Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Dalam injil Lukas 12, ada lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek--karena menutup pintu sorga bagi kita--:

  1. Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).

  2. Ayat 4-12= ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).

  3. Ayat 13-21= keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).

  4. Ayat 22-34= kekuatiran (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 April 2018).
  5. Ayat 35-48= kelengahan; tidak berjaga-jaga; lalai.

AD. 4. KEKUATIRAN
Lukas 12: 22-25
12:22.Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatirakan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?


Ayat 22-23= yang biasa dikuatirkan adalah hal-hal tentang kehidupan jasmani, yaitu: apa yang dimakan, diminum, dipakai--kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi ada kehidupan yang rohani yang sering kita lupakan, padahal itulah yang terpenting karena hidup rohani menyangkut kehidupan masa depan sampai hidup kekal selamanya. Jasmani baik, hebat, tetapi belajar dari Musa, dia tidak bisa melayani dua orang, dan kehilangan semuanya.

Jadi ada dua macam kehidupan kita: jasmani dan rohani. Berarti ada dua macam makanan--tadi yang dikuatirkan adalah soal makanan--:

  1. 1 Petrus 1: 24
    1:24. Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumputdan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

    Yang pertama: makanan jasmaniyaitu suku rumput-rumputan: padi, gandum dan lain-lain.

    Jika kita hanya makan padi/beras, hidup kita juga akan sama seperti rumput, yang berbunga--hebat--, tetapi cepat kering dan terbakar habis--gagal di dunia sampai binasa selamanya.

    Misalnya pandai, tahu-tahu linglung; kaya, tahu-tahu habis; jadi bintang lapangan, akhirnya habis--lebih rendah dari burung. Burung gagak mati tidak masuk neraka, tetapi manusia yang hanya jasmani saja, akan mati dan masuk neraka--lebih rendah dari burung gagak.

    Oleh karena itu ada makanan yang kedua.

  2. 1 Petrus 1: 25
    1:25.tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firmanyang disampaikan Injil kepada kamu.

    Yang kedua: makanan rohani,yaitu firman Allah yang benar dan kekal. Hati-hati dalam mendengar firman!

    Jai, kita harus makan firman Allah yang benar dan kekal, artinya: mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman Allah yang benar dan kekal.
    Makan nasi, silahkan, tetapi sesudah itu jangan lupa bagian rohani harus makan firman.

    Proses makan firman:

    1. Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman Allah yang benar dengan sungguh-sungguh; tidak main-main.
    2. Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman Allah yang benar.
    3. Roh Kudus menolong kita untuk percaya/yakin pada firman Allah; firman menjadi iman yang benar di dalam hati.
      Iman yang benar sanggup menjadi remuntuk kita tidak berbuat dosa.

    4. Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan firman Allah yang benar; kita hidup dari iman.
      Seperti Abraham, ia punya iman, sekalipun ia sudah tua, tubuhnya lemah, isterinya sudah mandul, tetapi ia praktik firman Allah--dia hidup dari iman dan mendapat Ishak.

      Sesudah itu Ishak disuruh untuk dipersembahkan. Dia tetap percaya dan praktik firman. Karena itu Abraham diangkat menjadi bapa iman.

      Kita juga, dengar firman sampai percaya--jadi iman di dalam hati; buktinya: jadi rem, tidak gampang berbuat dosa lewat perkataan dan pandangan; tidak menabrak lagi. Waktu latihan mau balas SMS dan lain-lain, tunggu nantilah, latihan hanya setengah jam. Itu berarti ada rem untuk tidak berbuat salah. Sampai kita praktik firman; hidup dari iman.

Hidup dari iman menentukan masa depan kita; bukan otak yang menentukan.

"Boleh pandai, hebat. Tadi kesaksian, saya bersyukur kepada Tuhan. Untuk sekolah swasta memang susah untuk mencapai ranking Jawa Timur. Dulu saya jadi guru di swasta juga. Saya tidak bisa kasih angka sembilan kalau tidak benar-benar pintar. Kalau biasa-biasa delapan, kalau Lempin-El enam--angka manusia. Kalau murid benar-benar pintar, saya kasih sembilan. Ternyata penilaian saya benar, murid saya ranking Jawa Timur tahun 1986-1987. Bagus. Tetapi tadi kesaksian, biarpun hebat, tangan manusia itu terbatas, mau ditambahi apapun, menjangkau masa depan tidak bisa. Untuk menjangkau masa depan harus pakai iman . Bukan hanya masa depan di dunia, tetapi sampai ke sorgapun juga dengan iman."

Jadi hidup dari iman menentukan hidup kita sampai hidup kekal. Kepandaian, kekayaan tidak bisa menjangkau hidup kekal. Tuhan tolong kita semua.

Kalau kuatir, berarti hidup tanpa iman, dan tidak bisa menambah sehastapun jalan pada hidupnya, apalagi mau masa depan yang hebat dan masuk sorga.
Lukas 12: 25
12:25. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannyadapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?

'Sehasta'= satu langkah; satu denyut jantung.
Kekuatiran ini harus dilawan!Yang penting dengar firman, mengerti, yakin, dan praktikkan, itu saja. Selanjutnya iman; tangan Tuhan yang bekerja. Kalau berpikir: nanti..kalau...itu berarti tangan sendiri. Tidak usah! Serahkan semua!

Kuatir sama dengan hidup tanpa iman; tidak punya ukuran hasta--nanti hasta merupakan ukuran dari Tabernakel--, berarti tidak punya ukuran kerajaan sorga.

Tidak bisa menambah sehastapun langkah pada hidupnya artinya:

  • Merugikan hidup secara jasmani. Kalau kuatir, hormon mulai bekerja tidak benar; memperpendek umur. Seperti Israel, ingin daging dan Tuhan kasih, tetapi saat daging ada di mulut mereka mati. Apa gunanya?

  • Tidak ada hidup rohani: tidak tenang, tidak ada damai sejahtera; letih lesu, beban berat, susah payah, dan banyak air mata.
  • Tidak ada kehidupan kekal--masuk neraka--, berarti lebih rendah dari burung gagak. Biar pintar, kaya, dan hebat, kalau masuk neraka, ia lebih rendah dari burung gagak. Tidak ada artinya.

Kalau sorga, berarti ada jasmani dan rohani.

Kalau kita hidup dari iman--tanpa kekuatiran--, kita justru menambah sehasta pada jalan hidup kita; ada langkah-langkah masa depan sampai hidup kekal.
Karena itu sangat sayang sekali kalau saat ibadah semacam ini kaum muda hanya mau hura-hura, tidak mau firman.

Mendengar dan membaca pelajaran, bagus, tetapi kalau tidak ada hasta/iman, tidak ada gunanya. Tetapi kalau mendengar firman, ada iman, semuanya bisa sekalipun mungkin tidak bisa sekolah.
Karena itu jangan abaikan mendengar firman Allah yang benar!

MKalau mendengar ajaran yang tidak benar juga tidak ada gunanya; sama dengan diberi racun, tidak ada imannya juga, tidak ada hasta; malah mengomel, merasa merasa benar sendiri dan menyalahkan orang lain.

Ini pelajaran menarik sekali. Hidup dari iman menambah sehasta dalam hidup kita.

Ukuran hasta ini dipakai untuk membangun Tabernakel. Musa naik ke gunung Sinai, lalu Tuhan memperlihatkan sorga kepadanya dan Tuhan perintahkan untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel/kemah Suci (Keluaran 25-40), supaya di bumi sama seperti di sorga.
Kalau mau tahu sorga, kita belajar dari Tabernakel.

Keluaran 25: 10
25:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hastapanjangnya, satu setengah hastalebarnya dan satu setengah hastatingginya.

Dulu ukuran hasta untuk membangun Tabernakel, sekarang artinya: kalau kita hidup dari iman--ada ukuran hasta--, kita akan dipakai dalam pembangunan Tabernakel rohani; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga; kegerakan Roh Kudus hujan akhir, mulai dari nikah. Banyak yang di gereja menjadi aktivis rohani, tetapi di rumah membuat orang tua susah. Ini tidak benar.

Karena itu kegerakan dimulai dari nikah--sebagai anak: taat pada Tuhan dan orang tua; meringankan beban orang tua; fungsinya seperti tangan dan kaki, kalau anak tidak taat, susah, seperti tubuh dan kepala tanpa tangan dan kaki. Kemudian melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai.

Kalau di penggembalaan masih bingung, lalu melayani antar penggembalaan, penggembalaannya justru hancur. Pelayanan itu memang dari kecil, bukan langsung besar. Di penggembalaan saja belum mantap, apalagi melimpah, pohonnya sudah dibawa ke mana-mana, pasti kering. Tetapi kalau semua sudah mantap dan berbuah, buahnya itulah yang dibawa, dan nanti akan berbuah lagi. Jangan pohonnya yang dibawa!

Kalau sudah dipakai oleh Tuhan, hidup kita akan mulai naik, semuanya naik, tidak ada yang turun. Semakin dipakai, semakin naik--dari kecil jadi besar; tidak ada menjadi ada--,sampai naik ke sorga. Harusnya rumusnya begitu.

"Saya dua puluh tiga tahun di Malang, saya lihat orang yang dulunya sederhana, sekarang naik. Tetapi ada juga yang turun karena salahnya sendiri yaitu melawan. Umumnya yang melayani ya makin naik."

Matius 21: 1-5
21:1. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2. dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3. Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
21:4. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5. "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

Kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan perjalanan Yesus terakhir ke Yerusalem dengan menunggangi keledai muda--sekarang menuju Yerusalem baru.

Keledai muda= bangsa kafir; kaum muda bangsa kafir, atau orang tua yang selalu dibaharui.
Arahnya ke Yerusalem; sekarang Yerusalem baru.

Syaratnya: keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar, artinya tergembala pada firman pengajaran yang benar/pribadi Yesus; selalu berada di dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kejadian 49: 11
49:11. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggurdan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Kalau mau ditunggangi Yesus, kita harus selalu berada di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:

  • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah kaum muda.
  • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
  • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.

Tekun= tidak bisa dihalangi.
Kandang penggembalaan= ruangan suci.
Di dalam kandang penggembalaan kita mengalami penyucian dari kekafiran:

  • Kenajisan--seperti babi yang sudah dimandikan kembali ke kubangan; perbuatan dosasampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kaum muda hati-hati, jangan salah dalam menikah! Terutama perhatikan pokok anggur yang benar! Kalau tanpa pokok anggur, berat.

  • Anjing menjilat muntah= perkataan dusta, kasar, porno dan lain-lain.
  • Kekuatiran, yang membuat kikir dan serakah.
    Kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
    Kita sudah dibeli/ditebus dengan darah Yesus, lalu Tuhan mau pakai, tetapi kita tidak mau, berarti kita berutang darah. Jangan!

    Coba pikir, kita kikir dan serakah atau tidak? Satu hari Tuhan beri waktu dua puluh empat jam, untuk Tuhan berapa jam? Apa sudah tidak ada waktu? Kalau tidak ada waktu, berarti hutang darah. Tuhan sudah membeli kita untuk jadi rumah doa.

    Nanti setiap hari kita di Bait Allah mengingat masa yang darurat, karena itu sekarang mari bertekun supaya kita disucikan. Kalau sudah tidak ada tabiat kuatir, maka kita bisa memberi sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima.

Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan iman--lebih bahagia memberi dari pada menerima:

  • Mulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Mulai dari gembala.
  • Memberi waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan uang.
  • Sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, untuk ditunggangi Yesus.

Ditunggangi berarti menempatkan Yesus sebagai Kepala. Dia adalah Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Memang sengsara daging saat ditunggangi; ada pengorbanan-pengorbanan, tetapi tidak apa-apa, kita sedang meletakkan Yesus sebagai Kepala.

Hubungan kepala dengan tubuh adalah leher. Leher menunjuk pada doa penyembahan. Artinya: kita hanya berdoa menyembah Tuhan, serahkan pada Tuhan; kita hidup dari iman. Jangan putus asa kalau tidak bisa apa-apa. Kita berusaha, tetapi ditambah dengan berdoa.

"Tadi kesaksian, dia pandai tetapi merasa tidak mampu dan selalu minta didoakan."

Kita menyembah Tuhan; berserah dan berseru kepada Tuhan, menyerahkan segala kelemahan dan keterbatasan kita secara jasmani dan rohani. Itu namanya iman. Yang penting kita sudah mengikuti jalurnya Tuhan: dengar firman sampai praktik firman. Kita dipakai oleh Tuhan, sekarang tinggal berserah dan berseru pada Tuhan.

Kita hanya menyerahkan kelemahan dan kekurangan kita baik secara jasmani dan rohani--kalah menghadapi dosa, tidak setia, kalah menghadapi teman. Dia mati di bukit Tengkorak; Dia rela mati untuk membuktikan Ia menjadi Kepala yang bertanggung jawab atas hidup kita; Dia mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita.

Apa yang tidak bisa dijangkau oleh tangan kita, serahkan pada Tuhan, biar tangan Roh Kudus yang menolong kita.
Hasilnya:

  1. Efesus 5: 29
    5:29. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

    Hasil pertama: tangan Roh Kudus mampu mengasuh dan merawati kita--seperti induk ayam menaungi anaknya yang baru menetas dan tidak berdaya.

    Kaum muda, kita hanya seperti anak ayam yang tidak bisa apa-apa. Biar banyak beras, tidak bisa makan, apalagi kalau di padang pasir.
    Anak ayam tidak bisa apa-apa. Ingat selalu! Karena itu Ia rela mati untuk kita, karena Dia ingat kita hanya debu; domba sembelihan; anak ayam.

    Biarlah tangan Roh Kudus yang menolong, memelihara kita di zaman yang sulit sampai zaman antikris, melindungi kita dari celaka marabahaya, dosa-dosa, supaya kita tetap tenang, damai sejahtera, semua enak dan ringan. Ada apapun kita tidak takut karena kita berada dalam pelukan tangan Tuhan.

    Tuhan juga sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah, memberi kebahagiaan/kehangatan sorga.
    Banyak kaum muda yang tidak hangat hari-hari ini--dingin rohani. Bahaya, ia akan mencari kehangatan di dunia--seperti Petrus ikut api dunia dan akhirnya menyangkal Tuhan. Petrus hamba Tuhan hebat tetapi dingin. Kita perlu kehangatan.

    Mungkin di rumah tidak ada kehangatan dari orang tua, tetapi jangan kecewa, masih ada tangan Tuhan yang lebih dari orang tua. Dia sanggup memeluk kita erat-erat. Bukan kita tidak cinta orang tua, tetapi kita lebih berharap Tuhan. Tangan orang tua sekalipun hebat hanya hasta--keluar dari rumah, orang tua sudah tidak tahu--, tetapi tangan Roh Kudus tidak terbatas; Dia menjamin kita. Tuhan tahu keadaan kita, serahkan pada Dia. Dia mampu melakukan apapun yang tidak bisa kita pikirkan.

  2. Efesus 5: 25-27
    5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
    memandikannya dengan air dan firman,
    5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Hasil kedua: tangan Roh Kudus memandikan kita secara dobel; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia, mulai dengan jujur--mujizat rohani.

    Dimandikan dua kali ini untuk sakit kusta. Kusta paling dekat dengan dusta--Gehazi berdusta. Seringkali kaum muda berdusta; menyembunyikan diri pada orang tua. Tetapi dampaknya ngeri. Penyakit kusta membuat jelek dan menghancurkan diri dan masa depan. Jangan berdusta mengenai apa saja!

    Kalau berbuat najis, tetapi jujur, ia masih bisa ditolong. Tetapi sekalipun suci kalau berdusta, hancur.

    Jujur adalah permulaan keubahan. Kita jujur mengaku dosa. Dan mujizat jasmani juga terjadi. Tangan Roh Kudus bisa melakukan semua yang terbatas dan mustahil bagi kita. Kuasa Roh Kudus mampu menolong kita.

    Sampai kalau Tuhan datang kita sempurna seperti Dia, tidak salah salam perkataan. Kita terangkat di awan-awan, menyembah Tuhan, kita bersama Dia selamanya.

Mari, banyak dengar firman hari-hari ini! Gunakan untuk menyembah Tuhan. Tambah waktu menyembah Tuhan! Tangan kita sangat terbatas. Saat antikris berkuasa, semakin sulit, supaya kita hanya mengandalkan Tuhan. Tangan Tuhan tidak terbatas.

Apa yang sudah tidak mungkin; apa yang sudah hancur, datang pada Tuhan, jujur apa kelemahan dan kejatuhan kita. Tangan Roh Kudus mampu menolong kita semua.
Apa keadaan kita, datang kepada Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 April 2009 (Minggu Sore)
    ... akan semakin jauh sampai nanti Tuhan di Surga dan manusia ada di neraka terpisah untuk selama-lamanya. Tidak ada kekuatan manusia yang mampu menyelesaikan masalah ini. Jalannya hanya lewat korban Kristus. Yohanes Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mampu menghapus dosa-dosa sehingga bisa mengembalikan damai sejahtera. Firman penggembalaan itu selalu MENDORONG ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2009 (Minggu Sore)
    ... lanjutkan pada apa yang harus diubahkan harus dibaharui. Jawabannya kita belajar pada pohon ara. hal yang harus diubahkan keubahan dalam nikah ini belajar dari pohon ara di taman Eden dimana daunnya dipakai untuk menutupi ketelanjangan nikah. Daun ara kebenaran diri sendiri. Praktiknya Kejadian - seperti Hawa yang memberi makan buah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 September 2017 (Selasa Sore)
    ... Tuliskanlah Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah yang jasmani mulai permulaan nikah perjalanan nikah harus dijaga kebenaran kesucian dan kesatuan nikah supaya bisa mencapai nikah yang rohani. Sampai masuk ke ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... sebagai Raja segala raja adalah pelangi mahkota kemuliaan. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja. Kehidupan yang hatinya penuh dengan kenajisan dan kejahatan seperti duri maka perbuatan dan perkataannya akan memilukan hati Tuhan memedihkan hati orang tua membuat gembala berkeluh kesah sehingga doa penyautan terhalang. Akhirnya ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juni 2014 (Selasa Sore)
    ... dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu untuk menelan Anaknya segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Yesaya Tua-tua dan orang yang terpandang itulah kepala dan nabi yang mengajarkan dusta itulah ekor. Ekor naga menunjuk ajaran palsu gosip dll. Ekor naga juga menunjuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Januari 2014 (Senin Sore)
    ... pesannya Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu Sesungguhnya hidangan telah kusediakan lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih semuanya telah tersedia datanglah ke perjamuan kawin ini. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya Perjamuan kawin telah tersedia tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sikap kedua tidak layak untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Oktober 2009 (Selasa Sore)
    ... pintu. Tetapi sekalipun pohon ara sudah melembut sudah bertunas dan berbuah kita harus tetap waspada. Mengapa demikian Wahyu sebab pohon ara masih bisa menggugurkan buah-buahnya yang mentah karena digoncang angin yang kencang seperti bintang-bintang akan berguguran. Angin kencang ini menunjuk pada pencobaan-pencobaan baik secara jasmani maupun rohani pengajaran palsu dan dosa-dosa ...
  • Ibadah Persekutuan III Makassar, 05 September 2012 (Rabu Sore)
    ... ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu. Maut kebinasaan justru bekerja dalam persekutuan hamba-hamba Tuhan yaitu lewat makanan yang tidak dikenal makanan asing sama dengan racun. Makanan asing yaitu Firman yang berbeda dengan apa yang sudah kita terima. Roma . Tetapi aku menasihatkan kamu saudara-saudara supaya kamu waspada terhadap mereka yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 September 2011 (Minggu Pagi)
    ... dan sakit dan tidak sedikit yang meninggal. Kalau kita menguji diri kita sendiri hukuman tidak menimpa kita. Ada kemungkinan saat makan dan minum Perjamuan Suci Makan dan minum Perjamuan Suci dengan cara yang tidak layak yakni mempertahankan dosa tidak merasa bersalah bahkan menantang. Akibatnya adalah tetap hidup dalam dosa dosa mendarah-daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Desember 2011 (Rabu Sore)
    ... beribadah melayani Tuhan menahbiskan diri dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kalau kita tidak menahbiskan diri dalam pembangunan tubuh Kristus kita akan dipakai untuk pembangunan tubuh babel yang akan dibinasakan untuk selamanya. Puncak ibadah pelayanan puncak tahbisan kita adalah doa penyembahan. Penyembahan leher hubungan tubuh dengan kepala. Markus pasal ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.