai pada malam ini.
"Saya
tahu masih ada panjang sabarnya TUHAN.
Mungkin ada yang sudah takut dan malu, tidak takut dan tidak tahu
malu lagi,
tidak
apa-apa sampai pada malam hari ini (tidak apa-apa sampai detik ini,
hari ini). Sebagai gembala saya tahu persis masih ada panjang sabar
TUHAN, karena TUHAN masih berfirman, tetapi
setelah keluar dari sini, saya tidak tahu, saya tidak tanggung jawab.
Ini masih panjang sabarnya TUHAN.
Tidak bergurau."
Gunakan
kesempatan! Bagaimana
cara menggunakan panjang sabarnya TUHAN;
cara menggunakan korban pendamaian?
Lewat berdamai,
yaitu
- Mengaku
dosa sejujur-jujurnya kepada TUHAN
dan sesama. Kalau diampuni, jangan
berbuat
dosa lagi.
- Mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
Saat
itu darah Yesus memperdamaikan dosa-dosa kita; saat itu Yesus meminum
anggur asam pahit
akibat dosa-puncaknya dosa
dan Dia gantikan dengan anggur baru--kuasa
Roh Kudus ada di tengah kita semua.
Tadi, mereka menyindir
murid-murid. Waktu
murid-murid menyembah TUHAN dengan bahasa Roh dan berbicara dalam
bahasa mereka (orang Galilea tetapi bisa bahasa-bahasa lain), mereka
menyindir murid-murid bahwa mereka mabuk anggur. Sementara sudah
berbuat dosa, berzinah dan sebagainya, tetapi
tidak takut dan tidak tahu malu, ia inilah yang mabuk oleh anggur
dunia. Tetapi Roh Kudus adalah anggur dari sorga.
Roh
Kudus inilah yang bisa membuat kita kembali taat.
Seperti dulu saat Adam dan Hawa taat, mereka mengalami suasana
Firdaus. Begitu inderanya dikuasai setan satu persatu, mereka menjadi
tidak taat, tidak damai, takut dan malu.
Roma
8: 15 8:15.
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi
takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
Kalau
masih dengar firman malam ini, gunakan kurban Kristus untuk berdamai!
Semua dosa diselesaikan--di
kayu salib Yesus berseru: 'Sudah
selesai!'--dan
anggur Roh Kudus dicurahkan. Roh Kudus inilah yang bisa membuat
kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN apapun resikonya sampai daging
tidak bersuara; sama
dengan kita hanya
mengulurkan tangan kepada TUHAN ('terserah
Kau, TUHAN')
dan TUHAN
mengulurkan tangan-Nya--kuasa
Roh Kudus--kepada kita.
Jika
taat, hasilnya:
- Ada
kuasa
penciptaan.
Petrus
tidak menangkap ikan semalam-malaman. Ia taat saat TUHAN perintahkan
menebarkan jala
di siang hari (secara logika waktunya kurang tepat)
dan ia menangkap
ikan.
Kuasa
penciptaan:
- Dari
tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita di tengah
kesulitan dunia.
"Saya
bercerita
pada Lempin-El, saat saya jadi pengerja dan jadi gembala di Malang.
Waktu jadi pengerja, saya tidak punya apa-ap--tidak
bisa mengurus pasport--,
tetapi ke luar negeri dan pulang dari luar negeri, ada oleh-oleh.
Dari mana uangnya? Ketika jadi gembala di Malang, pergi ke luar
negeri, dolarnya tinggi. Ambil kaos, gantungan
kunci, dihitung,
akhirnya tidak jadi beli oleh-oleh. Itu bukti, bukan kehebatan
kita. Tetapi pemeliharaan dari tangan
TUHAN.
Waktu
itu saya sudah punya anak (Markus), masa tidak mencari oleh-oleh
untuk Markus. Waktu disuruh
lihat gereja di atas gunung, saya malah lihat orang jualan
di
pinggir jalan untuk beli celana buat Markus. Semua dari TUHAN,
tidak ada menjadi ada. Bisa memelihara kita di tengah kesulitan.
TUHAN
tolong kita semua."
- Dari
tidak ada anggur menjadi ada anggur= ada kebahagiaan
sorga, damai
sejahtera, semua
enak dan ringan.
Bekerja
dan sebagainya hanya sarana saja. Jika kita taat dengar-dengaran,
yang memelihara adalah tangan
TUHAN.
-
Kuasa
pertolongan
TUHAN: tangan
TUHAN menyelesaikan segala sesuatu yang mustahil menjadi
tidak mustahil; gagal menjadi
berhasil dan indah.
- Kuasa
pembaharuan;
kembali pada gambar
Allah Tritunggal;
9 buah Roh.
Galatia
5: 22-23 5:22.
Tetapi
buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, 5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
9
buah-buah Roh, yaitu:
- 'kasih,
sukacita, damai sejahtera':
gambar Allah Bapa.
- 'kesabaran,
kemurahan, kebaikan':
gambar Anak Allah.
- 'kesetiaan,
kelemahlembutan,
penguasaan diri':
gambar Allah Roh Kudus.
Kita
kembali pada kemuliaan TUHAN; gambar Allah Tritunggal. Kita
sama mulia dengan Yesus untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai.
Kita kembali ke Firdaus sampai masuk ke Yerusalem baru.
Inilah
besarnya Pentakosta;
curahan Roh
Kudus. Indera manusia
sudah dirusak oleh setan; sudah kehilangan
gambar Allah Tritunggal, sudah seperti mabuk
oleh anggur dunia,
tidak takut
dan tidak tahu malu
seperti anjing babi.
Hanya untuk dikutuk
dan dibinasakan.
Tetapi
TUHAN tidak rela.
Lewat
kematian-Nya--Aku
pergi, mati, bangkit, naik ke sorga--Dia
curahkan Roh Kudus untuk mengangkat
lima indera
yang sudah hancur, sehingga ktia bisa taat
dengar-dengaran--mengulurkan
tangan kepada TUHAN.
TUHAN juga mengulurkan tangan; ada tangan Roh Kudus yang bekerja.
Sungguh-sungguh
ada kuasa
pemeliharaan,
pertolongan,
pembaharuan
sampai menjadi
sama mulia
dengan Dia.
Kalau
tidak ada Roh Kudus,
tidak bisa--manusia
tetap tidak takut dan tidak tahu malu, sampai hidup
itu hancur di dunia ini. TUHAN
tolong kita. Roh Kudus tolong kita. Lewat
perjamuan suci, kita bisa menerima janji TUHAN, yaitu curahan
Roh Kudus dan
uluran tangan TUHAN di tengah-tengah kita.
Jangan
menjadi garam yang
tawar dan jangan jadi busuk!
Serahkan semua kepada TUHAN baik jasmani
maupun rohani kita--segala kejatuhan-kejatuhan kita! Dan biar tangan
Roh Kudus yang menolong kita semua.
Dia rela mati di kayu
salib--disembelih, dikuliti--untuk menutupi ketelanjangan kita.
Sebelum mati, Dia meneguk anggur asam pahit. Apa yang kita rasakan
malam ini--kepahitan--sudah selesai semuanya. Percayalah! Kita pulang
dengan meneguk anggur manis dari Dia. Roh Kudus menolong kita
semua. Kita pulang dengan suasana Firdaus. Lima indera sudah
diperbaiki. Bukan perasaan takut, malu, tidak takut, dan tidak tahu
malu, tetapi perasaan takut
akan TUHAN.
Kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN.
TUAHN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|