RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 06 September 2011 (Selasa Pagi)
Keluaran 31 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : Ayat 1-11 mengenai Bezaleel dan Aholiab ditunjuk.Ayat 12-17... Ibadah Raya Malang, 05 Agustus 2012 (Minggu Pagi)
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk 7 percikan darah di atas tabut perjanjian, artinya... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Januari 2020 (Jumat Sore)
Dari rekaman ibadah
di Medan
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN
kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN.... Ibadah Doa Malang, 13 Maret 2012 (Selasa Sore)
Matius 26:57-68 adalah tentang SAKSI DAN KESAKSIAN.
Ada dua macam saksi dan... Ibadah Doa Malang, 24 Maret 2015 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa session III
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 April 2020 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
15: 1-7=>
perumpamaan tentang domba yang hilang 15:1.
Para
pemungut cukai dan... Ibadah Raya Malang, 10 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:17 1:17 Ketika aku melihat Dia,... Ibadah Paskah Surabaya, 01 April 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat paskah, selamat mendengarkan firman TUHAN.... Ibadah Doa Surabaya, 06 Oktober 2010 (Rabu Sore)
Disertai
dengan puasa Matius
6: 16-18 6:16.
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah
muram mukamu
seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 05 September 2013 (Kamis Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ukuran
penyembahan adalah kesucian. Tanpa kesucian, maka doa penyembahan... Ibadah Kaum Muda Malang, 27 Juni 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:14-16 adalah NUBUAT TENTANG ANTIKRIS.
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2011 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang Mazmur
103: 8-10 103:8.
TUHAN adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. 103:9. Tidak
selalu Ia menuntut, dan... Ibadah Jumat Agung Malang, 29 Maret 2013 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:16-20 adalah perintah untuk memberitakan... Ibadah Natal Surabaya, 23 Desember 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
4: 3 4:3.
Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata
yaspis
dan permata
sardis;
dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan
zamrud
rupanya.
Pada ayat 2, TUHAN menunjukkan
takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya. Kemudian di ayat
3, baik dari pribadi TUHAN maupun takhta-Nya menyinarkan sinar
kemuliaan.
Dalam Tabernakel, ayat 2 menunjuk pada tabut
perjanjian, dan ayat 3 menunjuk pada shekina glori--sinar
kemuliaan. Dulu, kalautabut perjanjian dipercik darah di bagian
atas dan depan tabut, maka langsung terjadi sheknia glory.
Jadi,
pribadi TUHAN dan takhta TUHAN memancarkan shekina
glory--sinar kemuliaan--dalam bentuk sinar dari batu-batu
yang indah--pribadi TUHAN disebutkan seperti permata yaspis, permata
sardis, dan di takhta itu ada pelangi yang bagaikan zamurd
rupanya.
Ada 4 macam batu yang indah
yang menyinarkan kemuliaan baik dari pribadi TUHAN maupun dari
takhta-Nya:
- Ayat
3: permata yaspis.
- Ayat
3: permata sardis.
-
Ayat 6: batu kristal.
4:6.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca bagaikan kristal;
di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
- Ayat
3: batu zamrud.
Dulu,
rasul Yohanes meliihat lewat penglihatan mata jasmani. Tetapi bagi
kita sekarang dalam nilai rohani. Seperti Musa melihat Tabernakel
secara jasmani, sekarang kita melihat lewat pembukaan
firman--pengertian secara rohani.
Kita belajar pengertian
rohani dari 4 macam batu yang indah:
- Batu/permata
yaspis.
Wahyu
21: 11 21:11.
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling
indah,
bagaikan permata
yaspis,
jernih seperti kristal.
Ini
adalah permata yang paling indah. Arti rohaninya: IMAN--pintu
gerbang Tabernakel; kerajaan sorga.
Begitu kita mempunyai
iman--percaya Yesus--, kita sudah masuk pintu kerajaan sorga dan
hidup
kita sudah indah. Iman,
artinya: percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus--firman
yang diurapi oleh Rooh Kudus. Kalau tidak ada urapan Roh Kudus,
kita tidak bisa percaya firman. Baru mendengar saja, sudah mengantuk
atau malas. Kalau ada Roh Kudus, bisa sampai percaya.
Ibrani
11: 8, 31 11:8.
Karena iman
Abraham
taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan
diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui. 11:31. Karena iman
maka Rahab,
perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan
orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai
itu dengan baik.
Ayat
1-40= tentang pahlawan-pahlawan iman. Ayat 8= Abraham memiliki
iman--mewakili bangsa Israel. Ayat 31= Rahab (perempuan
sundal)--mewakili bangsa kafir--juga memiliki iman. Sudah najis,
tetapi bisa menjadi pahlawan iman, asalkan mau mendengar
firman. Jadi, bangsa
Israel dan kafir sama-sama memiliki iman.
Pahlawan
iman--contohnya Abraham dan Rahab--adalah orang-orang yang menjadi
brilian, indah, dan
menonjol pada zamannya,
karena memiliki iman--percaya TUHAN. Ini yang membuat
indah.
Kemudian, hidupnya
selalu memuliakan TUHAN dan memiliki kesaksian Yesus. Kita
di zaman akhir, hidup kita menonjol dalam arti rohani, yaitu selalu
memuliakan TUHAN dan memiliki kesaksian Yesus. Inilah kehidupan
yang memiliki iman--permata yaspis; permata yang paling
indah.
Kalau tidak ada iman, tidak ada semuanya--tidak ada
batu-batu yang lain. Percuma! Dari iman--batu
permata yaspis--ini yang
menentukan. Rahab,
sekalipun perempuan sundal, tetapi kalau mau mendengar firman--bisa
memiliki iman--, ia masih bisa menonjol. Tetapi sehebat appaun
manusia, kalau sudah tidak mau medengar firman, akan hancur.
Jadi,
saat-saat kita bisa mendengar firman Kristus--firman dalam urapan
Roh Kudus--dan bisa memiliki iman, itu adalah harapan bagi kita
untuk bisa menonjol/cemerlang. Hidup kita selalu
memuliakan/mengagungkan TUHAN dan memiliki kesaksian Yesus.
- Batu/permata
sardis--berwarna merah--;
menunjuk pada tanda darah--mezbah korban bakaran. Dulu, binatang
disembelih dan dibakar di atas mezbah korban bakaran.
Arti
rohaninya: BERTOBAT;
berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Ini lebih
indah lagi.
Kalau
berbuat dosa, hidup itu tidak indah, tetapi hina dan hancur.
- Batu
kristal.
Wahyu
4: 6 4:6.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca
bagaikan kristal;
di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
'lautan
kaca bagaikan kristal'=
batu kristal sama dengan lautan kaca. Kita ingat, dulu bangsa Israel
menyeberang laut Kolsom dan ditulis sebagai baptisan air--mereka
semua telah dibaptis dalam laut Kolsom. Nanti, di takhta sorga,
berupa lautan kaca. Ini juga menunjuk pada baptisan air
Jadi,
arti rohani dari batu kristal adalah BAPTISAN
AIR--kolam
pembasuhan.
Baptisan air sama dengan lahir baru dari air,
sehingga kita mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi (tadi sinar dari
sorga). Kita yang di dunia ini mendapatkan sinar dari batu-batu
indah di sorga.
Kalau dapat sinar dari permata yaspis, kita
mau mendengar firman sampai percaya Yesus. Hidup kita menjadi
cemerlang dan menonjol. Kemudian, sinar dari permata sardis,
sehingga kita bisa bertobat. Inilah sinar kemuliaan dari
sorga--dari pribadi TUHAN dan takhta-Nya. Kalau disinari batu
kristal, kita bisa masuk baptisan air. Kita mendapatkan hidup
baru--hidup sorgawi--, yaitu hidup
dalam kebenaran.
Batu
kristal ini banyak sisinya untuk memancarkan sinar. Artinya: kita
bisa memancarkan sinar kebenaran dari segala aspek hidup
kita--pribadi, nikah, pekerjaan, di sekolah, jalan raya dan
sebagainya. Sinar kebenaran adalah sinar yang indah. Kita terima
sinar kristal dari sorga, mari sinarkan kembali di manapun kita
berada--sinar kebenaran dari segala aspek hidup kita.
-
Wahyu 4: 3
4:3.
Dan
Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan
permata sardis; dan suatu pelangi
melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud
rupanya.
Batu
indah yang keempat:
batu zamrud;
sama dengan pelangi yang melingkungi takhta sorga.
Apa itu
pelangi? Mulai zaman Nuh ada pelangi. Kejadian
9: 13-17 9:13.
Busur-Ku
Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan
bumi. 9:14. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan
busur itu tampak di awan, 9:15. maka Aku akan mengingat
perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala
makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak
lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. 9:16.
Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku
mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk
yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi." 9:17.
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang
Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
Perikop: perjanjian Allah dengan Nuh. Setelah bumi dihukum dengan
air bah karena manusia sudah rusak--makan minum dan kawin
mengawinkan--, sesudah itu terjadi perjanjian Allah. 'busur'=
pelangi.
Perjanjian Allah dengan Nuh adalah tidak ada
penghukuman lagi. Ini digenapkan dalam Kisah Rasul 2, di mana
terjadi pencurahan Roh Kudus.
Kisah
Rasul 2: 14-17 2:14.
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan
dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang
Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini. 2:15. Orang-orang ini tidak mabuk
seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 2:16.
tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17. Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman
Allah--bahwa Aku
akan mencurahkan Roh-Ku
ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat
mimpi.
Jadi,
pelangi yang melingkungi takhta sorga menunjuk pada BAPTISAN
ROH KUDUS/kepenuhan
Roh Kudus--pintu kemah. Ketika murid-murid di loteng Yerusalem
dan menerima kepenuhan Roh Kudus, banyak yang menyindir mereka
karena mereka berbahasa lidah. Oleh sebab itu, Petrus berdiri dan
mengatakan: 'Bukan mabuk,
tetapi ini penggenapan dari janji TUHAN mulai dari kitab Kejadian,
kitab Yoel, sampai di kitab Kisah Rasul.'
Kisah
Rasul 2: 3-4 2:3.
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4. Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.
Di
sini, Roh Kudus menyucikan
bangsa Israel. Petrus yang
tadinya menyangkal Yesus, akhirnya bisa berkhotbah tentang
Yesus--lidahnya disucikan.
Roma
15: 16 15:16.
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi
bangsa-bangsa
bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan
oleh Roh Kudus.
Roh
Kudus juga menyucikan
bangsa kafir, karena tadi
di dalam pahlawan-pahlawan iman, bangsa kafir juga masuk. Roh
Kudus menyucikan bangsa kafir yang seperti anjing dan babi. Kalau
hanya dimandikan, akan kembali lagi. Lebih baik dibakar dengan api
Roh Kudus.
Petrus disucikan dari berdusta menjadi berkhotbah
tentang Yesus. Tetapi, Roh Kudus juga menyucikan bangsa kafir yang
seperti anjing dan babi, sehingga keduanya--Israel dan
kafir--menjadi dombanya
TUHAN dan berkenan
kepada TUHAN ('persembahan
yang berkenan kepada-Nya'=
domba bisa dipersembahkan kepada TUHAN, tetapi anjing dan babi tidak
boleh dipersembahkan kepada TUHAN).
Jadi,
kalau digabungkan:
Roh Kudus menyucikan Israel dan kafir, sehingga keduanya hidup
dalam kesucian. Inilah
batu zamrud--baptisan Roh Kudus. Israel tidak lagi seperti domba
yang hilang dan bangsa kafir tidak lagi menjadi anjing dan babi;
anjing dan babi dibakar oleh api Roh Kudus.
Bangsa Israel
adalah dombanya TUHAN. Waktu Petrus menyangkal TUHAN, ia menjadi
domba yang hilang--anak yang hilang--, tetapi untung ia disucikan
dan kembali menjadi dombanya TUHAN.
Kalau kita--bangsa Israel dan
kafir--sudah hidup dalam kesucian--memiliki 4 macam batu indah dari
sorga, yaitu percaya Yesus, bertobat, baptis air, dan baptis Roh
Kudus, sampai hidup suci--, kita akan diberi
jabatan pelayanan untuk
melayani pembangunan tubuh
Kristus.
Efesus
4: 11-12 4:11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, 4:12. untuk memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Diperlengkapi
dengan jabatan pelayanan, sama dengan kita diangkat menjadi
imam-imam dan raja-raja.
Ini adalah batu
hidup--batu indah--yang
dipakai dalam
pelayanan pembangunan
rumah rohani,
yang berkenan kepada TUHAN.
1
Petrus 2: 5 2:5.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup
untuk pembangunan
suatu rumah rohani,
bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kita
dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang benar dan
sempurna. Hati-hati! Ada pembangunan tubuh yang tidak benar, yaitu
tubuh Babel.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan, sampai menjadi satu tubuh yang
sempurna--Israel dan kafir. Kalau dalam nikah ada batu-batu indah,
semua akan menjadi indah. Suami punya 4 batu indah, isteri juga.
Masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang benar dan sempurna. Sampai
nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh yagn sempurna.
Lukas
14: 28-31, 34-35 14:28.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan
sebuah menara
tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup
uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 14:29. Supaya jikalau
ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya,
jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 14:30.
sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup
menyelesaikannya. 14:31. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi
berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk
mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup
menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
14:34. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? 14:35. Tidak ada lagi gunanya baik
untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa
mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
=
tentang pembangunan tubuh Kristus. Kemarin kita belajar dari kitab
Hagai: pembangunan Bait Allah ditandai dengan kegoncangan dan harus
kita hadapi dengan semangat dan kuat teguh hati, sehingga kita
mendapatkan upah (diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 28 Februari 2016).
'mendirikan
sebuah menara'=
di sini , pembangunan tubuh Kristus sama dengan pembangunan menara.
Menara ini tinggi, berarti ada hubungan dengan
langit--sorga. Artinya: kalau kita masuk dalam pembangunan tubuh
Kristus, kita sedang dibawa masuk dalam kerajaan sorga bahkan sampai
duduk di takhta sorga bersama dengan Seorang yang duduk di takhta
sorga--kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta
sorga.
Pembangunan
tubuh Kristus adalah tangga menuju kerajaan sorga.
Tidak ada jalan lain. Dulu, Yakub mimpi tangga dari sorga. Kemduian
Musa dalam bentuk Tabbernakel dan kita sekarang adalah
kenyataannya. Jadi, arahnya jelas, yaitu naik ke sorga dan duduk
di takhta sorga. Di Wahyu 4: 2-3, TUHAN tampilkan takhta dan
pribadi-Nya, supaya kita nanti juga masuk ke sana dan duduk
bersanding dengan Dia.
Ada 2
hal yang harus diperhatikan
dalam pembangunan menara--tubuh Kristus--:
- Pembangunan
dasar.
Lukas
14: 29 14:29.
Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya
dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang
melihatnya, mengejek dia,
Matius
16: 18 16:18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di
atas batu karang
ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
'jemaat-Ku'=
tubuh Kristus. Dasarnya adalah batu karang atau batu penjuru;
gunung batu. Artinya:
-
Kurban Kristus.
Batu yang indah dari sorga dibuang oleh tukang-tukang
bangunan--disalibkan. Bukan hancur, tetapi menjadi batu
penjuru.
Kurban Kristus adalah korban pendamaian; korban
penghapus dosa.
Mengapa
kurban Krisus menjadi dasar? Yohanes
2: 19-21 2:19.
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam
tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya
dalam tiga hari?" 2:21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan
Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.
Ada
Bait Allah yang dibangun 46 tahun--46 menunjuk pada hukum Taurat
yang terdiri dari 4 hukum dan 6 hukum pada kedua loh batu. Kalau
pembangunan Bait Allah dasarnya hanya hukum Taurat, maka bangsa
kafir tidak bisa masuk, karena Taurat hanya untuk banggsa
Israel.
Oleh sebab itu, Yesus berkata: 'Rombak
Bait Allah ini, dan dalam
tiga
hari
Aku akan mendirikannya kembali'. 3
hari menunjuk pada kurban Kristus--kemurahan (Yesus mati dan
bangkit pada hari ketiga). Kalau dasarnya kurban Kristus, maka
bangsa kafir bisa masuk di dalamnya. Kita semua bisa masuk ke dalam
Bait Allah yang rohani--tubuh Kristus.
- Batu
karang atau gunung batu.
2
Samuel 22: 31-32 22:31.
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia
menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. 22:32.
Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung
batu
selain dari Allah kita?
Gunung
batu sama dengan Allah. Allah sama dengan firman pengajaran yang
benar. Artinya: gunung batu sama dengan firman
pengajaran yang benar. Jadi,
dasar yang kedua adalah firman
pengajaran yang benar
(alkitab).
Lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman
alkitab--ada firman dan perjamuan suci/kurban Kristus--, kita
sedang membangun dasar yang kuat di atas batu karang, sehingga kita
tahan uji. Imam dan raja harus masuk dalam ibadah pendalaman
alkitab dan peruamuan suci.
- Gunung
batu juga berarti penggembalaan.
Kejadian
49: 24 49:24.
namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh
pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya
Gunung Batu
Israel,
Ini
adalah dasar membangun tubuh Krsitus. Jangan salah! Dasar
pertama adalah kurban Kristus; dasar kedua: firman pengajaran yang
benar. Firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus tidak
bisa dipisahkan. Ini dasar yang kuat di atas batu karang. Lalu
ditambah lagi dengan penggembalaan.
Kita harus selalu berada
di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah
pokok--sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita mengalami penyucian terus
menerus sampai menghasilkan 'takkan
kekurangan aku.' ('TUHAN
adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.') Artinya:
- Kita
dipelihara oleh Gembala Agung sampai berkelimpahan--sampai
mengucap syukur kepada TUHAN.
- Hidup
sempurna seperti TUHAN.
Inilah
pembangunan dasar.
- Pembangunan
di atas dasar sampai
selesai.
Kalau tidak
selesai, akan malu.
Pembangunan di atas dasar adalah
ibadah/tahbisan
kita; ibadah pelayanan kepada TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan
masing-masing yang TUHAN percayakan kepada kita dan kita kerjakan
dengan setia sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai
TUHAN datang.
Ada 3
hal yang harus diperhatikan
dalam pembangunandi atas dasar:
-
Lukas
14: 28
14:28.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah
menara tidak duduk dahulu membuat
anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Yang
pertama: memperhatikan anggaran
biayanya. Anggaran
biaya adalah kasih
karunia.
Pembangunan
tubuh Kristus tidak bisa dibayar dengan apapun, tetapi hanya dengan
kasih karunia TUHAN--anugerah TUHAN yang seharga kurban
Kristus.
Kalau anggarannya uang, tidak cukup, bahkan
defisit. Kalau angarannya kasih karunia Kristus, akan
berlimpah-limah; tidak akan pernah kekurangan. Kalau
mengandalkan manusia saat membangun gereja, tidak akan pernah
selesai gerejanya, ppalagi pembangunan tubuh Kristus.
2
Korintus 8: 1-5 8:1.
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih
karunia
yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 8:2.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya
dalam kemurahan.
8:3. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut
kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 8:4.
Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami,
supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian
dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. 8:5. Mereka
memberikan
lebih banyak
dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka,
pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga
kepada kami.
Kalau
kita menerima kasih karunia TUHAN, maka kita selalu bisa
memberi/BERKORBAN
untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus, karena dibanding dengan
kasih karunia TUHAN, tidak ada apa-apanya.
Dia sudah berikan
semua di dalam korban-Nya, sampai nyawa-Nya. Ini yang mendorong
kita untuk bisa memberi bagi pelayanan pembangunan tubuh Kristus
sampai memberi seluruh hidup kita kepada TUHAN.
Segala
sesuatu harus dikorbankan untuk pembangunan tubuh Kristus--mulai
dari dalam nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan--, kecuali
firman pengajaran benar. Maksudnya adalah kalau mau menikah
tetapi tidak satu iman, jangan korbankan Yesus. Mau tergembala atau
fellowship,
tetapi kalau tidak satu pengajaran, jangan korbankan Yesus, karena
pribadi Yesus adalah pengajaran benar. Kalau mengorbankan
Yesus--pengajaran yang benar--, itu berarti menginjak-injak kurban
Kristus/menyalibkan Yesus untuk kedua kali.
Innilah kasih
karunia. Tidak akan pernah kekurangan. Sampai jemaat Makedonia
yang miskin dan dalam pencobaanpun, masih bisa memberi karena
menerima kasih karunia TUHAN. Luar biasa. Ini anggaran biayannya.
- Lukas
14: 34-35
14:34.
Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? 14:35. Tidak ada lagi gunanya baik untuk
ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa
mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Perkara
kedua yang harus kita perhatikan adalah tekad,
yaitu tetap MENJADI
GARAM YANG ASIN. Mau
membangun tubuh Kristus harus punya tekad. Kalau tidak, tidak akan
pernah jadi.
Mulai dari nikah, lihat anggarannya--kasih
karunia. Kita bisa memberi semaunya, sampai memberikan seluruh
hidup kepada TUHAN dan sesama--suami pada isteri dan
sebaliknya.
Kemudian, ada tekad. Jangan mau tawar dalam
rumah tangga dan penggembalaan. Bertekad! Jangan santai-santai.
Harus ada tekad yang kuat untuk tetap jadi garam yang asin.
Garam
merupakan persoalan hati.
Kalau garam jasmani, persoalan lidah. Kalau garam rohani, persoalan
hati, yaitu perasaan hati.
Jangan sampai jadi garam yang
tawar--hati tawar. Kalau hati sudah jadi tawar, gawat, baik di
dalam nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan. Hati
tawar, artinya
- Gampang
kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN, tidak ada daya tahan
lagi.
- Letih
lesu, beban berat, tidak enak hidupnya dan tidak bahagia.
Kalau
hati tawar, akan busuk.
Ini yang bahaya, yaitu berbuat dosa--mulai perkataan dosa--sampai
puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau
garam sudah tawar, berarti hidup dalam kegelapan, sebab garam dan
terang ini satu--'kamulah
terang dunia; kamulah garam dunia'. Artinya:
tersandung, jatuh, rebah, rubuh dan hebatlah kerusakannya baik
dalam nikah, pelayanan, dan penggembalaan; tidak bisa dibangun dan
binasa selamanya.
Ini yang harus kita jaga, yaitu tekad.
Melayani mulai dari dalam nikah, penggembalaan, dan antar
penggembalaan, jangan mau jadi garam yang tawar, tetapi tetap
menjadi garam yang asin. TUHAN tolong ktia semua.
Garam
yang asin, artinya hati
yang diurapi Roh Kudus. Markus
9: 50 9:50.
Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah
kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam
dalam dirimu dan selalu hidup
berdamai
yang seorang dengan yang lain."
Proses
menjadi garam yang asin adalah selalu berdamai dengan TUHAN dan
sesama. Dengan TUHAN: mengaku dosa kepada TUHAN dan jika
diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Dengan sesama: saling
mengaku dan mengampuni. Yang bersalah, mengaku dan jangan berbuat
lagi. Yang benar, mengampuni dan melupakan. Kalau yang muda
bersalah, tetapi tidak mau mengaku pada yang tua, itu sudah terlalu
sombong.
Kalau tidak bersalah,jangan mengaku. Itu namanya
cari muka. Mengaku dosa bukan untuk dapat kedudukan, pelayanan
atau lainnya.
"Saya
sering katakan. Pengerja tahu-tahu datang: 'Om, saya minta ampun.'
Lama saya tunggu, tetapi tidak mengaku juga, lalu datang mengaku.
Lalu bertanya: 'Saya boleh melayani, om?': 'Tidak boleh!' Kalau
mengaku hanya untuk melayani, itu salah besar. Mengaku itu untuk
dapat pengampunan dan kelepasan dari dosa, bukan untuk bisa
melayani atau dapat kedudukan. Terserah nanti boleh melayani atau
tidak, yang penting kita bebas dari dosa. Yang penting jadi garam
yang asin. Jangan salah!"
Kalau
sudah berdamai dengan TUHAN dan seama, maka darah Yeuss menghapus
segala dosa kita, sehingga hati kita menjadi damai
sejahtara--kita diurapi
Roh Kudus. Artinya:
- Semua
menjadi enak dan ringan.
Kita tidak akan berhenti melayani.
Kalau letih lesu dan
berbeban berat, sudah mulai terpaksa dalam pelayanan. Kalau di
rumah tangga sudah tawar, kopinya sudah mulai cair. Malam ini,
bagaimana di rumah tangga dan penggembalaan? Kalau sudah mulai
tawar, akan capek.
"Sudah
saya saksikan. Baru saja menikah, lalu 1-2 kali dia mendengar
firman pengajaran dan dia datang. Dia katakan: 'Saya capek.' Saya
menangis. Baru menikah, tetapi sudah bilang: Capek menghadapi
suaminya. Saya katakan: 'Dengar firman ya, dan saya doakan.'
Selang beberapa waktu, dia katakan: 'Sudah baik', karena TUHAN
yang mengerjakan. Kalau tawar, benar-benar hancur. Kalau hati
damai, akan selalu enak dan ringan. Tidak akan pernah bercerai dan
berhenti melayani."
- Yang
kedua, kalau hati sudah damai, kita tidak
bisa busuk; dosa-dosa
tidak bisa lagi mengganggu sampai satu waktu tidak bisa berbuat
dosa lagi seperti Yesus--sempurna.
Garam asin= terang
dunia= mempelai wanita sorga yang sama mulia dengan Yesus.
Kita
dalam pembangunan tubuh Kristu hari-hari ini.
Perhatikan
dasarnya, yaitu firman pengajaran yang benar, kurban Kristus dan
penggembalaan. Kalau dasarnya tidak benar, semakin hebat
bangunannya, akan semakin cepat hancurnya. Sungguh-sungguh
tergembala!
Lalu pembangunan di atas dasar sampai selesai.
Kita beribadah melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh sesuai dengan
jabatan pelayanan dan setia sampai garis akhir.
Kita
perhatikan kasih karunia TUHAN, sehingga kita bisa memberi sampai
memberi seluruh hidup kepada TUHAN. Kita juga bertekad untuk
tidak mau tawar, tetapi tetap jadi garam yang asin. Jangan loyo!
Jangn saling membalas dalam rumah tangga!
"Dalam
pelayanan juga. Saya dulu 2 kali mau lari dari pelayanan--dari
Malang dan dari Lempin-El. Sudah cukup! Sekarang bertekad untuk
tetap jadi garam yang asin. Kalau melihat anak kena narkoba, tetap
bertekad jadi garam yang asin. Dulu anak saya waktu kecil
berbohong, saya sudah tidak kuat. Itu terlalu sombong juga. Tetapi
tetap bertekad, apapun yang dihadapi, ampuni dia."
Dari
diri kita sendiri harus bertekad, supaya kita tetap menjadi garam
yang asin dan tidak mau busuk; tetap enak dan ringan, apapun yang
kita hadapi.
- Lukas
14: 31
14:31.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain
tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh
ribu
orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua
puluh ribu
orang?
Perkara
ketiga yang kita perhatikan adalah PERGUMULAN
( seperti 10.000 orang
melawan 20.000 orang).
Perhatikan!
Pembangunan tubuh Kristus tidak main-main. Ada anggarannya--kasih
karunia TUHAN--, ada tekadnya yang luar biasa sampai garis akhir.
Yang sudah loyo, mari bertekad lagi. Lalu masih ada
pergumulan--peperangan melawan musuh yang lebih kuat.
Tujuan
musuh yang utama adalah menceraiberaikan tubuh Kristus, sehingga
Yesus tidak bisa menjadi kepala dan hancurlah semua--serigala dan
burung yang menjadi kepala. Nikah, penggembalaan, dan antar
penggembalaan tidak menjadi satu.
Yesus mengeluh: 'Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-NYa.'
Tubuh sudah dikuasai oleh serigala dan burung--roh jahat dan roh
najis yang mengarah pada pembangunan Babel--, yang akan
dibinasakan.
Kesatuan ini yang mau dihancurkan hari-hiari
ini, sehingga menuju pada pembangunan Babel yang akan dibinasakan
selamanya. Nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan menuju ke
Babel dan akan dibinasakan selamanya.
Ada 2
macam musuh:
- Dari
luar: setan trintungal lewat
- Pencobaan-pencobaan
sampai yang mustahil. Siapa mau melawan setan?
Berapa
banyak nikah dan penggembalaan pecah karena masalah uang. Uang
adalah perkara terkecil di gereja, tetapi kalau setan sudah
menghantam soal uang, gereja akan pecah.
- Dosa
dan puncaknya dosa. Berapa banyak nikah hancur dihantam dosa
perselingkuhan dan perceraian.
- Ajaran-ajaran
palsu, yaitu ajaran kawin-cerai dan lain-lain. Sekarang,
penyipangan seks sudah disetujui. Sudah mengarah pada pengajaran
dan peneymbahan palsu, yaitu menyembah antikris.
- Dari
dalam: daging dengan segala hawa nafsunya yang membuat kita
menjadi keras hati; sekeras hatinya setan.
Keras hati
adalah menggunakan kebenaran sendiri. Ini yang menceraiberaikan.
Menggunakan kebenaran diri sendiri, yaitu
- Menutupi
dosa dengan cara menayalahhkan orang lain.
Akibatnya, terjadi
perpecahan--mulai dari dalam nikah rumah tangga.
- Menutupi
dosa dengan cara menyalahkan TUHAN--pengajaran yang
benar
pengajaran yang benar disalah-salahkan untuk menutupi
kesalahannya. Ini yang menimbulkan perpecahan.
Jangan
ikut-ikut dalam perpecahan! Kita bertahan pada yang benar. Kita
tinggal melanjutkan saja pengajaran Tabernakel dan mempelai.
Kecuali kalau pengajaran kita masih baru dan kita masih mencari
mana yang benar.
Pengajaran ini sudah ulang tahun ke-80.
Kita tinggal melanjutkan. Ajaran lain hanya berapa tahun
bertahan, lalu hilang. Hanya booming
sebentar, setelah itu tidak ada lagi.
Tetapi, kita ini
stabil terus. Tinggal ikuti! Kalau yang merubah, itulah kebenaran
sendiri. Jangan ikut-ikut! Kita sungguh-sungguh hari-hari ini
untuk menghadapi hati yang keras.
- Kebenaran
di luar alkitab. Alkitab bilang: Tidak boleh, dia bilang: Boleh,
dengan berbagai macam alasan.
Ini sama dengan menambah dan
mengurangi alkitab, supaya cocok dengan keinginan dagingnya dan
ini yang jadi sumber perpecahan. Coba kalau hanya baca alkitab,
pasti kita menjadi satu, karena bukunya hanya satu.
Kita bergumul lewat
doa penyembahan, supaya
bisa menjaga kesatuan.
Sama dengan kita bergumul untuk menerima
kasih TUHAN yang besar.
Ini yang bisa menyatukan, karena poosisi kita hanya seperti domba
sembelihan. Tidak berdaya apa-apa menghadapi musuh-musuh. Satu
langkah jaraknya dengan maut--kehancuran. Kalau kepalanya bukan
Yesus, kepalanya adalah maut.
Mari meneymbah dengan hancur
hati untuk menjaga kesatuan di dalam nikah dan penggembalaan,
ditambah doa puasa dan doa semalam; sama dengan bergumul untuk
menerima kasih Allah. Kalau kita bergumul, Yesus juga bergumul.
Itu cirinya.
4 kali Yesus bergumul dalam doa penyembahan,
supaya terjadi kesatuan. Yohanes
17: 11, 21-23 17:11.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di
dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka
menjadi satu
sama seperti Kita. 17:21. supaya mereka
semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku. 17:22. Dan Aku telah
memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka
menjadi satu,
sama seperti Kita adalah satu: 17:23. Aku di dalam mereka dan
Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi
satu,
agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Untuk
Lazarus yang mati 4 hari, Yesus hanya berdoa 1 kali. Tetapi untuk
kesatuan, Dia berdoa 4 kali. Jadi, kesatuan itu lebih sulit dari
membangkitkan orang mati. Mustahil dan sulit bagi kita, tetapi
tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Ini kesungguhan dari
TUHAN, supaya kita ada dalam kesatuan mulai dari nikah kita. 4
kali diulang juga menunjuk pada 4 penjuru bumii--supaya 4 penjuru
bumi jadi satu kesatuan tubuh Kristus yang smepurna.
TUHAN
juga bergumul sampai mati di kayu salib utnuk menyatukan kita. Dia
berseru: 'Sudah selesai!'
Dosa-dosa diselesaikan supaya kita menjadi satu. Sampai dosa
kebenaran sendiri--tembok pemisah--juga dirobohkan, supaya bisa
menjadi satu.
Efesus
2: 13-16 2:13.
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 2:14. Karena
Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan
kedua pihak
dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah,
yaitu perseteruan, 2:15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia
Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru
di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 2:16.
dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah
oleh
salib,
dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Semua
dirobohkan, supaya Israel dan kafir bisa jadi satu. Kalau Israel dan
kafir bisa menjadi satu, apalagi hanya nikah dan penggembalaan,
pasti bisa jadi satu.
Kalau kita mengulurkan tangan untuk
memohon kasih TUHAN dicurahkan, maka Yesus
juga bergumul dalam
doa di kayu salib, supaya terjadi
kesatuan dan untuk
mencurahkan kasih-Nya kepada kita,
karena Dia tahu kita hanya domba yang tidak berdaya--seperti 10.000
orang melawan 20.000 orang. Dia bergumul dan memperhatikan
kita. Kalau sudah jadi satu, Dia yang jadi kepala. Kasih-Nya
dicurahkan dan semua bisa terjadi. Kalau serigala dan burung yang
jadi kepala, akan hancur semuanya.
Ini yang kita perhatikan,
yaitu anggaran biayanya--kasih karunia TUHAN--, tekad untuk menjadi
garam asin, dan pergumulan, sehingga TUHAN juga bergumul untuk
menyatukan dan mencurahkan kasih-Nya kepada kita.
Mari, yang
penting saat ini adalah bisa menjadi satu
dan kasih Allah akan dicurahkan. Bertekad! Kalau sama-sama asin,
bisa jadi satu. Kalau tawar, tidak bisa jadi satu. Perhatikan
anggarannya! Harus berkorban! Kalau egois, tidak bisa menjadi satu.
Kita harus berkorban. Kita dapat anugerah TUHAN dan kita curahkan
mulai dari dalam nikah rumah tangga. Suami dan isteri berkorbah
waktu, tenaga dan sebagainya, kecuali firman pengajaran yang benar
tidak boleh dikorbankan. Di dalam penggembalaan juga berkorban.
Ini yang membuat kita bisa menjadi satu.
Kalau menjadi satu,
maka Yesus menjadi kepala dan tangan kasih-Nya menjamah kita semua.
Luar biasa! Hasilnya:
-
Roma
8: 35-37
8:35.
Siapakah yang akan memisahkan
kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? 8:36. Seperti ada
tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan." 8:37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih
dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Hasil
pertama: tangan kasih TUHAN membuat kita bertahan--kuat
teguh hati--, tidak
terpisah dari TUHAN dan sesama. Tidak ada kecewa dan putus asa,
tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN
sampai garis akhir.
- Hasil
kedua: 'lebih
dari pada orang-orang yang menang'=
kita dijadikan lebih dari
pemenang.
Kita lemah
tetapi bisa menang dari musuh yang lebih kuat, karena kasih Allah
berperang ganti ktia. Tidak ada yang mustahil.
"Kemarin
disaksikan, satu department menghadapi beberapa orang, sampai
direksinya juga tidak percaya. Dia tetap dianggap salah dan diminta
bertanggung jawab, padahal kerugiannya mencapai 30 milyar yang
harus dia tanggung juga. Tetapi kalau TUHAN yang berperang, bisa
selesai dan dia dinyatakan tidak bersalah. Dia tidak sadar juga.
Dia dipanggil oleh direksi untuk masalah lain, tetapi direksinya
mengatakan: 'Soal masalah yang itu, sudah selesai ya.' Dia tidak
bisa bicara apa-apa, tetapi hanya menangis dan untung ada
firman."
Kita
juga banyak bergumul hari-hari ini. Kalau sudah tidak bisa apa-apa
lagi, mau apa lagi? Banyak bergumul dan biar tangan kasih TUHAN
yang kuat memegang kita. Biar kita lemah, tetapi Dia lebih kuat
dari segalanya dan tidak ada yang mustahil.
- Kolose
3: 14
3:14.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Hasil
ketiga: kasih TUHAN menyatukan
dan menyempurnakan kita
sampai sama seperti Dia. Kita layak menyambut kedatanga-Nya kembali
kedua kali di awan-awan yang permai dan kita duduk bersanding
dengan Dia di takhta-Nya.
Mari,
terima sinar dari batu-batu indah! Percaya, bertobat, baptis
air, dan baptis Roh Kudus. Hidup dalam kesucian, lalu kita
diangkat menjadi imam-imam--diberi jabatan dan dipakai daam
pembangunan tubuh Kristus.
Sesudah dipakai oleh TUHAN,
perhatikan soal dasar, yaitu firman pengajaran yang benar,
kurban Kristus dan penggembalaan. Perhatikan sungguh-sungguh sampai
'takkan kekurangan aku.' Ini dasar yang kuat.
Kemduian
perhatikan pembangunan di atas dasar smapai pelesai.
Perhatikan ibadah pelayanan kita sampai garis akhir! 3 hal yang
kita perhatikan, yaitu anggarannya--kasih karunia TUHAN,
sehingga kita bisa berkorban--, bertekad menjadi garam yang
asin, dan bergumul. Yesus juga bergumul untuk kita.
Mungkin
kita berpikir, tidak ada yang mau tahu kepada kita. Tetapi, Dia
bergumul dalam doa dan di atas kayu salib untuk mengulurkan tangan
kasih-Nya. Kita bergumul malam ini untuk bisa menjadi satu, apapun
yang kita hadapi, dan kita menerima kasih Allah yang bekerja di
antara kita.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|