RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 10 Januari 2010 (Minggu Pagi)
Matius 24:45-51, berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tidak terduga waktunya... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Februari 2012 (Rabu Sore)
Ibadah
Doa dialihkan pada hari Senin sebelumnya Dari siaran tunda Ibadah
persekutuan di Soroako I
Tema:
"Bagi
Tuhan tidak ada yang... Ibadah Raya Surabaya, 03 Februari 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Februari 2014 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdp. Youpri .A
Salam
sejahtera, selamat malam, selamat bersekutu dalam kasih sayangnya
Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada
kesempatan sore hari... Ibadah Doa Malang, 10 September 2018 (Senin Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:17 7:17 Sebab Anak Domba yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 April 2020 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:6 11:6.
Mereka mempunyai kuasa
menutup langit, supaya jangan... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Februari 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
12: 4-5 12:4. Aku
berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku,
janganlah kamu... Ibadah Natal di The Square Ballroom Surabaya, 25 Desember 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
natal 2019 dan tahun baru 2020 yang... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 08 November 2016 (Selasa Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Ada 3 macam bekal pengutusan [mulai dibahas... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Maret 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Jumat Agung Surabaya, 22 April 2011 (Jumat Pagi)
Matius
26: 14-16 26:14.
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama
Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15.... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Agustus 2011 (Kamis Sore)
Siaran tunda Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Medan.
Wahyu 19:9 19:9 Lalu... Ibadah Raya Surabaya, 30 November 2008 (Minggu Sore)
Matius 24: 28 -> sikap dari gereja Tuhan untuk menantikan kedatangan
Yesus yang... Ibadah Raya Malang, 22 November 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 12:3-18 12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang... Ibadah Doa Malang, 26 Januari 2010 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 6:9-10, doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan kepada...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Tema Ibadah Persekutuan di
Tentena, Poso: Markus
13: 29b=
'Waktunya sudah
dekat, sudah di ambang pintu'.
Markus
13: 29 13:29
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah
bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Perikop:
tentang kedatangan Anak Manusia (perumpamaan tentang pohon
ara). 'Waktunya
sudah dekat, sudah di ambang pintu',
artinya:
waktu kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
raja dan Mempelai Pria Surga sudah dekat (sudah di ambang pintu)
untuk mengangkat sidang jemaat yang sempurna ke awan-awan yang permai
dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba (pertemuan di awan-awan
yang permai antara Mempelai Pria dan mempelai wanita= nikah yang
sempurna).
Wahyu
19: 9 19:9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Sebab
itu, mulai dari nikah jasmani harus kita jaga supaya bisa masuk nikah
yang sempurna. Sesudah itu, kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun
damai (Firdaus yang akan datang= Wahyu
20). Kemudian
masuk Yerusalem Baru/kerajaan Surga yang kekal (Wahyu
21-22).
Kita
juga harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya
dalam waktu yang sudah dekat (waktu yang sudah singkat) untuk bisa
menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai= untuk
bisa mengalami
KELEPASAN
dari dunia,
sehingga kita bisa terangkat di awan-awan yang permai, masuk
perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan 1000 tahun damai sampai
Yerusalem Baru.
Pada Ibadah Persekutuan di Tentena, Poso
(tanggal
23-25 September 2014),
sudah dijelaskan apa yang harus dipersiapkan pada 'waktu
yang sangat dekat'.
Malam
ini, kita mempelajari kaitan dengan 'waktunya
sudah di ambang pintu'. Apa
yang harus dipersiapkan dalam 'waktu
yang sudah di ambang pintu'? Kalau
ingat ambang pintu, kita ingat kelepasan bangsa Israel, di mana
ambang pintu Israel diberi darah. Jadi, yang harus dipersiapkan
adalah kita belajar dari bangsa Israel pada saat keluar dari Mesir,
yaitu ambang
pintu atas, kiri dan kanan dari rumah-rumah bangsa Israel harus
disapu dengan darah anak domba.
Kalau tidak ada darah di ambang pintu, bangsa Israel tidak akan bisa
lepas.
Ada 3
hal yang dipersiapkan
dalam 'waktu
yang sudah di ambang pintu':
- Keluaran
12: 21-23, 29-30
12:21.
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada
mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan
sembelihlah
anak domba Paskah. 12:22.
Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam
darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah
itu kamu harus sapukan pada ambang atas
dan pada
kedua tiang pintu;
seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai
pagi. 12:23
Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat
darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN
akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam
rumahmu untuk menulahi. 12:29.
Maka pada tengah malam TUHAN membunuh
tiap-tiap anak sulung
di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya
sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang
tutupan, beserta segala anak sulung hewan. 12:30. Lalu bangunlah
Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang
Mesir; dan kedengaranlah seruan
yang hebat di Mesir,
sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.
'mencelupkannya
dalam darah yang ada dalam sebuah pasu'=
anak domba disembelih, kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop
dimasukan ke dalamnya. 'darah
itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu'
= darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan.
Mengapa tidak disapukan di sebelah bawah? Supaya darah
anak domba (darah Yesus) tidak diinjak-injak. 'seorangpun
dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi'
= kalau keluar berarti mereka mati (musnah).
ay.
29-30 = kalau tidak ada tanda darah anak domba, maka terjadi
kematian anak sulung = terdengar seruan yang hebat yang belum pernah
terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi di Mesir (Keluaran
11: 6).
Persiapan pertama dalam 'waktu
yang sudah di ambang pintu':
harus
ada tanda darah penebusan di ambang atas, kiri dan kanan pada pintu
rumah.
Jika tidak ada tanda darah penebusan (darah anak domba), maka
akan terjadi penderitaan, tangisan, kematian anak sulung (kematian
rohani/kering rohani) sampai kebinasaan kekal di neraka
selama-lamanya (kematian yang kedua). Kering
rohani bisa dideteksi dari perkataan-perkataan yang sia-sia/kering
(dusta, fitnah, gosip yang tidak benar).
Ambang
atas, kiri dan kanan dari pintu rumah,
artinya:
- seluruh
kehidupan kita= tubuh, jiwa dan roh kita secara pribadi.
-
pintu
rumah
tangga
(ambang pintu rumah).
Jadi,
seluruh kehidupan kita dan pintu rumah tangga kita
harus
ada tanda darah penebusan. Artinya:
kita harus
mengalami KELEPASAN
DARI DOSA-DOSA
baik secara pribadi maupun dalam rumah tangga. Menghadapi waktu yang
sudah di ambang waktu, yang mutlak kita lakukan adalah mengalami
kelepasan dari dosa-dosa. Rumah tangga kita mau diisi dengan
apapun boleh saja asalkan halal, tetapi apa yang kita miliki tidak
ada gunanya jika tidak memiliki darah penebusan.
1
Korintus 5: 7-8, 11 5:7.
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga
telah disembelih, yaitu Kristus. 5:8. Karena itu marilah kita
berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu
kemurnian
dan kebenaran. 5:11.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul(1),kikir(2),
penyembah
berhala(3),
pemfitnah(4),
pemabuk(5)
atau penipu(6);
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
'Sebab
anak domba Paskah kita juga telah disembelih'
= kalau dulu anak domba binatang yang disembelih, tetapi sekarang
Anak Domba Allah yang disembelih (Yesus Kristus).
'yaitu
kemurnian dan kebenaran'
= kalau ada tanda darah, di belakangnya ada kemurnian
dan kebenaran
(kita harus terlepas dahulu dari dosa-dosa). 'yang
sekalipun menyebut dirinya saudara'
= termasuk saudara seiman, satu darah Yesus. 'penipu'
= pendusta.
Dalam
waktu yang sudah di ambang pintu, kita harus mengalami kelepasan
dari 6 dosa
yang mendarah daging (menguasai tubuh, jiwa dan roh kita):
- menguasai
tubuh
(jasmani):
- cabul
(dosa kawin mengawinkan),
- mabuk
(dosa makan minum).
Dosa kawin mengawinkan termasuk juga dosa
seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang
salah. Pintu rumah tangga harus diberi tanda darah dan dijaga
supaya jangan ada nikah yang salah (nikah yang salah jangan
dipertahankan).
- menguasai
jiwa
(menjadi tabiat):
- kikir,
artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang
membutuhkan. Kikir ini berpasangan dengan serakah.
- pemfitnah,
artinya yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.
Sekarang
fitnah ini sudah umum, bahkan di tempat-tempat mencari keadilan di
dunia ini juga terjadi fitnah.
- penipu
(pendusta).
Berdusta ini sekarang, banyak kali sudah menjadi
dosa otomatis.
- menguasai
roh:
penyembahan berhala.
'berhala'=
-
segala
sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari
semuanya = segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengutamakan
Tuhan.
Yesus melepaskan kita dari dosa lewat mengorbankan
darah Nya (Dia bagaikan domba yang disembelih di kayu salib).
Demikian juga dengan kita, supaya kita terlepas dari dosa, maka
harus ada pengorbanan. Kita harus mengorbankan segala sesuatu
untuk bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua.
- ketidak
taatan.
Perhatikan kaum muda saat di dalam rumah tangga!
(tanda darah dalam pintu rumah tangga). 1
Samuel 15: 22-23 15:22.
Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban
bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan
suara TUHAN?
Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan,
memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
15:23. Sebab pendurhakaan
adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan
adalah sama seperti menyembah
berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak
engkau sebagai raja."
'sama
seperti kepada mendengarkan suara TUHAN'
= taat dengar-dengaran. 'Karena
engkau telah menolak firman TUHAN'
= ketidak taatan. Kalau
tidak taat, kehidupan itu akan ditolak oleh Tuhan.
Ketataan
dalam sistem tabernakel:
- Halaman
Tabernakel = ketaatan kepada orang tua yang benar.
- Ruangan
Suci = ketaatan kepada gembala yang benar.
- Ruangan
Maha Suci = ketaatan kepada Tuhan (taat kepada firman Tuhan).
Jadi,
ketaatan di mulai dari dalam rumah tangga, gembala, baru taat pada
Tuhan. Kalau tidak taat, sama dengan pendurhakaan= penyembahan
berhala.
Jika
kita bisa mengalami
kelepasan
dari 6 dosa yang mendarah daging, maka kita bisa hidup
dalam kebenaran dan kemurnian.
'kemurnian'=
pengajaran yang benar. Kebenaran
dan kemurnian merupakan batas
pergaulan kita.
Kalau ada tanda darah pada ambang pintu (dalam kehidupan kita), kita
memiliki batas pergaulan. Di luar kebenaran dan kemurnian, yang ada
hanya penderitaan sampai dengan kebinasaan. Ini yang dialami oleh
Firaun dan rakyatnya, karena berada di luar tanda darah. Contoh:
kita mungkin merasa senang saat hidup tidak benar (bisa mendapatkan
nilai bagus saat menyontek di sekolah), tetapi sebenarnya, itu
merupakan air mata dan penderitaan. Kita boleh bergaul,
tetapi batasi dengan darah Yesus, sehingga batasnya jelas, yaitu
kebenaran dan kemurnian. Begitu juga dalam pintu rumah tangga (harus
diberi tanda darah), supaya seluruh penghuni rumah tangga berada
dalam kebenaran dan kemurnian. Kalau ini terjadi, maka kita
(secara pribadi dan dalam rumah tangga) mengalami
suasana pesta dari Surga,
sementara Firaun dan rakyatnya menangis dan
berteriak-teriak. Mengalami suasana pesta dari Surga, sama
dengan kita mengalami KELEPASAN
DARI TANGISAN, PENDERITAAN, BENCANA SAMPAI KEBINASAAN YANG KEKAL.
Jadi, sebelum lepas dari dunia ini untuk bertemu dengan
Yesus di awan-awan permai, kita harus lebih dahulu terlepas dari air
mata, penderitaan dan dosa. 6 dosa ini harus lepas. Kalau tidak
ada ini, semua akan percuma, tidak ada artinya. Ambang
pintu inilah yang menentukan.
Kita harus kembali seperti pada jaman Israel, yaitu ada tanda darah
di ambang pintu. Kita menjaga kehidupan pribadi dan rumah tangga
kita, sehingga kita bersuasana pesta. Kita lepas dari air mata,
penderitaan, dosa dan bencana.
- Keluaran
12: 34-35
12:34.
Lalu bangsa itu mengangkat
adonannya, sebelum diragi,
dengan tempat adonan mereka terbungkus
dalam kainnya di atas bahunya. 12:35.
Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari
orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain.
ay.
33 = kalau ada tanda darah, setan (Firaun) tidak bisa menahan kita
(Mesir berkata pada Israel 'keluar..keluar
dari sini').
ay. 34 = ini
titik beratnya.
Setelah terlepas dari Mesir, apa yang dibawa bangsa Israel?
Persiapan kedua dalam 'waktu
yang sudah diambang pintu':
harus
membawa adonan tanpa ragi yang terbungkus dalam kain dan ditaruh di
bahu.
'adonan
tanpa ragi'=
Firman pengajaran yang murni dan benar, yaitu:
- tertulis
dalam Alkitab. Waktu Yesus dicobai oleh setan, Yesus berkata 'ada
tertulis ... ada tertulis ...',
ini artinya kita harus kembali ke Alkitab supaya menang atas
pencobaan.
- diilhamkan/diwahyukan
oleh Tuhan, dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain dalam Alkitab.
Ayat merupakan perkataan Yesus,
'kamu
memang sudah bersih oleh Firman yang Kukatakan
kepadamu'. Jadi,
Firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri inilah yang mampu
menyucikan kita. Kalau Firman diterangkan dengan
lawakan-lawakan, tidak akan bisa menyucikan dan hanya membuat lucu
saja. Inilah
perbedaannya!
- Firman
yang berani mengungkapkan tentang nikah yang benar, supaya nikah
kita dibenarkan, sebab tujuan kita adalah masuk pesta nikah Anak
Domba di awan-awan.
- Firman
yang disampaikan tanpa pamrih.
2
Korintus 2: 17 2:17.
Sebab kami tidak
sama
dengan banyak
orang lain
yang mencari
keuntungan dari firman Allah.
Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan
maksud-maksud
murni
atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
'tanpa
pamrih'=
tidak mencari keuntungan jasmani (keuangan dan sebagainya).
- Firman
pengajaran yang dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Seringkali, kita memalsukan pengajaran. Contoh:
- mengajarkan
tentang perpuluhan, tetapi tidak melakukannya. Ini sama dengan
memalsukan pengajaran.
- mendengar
Firman A, tetapi melakukan yang B. Ini juga sama dengan memalsukan
pengajaran.
Firman
pengajaran yang murni= Firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua= Urim
dan Tumim.
'diletakkan
di atas bahu'=
bahu menunjuk pada tanggung
jawab.
Artinya:
- kita
harus bertanggung jawab untuk tetap
berpegang teguh pada Firman pengajaran benar apapun resiko yang
kita hadapi.
Memang
banyak resiko yang kita hadapi (bisa dikucilkan dan sebagainya),
tetapi kita harus berani setelah menerima Firman pengajaran.
Moto
dari Lempin-El Kristus Ajaib, 'lebih
baik ditolak bersama pengajaran yang benar daripada diterima tanpa
pengajaran yang benar'. Inilah
moto yang menguatkan kita untuk berpegang teguh pada Firman
pengajaran yang benar.
- kita
harus bertanggung jawab untuk mempraktikkan
firman pengajaran benar
dan bertanggung jawab memberitakannya/menyaksikannya
kepada yang lain.
Praktik Firman terlebih dahulu, baru kita beritakan supaya
arahnya jelas. Seperti Firman Tuhan 'siapa
yang mendengar dan melakukan perintahKu, dia seperti orang yang
mendirikan rumahnya diatas batu'=
tahan uji (pembangunan tubuh Kristus yang tidak roboh). Kalau
kita bagaikan rumah roboh (tidak praktik Firman), lalu kita
beritakan, semuanya justru akan roboh.
Kesaksian:
"banyak
tempat-tempat yang membutuhkan Firman pengajaran ini. Yang baru
pertama kali mendengarkan sudah langsung tergairah (antusias).
Nanti benar-benar akan terjadi 'Yang terdahulu menjadi
terkemudian dan Yang terkemudian menjadi terdahulu'. Yang
terdahulu sudah seperti mak mertua Petrus yang sakit demam 'tidak
apa-apa begini, begitu dan sebagainya'. Kalau dulu memuji-muji
Firman pengajaran, tetapi sekarang sudah demam, bahkan mengecam
Firman pengajaran yang benar. Mari kita yang sudah berada di dalam
Firman pengajaran harus sungguh-sungguh semuanya (meletakkan di
atas bahu)."
'dibungkus
dengan kain/pakaian'=
jika kita mempraktikkan Firman pengajaran benar, maka kita mengalami
penyucian
dalam kelakuan hidup (solah tingkah) sehari-hari,
yaitu:
- Kisah
Rasul 5: 1-5
5:1.
Ada seorang lain yang bernama Ananias.
Ia beserta isterinya Safira
menjual sebidang tanah. 5:2. Dengan setahu isterinya ia menahan
sebagian dari hasil penjualan
itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki
rasul-rasul. 5:3. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa
hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan
menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 5:4. Selama
tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah
dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai
manusia, tetapi mendustai
Allah." 5:5.
Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah
nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal
itu.
Yang
pertama: penyucian
hati
dari keinginan/cinta akan uang
(akar dari segala kejahatan). Keinginan akan uang membuat anak
Tuhan/pelayan Tuhan ('Ananias
dan Safira')
menjadi
kikir dan serakah. Kikir=
tidak bisa memberi. Serakah=
merampas haknya orang lain, terutama merampas haknya Tuhan
(perpuluhan dan persembahan khusus).
Kalau
sudah disucikan,
kita bisa
memberi
untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, sehingga kita
bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Pembangunan tubuh Kristus ini bagaikan memberi (semuanya
memberi). Dalam pembangunan tubuh Kristus, seluruh bagian tubuh
memberi (waktu, tenaga, uang dan sebagainya), sampai bisa
memberikan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan. Inilah
penyucian 'Urim
dan Tumim'
(Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua)!
Kalau
menyembunyikan dosa kikir dan serakah, akibatnya mati seperti
Ananias dan Safira. Dulu, mati secara tubuh seperti Yudas dan
Ananias-Safira. Sekarang, mati rohani/kering rohani, bahkan binasa
selamanya. Kalau orang mati, tidak akan bisa dipakai lagi.
Contoh:
seperti orang yang kering/mati sebelah tangannya (lumpuh) tidak
bisa dipakai lagi.
- Nehemia
7: 64-65
7:64.
Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah,
tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak
tahir untuk jabatan imam. 7:65.
Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka
tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang
imam bertindak dengan memegang Urim
dan Tumim.
'tidak
tahir untuk jabatan imam'
= tidak boleh melayani. 'sampai
ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim'
= sampai mengalami penyucian.
Yang
kedua: penyucian
dalam ibadah pelayanan/tahbisan,
supaya ibadah pelayanan/tahbisan kita berkenan kepada Tuhan.
Jangan
sembarang melayani!
-
penyucian
pakaian=
penyucian perkataan
dan solah tingkah laku kita (perbuatan).
Jadi,
seluruh kehidupan kita disucikan
oleh Urim Tumim, mulai dari hati,
pelayanan
sampai perbuatan
dan perkataan
kita, sehingga seluruh kehidupan kita mengalami kelepasan dari dosa.
Keluaran
12: 39 12:39.
Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar
yang tidak beragi, sebab adonan
itu tidak diragi,
karena mereka diusir dari Mesir dan tidak
dapat berlambat-lambat,
dan mereka tidak
pula menyediakan bekal baginya.
Saat Israel keluar dari Mesir, mereka hanya
bisa
menyiapkan adonan tanpa ragi sebagai bekal dan tidak bisa menyiapkan
yang lainnya lagi. Artinya:
menjelang kedatangan Yesus kedua kali yang sudah di ambang pintu,
maka keadaan dunia dilanda dengan krisis total (krisis ekonomi dan
krisis di bidang lainnya), sehingga tidak bisa mempersiapkan yang
lain dan hanya
bergantung pada adonan tanpa ragi
(bergantung pada Firman pengajaran yang benar), seperti dulu Israel
dipelihara dengan manna dari Surga. Kalau sudah terjadi krisis
ekonomi, maka akan terjadi krisis lainnya, termasuk krisis kasih.
"Saat
ingat dulu waktu terjadi krisis ekonomi di jaman pemerintahan Bapak
Presiden Habibie, terjadi penjarahan-penjaharan, ini benar-benar
tidak ada kasih lagi. Karena kelaparan, mereka membuka tokonya orang
lain dengan paksa, mengambil barang-barangnya. Kalau dulu masih
membeli, tetapi saat krisis ekonomi sudah tidak ada kasih lagi.
Inilah keadaan dunia menjelang kedatangan Tuhan Yesus kedua
kali"
Sekarang,
banyak kali orang Kristen menghina Firman pengajaran (Firmannya
terlalu lama, ke gereja seminggu tiga kali dan sebagainya), tetapi
nanti mereka akan benar-benar membutuhkan Firman pengajaran, tetapi
saat mencari, sudah tidak mendapatkan lagi. Ini kurang ajarnya
setan. Saat Firman masih berkelimpahan, orang Kristen ditipu,
sehingga tidak mau mencari Firman dan malah menghina Firman. Ia
tidak tahu bahwa nanti semuanya tidak akan bisa mengatasi krisis.
Seperti dulu Israel hidup dari manna selama 40 tahun, nanti ini akan
terjadi lagi di padang gurun dunia.
Hanya adonan tanpa ragi
(Firman pengajaran yang benar) yang mampu memelihara kehidupan kita
secara jasmani dan rohani di tengah krisis dunia di akhir
zaman. Dengan
kata lain:
- kita
hidup dari Firman pengajaran benar.
Seperti ayat mengatakan 'manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari perkataan yang keluar dari
mulut Allah'.
Ini
nanti akan terbukti!
"Saya
yakin semuanya akan mencari Firman pengajaran yang benar, sekalipun
sekarang banyak yang menolak. Nanti mendekati krisis dan waktunya
sudah di ambang pintu, orang-orang akan membutuhkan Firman
pengajaran yang benar."
- Firman
pengajaran benar memberi
KELEPASAN
kepada kita DARI
KRISIS EKONOMI DAN KRISIS TOTAL
yang melanda dunia akhir jaman. Kita terpelihara secara jasmani dan
rohani, bahkan sampai hidup kekal selama-lamanya.
Inilah
kelepasan
kedua
(kelepasan
dari krisis ekonomi)
oleh kekuatan adonan tanpa ragi. Tadi, kelepasan
pertama
oleh kekuatan darah adalah kita terlepas dari penderitaan, kesusahan
dan air mata, sedangkan Firaun dan orang Mesir mengalami kematian
anak sulungnya (hidup dalam kesusahan dan penderitaan). Apalagi bagi
Firaun, anak sulung merupakan pewaris tahtanya.
Sebab itu,
hari-hari ini, jangan bergantung dari gaji, perusahaan dan
sebagainya, tetapi kita belajar hidup bergantung dari Firman
pengajaran yang benar. Artinya:
kita hidup benar sesuai Firman. Contoh:
- kalau
Firman megajarkan tentang perpuluhan dan persembahan khusus, kita
harus melakukannya.
- kalau
Firman mendorong kita untuk berkorban, kita harus melakukannya.
- kalau
Firman mengajarkan untuk hidup benar, maka kita tidak boleh korupsi
dan sebagainya.
Kalau
untuk soal perpuluhan masih belum bisa, berarti masih bergantung
pada uang, bukan bergantung pada pengajaran benar.
- Keluaran
12: 40-41
12:40.
Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat
ratus tiga puluh tahun. 12:41.
Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat
pada hari itu
juga, keluarlah
segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
'tepat
pada hari itu'=
tepat
pada waktuNya.
Kita tinggal menunggu waktuNya Tuhan. Kalau masih 429 tahun 10
bulan, berarti belum lepas. Sampai tepat
430 tahun, baru lepas. Ini waktuNya Tuhan, jangan
tentukan waktu sendiri!
Selama 'empat
ratus tiga puluh tahun'
bangsa Israel dicambuk, dipukuli oleh Mesir (Israel menderita selama
430 tahun di Mesir), ini menunjuk pada percikan darah.
Persiapan
ketiga dalam 'waktu
yang sudah diambang pintu':
harus
mengalami percikan darah/sengsara
daging tanpa dosa/sengsara daging karena kehendak Tuhan/mengalami
ujian.
Mengapa
harus mengalami percikan darah/mengalami ujian?
Supaya mengalami
peningkatan rohani,
sampai kepada kesempurnaan.
Yakobus
5: 7-11 5:7.
Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah
sampai kepada kedatangan Tuhan!
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan
ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim
semi. 5:8. Kamu juga harus bersabar
dan harus meneguhkan
hatimu,
karena kedatangan Tuhan sudah dekat! 5:9. Saudara-saudara,
janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya
kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang
pintu. 5:10. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan
kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. 5:11.
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
telah bertekun;
kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa
yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan
maha penyayang dan penuh belas kasihan.
'meneguhkan
hatimu'=
kuat dan teguh hati. 'Tuhan
maha penyayang dan penuh belas kasihan'=
Yesus sebagai Imam Besar.
Contohnya adalah Ayub. Ayub
mengalami ujian habis-habisan supaya ia timbul sebagai emas= kita
mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti Yesus (kayu disalut dengan emas murni). Tabut perjanjian
yang terbuat dari kayu penaga (manusia daging) harus disalut dengan
emas, salah satunya adalah lewat percikan darah/ujian. Tabut
perjanjian yang terbuat dari kayu penaga dan disalut emas murni luar
dan dalam menunjuk pada mempelai
wanita.
'emas
murni'
(manusia
rohani),
yaitu:
- sabar=
- sabar
dalam penderitaan,
tidak bersungut, tidak saling menyalahkan, tetapi selalu mengucap
syukur.
Kalau kita banyak mengomel saat dalam penderitaan
(tidak
sabar),
kita berhadapan dengan Hakim
yang adil
(malaikat maut) untuk menghukum dan membinasakan. Alangkah
menderitanya, karena sudah ada dalam penderitaan, tetapi masih
dihukum lagi.
Sebaliknya, kalau kita sabar
dan mengucap syukur, kita akan berhadapan dengan Imam
Besar
yang pengasih dan penyayang.
- sabar
dalam menanti waktuNya Tuhan,
seperti Petani yang bersabar menunggu hasil panen.
Artinya:
kita tidak membuat jalan sendiri di luar Firman Tuhan. WaktuNya
Tuhan tepat, 'setelah
empat
ratus tiga puluh tahun, tepat hari itu juga Bangsa Israel keluar
dari Mesir'.
Jalan
keluar di luar Firman Tuhan, itu bukan jalan keluar (hanya
sepertinya saja selesai), tetapi sesungguhnya merupakan jalan
buntu dan kebinasaan. Contoh:
tidak punya uang, malah melakukan korupsi untuk membayar sesuatu.
Sepertinya bisa membayar sesuatu, tetapi sebenarnya itu jalan
buntu. Nanti dia akan terbentur dengan masalah-masalah yang lebih
hebat lagi, di tambah dengan kebinasaan.
- kuat
teguh hati=
- tetap
berpegang teguh
ajaran yang benar apapun resikonya,
- tetap
setia berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan,
- tetap
menyembah Tuhan.
- Tekun:
- terutama
ketekunan
dalam kandang penggembalaan
(ruangan suci)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- pelita
emas=
ketekunan dalam Ibadha Raya,
- meja
roti sajian=
ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci,
- mezbah
dupa emas=
ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Hasilnya:
tubuh, jiwa dan roh kita bersekutu/melekat pada Allah Tritunggal,
sehingga kita menjadi tenang
dan bisa berdoa.
Kalau tidak tenang, kita tidak akan bisa berdoa.
- saat
dalam ujian,
kita harus tetap bertekun.
- kita
juga bertekun dalam menantikan
kedatangan Yesus
kedua kali.
Kita
jangan berhenti sampai Tuhan Yesus datang kembali ke dua kali.
Kalau
kita sudah sabar,
kuat hati dan tekun
maka emasnya akan keluar. Sabar, kuat hati dan tekun= mengulurkan
kedua tangan kepada Tuhan
dan Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung yang pengasih dan
penyayang juga akan mengulurkan
tanganNya kepada kita.
Inilah
yang ditunggu Tuhan
yaitu sabar, kuat teguh hati dan tekun. Tidak peduli seberapa besar
masalah kita dan seberapa mustahil masalah kita (sekalipun sudah
hancur-hancuran seperti Ayub).
Hasilnya:
- Ibrani
4: 16
4:16.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada
waktunya.
Keluaran
12: 41 12:41.
Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat
pada hari itu juga,
keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
Hasil
pertama: Tangan Imam Besar sanggup memberikan
kelepasan dari segala masalah=
menyelesaikan segala masalah yang mustahil tepat
pada waktuNya.
- Pengkhotbah
3: 11
3:11.
Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya,
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia
tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal
sampai akhir.
Hasil
kedua: Tangan Imam Besar sanggup untuk menjadikan
semua indah dan berhasil pada
waktuNya.
Jangan berputus asa, tetapi kita harus bersabar, kuat teguh
hati dan tekun, kita hanya berkata 'terserah,
Kau Tuhan'.
- 1
Petrus 5: 6
5:6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya
pada waktunya.
Hasil
ketiga: Tangan Imam Besar sanggup meninggikan
kita
tepat
pada waktuNya.
Artinya:
- Kita
dipulihkan
seperti Ayub dipulihkan 2 kali (jasmani dan rohani dipulihkan).
- Tuhan
memakai
kita
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir= pelayanan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna.
- kita
disucikan
dan diubahkan
sampai satu waktu menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia. Kita
benar-benar diangkat
dan ditinggikan
di awan-awan yang permai untuk bertemu Yesus sebagai Mempelai Pria
Surga= kita
menjadi mempelai wanita
yang siap mengalami KELEPASAN
DARI DUNIA
ini sampai ke awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus.
Tadi, begitu terjadi kematian anak sulung (maut datang),
di Mesir terjadi seruan yang hebat, sedangkan Israel bersorak
sorai keluar dari Mesir. Nanti, ini akan terjadi juga. Gereja
Tuhan keluar dari dunia ini dalam kesempurnaan. Salah satu
kesempurnaan adalah lidah tidak bersalah (tidak salah dalam
perkataan lagi), hanya menyeru 'Haleluya'.
Kita menjadi sempurna atau menjadi mempelai wanita Tuhan
yang terlepas dari dunia dan diangkat di awan-awan untuk bertemu
dengan Yesus sebagai mempelai pria surga, dengan sorak sorai
'Haleluya'.
Suara ini benar-benar dahsyat!
Wahyu
19: 6-7 19:6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi
raja. 19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba,
dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
'telah
menjadi raja'
= Raja segala raja.
'perkawinan
Anak Domba telah tiba'
= pertemuan di udara.
Inilah
satu tubuh yang sempurna dengan satu suara 'Haleluya'
dari empat penjuru bumi. Sementara di dunia ini ('yang
dbawah')
terjadi seperti Mesir, yaitu terjadi seruan yang hebat menurut
bahasa masing-masing. Tetapi, kita 'Yang
di atas'
hanya 1 kata yang sama 'Haleluya'
(satu tubuh dengan satu suara).
Biarlah
di waktu yang dekat ini, kita sabar, kuat teguh hati dan tekun, maka
Tuhan akan menolong, menjadikan semuanya indah dan meninggikan kita
tepat pada waktuNya.
Serahkanlah
waktu yang singkat ini kepada Tuhan!:
- diberi
tanda
darah
supaya kita terlepas
dari dosa,
- diberi
adonan
tanpa ragi
supaya kita terlepas
dari krisis dunia,
sehingga kita bergantung pada Firman,
- kita
memang akan mengalami percikan
darah,
tetapi kita harus berubah menjadi emas= kita harus sabar, kuat teguh
hati dan tekun, sehingga kita terlepas
dari dunia
ini. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan juga
mengulurkan tangan kepada kita untuk membuat semua indah tepat
pada waktuNya.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|