Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Wahyu 21: 5
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru"

Proses untuk menciptakan manusia baru yang sama dengan Tuhan, untuk ditempatkan di langit dan bumi baru, disebut dengan proses pembaharuan. Dan pembaharuan ini HARUS KITA ALAMI MULAI SEKARANGini sampai puncak pembaharuan, yaitu pembaharuan Yerusalem Baru, sehingga manusia berdosa bisa jadi sama dengan Yesus yang ditempatkan di Yerusalem baru.

Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan kata "tidak akan ada lagi....". Maksudnya adalah segala sesuatu yang lama tidak akan ada lagi.

Ada 7 hal yang "tidak akan ada lagi":

  1. ay. 1= laut.
  2. ay. 4= maut.
  3. ay. 4= perkabungan.
  4. ay. 4= ratap tangis.
  5. ay. 4= dukacita.
  6. ay. 3= laknat/kutukan.
  7. ay. 5= malam.
Wahyu 21: 1-4; 22: 5,kalau tujuh (angka 7 -->sempurna) hal ini sudah tidak ada lagi, berarti kita sudah masuk puncak pembaharuan Yerusalem Baru.

AD. 6. LAKNAT/KUTUKAN

Mengapa manusia, termasuk anak Tuhan dikutuk oleh Tuhan dan bukan diberkati oleh Tuhan?

  1. karena Hawa makan satu-satunya buah yang dilarang oleh Tuhan= tahbisan yang salah.
    Kejadian 3: 17
    Ini adalah salah tahbisan, dimana wanita mengajar dan memerintah laki-laki, didalam nikah dan ibadah.
    Kalau sudah salah tahbisan, yang didapat adalah kutukan, bukan berkat. Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki, ia tidak menempatkan laki-laki sebagai kepala, artinya tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala.

    Kalau bukan Yesus yang jadi kepala, maka ular yang jadi kepala dan menghasilkan kutukan. Contohnya adalah Marta.

    Lukas 10: 40-41
    Marta disini berkata "suruhlah Maria membantu aku". Seharusnya wanita itu untuk membantu laki-laki (Kejadian 2: 18). Tapi Marta ingin mengampil posisi dari laki-laki. Akibatnya Tuhan tidak jadi Kepala dan hasilnya berada dalam kesusahan, hidup dalam suasana kutukan.

    Wahyu 2: 20
    Disini ada wanita Izebel yang mengajar laki-laki yang membuat jemaat bercacat cela, tidak bisa masuk dalam kesempurnaan.

    1 Timotius 2: 11-14; 1 Korintus 14: 34-35
    = tahbisan yang benar, yaitu wanita harus menundukan diri. Pelayanan wanita ini dikaitkan dengan peristiwa Hawa. Dulu Hawa boleh makan semua buah, kecuali 1. Artinya sekarang wanita boleh melayani Tuhan apa saja kecuali 1, tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Tapi wanita harus berdiam diri, menundukkan diri. Maria duduk berdiam diri dan ia sedang menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung jawab sampai mati di bukit tengkorak (kepala yang sudah mati).

    Wanita yang mengajar laki-laki, itu seperti Hawa yang memberi buah terlarang kepada suaminya.

    Galatia 3: 13
    Kalau Yesus dijadikan Kepala, maka kutuk akan dijadikan berkat, baik berkat jasmani maupun berkat hidup kekal bagi bangsa kafir. Dan TIDAK ADA LAGI LAKNAT/KUTUKAN.
    Tapi, selama bangsa kafir salah dalam tahbisan, bangsa kafir akan tetap dalam kutukan.

  2. Maleakhi 3: 8-10= mencuri perpuluhan/persembahan khusus.
    Bangsa Israel sebagai bangsa yang dipilih Tuhan, saat mencuri perpuluhan, langsung kena kutuk (menjadi sama dengan bangsa kafir; ay. 9='ya kamu seluruh bangsa', tidak lagi disebutkan sebagai bani Yakub), apalagi kita bangsa kafir kalau mencuri perpuluhan dan persembahan khusus.

    Perpuluhan ini ada kaitan dengan makanan di rumah Tuhan (firman penggembalaan). Kalau terjadi pencurian, maka tidak ada makanan dalam rumah Tuhan. Israel tanpa Firman sama dengan TERKUTUK. bagaikan seekor anjing, bagaikan bangsa kafir.

    Sebaliknya, lewat perpuluhan, bangsa kafir bisa menerima remah-remah Firman yang jatuh dari meja tuannya. Dan bangsa kafir yang tadinya anjing, akan diangkat jadi DOMBA-DOMBA YANG DIBERKATI TUHAN.

    Apapun keadaan kita malam ini, lewat perpuluhan, kita bisa jadi domba yang diberkati Tuhan yang makan firman yang mengaku bahwa kita hidup oleh Firman penggembalaan.

    Matius 4: 4
    Perpuluhan adalah pengakuan dari bangsa kafir bahwa kita hidup dari Firman. Kalau kita bisa mengakui hal ini, maka Tuhan akan limpahkan makanan rohani dan jasmani pada kita untuk menghadapi kelaparan yang akan datang.

  3. Matius 21: 18-19= tidak ada buah.
    Pohon ara ini DIKUTUK, karena hanya ada daun tanpa ada buah. Artinya, anak Tuhan itu ada aktivitas pelayanan (berdaun), tapi tidak memuaskan Tuhan, sebab Tuhan lapar, butuh buah, bukan makan daun!

    Akibatnya, dikutuk oleh Tuhan, sehingga rohaninya kering dan hidup dalam KUTUKAN.

    Pohon ara ini tidak berbuah, karena ditanam di pinggir jalan.
    Kalau pohon ditanam di bait Allah, maka pasti berbuah.

    Ditanam dipinggir jalan= jadi kristen/hamba Tuhan jalanan, tidak tergembala.

    Praktiknya
    :
    • beredar-edar= tidak mantap dalam pengajaran yang benar. Dan orang beredar-edar itu akan bertemu singa, tidak bertemu Tuhan.
    • tidak tekun/tidak setia dalam kandang penggembalaan.
    • tidak taat/tidak dengar-dengaran.

    Kalau gembala tidak tekun/tidak setia dalam 3 macam ibadah, maka jemaat sungguh-sungguh akan celaka dan bisa tercerai berai.

    Tapi kalau sudah mantap dalam firman pengajaran, maka pasti akan bisa berbuah. Kalau belum mantap, itu bagaikan pohon yang tidak ada pokoknya, sehingga tidak mungkin bisa menghasilkan buah.

    Ukuran Tuhan, bukan sampai pada pelayanannya, apalagi jumlah jemaatnya. Ukuran Tuhan sampai pada buah yaitu buah ketaatan dan buah kesetiaan/ketekunan. Inilah buah yang ditunggu oleh Tuhan dan bisa memuaskan hati Tuhan.

    Yohanes 4: 34
    Yesus adalah contoh yang punya buah ketaatan dan buah kesetiaan. Ini adalah pelayanan kasih/tahbisan dalam kasih.

    Bangsa kafir adalah anjing. Tapi kalaut tergembala dengan benar, bisa menghasilkan buah-buah kasih/pelayanan kasih, tahbisan mempelai. Bukan sekedar melayani!

    Contohnya adalah pelayanan janda Sarfat yang bisa memberikan makanan kepada Tuhan lewat hamba Tuhan.

    1 Raja-raja 17: 7, 12-13
    ay. 7= pelayanan dengan buah kasih dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang kering di akhir jaman. Tidak bisa ditembusi dengan apapun yang dari dunia ini.
    Dan diakhir jaman, krisis terbesar yang akan terjadi adalah krisis kasih yang melanda seluruh dunia. Dan hanya buah kasih yang mampu menghadapinya dengan buah ketaatan dan kesetiaan.

    Proses untuk mempersembahkan roti bundar yang memuaskan hati Tuhan/pelayanan kasih yang berkenan pada Tuhan:
    • ay. 12-13= menyediakan segenggam tepung dan sedikit minyak= tepung dalam genggaman, artinya mendengar Firman sampai masuk di jantung hati (jantung itu sebesar genggaman tangan kita).

      Disini, Tuhan hanya menuntut roti bundar yang kecil. Bukan roti yang banyak.

      Yang ada di jantung hati adalah Firman. Koreksi hidup kita. Apa yang ada dijantung hati kita? Sudahkah mantap pada Firman pengajaran yang benar?

      Kalau belum teguh dalam Firman, maka roti itu tidak akan bisa dibuat (selama tepung itu tidak digenggam, maka tepung itu tidak bisa dibuat menjadi roti).
      Saat menikah, perhatikan, apa yang ada di jantung hati kita!

      Kalau firman masuk di jantung hati, kita akan dipuaskan!

    • membuat adonan sampai dengan menjadi bentuk roti= praktik Firman.
      Ini perlu pengorbanan. Harus ada harga yang dibayar untuk praktik Firman. Tapi kalau tidak praktik Firman, LEBIH BESARlagi harga yang harus dibayar. Contohnya adalah Saul. Karena lebih takut pada rakyatnya, ia tidak taat pada Firman (takut berkorban), akibatnya ia kehilangan segala-galanya.

    • adonan harus dibakar untuk menjadi roti yang matang= sengsara tanpa dosa/ujian.
      1 Petrus 4: 12, 14
      Jadi, kalau kita sudah berpegang pada Firman dan sudah melakukan Firman, tapi kita menderita sengsara, itu bukan untuk menghancurkan kita, TAPI SUPAYA ROTI ITU MENJADI MATANG.

      Saat kita mengalami sengsara tanpa dosa, disitu ada Roh Kudus untuk menguatkan kita, sehingga kita bisa bertahan, bahkan bahagia dan mengucap syukur pada Tuhan.

      Yang dibakar adalah tabiat bangsa kafir(egois, bimbang/kuatir). Ini yang harus dibakar sampai jadi roti bundar yang KECIL. Biarpun kecil, asal taat setia, itu menyenangkan Tuhan. Contohnya dalah jemaat Filadelphia.

      Wahyu 3: 7-8
      Kalau taat dan setia, maka kita akan mendapatkan kunci Daud (kemurahan dan kebaikan Tuhan selalu mengikutiku). Setiap denyut nadi kita hanyalah kemurahan dan kebaikan Tuhan. Hari-hari ini, biarlah kita bergantung pada kunci Daud.

Kegunaan kemurahan dan kebaikan Tuhan:

  1. supaya kita dipakai oleh Tuhan.
  2. memelihara kita sampai pada jaman antikris (janda ini dipelihara 3.5 tahun).
  3. menolong kita (1 Raja-raja 17: 17) untuk membangkitkan apa yang sudah mati/sudah mustahil.
  4. membuka semua pintu-pintu, pintu masa depan yang indah dibukakan oleh Tuhan.

Perbaikilah tahbisan, perpuluhan dan buah pelayanan kita.
Daud jatuh dalam dosa, tapi karena ia punya kunci Daud, ia masih bisa diampuni. Apapun kejatuhan kita, masih ada pengampunan, sampai nanti pintu Surga dibukakan untuk kita.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 September 2018 (Sabtu Sore)
    ... Ibadah Kaum Muda Remaja Juni . AD. . KELENGAHANLukas - . Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya ia akan menerima banyak pukulan. . Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Januari 2019 (Minggu Siang)
    ... matanya mengamat-amati' gt bicara tentang PANDANGAN. Artinya kita harus memiliki pandangan yang jauh ke depan sampai hidup kekal. Jangan hanya melihat yang di bawah terlalu kecil. Burung nasar naik gunung sehingga pandangannya jauh ke depan. Gunung bicara tentang penyembahan. Kita harus banyak menyembah. Kalau banyak menyembah pandangan kita akan berbeda. Kalau dulu saat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Februari 2014 (Senin Sore)
    ... pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar 'Yang Lanjut Usianya' pribadi Yesus sebagai Raja segala raja yang duduk di takhta Kerajaan Surga. Pengertian 'rambut putih' Amsal Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2013 (Minggu Sore)
    ... yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga atau membawa orang-orang selamat untuk disucikan dan diubahkan sampai jadi sama mulia seperti Yesus mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai . Ini merupakan kegerakan kesempurnaan. Jadi sudah selamat harus mencapai kesempurnaan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Baru kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia Untuk memelihara hidup kita secara berkecukupan bahkan berkelimpahan mulai dari dunia yang sulit sampai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Desember 2022 (Minggu Siang)
    ... oleh barangnya yang mahal sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. . Bersukacitalah atas dia hai sorga dan kamu hai orang-orang kudus rasul-rasul dan nabi-nabi karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu. Pelaut adalah orang yang pekerjaannya di laut--penangkap ikan menyewakan kapal dan sebagainya. Secara rohani artinya Manusia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2013 (Minggu Sore)
    ... yang paling berat sebab jika lulus dalam tanda kematian jalan kematian kita pasti mampu memikul beban selanjutnya yaitu kebangkitan dan kemuliaan selama-lamanya. Jadi dalam persahabatan nikah rumah tangga pelayanan sesama hamba Tuhan persekutuan yang sejati justru saat dalam masa-masa kesusahan. Petrus - Sebab adalah kasih karunia jika seorang karena sadar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Juli 2010 (Sabtu Sore)
    ... menghadapi penangkapan atau pembunuhan oleh antikris. Sengsara ini tidak dapat dihadapi oleh apapun dari dunia tetapi hanya bisa ditanggulangi dengan berjaga-jaga dan berdoa. Yudas tidak berjaga-jaga dan tidak berdoa sehingga tidak mengalami perobekan daging sehingga menjadi antikris. Yudas mencium Yesus. Mencium hubungan yang sangat dekat perdamaian kasih. Yudas mencium Yesus untuk menyerahkan Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 07 Juni 2014 (Sabtu sore)
    ... yang hidup tanpa Roh Kudus. Perkataan yang rusak artinya Mengejek firman nubuat yaitu firman yang mengungkapkan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai tentang penghukuman atas dunia sampai neraka dan firman yang mengungkapkan dosa-dosa sampai yang tersembunyi dan menyucikan dari dosa. Perkataan sia-sia perkataan yang memecah belah Tubuh Kristus. ayat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Mei 2011 (Kamis Sore)
    ... kita Matius . Sama dengan mengalami penyucian dari roh jahat serigala dan roh najis burung yang bercokol berdiam dan bersembunyi didalam hati dan pikiran. Wahyu Dan ia berseru dengan suara yang kuat katanya Sudah rubuh sudah rubuh Babel kota besar itu dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.