Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

NN

Sabtu, 12 Maret 2005
Versi Cetak Download Download

Saya bersyukur pada Tuhan atas kasihNya. Awal kelas 2 SMA, ada teman cowok saya yang mulai mendekati saya. Awalnya hanya teman biasa, tapi tiba-tiba dia mengajak saya pacaran. Karena ada yang mengganjal di hati, saya menolaknya terus.

Suatu saat, timbul perasaan suka saya padanya. Saya juga ingin pacaran dengan dia. Saya pikir wajarlah kalau pacaran usia-usia sekarang. Apalagi dengan lingkungan sekitar yang juga mendorong keinginan saya untuk menerimanya. Sebagai anak muda usia sekarang, mungkin hal itu wajar, ingin disukai dan menyukai, juga ingin ada yang melindungi dan jalan-jalan sama-sama.

Akhirnya, saya mulai memberikan respon suka pada dia, tapi tidak untuk pacaran. Belakangan hati saya semakin terdesak keinginan itu. Tapi ada yang selalu mengganjal di hati saya yang malah mendorong saya untuk mundur. Akhirnya, saya tahan dulu keingian itu dan berdoa pada Tuhan supaya semua terjadi menurut kehendakNya.

Saya berdoa "Tuhan, kalau Tuhan izinkan lanjut, biar Tuhan yang sertai, tapi jika tidak, Tuhan akhiri saja. Apa kehendakMu Tuhan? Apa aku harus benar-benar mundur? Berilah aku kepekaan dan ketaatan." Setiap kali sesudah berdoa menyembah Tuhan dan berdoa seperti tadi, saya membaca Alkitab dan Tuhan membuka rahasia FirmanNya dan hasilnya adalah "MUNDUR". Sejak itu, hati saya selalu diikuti kata harus mundur dari dia. Tapi dasar iblis dan keinginan hati, akhirnya saya tetap menjalani semua apa adanya, memberi respon positif pada dia dan doa yang saya doakan tadi, mulai saya doakan asal-asalan bahkan kalau cuma ingat.

Namun karena dorongan yang kuat untuk mundur, saya mulai mendesak dia untuk sama-sama saling mundur. Karena selama dengan dia, saya merasa tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, menomor duakan Tuhan dan hanya mementingkan diri sendiri. Padahal ini harusnya saat-saat saya untuk mendekatkan diri pada Tuhan untuk lebih melekat padaNya, menghampakan diri dan membawa jiwa-jiwa yang sesat kepada Tuhan.

Saya juga minta kekuatan pada Tuhan karena saya tahu, jika kami benar-benar mundur, saya akan hancur. Saya berdoa lagi "Tuhan, saya telah membuat keputusan untuk mundur, jika memang keputusan ini dari Tuhan, berilah jalan bagiku untuk benar-benar dapat mundur." Sebagai anak muda yang labil dan tanpa orang tua disini, saya jadi bingung, karena hati saya ingin pacaran, tapi kenapa harus mundur.

Saya menjalani semua apa adanya, sambil menanti kehendak Tuhan, karena dia tidak mau mundur dan saya juga takut melepaskan dia. Dia mendesak saya untuk tidak mundur, tapi maju. Saya hanya bilang "tidak bisa." Walaupun sebenarnya dalam hati, sangat ingin. Saat-saat dia semakin menunjukkan perhatiaannya pada saya, tiba-tiba dia SMS untuk berteman saja. Jadi, dia setuju untuk mundur.

Itu terjadi 2 minggu lalu tanggal 28 Februari 2005. Saat itu, hati saya benar-benar hancur. Saya menangis di kamar kost saya sendirian "Tuhan kok benar-benar mundur?" Saya benar-benar tidak mengira. Padahal semua baik-baik saja, tiba-tiba jadi seperti ini. Jika saya kilas balik, sungguh tidak mungkin kalau dia tiba-tiba membuat keputusan untuk mundur juga. Apalagi saat hubungan kami yang semakin baik ini. Mungkin harga dirinya terinjak karena saya selalu mendesaknya mundur. Tapi, saya yakin ini datangnya dari Tuhan, karena tidak mungkin dia berubah drastis secepat ini. Semua ini supaya saya semakin melekat pada Tuhan dan tidak hidup untuk diri sendiri, tapi untuk Tuhan. Karena Dia telah membeli saya lunas dengan darahNya, sehingga hidup saya bukan milik saya lagi, Dialah yang berkasa menentukan segalanya.

Saat saya menangis pada Tuhan, tiba-tiba ada kedamaian yang luar biasa dalam hati saya dan menghilangkan kepedihan hati saya, hingga saya bisa mengangkat tangan dan menyerahkan diri pada Tuhan. Saya makin yakin bahwa ini memang kehendak Tuhan. Saat Dia mendatangkan susah, Dia juga bertanggung jawab dengan memberi kekuatan. Namun ini bukan hal yang mudah, karena kami 1 kelas dan kami selalu bertemu setiap hari kecuali Minggu. Dan dia sudah dapat cewek baru.

Tuhan memberi jawab melalui kotbah hari Selasa tanggal 1 Maret 2005 dengan sengsara tanpa dosa, Tuhan tidak tinggalkan. Setiap kali hati saya pedih dan kesepian saya selalu ingat Mazmur 56: 9 bahwa Tuhan menghitung penderitaanku, air mataku ditampung di hatiNya, tidak dilupakan oleh Tuhan, bahkan Dia daftarkan dan pengorbanan inni tidak sia-sia. Dia tahu hati saya yang hancur. Namun, karena hati saya yang bebal, saya ragu lagi dan kotbah hari Kamis dan Sabtu meneguhkan dan menegor saya bahwa sebenarnya hubungan saya dengan dia adalah bersekongkol. Semula saya ingin lari dari kehendakNya dan tidak lagi mau taat, karena saya tidak tahan lagi. Tidak bisa bebas pacaran seperti yang lain, tidak perlu doa penyembahan pribadi, baca Firman, ke gereja dan bisa senang-senang semau mereka. Tapi Firman hari Sabtu berkata bahwa justru jika ditali, berarti ada yang punya, yaitu Tuhan Yesus dan tidak rugi. Iman saya sedang dimurnikan untuk menghasilkan emas dan dibaharui supaya beribadah bukan untuk kewajiban, tapi karena mengasihi Tuhan. Saya bersyukur, Dia buka jalan untuk mundur. Tidak semua mengalami pembaharuan dan dapat kesempatan untuk sengsara bagi Yesus. Dan Yesus memilih saya untuk mengikut salibNya. Ini adalah kemurahanNya. Walaupun akhirnya saya mungkin ditertawakan, dibenci dan diejek "sok alim", saya yakin Tuhan dipiihak saya selama saya berlaku sesuai FirmanNya.

Memang penghalang selalu ada, walupaun telah menang dalam ketaatan, yaitu ragu dan diolok teman-teman. Bahkan setelah peristiwa itu, tiba-tiba teman-teman sekelas saya banyak yang pacaran alias pasangan baru jadi. Saya suka dia, tapi saya pilih Yesus kekasih jiwa saya yang lebih berarti dari apapun. Walaupun harus menderita. Tanpa Tuhan, sampai hari ini mungkin saya masih tergeletak dan hancur. Semua bukan kuat, gagah dan kebaikkan saya, tapi semua karena Firman Tuhan yang menguatkan saya untuk bertahan dalam kekudusan dan bertekun menantikan Dia kembali. Dalam diri saya, tidak ada satupun yang bisa menyenangkan Tuhan, apalagi taat dan sengsara bagi Tuhan. Semua karena kemurahan Tuhan, Tuhan yang menyelesaikannya bagiku. Doa semalam suntuk beberapa waktu lalu juga menguatkan hati saya untuk selalu berjaga-jaga, sebab saya benar-benar merasa bahwa ini adalah masa penampian, dimana iman dan ketaatan kita diuji. Dan kita tidak akan mampu dengan kekuatan kita sendiri, tanpa Tuhan. Walaupun saat itu saya tidur bangun-tidur bangun waktu doa. Jadi sekarang bukan waktunya memikirkan kesenangan diri sendiri, terutama kita kaum muda yang menjadi sasaran Tuhan. Memang banyak keinginan dan cita-cita kita. Tapi Tuhan harus didahulukan dalam segala hal. Mengasihi Tuhan Yesus lebih dari apapun. Bukan dengan kuat dan gagah kita, tapi hanya oleh Firman, Roh, Kasih dan kemurahanNya saja. Semoga Tuhan tetapkan hati saya dalam ketaatan dan kehendakNya sampai akhir, sehingga kesaksian ini tidak menjadi sandungan bagi saudara. Amin.


Tags

Versi Cetak

Kesaksian
  • Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku (Ibu Rahayu Hadi Sumasto)
    ... mengikuti pelayanan kunjungan penggembalaan ke luar. Yah ke mana saja oleh kehendakNya saya pergi. Kasih kemurahan Tuhan Yesus selalu mencukupkan pensiunan saya yang tak begitu besar saya utamakan untuk ibadah pelayanan dan kebutuhan sehari-hari sisanya saya tabung. Saya bersyukur kepada Tuhan saya Yesus uang tabungan tersebut tak habis-habis walau hampir ...
  • Mujizat jasmani menyertai mujizat rohani yang saya alami (Sdr. Andro Abraham Damanik (GPTKK Jl. Suprapto Medan))
    ... pengerjaan skripsi saya diberikan tugas atau amanat dari kampus saya agar bersedia mengikuti Olimpiade Kedokteran Indonesian Medical Olympiad yang diadakan di Makasar Universitas Hasanudin dan sepulangnya dari Makassar saya diperhadapkan dengan ujian blok sehingga sekitar minggu saya tidak bisa menjumpai dosen pembimbing saya untuk bimbingan skripsi. Setelah itu saya menjumpai dosen ...
  • Rancangan Tuhan Selalu Baik (Ibu Wita Mertes (Jerman))
    ... rahim. Pada bulan Desember tiba-tiba saya mengalami suatu yang tidak enak dibagian bawah perut saya. Pada mulanya saya tdk ada keinginan untuk periksa ke Dokter karena saya pikir ya mungkin itu biasa buat kita kaum wanita kadang-kadang sakit kalau mau datang bulan dan nanti hilang sendiri. Tapi setelah beberapa hari ...
  • Dasyatnya Kuasa Firman Penggembalaan dan Doa Penyahutan Seorang Gembala (Bpk. Rudi)
    ... dimana saat saya mengendarai motor di tengah perjalanan ada mobil Kijang berputar arah dan tidak melihat bahwa motor yang saya kendarai sudah dekat dan akhirnya saya menabrak mobil tersebut tetapi saya masih mendapatkan kemurahan Tuhan. Saya mengalami luka pada tangan sebelah kiri saya lalu saya menelpon bapak gembala. Saat itu ...
  • Ketidaktaatan Itu Sangat Mahal Harganya (Sdri Eveline Lee, Malang)
    ... seringkali mengingatkan saya untuk tidak mandi terlalu malam supaya tidak perlu mandi menggunakan air hangat. Tetapi saya sering tidak menurut karena beralasan saya masih mau istirahat dulu ada les atau bahkan sampai ketiduran hingga agak malam karena kelelahan. Kalau sudah begitu mama yang memasakkan air panas untuk saya mandi. Saat ...
  • Keajaiban (Daniel Setyo Nugroho – siswa Lempin-el Angkatan XXIX)
    ... berbahagia untuk menceritakan sedikit pengalaman saya sebelum masuk ke Lempin-el bahwa saya dapat masuk Lempin-el hanya karena kasih kemurahan Tuhan. Tiga tahun lalu saya hampir dibunuh oleh teman saya ketika saya bekerja di Malaysia Timur. Waktu itu teman saya sangat marah karena suatu permasalahan dengan saya. Dia mabuk dan hampir ...
  • Kemurahan dan Pertolongan Tuhan yang nyata (Sdri. Regina Ayu)
    ... mengikuti seleksi masuk PTN secara nasional dan dalam e-formnya saya harus mengisi PTN. Pada pilihan pertama saya mantap mengisi UI karena sejak SMA saya ingin masuk di universitas tersebut. Namun pada pilihan kedua saya bingung karena beberapa hal dan pada saat saya berdoa akhirnya saya memutuskan untuk mengisi Unair. Saat itu ...
  • Prajurit Yesus Kristus (Sejanti)
    ... adalah seorang yang jahat. Tidak ada yang saya lakukan bagi Tuhan walaupun saya adalah pelayan Tuhan dari sejak kecil. Ayah saya selalu berkata Lebih baik kamu menjadi prajurit Yesus Kristus daripada prajurit dunia. Saya berpikir bahwa itu adalah adalah hal yang baik karena selama saya bekerja di dunia saya tidak ...
  • Buluh yang terkulai takkan dipatahkanNya (Ibu Denny Wiliatno (Mimi))
    ... berjanji hari Sabtu saya akan bersaksi tapi saya takut dan mengeraskan hati. Firman Tuhan dalam Kebaktian Umum menempeleng saya kalau tidak mau bersaksi maka akan menyangkal Tuhan. Saya mohon ampun kepada Tuhan. Saya tidak mau menyangkal Tuhan. Kalau saya melihat dan mendengar saudara-saudara bersaksi begitu indah dan lancar. Seandainya saya ...
  • Belas Kasihan Tuhan (Ibu Sucik)
    ... dan sakit perut lalu saya obati dan sudah sembuh dan pada tanggal - Desember bisa ke gereja. Saya kira sakit maag biasa. Tanggal Januari sore hari saat mau pergi ke gereja tiba-tiba anak saya itu sakit kepala panas juga matanya terasa panas katanya. Saya kira anak ini bohong malas pergi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.