Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 22:2 
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Daun pohon kehidupan dipakai untuk menyembuhkan penyakit bangsa-bangsa.

Pohon kehidupan = pribadi Yesus. Daun = aktifitasnya. Kalau daunnya lebat, aktifitasnya tinggi.

Daun pohon kehidupan = firman Allah yang menjadi daging, tubuh dan darah Yesus, korban Kristus di kayu salib yang sanggup menyembuhkan penyakit secara jasmani dan rohani (dosa-dosa sampai puncak dosa yang sudah menjadi tabiat).

Wahyu 22:3-5
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
22:5  Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Maka tidak ada lagi kutukan dan tidak ada lagi malam. Sehingga hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan dan kita bisa merasakan suasana tahta Surga.

Mazmur 11:4 
11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Mata Tuhan bagaikan nyala api sedang meneliti sampai kedalaman hati kita, yang orang lain tidak tahu. Mata Tuhan juga menguji kita = menyucikan kita dengan nyala api firman, Roh Kudus, kasih dan nyala api siksaan/ percikan darah/ sengsara daging karena Yesus. Supaya kita tampil sebagai imam-imam yang suci, setia berkobar bagaikan nyala api.

Ibrani 1:7 
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Wahyu 1:14 
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Kita menjadi biji mata Tuhan sendiri, disayangi oleh Tuhan.

Daniel 7:9 
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Kita menjadi tahta Tuhan, mengalami suasana tahta Surga.

Tugas seorang imam adalah untuk menampilkan tahta Tuhan di bumi. Hanya imam yang suci, setia berkobar yang bisa menampilkan tahta Surga di bumi.

Yesaya 6:1 
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Ada dua macam tahta:
  1. Tahta raja Uzia.
    2 Tawarikh 26:16 
    26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

    Tahta manusia yaitu keras hati, tinggi hati, sombong. Hatiku adalah rajaku, artinya hanya mengikuti keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Tuhan/ firman, sehingga hidupnya membabi-buta. Praktiknya adalah:
    • Salah dalam tahbisan.
      2 Tawarikh 26:1,5,16,18
      26:1 Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.
      26:5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
      26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
      26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

      Uzia tidak mengikuti firman pengajaran benar yang diajarkan nabi Zakharia, hanya mengikuti manusianya. Sehingga salah tahbisan, beribadah melayani tidak sesuai firman (= tidak taat) dan tidak sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan (= tidak setia). Malah menyalahkan pendahulunya.

      Akibatnya adalah hanya merusak, memecah-belah tubuh Kristus, sama dengan pembuat kejahatan.

      Matius 7:21-23
      7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Tuhan tidak melihat kehebatan pelayanan kita, tetapi melihat ketaatan pada firman (perintah Tuhan) dan kesetiaan kita sesuai jabatan yang Tuhan percayakan = Tuhan melihat tahbisan yang benar.

      2 Tawarikh 26:17-18
      26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
      26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

      Tuhan dengan tegas memakai imam Azarya untuk mengusir raja Uzia karena salah dalam tahbisan, seperti Tuhan tegas mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden karena tidak taat dan tidak setia.

      Bersyukur jika saat ini Tuhan tegas untuk menunjuk dosa/ kesalahan kita untuk menyucikan dan menolong kita.

      Sikap kita adalah harus tegas dan terus terang untuk mengaku segala dosa/ kekurangan kita untuk kembali pada kebenaran dan kesucian Tuhan.

    • Menolak pemberitaan firman pengajaran benar.
      2 Tawarikh 26:18-19
      26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." 
      26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

      Sebab mempertahankan tahta manusia yaitu keras hati, sombong, tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain. Akibatnya adalah:
      • Dahi kena kusta = menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan Tuhan. Ini sama dengan kenajisan, dahi perempuan sundal (Babel).

      • Mati dan dikuburkan di luar pekuburan raja-raja.
        2 Tawarikh 26:23 
        26:23 Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

        Artinya mati rohani, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, merasa benar sendiri, sehingga diasingkan dari tubuh Kristus, masuk tubuh Babel. Tidak mewarisi tahta Surga, sampai binasa selamanya. 

  2. Tahta Tuhan.
    Yesaya 6:1 
    6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

    Sebelum tahta manusia dihancurkan, maka tahta Tuhan tidak kelihatan.

    Oleh sebab itu kita harus menjadi imam yang hancur hati sehingga kita bisa merasa tahta Tuhan nyata dalam hidup kita.

    Yesaya 57:15 
    57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

    [Yesaya 6:1] Tahta Tuhan menampilkan ujung jubah-Nya yang memenuhi bait suci (= imam yang suci dan setia). Tanpa tahta Tuhan (kesucian dan kesetiaan), sehebat apa pun manusia, nasibnya hanya seperti perempuan pendarahan 12 tahun, artinya:
    • Bau busuk, terikat pada dosa sampai puncak dosa.
    • Terjadi perpecahan, tidak ada kesatuan, tidak damai.
    • Letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, kutukan.
    • Kemustahilan.
    • Makin memburuk sampai binasa.

    Markus 5:25-29
    5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
    5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
    5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
    5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
    5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

    Sikap kita adalah harus sungguh-sungguh untuk menjamah ujung jubah Tuhan.

    Wahyu 19:13,16,6-7
    19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
    19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Jubah Tuhan = firman Allah, Kabar Mempelai yang menyucikan hidup kita sampai sempurna.

    Menjamah ujung jubah artinya kita harus merendahkan diri untuk bisa mendengar Kabar Mempelai dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, sampai mengerti, percaya/ yakin dan melakukan, sehingga kita mengalami:
    • Kuasa penyucian dan hidup dalam kesucian. 
    • Kuasa pemakaian [Efesus 4:11-12]. Kita diperlengkapi jabatan dan karunia untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
    • Kuasa kesembuhan ajaib dari penyakit tubuh, penyakit ekonomi, penyakit jiwa (stres, tidak tenang, sedih), penyakit rohani (dosa-dosa).
    • Kuasa kesatuan untuk menyatukan yang sudah terpecah-belah.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Januari 2019 (Jumat Sore)
    ... orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang inilah kematian yang kedua. 'penakut' takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan sampai berbuat dosa . 'orang-orang yang tidak percaya' termasuk bimbang 'orang-orang keji' jahat ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Oktober 2022 (Selasa Sore)
    ... aktif dengan berbagai macam alasan. Pelayanan antar penggembalaan juga tidak mau aktif. Kalau suci untuk orang lain termasuk bersaksi untuk orang lain maka akan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jika tidak aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna maka pasti akan dipakai dalam pembangunan Babel yang akan dibinasakan selamanya. Di ...
  • Ibadah Ciawi V, 04 Desember 2008 (Kamis Sore)
    ... menolak pembaharuan. Imam-imam kedudukan jabatan. Ahli taurat anak Tuhan yang punya kepandaian. Tua-tua punya pengalaman. Jadi pengalaman kepandaian dan kedudukan kita itu belum menjamin kuasa keubahan hidup kita. Sebaliknya yang baru kenalpun bisa mengalami kuasa keubahan hidup dan masuk dalam Firdaus seperti penjahat di sebelah Yesus. Lalu kenapa bisa demikian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 September 2015 (Senin Sore)
    ... harus berjuang untuk menghadapi musuh utama yang mengincar yang mau merusak harta sorgawi. Keluaran bicara tentang pembangunan Tabernakel sekarang berbicara tentang kerajaan sorga. Di atas gunung Sinai Musa melihat kerajaan sorga kemudian TUHAN memerintahkan supaya Musa membuat kerajaan sorga di bumi itulah Tabernakel kemah suci. Di dalam Tabernakel ada bahan logam-logam. Keluaran . Inilah ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 06 Agustus 2009 (Kamis Malam)
    ... - Jika hati kita suci perbuatan dan perkataan kita juga suci. Orang yang suci hatinya akan dapat menyembah dan diistilahkan dalam Matius sebagai orang yang dapat melihat Allah. Matius Jika kita berbuat dosa sebenarnya Tuhan memalingkan wajahnya dari kita tidak melihat kita. Tetapi saat ada firman dan kita bisa mendengar firman tersebut ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2016 (Kamis Sore)
    ... Roh Kudus. Kisah Rasul - Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 November 2014 (Sabtu Sore)
    ... Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri dan semak itu tumbuh bersama-sama dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Oktober 2017 (Minggu Siang)
    ... mati karena air itu sebab sudah menjadi pahit. Apsintus pahit kepahitan hati. Penyebab pertama bintang gugur kepahitan hati. Kepahitan hati dimulai dari rasa tidak suka kemudian iri benci dendam dan lain-lain. Jangan dipelihara kalau ada rasa tidak suka di dalam nikah dan penggembalaan Kalau sudah ada kepahitan hati lama-lama bintang pasti gugur. Ini ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Maret 2016 (Rabu Sore)
    ... hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan darah Yesus Anak-Nya itu menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Februari 2016 (Selasa Sore)
    ... binatang korban penghapus dosa atau korban pendamaian. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Sekarang sudah digenapi dalam korban Kristus Yesus sebagai Anak Domba Allah yang mati di kayu salib. Jadi mezbah korban bakaran adalah persekutuan kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.