Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Ibu Wita Mertes (Jerman)

Jumat, 24 Februari 2012
Versi Cetak Download Download
Saya bersyukur kepada Tuhan, karena masih memberikan kesempatan untuk bisa bersaksi meskipun dengan jarak yang jauh.
Tapi buat Tuhan semua bisa dilakukan dan selalu ada pembukaan jalan.
terpujilah Nama Tuhan.

Saya ingin menyaksikan bagaimana mujizat Tuhan yang telah saya terima lewat kesembuhan penyakit yang saya alami pada bagian rahim.
Pada bulan Desember 2011tiba-tiba saya mengalami suatu yang tidak enak dibagian bawah perut saya.
Pada mulanya saya tdk ada keinginan untuk periksa ke Dokter, karena saya pikir,ya mungkin itu biasa buat kita kaum wanita, kadang-kadang sakit kalau mau datang bulan dan nanti hilang sendiri.

Tapi setelah beberapa hari, sakitnya malah bertambah. Saya berdoa, mohon pertolongan Tuhan.
Pada waktu itu saya sedang mengikuti ibadah Doa penyembahan, Firman Tuhan menekankan saya tentang "Iman dan perbuatan". Kalau iman tampa disertai dengan perbuatan menjadi "iman yang mati" = tidak ada pertolongan.

Lewat dorongan Firman Tuhanini, saya digerakan untuk pergi periksa ke dokter sambil berdoa, menyerahkan semuanya kedlm tangan Tuhan.
Saya memohon kpd Tuhan untuk diberi kekuatan dan ketenangan saat menerima apapun hasil pemeriksaan dokter nantinya.

Beberapa hari kemudian, pemeriksaan berjalan semua dengan baik, tinggal menunggu hasil diagnose dokter.
Ternyata hasilnya ada tumor dibagian kandungan saya, Dokter mengatakan harus dioperasi. Saat mendengar ini, saya sempat kaget, seperti tidak percaya. Tapi entah bagaimana kok hati saya tetap tenangmenerima hasil diagnosenya.

kemudian saya menelpon bapak gembala untuk memohon dukungan doa buat rencana operasi ini,dan saat itu kita juga langsung berdoa.
Setelah berdoa, saya merasakan ada kekuatan dan lewat Firman Pengembalaanyang saya tekuni lewat 3 macam ibadah.
Saya juga memohon pengoreksian diri dari Tuhan sampai akhirnya saya mendapat jawaban dan keyakinan, bahwa penyakit ini diijinkan Tuhan terjadi pada diri saya, spy saya bisa mengalami dan menerima janji Firman Tuhan.

Ini suatu perhatian Tuhan buat saya, agar saya semakin mengalami keubahan hidup,lewat percikan darah.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa, selain mengulurkan tangan dan hanya menyembah Tuhan saja, terserah Tuhan dan biarlah kehendak Tuhan yang jadi, karena saya percaya rancangan Tuhan itu selalu baik.

Seperti Firman Tuhan katakan (Yeremia 29: 11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancanga kecelakaan, untuk memberikan kapadamu hari depan yang penuh harapan.).

Saya bergumul terus didalam doa, sambil menunggu waktunya akan dioperasi. Sewaktu saya mengikuti ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, ada suatu perkataan Firman Tuhan yang menyentuh hati saya, bahwa Perjamuan suci itu punya kuasa untuk menyucikan dan menyempurnakan kita, apalagi kalau hanya penyakit, pastilah Tuhan bisa sembuhkan, asal kita percaya.

Saya mengaminkan ini dan saat perjamuan suci saya terima, sambil meletakan tangan di bagian perut, saya memohon belas kasihan Tuhan.
Saat dalam penyembahan saya merasa ada sesuatu yang terlepas dari tubuh saya, badan saya terasa lega dan enak.
Perasaan ini tidak bisa saya jelaskan dengan perkataan, yang jelas setalah ibadah, saya merasakan ada kekuatan yang baru, hati saya begitu damai sejahtera, seperti tidak apa-apa, bahkan saya digerakan untuk membatalkan rencana operasi.

Semakin dekat waktunya untuk dioperasi semakin hati saya ditekankan begitu keras untuk membatalkan. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengutarakan hal ini kepada suami.
Tetapi respon suami saat itu menjadi panik dan marah, karena saya dianggap terlalu nekat, sepertinya sok lebih pintar dari dokter dan itu ide yang konyol.

Suami tidak setujuh kalau operasinya dibatalkan. Mendengar jawaban ini saya sempat sedih dan diam, tapi saya tidak putus harapan.
Saya mengadu pada Tuhan didalam doa.Saya katakan, Tuhan biar siapapun yang mengatakan saya harus operasi, tapi kalau Tuhan katakan tidak dioperasi, saya akan tetap melakukan apa yang Tuhan katakan, tidak peduli siapapun itu, saya akan menerima resikonya, asal semua itu sesuai dengan kehendak Tuhan.
Saya hanya ingin belajar taat dan mempraktikkan Firman Tuhan.
Secara perkataan, saya tidak mampu untuk meyakinkan suami bisa percaya, tapi kalau Tuhan mau dan berkemurahan, pasti hati suami bisa dilembutkan untuk bisa percaya.

Keesokan harinya Tuhan mengerakkan saya untuk kembali berbicara yang sama lagi dengan suami, tapi kali ini responnya lain, suami menyerah, dia katakan, ya kalau saya yakin begitu, dibatalkan saja, tapi apa tandanya, kalau kamu tidak perlu dioperasi? Tiba-tiba Tuhan memberi hikmat kepada saya untuk menjawab, ok, saya akan pergi periksa ulang lagi kepada dokter sepesialis yang lain.

Akhirnya suami setuju. Sesudah itu saya langsung berbicara kepada dokter pertama untuk membatalkan rencana operasi, meskipun saya juga dimarahi, karena keputusan saya dianggap fatal, tapi saya cuma diam saja, tdk menjawab apa2.

Tidak lama kemudian kembali saya menelefon bapak gembala dan mengatakan, operasi saya dibatalkan dan mohon dukungan doa, karena saya akan pergi ke dokter sepesialis yang lain untuk diperiksa ulang.
Langsung bapak gembala mengatakan, "kalau doa saya, jangan dioperasi". Lalu saya menjawab "o begitu, pantas hati saya cenderung membatalkan, berarti saya dan Pak Wi sehati".
Itulah cetusan hati saya, tanpa mengeluarkan ucapan.
Pendek kata, pemeriksaan ulang berjalan dan hasilnya Puji Tuhan, ternyata dokter tidak menemukakan apa-apa di bagian kandungan saya, semua baik dan bersih. Mendengar hasilnya, saya tersenyum bahagia, mujizat terjadi, Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya, saya bersyukur, ternyataTuhan masih berbelas kasihan buat saya dan menjawab doa saya.

Saya berkata pada dokternya, saya sudah disembuhkan oleh Tuhan. Dokternya heran mendengar itu, lalu saya menceritakan yang sebenarnya, bahwa seharusnya saya dioperasi, karena ada tumor dibagian kandungan menurut diagnose dokter yang pertama, tapi Tuhan sdh tolong saya.

Wajah dokter saat itu seperti berpikir antara percaya dan tidak, namun dia katakan "yang jelas sekarang menurut hasil pemeriksaan anda sehat".
Saya pulang dengan sukacita dan menceritakan semua ini kepada suami dan anak. Mendengar hal ini, suami masih tetap bimbang dan ragu, karena logikanya jalan lagi, yang mengatakan selain ini pekerjaan Tuhan dan juga ini adalah kesalahan diagnose dokter pertama. Saya hanya memandang suami tanpa perkataan, lalu saya beralih bertanya kepada anak saya yang lelaki, apakah kamu percaya, bahwa mama disembuhkan oleh kuasa Tuhan? Anak saya menjawab, "saya percaya mama" dan bahkan anak saya, mengatakan "sebenarnya Tuhan hanya mau menguji iman mama lewat penyakit, apakah mama tetap percaya sama Tuhan atau dokter".

Lalu anak saya juga katakan kepada papanya, "papa tidak boleh percaya epada 2 hal(pada kesalahan dokter dan pekerjaan Tuhan), tapi hanya percaya itu pekerjaan Tuhan".
Mendengar jawaban anak saya ini, hati saya dikuatkan dan dihibur, saya heran kok anak saya bisa berkata seperti itu. Tapi itu saya simpan didalam hati dan berdoa, semoga seterusnya anak itu bisa percaya sampai Tuhan datang. Saya bersyukur, karena ternyata masih ada yang percaya.

Akhirnya lewat pertolongan Tuhan, saya mendapat hikmat untuk mengingatkan suami. Saya katakan, "seandainya ini adalah kesalahan diagnose dokter yang pertama, lalu saya dioperasi, mungkin saya bukan jadi sehat, malah sebaliknya, bahkan fatal sekali, tapi Puji Syukur, Tuhan menjauhi itu semua dari saya, ini jelas pekerjaan Tuhan, jangan ragu, semua ini terjadi bukan kebetulan, karena Tuhan mau menolong kita semua".

Setelah kami selesai berbicara, saya melihat wajah suami mulai kelihatan ada ketenangan.
Saya katakan kepada suami, saya akan terus berdoa untuk dia, sampai menunggu waktunya Tuhan tiba.
Sekeras apapun hati kita, kalau Tuhan mau, pasti suatu saat akan bisa melembut, asal percaya, Tuhan sanggup melakukan apa saja.

Akhirnya suami tersenyum. Seperti janji Firman Tuhan, tahun ini adalah tahun kesaksian sekaligus tahun kemuliaan.
Meskipun saya harus menghadapi Getsemani, Tuhan tidak pernah meninggalkan sendiri.
Saya juga bersyukur lewat sakit penyakit yang Tuhan ijinkan terjadi pada saya, ada perbaikan diri yang saya alami, terutama dalam penyerahan. Ternyata saya masih kurang menyerah kalau menghadapi sesuatu yang sulit, sehingga saya harus mendapat ujian terus dari Tuhan sampai bisa mengaku, saya adalah bayi yang tdk bisa apa-apa, tanah liat yang harus diinjak-injak, hanya bisa menangis,mengulurkan tangan dan berharap hanya kepada Tuhan saja(untuk meningkatkan kerohanian saya), supaya kehidupan saya bisa disucikan, dibentuk menjadi taat dengar-dengaran dan setia berkobar-kobar untuk dilayakkan melayani Tuhan sampai bisa dipakai untuk menjadi kesaksian yang benar bagi kemulian Nama Tuhan.

Saya juga mengucapakan banyak terima kasih untuk dukungan doa dan perhatian bapak gembala dan ibu sekeluarga buat kami disini, beserta doa saudara-saudara yang sudah mendoakan kami juga.
Kiranya Tuhan membalaskan berkat berlimpah, dan saya juga memohon maaf kepada bapak gembala, bahwa saya mengatakan supaya tidak didoakan di gereja selama ini, cukup secara pribadi saja.
Bukan maksud tidak mau didoakan oleh banyak orang, tetapi saya hanya diingatkan pada doa Yunus didasar laut seorang diri, Tuhan juga mendengarkan.

Sebab itu saya percaya dan saya hanya mau belajar memperaktekkan Firman Tuhan, supaya saya bisa mengalami seperti Yunus.
Kami juga memohon tetap dukungan doa dari bapak gembala dan ibu sekeluarga serta saudara-saudara semua buat kami disini, supaya kami bisa tetap bertahan dalam Firman Pengajaran Yang Benar, terutama disatukan didalam satu Pengajaran yang benar, kuat dan teguh hati, tetap setia beribadah dan melayani Tuhan sampai selamanya.

nama Tuhan di permuliakan.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Kesaksian
  • Tuhan Menjaga Dari Awal Sampai Akhir (Ibu Philipus)
    ... ke- . Saya merasakan Tuhan begitu sayang kepada saya. Tuhan tahu bahwa setelah kehamilan saya yang I saya benar-benar tidak mau punya anak lagi karena saat-saat hamil I begitu banyak persoalan dan puncaknya anak saya harus lahir sebelum waktunya. Itu meninggalkan trauma yang mendalam bagi saya ditambah anak saya memang ...
  • Kebaikan dan Kemurahan Tuhan dalam hidup saya (Sdri. Warniancy Ariesty)
    ... dalam hidup saya. Ada hal yang ingin saya saksikan yaitu Tuhan sudah menolong saya pada saat saya menyelesaikan pendidikan saya di Jakarta. Pada saat saya menyusun skripsi dosen pembimbing saya memang menyuruh saya untuk menggunakan metode penelitian di mana metode penelitian itu sangat jarang digunakan dan memang saya tidak mengerti ...
  • Tergembala itu Indah (Ibu Yohana Agustina)
    ... injeksi suntik tiap bulan selama tahun. Ini yang menyebabkan terjadinya RM demam rematik sesak dan yang parah bisa sampai tidak bisa jalan anak-anak yang saya lihat di rumah sakit Hermina kebanyakan sampai opname karena mereka tiba-tiba tidak bisa jalan setelah pulang sekolah. Saat harus ditest untuk melihat kondisi ASTO-nya sejujurnya kami ...
  • Kebaktian Kunjungan di Tentena Poso (Sdr. Yohan)
    ... yang ada dalam diri saya akhirnya saya mengeraskan hati untuk tidak ikut. Tapi waktu pak Wi mengatakan akan menggunakan LCD Liquid Crystal Display projector di sana saya mulai tertuduh tapi saya tetap mengeraskan hati demi kekuatiran saya. Sampai pada hari terakhir saya tetap tidak mau ikut walaupun pak Wi tetap ...
  • Pekerjaan Tangan Tuhan (Anita L)
    ... tangan Tuhan. Nama mata kuliahnya FAAL. Sejak awal semester mata kuliah ini sudah membuat saya takut karena bahannya setebal kamus dan jumlah SKSnya yang banyak. Tapi ketakutan ini malah membuat saya semangat belajar. Saya belajar dengan sungguh mempersiapkan diri menghadapi UTS tapi hasilnya kurang memuaskan. Saat itu tidak putus asa ...
  • Hadiah dari Tuhan (Ibu Sur (71 tahun))
    ... akhir tahun. Suka dan duka dapat saya tanggung semua hanya oleh kasih Tuhan. Awal tahun ini saya mendapat hadiah dari Tuhan yang saya anggap besar. Pada akhir tahun yang lalu saya sakit dan paman saya meninggal. Suami saya yang pergi ke Jakarta juga masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi ...
  • Kalau bisa berserah dan taat, Tuhan yang akan bekerja (Sdri. Lilian Krisnanda (Surabaya))
    ... ini. Semester kemarin semester saya mengikuti kepanitiaan A yang kegiatannya dilaksanakan pada bulan Mei kemarin. Pada bulan Februari saya mendaftar lagi kepanitiaan B untuk kegiatan ospek mahasiswa baru yang dilaksanakan bulan Juli-Agustus. Secara bersamaan saya mendapat tawaran proyek design kecil dari teman saya dan iyakan karena saya pikir wah lumayan ...
  • Berjuang untuk bertahan dalam pelayanan (Ibu Ningsih)
    ... untuk satu dari pelayanan saya. Saya sempat ragu apakah lebih baik pindah pelayanan. Mau tetap semakin lama terasa berat. Suami mengingatkan jangan sampai salah dalam mengambil keputusan karena pelayanan yang berasal dari Tuhan akan semakin meningkat. Memang lebih mudah kalau meninggalkan pelayanan tetapi saya sendiri juga takut kalau sampai melepaskan pelayanan ...
  • Pemeliharaan Tuhan (Nurwijaya Naibaho (Siswa Lempin-El Kristus Ajaib Angkatan XXIX))
    ... saya mempunyai masalah di tubuh saya. Kadang saya merasa tidak nyaman dengan tubuh saya yang tidak fit tetapi saya merasakan pemeliharaan Tuhan begitu nyata lewat firman Tuhan sejak saya berada di lempin-El. Ayat dalam Amsal - tertanam dalam hati saya dan memberikan kekuatan yang menyembuhkan penyakit saya. Di akhir tahun ...
  • Tuhan Tetap Setia Dalam Segala Hal (NN)
    ... kepada bapak dan ibu gembala yang begitu setia berdoa dan menggembalakan karena lewat Firman pengajaran yang terus diberitakan. Saya merasakan Tuhan begitu setia terus mengajar dan mendidik kita walau saya tidak setia Dia tetap setia. Seringkali di saat menderita kita bertekun berdoa bahkan berpuasa tapi setelah ditolong diberkati kita tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.