Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12 dalam susunan Tabernakel terkena pada shekinah glory(sinar kemuliaan).
Dalam Wahyu 12, ada dua tanda di langit yang berkaitan dengan kedatangan Yesus kedua kali, sama dengan dua macam perjalanan rohani kita:
  1. Wahyu 12:1
    12:1.Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Yang pertama 'tanda besar di langit' adalah kegenapan dari semua tanda tentang kedatangan Yesus, yaitu tampilnya gereja Tuhan yang sempurna (menjadi terang dunia dalam sinar kemuliaan seperti Yesus), itulah mempelai wanita Sorga yang siap untuk disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun (puncak kegelapan tidak bisa melihat), dan siap untuk diangkat ke awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sesudah itu masuk kerajaan Sorga selamanya.

    Kalau disimpulkan ini adalah tampilnya mempelai wanita Sorga dalam perjalanan ke Yerusalem baru, kerajaan Sorga selamanya.

  2. Wahyu 12:3
    12:3.Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

    Yang kedua 'tanda yang lain di langit' adalah kegenapan dari semua pekerjaan setan untuk menghalangi pekerjaan Tuhan, supaya gereja Tuhan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa selamanya di neraka.
    Nanti setan dikalahkan oleh malaikat Mikhael dan dilemparkan ke bumi. Setan dibelenggu selama seribu tahun sementara kita masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang). Kemudian setan dicampakkan ke dalam neraka, tempat nabi palsu dan antikris yang lebih dulu sudah dicampakkan.

    Kalau disimpulkan, ini adalah tampilnya setan dalam perjalanan menuju neraka selamanya.

Kita gereja Tuhan harus memiliki kepastian bahwa menjelang kedatangan Yesus yang tidak lama lagi, perjalanan hidup kita sudah menuju Sorga.

Kisah Rasul 14:22
14:22.Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Di sini perjalanan menuju kerajaan Sorga adalah:
  1. 'bertekun di dalam iman' = jalan iman.
    Proses bertekun dalam iman:
    • Dari mana kita mendapatkan iman? Mendengar firman Kristus.
      Roma 10:17
      10:17.Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Firman Kristus adalah:
      1. Firman yang diurapi Roh Kudus, firman yang dibukakan rahasianya/ firman pengajaran yang benar.
      2. Kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga sungguh-sungguh dalam mendengar firman, mengerti, percaya (firman menjadi iman di dalam hati). Kita percaya pada Yesus.

      Yohanes 3:16
      3:16.Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nyatidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

      Kalau memiliki iman yang benar, kita akan berjalan besama Yesus untuk masuk Sorga.
      Jadi, untuk masuk Sorga, langkah pertama adalah mendengar firman sampai firman menjadi iman. Kita dialihkan dari jalan setan ke jalan Tuhan.

    • Iman harus disertai perbuatan iman, supaya tidak mati.
      Perbuatan iman adalah:
      1. Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan/ mati terhadap dosa.
        Kalau mati terhadap dosa, iman kita akan hidup. Kalau hidup dalam dosa, iman kita akan mati.

      2. Baptisan air yang benar.
        Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit keluar dari dalam air bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/ hidup Sorgawi yaitu hidup dalam iman.

        Hidup dalam iman = hidup dalam kebenaran, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan menjadi senjata kebenaran (pelayan Tuhan yang beribadah melayani dengan setia dan benar).

    • Iman harus diuji lewat pencobaan, godaan, halangan dan sebagainya, sampai tahan uji (iman bagaikan emas murni).

    Jika kita memiliki iman yang tahan uji, maka kita bisa bertekun dalam iman sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
    1 Timotius 4:1-2
    4:1.Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtadlalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
    4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

    'waktu-waktu kemudian' = menjelang kedatangan Tuhan.

    Jadi, bertekun dalam iman artinya tidak murtad sampai Yesus datang kedua kali.
    Praktiknya:
    • Tetap percaya Yesus apa pun yang tidak dihadapi, sama dengan tidak menyangkal Yesus sampai garis akhir.

    • Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang memang sakit bagi daging.
      Jangan diombang-ambingkan oleh ajaran palsu yang mengenakkan daging. Banyak gereja tertidur karena ajaran palsu, seperti lima gadis yang bodoh.

    • Tetap hidup dalam kebenaran dalam segala hal, tidak berbuat dosa sekalipun menghadapi paksaan, godaan, keuntungan dan sebagainya.
      Mungkin soal pekerjaan dan kuliah bisa kuat, tetapi bagaimana soal jodoh, uang dan sebagainya? Yudas tidak kuat dalam hal uang.

    • Selalu berbuat baik pada sesama, mulai di rumah tangga.
      1 Timotius 5:8
      5:8.Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtaddan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

      Ingat keluarga kita, setelah itu baru terpancar ke luar.
      Kalau kita ditolong, terima apa adanya, ucapkan syukur, jangan menuntut.
      Sebaliknya, kalau kita menolong orang lain, jangan diungkit-ungkit.

      Kemudian kita berbuat baik pada Tuhan lewat beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. kita memberi makan minum Yesus dan memuaskan Dia.
      Hati-hati! Ibadah yang tidak setia dan benar adalah pembuat kejahatan di hadapan Tuhan.

      Kita hanya berbuat baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

    1 Yohanes 3:7-8
    3:7.Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
    3:8.barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

    Kalau bertekun dalam iman, kita bisa benar seperti Yesus benar. kita menjadi penghuni sorga. Kita sudah masuk halaman Tabernakel.

  2. Bertekun dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan = jalan ibadah.
    Roma 14:17-18
    14:17.Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
    14:18. Karena barangsiapa
    melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

    'melayani Kristus dengan cara ini'= melayani dengan tekun, yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

    Kita harus waspada, di dalam ayat 17 ada dua macam ibadah pelayanan kepada Tuhan:
    • Ibadah pelayanan yang palsu dan ditolak oleh Tuhan, yaitu beribadah melayani Tuhan hanya untuk mengejar kepentingan daging/ dunia.
      Ibadah tanpa firman pengajaran yang benar/ tanpa penyucian. Ibadah memakai cara dunia, sehingga ibadah hanya menampilkan hiburan dan kemakmuran.

      Ibadah semacam ini tidak menuju Sorga, tetapi mengarah pada pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.

    • Ibadah pelayanan yang benar, yaitu ditandai dengan:
      1. Kebenaran. Kebenaran kita dapat dari firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
        Dalam Tabernakel menunjuk pada meja roti sajian, artinya ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (persekutuan dengan Anak Allah).

      2. Sukacita oleh Roh Kudus.
        Dalam Tabernakel menunjuk pada pelita emas, artinya ketekunan dalam ibadah raya (persekutuan dengan Allah Roh Kudus).

      3. Damai sejahtera. Ini menunjuk pada kasih Allah. Kasih menutupi semuanya, sehingga kita merasa damai.
        Dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah dupa emas, artinya ketekunan dalam ibadah doa (persekutuan dengan Allah Bapa).
        Kita bernafas dengan kasih Allah.

      Semua alat ini ada di dalam ruangan suci. Sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok/ ketekunan dalam kandang penggembalaan/ bertekun dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini sama dengan tergembala dengan benar dan baik.

    Jika kita bertekun dalam iman, kita pasti bertekun dalam ibadah pelayanan (masuk ruangan suci).

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Kita mengalami penyucian secara intensif, sampai tidak memikirkan makanan dan minuman ('Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman'), artinya kita mengalami penyucian dari keinginan dan kepentingan daging, sehingga kita kembali seperti bayi yang hanya rindu akan air susu yang murni dan rohani (firman penggembalaan).
    Di dalamnya sudah tercakup semua kebutuhan kita untuk hidup di dunia, masa depan, sampai hidup kekal selamanya. Paling sedikit kita kenyang dan tenang sekalipun di tengah goncangan. Selanjutnya mujizat terjadi dalam penggembalaan.
    Kita hidup suci sampai suci seperti Yesus suci.

    Kalau kita tergembala tetapi tidak bisa makan, kita akan teriak terus seperti Yudas. Orang berbuat baik, dia berteriak. Tidak pernah kenyang dan tenang. Ini bahayanya orang yang memaksakan diri dalam penggembalaan.

    Ranting itu kecil dan tak berdaya, tetapi kalau disucikan secara intensif, akan berbunga indah, artinya dipakai Tuhan, dan hidup kita menjadi indah. Setelah itu berbuah manis, artinya kita mengalami kebahagiaan Sorga.
    Berbuah manis sama dengan berkenan pada Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

    Tadi, bertekun dalam iman kita sudah masuk pintu gerbang kerajaan Sorga.
    Sekarang bertekun dalam ibadah pelayanan kita mengalami suasana Sorga.

  3. Bertekun dalam sengsara = jalan salib/ percikan darah.
    Kisah Rasul 14:22
    14:22. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

    Percikan darah artinya sengsara daging karena Yesus, sengsara daging bersama Yesus, sengsara daging tanpa dosa. Kita sudah masuk dalam ruangan maha suci, dan kita mengalami shekinah glory.

    Dulu Harun setahun sekali masuk ruangan maha suci untuk memercikan dua kali tujuh percikan darah. Tujuh kali di atas tabut (sengsara Yesus) dan tujuh kali di depan tabut (sengsara gereja Tuhan). Baru setelah itu terjadi shekinah glory. Kalau tidak ada sengsara, tidak akan ada shekinah glory.

    Mengapa harus ada jalan salib?
    • Kita harus mengalami jalan salib untuk memastikan perjalanan hidup kita ke Sorga.
      2 Tesalonika 1:3-5
      1:3. Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
      1:4. sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
      1:5. suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa
      kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

    • Kita harus mengalami jalan salib, supaya kita mengalami shekinah glory, artinya kebuhan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Ini sama dengan buah anggur yang manis harus diperas untuk menghasilkan air anggur, supaya bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

      Air anggur yang manis menunjuk pada perkataan yang manis.
      Kidung Agung 7:9
      7:9. Kata-katamu manisbagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

      Perkataan manis artinya jujur, bersaksi, dan menyembah Tuhan, berseru berserah pada Tuhan.

      Contoh dan hasilnya:
      1. Murid-murid Yesus, gambaran dari laki-laki/ suami. Perkataan manis dibutuhkan untuk menghadapi badai lautan dunia di segala bidang ('Tuhan, tolonglah, kita binasa').
        Matius 8:23-25
        8:23. Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
        8:24. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
        8:25. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "
        Tuhan, tolonglah, kita binasa."

        Hadapi semua dengan perkataan manis!
        Banyak kali Yesus tidur saat kita dalam gelombang karena kita menggunakan kekuatan sendiri dan mengabaikan Yesus, sehingga banyak yang tenggelam.

        Perkataan manis sanggup membangunkan Yesus yang sedang tidur.
        Yesus tidur artinya Yesus mati untuk menanggung semua dosa dan letih lesu kita, bahkan mengalahkan setan.
        Yesus bangun artinya kuasa kebangkitan Yesus sanggup menghentikan badai lautan dunia.

        'Tuhan, tolonglah, kita binasa' = mengaku kekurangan dan kelemahan terutama dosa bimbang sampai mengabaikan Tuhan.
        Di mana ada dosa, di situ ada setan dan badai. Selesaikan dosa dulu, jangan salahkan orang lain dan Tuhan. Akui kekurangan dan kelemahan kita, kuasa kebangkitan akan kita alami.

        Saat kita mengaku dosa, Yesus sangat bergairah untuk memberikan kuasa kebangkitan. Semua masalah selesai, semua teduh, semua enak dan ringan.

      2. Perempuan yang anaknya kerasukan setan.
        Matius 15:25
        15:25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

        'Tuhan, tolonglah aku' bukan 'Tuhan, tolonglah anakku'.
        Perempuan, gambaran ibu/ istri banyak menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ibu butuh belas kasih Tuhan.
        Istri lebih dulu menyadari kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani.

        Hasilnya adalah kuasa kebangkitan memulihkan nikah, menyembuhkan penyakit, dan kebahagiaan.

      3. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali (percobaan yang bertambah-tambah sampai masa antikris). Di sini dibutuhkan kejujuran, perkataan yang manis.
        Daniel 3:16-18
        3:16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
        3:17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
        3:18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan
        tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

        'tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu' = perkataan manis.

        Kaum muda menghadapi banyak kesulitan sampai zaman antikris berkuasa. Hadapi dengan ketulusan hati. Kita tetap percaya dan mengasihi Tuhan lebih dari semua. Maka Dia menyertai kita untuk menyelesaikan semua, memberi masa depan berhasil dan indah, memakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sampai nanti saat Tuhan datang kembali kita diubahkan semua, tidak salah dalam perkataan. Kita semua memiliki perkataan manis: Haleluya. Kita masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang) sampai masuk kerajaan Sorga selamanya.

        Daniel 3:24-25
        3:24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
        3:25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

        Kita duduk bersanding dengan Yesus selamanya.

Menghadapi apa pun, hadapi dengan ketulusan. Berseru dengan bahasa iman.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Juli 2016 (Sabtu Sore)
    ... pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala dan tidak terpisah selamanya. Namun jangan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang salah. Hati-hati ada dua macam persekutuan Persekutuan tubuh Kristus yang benar. Yohanes Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 November 2008 (Senin Sore)
    ... yang tidak kuat dan menyembah antikris. Sedangkan disini adalah 'pemenang untuk merebut kemenangan' artinya adalah sudah menang tapi kemudian menang lagi. Dan karena ini soal penghukuman maka yang dihukum saat kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah dosa. Jadi dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini jangan mempertahankan dosa atau mempermanenkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2024 (Selasa Sore)
    ... Yang Mahakuasa dan Anak Domba sampai nanti masuk Yerusalem baru. Ayub ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku dan anak-anakku ada di sekelilingku Pekerjaan Allah Tuhan Yang Mahakuasa yaitu selalu menyertai kita. Syarat supaya kita mengalami penyertaan Tuhan adalah takut akan Tuhan. Mazmur TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Februari 2014 (Sabtu Sore)
    ... oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. Ad . Perbuatan diasuh oleh Tuhan. Lukas - Pada suatu hari Sabat lain Yesus masuk ke rumah ibadat lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat supaya mereka ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Yusuf Arimatea meminta mayat Yesus dan mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih. Lenan halus yang putih bersih menunjuk perbuatan-perbuatan yang benar dan suci juga perbuatan-perbuatan baik. Keduanya berasal dari hati yang suci dan baik. Kejadian - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 April 2019 (Selasa Sore)
    ... menakutkan mustahil banyak goncangan dan lain-lain. Oleh sebab itu Tuhan memberi bekal Roh Kudus kepada kita semua. Syarat untuk menerima Roh Kudus adalah hati damai sejahtera Yohanes . Efesus - . Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. . Segala kepahitan kegeraman kemarahan pertikaian dan fitnah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 September 2010 (Rabu Sore)
    ... aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Sikap negatif disini adalah JAHAT DAN MALAS. Hati-hati Bagi kita yang sudah melayani jangan sampai seperti yang memiliki talenta ini karena akibatnya hanya akan dicampakan di dalam kegelapan yang paling gelap sampai hukuman ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 05 Januari 2010 (Selasa Pagi)
    ... asa kecewa karena pencobaan-pencobaan yang berat atau karena kebencian fitnah kedengkian. Hati kita harus dibersihkan untuk bisa menerima firman pengajaran yang benar dan sekaligus menerima janji-janji Tuhan. Timotius - . Kalau mempertahankan dosa hatinya tidak mau disucikan tidak mau menerima pengajaran yang benar maka akibatnya adalah tidak menerima janji Tuhan dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... ini semua kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya. AD. Suasana baru adalah Ayat suasana tanpa maut diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Desember sampai Ibadah Doa Surabaya Desember . Ayat - suasana kepuasan sorga sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa-- diterangkan pada Ibadah Natal Malang ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 11 Oktober 2011 (Selasa Malam)
    ... Doa orang benar. Proses menjadi orang benar adalah saling mengaku dan mengampuni dosa. Kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku dengan sungguh-sungguh dan melupakannya. Saling mengaku dan mengampuni memperbaiki medzbah yang runtuh. I Raja-raja Kata Elia kepada seluruh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.