RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kunjungan Mangkutana III, 26 Juni 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius
4:19b
4:19 ...
kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Penjala manusia adalah... Ibadah Doa Surabaya, 30 Maret 2011 (Selasa Sore)
Matius
26: 14-16 26:14.
Kemudian pergilah
seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,
kepada
imam-imam kepala. 26:15.
Ia berkata: "Apa... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Oktober 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malang, 24 Januari 2012 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha S. Toding
Matius 8:28-34 8:28 Setibanya di seberang, yaitu di... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Januari 2010 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdt.
Mikha Sanda Toding
Matius
6: 9-10
Dalam
pasal 5-7, ada 10 hukum perjanjian... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 November 2020 (Sabtu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
16: 19-31 Perikop:
orang kaya dan Lazarus yang miskin. Lukas 16:... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Juni 2013 (Kamis Sore)
Siaran Tunda Ibadah Kunjungan Bagan Batu
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus
9:23b
9:23... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Mei 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:1-6 menunjuk pada pengutusan.
Kita sudah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Oktober 2014 (Kamis Sore)
Siaran tunda Ibadah Kunjungan Jakarta.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Mei 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:7-9 9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala... Ibadah Doa Malang, 02 Januari 2018 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam firman tutup dan buka tahun, ada... Ibadah Raya Surabaya, 01 Oktober 2017 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Maret 2015 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu pasal 2-3 merupakan 7 kali percikan... Ibadah Raya Malang, 19 Januari 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera
dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:1
11:1
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,... Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita
sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada tujuh
kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk
pada sengsara Yesus sampai mati di kayu salib untuk
- Melakukan
pelayanan pendamaian bagi kita semua gereja Tuhan yang berdosa dan
terkutuk supaya diselamatkan.
- Menaungi
sidang jemaat (melindungi dan memelihara kita), sampai pada
kesempurnaan dan menjadi mempelai wanita sorga.
Wahyu
10: 1-3 10:1.
Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga,
berselubungkan awan(1),
dan pelangi ada di atas kepalanya(2)
dan mukanya sama seperti matahari(3),
dan kakinya bagaikan tiang api(4). 10:2.
Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang
terbuka(5).
Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi(6), 10:3.
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang
mengaum(7).
Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan
suaranya.
'seorang
malaikat lain yang kuat turun dari sorga'=
pribadi Yesus, bintang timur yang gilang-gemilang (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 08 September 2019).
Ayat
1-3= tujuh
percikan darah menampilkan tujuh sinar kemuliaan:
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan
awan (diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019)
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 13 September 2019).
Awan
menunjuk pada urapan Roh Kudus. Berselubungkan awan artinya
kepribadian Yesus dalam urapan Roh Kudus seluruhnya; urapan Roh
Kudus dengan tujuh manifestasinya sampai takut akan Tuhan.
- Pelangi
ada di atas kepalanya.
- Mukanya
sama seperti matahari.
- Kakinya
bagaikan tiang api.
- Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
- Ia
menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi.
- Ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
AD. 2: PELANGI
ADA DI ATAS KEPALANYA Yehezkiel
1: 28 1:28.
Seperti
busur
pelangi,
yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan
sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar
kemuliaan TUHAN.
Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang
berfirman.
Pelangi
sama dengan gambar kemuliaan Tuhan; sama dengan Roh
kemuliaan. Jadi
Roh Kudus sama dengan Roh kemuliaan.
Proses
menerima Roh kemuliaan:
-
1
Petrus 4: 14
4:14.
Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Yesus
harus mengalami percikan darah lebih dulu baru ada sinar kemuliaan
yang kedua yaitu pelangi di atas kepala-Nya. Demikian juga
kita.
Proses menerima Roh kemuliaan yang pertama: kita harus
mengalami
percikan darah--tujuh
kali percikan darah bukan hanya di atas tutup pendamaian, tetapi
juga di depan peti perjanjian. Peti dari tabut perjanjian
menunjuk pada kehidupan kita--peti terbuat dari kayu yang disalut
emas (firman, Roh Kudus, dan kasih Allah).
Bentuk percikan
darah: dinista, tidak salah disalahkan, berpuasa, doa semalam
suntuk, beribadah melayani Tuhan sekalipun hari libur dan
lain-lain.
-
Imamat
21: 12
21:12.
Janganlah
ia keluar dari tempat kudus,
supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak
urapan Allahnya,
yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di
atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
'tempat
kudus'=
ruangan suci.
Proses menerima Roh kemuliaan yang kedua: kita
harus selalu berada dalam ruangan suci--kandang
penggembalaan--lewat
pintu sempit.
Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat,
sekarang artinya ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah
Bapa di dalam kasih-Nya.
Di
dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada
Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah dan dijatuhkan dalam
dosa-dosa oleh setan tritunggal tetapi disucikan oleh Allah
Tritunggal secara terus menerus.
Semakin suci, urapan akan
semakin bertambah, sampai kita menerima minyak urapan di atas
kepala--Roh kemuliaan di atas kepala; pelangi
di atas kepala.
Tadi
kita sudah mendapat pelangi/Roh kemuliaan lewat percikan
darah--sengsara daging bersama Yesus--, sekarang lewat penggembalaan
pelangi/Roh kemuliaan ada di atas kepala. Kita menjadi sama seperti
Yesus. Harus sama! Kalau tidak sama, kita akan ketinggalan waktu
Tuhan datang kembali.
Kegunaan
pelangi di atas kepala--Roh kemuliaan--:
-
2
Korintus 11: 2-3
11:2.
Sebab
aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu
sebagai perawan suci kepada Kristus. 11:3.
Tetapi
aku takut, kalau-kalau pikiran
kamu disesatkan
dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Sekarang
kita dalam masa pertunangan secara rohani, tinggal satu langkah,
masuk nikah rohani saat Yesus datang kembali. Tetapi pada masa
pertunangan ini berbahaya.
Kegunaan Roh kemuliaan yang
pertama: untuk melindungi
hati dan pikiran kita
supaya tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran lain dan gosip-gosip
seperti Hawa disesatkan oleh suara ular.
Matius
24: 3-5, 11, 24
24:3.
Ketika
Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah
tanda kedatangan-Mu
dan tanda kesudahan dunia?" 24:4. Jawab Yesus kepada mereka:
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan
kamu! 24:5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku
dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan
banyak orang. 24:11. Banyak nabi palsu akan muncul dan
menyesatkan
banyak orang. 24:24. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi
palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka
menyesatkan
orang-orang pilihan juga.
Tanda
utama kedatangan Tuhan adalah terjadi penyesatan besar-besaran pada
empat penjuru bumi, sampai menyesatkan orang-orang pilihan. Orang
pilihan adalah orang-orang di dalam kabar mempelai.
'ada
orang
yang menyesatkan kamu!'=>
'banyak
orang
akan datang dengan memakai nama-Ku'=
dari 'ada orang' berkembang menjadi 'banyak orang'.
Mengapa
bisa disesatkan?
Karena melihat dan mengejar perkara-perkara jasmani. Yudas
mengejar uang, tidak peduli imam kepala melawan Yesus, ia datang ke
sana untuk dapat uang. Dia merasa hebat tetapi tidak tahu kalau dia
sudah tersingkir. Ajaran sesat adalah racun, kelihatan hebat
tetapi tahu-tahu habis, tidak bisa kembali lagi pada yang benar,
malah mencaci maki yang benar.
Hati-hati, kalau ada
kebenaran--suami benar, isteri benar, anak benar, orang tua benar--,
jangan mencaci maki. Tidak sadar, kita sudah jauh dari kebenaran,
sampai tidak tahu apa itu kebenaran. Memang bangsa kafir ini tidak
tahu apa itu kebenaran--Pilatus, seorang hakim bertanya: Apa
itu kebenaran? Kalau
ada kebenaran seharusnya kita mencontoh.
Bukti
kalau pelangi ada di atas kepala adalah
-
Kita
memiliki ketegasan
untuk menolak ajaran yang lain, dan berpegang teguh pada satu
pengajaran yang benar dan mempraktikkannya. Kalau tidak praktik,
berarti memalsukan juga.
1
Timotius 4: 1 4:1.
Tetapi
Roh dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan
Kalau
ada Roh kemuliaan kita akan memiliki ketegasan, bukan kekerasan
hati. Kekerasan hati artinya sudah tahu salah tetapi kita
dukung. Orang sudah mengingatkan, tetapi tetap tidak mau. Itu keras
hati--daging--! Tetapi kalau memilih yang benar dan menolak yang
salah, itulah ketegasan--Roh Kudus.
Jangan sampai kita
dibodohi! Logika kita memang dibolak-balik oleh ular. Karena itu
kita melayani Tuhan jangan dengan logika tetapi hati dan
pikiran.
Praktikkan pengajaran yang benar, dan kita akan
mengalami penyucian terus menerus, tidak melanggar kesucian, sampai
pada kesempurnaan.
-
Imamat
21: 12
21:12.
Janganlah
ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang
menandakan bahwa ia
telah dikhususkan,
ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Bukti
kedua: kita dikhususkan
oleh Tuhan;
kita menjadi seperti biji mata-Nya.
Sekalipun kecil, tetapi
kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan mulai dari sekarang, masa
depan, sampai hidup kekal selamanya; kita mendapatkan mahkota
kehidupan/mahkota mempelai--nanti pelangi akan menjadi MAHKOTA
MEMPELAI.
Inilah
yang harus kita kejar lewat menerima percikan darah dan masuk
kandang penggembalaan. Kita akan menerima Roh kemuliaan untuk
menghadapi penyesatan. Pikiran Hawa disesatkan, sehingga rambut
kepalanya dicukur sampai gundul, menjadi bola permainan setan.
Tetapi kalau berpegang teguh pada firman dan taat dengar-dengaran,
kita akan disucikan sampai mendapatkan mahkota mempelai.
-
Matius
25: 31-32
25:31.
"Apabila
Anak Manusia datang
dalam kemuliaan-Nya
dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam
di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32. Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang
dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan
domba dari kambing,
Kegunaan
Roh kemuliaan yang kedua: untuk menghadapi
pemisahan,
terutama antara kambing dengan domba, sampai pemisahan dua orang di
tempat tidur.
Hati-hati, pelajaran kita hari-hari ini bukan
orang di luar penggembalaan, tetapi di dalam. Yudas memiliki
gembala yang benar, kandang penggembalaan yang benar, pengajarannya
benar, tetapi ia terpisah--terjadi pemisahan antara kambing dan
domba. Ini yang berbahaya, sudah dalam penggembalaan yang benar
tetapi masih terjadi pemisahan antara kambing dan domba.
Hati-hati! Dua orang di tempat tidurpun bisa terpisah--satu
diangkat, satu tertinggal. Karena itu kita butuh Roh
kemuliaan--pelangi di atas kepala.
Apa
dasar pemisahan?
Karakter/sifat tabiat, yaitu:
- Kambing
gambaran dari kehidupan yang egois,
pikirannya hanya tertuju pada kepentingan diri sendiri; tidak mau
memikirkan kepentingan Tuhan (pekerjaan Tuhan) dan sesama yang
membutuhkan.
Ini adalah sifat dari bangsa kafir (Matius 25:
'....ketika
Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan...').
-
Tidak
mantap dalam penggembalaan yang benar,
yaitu selalu mengeruhkan firman penggembalaan dan penggembalaan;
dia hanya membuat suasana menjadi keruh. Dia sudah makan rumput
hijau--sudah bagus semuanya--, tetapi dia injak-injak, kemudian
airnya juga dikeruhkan dengan kakinya. Kita harus
hati-hati!
Yehezkiel
34: 17-18 34:17.
Dan
hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku
akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara
domba jantan dan kambing jantan. 34:18. Apakah belum cukup
bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti
pulakah kamu
injak-injak
padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu
minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu
keruhkan
dengan kakimu?
Tidak
mantap dalam penggembalaan sama dengan tidak mengasihi Tuhan. Egois
sama dengan tidak mengasihi sesama. Berarti kambing adalah
kehidupan tanpa kasih.
- Tidak
aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna--tidak
mau memberi dan mengunjungi.
Untuk pelayanan pembangunan tubuh
Kristus selalu tidak ada waktu karena egois.
Sebaliknya
domba
memiliki karakter kasih
yaitu mengasihi Tuhan lebih dari semua (mengutamakan pekerjaan Tuhan
lebih dari semua), dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan
mengasih orang yang memusuhi (membalas kejahatan dengan kebaikan):
menjadi berkat bagi orang lain, mendatangkan suasana segar/damai
sejahtera, dan aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus (suka
memberi dan mengunjungi). Roh
kemuliaan adalah sumbernya kasih.
Segala
yang dilakukan domba akan mengarah pada PAKAIAN
MEMPELAI. Wahyu
19: 8 19:8.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.)
(terjemahan lama) 19:8. Maka
dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan
kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus
itulah ibarat segala
kebajikan
orang-orang suci itu."
Mari,
tegas hari-hari ini, pegang teguh pengajaran sampai mendapat mahkota
mempelai--taat--; jangan disesatkan. Tetapi hati-hati, masih ada
pemisahan berdasarkan karakter. Yudas tetap menjadi kambing yang
egois, ia bukan hanya telanjang--jubahnya diambil oleh Matias--,
tetapi perutnya juga pecah dan isi perutnya terburai. Benar-benar
ngeri pemisahan ini, tetapi biarlah kita menjadi domba-domba sampai
mendapat pakaian mempelai.
-
Keluaran
16: 3, 7, 10
16:3.
dan
berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah
Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi
daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar
ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan
kelaparan." 16:7.
Dan besok pagi kamu
melihat kemuliaan TUHAN,
karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu
kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada
kami?" 16:10. Dan sedang
Harun berbicara
kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah
padang gurun--maka tampaklah
kemuliaan TUHAN
dalam awan.
'kemuliaan
TUHAN'=
pelangi di atas kepala. Ayat 10= dalam pemberitaan firman kita
bisa melihat kemuliaan Tuhan.
Kegunaan Roh kemuliaan yang
ketiga: untuk menghadapi
mendung, awan gelap, badai topan, bukit terjal--krisis,
termasuk ujian--yaitu:
- Waktu
itu Israel ada di padang gurun, mereka butuh daging dan roti, lalu
mereka bersungut-sungut kepada Tuhan, tetapi Tuhan tunjukkan
kemuliaan-Nya untuk menghadapi krisis
kelaparan.
Menghadapi
krisis kelaparan di akhir zaman sampai antikris berkuasa di bumi,
biarlah pikiran kita tidak tertuju pada dunia seperti orang Israel
yang pikirannya tertuju ke Mesir, kita akan hancur dan binasa Ini
adalah pikiran tanpa Roh kemuliaan--menggunakan cara-cara dunia
untuk menghadapi krisis.
Pikiran harus diurapi oleh Roh
kemuliaan--pelangi di atas kepala--, sehingga pikiran kita akan
tertuju pada Tuhan yang mampu untuk memelihara
kehidupan kita
mulai sekarang di tengah kesulitan dunia, sampai zaman antikris
berkuasa di bumi selama 3,5 tahun kita dipelihara oleh Tuhan lewat
firman dan perjamuan suci.
Krisis kelaparan akan segera
melanda bumi, sulit untuk mencari makan, sampai nanti antikris
berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Hanya Roh kemuliaan yang
mampu menolong kita.
- Masalah
yang mustahil.
- Krisis
nikah dan buah nikah.
Contoh: Lazarus mati empat hari.
- Krisis
ekonomi.
- Penyakit.
- Krisis
secara rohani yaitu berbuat dosa sampai puncaknya dosa--busuk.
Hadapi
semua dengan Roh kemuliaan! Ini gunanya kita mengalami percikan
darah--sengsara daging karena Yesus apapun bentuknya. Kalau kita
difitnah, diam, kalau tidak diam, tidak akan ada Roh
kemuliaan. Kemudian dilanjutkan dengan tergembala, supaya Roh
kemuliaan ada di atas kepala. Ini yang sanggup untuk menghadapi
penyesatan, pemisahan, dan krisis di segala bidang.
Yohanes
11: 3-5, 31-32 11:3.
Dan
Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi,
sakit." 11:4.
Ketika
Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan
membawa kematian, tetapi akan
menyatakan kemuliaan Allah,
sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." 11:5.
Yesus
memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 11:31.
Ketika
orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk
menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar,
mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur
untuk meratap
di situ. 11:32.
Setibanya
Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya
dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati."
Kalau
doa kita belum dijawab Tuhan, sabar, memang belum sembuh, tetapi ada
Roh kemuliaan. Itu yang penting. Kalau sembuh tetapi tidak ada Roh
kemuliaan, kita akan sombong bahkan menghujat Tuhan. Roh
kemuliaan dulu yang turun, baru ada kesembuhan, bahkan dibangkitkan.
Itulah cara Tuhan bekerja.
Tuhan izinkan keluarga Maria
menghadapi mendung, supaya memiliki Roh kemuliaan--pelangi di atas
kepala. Keluarga Maria sudah mengasihi dan dikasihi Tuhan, tetapi
tidak ditolong. Mengapa? Karena Tuhan masih memproses, yaitu untuk
memberikan pelangi di atas kepala--lebih dari kesembuhan.
Sikap
dalam menghadapi krisis di segala bidang menentukan kita menerima
Roh kemuliaan--pelangi di atas kepala--atau justru kutukan/hukuman
dari Tuhan.
Ayat
31: 'meratap'=
sikap
negatif;
tanpa Roh kemuliaan, yaitu meratap saat menghadapi
krisis--menyalahkan Tuhan dan sesama. Sikap ini sudah umum di dunia
bahkan termasuk hamba/pelayan Tuhan yang tidak memiliki Roh
kemuliaan. Akibatnya:
terkutuk dan binasa. Jangan! Kalau kita menghadapi krisis lalu
menyalahkan orang lain dan Tuhan, berarti kita terlalu sombong dan
terlalu keras hati.
Seharusnya kalau sudah kena masalah, kita
banyak berdiam diri; mengoreksi diri.
Ayat 32: 'tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya'=
sikap
yang benar.
ini yang masih ada harapan. Semua tidak bisa menolong tetapi masih
ada Roh kemuliaan. Ini yang kita tunggu sampai Roh kemuliaan menjadi
pelangi di atas kepala. Jangan terpaku pada masalah! Masalah
adalah bagaikan kuburan yang tambah busuk. Kalau kita memikirkan
masalah kita, hidup kita akan tambah busuk, sampai kering, hancur
lebur.
Apapun yang kita hadapi mari datang kepada Yesus;
tersungkur di bawah kaki-Nya; kita hancur hati, mengeluh dan
mengerang kepada Dia, seperti ibu yang hendak melahirkan.
Ini
adalah ROH
MEMPELAI.
Di Wahyu 12, wanita sudah sempurna, tetapi ia dalam keadaan
mengandung hendak melahirkan dan menghadapi naga.
Roh
mempelai bukan tertawa-tawa tetapi prihatin, banyak mengeluh dan
mengerang kepada Tuhan. Artinya: kita banyak mengoreksi diri:
Kenapa
kok begini ya? Tunjukkanlah Tuhan apa kesalahanku',
bukan menyalahkan orang lain. Kita mengoreksi diri sampai kita
mengaku bahwa kita hanya tanah liat yang banyak dosa; mengaku banyak
kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani. Kita hanya
bergantung pada belas kasih dan kemuliaan Tuhan.
Kita
mengeluh dan mengerang, itulah yang nanti akan menghasilkan Roh
kemuliaan; kita mengalami kematian--prihatin--lebih dulu, baru Roh
kemuliaan turun untuk membangkitkan Lazarus yang sudah busuk empat
hari, artinya:
- Menyelesaikan
masalah yang mustahil.
- Memberi
kebahagiaan sorga.
- Menjadikan
semua indah pada waktunya.
Memang
banyak mendung--pencobaan--yang kita hadapi, tetapi biar Tuhan yang
menolong kita semua.
Tadi, Roh kemuliaan berguna untuk
menghadapi penyesatan--kita menerima mahkota mempelai. Bertahan pada
Roh kemuliaan. Yang kedua: untuk menghadapi pemisahan. Pakai
pakaian, jangan telanjang hari-hari ini. Lebih baik memberi dari
pada menerima. Jangan egois! Perhatikan pekerjaan Tuhan dan sesama
yang membutuhkan--kita memiliki pakaian mempelai.
Yang
ketiga: untuk menghadapi mendung/ujian--kita mendapatkan roh
mempelai. Kita terus mengeluh dan mengerang kepada Tuhan sampai Roh
kemuliaan turun menyelesaikan semua.
-
Kegunaan
Roh kemuliaan yang keempat: untuk menghadapi
kedatangan Yesus kedua kali.
Roh kemuliaan akan membaharui kita dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti Yesus, mulai dari hati keras menjadi hati
lembut.
Contoh:
Marta. Yohanes
11: 39-40 11:39.
Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta,
saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan,
ia
sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati." 11:40.
Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau
percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?"
Marta
tidak jujur, ia mau menutupi dosa dan kebusukan lewat pura-pura
berbuat baik, kemarahan dan sebagainya. Yang membuat keras hati
adalah logika. Ini yang membuat busuk, kering, dan hancur. Padahal
kalau mau mengaku, gampang.
"Satu
waktu ada seorang jemaat dari Pdt In Juwono, dia sudah tidak bisa
membayar pajak dan persepuluhan. Kalau ditotal, perusahaannya sudah
habis. Dia mendengar firman Tuhan tentang pengakuan. Tidak ada
hubungan antara pengakuan dan perusahaan mau disita. Tetapi dia
datang dan mengaku: 'Saya tidak mengembalikan persepuluhan, ini ada
uang tetapi untuk membayar karyawan dan lain-lain.': 'Firmannya apa
tadi?': 'Bayar persepuluhan.': 'Bayar!' Tidak lama kemudian terjadi
pemutihan pajak untuk seluruh Indonesia. Dia selamat. Tetapi
seringkali kita menggunakan logika: Mana bisa? Satu lagi dari
jemaat yang mencuri listrik. Firmannya juga tentang mengaku dosa.
Hari minggu dia menulis surat untuk kepala PLN, dan hari senin dia
menghadap kepala PLN di Surabaya. Dia tidak membawa uang karena
uangnya memang tidak ada. Dia diharuskan membayar sekian juta pada
tahun 1980an. Lalu dia berkata: 'Pak, saya boleh kasih surat dulu?':
'Apa ini?' Suratnya dibaca dan orangnya berkata: 'Kok ada orang
seperti kamu? Dari mana kamu dapat ini?': 'Saya kemarin beribadah.':
'Kamu bayar administrasi saja.' Bisa. Jangan pakai logika, itu yang
membuat keras hati sehingga busuk, kering, dan hancur, sampai
binasa."
Mari
melembut--jujur.
Mulai dari jujur dalam pengajaran yang benar, jujur dalam mengaku
dosa dan segala kegagalan. Ditambah dengan percaya.
Jujur
dan percaya, pelangi akan ada di atas kepala kita. Masalah selesai.
Keajaiban jasmani juga terjadi.
Dan saat Yesus datang kembali
kita diubahkan menjadi sempurna, perkataan jujur akan menjadi SUARA
MEMPELAI:
Haleluya,
untuk menyembah Tuhan di awan-awan yang permai, kita bersama Dia
selamanya.
Roh kemuliaan ada di
tengah-tengah kita. Apapun yang kita hadapi, serahkan kepada
Dia. Menghadapi apapun, ada pelangi di atas kepala kita.
Kita
tidak lebih dari Lazarus, Maria, dan Marta. Kita butuh pelangi; kita
butuh kuasa Tuhan untuk mengubahkan dan menolong kita. Jangan
pikirkan masalahnya, tetapi lihat kuasa-Nya! Pelangi ada di tengah
kita; kuasa Tuhan ada di tengah kita; kemuliaan-Nya ada di tengah
kita. Kalau tidak mampu, sebut nama Yesus.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|