Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12:3-18
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Wahyu 12:3-18 menampilkan enam ulah dari naga atau setan:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekornya (naga) menyeret sepertiga bintang di langit.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulutnya menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/ gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi = menyiksa/ menganiaya

Enam ulah dari setan/ naga mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan di bumi, krisis di bumi dalam segala bidang. Bidang jasmani (ekonomi, kesehatan, dll), bidang rohani (dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, penderitaan/ aniaya), dalam nikah rumah tangga juga terjadi kehancuran-kehancuran nikah (pengkhianatan, pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan). Supaya gereja Tuhan gugur dari iman dan binasa selamanya.

Mengapa Tuhan ijinkan kegoncangan-kegoncangan, krisis di dunia ini terjadi karena ulah setan?
Jawabannya:
  1. Supaya gereja Tuhan (hamba Tuhan/ pelayan Tuhan) tahan dalam ujian ketaatan.
    Contoh: Yesus tahan uji sehingga taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.

    Ada tiga tingkatan ujian ketaatan yang sudah dilalui oleh Yesus, yang menjadi teladan bagi kita:
    1. Baptisan air.
      Matius 3:13-17
      3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
      3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
      3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
      3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
      3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

      Yohanes Pembaptis tidak mau membaptis Yesus sebab dia tau posisi Yesus lebih tinggi. Tetapi Yesus rela dibaptis oleh Yohanes Pembaptis sekalipun tidak berdosa, untuk melakukan kehendak Bapa. Jadi, ujian ketaatan = menyerahkan gengsi/ harga diri untuk bisa melakukan kehendak Bapa.

    2. Di taman Getsemani.
      Matius 26:42
      26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

      Kehendak Bapa adalah Yesus harus menerima cawan (sengsara sampai mati di kayu salib). Kehendak Yesus lepas dari cawan karena memang tidak berdosa. Tetapi lewat doa penyembahan Yesus bisa menyerahkan kehendak-Nya kepada Bapa dan menerima kehendak Bapa. Jadi, ujian ketaatan adalah menyerahkan kehendak diri sendiri untuk bisa menerima kehendak Bapa.

    3. Di atas kayu salib.
      Filipi 2:8
      2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

      Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, menyerahkan nyawa-Nya. Jadi, ujian ketaatan Yesus adalah menyerahkan diri sepenuh di kayu salib sehingga Yesus menjadi korban penebus dosa/ korban pendamaian dosa-dosa.

    Jadi, dalam menghadapi kegoncangan oleh ulah setan maka gereja Tuhan harus melewati ujian ketaatan seperti Yesus yaitu:
    • Lewat baptisan air bisa menyerahkan gengsi (kekayaan, kepandaian, dll) untuk menerima kehendak Tuhan.
    • Lewat doa penyembahan menyerahkan keinginan diri sendiri yang mungkin benar tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga kita bisa menerima kehendak Tuhan.
    • Lewat salib menyerahkan diri, rela sengsara daging, rela berkorban apapun juga untuk bisa menerima kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi seperti Abraham yang rela mengorbankan anaknya untuk Tuhan

    Kalau taat dengar-dengaran hasilnya adalah gereja Tuhan mengalami pendamaian dari dosa, kelepasan dari dosa sehingga bisa hidup dalam kebenaran, tidak berbuat dosa. Kalau kita hidup dalam kebenaran, maka setan tidak bisa menjamah kita.

    1 Yohanes 5:18
    5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

    Kalau tidak ada dosa, maka semua enak dan ringan, semua bahagia.

  2. Supaya Gereja Tuhan tergembala dengan benar dan baik, mengandung benih illahi, sehingga kita menjadi keturunan Illahi.
    Lukas 22:31
    22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

    Kegoncangan-kegoncangan/ krisis yang terjadi merupakan penampian dari setan untuk menggugurkan gereja Tuhan. Dan juga penampian dari Tuhan untuk memisahkan sekam dan gandum.
    Jika gereja Tuhan berkualitas sekam/ kulit, artinya hanya puas dengan berkat-berkat jasmani tetapi tidak mau diisi/ mengandung benih illahi (firman pengajaran benar, Roh Kudus, Kasih Allah), maka gereja Tuhan bisa gugur oleh penampian setan dan ditiup angin menuju pembakaran (hukuman dan kebinasaan).
    Oleh sebab itu dalam kegoncangan-kegoncangan yang terjadi, maka gereja Tuhan harus diisi/ mengandung benih illahi yaitu iman, pengharapan dan kasih yang sempurna.

    Di mana proses pengisian gandum/ proses mengandung benih Illahi?
    Yaitu dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci), artinya kita harus tergembala dengan benar dan baik. Prakteknya adalah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
      Saatnya kita diisi/ mengandung iman sampai sempurna (buli-buli emas), ini akan menjadi bulan di bawah kaki.

    • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
      Kita sedang diisi pengharapan dampai sempurna = tongkat Harun yang bertunas, berbunga, berbuah = mahkota dua belas bintang.

    • Mezbah dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Domba-domba bernafas dengan kasih Allah untuk mencapai hidup kekal.
      Kita sedang diisi dengan kasih Allah sampai sempurna = selubung matahari.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Gereja Tuhan yang sudah diisi iman, pengharapan dan kasih maka akan ditampilkan menjadi terang dunia, mempelai wanita/ gandum yang matang.
    Hasinya adalah:
    • Menang dalam penampian oleh setan, sehingga kita disingkirkan ke padang gurun jauh dari mata ular, tidak bisa dilihat oleh setan.
    • Terpelihara dalam kelimpahan, takkan kekurangan, sehingga mengucap syukur, sampai di padang gurun jauh dari mata antikris. Kita menjadi berkat bagi orang lain.
    • Sempurna tak bercacat cela, sehingga bisa masuk lumbung Kerajaan Sorga yang kekal.

  3. Supaya gereja Tuhan aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sama mulia dengan Tuhan.
    Hagai 2:7-9
    2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
    2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Saat terjadi kegoncangan-keconcangan/ krisis di segala bidang, barang yang indah-indah kepunyaan bangsa kafir masuk ke dalam rumah Tuhan. Artinya terjadi kegerakan penyucian oleh firman pengajaran benar dan percikan darah. Sehingga gereja Tuhan terlepas dari keinginan jahat/ keinginan akan uang, keinginan najis, kepahitan, iri hati, dendam dll. Gereja Tuhan tampil seperti perak dan emas.
    Perak itu penebusan oleh darah Yesus, hidup dalam kebenaran, semua benar (pribadi, nikah, keuangan).
    Emas itu kesucian oleh Roh Kudus.
    Kalau kita benar dan suci, maka kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, jubah indah.

    Efesus 4:11-12
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Kita akan dipakai dalam pembangunan rumah Tuhan rohani, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Secara jasmani terjadi kegerakan iman, gereja Tuhan bisa memberi untuk keuangan, kekayaan, waktu, tenaga, pikiran untuk dipakai membangun rumah Tuhan yang jasmani. Dalam keadaan krisis/ kegoncangan, justru terjadi pembangunan rumah Tuhan yang jasmani. Supaya kita tidak bergantung pada kekayaan, tetapi hanya bergantung pada iman + belas kasih = mujizat terjadi. Terlebih pembangunan rumah Tuhan yang rohani/ tubuh Kristus sempurna.

    1 Korintus 3:12-15
    3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
    3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
    3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
    3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

    Jika hamba Tuhan melayani Tuhan seperti rumput/ kayu, tanpa penyucian, kikir, serakah (mencuri milik Tuhan dan sesama), maka sekali kelak dia akan terbakar oleh api pencobaan, api dosa sampai puncaknya dosa, api antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun, dia harus rela mencucurkan darah untuk bisa selamat sampai sempurna jika Yesus datang kedua kali.

    Tetapi kalau kita melayani dengan kualitas perak dan emas (hidup benar dan suci), bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan sampai bisa menyerahkan seluruh hidup, maka dia akan tahan uji. Mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita bertahan sampai garis akhir, sampai selesai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kita menerima awan kemuliaan/ tangan belas kasih Tuhan diulurkan.

    Keluaran 40:33-34
    40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
    40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

    Kalau kita masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, maka terjadi hubungan tubuh dengan Kepala. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala terutama tempat untuk mengeluh mengerang, untuk mengakui segala kekurangan rohani dan jasmani, untuk mengalami pembebasan dari daging.

    Roma 8:22-23
    8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
    8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

    Roma 8:23[terjemahan lama]
    8:23 Dan bukannya itu sahaja, melainkan kita sendiri pun yang beroleh buah sulung Roh itu, bahkan, kita ini sendiri juga mengerang pada batinnya dengan menanti-nanti hal menjadi anak angkat, yaitu tubuh kita.

    Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Amsal 10:20
    10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    Jujur, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, itu batu permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Wahyu 21:11
    21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jika Yesus datang kedua kali, mujizat terakhir kita diubahkan sempurna seperti Dia, kita terangkat ke awan-awan permai, masuk Firdaus, masuk Yerusalem Baru kekal selamanya dan terpisah selamanya dengan ular/ setan.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Juli 2012 (Senin Sore)
    ... mengapa Engkau meninggalkan Aku ' Yesus ditinggalkan seorang diri sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . alasan mengapa Yesus ditinggal oleh Allah Bapa di kayu salib Yesus sedang menanggung dosa manusia Yesus memberi kesempatan kepada kita untuk bergaul dengan Dia secara pribadi terutama saat-saat kita merasa ditinggal sendiri. Ada kalanya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Maret 2015 (Sabtu Sore)
    ... Tiga pribadi ini juga menunjuk pada ketekunan iman. Saat pembuatan Pelita Emas emas ditempa sampai berbentuk Pelita Emas yang indah. Kita mempelajari ketekunan iman yang ketiga ketekunan iman dari kaum muda. Lukas - Ketika Yesus masih berbicara datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata Anakmu sudah mati jangan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Juli 2022 (Minggu Siang)
    ... supaya pelayan-Nya memenuhi ukuran penyembahan. Orang yang mati syahid pada zaman Antikris akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan saat Yesus datang kembali untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai masuk Firdaus dan Yerusalem baru. Dengan adanya peperangan roh kebencian kita diingatkan mau masuk yang mana Jangan membenci Kalau berbeda silakan ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Kita akan terangkat di awan-awan yang permai dengan suara Haleluya untuk bertemu Yesus yang datang kedua kali masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kita masuk ke dunia lewat nikah yang jasmani nanti kita akan keluar dari bumi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Agustus 2015 (Kamis Sore)
    ... dalam untuk melakukan dua hal Melepaskan kita dari tawanan maut. Memberikan jabatan pelayanan bagi kita sama dengan mengangkat kita menjadi imam dan raja supaya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali. Praktek pelayanan pembangunan tubuh Kristus adalah persekutuan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 April 2012 (Senin Sore)
    ... harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel . dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku. Yudas menyesal tapi sudah terlambat. Disini uang keping perak digunakan untuk beberapa istilah membeli TANAH DARAH. Artinya Yudas menghina menginjak-injak Darah Yesus diterangkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 30 Juni 2018 (Sabtu Sore)
    ... adalah komandonya. Banyak yang berkata Aku bernubuat aku mengusir setan tetapi Tuhan berkata Enyahlah karena tidak sesuai dengan firman. 'Bukankah firman-Ku seperti api' Firman adalah api jadi kita berjaga-jaga dalam API FIRMAN ALLAH hari-hari. Artinya selalu beribadah melayani Tuhan sesuai dengan firman sehingga kita tidak akan pernah loyo. Kalau tidak sesuai dengan ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... Allah menghadap Allah yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi ya Allah ya Allahku Mengapa engkau tertekan hai jiwaku dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku Berharaplah kepada Allah Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya penolongku dan Allahku Penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tanda doa penyembahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Januari 2022 (Selasa Sore)
    ... apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu Aku akan menebang pagar durinya sehingga kebun itu dimakan habis dan melanda temboknya sehingga kebun itu diinjak-injak . Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak tidak dirantingi dan tidak disiangi sehingga tumbuh puteri malu dan rumput Aku akan memerintahkan awan-awan supaya jangan diturunkannya hujan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Maret 2018 (Minggu Siang)
    ... otak--Musa pintar hebat anak raja kaya tetapi tidak bisa melayani dua orang. Kalau hatinya lurus taat barulah Yesus lewat di sana. Hanya itu jalannya Yesus sederhana dan kita menampung hadirat Tuhan dan kita dipakai Tuhan. Kalau tidak ada hadirat Tuhan mau apa kita Hati yang tidak lurus rata diisi dengan kejahatan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.