RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 30 November 2008 (Minggu Sore)
Matius 24: 28 -> sikap dari gereja Tuhan untuk menantikan kedatangan
Yesus yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Juni 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 26 April 2009 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN
ANAK
1 Korintus 7:12-14, kebijaksanaan Rasul Paulus tentang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 November 2010 (Senin Sore)
Matius
25 : 31-34
25:31.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka
Ia akan... Ibadah Doa Malang, 12 April 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:21-22
3:21 Barangsiapa menang, ia akan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juni 2010 (Senin Sore)
Matius 25: 1, 13
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,
yang mengambil pelitanya... Ibadah Raya Surabaya, 16 Januari 2011 (Minggu Sore)
Matius 26: = secara keseluruhan (ay. 1-75), dalam susunan
Tabernakel, terkena pada buli-buli emas berisi manna.
Kita
sudah mempelajari,... Ibadah Raya Surabaya, 21 Maret 2010 (Minggu Sore)
Matius 25:
= tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah= Roh Kudus yang
permanen.
Tanpa Roh... Ibadah Persekutuan Malang IV, 02 Agustus 2012 (Kamis Pagi)
Bersamaan dengan Penamatan Siswa/i Lembaga Pendidikan El-Kitab "Kristus Ajaib" Angkatan XXXIV
Tema: "Mempelai datang! Songsonglah Dia!"... Ibadah Doa Surabaya, 15 Desember 2017 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 November 2012 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:41-52 berjudul "Yesus pada umur... Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 14 September 2010 (Selasa Malam)
Kita mempelajari tentang PELITA EMAS Keluaran 25:
37 25:37. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan
lampu-lampu itu... Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 05 Februari 2013 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk pada shekinah... Ibadah Doa Malam Surabaya, 14 Agustus 2013 (Rabu Malam)
Mazmur
141: 1-4 141:1.
Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera
kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 22 September 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita
sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada tujuh
kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk
pada sengsara daging yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu
salib untuk:
- Memperdamaikan
segala dosa manusia.
- Menyempurnakan
kita semua.
Wahyu
10: 1-3 10:1.
Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga,
berselubungkan awan(1),
dan pelangi ada di atas kepalanya(2)
dan mukanya sama seperti matahari(3),
dan kakinya bagaikan tiang api(4). 10:2.
Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang
terbuka(5).
Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi(6), 10:3.
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang
mengaum(7).
Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan
suaranya.
'seorang
malaikat lain yang kuat turun dari sorga'=
pribadi Yesus, bintang timur yang gilang-gemilang (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 08 September 2019).
Ayat
1-3= tujuh
percikan darah yang dialami oleh Yesus menghasilkan tujuh sinar
kemuliaan:
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan
awan. Artinya: pribadi yang diurapi oleh Roh Kudus sepenuhnya.
(diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 13 September 2019).
- Pelangi
ada di atas kepalanya. Ini menunjuk pada Roh kemuliaan. (diterangkan
pada Ibadah
Raya Surabaya, 15 September 2019).
- Mukanya
sama seperti matahari.
- Kakinya
bagaikan tiang api.
- Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
- Ia
menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi.
- Ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
AD. 3: MUKANYA
SAMA SEPERTI MATAHARI Wajah
menunjuk pada pancaindera. Jika
pancaindera tidak dipercik dengan darah, pancaindera akan rusak; muka
menjadi muram seperti yang dialami oleh Hawa, termasuk Adam. Tadinya
wajah Adam dan Hawa sama mulia dengan Tuhan; segambar dengan Allah,
tetapi karena tidak dipercik darah, pancainderanya
rusak.
Sebaliknya, kalau dipercik dengan darah, pancaindera
akan menjadi wajah yang mulia seperti Yesus. Tutup pendamaian
dipercik darah, karena itu kita juga harus mengalami percikan
darah--di depan tabut juga terjadi percikan darah.
Percikan
darah pada pancaindera:
-
Kejadian
3: 1
3:1.
Adapun
ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular
itu berkata
kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
'Ular
itu berkata'=
ular berkata kepada Hawa, berarti Hawa mendengar suara ular.
Yang
pertama: telinga. Jika
telinga tidak mengalami percikan darah, setan akan mengarahkan
gereja Tuhan--dulu telinga Hawa--untuk mendengar
ajaran-ajaran palsu
termasuk gosip-gosip yang tidak benar, sehingga menimbulkan
pertanyaan--'jangan
kamu makan buahnya, bukan?';
sama dengan kebimbangan
terhadap pengajaran yang benar,
sampai satu waktu gugur
dari iman/firman pengajaran yang benar.
Selama
ini Hawa bahagia di taman Eden karena mendengar suara Tuhan, tetapi
mendadak ular berbicara dengan dia, sehingga ia mulai bimbang
terhadap pengajaran yang benar.
Oleh sebab itu Tuhan berkata:
perhatikanlah
cara kamu mendengar.
Lukas
8: 18 8:18.
Karena
itu, perhatikanlah
cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa
yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia
anggap ada padanya."
'perhatikanlah
cara kamu mendengar',
artinya: telinga
harus dipercik darah,
sehingga telinga diurapi oleh Roh Kudus--di mana ada percikan darah
di situ ada Roh Kudus.
Buktinya:
-
Kita
ada ketegasan
untuk MENDENGAR
SATU FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR,
yang diulang-ulang--firman penggembalaan--yang sudah menjadi
pengalaman hidup kita, dan tidak memberikan kesempatan satu kalipun
untuk mendengar suara asing.
"Hawa
sekian lama mendengar suara Tuhan, dan sudah cukup, ia bahagia,
hidup di taman Eden, tidak kekurangan. Kita juga. Harus diakui
kalau kita sudah diubahkan, disucikan, dan ditolong."
1
Timotius 4: 1 4:1.
Tetapi
Roh
dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan
Kalau
mendengar ajaran asing, saat kita lemah suara asing itu akan
muncul, dan tidak sadar kita memusuhi yang benar, sampai gugur dari
iman. Jangan merasa kuat! Hati-hati!
Untuk mendengar satu
suara Tuhan memang sakit--seperti Hawa tidak boleh makan satu buah
yang dilarang Tuhan--, tetapi di baliknya ada urapan Roh Kudus.
Harus dipercik darah supaya ada urapan Roh Kudus.
- Kita
bukan hanya mendengar firman pengajaran yang benar dengan
sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus, tetapi sampai bisa
mengerti,
percaya, dan mempraktikkannya--taat
dengar-dengaran. Kita bisa HIDUP
DALAM KEBENARAN DAN KESUCIAN.
Percaya
pada firman pengajaran yang benar= firman menjadi iman di dalam
hati. Setiap kita percaya pada firman, iman kita sedang
dipertambahkan--'siapa
yang mempunyai, kepadanya akan diberi'--sampai
menjadi IMAN
YANG TEGUH;
tidak bisa disesatkan.
Kalau yang didengar salah, bagaimana
bisa hidup benar? Kalau komandonya salah, pasti salah.
Mari,
Kalau sudah bertekad untuk mendengar yang benar, kita lanjutkan
sampai mempraktikkannya--taat dengar-dengaran.
-
Kejadian
3: 2-3
3:2.
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan, 3:22. Berfirmanlah TUHAN Allah:
"Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari
Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan
sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon
kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk
selama-lamanya." 3:2. Lalu sahut
perempuan itu
kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh
kami makan, 3:3.
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun
raba
buah itu, nanti kamu mati."
Kejadian
2: 16-17 2:16.
Lalu
TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17.
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah
kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kalau
telinga sudah diombang-ambing--hati bimbang--, maka mulutnya sudah
lain yaitu menambah dan mengurangi firman dengan suara daging,
supaya cocok dengan daging--Hawa menambah kata 'raba', dan
mengurangi kata 'bebas'.
Yang kedua: mulut. Kalau
mulut tidak dipercik dengan darah--tidak diurapi Roh Kudus--, setan
akan mengarahkan mulut gereja Tuhan untuk menambah
dan mengurangi firman dengan suara daging:
pengetahuan, lawak dan lain-lain, sehingga cocok bagi daging. Ini
sama dengan menyuburkan
keinginan dan hawa nafsu daging.
Sebenarnya,
firman pengajaran yang benar mematikan daging, tetapi karena sudah
ditambah dan dikurangi, justru menyuburkan keinginan dan hawa nafsu
daging. Contoh: sepuluh pengintai yang menambah kata 'hanya',
akhirnya tidak masuk Kanaan, binasa semuanya.
Bilangan
13: 27-28
13:27.
Mereka
menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana
kausuruh kami, dan memang
negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah
hasilnya. 13:28.
Hanya,
bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu
dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di
sana.
Mereka
mengakui bahwa firman itu benar--'....memang
...'--,
tetapi ditambahi dengan suara daging, sehingga menyuburkan daging
dan tidak ada nilai rohani tetapi hanya bernilai daging. Suara
daging ini yang sering berkumandang sehingga kita tidak hormat pada
Allah.
Akhirnya mereka bimbang terhadap suara Tuhan sekalipun
suara Tuhan sudah nyata dalam hidup mereka. Kenapa masih ragu? Rugi
sekali, hanya gara-gara suara daging! Sepuluh pengintai bimbang,
gugur dari iman, dan tidak masuk Kanaan--bukan berarti Tuhan jahat.
Mereka sendiri yang memilih untuk tidak masuk Kanaan, bukan dipaksa
atau dipecat.
Jaga mulut! Jangan menambah dan mengurangi
firman! Galatia
4: 13-16 4:13.
Kamu
tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh
karena aku sakit pada tubuhku. 4:14.
Sungguhpun
demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu,
namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang
menjijikkan, tetapi kamu
telah menyambut aku,
sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti
menyambut Kristus Yesus sendiri. 4:15.
Betapa
bahagianya kamu pada waktu itu!
Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi
tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan
memberikannya kepadaku. 4:16.
Apakah
dengan mengatakan
kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
'Betapa
bahagianya kamu pada waktu itu!'=
sekalipun rasul Paulus sakit, semua senang mendengar pemberitaan
firman dari dia, bahkan dia dianggap seperti malaikat bahkan Yesus
sendiri. Bagaimana dengan kita saat menerima firman
pengajaran?
"Saya
ingat dulu 6-8 jam PP ke Surabaya, biarpun bisnya tidak ada AC dan
besok sekolah karena sangat bahagia mendengar firman pengajaran
ini."
'Apakah
dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?'=
sebelumnya mereka datang sekalipun Paulus menyatakan kebenaran,
tetapi sekarang malah dimusuhi. Mengapa? Karena mempertahankan yang
tidak benar. Tetapi rasul Paulus tegas, ia tidak mau menambah dan
mengurangi firman; ia tetap menyatakan kebenaran sekalipun ia
dimusuhi.
Siapa yang memusuhi? Manusia daging yang
mempertahankan sesuatu yang salah. Inilah manusia daging, terutama
mulutnya yang suka menambah dan mengurangi. Sebenarnya kalau mau
mengaku kesalahannya, beres semuanya. Jangan sampai kita yang
salah tetapi masih berdalih.
Kita harus tetap berpegang pada
kebenaran sekalipun harus berhadapan dengan orang tua, kakak, adik.
Secara keluarga tetap kita hormati, tetapi soal pengajaran kita
harus tegas. Mulut harus dipercik darah yaitu hanya MENYATAKAN
KEBENARAN;
tidak boleh ditambah dan dikurangi.
-
Kejadian
3: 5-6
3:5.
tetapi
Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik
dan yang jahat." 3:6.
Perempuan
itu melihat,
bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.
Yang
ketiga: mata. Jika
mata tidak dipercik darah, setan akan mengarahkan mata kita untuk
memandang
sesuatu yang enak bagi daging sekalipun dilarang oleh
Tuhan/bertentangan
dengan firman pengajaran--termasuk jodoh yang tidak seiman, tontonan
yang tidak baik dan lain-lain. Mohon supaya mata dipercik dengan
darah!
Contoh: Lot memiliki pandangan daging, tetapi Abraham
pandangan salib--mata dipercik darah. Kejadian
13: 9-11 13:9.
Bukankah
seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu
dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke
kanan, maka aku ke kiri." 13:10.
Lalu
Lot
melayangkan pandangnya
dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya,
seperti
taman TUHAN,
seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN
memusnahkan Sodom
dan Gomora.
-- 13:11. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan
itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
Lot
memilih yang enak bagi daging; ia memandang Sodom dan Gomora seperti
taman TUHAN karena menguntungkan daging, Sekalipun pergaulannya
tidak benar--orang Sodom dan Gomora adalah orang yang jahat dan
najis. Bahaya! Akhirnya isteri Lot menjadi korban.
Dengar!
Kalau kita mau menikah karena pandangan daging, pasti ada korban,
entah isteri atau anak kita.
Sebaliknya,
Abraham memiliki PANDANGAN
SALIB. Kejadian
13: 14-15, 17 13:14.
Setelah
Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau
berdiri itu ke
timur dan barat, utara dan selatan,
13:15.
sebab
seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu untuk selama-lamanya. 13:17.
Bersiaplah,
jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah
akan Kuberikan negeri itu."
'ke
timur dan barat, utara dan selatan'=
salib. Pandangan daging hanya mengarah ke Sodom dan Gomora,
tetapi pandangan salib mengarah ke Kanaan. Kaum muda, jangan
berpandangan daging! Mungkin menjanjikan, tetapi kalau tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan, jangan, itu adalah lautan api dan belerang.
Gunakan pandangan salib sesuai dengan kehendak Tuhan, memang
sakit bagi daging, tetapi di balik itu ada Kanaan--sekarang artinya
hidup berkelimpahan, sampai masuk kerajaan sorga yang kekal; bahagia
selamanya.
Jaga telinga, mulut, dan mata! Kalau
tiga indera ini dijaga, semua akan menjadi baik. Markus
7: 37 7:37.
Mereka
takjub dan tercengang dan berkata: "Ia
menjadikan segala-galanya baik,
yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Dengar
satu pengajaran yang benar sampai menjadi iman yang teguh--tidak
disesatkan dan jatuh dalam dosa--, dan praktik firman--hidup benar
dan suci. Kemudian mulut berkata dalam kebenaran. Terakhir,
mata memiliki pandangan salib.
Ini yang harus kita jaga.
Kalau bimbang, hidup akan susah terus. Tegaskan mulai sekarang! Biar
Tuhan memercik kita dengan darah apapun yang kita hadapi, yang
penting kita bersama Tuhan. Semua akan menjadi baik, kita mengalami
suasana kelimpahan mulai di bumi, sampai kekal selamanya. Kita
tinggal tunggu waktu Tuhan.
-
Kejadian
3: 5-6
3:5.
tetapi
Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu
akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat." 3:6.
Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya.
Yang
keempat: hidung--menunjuk
pada doa penyembahan. Kalau hidung tidak dipercik darah, setan
akan mengarahkan gereja Tuhan untuk menjadi
sama dengan Allah lewat mencium bau busuk:
keinginan dan hawa nafsu daging, dosa-dosa; gereja Tuhan memupuk,
mempertahankan, dan mencari keinginan/ambisi daging untuk menjadi
sama dengan Allah. Tidak akan bisa, tetapi justru mati.
Tetapi
kalau hidung dipercik darah, kita akan mencium bau dupa, artinya
SELALU
MENYEMBAH TUHAN
sehingga terjadi perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa
nafsunya. Banyak menyembah Tuhan hari-hari untuk mengalami
perobekan daging dari manusia daging menjadi manusia rohani sedikit
demi sedikit, sampai sempurna seperti Yesus. Tidak ada jalan
lain!
Mari, awali
semuanya dengan doa penyembahan,
supaya pekerjaan, pelayanan, sekolah dan sebagainya tidak mati,
supaya jangan ada keinginan, ambisi, dan emosi daging yang mematikan
semuanya, tetapi kita mengikuti kehendak Tuhan yang mampu
menghidupkan sampai kita mencapai hidup kekal. Semua keinginan,
ambisi, dan emosi daging harus dirobek, barulah pekerjaan, pelayanan
dan sebagainya bisa hidup.
"Saya
ingat pelayanan di Surabaya ini. Saya buka hari senin karena ada
beberapa keluarga yang ke Malang. Lalu ada yang berkata: 'Kalau om
buka hari minggu, keluarga ini...itu...mau datang.' Saya berdoa
dulu, saya tidak mau ceroboh. Kira-kira dua tahun kemudian baru saya
buka ibadah doa untuk melayani jemaat yang benar-benar ke Malang,
supaya mereka bisa menjadi imam-imam. Untuk menjadi imam-imam harus
masuk dalam tiga macam ibadah pokok, tetapi mereka bekerja sehingga
tidak memungkinkan untuk ke Malang. Setelah itu baru Tuhan tetapkan
untuk buka ibadah hari minggu. Begitu juga ibadah di Jakarta dan
Medan, sudah lama mereka minta, tetapi saya berdoa dulu, jangan
sampai karena keinginan, ambisi, dan emosi daging, tetapi
benar-benar kehendak Tuhan."
Dalam
segala hal, kalau ada ambisi dan emosi daging, pasti mati--seperti
makan buah yang dilarang Tuhan--, tetapi kalau mengikuti kehendak
Tuhan, kita akan tetap hidup sekalipun orang mau mematikan, bahkan
sampai hidup kekal. Banyak berdoa, jangan terburu-buru!
Kalau
empat indera ini sudah dikuasai setan, kehidupan itu pasti tidak
taat--tangan
mengambil buah yang dilarang Tuhan dan memakannya--; sama dengan
berbuat dosa, hanya mengikuti keinginan, emosi, dan hawa nafsu
daging. Kejadian
3: 6 3:6.
Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya
dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia,
dan suaminyapun memakannya.
Akibatnya:
telanjang. Kejadian
3: 7 3:7.
Maka
terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Kalau
berbuat dosa, pasti telanjang,
dan satu waktu akan dipermalukan,
lebih dahsyat lagi seperti Yudas Iskariot. Dia mencuri, sampai
meninggalkan pelayanan dan Tuhan untuk bersekutu dengan orang-orang
yang menentang ajaran Yesus. Ia kelihatan dipakai dan diberkati,
sampai saat perjamuan terakhir murid-murid berpikir Yudas pergi
karena disuruh Tuhan. Tetapi akhirnya ia ditelanjangi, dan isi
perutnya terburai ke luar.
Empat indera ini sudah cukup bagi
setan untuk menelanjangi sampai menghancurkan kita.
-
Kejadian
3: 10
3:10.
Ia
menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku
menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Yang
kelima: kulit--peraba/perasaan. Karena
sudah telanjang, manusia menjadi takut dan malu; tidak ada damai
sejahtera. Takut di sini bukan takut akan Tuhan tetapi takut
secara negatif, yaitu menjauh
dari Tuhan; terpisah dari Tuhan.
Akibatnya:
diusir dari taman Eden. Kejadian
3: 17, 23 3:17.
Lalu
firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau; dengan bersusah
payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 3:23.
Lalu
TUHAN
Allah mengusir dia
dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia
diambil.
Manusia
diusir dari taman Eden ke dalam dunia sehingga bersuasana kutukan:
letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, kepedihan, duri-duri
dan lain-lain, sampai binasa di neraka selamanya. Hati-hati!
Inilah
keadaan lima indera kalau tidak dipercik dengan darah.
Lalu,
bagaimana
cara Tuhan menolong?
Dia tampil dengan wajah kemuliaan untuk menolong manusia. Sejak Adam
dan Hawa berbuat dosa, semua pancaindera manusia di dunia juga sudah
berbuat dosa sehingga hidupnya rusak, hancur, telanjang, dan
binasa.
Kejadian
3: 21 3:21.
Dan
TUHAN
Allah membuat pakaian dari kulit binatang
untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
mereka.
Cara
Tuhan menolong: Dia membuat pakaian dari kulit binatang untuk
menutupi ketelanjangan manusia--binatangnya masih
samar-samar. Kemudian di zaman Taurat binatangnya diperjelas,
yaitu korban pendamaian dari kambing, domba, lembu. Di perjanjian
baru, semua korban pendamaian sudah digenapkan oleh kurban
Yesus di kayu salib--korban
Anak Domba Allah--sehingga kita tidak perlu lagi membawa korban
binatang.
Bagaimana
kita bisa menggunakan korban pendamaian/kurban Kristus untuk menutupi
ketelanjangan kita?
Oleh pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua, yang menunjuk segala dosa-dosa kita di hati, pikiran, perbuatan,
dan perkataan, kita bisa menyadari, menyesal, dan berdamai
dengan Tuhan dan sesama. Kalau
tidak sadar dan menyesal, tidak akan bisa berdamai. Karena itu dengar
firman pengajaran yang menunjuk dosa kita!
Kita mengaku kepada
Tuhan, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kemudian saling
mengaku dan mengampuni dengan sesama--jika kita salah, kita mengaku
dan tidak berbuat dosa lagi; jika kita benar kita mengampuni dan
melupakan dosa orang lain. Hasilnya:
darah Yesus menutupi ketelanjangan sehingga kita mengalami damai
sejahtera.
Tadi
kalau pancaindera rusak--telanjang--, kita tidak akan mengalami
damai. Tetapi sekarang, kalau hati sudah damai, berarti
pancaindera
sudah dipulihkan oleh percikan darah Yesus dan wajah berseri. Hati
damai dan pancaindera yang dipulihkan adalah dasar untuk mengalami
kuasa Tuhan.
Hati damai sama dengan diam dan tenang. Diam=
banyak mengoreksi diri oleh ketajaman firman, kalau ditemukan dosa,
mengaku, kalau tidak, diam, tidak usah membela diri--sama dengan
bertobat. Tenang=
menguasai diri supaya dapat berdoa.
Ada
apa-apa, mari bertobat dan berdoa. Bertobat
dan berdoa sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan
mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita untuk:
-
Ibrani
2: 17-18
2:17.
Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam
Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia
kepada Allah untuk mendamaikan
dosa seluruh bangsa. 2:18.
Sebab
oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia
dapat menolong mereka yang dicobai.
'mendamaikan'=
memercik darah.
Yang pertama: 'mendamaikan'=
tangan Tuhan yang setia dan berbelas kasih untuk menyucikan
dan mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu
kuat
teguh hati,
artinya:
-
Tidak kecewa, putus
asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.
-
Tidak berbuat dosa
apapun yang kita hadapi; tetap hidup benar dan suci.
-
Tetap setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
-
Tetap percaya dan
berharap Tuhan.
Kita akan dipakai oleh
Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan berharap
orang, tetapi Tuhan.
- Yang
kedua: 'Ia
dapat menolong mereka yang dicobai'=
tangan Tuhan yang setia dan berbelas kasih dapat
dan tepat waktu untuk menolong kita;
menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Kita tinggal menunggu
waktu Tuhan.
Banyak diam dan tenang di tengah gelombang.
Jaga hati damai; jaga pancaindera; jaga wajah berseri. Itu saja
landasan kita. Tuhan akan membuat semua berhasil dan indah pada
waktunya. Percayalah! Kalau diam dan tenang, badai akan segera
berlalu.
-
1
Tesalonika 5: 23-24
5:23.
Semoga
Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh,
jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat
pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 5:24.
Ia
yang memanggil kamu adalah setia,
Ia juga akan menggenapinya.
Yang
ketiga: tangan Tuhan yang setia dan menggenapi janji-Nya sanggup
melindungi
dan memelihara
kita secara jasmani di tengah badai lautan dunia--kita terpelihara
dengan damai, berkelimpahan, semua enak dan ringan--, sampai
menyempurnakan
kita--mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut Dia. Wajah
kita seperti matahari;
sempurna seperti Yesus.
Matius
13: 43 13:43.
Pada
waktu itulah orang-orang
benar akan bercahaya seperti matahari
dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa
bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
'Siapa
bertelinga'=
mulai dari telinga--apa yang didengar--harus hati-hati. Jangan
dengar yang aneh-aneh hari-hari ini! Kalau wajah mau bercahaya
seperti matahari, jaga telinga.
Jaga lima indera: hati damai,
bertobat dan berdoa--diam dan tenang--, itu saja. Biar tangan yang
setia, berbelas kasih, dan menggenapi janji-Nya yang bekerja dalam
hidup kita untuk menghadapi badai gelombang apapun, sampai wajah
kita bercahaya bagaikan matahari.
Tuhan tahu bahasa air
mata. Apapun keadaan kita, kita bisa berseru kepada Dia, Dia tahu
keadaan kita. Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, kita
seorang diri di tengah badai, kesempatan untuk diam dan tenang.
Tetapi kalau semua baik kepada kita, jangan berhenti sampai di situ,
satu waktu kita akan kecewa. Semua manusia gampang untuk berubah,
tetapi hanya Yesus yang tidak berubah.
Jangan lihat
gelombangnya, tetapi kuasa Tuhan!
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|