Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12:3-18
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Wahyu 12:3-18 menampilkan enam ulah dari naga atau setan:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekornya (naga) menyeret sepertiga bintang di langit.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulutnya menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/ gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi = menyiksa/ menganiaya

Enam ulah dari setan/ naga mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan di bumi, krisis di bumi dalam segala bidang. Bidang jasmani (ekonomi, kesehatan, dll), bidang rohani (dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, penderitaan/ aniaya), dalam nikah rumah tangga juga terjadi kehancuran-kehancuran nikah (pengkhianatan, pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan). Supaya gereja Tuhan gugur dari iman dan binasa selamanya.

Mengapa Tuhan ijinkan kegoncangan-kegoncangan, krisis di dunia ini terjadi karena ulah setan?
Jawabannya:
  1. Supaya gereja Tuhan (hamba Tuhan/ pelayan Tuhan) tahan dalam ujian ketaatan.
    Contoh: Yesus tahan uji sehingga taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.

    Ada tiga tingkatan ujian ketaatan yang sudah dilalui oleh Yesus, yang menjadi teladan bagi kita:
    1. Baptisan air.
      Matius 3:13-17
      3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
      3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
      3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
      3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
      3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

      Yohanes Pembaptis tidak mau membaptis Yesus sebab dia tau posisi Yesus lebih tinggi. Tetapi Yesus rela dibaptis oleh Yohanes Pembaptis sekalipun tidak berdosa, untuk melakukan kehendak Bapa. Jadi, ujian ketaatan = menyerahkan gengsi/ harga diri untuk bisa melakukan kehendak Bapa.

    2. Di taman Getsemani.
      Matius 26:42
      26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

      Kehendak Bapa adalah Yesus harus menerima cawan (sengsara sampai mati di kayu salib). Kehendak Yesus lepas dari cawan karena memang tidak berdosa. Tetapi lewat doa penyembahan Yesus bisa menyerahkan kehendak-Nya kepada Bapa dan menerima kehendak Bapa. Jadi, ujian ketaatan adalah menyerahkan kehendak diri sendiri untuk bisa menerima kehendak Bapa.

    3. Di atas kayu salib.
      Filipi 2:8
      2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

      Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, menyerahkan nyawa-Nya. Jadi, ujian ketaatan Yesus adalah menyerahkan diri sepenuh di kayu salib sehingga Yesus menjadi korban penebus dosa/ korban pendamaian dosa-dosa.

    Jadi, dalam menghadapi kegoncangan oleh ulah setan maka gereja Tuhan harus melewati ujian ketaatan seperti Yesus yaitu:
    • Lewat baptisan air bisa menyerahkan gengsi (kekayaan, kepandaian, dll) untuk menerima kehendak Tuhan.
    • Lewat doa penyembahan menyerahkan keinginan diri sendiri yang mungkin benar tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga kita bisa menerima kehendak Tuhan.
    • Lewat salib menyerahkan diri, rela sengsara daging, rela berkorban apapun juga untuk bisa menerima kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi seperti Abraham yang rela mengorbankan anaknya untuk Tuhan

    Kalau taat dengar-dengaran hasilnya adalah gereja Tuhan mengalami pendamaian dari dosa, kelepasan dari dosa sehingga bisa hidup dalam kebenaran, tidak berbuat dosa. Kalau kita hidup dalam kebenaran, maka setan tidak bisa menjamah kita.

    1 Yohanes 5:18
    5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

    Kalau tidak ada dosa, maka semua enak dan ringan, semua bahagia.

  2. Supaya Gereja Tuhan tergembala dengan benar dan baik, mengandung benih illahi, sehingga kita menjadi keturunan Illahi.
    Lukas 22:31
    22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

    Kegoncangan-kegoncangan/ krisis yang terjadi merupakan penampian dari setan untuk menggugurkan gereja Tuhan. Dan juga penampian dari Tuhan untuk memisahkan sekam dan gandum.
    Jika gereja Tuhan berkualitas sekam/ kulit, artinya hanya puas dengan berkat-berkat jasmani tetapi tidak mau diisi/ mengandung benih illahi (firman pengajaran benar, Roh Kudus, Kasih Allah), maka gereja Tuhan bisa gugur oleh penampian setan dan ditiup angin menuju pembakaran (hukuman dan kebinasaan).
    Oleh sebab itu dalam kegoncangan-kegoncangan yang terjadi, maka gereja Tuhan harus diisi/ mengandung benih illahi yaitu iman, pengharapan dan kasih yang sempurna.

    Di mana proses pengisian gandum/ proses mengandung benih Illahi?
    Yaitu dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci), artinya kita harus tergembala dengan benar dan baik. Prakteknya adalah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
      Saatnya kita diisi/ mengandung iman sampai sempurna (buli-buli emas), ini akan menjadi bulan di bawah kaki.

    • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
      Kita sedang diisi pengharapan dampai sempurna = tongkat Harun yang bertunas, berbunga, berbuah = mahkota dua belas bintang.

    • Mezbah dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Domba-domba bernafas dengan kasih Allah untuk mencapai hidup kekal.
      Kita sedang diisi dengan kasih Allah sampai sempurna = selubung matahari.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Gereja Tuhan yang sudah diisi iman, pengharapan dan kasih maka akan ditampilkan menjadi terang dunia, mempelai wanita/ gandum yang matang.
    Hasinya adalah:
    • Menang dalam penampian oleh setan, sehingga kita disingkirkan ke padang gurun jauh dari mata ular, tidak bisa dilihat oleh setan.
    • Terpelihara dalam kelimpahan, takkan kekurangan, sehingga mengucap syukur, sampai di padang gurun jauh dari mata antikris. Kita menjadi berkat bagi orang lain.
    • Sempurna tak bercacat cela, sehingga bisa masuk lumbung Kerajaan Sorga yang kekal.

  3. Supaya gereja Tuhan aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sama mulia dengan Tuhan.
    Hagai 2:7-9
    2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
    2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Saat terjadi kegoncangan-keconcangan/ krisis di segala bidang, barang yang indah-indah kepunyaan bangsa kafir masuk ke dalam rumah Tuhan. Artinya terjadi kegerakan penyucian oleh firman pengajaran benar dan percikan darah. Sehingga gereja Tuhan terlepas dari keinginan jahat/ keinginan akan uang, keinginan najis, kepahitan, iri hati, dendam dll. Gereja Tuhan tampil seperti perak dan emas.
    Perak itu penebusan oleh darah Yesus, hidup dalam kebenaran, semua benar (pribadi, nikah, keuangan).
    Emas itu kesucian oleh Roh Kudus.
    Kalau kita benar dan suci, maka kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, jubah indah.

    Efesus 4:11-12
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Kita akan dipakai dalam pembangunan rumah Tuhan rohani, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Secara jasmani terjadi kegerakan iman, gereja Tuhan bisa memberi untuk keuangan, kekayaan, waktu, tenaga, pikiran untuk dipakai membangun rumah Tuhan yang jasmani. Dalam keadaan krisis/ kegoncangan, justru terjadi pembangunan rumah Tuhan yang jasmani. Supaya kita tidak bergantung pada kekayaan, tetapi hanya bergantung pada iman + belas kasih = mujizat terjadi. Terlebih pembangunan rumah Tuhan yang rohani/ tubuh Kristus sempurna.

    1 Korintus 3:12-15
    3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
    3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
    3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
    3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

    Jika hamba Tuhan melayani Tuhan seperti rumput/ kayu, tanpa penyucian, kikir, serakah (mencuri milik Tuhan dan sesama), maka sekali kelak dia akan terbakar oleh api pencobaan, api dosa sampai puncaknya dosa, api antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun, dia harus rela mencucurkan darah untuk bisa selamat sampai sempurna jika Yesus datang kedua kali.

    Tetapi kalau kita melayani dengan kualitas perak dan emas (hidup benar dan suci), bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan sampai bisa menyerahkan seluruh hidup, maka dia akan tahan uji. Mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita bertahan sampai garis akhir, sampai selesai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kita menerima awan kemuliaan/ tangan belas kasih Tuhan diulurkan.

    Keluaran 40:33-34
    40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
    40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

    Kalau kita masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, maka terjadi hubungan tubuh dengan Kepala. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala terutama tempat untuk mengeluh mengerang, untuk mengakui segala kekurangan rohani dan jasmani, untuk mengalami pembebasan dari daging.

    Roma 8:22-23
    8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
    8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

    Roma 8:23[terjemahan lama]
    8:23 Dan bukannya itu sahaja, melainkan kita sendiri pun yang beroleh buah sulung Roh itu, bahkan, kita ini sendiri juga mengerang pada batinnya dengan menanti-nanti hal menjadi anak angkat, yaitu tubuh kita.

    Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Amsal 10:20
    10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    Jujur, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, itu batu permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Wahyu 21:11
    21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jika Yesus datang kedua kali, mujizat terakhir kita diubahkan sempurna seperti Dia, kita terangkat ke awan-awan permai, masuk Firdaus, masuk Yerusalem Baru kekal selamanya dan terpisah selamanya dengan ular/ setan.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Oktober 2009 (Sabtu Sore)
    ... - Wahyu . Lukas - antikris sedang memberikan tanda justru di dalam rumah Tuhan kepada orang-orang yang beribadah kepada Tuhan. Mengapa sudah beribadah tetapi dicap antikris Sebab menolak firman pengajaran yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua sehingga tidak mengalami penyucian tetap manusia daging dengan sifat tabiat daging ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... pada ibadah sebelumnya dan TERBUKA JALAN YANG BARU DAN HIDUP BAGI KITA SEMUA sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah' MUJIZAT KEDUA yaitu TERJADI KEGERAKAN ROHANI. Jadi kematian Yesus membawa kita pada kegerakan rohani. Yohanes - . Jawab Yesus kepada mereka Rombak Bait Allah ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 November 2021 (Selasa Sore)
    ... akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya. . Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. . Dan aku melihat orang-orang mati ...
  • Ibadah Persekutuan I di Square Ballroom Surabaya, 02 April 2019 (Selasa Malam)
    ... Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Bertobat mati terhadap dosa. Lahir baru dari air dan Roh--baptisan air dan Roh Kudus. Kita menjadi bayi rohani tidak berbuat dosa sama dengan hidup dalam kebenaran sehingga kita selamat dan diberkati. Inilah pekerjaan dari Injil keselamatan. Tetapi masih bayi. Untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali harus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Juli 2011 (Minggu Sore)
    ... dan Ia harus disunatkan Ia diberi nama Yesus yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. . Dan ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan . seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Maret 2013 (Selasa Sore)
    ... ia murid-Ku Aku berkata kepadamu Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya. Matius - dalam Tabernakel menunjuk pada Medzbah Korban Bakaran menunjuk pada pribadi Yesus yang telah datang berkorban mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan kita dari dosa. Ini merupakan kasih Tuhan kepada kehidupan kita manusia yang ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 26 Mei 2022 (Kamis Siang)
    ... disediakan. 'duduk' kasih Tuhan yang besar Ia menggunakan waktu untuk menyucikan kita--tidak terburu-buru. Kita juga sama-sama duduk--tidak jalan-jalan. 'orang Lewi' imam-imam. Tadi tempatnya yang disiapkan setelah itu kita yang disiapkan lewat disucikan sampai layak untuk masuk tempat yang disediakan. Yang kedua Yesus sebagai Imam Besar menyucikan imam-imam dengan api tukang pemurni logam. ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 November 2021 (Kamis Sore)
    ... memberitakan penghukuman atas kehidupan yang menyembah binatang dan patungnya sama dengan menyembah antikris dan menerima tanda pada dahi dan tanganya. Kita sudah belajar praktik sehari-hari menyembah antikris yaitu tidak mau bertobat sampai tidak mau menyembah Yesus. Sekarang kita belajar siapa yang menyembah antikris Kehidupan yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan. Wahyu . ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Roma Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan Sebenarnya Tuhan sudah memberikan kemurahan pada kita untuk bisa bertobat. Kalau tidak bertobat kita tidak akan selamat. Matius lalu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Januari 2021 (Selasa Sore)
    ... - tetapi juga ada yang kalah masing-masing harus menerima konsekuensinya. Ad. . Fase tahap sebelum peperangan. Sebelum peperangan adalah suasana damai sejahtera. Mazmur - Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau Ia membimbing aku ke air yang tenang Kesaksian dan pengakuan Raja Daud bahwa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.