Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
IBADAH PENYERAHAN ANAK.
Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Sehebat apapun kehidupan manusia di dunia ini (pandai, kaya, dll.) bisa digambarkan dalam 2 hal:
  1. Seperti bayi yang tidak berdaya apa-apa tanpa ibunya.
  2. Seperti pohon (kayu, manusia daging) tanpa air.
    Dengan banyaknya panas, ia akan menjadi kering, rapuh, sampai hancur/binasa selamanya.
Demikian kehidupan kita di dunia, sehebat apapun, kalau tanpa Tuhan kita tidak mampu apa-apa.
Biarlah kehidupan kita hanya mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepada Tuhan.

Praktiknyaadalah seperti pohon yang ditanam di tepi air = kehidupan yang tergembala,selalu ada hubungan yang eratdengan air kehidupan Surga (pribadi Tuhan);
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Firman, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Roh Kudus, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya.
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Kasih Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Hasilnya adalah:
  1. "... tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau ..."
    Artinya tangan Gembala Baik melindungi kita dari segala marabahaya dan celaka, iman kita tidak gugur, tetap berharap Tuhan.
    Tuhan yang akan menyelesaikan semua masalah dan pencobaan.

  2. "... tidak kuatir dalam tahun kering ..."
    Artinya tangan Gembala Baik mampu memelihara secara jasmani (hidup sehari-hari, masa depan yang baik) juga secara rohani (bisa hidup benar, suci, setia dalam ibadah pelayanan).

    Kalau tidak benar dan tidak suci = kehidupan rohani yang tidak terpelihara, sakit, sampai mati rohani.
    Kalau anak salah, jangan dibiarkan/didukung!

  3. "... tidak berhenti menghasilkan buah."
    Artinya ada buah-buah, sampai buah terakhir, yaitu kita menjadi kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan dan siap sedia menyambut kedatanganNya kedua kali.
    Mungkin saat ini kita masih merasa pahit, teruskan tergembala, buah kecil yang masih pahit akan berkembang menjadi buah yang manis.


IBADAH RAYA.
Matius 26:14-16
26:14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Matius 26:1-5adalah berita tentang Paskah.
Matius 26:6-13adalah persiapan Paskah (persiapan kematian Anak Domba Allah).
Matius 26:14-16 adalah Pengkhianatan terhadap Anak Domba Allah.

Yudas mengkhianati Yesus sebagai Anak Domba Allah (Anak Domba Paskah).
Hati-hati, kita yang mendapat kepercayaan dari Tuhan! Justru dari situ bisa terjadi pengkhianatan.

Mengapa?
Karena Yudas Iskariot pergi bersekutu dengan imam-imam kepala, yang sudah jelas bertentangan dengan Yesus= masuk persekutuan yang tidak benar, yaitu persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar.

Persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar sebenarnya bukan persekutuan, tetapi persekongkolan untuk menjatuhkan seseorang.
Contohnya adalah orang Herodian dan orang Farisi bersekongkol untuk menjerat/menjatuhkan Yesus.

Mengapa Yudas bersekutu dengan imam-imam kepala?
Karena Yudas mempertahankan keinginan dan kepentingan daging (kepentingan diri sendiri).
Dalam hal ini, Yudas mempertahankan keinginan akan uang.

AkibatnyaYudas mengkhianati Yesus, sampai binasa selamanya = buli-buli tanah liat yang pecah dan hancur/binasa selamanya.

Persekutuan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus internasional.
Kalau kita menikah bukan atas dasar Firman Pengajaran benar, itu bukan persekutuan tetapi persekongkolan, nikah tidak akan pernah menyatu dan tidak pernah sampai pada nikah yang rohani.
Kalau persekutuan (fellowship) bukan atas dasar Firman Pengajaran benar, pasti terjadi persekongkolan, hanya membicarakan salah orang lain, dsb.

Persekongkolan hanya menuju kebinasaan.
Semoga kita semua bisa percaya. Tuhan kiranya memberikan iman kepada kita.

Yohanes 5:2-4
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.

Betesda artinya kemurahan.
Adalah kemurahan Allah jika Yesus datang ke planet bumi ini.
Manusia berdosa dibuang ke dunia ini dan Yesus datang ke planet bumi ini, bukan ke tempat lain, sehingga kita bisa tertolong.

Betesda memiliki 5 serambi, artinya: menunjuk pada lima benua di bumi ini.

Persekutuan yang tidak benar (persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar) = persekutuan orang cacat(buta, timpang, lumpuh), dan sudah mendunia.

Seperti halnya di dunia ini, lebih banyak (sudah umum) yang palsu daripada yang asli.
Persekutuan yang palsu lebih banyak di dunia daripada persekutuan yang benar.

Awalnya, persekutuan yang tidak benar terlihat baik dan rukun, sesama orang cacat di Betesda bisa jadi saling membantu.
Persekutuan palsu memang terlihat baik, rukun, menyatu, bisa saling kerjasama, saat tidak ada goncangan.
Tetapi, saat goncangan datang, pastiakan tercerai-berai.
  • Kalau goncangan positif, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan cara menyingkirkan/ menyikut yang lain.
  • Kalau ada goncangan negatif, mereka berlomba-lomba untuk lari, merasa tidak ikut-ikut.
Persekutuan palsu awalnya memang terlihat baik.
Itu sebabnya, jangan sampai kita bangga dengan sesuatu yang jasmani!
Biar kita tetap berpegang pada Firman Pengajaran benar dalam setiap persekutuan kita.

Ingat orang-orang Yerusalem yang awalnya berseru "Hosana" kepada Yesus, tetapi dalam sesaat saja berubah menjadi "Salibkan Dia!".

Ada 3 penyakit utama dalam persekutuan yang tidak benar:
Ad. 1. BUTA
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Buta rohani = menolak cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (Firman Pengajaran benar).

Firman Penginjilan = firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali, lahir sampai mati dan bangkit, untuk membawa orang-orang berdosa menjadi percaya Yesus dan diselamatkan.

Firman Pengajaran benar= firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat.

Mengapa banyak yang menolak firman pengajaran benar?
Karena banyak kehidupan yang mempertahankan kekerasan hati (pemberhalaan lembu emas).

Kalau keras hati dan menolak Firman Pengajaran benar, buli-buli tanah liat pasti diisi dengan keinginan daging (jahat dan najis) serta kepentingan diri sendiri.

Kalau sudah ada keinginan dan kepentingan diri, manusia bisa menjadi "buta".
Contoh:
  • Yudas menjual Yesus, yang sudah jelas-jelas adalah Gurunya dan sudah memeliharakan Yudas.
    Orang awam saja tahu bahwa Yesus membawa Firman Pengajaran benar, tetapi Yudas (rasul) justru memilih imam-imam kepala. (Orang buta tidak punya kepastian.)

  • Bartimeus.
"Makanan" sangat menentukan tubuh dan kehidupan kita.
Semoga kita bisa terbuka hati dan percaya, sebelum bukti terjadi seperti Yudas yang berkhianat.

Praktek/tanda kehidupan yang buta rohani:
  1. Markus 10:46
    10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

    Duduk di pinggir jalan = Kristen jalanan,artinya:
    • Tidak tergembala, beredar-edar.
      Akibatnya:
      • Hidupnya pasti tidak tenang.
      • Pasti bertemu singa/setan yang juga beredar-edar (jatuh dalam dosa dan terhilang, disesatkan ajaran sesat dan terhilang).

      Waspada! Gembala jangan sembarangan memberikan kesempatan khotbah kepada orang lain.
      Kalau orang lain datang membawa ajaran sesat = membawa singa masuk dalam kandang domba.

    • Tidak mengutamakan Firman = tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman,hati dan pikirannya cenderung jalan-jalan.
      Akibatnya:
      Benih Firman dimakan burung, artinya: kehidupan itu tidak mengalami kepuasan rohani dan akan jatuh dalam kepuasan-kepuasan dunia (kenajisan, dsb.).

  2. Pengemis,artinya:
    • Minta-minta, tidak bisa memberi, terlalu perhitungan dengan Tuhan.
      Yudas terlalu perhitungan dengan Tuhan sampai akhirnya dia sendiri tidak terhitung.

      Periksa hati kita. Saat untuk keperluan yang lain (pariwisata, pekerjaan, dsb.), kita bisa berkorban apa saja.
      Bagaimana untuk Tuhan?

    • Tidak bisa menyembah Tuhan= kering rohani.
    • Beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk mencari kepentingan-kepentingan jasmani.
      Itu pengemis, bukan mempelai wanita Tuhan.
      Kalau sungguh-sungguh menjadi mempelai wanita/istri, seluruh hidup dan semua keinginan diri harus diserahkan.

  3. Markus 10:50
    10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.

    Memakai jubah kumal(jubah pengemis) = mempertahankan hidup lama dalam dosa, mulai dari kebencian.
    Imam-imam kepala membenci Yesus.

    Jangan membenci, sekalipun kita disakiti, dsb.!

    Dalam nikah, kalau suami menyakiti istri (suami yang buta), jangan istri membenci suami = jangan ikut buta!
    Biarlah ada yang menyinari untuk menolong sesama yang buta.

    Jangan ada dosa kebencian, dosa apapun, sampai puncak dosa:dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks, nikah yang salah)!
    Hati-hati!

    Nikah yang salah harus diakui di hadapan Tuhan. Semua ada jalan keluarnya sesuai dengan Firman Tuhan.

    Kehidupan yang mempertahankan jubah lama justru marah saat dinasehati.

  4. Menghadapi kemustahilan.

  5. Hidup dalam penderitaan.
    Dalam dosa hanya ada penderitaan, menderita selama di dunia sampai kegelapan yang paling gelap di neraka (penderitaan selamanya).
    Jangan dibodohi ataupun membodohi orang lain (menyetujui orang lain dalam dosa)!

Ingat!
Buta rohani dimulai dari tidak sungguh-sungguh dalam menerima Firman, sampai menolak Firman.
Bukan karena bodoh secara jasmani, tetapi karena kekerasan hati = mempertahankan keinginan dan kepentingan daging.

Markus 10:46
10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Orang buta dengan praktek/ tanda tersebut di atas, tidak bisa datang kepada Yesus.
Yesus yang lewat mendatangi kita.

Yesus tidak rela kita dalam keadaan buta rohani,itu sebabnya Yesus lewat di tengah-tengah kita dalam pemberitaan Firman Pengajaran benar = KEMURAHAN dan KEBAIKAN TUHAN.

Kalau kita yang berdosa bisa mendapatkan Firman Pengajaran benar, penggembalaan yang benar, untuk menuntun kita pada kehidupan dan nikah yang benar, itu adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan.

Hargai kemurahan dan kebaikan Tuhan!
Sementara banyak kehidupan lain yang menantikannya.

Proses pemulihan dari Tuhan atas kehidupan yang buta rohani:
  1. Yesus datang mendekati kita.
    Orang berdosa tidak punya kemampuan untuk datang kepada Tuhan, bahkan justru bersembunyi dari Tuhan (seperti Adam dan Hawa di taman Eden).

    Kalau ada Firman Pengajaran benar diberitakan= Yesus sedang mendekati kita.

    Sikap kita adalah mendekat kepada Tuhan,artinya:
    • Sungguh-sungguh dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
      Mulai dari berusaha untuk tidak terlambat dalam ibadah dan pelayanan, apalagi dalam Ibadah Raya hari Minggu (hari libur).
      Yang masih terlambat dalam kebaktian hari Selasa dan Kamis karena pekerjaan, dll., berdoa kepada Tuhan!

    • Sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman.
      Kalau kita tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman = menjauh dari Yesus = justru masalah-masalah yang datang mendekati kita.

  2. Yesus memanggil.
    Markus 10:49
    10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."

    Yesus memanggil = saat Firman Pengajaran benar menunjukkan dosa-dosa dan keadaan kita(saat kita "kena" Firman).

    Panggilan Tuhan bersifat pribadi. Apa yang kena kepada kita tidak sama dengan yang terkena pada orang lain.
    Jangan menghakimi orang lain,diri sendiri tidak akan pernah tertolong!

    Saat Firman mengena pada kita, ada prioritas/kesempatan utama untuk kita mengaku segala dosa dan keadaan kita, mencurahkan segala isi hati kita kepada Tuhan= hubungan pribadi yang sangat dekat dengan Tuhan.

    Kalau masih suka mencurahkan isi hati kepada yang lain, bahkan di media sosial, dsb. = kehidupan itu masih jauh dari Tuhan.

    Jangan seperti Yudas yang mempertahankan isi perut yang kotor sampai pecah terburai dan binasa!

    Kalau sudah jelas sesuatu tidak sesuai Firman, jangan tanya lagi! Langsung buang!

  3. Yesus bertanya = menawarkan pertolongan kepada kita.
    Markus 10:51
    10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

    Jawab kita: supaya bisa melihat Tuhan = melihat Firman Pengajaran benar (ini kebutuhan utama kita, kehidupan yang buta rohani).

    Jangan hanya mengutamakan butuh berkat jasmani, tetapi tetap buta - apa artinya?

    Bisa melihat Firman Pengajaran benar, artinya:
    • bisa mendengar Firman sungguh-sunguh (mulai hari ini!), jangan mengantuk dsb.
    • bisa mengerti Firman,
    • percaya dan yakin,
    • praktek Firman.

    Saat kita sudah bisa sampai praktek Firman, maka kita akan melihat dan mengalami keajaiban Firman.

    Mazmur 119:18
    119:18. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.

    Keajaiban Firman mulai dari mengubahkan kehidupan kitadari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas (kehidupan yang gelap menjadi terang) = mujizat terbesar.

    Efesus 5:8-11
    5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
    5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
    5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
    5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

    Buah-buah keubahan hidup:
    • Buah perbuatan baik:mulai dari tidak merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
      Dalam hidup sehari-hari, berdagang, dsb., jangan kita merugikan orang lain!
      Kalau siswa tidak jujur dalam ujian = merugikan orang lain.
      Kalau imam-imam melayani Tuhan, tetapi mempertahankan dosa dan hidup yang tidak suci = merugikan orang lain.

    • Buah keadilan:jangan memihak manusia ataupun yang lainnya! Kita memihak pada Firman Pengajaran benar!

    • Buah kebenaran:kita sendiri hidup benar, dan jangan mengambil bagian, jangan menyetujui perbuatan dosa!

    • Mengikuti Tuhan = tergembala pada Firman Pengajaran benar(bukan tergembala pada manusia, dsb.).
      Kalau kita melihat manusia atau yang lain, pasti mudah diombang-ambingkan.
      Tergembala pada Firman Pengajaran benar, itulah mengikut Yesus.

      Markus 10:52
      10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

    Selanjutnya, keajaiban jasmani juga akan terjadi: yang mustahil menjadi tidak mustahil.

    Mengapa kita belum juga mengalami keajaiban jasmani? Karena secara rohani kita masih buta!

    Kalau kita bisa melihat Firman Pengajaran benar: mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya, praktek Firman dan ada buah keubahan hidup (keajaiban rohani), kita harus yakin bahwa sebentar lagi kita akan mengalami juga keajaiban secara jasmani.

    Kita mengalami keajaiban demi keajaiban, sampai keajaiban terbesar: kita bisa diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 19 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya Mari hai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Juli 2021 (Selasa Sore)
    ... yang duniawi Menyembah jin. Imamat . Janganlah mereka mempersembahkan lagi korban mereka kepada jin-jin sebab menyembah jin-jin itu adalah zinah. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun. Imamat terjemahan lama . Dan jangan mereka itu lagi mempersembahkan persembelihannya kepada syaitan yang diturutnya dengan zinahnya maka inilah menjadi suatu hukum ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 06 Agustus 2009 (Kamis Malam)
    ... - Jika hati kita suci perbuatan dan perkataan kita juga suci. Orang yang suci hatinya akan dapat menyembah dan diistilahkan dalam Matius sebagai orang yang dapat melihat Allah. Matius Jika kita berbuat dosa sebenarnya Tuhan memalingkan wajahnya dari kita tidak melihat kita. Tetapi saat ada firman dan kita bisa mendengar firman tersebut ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Agustus 2020 (Kamis Sore)
    ... selamanya. Tetapi Tuhan juga memberikan upah kepada orang-orang yang layak menerimanya. Jadi sangkakala ketujuh menampilkan pribadi Yesus sebagai Hakim yang adil. Siapa yang layak untuk menerima upah dari Tuhan 'hamba-hamba-Mu' hamba Allah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Agustus sampai Ibadah Doa Malang Agustus . 'nabi-nabi' kehidupan mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2013 (Minggu Sore)
    ... yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga atau membawa orang-orang selamat untuk disucikan dan diubahkan sampai jadi sama mulia seperti Yesus mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai . Ini merupakan kegerakan kesempurnaan. Jadi sudah selamat harus mencapai kesempurnaan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Bagi kita sekarang dua saksi memang belum turun tetapi untuk menguatkan kita sekarang ini yang sedang menghadapi kegoncangan-kegoncangan yang tidak bisa dipikirkan sampai menghadapi masa pra aniaya antikris supaya tidak menyangkal Yesus. Jangan berhenti beribadah tetapi kita menjadi saksi Tuhan di mana-mana bukan hanya menerima kesaksian. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Desember 2017 (Sabtu Sore)
    ... Kalau benar mari kita taat dan dukung kalau tidak benar hindari. Kalau sudah jujur soal pengajaran kita bisa jujur dalam segala hal. Musa. Ulangan - . Lalu matilah Musa hamba TUHAN itu di sana di tanah Moab sesuai dengan firman TUHAN. . Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... Kemah Allah Tabernakel Sorgawi di takhta Sorga Yerusalem Baru ini tempat kediaman terakhir. Jadi pengajaran Tabernakel membentuk kita menjadi tempat kediaman Tuhan di bumi untuk suatu waktu ditempatkan Tuhan di takhta Yerusalem Baru Kerajaan Sorga kekal selama-lamanya. Jadi pengajaran Tabernakel adalah tangga jalan dari bumi menuju ke Sorga. Antikris menghujat kemah kediaman-Nya ...
  • Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2014 (Kamis Sore)
    ... mereka itu berbuat baik menjadi kaya dalam kebajikan suka memberi dan membagiPeringatan kepada orang kaya secara jasmani adalah supaya juga harus kaya dalam kebajikan dan kemurahan yaitu suka memberi. Memberi tidak tergantung pada kaya jasmani atau miskin jasmani tetapi tergantung pada hati yang disucikan dari keinginan akan uang. Jika hati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... dipaksa untuk menanggalkan pakaian lama hidup lama dan memakai pakaian baru hidup baru lewat baptisan air yang benar. Matius - Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.