Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyaladi hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Rasul Yohanes mendengar bunyi guruh yang menderu dan melihat tujuh obor yang menyala-nyala. Ini adalah tujuh Roh Allah atau Roh Kudus dengan tujuh wujudnya.
Kalau kita bandingkan dengan kejadian di loteng Yerusalem pada hari Pentakosta, ini sama, yaitu terdengar bunyi seperti tiupan angin keras dan tampak nyala-nyala api berterbaran. Ini juga merupakan kuasa Roh Kudus.

Kisah Rasul 2: 1-4
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
nyala api yang bertebarandan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4. Maka penuhlah mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

'seperti tiupan angin keras' = seperti guruh.

Kisah Rasul 2: 1-13: Roh Kudus menguasai lima indera manusia:

  1. Ayat 2: 'terdengar bunyi'= telinga.
  2. Ayat 3: 'tampaklah lidah-lidah seperti nyala api'= mata.
  3. Ayat 4: 'berkata-kata dalam bahasa lain'= mulut/lidah.
  4. Ayat 5-11: hidung--murid-murid dalam suatu penyembahan.
  5. Ayat 12-13: pipi/perasaan--dikira mabuk anggur dunia, padahal sebenarnya mereka dipenuhi dengan anggur Roh Kudus.

Mengapa TUHAN curahkan Roh Kudus untuk menguasai lima indera manusia?
Kejadian 3: 1-24 =>manusia jatuh dalam dosa (Adam dan Hawa jatuh dalam dosa). Di sini, dosa menguasai lima indera manusia--mulai mendengarkan suara ular sampai makan buah yang dilarang oleh TUHAN--, sehingga manusia kehilangan kemuliaan TUHAN; kehilangan gambar Allah Tritunggal, telanjang, hidup dalam suasana kutukan dan kebinasaan. Hanya itu saja setelah lima indera dikuasai dosa.

Oleh sebab itu, lewat Pentakosta TUHAN mencurahkan Roh Kudus untuk menguasai lima indera manusia, sehingga manusia kembali kepada kemuliaan TUHAN; kembali pada gambar Allah Tritunggal, berarti kembali ke Firdaus bahkan sampai masuk kerajaan sorga yang kekal. Dulu saat manusia dalam kemuliaan, manusia berada di dalam Firdaus, tetapi setelah berbuat dosa--lima indera dikuasai dosa--, mereka telanjang, dan diusir ke dunia, terkutuk, sengsara dan binasa.

Kejatuhan: lima indera dikuasai dosa. Pengangkatan: lima indera dikuasai Roh Kudus.

Proses kejatuhan--kitab Kejadian--dan pengangkatan--kitab Kisah Rasul--manusia lewat lima indera:

  1. Kejadian 3: 1
    3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Perintah TUHAN tegas: Semua buah pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu. Kalau kau makan, kau mati! Tetapi suara ular ada kata-kata: Bukan?Ini yang membuat manusia tidak bisa tegas.

    Di sinilah kejatuhan manusia, yaitu telingamendengar suara ular, bukan suara TUHAN.

    Firman TUHAN: Semua buah pohon di taman bolehkau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu.
    Suara ular: Semua pohon dalam taman ini jangankamu makan buahnya, bukan?"
    Ini dibalik, yang boleh jadi tidak boleh. Selisih sedikit, tetapi sudah jauh artinya.

    Suara ular= suara asing, yaitu ajaran lain, ajaran palsu, gosip-gosip. Kalau mendengar yang lain, akan timbul pertanyaan--kebimbangan pada Firman pengajaran yang benar atau suara TUHAN.

    "Dulu awal-awal om Pong meninggal taun 2002-2003. Banyak murid-murid Lempin-El yang telepon saya: Ini mana yang benar, Om? Tabernakelnya mana yang benar? Saya bentak saja: 'Baca catatan!' Yang tidak sesuai, berarti salah!"

    Kalau sekarang masih bimbang, bagaimana mau masuk surga? Sekarang masih mau diskusi mana yang benar, kita terlalu jauh--terdahulu bisa menjadi terkemudian.
    Kalau dengar suara asing, akan bimbang pada suara TUHAN--firman pengajaran yang benar. Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, kalau sudah bimbang pasti memilih yang salah dan meninggalkan suara TUHAN. Contoh: Hawa mendengar suara TUHAN dan suara ular, akhirnya meninggalkan suara TUHAN. Ini bahayanya. Salomo tinggalkan pedangnya dan dengarkan suara isteri-isterinya--ajaran lain.
    Inilah kejatuhan manusia lewat telinga.

    Lukas 8: 18
    8:18. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

    Cara kita mendengar ini menentukan, apakah iman kita bertambah-tambah atau tambah habis. Perhatikan cara kita mendengar! Artinya: telinga harus diurapi atau dikuasai Roh Kudus, jangan dikuasai dosa. Kalau dikuasai setan/dosa, akan mendengar yang tidak baik.

    Kalau telinga dikuasai Roh Kudus, maka:

    • Kita bisa tegas untuk hanya mendengar firman pengajaran yang benar dan tidak memberikan satu kalipun kesempatan untuk mendengar suara ular.

      "Sekarang banyak ketakutan dari murid-murid. Saya katakan: 'Kalau sekarang takut, bagaimana nanti kalau antikris datang? Bisa-bisa kamu menyembah yang pertama.' Kuatlah, tenanglah!"

    • Kita bisa sungguh-sungguh dalam mendengar firman, sampai mengerti, percaya atau yakin kepada firman--firman menjadi iman di dalam hati--, sampai praktik firman--dengar-dengaran pada firman. Kalau mendengar firman sambil main-main--main handphone, lihat-lihat foto, ngomong-ngomong--, sungguh celaka, karena 'akan diambil apa yang ada padanya'

      "Saya sebagai hamba TUHAN banyak melihat dan harus mengakui. Mereka mengabaikan firman, akan diabaikan oleh TUHAN dan sungguh-sungguh tidak baik."

      Kalau mendengar firman sampai praktik firman, hasilnya adalah iman semakin dipertambahkan, bertumbuh sampai iman yang sempurna--buli-buli emas berisi manna dalam Tabernakel. Imannya teguh sampai sempurna.

    Kalau telinga dikuasai dosa, kita tidak sungguh-sungguh--tidak dengar-dengaran--, maka apa yang ada pada kita diambil, termasuk imannya diambil--hilang keselamatan, terkutuk dan binasa.

    "Saya diingatkan oleh om Pong. Kalau Lempin-El Kristus Ajaib bisa menndegar firman sampai sehari dua kali, tetapi kalau main-main saat dengar firman--mengantuk, bergurau--, nanti keluar benar-benar hilang imannya dan tidak percaya Yesus."

    Kalau mendengar firman dengan sungguh-sungguh, imannya bertumbuh menjadi iman yang teguh sampai dengan sempurna--selamat menjadi sempurna. Kalau tidak, imannya--keselamatan--diambil dan hilang selamanya--terkutuk dan binasa.

    Inilah telinga yang diangkat, sehingga bisa menjadi iman yang teguhdan menuju kesempurnaan.

  2. Kejadian 3: 2-3
    3:2. Lalu sahutperempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
    3:3. tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
    Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

    'sahut'= mulut. Kalau telinganya salah, mulutnya juga salah--secara jasmani ada hubungannya, apalagi yang rohani.

    Kejadian 2: 16-17
    2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
    2:17. tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
    janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

    Mulutdi sini sudah salah, yaitu

    • Ayat 3 dibandingkan dengan ayat 16: mengurangi kata 'bebas' Banyak kali orang berkata: Firmannya tidak usah panjang-panjang, tidak ada artinya. Sama halnya dengan memberi tahu Yusuf: Untuk apa mengumpulkan gandum banyak-banyak? Tidak perlu.

    • Ayat 3 dibandingkan dengan ayat 17: menambah kata 'raba'. Kalau telinga salah, mulutnya juga salah. Kalau dengar yang salah--gosip, ajaran lain--, lama-lama mulutnya juga akan salah--menambah dan mengurangi firman.

    "Isteri saya selalu mencatat saat khotbah dan selalu memberikan komentar (tidak ada pujian). Satu waktu saya diundang pernikahan. Karena mantan murid sekolah minggu, saya datang. Hari itu Rabu, firmannya bergurau. Lalu Kamis (bible study), saya khotbah juga bergurau. Isteri saya tulis: Tolong TUHAN, sudah ketularan. Ini benar-benar ketularan. Karenanya, sejak itu saya tidak mau lagi datang kalau berbeda, terserah mau dicap apa."

    Kalau telinga terganggu--mendengar suara asing--maka mulut juga berubah, yaitu menambah dan mengurangi firmanpengajaran yang benar sesuai dengan suara daging--kepentingan daging, keinginan daging.

    Mungkin firman menunjuk soal nikah yang suci, sedangkan di situ ada orang yang isterinya dua, tetapi persepuluhannya banyak. Karena ada kepentingan daging, firmannya tidak disampaikan--takut kalau orang tersebut lari. Padahal kalau berani menyampaikan firman TUHAN, sekalipun orang tersebut lari, TUHAN yang akan datang.

    Kalau karena keinginan daging, saat tidak ada uang, menyampaikan firman tentang persepuluhan.

    Sekarang banyak, kabar baik dan kabar mempelai kalau ditambah dengan suara daging, akan jadi kabar busukyang membimbangkan, meruntuhkan iman sampai membinasakan.

    Bilangan 13: 27-28, 32
    13:27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
    13:28.
    Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
    13:32. Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel
    kabar busuktentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

    Ayat 27= ini pengajaran yang benar.

    Ayat 28= tetapi ditambah suara daging: 'hanya....' Sama halnya jika ditanya: 'Benar atau tidak pengajarannya?': 'Benar, cuma...' Atau saat ditanya: 'Salah atau tidak pengajarannya?': 'Memang salah, tetapi ..'

    Karena itu kita berhati-hati dalam menyampaikan firman atau bersaksi. Kalau ditambah dengan suara daging, bersaksi akan menjadi bergosip.

    1 Timotius 6: 20
    6:20. Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

    Sekarang, ilham atau wahyu mau dijadikan ilmiah; firman mau dijadikan pengetahuan.
    Kabar mempelai ditambah dengan pengetahuan sama dengan kabar kosong; omong kosong, sehingga:

    • Tidak menyucikan, tetapi menimbulkan perdebatan.
    • Hanya didiskusikan, mana yang benar dan yang salah. Bagaimana mau masuk kerajaan sorga kalau masih belum tahu mana yang benar?
    • Malah menambah dosa, karena saling mencaci maki.
    • Sampai menyimpang dari iman--gugur dari iman--dan binasa.

    "Saya dengar dari murid-murid Lempin-El, ada yang menyarankan: Jangan hanya di Lempin-El saja, nanti wawasannya kurang, ditambah dengan ilmu pengetahuan supaya wawasannya bertambah. Salah! Saya katakan: Pelajaran Lempin-El di Malang tahun 1995 sampai 2013, injil Matius baru selesai, padahal baru mulai Matius 8 (selama 18 tahun, baru selesai 1 buku). Kalau Lempin-El belajar 5 buku, sudah 90 tahun. Bagaimana mungkin ini kurang wawasan? Jika sudah dimasuki ajaran lain, ilmu pengetahuan, sudah kacau ngomongnya."

    Ini yang sering terjadi, firman ditambah pengetahuan, suara daging atau kepentingan daging, sehingga firman tidak murni lagi.

    Kita mohon pada TUHAN. Kalau telinga sudah diurapi, dengar satu pengajaran yang benar, supaya mulut diurapi juga. Pengajaran yang benar adalah pengajaran yang tertulis di alkitab dan diwahyukan oleh TUHAN.

    "Pengajaran yang diwahyukan TUHAN kepada Pdt van Gessel sudah teruji (pengajaran Tabernkel dan mempelai sudah 80 tahun lebih), yang lainnya hanya berapa tahun, habis. Sekarang saya percaya, akan semakin besar. Dulu ibadah kunjungan-kunjungan satu tahun satu-dua kali, sekarang setiap bulan, bahkan satu bulan bisa dua kali."

    Galatia 4: 13-17
    4:13. Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamuoleh karena aku sakit pada tubuhku.
    4:14. Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
    4:15. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.
    4:16. Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
    4:17. Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka

    Ayat 13= rasul Paulus dalam keadaan sakit dan lain-lain saat memberitakan injil, pengajaran yang benar.
    Ayat 14= saat rasul Paulus memberitakan firman dalam keadaan sakit--mungkin waktu itu terkena penyakit luar yang menjijikkan--, tetapi tetap disambut (tidak jijik), diterima seperti menerima malaikat.

    Ayat 17 = 'tetapi tidak dengan tulus hati' = dengan gosip dan lain-lain.

    Jangan mengulangi kejatuhan Hawa! Nomor satu adalah telinga. Jangan berani mendengarkan suara asing apapun alasannya!Kalau sudah dengar suara asing, indera lainnya pasti jatuh--telanjang, terkutuk dan binasa. Sebab itu TUHAN mau merestorasi lima indera kita lewat pentakosta. Bukan sok benar, tetapi sesuai pengajaran benar yang sudah kita warisi, praktikkan dan alami selama ini. Kita bertahan, jangan dicampur apapun, baik suara daging maupun pengetahuan.

    "Tahun 1982, saya sudah banyak dengar firman dari hamba TUHAN lain, tetapi begitu dengar firman pengajaran satu kali saja, saya langsung tertarik dan mengejar terus. Saat membaca ayat ini saya teringat, saya tidak capek-capek dari luar kota datang untuk mencari firman ini. Dulu bisnya sedikit dan tidak bisa setiap jam seperti sekarang. Harus buru-buru, tetapi senang sekali mendengarnya."

    Kalau diurapi Roh Kudus--telinga dan mulut diurapi Roh Kudus--, rasul Paulus berani menyampaikan firman pengajaran yang benar sekalipun harus dimusuhi atau dikucilkan, lebih lagi, sekalipun harus berhadapan dengan orang tua, mertua, anak. Harus berani. Orang kaya dan sebagainya, tidak peduli. Bukan memusuhi orangnya, tetapi soal pengajaran harus berani, jangan ikuti yang tidak benar!

    "Karena itu saya tidak setuju kalau terjadi pertentangan di internet. Yang penting kita sudah menyatakan yang benar. Kalau tidak diterima, silahkan saja. Jangankan saya, TUHAN Yesus saja banyak yang menolak, bahkan saudara-Nya sendiri menolak. Jangan heran. Yang penting, kita berusaha, berdoa sungguh-sungguh. Masalah diterima atau tidak, itu urusan TUHAN."

    Jadi, kita harus waspada. Yang memusuhi dan mencaci maki firman pengajaran benaradalah orang yang tadinya menerima firman pengajaran yang benar dengan antusias, semangat bahkan menyaksikan dan mengkhotbahkan, tetapi sekarang ia menambah dengan suara dagingnya dan pengetahuan atau melanggar. Yang tidak boleh, jadi boleh. Hati-hati! Memang sudah terbukti. Ini bahaya! Dari terdahulu menjadi terkemudian, dari tekemudian menjadi terdahulu. Sementara yang baru mendengar satu kali, langsung semangat.

    "Ada jemaat baru di Medan, baru dengar satu kali di radio. Dia langsung cari sekalipun jaraknya jauh. Ini yang ngeri. Yang sudah lama mendengar, malah loyo, bahkan mencaci maki."

    Kuasa Roh Kudus menolong kita semua.

    "Di Malang saya baru tahu. Ibunya baru meninggal dunia (ibunya dari gereja lain), saya ke sana, lalu ia berkata kepada saya: 'Om, saya minta maaf, saya dulu ikut ke gereja sini karena pacar saya cantik. Tetapi saat mendengar khotbah saya mengamuk sekali: Terlalu pendeta ini.' Tetapi setelah dua atau tiga kali mendengar, dia katakan: 'Untung Om saya di sini (sekarang dia melayani zangkoor), kalau tidak bagaimana?' Tetapi dia dimusuhi satu keluarga. Ini dia. Dari terkemudian menjadi terdahulu. Kita yang sudah lama mendengar seringkali mencaci maki pengajaran."

  3. Kejadian 3: 6
    3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

    'melihat' = mata.

    Kalau telinga mendengar yang lain, mulut menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar, maka mata memandang sesuatu yang enak bagi dagingsekalipun bertentangan dengan firman pengajaran yang benar--sekalipun dilarang oleh TUHAN.

    Sebenarnya perintah TUHAN kepada Adam dan Hawa, ringan sekali. Kecuali kalau dibalik: Kamu hanya boleh makan 1 buah ini, yang lain tidak boleh. Tetapi perintah TUHAN: Hanya satu yang tidak boleh. Tetapi kalau telinga dan mulut salah, maka mata akan memandang yang dilarang oleh TUHAN.

    Kaum muda hati-hati soal jodoh! Hati-hati dengan mata! Jangankan melihat, mengerlingkan pun tidak boleh terhadap yang dilarang oleh TUHAN. Ini adalah pandangan daging, yaitu rela mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani.

    Seperti Lot dan Abraham. Lot ikut Abraham dan dibesarkan oleh Abraham--Lot adalah keponakan Abraham. Lalu sama-sama diberkati dan tempatnya tidak cukup, gembala-gembalanya sudah sering bertengkar. Lalu Lot disuruh memilih tempat oleh Abraham. Seharusnya, Lot menurut saja pada Abraham, tetapi ia menggunakan pandangan daging, sehingga memilih Sodom Gomora yang dilihat seperti taman sorga.
    Kaum muda, kita sebagai anak-anak hati-hati, harus ingat orang tua!

    Kejadian 13: 9-10, 13
    13:9. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
    13:10. Lalu
    Lot melayangkan pandangnyadan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
    13:13. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

    Tidak peduli keadaan rohaninya, yang penting jasmaninya enak--padahal orang Sodom dan Gomora, rohaninya jahat dan najis. Ini pandangan daging/pandangan jasmani, yaitu:

    • Tidak tahu membalas budi. Hati-hati anak terhadap orang tua!
    • Memandang Sodom Gomora yang jahat dan najis seperti taman TUHAN, padahal di balik itu api dan belerang.
    • Selalu mengorbankan yang rohani--mengorbankan pengajaran yang benar--untuk dapat yang jasmani--uang, kedudukan.

    Akibatnya: makan korban, yaitu isteri Lot menjadi tiang garam. Sia-sia semuanya.

    Sedangkan Abraham, pandangannya salib. Kalau telinga benar--mendengar pengajaran yang benar dan dengar-dengaran--, mulut benar--menyatakan pengajaran yang benar, bersaksi yang benar--, maka mata memiliki pandangan salib.

    Pengajaran dan salib adalah satu--tidak bisa dipisahkan. Hanya orang yang mau menerima firman pengajaran yang benar--mendengar dan dengar-dengaran--yang mau memikul salib.

    Kejadian 13: 14-15, 17
    13:14. Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
    13:15. sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
    13:17. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."

    Ayat 14= 'berfirmanlah TUHAN kepada Abram'=Abraham selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan firman TUHAN, bukan menggunakan pandangannya sendiri.
    'timur dan barat, utara dan selatan'= salib.

    Pandangan Abraham adalah pandangan salib--pandangan yang sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Sekalipun sakit bagi daging, tetapi akan berakhir di tanah Kanaan.
    Artinya: dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang tidak bisa dihalangi siapapun, dipelihara dengan berkelimpahan--di Kanaan ada susu dan madu-- sampai mengucap syukur, bahkan sampai pada kemuliaan TUHAN; hidup kekal selama-lamanya--Kanaan samawi.

    Kita jaga pandangan sungguh-sungguh!
    Telinga, mulut dan mata ini menentukan.

    Markus 7: 37
    7:37. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tulidijadikan-Nya mendengar, yang bisudijadikan-Nya berkata-kata."

    Kalau telinga, mulut dan mata baik, maka semua TUHAN jadikan baik; TUHAN sanggup menjadikan semuanya baik, berhasil dan indah. Kalau mau masa depan menjadi baik, sampai semuanya baik, tiga indera inilah yang harus dijaga terlebih dahulu.
    Perhatikan cara mendengar!

    "Saya tidak akan pernah lupakan apa yang ditelandankan oleh gembala dan guru saya Om Yo dan Om Pong. Hanya satu saja yang didengar."

    Kalau telinga baik, semuanya akan baik. Jangan dikuasai oleh dosa, tetapi diurapi oleh Roh Kudus. TUHAN tolong kita semua.

  4. Kejadian 3: 4-5
    3:4. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
    3:5. tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

    Ini ajaran setan. Hati-hati dengan hidung!
    Ajaran setan adalah kalau memiliki pandangan daging, ia akan ikuti ajaran setan yaitu mau jadi sama dengan TUHAN lewat berbuat dosa--lewat ambisi daging, keinginan daging, dan cara-cara daging. Seperti dulu mau mendirikan menara babel (mau sampai kepada TUHAN dengan mendirikan menara babel).

    Jika memiliki pandangan daging, maka kehidupan itu mau menjadi sama dengan TUHAN dengan keinginan daging--berbuat dosa--, cara-cara daging. Bukan jadi sama dengan TUHAN, tetapi jadi sama dengan setan.
    Ini bagaikan hidungnya rusak dan tidak bisa bernafas/tidak bisa berdoa menyembah TUHAN.

    Yang benar, jadi sama dengan TUHAN lewat doa penyembahan. Kita manusia darah daging bisa jadi sama dengan TUHAN lewat doa penyembahan--proses perobekan daging: penyembahan satu jam, doa puasa, doa semalam suntuk. Seperti yang diajarkan oleh Yesus; Dia semalam-malaman berdoa, Yesus berpuasa 40 hari 40 malam, dan Yesus berkata kepada Petrus: 'Petrus tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga satu jam saja?'

    "Besok malam di Malang ada doa semalam suntuk. Yang tidak bisa hadir, bisa lewat siaran langsung. Mulai jam 17.15 doa penyembahan, jam 21.00, lalu jam 4 pagi. Selain untuk perobekan daging (keubahan hidup), kita juga diberikan tugas-tugas seperti tanggal 24-25 di Ambon (saya merasa tidak mampu juga). Tidak sembarangan, mulailah dengan menyembah TUHAN. Menyampaikan firman itu bukan dengan pengalaman (maafkan, kalau dengan pengalaman saya sudah cukup, sehari khotbah bisadua-tiga kali). Tetapi dalam pekerjaan TUHAN, tetap dengan persiapan, yaitu menyembah TUHAN; perlu untuk diisi dulu oleh TUHAN, baru kita bisa salurkan ke luar."

    Pesan dari TUHAN kepada kita: mulailah segala sesuatu dengan perobekan daging--doa penyembahan--, supaya arahnya jelas, yaitu menjadi sama dengan Yesus. Kita bermain musik, berkhotbah, menyanyi, berkorban dan lain-lain karena merindu untuk menjadi sama dengan TUHAN dan kita tidak akan menipu orang-orang yang hadir. Kita melayani orang-orang yang hadir untuk mengajak mereka menjadi sama dengan TUHAN.

    Kejadian 3: 6-7
    3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
    3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
    telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

    Kalau empat indera sudah dikuasai dosa/setan, pasti kehilangan ketaatan pada TUHAN, sehingga tangan berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin-mengawinkan. Setelah manusia--Adam dan Hawa--diusir ke dunia, manusia berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Sudah tidak ada rem lagi.

    Kalau telinga mulai mendengar ajaran lain, mulutnya menambah mengurangi firman (yang benar jadi salah), matanya hanya pandangan daging (yang penting dapat sesuatu), dan tidak menyembah TUHAN (yang ada hanya keinginan dan ambisi), maka ia tidak taat dan pasti berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

    Akibatnya: kehilangan kemuliaan TUHAN; telanjang; kehilangan gambar Allah Tritunggal.

    Sebaliknya, kalau kita taat dengar-dengaran--empat indera dikuasai Roh Kudus--sekalipun sakit bagi daging, tetapi di baliknya ada kemuliaan TUHAN. Seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib, tetapi di balik itu ada kemuliaan yang luar biasa.

  5. Kejadian 3: 7, 10
    3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
    3:10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
    takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

    'lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat' => karena malu.

    Indera yang kelima yaitu kulit. Jika sudah telanjang, akan malu. Akhirnya telanjang dan tidak tahu malu. Ini perasaannya sudah hancur.

    Jika telanjang, pasti takut dan malu. Ini menunjuk pada perasaan, yaitu perasaan takut dan malu.
    Takut dan malu= kehilangan damai sejahtera; kehilangan urapan Roh Kudus.
    Kalau dibiarkan, akan telanjang tetapi tidak takut dan tidak tahu malu; hanya jadi seperti anjing dan babi. Sudah hancur.

    Malam ini, masih ada pertolongan dari TUHAN.
    Anjing dan babi= seperti garam yang tawar, tidak ada kepuasan--babi mandi lalu kembali ke kubangan dan anjing menjilat muntahnya lagi--, dan busuk: kering rohani, sampai binasa.

    Akibatnya: Hawa diusir ke dunia, tidak boleh ada di taman Eden. Kalau lima indera sudah rusak, tidak boleh ada di taman Eden, tetapi diusir ke dunia, bersuasana kutukan, susah payah, penderitaan dan duri-duri sampai kematian kedua--kebinasaan.

Tetapi TUHAN mau menolong kita, sekalipun lima indera sudah rusak, bahkan mungkin perasaan sudah tidak ada damai sejahtera--yang ada hanyalah suasana kutukan.

Cara TUHAN menolong: lewat korban pendamaian di taman Eden.
Kejadian 3: 21
3:21. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Di taman Eden binatang korbannya masih samar-samar--tidak tahu apa binatang korbannya yang disembelih--dan hanya berlalu untuk dua orang atau suami isteri--untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Nikah harus diperdamaikan hari-hari ini. Saling mengaku dan saling mengampuni baik suami-isteri, anak-orang tua. Kalau salah satu pihak tidak mau, terserah. Tugas kita sudah selesai. Yang penting, kita jangan berbuat dosa lagi. Kita hanya berdoa saja, siapa tahu dia juga ditolong dan dilembutkan oleh TUHAN. Hubungannya diperbaiki supaya jangan sampai telanjang, tidak mengalami suasana kutukan, tidak menjadi garam yang tawar seperti isteri Lot, dan tidak mengalami kebusukan.

Di zaman Taurat atau zaman Israel (di Kitab Imamat dan Keluaran), binatangnya sudah jelas, yaitu lembu, kambing, domba, dan burung tekukur, tetapi masih bayangan dari apa yang akan datang dan hanya untuk satu bangsa, bangsa Israel. Bangsa kafir belum mendapatkan bagian.

Roma 3: 23-25
3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Ayat 23= telanjang, takut dan malu, aampai tidak takut dan tidak tahu malu. Ada juga yang berkata: Buktinya mana? Aku berbuat korupsi dan sebagainya, malah bisa beli mobil. Yang ke gereja apa itu, tidak punya apa-apa.
Sebenarnya, ini tinggal menunggu hukuman saja.

Di perjanjian baru, baru digenapkan. Korban pendamaian digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib.
Kalau kita sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, takut dan malu, atau sudah tidak takut dan tidak tahu malu, malah menantang--seperti anjing babi--, tetapi belum dihukum ('dibiarkan'), ini adalah panjang sabarnya TUHANyang memberi kesempatan bagi kita untuk bisa menggunakan korban pendamaian. Perhatikan!

Korban Kristus; Anak Domba Allah yang disembelih-dikuliti di kayu salib, untuk memberi pakaian dan menutupi ketelanjangan kita. Masih ada panjang sabar TUHAN sampai pada malam ini.

"Saya tahu masih ada panjang sabarnya TUHAN.Mungkin ada yang sudah takut dan malu, tidak takut dan tidak tahu malu lagi,tidak apa-apa sampai pada malam hari ini (tidak apa-apa sampai detik ini, hari ini). Sebagai gembala saya tahu persis masih ada panjang sabar TUHAN, karena TUHAN masih berfirman, tetapi setelah keluar dari sini, saya tidak tahu, saya tidak tanggung jawab. Ini masih panjang sabarnya TUHAN. Tidak bergurau."

Gunakan kesempatan! Bagaimana cara menggunakan panjang sabarnya TUHAN; cara menggunakan korban pendamaian? Lewat berdamai, yaitu

  1. Mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan sesama. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
  2. Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

Saat itu darah Yesus memperdamaikan dosa-dosa kita; saat itu Yesus meminum anggur asam pahit akibat dosa-puncaknya dosa dan Dia gantikan dengan anggur baru--kuasa Roh Kudus ada di tengah kita semua.

Tadi, mereka menyindir murid-murid. Waktu murid-murid menyembah TUHAN dengan bahasa Roh dan berbicara dalam bahasa mereka (orang Galilea tetapi bisa bahasa-bahasa lain), mereka menyindir murid-murid bahwa mereka mabuk anggur. Sementara sudah berbuat dosa, berzinah dan sebagainya, tetapi tidak takut dan tidak tahu malu, ia inilah yang mabuk oleh anggur dunia. Tetapi Roh Kudus adalah anggur dari sorga.

Roh Kudus inilah yang bisa membuat kita kembali taat. Seperti dulu saat Adam dan Hawa taat, mereka mengalami suasana Firdaus. Begitu inderanya dikuasai setan satu persatu, mereka menjadi tidak taat, tidak damai, takut dan malu.

Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Kalau masih dengar firman malam ini, gunakan kurban Kristus untuk berdamai! Semua dosa diselesaikan--di kayu salib Yesus berseru: 'Sudah selesai!'--dan anggur Roh Kudus dicurahkan.
Roh Kudus inilah yang bisa membuat kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN apapun resikonya sampai daging tidak bersuara; sama dengan kita hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN ('terserah Kau, TUHAN') dan TUHAN mengulurkan tangan-Nya--kuasa Roh Kudus--kepada kita.

Jika taat, hasilnya:

  1. Ada kuasapenciptaan.
    Petrus tidak menangkap ikan semalam-malaman. Ia taat saat TUHAN perintahkan menebarkan jala di siang hari (secara logika waktunya kurang tepat) dan ia menangkap ikan.

    Kuasa penciptaan:

    • Dari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia.

      "Saya bercerita pada Lempin-El, saat saya jadi pengerja dan jadi gembala di Malang. Waktu jadi pengerja, saya tidak punya apa-ap--tidak bisa mengurus pasport--, tetapi ke luar negeri dan pulang dari luar negeri, ada oleh-oleh. Dari mana uangnya? Ketika jadi gembala di Malang, pergi ke luar negeri, dolarnya tinggi. Ambil kaos, gantungan kunci, dihitung, akhirnya tidak jadi beli oleh-oleh. Itu bukti, bukan kehebatan kita. Tetapi pemeliharaan dari tangan TUHAN. Waktu itu saya sudah punya anak (Markus), masa tidak mencari oleh-oleh untuk Markus. Waktu disuruh lihat gereja di atas gunung, saya malah lihat orang jualan di pinggir jalan untuk beli celana buat Markus. Semua dari TUHAN, tidak ada menjadi ada. Bisa memelihara kita di tengah kesulitan. TUHANtolong kita semua."

    • Dari tidak ada anggur menjadi ada anggur= ada kebahagiaan sorga, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
      Bekerja dan sebagainya hanya sarana saja. Jika kita taat dengar-dengaran, yang memelihara adalah tangan TUHAN.

  2. Kuasa pertolonganTUHAN: tangan TUHAN menyelesaikan segala sesuatu yang mustahil menjadi tidak mustahil; gagal menjadi berhasil dan indah.

  3. Kuasa pembaharuan; kembali pada gambar Allah Tritunggal; 9 buah Roh.
    Galatia 5: 22-23
    5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
    5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

    9 buah-buah Roh, yaitu:

    • 'kasih, sukacita, damai sejahtera': gambar Allah Bapa.
    • 'kesabaran, kemurahan, kebaikan': gambar Anak Allah.
    • 'kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri': gambar Allah Roh Kudus.

    Kita kembali pada kemuliaan TUHAN; gambar Allah Tritunggal. Kita sama mulia dengan Yesus untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita kembali ke Firdaus sampai masuk ke Yerusalem baru.

Inilah besarnya Pentakosta; curahan Roh Kudus. Indera manusia sudah dirusak oleh setan; sudah kehilangan gambar Allah Tritunggal, sudah seperti mabuk oleh anggur dunia, tidak takut dan tidak tahu malu seperti anjing babi. Hanya untuk dikutuk dan dibinasakan.

Tetapi TUHAN tidak rela. Lewat kematian-Nya--Aku pergi, mati, bangkit, naik ke sorga--Dia curahkan Roh Kudus untuk mengangkat lima indera yang sudah hancur, sehingga ktia bisa taat dengar-dengaran--mengulurkan tangan kepada TUHAN. TUHAN juga mengulurkan tangan; ada tangan Roh Kudus yang bekerja.

Sungguh-sungguh ada kuasa pemeliharaan, pertolongan, pembaharuan sampai menjadi sama mulia dengan Dia.

Kalau tidak ada Roh Kudus, tidak bisa--manusia tetap tidak takut dan tidak tahu malu, sampai hidup itu hancur di dunia ini. TUHAN tolong kita. Roh Kudus tolong kita. Lewat perjamuan suci, kita bisa menerima janji TUHAN, yaitu curahan Roh Kudus dan uluran tangan TUHAN di tengah-tengah kita.

Jangan menjadi garam yangtawar dan jangan jadi busuk!Serahkan semua kepada TUHAN baik jasmani maupun rohani kita--segala kejatuhan-kejatuhan kita! Dan biar tangan Roh Kudus yang menolong kita semua.

Dia rela mati di kayu salib--disembelih, dikuliti--untuk menutupi ketelanjangan kita. Sebelum mati, Dia meneguk anggur asam pahit. Apa yang kita rasakan malam ini--kepahitan--sudah selesai semuanya. Percayalah! Kita pulang dengan meneguk anggur manis dari Dia. Roh Kudus menolong kita semua.
Kita pulang dengan suasana Firdaus. Lima indera sudah diperbaiki. Bukan perasaan takut, malu, tidak takut, dan tidak tahu malu, tetapi perasaan takut akan TUHAN. Kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN.

TUAHN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan Mangkutana II, 26 Juni 2013 (Rabu Pagi)
    ... dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Tetapi Tuhan membuka kesempatan bagi bangsa Kafir lewat jalur kemurahan seharga darah Yesus di kayu salib. Jadi harga panggilan dan pilihan bangsa Kafir adalah seharga darah Yesus yang tidak bisa dibeli atau ditukar dengan apa pun juga di dunia ini. Selama kita bisa ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 14 Agustus 2013 (Rabu Malam)
    ... ya TUHAN berjagalah pada pintu bibirku Yang pertama adalah mengalami penyucian dan pembaharuan mulut lidah. Sehingga mulut menjadi lembut. Yang menghasilkan perkataan yang benar dan baik. Perkataan benar tidak ada dusta sesuai firman. Perkataan baik menjadi berkat bagi orang lain. Amsal a . Lidah lembut adalah pohon kehidupan Pohon kehidupan itu ada ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 September 2012 (Minggu Pagi)
    ... apa yang sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Syarat mengalami kebangkitan pertama adalah kita harus mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan pengalaman salib bersama Yesus mulai dari sekarang. Korintus - Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... anak-anak taatilah orang tuamu dalam segala hal karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa janganlah sakiti hati anakmu supaya jangan tawar hatinya. Akibatnya adalah hubungan suami dengan istri orang tua dengan anak sudah tidak baik lagi. Hubungan nikah yang baik sesuai Firman Suami mengasihi istri. Istri tunduk kepada suami dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 April 2010 (Minggu Pagi)
    ... yang dijanjikan-Nya itu. Injil Keselamatan adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan untuk menyelamatkan manusia berdosa. Proses selamat adalah percaya kepada Yesus di luar Yesus tidak ada keselamatan bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan lahir baru lewat baptisan air ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Oktober 2012 (Selasa Sore)
    ... ke dalammu. Ini merupakan suatu nubuatan bahwa saat kedatangan Yesus kedua kali kubur akan terbuka orang kudus bangkit dan mereka masuk Yerusalem Baru. Wahyu Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru turun dari sorga dari Allah yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Wahyu - Maka datanglah seorang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Agustus 2013 (Kamis Sore)
    ... telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Juni 2021 (Sabtu Sore)
    ... tidak gagal total di dalam dunia dan binasa selamanya. Kejadian . Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar berkatalah seorang Larilah selamatkanlah nyawamu janganlah menoleh ke belakang dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan larilah ke pegunungan supaya engkau jangan mati lenyap. Sesudah Lot sekeluarga keluar dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Januari 2017 (Kamis Sore)
    ... Tuhan. Menjadi sarang penyamun sehingga terjadi kutukan dan kebinasaan. Tandanya adalah gemar berdusta bergosip memfitnah dll. Bagaimana proses kita bisa menjadi rumah doa Kita harus memperhatikan rumah tangga nikah. Efesus Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Tujuan menikah adalah untuk ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 10 April 2009 (Jumat Pagi)
    ... sudah hilang dari manusia. Lalu apa yang sudah hilang dari manusia ini Kejadian - kehilangan yang paling dasyat. Yang sudah hilang dari manusia yaitu pada saat Adam dan Hawa berdosa mereka kehilangan pakaian telanjang. Dan ini mengakibatkan kehilangan yang lainnya. Roma Akibat kehilangan pakaian manusia juga kehilangan pakaian kemuliaan. Suatu kehilangan yang fatal. Tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.