Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 11: 3-6
11:3.Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
11:4. Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
11:5. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
11:6. Mereka
mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujanselama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Wahyu 11 dalam susunan Tabernakel terkena pada dua kerubium di atas tutup pendamaian.
Dua kerubium menunjuk pada dua saksi.
'seribu dua ratus enam puluh hari lamanya'= empat puluh dua bulan; tiga setengah tahun.
'mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan'= Elia.
'mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah'= Musa.

Musa dan Elia bersaksi pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun untuk menguatkan hamba/pelayan/anak Tuhan yang tertinggal pada masa itu--tidak ikut penyingkiran ke padang gurun--, supaya mereka tetap menyembah Yesus; tidak menyangkal Yesus sekalipun harus disiksa sampai dipancung kepalanya, dan saat Yesus datang kembali mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk diangkat bersama Yesus di awan-awan yang permai (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2020).

Oleh karena itu jangan puas hanya mendengar kesaksian orang lain, tetapi kita sendiri harus mengalami kesaksian secara pribadi terutama pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Tuhan--keubahan hidup--, supaya tidak perlu lagi kesaksian Musa dan Elia pada masa antikris, berarti kita tidak perlu masuk aniaya antikris; kita akan disingkirkan ke padang gurun (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2020).
Sekali lagi, tidak apa-apa kita mendengar kesaksian orang lain tetapi jangan berhenti sampai di situ, karena kita justru bisa disesatkan jika itu kesaksian jasmani.

Mengapa Musadipakai menjadi saksi Tuhan untuk menghadapi penyembahan antikris?Karena ia memiliki pengalaman menghadapi umat Israel yang menyembah anak lembu emas.

Keluaran 32: 4, 9, 17-18
32:4.Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
32:9.Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
32:17.Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
32:18.Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

'inilah Allahmu'= berhala tetapi dianggap Allah.
Menyembah anak lembu emas sama dengan keras hati, sehingga tidak mengalami kekalahan dan kemenangan--di tengah-tengah terus; netral--; sama dengan suam-suam kuku, seperti jemaat Laodikia di akhir zaman.

"Dulu saya tidak mengerti, kalau ada hamba Tuhan yang netral saya anggap bijaksana; tidak memihak. Setelah saya mengerti, ternyata saya dulu ditipu. Kalau netral, itu sama seperti mobil, biar ditekan gasnya, tidak akan jalan mobilnya. Harus memilih yang benar! Harus memihak Tuhan! Jangan di tengah-tengah terus!"

Jadi, suam-suam kuku sama dengan penyembahan berhala yang terus meningkat sampai mengarah pada penyembahan antikris untuk dibinasakan selamanya.

Pengertian suam-suam kuku secara rohani:

  1. wahyu 3: 14-17
    3:14."Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
    3:15.Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
    3:16.Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
    3:17.Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Pengertian pertama suam-suam kuku secara rohani: tidak dingin dan tidak panas; tidak sejuk dan tidak panas--tanpa kasih--:

    • Tidak dingin= tidak mengalami damai sejahteratetapi ada iri, benci, amarah, kekuatiran, ketakutan dan lain-lain.
      Bahaya, ini adalah cikal bakal kehidupan yang akan menyembah antikris dan butuh kesaksian Musa.

    • Tidak panas= tidak setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan.

    Inilah kehidupan yang suam-suam kuku seperti jemaat Laodikia yaitu:

    • Hanya puas dan bangga saat menerima berkat atau perkara-perkara jasmani, sehingga ia lebih mengutamakan berkat Tuhan lebih dari pada pribadi Tuhan/ibadah pelayanan--'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'.
      Berkat kepandaian, kedudukan, atau kekayaan, baik, tetapi jangan utamakan lebih dari Tuhan.

    • Kecewa saat belum diberkati sampai putus asa, sehingga seringkali menyalahkan dan menghujat Tuhan.

    Akibatnya:

    • Dimuntahkan--'Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku'. Artinya:

      1. Tidak berguna bagi Tuhan, dan menjadi beban bagi sesama.
      2. Hidup dalam kenajisan.

    • 'melarat(1), dan malang(2), miskin(3), buta(4)dan telanjang(5)'= melawan lima luka Yesus; tidak mau merendahkan diri--sombong dan tidak taat.
      Lima luka Yesus adalah gambaran dari kerendahan hati dan ketaatan Tuhan sampai mati di kayu salib.

      Orang yang suam kehidupan rohaninya sombong; merasa hebat, luar biasa, tidak pernah merasa kurang. Ditambah lagi tidak taat pada firman pengajaran yang benar; ia hanya taat pada suara manusia dan lain-lain.
      Akibatnya: hidup dalam suasana kutukan sampai kebinasaan.

      Mari belajar taat sekalipun kita banyak kekurangan dan kelemahan. Inilah kerendahan hati.
      Karena itu Petrus mengajarkan: 'Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.'
      Jangan sampai sombong, melawan pengajaran yang benar!

    Inilah kehidupan yang akan mengarah pada penyembahan antikris; masuk dalam aniaya antikris.
    Mari jaga hati damai. Ada apa-apa sebut: Darah Yesus!, jangan ada iri,benci, dendam, kekuatiran, ketakutan dan sebagainya yang membuat kita menabrak sana sini, termasuk kekuatiran soal jodoh. Sungguh-sungguh, karena nasibnya begitu mengerikan.

  2. Keluaran 32: 17-18
    32:17.Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
    32:18.Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

    Di sini pelajaran bagi kita. Yosua mengira ada perang padahal bukan; Yosua masih muda, dan Musa adalah gembalanya.
    Jadi sehebat apapun orang muda secara jasmani dan rohani, ia harus digembalakan karena kadang-kadang ia masih mengikuti pikiran dan perasaannya sendiri yang salah--merasa lebih hebat dari firman--, sedangkan gembala memiliki karunia menimbang roh untuk membedakan pengajaran dan segala sesuatu yang benar dari pada tidak benar.

    Oleh karena itu kita semua harus digembalakan, karena semakin kita hebat, kita akan semakin cenderung mengikuti pikiran dan perasaan daging yang salah sekalipun hanya berbeda sedikit dengan firman.

    Pengertian kedua suam-suam kuku secara rohani: tidak kalah tidak menang--tanpa firman Allah, terutama firman pengajaran.

    Ada dua macam pemberitaan firman:

    • Firman penginjilan yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
      Bukti menerima firman penginjilan: percaya Yesus, bertobat, baptis air, dan baptis Roh Kudus.

    • Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua= memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna seperti Yesus.

    Hati-hati, tidak kalah dan tidak menang sama dengan tanpa firman.
    Waktu itu, sementara Musa menerima petunjuk untuk membangun Tabernakel--pengajaran Tabernakel--dan dua loh batu--pengajaran mempelai--, umat Israel membangun lembu emas.
    Artinya: ada firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua tetapi umat Israel menolak dan membangun anak lembu emas, sehingga terjadi nyanyian berbalas-balasan.

    Bagi kita sekarang, pada akhir zaman gereja Tuhan tidak lagi mengutamakan bahkan menolak pembukaan rahasia firman Allah; sama dengan menolak penyucian, sehingga semua aktivitas di dalam gereja tidak ditandai dengan penyucian.
    Akibatnya:

    • Timbul nyanyian berbalas-balasan dan tari-tarian; semua hanya dikerjakan dalam kesukaan/gairah/emosi daging, bukan kesucian dan urapan--menyembah ilah tetapi serasa menyembah Allah.
      Mungkin kelihatan hebat tetapi sebenarnya suam-suam rohani.

      Tanpa penyucian, semua akan menjadi ratapan dah hukuman Tuhan.
      Amos 8: 3, 11
      8:3.Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapanpada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
      8:11."Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparanakan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

      Mari kita semua saling mendoakan. Kita semua harus bertanggung jawab dalam kesucian.
      Jaga, jangan sampai terjadi kelaparan akan firman. Jangan sampai sementara kita melayani tetapi kita lapar, tidak ada firman/penyucian sehingga berbuat dosa. Benar-benar hanya mengarah pada ratapan.

      Tadi, umat Israel menyembah berhala tetapi berkata: Inilah Allahmu.Hati-hati, kita menyanyi, berkhotbah dan sebagainya hanya untuk memuaskan daging tetapi merasa untuk Tuhan. Penyakit 'merasa' Ini yang sangat berbahaya.

      Di akhir zaman banyak orang berseru:Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?Tetapi Tuhan menjawab: Aku tidak pernah mengenal kamu!
      Mengapa? Karena selama ini melayani bukan untuk Tuhan tetapi dirinya sendiri; gairah/kesukaan/emosi/.ambisi daging, dan tanpa penyucian.


    • Jatuh dalam dosa, yaitu:

      1. Dosa makan minum= merokok, mabuk, narkoba.
        Sekarang banyak sekali terjadi. Jangankan pelayan Tuhan biasa, yang sudah sekolah tinggi sekalipun, bahaya.

        "Satu waktu saya sedih sekali, saat om Pong baru meninggal dunia, Lempin-El dicela oleh lulusannya sendiri, karena dianggap kurang ini itu. Tetapi Tuhan langsung jawab. Waktu itu saya ke Pekanbaru, setelah selesai berkhotbah ada pendeta datang untuk makan bersama. Beliau bercerita: 'Kami baru datang dari satu daerah, saya mengunjungi penjara narkoba di daerah itu. Lalu saya tanya orang-orang yang di dalam penjara itu, ternyata justru banyak sarjana agamanya.' Jadi saya tenang karena tidak ada lulusan Lempin-El di situ. Itu hiburan buat saya. Belum lagi dia berkata: 'Saya ke penjara di Jakarta, yang paling banyak adalah orang kristen.' Tidak main-main. Mereka beribadah tetapi tidak mau pedang firman, dan akhirnya mengarah ke sana."

        Mari, kita tidak mampu tanpa pedang firman. Serius! Tuhan tolong kita semua.

      2. Dosa kawin mengawinkan= percabulan, perselingkuhan, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan. Hati-hati!
        Benih kawin mengawinkan dimulai dari masa pacaran. Kalau suka gonta ganti pacar, nanti pasti kawin mengawinkan. Harus serius!
        Tujuan berpacaran adalah menikah, dan tujuan menikah menjadi satu daging. Itu yang harus dipegang!

        Oleh sebab itu untuk berpacaran harus diketahui Tuhan dan orang tua. Kalau orang tua tidak setuju, jangan dilanggar, supaya jangan menimbulkan masalah.
        Tidak ada istilah coba-coba atau main-main. Serius, jangan sampai masuk dosa kawin mengawinkan.

        "Saya salut dengan Yitro, mertua Musa. Musa sudah melayani, lalu Yitro datang dengan membawa istri dan anak-anak Musa, supaya mereka menjadi satu, padahal Yitro berasal dari bangsa kafir. Kesatuan nikah harus dijaga mulai dari masa pacaran dan tunangan."

    • Menjadi bangkai; kehidupan yang tidak berguna, bahkan binasa untuk selamanya.

  3. Wahyu 13: 1-3
    13:1.Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
    13:2.Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
    13:3.Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

    Ini adalah penampilan dari antikris.
    'Seluruh dunia heran'= kalau Yesus mati dan bangkit kita tidak heran, tetapi dukun bisa menyembuhkan orang sakit kita heran. Aneh sekali! Yang mati dan bangkit tidak kita hargai kuasanya, tetapi yang hanya sembuh atau kaya kita ikuti. Tuhan tolong kita.

    Pengertian ketiga suam-suam kuku secara rohani: tidak mati dan tidak bangkit--tanpa Roh Kudus.
    Artinya: tidak mati terhadap hidup lama, dan tidak bangkit dalam hidup baru; sama dengan tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya. Bukan keubahan hidup yang dicari tetapi hanya kesembuhan, kekayaan, dan kehebatan.
    Mohon kepada Tuhan, jangan sampai kita mengarah ke sana.

    2 Timotius 3: 1-5
    3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
    3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
    3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
    3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

    'tidak mempedulikan agama'= mencampuradukkan agama, mempelajari agama lain.
    'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.

    Beribadah tetapi tanpa kuasa ibadah sama dengan beribadah tanpa salib dan pedang. Yang dicari hanya yang enak bagi daging.
    Akibatnya: dicap 666; menyembah antikris sampai menjadi sama dengan antikris--kombinasi dari empat binatang buas--, dan saat Yesus datang kembali ia akan dibinasakan selamanya.

    Hati-hati, jangan buas dalam hawa nafsu daging baik lewat perkataan maupun perbuatan.

Inilah tiga pengertian suam-suam yang mengarah pada penyembahan antikris; ketinggalan saat antikris berkuasa di bumi.

Jalan keluarnya: Yesus berdiri di depan pintu hati kita untuk mengetok pintu hati kita dengan berulang-ulang.
Wahyu 3: 18-20
3:18.maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19.Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20.Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Mengetok pintu hati artinya Tuhan menegor dan menghajar; menyampaikan firman pengajaran yang benar dan lebih tajam dari pedang bermata dua dengan berulang-ulang. Ini adalah firman penggembalaan.

2 Timotius 4: 2
4:2.Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

Isi firman pengajaran adalah:

  • 'nyatakanlah apa yang salah'= menyatakan apa yang salah.
    Kapan pintu hati kita diketuk? Saat firman pengajaran menunjukkan kesalahan dan keadaan kita, supaya kita bisa mengaku dosa dan diampuni, tidak dihukum lagi.
    Ini adalah permulaan pintu hati terbuka.

    Karena itu kalau firman menunjukkan kesalahan dan keadaan kita, kita seharusnya berbahagia.

  • 'tegorlah'= tegoran yang keras , supaya kita tidak mengulangi dosa tetapi kembali kepada Tuhan; bertobat--karena kadang-kadang setelah diampuni masih berbuat dosa lagi.

  • 'nasihatilah'= tuntunan tangan Tuhan, supaya kita hidup dalam kebenaran dan kesucian untuk menuju pada kesempurnaan.
    Tuntunan tangan Tuhan juga memberikan jalan keluar dari segala masalah, dan membawa kita masuk dalam kandang penggembalaan lewat pintu yang sempit.

    Kalau kita sudah terbuka hati--mau dikoreksi firman--, sebentar lagi kita akan dituntun untuk masuk kandang penggembalaan.

Praktik membuka pintu hati saat Tuhan mengetok:

  1. Kita masuk kandang penggembalaan; tergembala dengan benar dan baik.
    Wahyu 3: 18
    3:18.maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Kuemasyang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyakuntuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

    Masuk kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok sama dengan membeli kekayaan sorga, yang lebih dari kekayaan dunia. Kita tidak pernah miskin.
    Istilah 'membeli' berarti harus membayar harga, artinya rela berkorban waktu, tenaga dan sebagainya untuk bisa masuk kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya--membeli minyak, supaya mata kita tidak buta tetapi memandang ladang Tuhan.
      Tuhan memberikan perpanjangan umur dan Dia belum datang, tujuannya adalah memandang ladang Tuhan lebih dulu dan sesama yang membutuhkan.
      Mari aktif dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan! Utamakan ladang Tuhan!

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--membeli emasyang murni.
      Firman Allah adalah bagaikan tambang emas yang digali. Ikut ibadah pendalaman alkitab sama dengan penggalian tambah emas, sehingga kita memperoleh emas yang lebih banyak lagi.
      Emas juga perlu dimurnikan/dibakar.

      Jadi, selain lebih banyak lagi pembukaan firman yang kita alami kita juga menerima kemurniannya, yaitu kita menjadi kehidupan yang tahan uji.
      Saat kita menerima firman Allah kita akan menghadapi ujian-ujian--bagaikan emas yang dibakar dengan api. Kita tetap kuat teguh hati; percaya hanya kepada Tuhan; tidak kecewa dan putus asa.
      Itulah iman yang bagaikan emas murni.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa--membeli pakaian putih, supaya tidak telanjang tetapi tetap hidup benar dan suci.

    Jangan merasa berat untuk berkorban! Berapapun harga yang kita bayar tidak sebanding dengan harga yang dibayar Yesus di kayu salib untuk membuka pintu hati, pintu kandang penggembalaan, sampai pintu sorga--kandang penggembalaan terakhir.

    Kalau kita sudah memiliki kekayaan sorga, hasilnya: kita terlepas dari kutukan dan kepahitan hidup di dunia ini, dan kita mengalami suasana sorga--kandang penggembalaan terakhir.

  2. Membereskan segala sesuatu yang belum beres--tadi Tuhan mengetuk pintu hati, salah satu arti hati nurani adalah ada sesuatu yang belum beres.
    Apa yang belum beres, selesaikan dengan darah Yesus sehingga hati kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.

  3. Menyerah sepenuh kepada Tuhan--menyembah Dia. Kita hanya melihat Dia, mulut berseru kepada Dia, tangan diangkat kepada Dia, dan Dia akan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita semua.

    Hasilnya:

    • Wahyu 3: 20
      3:20.Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

      Hasil pertama: jaminan pemeliharaan hidupsekarang ini bagi kita yang lemah tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi. Urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Urusan kita membuka pintu hati: tergembala sungguh-sungguh--mata memandang ladang Tuhan, ada firman, dan kasih--, semua dibereskan, dan menyerah sepenuh.

      'Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku'= kedatangan Yesus kedua kali adalah sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, berarti kita makan dengan raja= perjamuan.
      Jadi, makan sehari-hari ditanggung oleh Tuhan, sampai nanti kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--kita mengalami suasana pesta, bahagia setiap saat.

      Kita menerima jaminan secara jasmani dan rohani, dan juga jaminan masa depan yang berhasil dan indah.

    • Wahyu 3: 21
      3:21.Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Kudi atas takhta-Nya.

      Hasil kedua: kita menang bersama Yesus.

      Secara jasmani: semua masalah yang mustahil diselesaikan.
      Secara rohani: kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga; kita diubahkan sampai sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai. Ini adalah kemenangan yang terakhir, jangan sampai masuk masa antikris.

Jangan suam-suam! Perangi lembu emas! Buka pintu hati kepada Tuhan!
Kita hanya memandang Dia, berseru kepada Dia, dan mengangkat tangan kepada Tuhan. Dia akan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita sampai kita sempurna seperti Dia.

Dengar saat Tuhan mengetok pintu hati kita! Jangan mengeraskan hati seperti umat Israel dan jemaat Laodikia! Tidak ada gunanya! Hanya merasa hebat, tetapi sebenarnya miskin. Lebih baik kita merasa tidak mampu apa-apa; tidak layak apa-apa; tidak bisa apa-apa. Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan, Dia yang bergumul dan memperhatikan setiap detak jantung kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 24 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. 'mengecap firman yang baik' gereja Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan di akhir zaman yang sudah pernah menerima firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus bahkan dipakai Tuhan tetapi bisa murtad lagi. Ini sama dengan menyalibkan Yesus kedua kali sama ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Agustus 2017 (Minggu Pagi)
    ... mati terhadap dosa sampai puncaknya dosa. Kisah Rasul - Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... Kaum Muda Remaja Mei . Harus tetap di ladang Tuhan. ad. Dalam perjanjian lama ladang Tuhan digambarkan dengan ladang Boas. Tetap di ladang Tuhan artinya Ladang Tuhan adalah tempat penaburan benih firman Allah yang benar itulah firman mempelai kabar mempelai. Rut - . Maka Rut perempuan Moab itu berkata kepada Naomi Biarkanlah ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 14 April 2017 (Jumat Pagi)
    ... pintu di dunia sampai pintu Sorga terbuka. Siapa yang layak membuka rahasia firman Allah ayat Yesus sebagai singa Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. ayat Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih. ad. . Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... keluar dari masalah yang besar dahsyat yang akan menimpa dunia ini. Sangat disayangkan apabila kita orang Kristen malah meminta nasihat kepada orang di dunia. Tersesat sungguh tersesat. Merekalah yang akan minta nasehat dari kita. Pertobatan pada perbuatan pikiran dan perkataan seluruh hidup lahir dan batin ada tanda paskah. Kesimpulan jika kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Juli 2014 (Minggu Sore)
    ... bisa selesai. Apa itu kunci kerajaan surga Salib Kisah Para Rasul sudah diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Mei . panggilan dan pilihan Tuhan jabatan pelayanan Petrus - . Kita menjadi imam-imam yang melayani Tuhan sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Wahyu Karena itu tuliskanlah apa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... menyembah TUHAN. Ibrani penyucian sumsum. Sumsum ini di dalam tulang. Amsal . Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Tulang yang kering berarti sumsumnya kering. Penyucian sumsum adalah penyucian dari semangat yang patah--perasaan putus asa kecewa dan lain-lain. Kalau disucikan bisa selalu mengucap syukur pada TUHAN. Saat-saat kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Desember 2013 (Minggu Sore)
    ... dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Berita malaikat yang bisa didengar dan dilihat oleh para gembala-gembala Firman Penggembalaan yang bisa didengar dan dilihat. Di Pulau Patmos bunyi sangkakala yang nyaring bisa didengar dan dilihat. Jadi bunyi sangkakala yang nyaring adalah Firman Penggembalaan yang mengandung ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela Salah satu syarat pentahbisan Harun dan anak-anaknya menjadi imam adalah MEMPERSEMBAHKAN KORBAN BINATANG. macam korban binatang lembu jantan muda korban pendamaian. Yohanes . Inilah kasih itu Bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Juli 2020 (Kamis Sore)
    ... akan datang sampai kerajaan Sorga selamanya. Oleh karena itu kita juga harus banyak berdoa seperti diajarkan Yesus dan mempraktikkan apa yang kita doakan dalam hidup sehari-hari. Doa Bapa kami berarti harus dinaikkan oleh Anak Bapa itulah Yesus yang diakui sebagai Anak Allah. Bagaimana dengan kita Kita juga bisa berdoa karena kita juga diakui ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.