Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Memasuki tahun 2020, kita mulai dengan firman Allah yang kekal supaya setiap langkah hidup kita menuju hidup kekal.

Wahyu 10:8
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

Malaikat = gembala. Gulungan kitab yang terbuka = pembukaan rahasia firman Allah.
Jadi seorang gembala dipercaya pembukaan rahasia firman Allah oleh Yesus Gembala Agung. Firman penggembalaan adalah firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan/ teratur, dan diulang-ulang sehingga:
  • Menjadi komando bagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat tahu apa yang harus diperbuat dan apa yang tidak boleh diperbuat, sehingga tidak tersandung atau terjatuh dalam dosa-dosa. Juga memberi arah dalam perjalanan rohani menuju Yerusalem baru, supaya tidak tersesat.
  • Menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dengan dua rasa yaitu rasa pahit dan manis, untuk menumbuhkan/ meningkatkan kerohanian sidang jemaat.

Wahyu 10:9
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Firman penggembalaan sama dengan tongkat gembala = tongkat pengukur untuk mengukur kerohanian diri sendiri supaya mencapai ukuran Tuhan, bukan untuk menghakimi orang lain. Ini sama dengan meningkatkan kerohanian kita supaya memenuhi ukuran Tuhan sampai kesempurnaan.

Mengapa kerohanian kita harus diukur (harus meningkat dalam kerohanian sampai sempurna)?
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Sebab kita akan menghadapi kegoncangan-kegoncangan di segala bidang di tahun-tahun yang akan datang, yang semakin meningkat sampai melampaui ukuran pikiran kita, sampai puncaknya saat antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.

Jika tidak memenuhi ukuran (tidak meningkat rohani), maka pasti akan ikut tergoncang, hancur, sampai masuk aniaya antikris. Ada dua kemungkinan:
  • Sebagian kecil (sedikit) yang tidak mau menyembah antikris, tetap menyembah Yesus, maka akan diinjak-injak oleh antikris, mengalami siksaan yang di luar ukuran pikiran manusia, sampai dipancung kepalanya, tetapi akan dibangkitkan saat Yesus datang kedua kali.
  • Banyak yang menyangkal Yesus dan menyembah antikris, maka tidak diinjak-injak oleh antikris, malah menginjak-injak anak-anak Tuhan, sehingga menjadi sama dengan antikris dan akan dibinasakan saat Yesus datang kedua kali.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan supaya kita tidak tergoncang dan tidak masuk aniaya antikris selama 3,5 tahun, tidak binasa:
  1. Kita harus meminta dan memakan gulungan kitab yang terbuka.
    Wahyu 10:8-9
    10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
    10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

    Meminta = berdoa untuk memohon pembukaan rahasia firman Allah/ firman penggembalaan sebagai makanan rohani.

    Meminta menunjuk suatu kebutuhan yang mendesak, seperti anjing menjilat remah-remah roti, sehingga yang pahit terasa manis, kita bisa menikmati firman penggembalaan, maka hidup kita berangsur-angsur menjadi manis.
    Jika kita meminta, maka Tuhan akan memberi pembukaan rahasia firman untuk dimakan.

    Memakan = mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, sampai mempraktikkan. Jika kita bisa mendengar sampai dengar-dengaran pada firman penggembalaan, berarti kita sudah tergembala dengan benar dan baik.

    Syarat tergembala dengan benar dan baik:
    • Selalu berada dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita emas = ketekunan dalam kebaktian umum.
      • Meja roti sajian = ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci
      • Mezbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan.
    • Mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan.

    Maka kita mengalami penyucian perut hati (batin) dan mulut (lahir) = penyucian tubuh, jiwa, roh kita.

    1 Korintus 5:11
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang (1)cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala, (4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    Ini sama dengan penyucian dari 6 dosa yang mendarah-daging:
    • Dosa yang mengikat tubuh: cabul (kawin-mengawinkan, percabulan, nikah yang salah), mabuk (dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba).
    • Dosa yang mengikat jiwa: kikir (tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan), pemfitnah (benar jadi salah, salah jadi benar), penipu (dusta, memperdaya).
    • Dosa yang mengikat roh: penyembah berhala (percaya/ berharap pada sesuatu selain Tuhan: uang, kedudukan, manusia, setan, dll).
    Jadi penyucian tubuh, jiwa, roh oleh firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam kandang penggembalaan, sampai tidak ada berhala lagi, kita hanya percaya berharap Tuhan, hanya mengandalkan Tuhan, hanya melihat Tuhan.

    Ulangan 32:10-12
    32:10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
    32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
    32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

    Seperti bangsa Israel menuju Kanaan (negeri perjanjian) harus melintasi padang gurun, maka Tuhan ijinkan juga gereja Tuhan di akhir jaman hidup di dalam dunia seperti padang gurun, untuk menuju Yerusalem baru.

    Sebenarnya Tuhan menciptakan dunia yang baik, tetapi dirusak oleh setan sehingga menjadi padang gurun yang tandus dan banyak binatang buas.

    Tuhan ijinkan semua terjadi supaya kita bisa tergembala dengan benar dan baik. Kita bisa berada di kandang penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah) serta mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, sehingga tubuh, jiwa, roh kita disucikan sampai tidak ada berhala, hanya mengandalkan Tuhan, hanya percaya berharap Tuhan, hanya melihat Tuhan. Maka Tuhan juga melihat kita, memperhatikan kita seperti biji mata-Nya sendiri sehingga Tuhan mendukung kita di atas kepak sayap burung nasar yang besar (= pelukan tangan belas kasih Tuhan).

    Dari mana kita mendapatkan sayap burung nasar yang besar? Lewat ujian/ kegoncangan/ badai di lautan dunia. Seperti anak burung nasar yang digoyangbangkitkan sarangnya sampai jatuh dari sarangnya supaya belajar terbang, sampai mendapat dua sayap burung nasar yang besar.

    Tuhan akan mendukung kita diatas kepak sayap burung nasar yang besar untuk membawa kita melintasi badai di lautan dunia, yaitu pencobaan-pencobaan dalam bentuk:
    • Dosa-dosa sampai puncak dosa (makan-minum dan kawin-mengawinkan) yang datang sekonyong-konyong. Kita tetap hidup benar dan suci.
    • Kehancuran nikah dan buah nikah, mulai dari pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, dll.
      Menghadapi kegoncangan dalam nikah, hadapi dengan kesetiaan, saling mengaku dan saling mengampuni. Maka ada ketenangan dalam rumah tangga, berkat Tuhan akan datang. Jika bertengkar, air bah yang datang.
    • Ajaran palsu, gosip-gosip, hadapi dengan berpegang teguh pada firman pengajaran benar (= memihak Tuhan).
    • Masalah-masalah yang mustahil, yang di luar pikiran manusia. Tuhan sanggup menyelesaikan masalah mustahil tepat pada waktunya. Tuhan sanggup menjadikan yang hancur menjadi baik.

    Wahyu 10:11
    10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

    Setelah meminta dan memakan firman penggembalaan, kita harus bersaksi kepada yang lain sebab masih banyak orang yang belum mengenal penggembalaan/ firman pengajaran yang benar.

  2. Kita harus memenuhi ukuran bait suci Allah (rumah Allah).
    Wahyu 11:1
    11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

    1 Korintus 3:16
    3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

    Bait suci Allah (rumah Allah) adalah kehidupan kita yang sudah dibeli/ ditebus oleh darah Yesus yang mahal.

    1 Korintus 6:19-20
    6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
    6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

    Rumah Allah adalah rumah doa [Matius 21:13a] = tempat ibadah pelayanan kepada Tuhan. Jadi kita ditebus oleh darah Yesus yang mahal untuk beribadah melayani Tuhan. Hidup kita bukan milik kita sendiri tetapi haknya Tuhan. Ibadah pelayanan adalah haknya Tuhan atas kehidupan kita dan merupakan kewajiban kita kepada Tuhan.

    Jika kita mengabaikan ibadah pelayanan, tidak mau beribadah melayani Tuhan, sama dengan hutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apa pun juga (berarti hukuman dan kebinasaan), sama dengan membuat Tuhan cemburu.

    Keluaran 20:4-5
    20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
    20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

    Kidung Agung 8:6
    8:6 --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati (alam barzakh, TL), nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

    Cemburu Tuhan bagaikan api neraka. Jadi mengabaikan ibadah pelayanan, tidak beribadah melayani Tuhan, sama dengan memasukkan diri ke dalam api neraka.

    Ibadah pelayanan adalah meterai atau janji kepada Tuhan, sama dengan tandatangan kontrak dengan Tuhan. Mulai pelayanan dalam nikah, dalam penggembalaan, dst. Jika kita abaikan (= ingkar janji), sama dengan tandatangan kontrak dengan maut.

    1 Timotius 6:6
    6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

    Ukuran ibadah pelayanan adalah harus disertai rasa puas/ senang (memberi keuntungan besar), yaitu jika dalam ibadah pelayanan kita bisa memuaskan/ menyenangkan Tuhan, maka Tuhan akan memuaskan/ menyenangkan kita.

    Lukas 17:7-8
    17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Tanda ibadah pelayanan yang memuaskan Tuhan:
    • Berikat pinggang = ibadah pelayanan dengan setia dan benar.
      Yesaya 11:5
      11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    • Tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban.

    Ini sama dengan memberi makan minum Tuhan, memuaskan/ menyenangkan hati Tuhan dan sesama. Maka Tuhan juga akan mengikat pinggang-Nya (melayani kita dengan setia dan benar) untuk memberi keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar (tangan belas kasih Tuhan) yang besar, untuk menaungi kita.

    Mazmur 17:7-8
    17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
    17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

    Pelukan tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara kita yang kecil tidak berdaya di tengah kesulitan/ ketandusan padang gurun dunia, secara ajaib, dari tidak ada menjadi ada.
    Contoh: Yusuf dipenjara di liang tutupan, tetapi bisa terpelihara, bahkan mendapat kedudukan tinggi.

    Pelukan tangan Tuhan juga menghangatkan, membahagiakan kita.

  3. Kita harus memenuhi ukuran mezbah dupa emas (doa penyembahan).
    Wahyu 11:1
    11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah (sembahyang, TL) di dalamnya.

    Doa penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan, menjadi rumah doa. Kita harus banyak menyembah Tuhan.
    Jika tidak menyembah Tuhan, maka akan menjadi sarang penyamun, tempat roh jahat, najis, pahit.

    Ukuran doa penyembahan:
    • Di taman Getsemani, Yesus berkata: "Ya Abba, ya Bapa" = jujur. Jika 'ya' katakan 'ya', 'tidak' katakan 'tidak'; 'benar' katakan 'benar', 'tidak benar' katakan 'tidak benar'. Jangan sembunyi-sembunyi, jangan berpolitik.

    • Sunyi senyap = damai sejahtera, tenang.
      Wahyu 8:1-3
      8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
      8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
      8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

      Tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan (kuatir, takut, pahit, benci, dll), hanya merasakan kasih Allah.

    Jika kita bisa menyembah Tuhan dengan kejujuran dan ketenangan, maka kita dekat dengan Tuhan.

    Mazmur 62:2-3
    62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
    62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

    Kita jauh dari antikris dengan sayap kekejian (keji = jahat, menipu, perbuatan hina, dll). Sayap ketenangan dalam doa penyembahan untuk melawan sayap kekejian dari antikris.

    Daniel 9:27
    9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

    Kita dekat dengan Tuhan = berada di atas gunung batu, tempat burung nasar.

    Ayub 39:30-33
    39:30 Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
    39:31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
    39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
    39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."

    Kalau kita menyembah Tuhan, maka dua sayap burung nasar akan membubungkan kita ke gunung batu yang tinggi. Burung nasar terbang ke gunung yang tinggi dan membuat sarang untuk berkembang biak, menunjuk suatu kebutuhan. Biarlah doa penyembahan menjadi kebutuhan (kegemaran) kita di tahun-tahun mendatang. Tahun 2020 adalah tahun penyembahan, kita mengalami peningkatan rohani sampai di gunung Tuhan. Hasilnya:
    • Pembaharuan seperti kaum muda.
      Mazmur 103:5
      103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

      1 Petrus 5:5-6
      5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Yaitu rendah hati dan taat dengar-dengaran.
      Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa.
      Taat dengar-dengaran pada orang tua jasmani, orang tua rohani (gembala), taat kepada Tuhan. Maka tangan Tuhan yang kuat akan meninggikan kita, semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya, di luar jangkauan pikiran kita.

    • Kita melihat (menghargai) korban Kristus.
      Ayub 39:32-33
      39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
      39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."

      Makanan burung nasar adalah bangkai, menunjuk korban Kristus.

      Yesaya 40:29-31
      40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
      40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
      40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

      Kita membutuhkan korban Kristus untuk memberi kekuatan menghadapi sayap terkulai, artinya memberi kekuatan kepada yang letih lesu, beban berat, susah payah. Semua sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Serahkan semua kelemahan, ketidakberdayaan, kemustahilan, supaya kita bisa enak dan ringan.

      Yang tersandung, jatuh dalam dosa-dosa, bisa bangkit kembali, bisa hidup benar dan suci. Yang tersandung dalam pelayanan, bisa kembali setia dan berkobar.
      Yang kecewa, putus asa, mau tinggalkan Tuhan, bisa kembali kuat teguh hati.

      Wahyu 12:14
      12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Sampai sayap burung nasar menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris. Sayap burung nasar juga akan mengangkat kita ke awan-awan yang permai, sama dengan menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus, kita bersama Dia sampai masuk Yerusalem baru selama-lamanya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Juli 2012 (Rabu Sore)
    ... capai di dunia akan sia-sia bahkan kita akan binasa bersama dunia ini untuk selama-lamanya. Sebab itu masa pertunangan adalah masa yang menentukan kita masuk perjamuan kawin Anak Domba atau tidak. Sebab itu WAKTU-WAKTU INI TIDAK BISA MAIN-MAIN LAGI. Kita harus berusaha sungguh-sungguh dalam segala hal baik dalam hal jasmani terutama dalam hal rohani ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Mei 2010 (Minggu Sore)
    ... harus dihukum mati selamanya. Tapi setelah menerima Firman penginjilan kita percaya Yesus dan diselamatkan tidak dihukum lagi. Tetapi seringkali sesudah selamat kita tidak tahu apa yang harus kita perbuat lagi dan tertidur rohaninya sehingga tertinggal saat Yesus datang kembali dan binasa bersama dengan dunia ini. Matius - . Tetapi karena ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 05 Januari 2010 (Selasa Siang)
    ... Tuhan memilih orang-orang yang akan memegang imamat. Tuhan adalah Allah yang benar Dia tidak salah memilih. Ibrani - perkataan imamat disangkutpautkan dengan kekekalan. Jadi imam-imam itu kekal tidak hanya di dunia saja tetap sampai di Sorga. Yesus menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek bukan menurut peraturan Harun sebab Yesus bukan orang Lewi. Yesus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... Alkitab Surabaya November sampai Ibadah Raya Surabaya Desember . sidang jemaat di TIATIRA Wahyu - yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Januari sampai Ibadah Raya Surabaya Januari . sidang jemaat di SARDIS Wahyu - yang mengalami kebangunan rohani ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 November 2020 (Selasa Sore)
    ... dalam geramnya yang dahsyat karena ia tahu bahwa waktunya sudah singkat. Dan ketika naga itu sadar bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Maret 2023 (Selasa Sore)
    ... raja adalah jangan memelihara banyak kuda. Ada dua pengertian kuda Kekuatan daging yaitu kepandaian kekayaan kedudukan pengalaman dll. Jika melayani dengan kekuatan daging maka gereja Tuhan akan mundur kembali ke Mesir terpengaruh oleh dunia dengan segala pengaruhnya kesibukan kesukaan kesusahan dll sehingga tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Ini sama ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2020 (Minggu Pagi)
    ... diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai ke arah perempuan itu supaya ia dihanyutkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Februari 2020 (Kamis Sore)
    ... lagi laknat dan sebagainya. Apa yang dibaharui Pembaharuan dalam tahbisan. Hamba pelayan Tuhan harus dibaharui supaya tidak ada lagi kutukan. Ada tiga macam pembaharuan tahbisan atau pembaharuan dari hamba pelayan Tuhan Yeremia a a. Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalaiHamba pelayan Tuhan yang lalai tidak setia sama dengan terkutuk. Pembaharuan tahbisan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Februari 2024 (Minggu Siang)
    ... tukang sihir ahli sihir. Keluaran - . Musa dan Harun pergi menghadap Firaun lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya maka tongkat itu menjadi ular. . Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir dan merekapun ahli-ahli Mesir itu membuat yang demikian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 September 2009 (Minggu Sore)
    ... sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu itulah perkara yang kekal yaitu Perkataan Tuhan sendiri firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Petrus Kerajaan Sorga. AD. . Perhatian utama kita haruslah untuk bisa masuk Kerajaan SorgaBagaimana kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.