RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 25 Desember 2011 (Minggu Pagi)
Matius
26: ay.
57-68= SAKSI
DAN KESAKSIAN.
Kita
sudah mempelajari 2
macam saksi dan kesaksian
(mulai diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 06 November 2011):
ay.
59-62=... Ibadah Doa Malang, 28 Mei 2013 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius
28: 20b
28:20b ..... Dan ketahuilah,... Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai... Ibadah Doa Surabaya, 09 Januari 2013 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang Hadi Santoso
Wahyu
22 : 20 22:20.
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku
datang segera!"
Amin,
datanglah,
Tuhan
Yesus!
“Ya,
Aku
adatang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juli 2010 (Kamis Sore)
Matius 25:8-13 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah... Ibadah Persekutuan Kartika Malang I, 30 Juni 2009 (Selasa Sore)
Lukas 23:43. Tema kebaktian persekutuan tubuh Kristus kali ini adalah KEMBALI KE... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Oktober 2019 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1. Dan
aku melihat seorang malaikat... Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 30 Mei 2019 (Kamis Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 September 2012 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja, 19 Februari 2011 (Sabtu Sore)
ad. 6. Sengsara salib mengenai kematian-Nya Markus 15:37-41 15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan... Ibadah Raya Malang, 28 Juli 2013 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b 28:20 ... Dan ketahuilah, Aku... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Agustus 2012 (Senin Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai... Ibadah Raya Surabaya, 23 November 2008 (Minggu Sore)
Matius 24: 28 -> sikap gereja Tuhan untuk menantikan kedatangan Yesus
kedua kali,... Ibadah Doa Surabaya, 12 Oktober 2011 (Rabu Sore)
Matius 26: 47-56= PENANGKAPAN YESUS.
Matius 26: 47 26:47. Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang II, 26 Oktober 2016 (Rabu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya
TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam
hidup kita sekalian.
Tema: Matius 25: 6 25: 6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai
datang! Songsonglah dia!
Sekali
lagi, untuk menghadapi keadaan tengah
malam--akhir zaman--di mana dosa dan kesulitan memuncak sampai zaman
antikris berkuasa selama 3,5 tahun di bumi dan Yesus segera
datang kembali kedua kali di awan-awan yang
permai, satu-satunya suara yang
dibutuhkan--kabar atau berita yang
dibutuhkan--adalah
"Mempelai
Datang, songsonglah Dia!" Ini
yang disebut dengan kabar
mempelai.
Kita sudah
mendengar ada dua macam pemberitaan firman Allah:
- Efesus 1: 13
1: 13
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman
kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam
Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus,
yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25: 25 25: 25
Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar
baik dari negeri yang jauh.
Yang pertama:
firman penginjilan; injil keselamatan;
susu; kabar baik= Injil
yang memberitakan tentang kedatangan
Yesus pertama kali ke dunia,
mati di kayu salib untuk
menyelamatkan manusia berdosa.
Tanda
manusia berdosa yang sudah diselamatkan:
- Percaya
atau iman kepada Yesus lewat mendengar firman
Kristus--firman yang diruapi Roh
Kudus.
Dulu Musa naik ke atas gunung
dan ia menerima dua hal: Tabernakel--petunjuk untuk membangun
kemah suci; tabernakel--dan dua loh batu. Tabernakel
inilah kerajaan sorga yang dilihat oleh Musa, dan TUHAN perintahkan
Musa untuk membuatnya di bumi, supaya di bumi sama dengan di
sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga
ruangan:
- Halaman= keselamatan.
- Ruangan suci= kesucian.
- Ruangan maha suci=
kesempurnaan--mempelai
wanita--, yang ditunjukkan oleh alat tabut perjanjian.
Tanda keselamatan ada di halaman
Tabernakel, yaitu yang pertama: percaya
atau iman kepada Yesus sebagai
satu-satunya Juruselamat lewat mendengar firman Kristus. Ini
sama dengan masuk pintu gerbang--masuk halaman kerajaan sorga.
- Bertobat= berhenti berbuat dosa
dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa--mezbah korban bakaran.
Dulu, binatang-binatang dikorbankan
untuk mengampuni dosa orang Israel--satu
bangsa. Tetapi sekarang, tidak
perlu lagi membawa kurban binatang sebab sudah digenapkan
oleh kurban Kristus di kayu salib--Anak Domba
Allah--, sehingga kita
bisa bertobat.
- Baptisan air= kolam pembasuhan.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah
bertobat--mati terhadap dosa--, harus
dikuburkan dalam air bersama Yesus,
sehingga ia keluar--bangkit--dari
dalam air bersama Yesus
dan menerima hidup baru--hidup sorgawi; langit
terbuka.
- Pintu kemah= baptisan Roh
Kudus. Hidup baru atau hidup sorga, seperti
Yesus keluar dari baptisan air, dan Roh Allah
bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya.
Jadi hidup baru atau hidup sorga = dipenuhi Roh Kudus--dibaptis Roh
Kudus.
Kita diurapi Roh Kudus sehingga
hidup dalam kebenaran.
Segala aspek hidup kita harus dalam
kebenaran, itulah keselamatan.
Kita baru ada di halaman kerajaan
sorga--keselamatan. Ini bukan tujuan utama, sebab
masih ada ruangan suci dan ruangan maha suci. Kita hidup
benar, diberkati TUHAN, puji TUHAN, tetapi masih di halaman, belum
di takhta sorga. Karena itu perlu pemberitaan yang kedua.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia
tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4: 4 yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
'cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus' = Yesus
yang mulia. Matius 25: 6 25: 6 Waktu tengah
malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!
Songsonglah dia!
Wahyu 19: 9 19: 9 Lalu
ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang
diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Yang kedua:
cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= firman pengajaran yang lebih
tajam dari pedang bermata dua; makanan
keras; kabar mempelai, yaitu injil yang memberitakan tentang
kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga--kepala--untuk menyucikan
dan mengubahkan orang-orang yang sudah selamat--karena sudah
selamat, tetapi masih berbuat dosa,
sebab itu harus ada pedang--sampai tidak bercacat cela;
sama mulia, sempurna seperti Yesus
dan menjadi mempelai wanita sorga yang layak menyambut kedatangan
Yesus kedua kali di awan yang permai.
Terjadi pertemuan di udara, kita masuk
perjamuan kawin Anak Domba antara Yesus Anak Domba Allah--Mempelai
Pria Sorga--dengan sidang jemaat
yang sempurna--mempelai wanita; kepala dengan tubuh bertemu
di awan-awan permai dan tidak terpisah
lagi selamanya.
Ini ditunjukkan dengan alat tabut
perjanjian--alat yang terdalam--, yang
terdiri dari dua bagian--dalam
Keluaran 25--:
- Tutupnya dari emas murni=
ada dua kerub, tutup dengan
percikan darah--berwarna merah.
Emas
murni= zat ilahi. Tidak ada kayunya. Manusia itu
kayu.
- Kerub I= Allah
Bapa; TUHAN.
- Tutup dengan percikan darah=
Anak Allah; Yesus yang mengalami percikan darah
di kayu salib.
- Kerub II= Allah Roh Kudus;
Kristus.
Jadi, tutup pendamaian
adalah Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus,
yaitu TUHAN Yesus Kristus dalam kemuliaan
sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
- Petinya= dari kayu--kita semua.
Sehebat apapun manusia di bumi, ia hanya
kayu yang rapuh:
gampang putus asa, gampang bangga,
gampang berbuat dosa dan menuju kehancuran atau
kebinasaan. Itu sebabnya harus disalut dengan emas murni
sampai tidak kelihatan lagi kayunya.
Artinya: disucikan dan
diubahkan sampai
kayunya--dagingnya--tidak kelihatan; menjadi
sempurna seperti Yesus. Itulah mempelai.
Jadi, tabut perjanjian adalah
pertemuan antara Yesus--Mempelai Pria--dengan
kita--mempelai wanita--, untuk selamanya. Ini
terjadi di udara; di awan-awan yang permai. Sekarang,
tabut perjanjian ini baru kabarnya.
Seperti dulu mau menikah, ada undangnnya dulu; itulah kabar
mempelai. Baru setelah
itu terjadi pernikahan--pernikahan di awan-awan permai.
Tabut
perjanjian menunjuk pada pertemuan di awan-awan yang permai--jangka
panjang. Tetapi sekarang menunjuk kabarnya atau undangannya, itulah
kabar mempelai. Jadi kabar mempelai ditunjukkan oleh alat tabut
perjanjian.
Matius 24: 30-31 => kedatangan Yesus kedua kali.
24: 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak
Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka
akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di
langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 24: 31 Dan Ia
akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup
sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari
ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
'keempat
penjuru bumi' = seluruh dunia. Kedatangan
Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja
dan Mempelai Pria
Sorga ditandai dengan
PENIUPAN SANGKAKALA
YANG DAHSYAT BUNYINYA, untuk mengumpulkan
atau menampilkan gereja TUHAN yang
tidak bercacat cela--sempurna seperti
Yesus; sama mulia seperti Yesus--dari seluruh dunia
menjadi mempelai wanita sorga.
Apa itu bunyi
sangkakala yang dahsyat bunyinya?
- Firman pengajaran yang keras, yang kuat
dan lebih tajam dari pedang bermata dua;
kabar mempelai.
- Tadi malam kita sudah mendengar,
sangkalala ditiup oleh malaikat (gembala), ini menunjuk pada firman
penggembalaan.
Sekarang saya
berikan ayat lain, supaya lebih tegas.
Wahyu
1: 10-12 1: 10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan
aku mendengar dari belakangku suatu suara yang
nyaring, seperti bunyi sangkakala, 1: 11 katanya: "Apa yang
engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah
kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." 1: 12
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku
tujuh kaki dian dari emas.
Tadi,
mendengar suara (ayat 10), lalu di
ayat 12 dikatakan: melihat.
Yang kedua: sangkakala
yang dahsyat bunyinya adalah firman
Allah yang bisa didengar
dan dilihat. Jadi, firman Allah bukan hanya didengar,
tetapi juga dilihat--menjadi kenyataan dalam
hidup kita, itulah tujuh kaki dian emas; gereja
yang sempurna.
Apa itu
Firman Allah yang bisa didengar dan dilihat?
Siapa yang punya pengalaman mendengar dan melihat firman Allah?
Lukas 2: 20 2:
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar
dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa
yang telah dikatakan kepada mereka.
Waktu Yesus lahir,
gembala-gembala mendengar firman,
lalu mereka melihat kenyataannya. Mereka mendengar lalu
melihat di kandang Betlehem.
Jadi, firman yang bisa didengar
dan dilihat adalah firman penggembalaan. Dulu pencuri, sekarang jadi
pemberi, bisa dilihat. Dulu pemarah,
sekarang peramah, bisa dlihat. Itu firman penggembalaan
yang diulang-ulang. Mungkin firman hari
ini: Jangan berdusta, baru keluar sudah dusta
lagi. Besok dengar lagi. Terus begitu, sampai satu waktu,
sudah tidak mau berdusta lagi--firman sudah bisa dilihat
menjadi kenyataan.
"Karena
itu kalau gembala hanya
berkhotbah, tetapi tidak pernah praktik, biar tenggorokannya
sampai kering, tidak ada yang ikut. Tetapi
sekalipun sederhana, kalau dia dengar firman dari
TUHAN dan dia bisa lihat menjadi kenyataan
dalam hidupnya--dipraktikkan--,
sekali dia khotbah, semuanya akan ikut.
Tidak usah dipaksa atau diancam! Firman dipraktikkan, maka gereja
dari manapun bisa datang."
"Bapak Pdt In Juwono dan Pdt Pong
selalu mengatakan:
Sekalipun khotbahnya sederhana,
tetapi kalau sudah
dipraktikan--menjadi kenyataan--,
ada cap darah Yesus yang tidak bisa dilawan siapapun."
Kalua digabung, sangkalala
yang dahsyat bunyinya adalah FIRMAN PENGEMBALAAN DI DALAM KABAR
MEMPELAI. Itu yang harus kita beritakan. Sekali lagi,
penginjilan, harus. Buktinya adalah
jiwa-jiwa baru yang dibaptis--penginjilan itu
menambah kuantitas. Penting! Tetapi juga harus ada
kualitas.
Mari, sampaikan firman penggembalaan yang
diuralng-ulang dalam kabar mempelai--pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua.
Firman penggembalaan dalam kabar mempelai
adalah firman pengajaran yang benar, yang
keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang dipercayakan
oleh TUHAN kepada seroang gembala untuk disampaikan kepada
sidang jemaat, dengan setia, terus menerus,
dan berkesinambungan--teratur. Seperti meja roti sajian,
ada 12 roti, tidak boleh acak, tetapi
disusun menjadi dua susun--masing-masing 6
roti sesusun. 66 Menunjuk pada alkitab.
Makanan
rohani bagi jemaat harus teratur! Jangan
comot-comot! Kalau asal saja, karena tidak ada uang, khotbah
Malekahi 3--tentang perpuluhan. Kalau
gembala comot-comot, bukan memberi makan,
tetapi ia akan menembak karena kebutuhan diri
sendiri--kepentingan diri sendiri. Tetapi
kalau diurut, pasti sesuai kehendak TUHAN. Ini yang paling
murni.
Kalau tidak urut, bahaya besar, bisa tembak-tembakan.
Jemaat bukan tambah sehat, tetapi tambah
mati. Tetapi kalau berurutan, itu adalah makanan. Firman juga
diulang-ulang. Kalau bosan, berarti tidak makan. Kalau orang
Indonesia makan nasi, nanti siang makan
nasi, malam juga nasi, besok juga nasi. Itu
namanya makanan pokok. Tetapi kalau diberikan
kacang, nanti minta yang lain. Itu
namanya camilan. Banyak gereja TUHAN diberi camilan, bukan
makanan.
Kalau gembala
memberitakan firman dengan setia, teratur,
dan diulang-ulang, itu adalah
makanan untuk mendewasakan rohani sidang
jemaat--jemaat bertumbuh ke arah kdewasaaan rohani. Kedewasaan rohani
bukan diukur dari berapa lama ikut TUHAN, tetapi semakin disucikan
dan diubahkan, semakin dewasa
sampai menjadi sempurna,
sama mulia dengan Yesus--menjadi mempelai wanita
sorga.
Inilah
sangkakala yang dahsyat bunyinya--kabar
mempelai--, yang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala,
untuk diberitakan berulang-ulang sampai
jemaat bisa makan, menikmati,
dan bertumbuh rohaninya--disucikan, diubahkan sampai sempurna seperti
Yesus, menjadi mempelai wanita sorga. Mari, sungguh-sungguh.
Kita butuh satu suara: Mempelai datang, songsonglah Dia--bunyi
sangkakala yang dahsyat bunyinya.
Kegunaan
sangkakala yang dahsyat
bunyinya:
- Kita belajar dari perjalanan Israel
yang dipimpin oleh sangkakala. Tidak pakai
teriak-teriak. Yang keluar saja, 603.550 laki-laki berumur di atas
20 tahun, belum lagi anak kecil, dan perempuan.
Jadi pakai sangkakala; nafiri.
Karena itu jangan pakai
logika kalau jadi hamba TUHAN. Pakailah firman!
Kalau suara
gembala: kamu berkorban ya, kamu jadi
pemain musik ya, kamu jadi ini ya.
Nanti kalau ada suara sangkakala, tidak
mengerti. Ini ditipu namanya! Atau
berkata: tadi malam saya bermimpi,
saudara harus berkorban. Balas saja: saya
belum bermimpi, om.
Bilangan
10: 1-3, 9-10 10: 1 TUHAN berfirman kepada Musa: 10: 2
"Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus
kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil(1)
umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat(2). 10:
3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul
kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan. 10: 9 Dan apabila
kamu maju berperang(3)
di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus
memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan
TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu. 10: 10 Juga
pada hari-hari kamu bersukaria(4),
pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu(5)
haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan
korban-korban bakaranmu(6)
dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di
hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Suara
sangkakala ada bermacam-macam--untuk
berperang, berkumpul, berangkat. Firman penggembalaan juga,
ada penataran imam, nanti yang mendengar,
tahu-tahu mau melayani. Ada juga yang
mengumpulkan--fellowship.
"Ini
sekarang banyak juga yang cuti untuk ikut fellowship. Saya tidak
menyuruh datang, tiup saja sangkakala. Jadi semuanya harus diatur
firman penggembalaan." Mau
berkorban juga jangan dipaksa-paksa, jangan pakai mimpi,
penglihatan-penglihatan, itu penipuan semua. Pakailah bunyi
sangkakala--gerakan dengan bunyi
sangkakala. Mulai dari diri sendiri, baru
yang lain akan bergerak.
Perjalanan
Israel dari gunung Sinai ke tapal batas
Kanaan dipimpin oleh dua nafiri/sangkakala. Dua nafiri menujuk
pada peranjian lama dan perjanjian baru= alkitab= firman pengajaran
yang benar. Semua ada di dalam alkitab,
ayat menerangkan ayat dalam alkitab. Itulah firman pengajaran yang
benar, yang lebih tajam dari pedang
bermata dua; kabar meppelai. Semua dari awal sampai akhir adalah
mempelai. Mulai dari awal penciptaan,
Adam dan Hawa--mempelai. Ditutup kitab
Wahyu juga mempelai--'berbahagialah
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.'
Semua
pemberitaan firman harus mengarah pada
mempelai. Gandum-gandum saudara Yusuf--11 saudara
Yusuf--tunduk kepada gandum
Yusuf. Artinya: semua
pemberitaan firman gereja atau organisasi apapun--hamba
TUHAN manapun--harus mengarah pada gandum Yusuf--kabar
mempelai--yang bisa menyatukan tubuh
Kristus yang sempurna dari empat penjuru bumi.
Makanya
yang sudah dalam kabar mempelai jangan
mundur--yang terdahulu jadi terkemudian.
Yang baru mendengar, langsung tertarik. Yang sudah bertahun-tahun
malah mau penginjilan lagi. Ini bisa menjadi yang terdahulu menjadi
terkemduian.
Nanti dijelaskan tentang Akhan dan Rahab. Akhan,
tentara TUHAN, tetapi Rahab
pelacur--tentara setan. Tetapi sekali
dengar sangkakala, ia bisa jadi tentara
TUHAN. Akhan yang sudah bertahun-tahun,
malah hancur. Hati-hati!
Kegunaan sangkakala
yang pertama:
- Memanggil
Israel untuk berkumpul--fellowship.
Jangan dipaksa! Mulai dari dalam nikah, jangan dipaksa, tetapi
dipanggil dengan bunyi sangkakala. Jangan
dipanggil dengan ancaman! Tunjukkan pengajaran yang benar,
pasti datang semua.
"Siapapun kita, mau pengurus
atau bukan pengurus organisasi
akan melihat bunyi sangkakala. Hamba TUHAN yang
benar, melihat bunyi sangkakala. Kalau hanya memihak Widjaja, rugi!
Waktu sangkakala ditiup akan ketinggalan.
Jangan memihak-mihak, tetapi memihak bunyi
sangkakala; pengajaran yang benar."
- Untuk berangkat.
- Untuk berperang.
- Untuk hari raya.
- Untuk bulan-bulan baru.
- Untuk mempesembahkan korban.
Ini hebatnya kabar mempelai; bisa menggerakkan
orang apa saja.
"Dulu ada orang dari
Surabaya ibadah tiga kali ke
Malang. Dibilang temannya: Gila kamu--orang
Kristen juga yang bertanya. Kalau lihat Widjaja tidak
mungkin, tetapi lihat bunyi sangkakala.
Sidang jemaat WR Supratman
istimewa, ada dari Tuban, Madura. Di malang juga datang dari Blitar.
Karena bunyi sangkakala. Kalau karena saya,
tidak mungkin. Dari keluarga
kami--dari Bondowoso--jaraknya 4,5 jam. Saya tidak memaksa.
Perdengarkanlah sangkakala saja. Saya terserah saja.
Saya tidak berani bicara
apa-apa."
Angka 6--enam kegunaan
bunyi sangkakala--= angka manusia daging.
Jadi,
kegunaan sangkakala--firman penggembalaan dalam
kabar mempelai--adalah untuk
membendung dan mematikan daging dengan segala hawa nafsu dan
keiginannya--ambisi, emosi--,
sehingga bisa
taat dengar-dengaran.
Kalau ada keinginan, ambisi, emosi, tidak bisa
taat. Ini harus dimatikan, supaya ktia menjadi hamba TUHAN,
pelayan TUHAN yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara. Kalau
Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Hasilnya
kalau sudah taat:
- Yehezkiel 20: 37
20: 37. Aku akan
membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku
dan memasukkan kamu ke kandang dengan
menghitung kamu.
'tongkat
gembala' = firman penggembalaan.
Hasil
pertama: mudah dituntun untuk masuk kandang
penggembalaan.
Di
dalam Tabernakel, firman penginjilan
membawa kita masuk halaman--percaya,
bertobat, baptisan air dan Roh Kudus, sampai selamat dan diberkati.
Kita jadi domba-dombanya TUHAN yang
hidup benar--dari anjing menjadi
domba yang selamat dan diberkati TUHAN.
Tetapi kalau domba tidak
digembalakan, bahaya, bisa jadi domba liar dan pasti diterkam
binatang buas.
Karena itu harus masuk dalam kandang. Yang
membuat tidak masuk kandang
adalah dagingnya--ingin
ini itu--, langsung bertemu serigala dan
diterkam. Tetapi kalau daging dan hawa nafsunya
sudah dimatikan, ia mudah dituntun untuk masuk kandang
penggembalaan. Meningkat, dari halaman ke
ruangan suci.
Dulu ada tiga macam alat di dalam ruangan
suci, sekarang dalam arti
rohani--ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok--:
- Pelita emas= ketekunan dalam
ibadah raya termasuk fellowship; persekutuan
dengan Allah Roh Kudus di dalam
karunia-karunia-Nya.
Kita diberi minum supaya segar--tidak loyo dan
pingsan.
"Tadi malam saya hampir pingsan
karena panas sekali--dehidrasi.
Ternyata ACnya dikecilkan. Untung TUHAN beri minum, bisa segar
lagi. Ini padang gurun,
tidak bisa main-main."
- Meja roti sajian= ketekunan dalam
ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan
suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
Kita diberi makanan,
sehingga kuat terus dalam
menghadapi apapun--kuat mengikut Yesus--, dan bertumbuh.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah
doa penyembahan; persekutuan dengan
Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kita
disinari kasih Allah yang bagaikan matahari,
sehingga selalu
hangat dan terang.
Jangan dingin rohani!
Juga
diterangi supaya terang-terangan, tidak ada gelap-gelapan.
Lewat ketekunan dalam tiga macam
ibadah, tubuh, jiwa dan roh kita melekkat
pada Allah Tritunggal. Petrus ditegor TUHAN tiga kali--tubuh, jiwa
dan rohnya sudah menyangkal Allah
Tritunggal--supaya bisa melekkat
pada Allah Tritunggal, sehingga tidak
dijamah oleh setan tritunggal, dan supaya tidak terhilang, tetapi
selalu dihitung oleh TUHAN.
Tugas gembala bukan beranak
domba. Itu urusan domba-domba. Tetapi tugas gembala adalah
memasukkan domba ke
kandang. Yang
dihitung TUHAN adalah
yang ada di kandang. Kalau ribuan, tetapi
tidak ada di kandang, berarti terhilang
dan serigala siap menerkam.
"Berapa persen
yang ada di kandang? Kalau minggu bertambah jiwa, saya senang.
Tetapi sebagai gembala, bagaimana dalam
ibadah doa dan pendalaman alkitab? Apa kita
tega kalau domba di luar kandang dan
hanya diterkam serigala? Tiup sangkakala sampai mati
dagingnya, sehingga bisa masuk
kandang."
Di dalam kadang,
kita selalu dihitung, artinya
- Dingat, diperhatikan untuk
dilindungi, dan dipelihara.
"Kalau bapak/ibu punya
anjing peliharaan, mau pergi ke luar, dia dikunci di kandang,
saudara akan datang untuk memberi makan. Begitu juga
kita, kita tinggal berada
di penggembalaan dan Gembala
yang selalu ingat untuk
kasih makan. Tinggal pilih,
kita mau cari makan dan Yesus yang di kandang? Tidak akan kuat
kita di padang pasir.
Kalau kita di kandang, Yesus yang mencari
makan sampai mati di kayu salib, supaya kita hidup.
Luar biasa kandang penggembalaan. Gembala dipelihara dan
domba-domba dipelihara."
- Dihitung juga artinya dimiliki oleh TUHAN
Yesus. Jangan main-main kalau sudah ada di kandang! TUHAN
tolong. Ada talinya--ada pemiliknya.
Betul-betul dibela oleh TUHAN--dimiliki sama
dengan dibela oleh TUHAN.
Jangan macam-macam!
TUHAN tolong.
Kalau di luar kandang, akan diterkam serigala dan menjadi kuda
liar. Bahaya kalau di luar kandang. Keluaran 32: 25 32:
25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda
terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya,
sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--
Perhatikan!
Kalau gembala, rasul, nabi,
guru, penginjil, pemain musik dan domba-domba keluar dari
kandang penggembalaan,
akan sama seperti kuda liar. Bahaya! Menuju mana kuda liar? Kuda
liar artinya kuat dalam hawa nafsu daging,
keinginan daging, emosi daging, ambisi
daging, sehingga jatuh dalam
pemberhalaan lembu emas.
Apa itu
pemberhalaan lembu emas? kesukaan
dunia--mereka menyanyi berbalas-balasan. Dalam ibadah, seperti
menonton bola. Kesukaan dunia masuk dalam ibadah
pelayanan. Hati-hati! Untuk menutupi
kekeringan, kesukaan dunia
dimasukkan--diciptakan tempat yang sama
seperti dunia. Akhirnya sampai pada puncaknya dosa--mereka
makan minum (merokok, mabuk, narkoba)--dalam
Keluaran 32--, dan selanjutnya kawin mengawinkan (dosa
percabulan dengan berbagai ragamnya). Ke arah sana kalau tidak
tergembala.
Kalau
itu kaum muda, orang tua tidak bisa menarik kuda liar. Hanya mampu
kalau dibawa ke kandang
penggembalaan, ia akan jadi domba yang
manis--taat dengar-dengaran.
Kalau
daging sudah dimatikan, mudah masuk kandang. Tidak usah bingung,
gembala. Yang penting kita
kasih makan sampai dia kenyang. Pasti dia masuk
kandang. Kalau ada yang keluar kandang:
- Periksa diri--apa kekurangan kita--,
jangan salahkan orang! Kalau salahkan
orang, kita tidak akan maju sampai TUHAN datang.
- Kita harus lega, dia sudah
waktunya digembalakan di A
atau B.
"Dari
tempat kami, juga ada yang pindah, silahkan. Karena apa? Karena
makanan--dia lebih damai di sana, silahkan. Tetapi
kalau karena ada suatu
kesalahan, harus minta ampun. Kalau sudah tidak bisa makan firman,
tetapi ditahan, saya
gembala jahat--gembala
egois. Sungguh!
TUHAN tahu isi hatiku. Kalau soal makanan, saya tidak bisa. Itu
urusan TUHAN. Semuanya domba-Nya TUHAN,
kita hanya dipercaya saja. Kalau sudah tidak
dipercaya lagi--dia harus digembalakan
di tempat lain--, silahkan, asalkan kita koreksi
diri--apa kesalahan
kita."
- Yohanes 10: 3, 16
10: 3 Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar. 10: 16 Ada lagi
pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba
itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
'Untuk
dia penjaga membuka pintu' = jangan
menutup pintu terus! Buka!
Hasil kedua: domba-domba
dituntun oleh Gembala Agung ke
luar kandang, untuk masuk
persekutuan tubuh Kristus yang benar--berdasarkan firman pengajaran
yang benar.; seperti carang melekat pada pokok anggur yang
benar.
Jadi, firman penggembalaan itu untuk membawa masuk,
tetapi kalau sudah ada kelimpahan, kita
dibawa keluar--fellowship.
"Kalau kepalanya
tidak benar dalam
fellowship, geraknya sudah tidak benar lagi. Kalau ada setitik
darah di otak, maaf, sudah beda geraknya. Harus pengajaran yang
benar! Mutlak! Bukan berarti di sini yang benar, tetapi saudara
menilai sendiri.
Masing-masing berdasarkan
alkitab. TUHAN yang menilai. Kalau tidak benar, jangan dipaksakan,
nanti rugi!"
"Saya
juga, tanggung jawab pada diri saya
sendiri, saudara, jemaat,
dan TUHAN. Bagaimana hukumannya kalau salah? Mari, kita semua
berdasarkan
alkitab."
Persekutuan yang benar mulai dari dalam
nikah. Harus berdasarkan firman pengajaran yang
benar. Jangan berdasarkan kaya atau miskin!
Tergembala juga berdasarkan makanan yang benar. Persekutuan juga
berdasarkan pengajaran yang benar. Fellowship
yang benar jangan ditukar dengan lainnya--kedudukan,
uang, sebagainya--, bahaya besar,
kita bisa keluar dari tubuh.
"Seperti sekarang dari
berbagai denominasi gereja
dan dari luar negeri, berdasarkan pengajaran yang benar, sampai
nanti terjadi 'satu
kawanan dengan satu
Gembala' Siapa
gembalanya?
Bukan saya. Kalau saya, saudara marah karena gembalanya bukan
saya. Gembalanya adalah TUHAN Yesus, bukan saya. Biarlah TUHAN
tolong.
Mari kembali ke kandang
masing-masing. Nanti kita berkumpul
sampai jadi satu kawanan dengan satu Gembala,
yaitu TUHAN Yesus. Lebih
lanjut lagi, satu tubuh dengan satu
Kepala--persekutuan yang terbesar; Israel dan kafir jadi satu tubuh
sempurna--mempelai
wanita--dan Yesus sebagai Kepala--Mempelai
Pria Sorga."
Inilah kegunaan sangkalala yang pertama--ada
angka 6. Daging harus dibendung dan dimatikan, supaya
kita masuk kandang dan fellowship dengan gampang.
Kalau mendengar dengan benar, pasti bertemu;
benar dengan benar, pasti bertemu. Kalau benar dan salah,
tidak mungkin bertemu sekalipun mau dicambuk. Tetapi salah dengan
salah juga bisa bertemu,
tetapi hanya untuk dibakar.
Tidak
usah bingung. Dari organisasi gereja manapun,
tampilkan pokok anggur yang benar!
Carang-carang pasti ada di sana.
"Ini pelajaran guru saya, Pdt Pong:
Persekutuan
itu wajar saja, seperti orang mau
makan--wajar--, tidak usah paksa-paksa,
seperti masuk nikah--wajar. Tampilkanlan
Yesus sebagai kepala! Bunyi sangkakala--firman pengajaran--, itulah
yang menyatukan kita."
- Yosua 6: 1-5,
20
6:1
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya;
telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar
atau masuk. 6:2
Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke
tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang
gagah perkasa. 6:3
Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus
mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat
enam hari lamanya, 6:4
dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di
depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus
mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. 6:5
Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya
dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh
bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan
runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke
depan." 6:20 Lalu
bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup;
segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah
mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu
mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke
depan, dan merebut kota itu.
Kegunaan sangkakala yang
kedua: untuk menghadapi Yerikho saat Israel mau masuk
ke tanah Kanaan--di tapal batas.
Dalam
kegerakan, ada halangan. Kanaan sama dengan kegerakan Roh Kudus
hujan akhir. Nanti ini akan besar-besaran.
"Saya
ingat ajaran dari guru dan
gembala saya:
Nanti seperti Yohanes Pembaptis di padang gurun, tidak
ada panitia, tidak ada yang minta dana,
hanya berteriak saja--'bertobatlah berilah
dirimu dibaptis!'--, dan terjadi--sudah
banyak yang datang. Saya percaya itu. Ini TUHAN latih,
dua minggu sekali kami adakan persekutuan
(di Jayapura, Medan dan di manapun). Dilatih,
supaya tidak bergantung pada siapapun,
tetapi pada firman. Kalau secara logika, orang tanya: dari mana
uangnya? Saya jawab: saya
juga tidak tahu. Dari firman--pembukaan
firman--yang membuka jalan. Saya percaya, akan lebih
besar sampai seperti Yohanes
Pembaptis berteriak. Israel
dan kafir datang semua menjadi satu."
Mari, ke arah
sana. Kalau yang ditampilkan bunyi sangkakala, akan membesar sampai
di awan-awan yang permai. Kalau
tidak--suara lain--, akan mengecil. Mau
pakai uang? Berapa kita pakai
uang? Tidak mampu. Kedudukan? Tidak
mampu. Suara sangkakala akan lebih beasr sampai di
awan-awan.
Menghadapi Yerikho mana
bisa? Yerikho= lembah bunga; harum
dunia= dunia dengan segala keharumannya--pengaruhnya.
Tujuh
keharuman dunia di Yerikho:
- Yosua 2:1
2:1
Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang
pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan
kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke
rumah seorang perempuan sundal,
yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Keharuman
Yerikho yang pertama: persundalan.
Mau masuk
persekutuan yang benar, yang sempurna,
menghadapi persundalan--babel.
Hati-hati dengan dosa
makan-minum--merokok, mabuk, nakorba--, dan
kawin-mengawinkan--percabulan dengan berbagai
ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian), kawin-campur,
kawin-cerai, kawin-mengawinkan. Hati-hati! Ini halangan
pertama! Tidak bisa masuk tubuh
Kristus.
"Perkawinan sejenis
sudah minta diberkati di gereja. Ini sudah minta
disahkan sejak 2009 di Amerika
Serikat--RUU di Amerika Serikat. Kalau hamba TUHAN
tidak mau menikahkan mereka, hamba
TUHANnya yang dipenjarakan.
Ini sudah terjadi
di banyak negara. Ini nomor satu--persundalan.
Doakan, kita saling
mendoakan. Persundalan itu kenajisan."
- Yosua 7: 11
7: 11 Orang Israel telah berbuat
dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada
mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang
dikhususkan itu, mereka mencurinya,
mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara
barang-barangnya.
'mereka
mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu'
= mengambil persepuluhan dan persembahan khusus milik
TUHAN.
Keharuman Yerikho yang kedua: pencurian
milik TUHAN--kejahatan.
Hati-hati dengan
pencurian milik TUHAN, yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus.
Hati-hati! Tidak akan bisa masuk dan
mengalahkan Yerikho--karena
terikat akan uang. TUHAN tolong kita.
Kalau salah dalam
persepuluhan, kita tidak dipakai
dalam pembangunan tubuh, malah menjadi penghalang
seperti Akhan.
"Lihat saja, hamba TUHAN
siapapun kalau sudah mulai mencuri milik TUHAN, dia justru
menghalangi yang benar. Hati-hati!"
- 2 Raja-raja 2: 19=> Elisa
menyehatkan air di Yerikho.
2:
19 Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat!
Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak
baik dan di negeri ini sering ada keguguran
bayi."
Keharuman Yerikho yang ketiga:
air yang tidak sehat---aliran-aliran
dunia. Ini menyebabkan bayi
gugur.
Hati-hati dengan aliran dunia:
- Aliran mode dari ujung rambut sampai
ujung kaki, hati-hati!
"Bukan tidak boleh ikut
mode, tetapi nasihat Ibu
Totaijs: 'Wanita jangan
berlomba menjadi nomor
satu dalam mode.' Di sini ada
keinginan-keinginan untuk tampil yang lebih. Jangan!
Santai saja. Mode yang justru menujukkan dagingnya,
jangan dipilih! Itu
penyakit kusta. Hati-hati!"
- Aliran pergaulan dunia juga
hati-hati, baik pergaulan di dunia
nyata--kelompok belajar--, ada aliran
air tidak sehat di situ, juga pergaulan
dunia maya. Hati-hati!
"Kami hamba TUHAN
hati-hati. Ada kelompok ini dan itu, lalu berdebat. Tidak sehat!
Tidak usah dibaca, apalagi
dibalas. Kalau kamu baca--sampai
emosi--, berarti masuk
dalam aliran dan imanmu sudah gugur--bayinya
gugur. Tidak perlu! Bahaya itu! Pertama kita kuat,
lama-lama kamu yang meninju om."
Contoh
di alkitab, Adam dan Hawa dengar suara TUHAN
dan ular, lama-lama suara TUHAN yang
dibuang. Percaya pada alkitab! Salomo hebat di masa muda karena
memegang pedang. Tetapi di masa tua, karena mendengar isterinya,
pedangnya dibuang.
"Jangan
dengar gosip-gosip!
Pertama mau bela pengajaran benar,
lama-lama saudara
lempar pengajaran yang
benar! Kalau saya ditanya,
saya katakan:
'Salomo yang hebat bisa jatuh karena dengar yang
lain, apalagi saya yang tidak hebat. Saya tidak mau. Biar saya
tidak hebat, tetapi kalau dengar satu, saya
percaya bisa sempurna.'
Kalau hebat, tetapi dengar yang
lain, pasti jatuh seperti Salomo.
Saya percaya kepada Yesus; kabar
mempelai; saya ikuti guru
dan gembala saya. Sekalipun ada guru-guru
yang berkata: Ini salah.
Terserah! Saya
tetap pegang guru besar
saya yaitu TUHAN Yesus.
Kalau ada guru-guru yang
ingkari ajarannya, terserah!"
- Kesukaan dunia, hati-hati!
- Kesibukan dunia juga hati-hati!
Lama-lama bisa diseret oleh dunia.
- Kebencian dunia (Yohanes 18) juga
hati-hati! Seharusnya kebencian ada
di dalam dunia, tetapi kebencian tanpa
alasan sampai menghantam Yesus--juga menghantam kita.
Tidak ada alasannya; Dia benar dan sebagainya, tetapi tetap
dibenci dan dibuang.
Inilah aliran dunia
yang membuat keguguran bayi;
tidak bisa lahir baru, tetap
menjadi manusia darah daging dan akan ketinggalan saat Yesus datang
kembali.
- Matius 20: 29-30
20:
29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho,
orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 20: 30 Ada dua
orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa
Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!"
Keharuman Yerikho yang keempat:
ada dua orang buta--suami isteri buta, bahaya. Artinya:
tidak bisa melihat cahaya Injil= menolak firman
pengajaran yang benar.
2 Korintus 4: 3-4 4:
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia
tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4: 4 yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Suami
isteri buta, justru menolak firman pengajaran yang benar, sehingga
tidak disucikan. Tidak mau mendengar sangkakala yang dahsyat
bunyinya, berarti tetap hidup dalam dosa, baik dosa-dosa
dalam perbuatan, perkataan,
pikiran, pelayanan (tahbisan),
penyembahan, tidak
mau dengar pengajaran yang benar
lagi.
"Kami hamba TUHAN seringkali menutupinya
dengan ayat--pakai ayat yang
diputar balik."
Tetap mempertahankan
dosa, sehingga
tetap bercacat cela saat TUHAN datang kembali. Herodes,
Herodias dan anaknya menolak kabar mempelai.
Saat ditegor
Yohanes Pembaptis:
Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu! Herodes
mengamuk, Herodias juga marah dan anaknya
dipakai menjadi sarana untuk memancung
kepala Yohanes Pembaptis--menambah dosa.
"Hati-hati
sekelurga--suami dan isteri--! Di meja makan jangan
gunakan untuk memberitakan
yang tidak
benar-benar--jangan salahkan pengajaran
yang benar. Nanti anak-anak
akan mendengar juga, dan
kita akan menangis seumur
hidup. Kalau anak-anak
menolak pengajaran yang benar, celaka! Kalau benar, katakan: benar.
Kalau salah, katakan: salah. Ini jujur! Sungguh-sungguh
hari ini! Jangan benar-salah, itu politisi, bukan hamba TUHAN.
Kalau hamba TUHAN, benar katakan: benar, salah katakan: salah.
Tetapi seringkali dituduh politik. Salah!"
- Lukas 19: 1-2
19: 1 Yesus masuk
ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi
kota itu. 19: 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala
pemungut cukai, dan ia seorang yang
kaya.
Keharuman Yerikho yang kelima: pemungut
cukai= mencuri milik sesama, yaitu
- Korupsi,
hutang tidak bayar, menipu.
- Mencuri milik sesama yang
membutuhkan: Ketika
Aku lapar, kamu tidak
memberi Aku makan, ketika
Aku haus kamu tidak memberi
Aku minum....
Di dalam berkat yang kita terima dari TUHAN
sampai berkelimpahan--sampai mengucap syukur--, ada berkat:
- Milik TUHAN--persepuluhan dan persembahan khusus.
Jangan seperti Akhan!
- Milik sesama yang membutuhkan.
- Baru sisanya berkat yang bisa kita
nikmati sesuai kepercayaan TUHAN.
"Saya takut dituntut. Kalau
tidak, saya tidak perlu mengadakan persekutuan sampai ke Jayapura.
Jangan egois! Pdt In Juwono
katakan:
Kalau gelas sudah melimpah, berkat itu akan mengalir
ke mana-mana. Kalau bawa
gelas kosong ke mana-mana,
kita akan kosong, yang kita
datangi lebih kosong lagi. Jangan menipu hamba TUHAN
lain! TUHAN tolong kita
semua."
- Lukas 10: 30
10: 30 Jawab Yesus: "Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho;
ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu
pergi meninggalkannya setengah mati.
'setengah
mati' = mati tidak, hidup tidak.
Keharuman Yerikho yang keenam: turun dari
Yerusalem ke Yerikho dan meninggalkan
setengah mati.
Kalau benar tetapi dikatakan: salah,
itu setengah mati. Tetapi kalau salah, kita katakan: salah, kita
memang mati, tetapi akan bangkit dan
dipermuliakan. Kalau benar katakan: benar--aku
mau mengikuti dan mempraktikkan--, dia akan hidup.
"Saya paling
tersiksa, kalau
mau berdoa tetapi capek. Tidak bisa
baca firman, tetapi juga
tidak bisa tidur. Tetapi saya berteriak: 'Saya tidak
akan mati kalau tidak tidur, saya berdoa
saja.' Harus ditegasi!
Kalau dikuti, bisa sampai
satu hari. Kalau sudah
1 jam terbawa, saya
katakan: 'Saya bangun, saya tidak
akan mati, TUHAN tolong saya' (saya
berdoa, baca firman), selesai."
Turun dari Yerusalem ke
Yerikho--kemerosotan rohani--artinya
- Tidak setia dan berkobar-kobar
dalam firman pengajaran yang benar.
Dulu semangat, tetapi
sekarang sudah tidak lagi. Karena tidak
dirpraktikkan, makanya tidak
ada yang datang.
"Pedang
bukan memukul diri sendiri dulu, tetapi hanya untuk jemaat,
sehingga jemaat sakit semua. Coba, kalau
pedang mengenai kita dulu, kemudian jemaat, jemaat pulang dengan
senang. Jangan salahkan firman pengajaran,
tetapi salahkan karena
tidak praktik firman atau praktik kita
berbeda. Sungguh-sungguh!"
- Akhirnya tidak setia berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan (dalam jabatan). Nanti tidak mau
lagi dengan seribu satu macam alasan.
- Sampai meninggalkan jabatan
pelayanan. Itu namanya setengah
mati, lepas dari tangan TUHAN dan
ada dalam tangan setan. TUHAN tolong
kita.
"Lempin-El
perhatikan! Saya tidak
lihat langsung,
saya hanya dengar dari dari lulusan-lulusan
Lempin-El sewaktu masih ada Pdt In Juwono, waktu
ditumpangi tangan, doa beliau: 'Cepat mati..cepat mati!' Kalau
mati, bangkit kembali dan
dipermuliakan. Mari bangkit kembali! Kalau
fellowship
ini benar, pulang dari sini, bangkit
lagi; setia berkobar dalam
pengajaran yang benar dan dalam ibadah pelayanan."
- Yosua 6: 26-27
6: 26 Pada waktu itu
bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di
hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota
Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan
meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang
bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!" 6: 27 Dan TUHAN
menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh
negeri itu.
Keharuman Yerikho yang ketujuh:
terkutuk= hidup dalam suasana kutukan--kering rohani, susah
payah, air mata, kepedihan, duri-duri,
sampai kebinasaan.
Inilah tujuh hal negatif yang ada di
Yerikho--angka 7, ingat pelita emas. Ini caranya bagaimana
pelita yang padam. Lima gadis
yang bodoh, pelitanya padam dan tidak bisa menyambut kedatangan
Yesus kedua kali.
Yosua 6: 4, 20 6: 4. dan
tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala
tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada
hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu
sedang para imam meniup sangkakala. 6: 20. Lalu bersoraklah
bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu
mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan
sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu
mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke
depan, dan merebut kota itu.
Jalan keluarnya:
ada sangkakala, ada tabut, baru ada sorak-sorai (ayat 20). Biarpun
bersorak, kalau tidak ada tabut dan sangkakala, juga tidak
bisa. Jangan ambil ayat hanya satu-satu. Tetapi lengkapkan!
- Ada tabut perjanjian= ada kabar
mempelai; firman pengajaran yang
lebih tajam dari pedang bermata dua. Harus ada! Ada penyucian
dulu.
- Baru ada sangkakala= firman penggembalaan yang disampaikan
terus menerus. Sekarang penyucian
diulang-ulang terus. Itu untuk menghadapi Yerikho.
- Setelah itu, baru menghasilkan sorak sorai= suara mempelai.
Tadi disucikan sampai jadi mempelai,
lalu timbul suara mempelai. Apa
suara mempelai?
Wahyu 19: 6-7 19:
6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang
banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang
hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 19: 7 Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
Inilah suara penyembahan
mempelai, yaitu: 'Halleluya'. Yesus adalah
Raja dan Mempelai. 'Haleluya', itulah
kemenangan TUHAN--karena ada kesucian.
Biar kita teriak: 'Halleluya',
kalau tidak suci, kita akan digagahi--seperti tujuh anak Skewa
berteriak: Yesus..Yesus..lalu digagahi setan karena mereka tidak
suci.
Harus lengkap! Pengajaran itu
ayat menerangkan ayat. Jangan di cuplik-cuplik!
Jangan ditipu!
Waktu
menyembah TUHAN, ada bau dupa yang harum, supaya kita tidak mencium
bau dunia. Kita mencium
harumnya sorga. Ini yang menarik hadirat TUHAN untuk
menghancurkan Yerikho--segala halangan dihancurkan.
"Mau
mengadakan persekutuan
terlalu banyak halangan dari dalam
dan luar. Tetapi apa yang bisa kita
lakukan? Ada sangkakala, ada tabut perjanjian,
penyucian yang
berlanjut sampai
berseru: Haleluya. Maka kita mencium
bau dupa dari sorga dan bisa
menarik hadirat TUHAN--Imam Besar, Gembala
Agung, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga--untuk
menghancurkan Yerikho. Yang mustahil menjadi tidak mustahil."
- Wahyu 1: 10-12
1:
10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari
belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi
sangkakala, 1: 11 katanya: "Apa yang engkau
lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada
ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira,
ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." 1: 12 Lalu aku
berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah
aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari
emas.
Kegunaan sangkakala yang ketiga:
untuk menampilkan tujuh kaki dian emas;
tujuh pelita emas= gereja yang sempurna--terang
dunia; mempelai wanita
sorga: 'Akulah terang dunia, kamulah terang dunia.' Kita
menjadi sama dengan Yesus.
Jadi, firman penggembalaan dalam
kabar mempelai menyucikan
dan mengubahkan kita sampai
sempurna seperti
Yesus dan menjadi mempelai wanita sorga.
Mari, dengar
firman: tidak boleh dusta! Lalu lihat!
Kita disucikan dan diubahkan: sekarang
tidak berdusta. Besok dengar lagi: tidak
boleh mencuri. Lalu lihat: sudah tidak mencuri lagi. Begitu
seterusnya. Dengar dan lihat, praktis!
Kabar mempelai ini
praktis, langsung bisa dipraktikkan dan
didapat hasilnya.
Kita disucikan mulai
dari hati. Matius 15: 19 15: 19. Karena
dari hati timbul segala pikiran jahat(1),
pembunuhan(2),
perzinahan(3),
percabulan(4),
pencurian(5),
sumpah palsu(6)
dan hujat(7).
Ada
tujuh keinginan jahat, najis dan kepahitan di dalam hati. Pikiran
jahat= prasangka buruk. Pembunuhan= kebencian. Sumpah palsu=
dusta. Hujat, mulai gosip,
fitnah--salah jadi benar dan sebaliknya. Hujat= meyalahkan
pengajaran yang benar dan mendukung yang salah. Ini sudah menghujat
TUHAN. Kalau tahu ini benar, tetapi tidak mau, itu sudah menghujat.
Siapapun kita!
Hati disucikan dari
tujuh keinginan jahat, najis dan pahit.
Kalau hati diisi dengan tujuh dosa ini, pelitanya akan padam,
mata gelap. Mata gelap contohnya:
isteri ditendang, tidak peduli orang tua, anak muda malah
menantang orang tuanya. Tidak tahu isterinya orang, sudah mata
gelap. Hidupnya membabi buta--berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Tidak tahu gembalanya, juga dilawan. Sudah mata gelap!
Kalau hati disucikan dari tujuh dosa
ini, maka pelita
menyala dan matanya baik--pelita tubuh
menyala. Lima gadis yang bijaksana menjaga pelita tetap menyala.
Mulai dari pelita
tubuh--mata--menyala dengan baik.
Matius 6: 22 6:
22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu;
Ibrani 12: 2 12:
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju
kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang
membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan
kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ayat
1= tentang perlombaan; ibadah pelayanan, pengikutan kepada
TUHAN. Mata baik artinya mata hanya memandang Yesus
sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja,
Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah
kanan takhta Allah Bapa.
Mari,
mata hanya tertuju pada pribadi Yesus--pengajaran
yang benar; sama dengan menyembah Dia:
'Haleluya.' Jangan tertuju pada yang lain!
Musa
melihat kiri kanan saat mau melayani dua
orang berkelahi, dia lihat manusia--kalau
kita mungkin orang yang
disegani dalam gereja atau organisasi--, akhirnya jadi
pembunuh--iri, benci, dendam. Isteri Lot lihat kekayaan;
Sodom--menoleh kebelakang--, dan jadi tiang garam.
Mari,
pandang Yesus--pengajaran yang benar! Tidak usah
hiraukan orang lain! Yang penting pandang Dia;
sembah Dia dengan
'Haleluya'. Semoga TUHAN tolong saya.
Apa artinya
memandang Yesus--menyembah
Dia sebagai Imam Besar,
Raja--? Ibrani 12: 3 12:
3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang
sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Artinya
meneladani ketabahanan hati Yesus--kuat teguh hati. Itu
saja! Kuat teguh hati:
- Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat
dengar-dengaran apapun resikonya, sehingga kita
tetap hidup benar.
Sadrakh, Mesakh,
Abednego disuruh menyembah
berhala--pengajaran dan penyembahan palsu--, tidak mau.
Sekalipun mereka mau dibakar, terserah, yang
penting TUHAN beserta.
Mau diapakan juga, yang penting
TUHAN beserta kita. Mata hanya memandang
Dia.
- Tidak kecewa, putus asa menghadapi
segala sesuatu dan tidak tinggalkan
TUHAN, tetapi tetap setia berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan kepada
TUHAN sampai garis akhir.
- Tetap menyembah TUHAN apapun yang terjadi.
Sadrakh,
Mesakh, Abednego gambaran dari hamba TUHAN yang masih muda.
Mari kita teladani! Daniel juga, demi didengarnya
perintah raja--ancaman
masuk gua singa--, ia tidak marah--langsung
menyembah TUHAN.
Karena itu kita juga,
kalau dengar apa-apa, langsung menyembah saja. Apa saja. Di
kantor--kalau tidak mau korupsi, diPHK--
jangan beragumen. Percuma. Dunia sudah gelap, yang benar justru
salah. Yang penting berdoa sama TUHAN: 'TUHAN, saya mau
mencintai Engkau,
saya serahkan pada TUHAN.'
Ulurkan tangan dan menyeru:
Haleluya! Mungkin dalam
pengalaman kematian--diancam, diPHK--:
Haleluya Yesus (saya tidak mampu). Ini suara kematian. Kalau
saat diberkati: Haleluya (terima kasih TUHAN).
Ini menjadi alunan nyanyian baru; nyanyian mempelai.
Mari, mata
memandang,
mulut menyeru Haleluya
dan tangan diangkat. TUHAN akan ulurkan tangan setia-Nya
kepada kita.
Hasilnya:
- Ibrani 2: 17-18
2: 17 Itulah sebabnya, maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan
dosa seluruh bangsa. 2: 18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka
yang dicobai.
'maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya'
= menjadi manusia.
Hasil pertama: Yesus
sebagai Imam Besar, Raja, Mempelai Pria Sorga
mengulurkan
tangan-Nya yang setia,
yang berbelas kasih dan anugerah yang
besar kepada kita untuk:
- Memperdamaikan dosa-dosa kita;
menyelesaikan dosa-dosa kita. Kita
mengaku apa kesalahan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Mengaku kesalahan pribadi. Mungkin
salah dalam nikah--sebagai suami, isteri,
anak--, minta ampun.
Dalam pelayanan ada salah, minta
ampun. Dalam apa saja, minta ampun.
Semua diselesaikan
oleh darah Yesus. Mungkin kita
seperti Rahab--bersundal--, semua
bisa diperdamaikan. Dia setia dan berbelas
kasihan kepada kita--menyelesaikan
dosa dengan darah-Nya. Kita pulang dipulihkan.
- Kalau dosa selesai--dosa
adalah beban terberat, tidak ada pakarnya,
termasuk ilmu, kekayaan, kepandaian, kedudukan tidak ada yang bisa
menyelesaikan dosa, kecuali oleh Yesus--ayat 18: masalah
juga selesai.
Dosa adalah beban terberat
yang hanya bisa diselesaikan oleh
TUHAN. TUHAN mengulurkan tangan yang setia
dan berbelas kasihan untuk dapat
menolong; menyelesaikan masalah yang mustahil tepat pada waktunya
(Ibrani 4).
Tinggal tunggu waktu TUHAN!
Sekarang kita arahkan mata kepada Dia. Kita hirup bau harum sorga.
Mata memandang Dia, mulut menyeru, dan tangan diulurkan.
Kita mengaku kalau tidak bisa
apa-apa dan Dia selesaikan semua masalah yang mustahil
tepat pada waktunya.
- 1 Tesalonika 5: 23-24
5:
23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna
dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan
kita. 5:24 Ia yang
memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan
menggenapinya.
Hasil
kedua: TUHAN mengulurkan tangan yang
setia dan menggenapi janji-Nya
untuk memelihara
dan menyucikan
kita sampai
sermpurna seperti Dia. Dia
sendiri yang setia dan menggenapi janji. Jangan ragukan!
Karena
itu Sadrakh, Mesakh, Abednego tidak
ragu-ragu saat diancam apapun oleh raja.
Nanti antikris juga begitu--memaksa
menyembah antikris.
"Hati-hati! Kalau kita
mengancam jemaat, itu adalah sistem antikris. Jangan! Biar pilih
saja, terserah, ini yang benar
dan tidak benar, terserah."
Semua
kita serahkan
pada TUHAN apapun keadaan kita. Ada
tangan setia dan berbelas kasih; tangan setia dan menggenapi
janji-Nya. Dia tidak
pernah menipu; ada tangan yang
berlubang paku.
Kalau kita tidak setia, Dia tetap setia. Sampai saat ini, yang
tidak setia, mari berjanji untuk kembali setia. Dia setia dan
mengulurkan tangan-Nya. Dia berbelas kasih, bukan menghukum. Dia
setia dan menggenapi janji-Nya. Kita mempelai wanita, memandang
Dia dan menyeru: Haleluya. Mungkin kita dalam kematian, kita
mengeluh kepada Dia, kalau dalam kebangkitan, mari bersyukur.
TUHAN
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|