Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:16
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan nama Tuan di atas segala tuan.

Lukas 10:2
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Tuhan Yesus sebagai Tuan di atas segala tuan adalah yang memiliki tuaian (pekerjaan Tuhan) dan yang mengirimkan pekerja = memanggil dan memilih pekerja-pekerja/ imam-imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.

Ada dua macam pekerjaan Tuhan:
  1. Penaburan = pekerjaan di dalam firman penginjilan/ kabar baik yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini untuk menambah/ memenuhi jumlah/ kuantitas anggota tubuh Kristus.

  2. Penuaian = pekerjaan di dalam firman pengajaran/ Kabar Mempelai yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan untuk menyempurnakan orang yang sudah selamat. Ini untuk memenuhi kualitas anggota tubuh Kristus. Penuaian gandum yang matang, kehidupan yang sempurna, mempelai wanita Surga untuk masuk lumbung kerajaan Surga.

Maleakhi 1:6
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

Tugas seorang imam adalah menghormati, mengagungkan nama Tuhan. Caranya:
  1. Takut akan Tuhan.
    Amsal 8:13
    8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Artinya membenci dosa-dosa sampai dusta. Kita hidup dalam kebenaran dan kesucian.

  2. Memberi makan kepada Yesus, yaitu beribadah melayani Tuhan dengan taat dan setia sampai garis akhir.
    Yohanes 4:34-36
    4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
    4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
    4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

    Artinya mengenyangkan/ menyenangkan/ memuaskan Tuhan. Maka Tuhan akan memuaskan kita, memberi kebahagiaan Surga sehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia yang menjerumuskan dalam dosa. Kita selalu mengucap syukur.

    Urusan makan minum jasmani adalah urusan Tuhan.

Maleakhi 1:8
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Waspada, banyak imam-imam yang menghina nama Tuhan dengan membawa binatang buta untuk dipersembahkan, menunjuk pelayanan buta. Ini adalah suatu kejahatan.

Markus 10:46
10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Seperti Bartimeus buta duduk di pinggir jalan = sering jalan-jalan, tidak tergembala. Keadaannya adalah:
  1. Seperti penaburan benih firman jatuh di pinggir jalan.
    Matius 13:3-4
    13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
    13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

    Artinya adalah hati suka jalan-jalan/ mengembara saat pemberitaan firman, tidak konsentrasi. Kakinya jalan-jalan, mengembara untuk mendengar suara asing, yaitu ajaran palsu, gosip, dll, tidak tergembala.

    Benih di pinggir jalan diinjak-injak = bosan, mengantuk, mengkritik, menolak firman, sampai menghina firman.

    Matius 13:19
    13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

    Maka setan mencuri benih firman yang ditaburkan sehingga tidak mengerti, tidak percaya.

    Lukas 8:5,12
    8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
    8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

    Firman tidak menjadi iman dalam hati sehingga tidak selamat, melainkan binasa selamanya.

    Penaburan benih firman menentukan nasib kehidupan kita. Kalau kita menerima penaburan benih firman dengan hati yang baik, kita bisa percaya, yakin sampai praktik, menghasilkan buah 100 kali lipat, buah ketekunan.

    Lukas 8:15
    8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

    Ini yang menentukan nasib hidup kita.

    Ibrani 10:36-37
    10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
    10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

    Banyak kebutuhan di dunia ini yang semakin sulit untuk dicapai, namun semua sudah tercakup dalam ketekunan. Kalau kita tekun, Yesus, Imam Besar, Gembala Agung yang bertanggung-jawab atas hidup kita, memenuhi kebutuhan hidup kita sampai hidup kekal.

  2. Seperti pohon ara di pinggir jalan yang berdaun lebat tetapi tidak berbuah.
    Matius 21:18-19
    21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
    21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

    Artinya aktif dalam ibadah pelayanan (daun menunjuk aktifitas tumbuhan) tetapi tidak memuaskan Tuhan. Akibatnya adalah dikutuk, kering sampai ke akarnya, gagal total sampai binasa.

    Pohon ara dipakai untuk berteduh oleh Natanael.

    Yohanes 1:48-51
    1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
    1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
    1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
    1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

    Artinya ibadah pelayanan hanya untuk kepentingan diri sendiri, mengenakkan daging sehingga menolak salib. Melayani dengan kehendak sendiri sehingga tidak taat. Melayani dengan kebenaran diri sendiri. Melayani Tuhan sebagai profesi, dinilai dengan uang.

    Tidak bisa melihat langit = Surga tertutup, kering dan binasa.

    Kita harus keluar dari bawah pohon ara, siap kena panas/ hujan, artinya rela berkorban (memikul salib) untuk melayani Tuhan, terutama untuk pembangunan tubuh Kristus sempurna.

    Hasilnya adalah langit terbuka, kuasa Tuhan turun dari Surga untuk melindungi, memelihara kehidupan kita, menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sehingga bisa berbuah manis = buah ketaatan. Saat Yesus datang kedua kali, kita disempurnakan untuk terangkat ke awan permai.

  3. Seperti domba yang tidak tergembala.
    Matius 9:35-36
    9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
    9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

    Domba yang tergembala = duduk di atas rumput hijau.

    Jika tidak mau duduk, tidak mantap dalam penggembalaan, tidak tergembala = duduk di pinggir jalan.

    Atau masih dalam penggembalaan tetapi hatinya di luar seperti Yudas, suka bersekutu dengan orang yang memusuhi Yesus.

    Akibatnya adalah lelah, dalam suasana kutukan, yaitu letih lesu, beban berat, susah payah, air mata dalam nikah dan ibadah pelayanan. Akhirnya berhenti melayani, berhenti dalam nikah/ pisah/ cerai. Juga terlantar, tidak ada yang memperhatikan, tidak ada yang tanggungjawab terutama atas keselamatan jiwanya.

    Kalau bangsa kafir tidak tergembala, hanya seperti anjing menjilat muntah, yaitu perkataan sia-sia, dusta, gosip, fitnah, hujat, sehingga menjadi sasaran setan datang dengan masalah yang mustahil untuk menghancurkan nikah. Seorang ibu harus tanggung-jawab dengan perkataan iman sehingga Yesus Gembala Agung yang datang.

    Yohanes 10:11
    10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Cara Tuhan menolong adalah Yesus, Gembala yang baik, rela berkorban nyawa di kayu salib bagi domba-domba-Nya untuk menebus dosa, melepaskan dari dosa, kehancuran, kebinasaan, sehingga domba-domba bisa hidup dalam kebenaran.

    Markus 1:1,3
    1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
    1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

    Kita harus percaya, bertobat, lahir baru dari air dan Roh, sehingga hidup dalam kebenaran, memiliki hati yang lurus yang menjadi tempat Yesus lewat.

    Lukas 6:12,17-19
    6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
    6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
    6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
    6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

    Hati lurus = tanah datar = hati yang menghargai korban Kristus (bukit Golgota). Kita mengaku hanya tanah liat, tidak layak dan tidak mampu, hanya bergantung pada belas kasih Tuhan. Kita bisa menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Jika semua sudah tidak bisa, hanya belas kasih Tuhan yang tidak terbatas, yang mampu melakukan semuanya, menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Yang sakit menjadi sembuh, yang hancur menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil, yang sedih menjadi bahagia. Sampai sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 September 2017 (Selasa Sore)
    ... dicoret dari buku di dunia dari Kartu Keluarga dll . Jika orang mati secara rohani maka namanya juga tidak tertulis dalam buku kehidupan sehingga harus dilempar ke dalam neraka. Korintus - Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Agustus 2012 (Selasa Sore)
    ... jatuh dalam dosa bahkan puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan kawin-mengawinkan. Akibatnya adalah hidupnya semakin tidak puas semakin pahit getir menderita sampai kebinasaan. Contohnya perempuan Samaria bangsa kafir. Yohanes Kata perempuan itu kepada-Nya Tuhan berikanlah aku air itu supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 September 2012 (Selasa Sore)
    ... mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu mengisinya ...
  • Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 16 Oktober 2014 (Kamis Pagi)
    ... keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang inilah kematian yang kedua. Dusta adalah penutup dosa. Kalau ada dusta berarti ada tujuh dosa yang lain. Kalau sudah tidak ada dusta berarti tujuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2016 (Kamis Sore)
    ... dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Kolam pembasuhan menunjuk baptisan air. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Baptisan air yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 01 September 2012 (Sabtu Sore)
    ... dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Ketakutan stres melanda semua manusia di bumi pada akhir jaman sehingga mengakibatkan kematian tubuh. Ketakutan stres akan menjadi pembunuh ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Malang, 29 Desember 2016 (Kamis Sore)
    ... dari selatan. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan mereka lapar dan haus jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka. Kita ditebus oleh darah Yesus di kayu salib sehingga kita mengalami pengampunan dan kelepasan dari dosa. Kita dibenarkan dan hidup dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2018 (Jumat Sore)
    ... yang benar menyucikan masa depan kita sampai menyempurnakan kita seperti Yesus. Betul-betul kemerdekaan sepenuh dari dosa-dosa kita mengalami kemerdekaan sepenuh dari dunia untuk terangkat ke awan-awan dan bertemu dengan Yesus selama-lamanya. Efesus - . Hai suami kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya . untuk menguduskannya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Juni 2018 (Selasa Sore)
    ... Yesus sementara yang lain sudah pergi. Artinya tidak mau cepat-cepat beranjak dari salib atau pengalaman kematian bersama Yesus yaitu Sabar dalam pengalaman kematian sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya. Menikmati salib pengalaman kematian bersama Yesus maka kita akan mengalami kebahagiaan Sorga. Lukas - Lalu ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan Surabaya, 20 April 2022 (Rabu Malam)
    ... di taman Eden--semuanya ada-- tetapi tetap takut karena ada dosa. Karena gembala takut domba-domba keluar dari kandang penggembalaan. Ia takut karena menganggap domba-dombanya sebagai miliknya sendiri bukan milik Tuhan. Gembala hanya dipercaya. Kalau kepercayaan Tuhan sudah selesai dombanya harus berpindah harus direlakan. Ada musuh-musuh kegoncangan angin ribut dan gelombang di lautan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.