Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita kembali pada Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk pada tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjianyang sama dengan tujuh suratyang ditujukan pada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafirsupaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus.

Surat yang pertama ditujukan kepada sidang jemaat di EFESUS(Wahyu 2:1-7)(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Wahyu 2: 4
2:4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus yaitu sidang jemaat Efesus telah kehilangan kasih mula-mula dan HARUS KEMBALI KEPADA KASIH MULA-MULA/kasih Allah (kasih Agape) lewat kurban Kristus di kayu salib.

Tabernakel adalah kerajaan Surga yang dilihat Musa di atas gunung Sinai dan Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan Surga di bumi supaya kita beribadah sungguh-sungguh seperti di Surga.
Tuhan berdoa sungguh-sungguh 'di bumi seperti di Surga'. Kalau tidak sama, tidak akan bisa masuk kerajaan Surga. Sebab itu, kita yang di bumi harus mengikuti Tabernakel supaya bisa sampai ke Surga.

Dalam Tabernakel, kita bisa mengalami tiga kali peningkatan kasih, yaitu:

  1. Halaman.
    Ini menunjuk pada kasih mula-mula.

  2. Ruang Suci.
    Ini menunjuk pada pertumbuhan kasihyang dicapai hanyalewat penggembalaan. Harus ada pertumbuhan kasih supaya kasih tidak hilang seperti yang terjadi pada jemaat Efesus.
    Dalam penggembalaan, domba-domba sudah mendapatkan semuanya dan bisa bertumbuh.
    Kalau di luar penggembalaan, domba-domba malah diterkam serigala.

  3. Ruang Maha Suci.
    Ini menunjuk pada kasih yang sempurna.

Malam ini, kita hanya membahas tentang KASIH MULA-MULA.
Pertanyaan bagi kita, apakah kita masih memiliki kasih mula-mula atau sudah seperti jemaat Efesus yang kehilangan kasih mula-mula.
Kalau kehilangan kasih mula-mula, Tuhan akan mencela kita seperti Tuhan mencela jemaat Efesus.

Praktik memiliki kasih mula-mula:

  1. Roma 10: 17
    10:17Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.

    Praktik memiliki kasih mula-mula yang pertama: iman = percaya kepada Yesuslewat mendengar Firman Kristus (Firman dalam urapan Roh Kudus) sampai percaya Yesus = masuk Pintu Gerbang Tabernakel. Jangan keluar lagi dan jangan bimbang.

    Kalau tidak ada urapan Roh Kudus, iman tidak akan bisa timbul.

    Kesaksian:
    "dulu, saya juga begitu. Teman-teman saya berkata 'Allah kok beranak, nanti punya cucu'. Saya juga menjadi bimbang."

    Yeremia 15: 16
    15:16Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; Firman-Mu itu menjadi kegiranganbagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
    Kalau kita mendengar Firman Allah dalam urapan Roh Kudus, maka kita mendengar Firman Allah dengan kesukaan Surga, sehingga kita bisa menikmati/bergemar dalam mendengar FirmanAllah.

    Inilah kasih mula-mula, yaitu berkaitan dulu dengan Firman, bagaimana kita menikmati dan bergemar akan Firman.

    Lukas 24: 32
    24:32
    Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Sucikepada kita?"

    '
    Ia menerangkan Kitab Suci'sama dengan menerangkan pengajaran yang benar (ayat menerangkan ayat dalam Alkitab), bukan menerangkan yang lainnya.
    'hati kita berkobar-kobar'= berkobar-kobar dalam mendengar Firman Allah.

    Jadi, memiliki kasih Allah yang mula-mula adalah kita bisa MENIKMATI FIRMAN ALLAHdan BERKOBAR-KOBAR DALAM FIRMAN ALLAHsekalipun Firman itu keras, sehingga kita bisa mengerti dan percaya/yakin akan Firman Allah dan Firman Allah menjadi iman di dalam hati kita.

    Memiliki kasih mula-mula, yang terutama adalah bagaimana sikap kita terhadap Firman. Banyak orang berkobar dalam melayani tapi tidak berkobar dalam mendengar Firman Tuhan. Ini bukan kasih mula-mula, tetapi hanya emosi.

  2. praktik memiliki kasih mula-mula yang kedua: BERTOBAT. Ini menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran.
    Bertobat artinya, berhenti berbuat dosa/mati terhadap dosa dan kembali kepada Tuhan, berhenti menghakimi dan menjelekkan orang lain apalagi orang benar.
    Kalau tetap dalam dosa, tidak berusaha sekalipun sudah tahu itu dosa. Jangankan bertobat, menyesal pun juga tidak, malah tertawa-tawa dalam dosa. Ini artinya tidak ada kasih mula-mula.
    Sekalipun semangat dalam pelayanan, tapi kalau tetap melakukan dosa, maka tidak ada kasih mula-mula.
    Kasih mula-mula di mulai dari Firman lebih dulu.
    Ini enaknya kalau kita memiliki Tabernakel, sehingga tidak terbali-balik sebab urutannya sudah tepat.

    Jika saat melayani berkobar-kobar, tapi pada saat mendengar Firman mengantuk, bosan, dan lain-lain, itu bukan kasih mula-mula, tetapi emosi yang sebentar lagi akan hilang.
    Kalau sudah emosi, nanti menjadi ambisi (sama seperti setan).

    Tetapi, kalau mendengar Firman dulu, baru bertobat, itulah kasih mula-mula.

  3. praktik memiliki kasih mula-mula yang ketiga: babtisan air. Ini menunjuk pada Kolam Pembasuhan.
    Kalau kita sudah baptisan air, periksa apakah masih ada kasih mula-mula atau tidak.

    Roma 6: 4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Baptisan air yang benaradalah orang yang sudah bertobat (mati terhadap dosa) harus dikuburkan/ditenggelamkan bersama Yesus di dalam baptisan air dan keluar dari air/bangkit bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru/hidup surgawi yaitu hidup dalam kebenaran.
    Jadi, memiliki kasih mula-mula adalah HIDUP DALAM KEBENARAN.
    Hidup dalam kebenaran sama dengan selamat, tidak dihukum/ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang, tapi diberkati oleh Tuhan.
    Biarlah kita rela ditenggelamkan dalam baptisan air supaya tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang.
    Kita tinggal pilih salah satu. Kalau kita tidak mau hidup dalam kebenaran, ktia bisa tenggelam dalam lautan api dan belerang.


  4. Yohanes 3: 6-8
    3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
    3:7
    Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
    3:8
    Anginbertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

    Praktik memiliki kasih mula-mula yang keempat: baptisan Roh Kudus.
    Ini menunjuk pada Pintu Kemah.
    Baptisan Roh Kudus artinya, kita lahir baru dari Roh Kudus.
    Baptisan Roh Kudus menjadikan kita bagaikan angin dan api, itulah pelayan-pelayan Tuhan.
    Jadi, sesudah kita masuk dalam baptisan air, hidup dalam kebenaran, ada baptisan Roh Kudus (urapan Roh Kudus), kita bisa tampil seperti angin dan api.

    Mazmur 104: 4
    104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,


    • angin= pelayan Tuhan yang menghampakan diri (ada, tapi merasa tidak ada), sehingga bisa taat dengar-dengaranpada Firman Allah = hidup suci.

    • api= pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
      Disinilah baru berkobar-kobar yang benar, yaitu dimulai dengan berkobar-kobar dulu terhadap Firman.

    Jadi, memiliki kasih mula-mula adalah menjadi angin dan api= menjadi PELAYAN TUHAN YANG TAAT, SUCI, DAN SETIA BERKOBAR-BERKOBARdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Daniel 7: 9
    7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala apidengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

    Tahta Tuhan juga bagaikan nyala api.
    Jadi, pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api (taat, suci dan setia berkobar-kobar), itu sama dengan menjadi tahta Tuhan.
    Ini yang harus menjadi kerinduan kita. Setiap melayani, kita bertanggung jawab mulai dari gembala, apakah ada tahta Tuhan atau tahta setan?
    Kalau menampilkan tahta setan, sidang jemaat akan hancur. Tetapi kalau tahta Tuhan yang ditampilkan, apapun keadaan sidang jemaat, semua bisa ditanggulangi.
    Kalau kita melayani sebagai angin dan api, maka kita menampilkan tahta Tuhan di tengah sidang jemaat, sehingga hamba Tuhan/anak Tuhan yang datang, bukan merasakan pelayanan kita, tetapi pelayanan Tuhan. Kalau pelayanan kita serba terbatas, tetap tahta Tuhan tidak terbatas oleh apapu, semua masalah bisa diselesaikan.

    Ini doa kita malam ini. Mulai dari rumah tangga, penggembalaan dan antar penggembalaan, kita tampil sebagai pelayan Tuhan, di mulai dari berkobar-kobar dalam mendengar Firman, bertobat (hidup dalam kebenaran dan berkobar-kobar dalam kebenaran) sampai kita menjadi pelayan Tuhan bagaikan angin dan api (pelayan Tuhan yang taat, suci dan setia berkobar-kobar), sehingga kita benar-benar menampilkan tahta Tuhan di tengah sidang jemaat.

    Berdoa supaya setiap kita melayani, kita menampilkan tahta Tuhan di sana.

    Mazmur 11: 4
    11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

    Kalau ada tahta Tuhan, di situ ada mata Tuhan yang mengamat-amati kita.
    Artinya: ada pandangan belas kasih Tuhan untuk menolong kita = Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, mengerti keadaan kita dan bergumul bagi kita semua. Ini yang penting.
    Hari-hari ini, jangan masalah-masalah menjadi titik berat hidup kita karena bisa stress, tapi bagaimana kita bisa menjadi tahta Tuhan dan menampilkan tahta Tuhan dengan kasih mula-mula.

    Kalau sudah loyo, berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan mengembalikan kita pada kasih mula-mula, sehingga kita bisa gemar mendengar Firman. Kalau sudah gemar mendengar Firman yang benar, pasti bertobat (menyesali, mengakui dan berhenti berbuat dosa), kita bisa masuk baptisan air (lahir baru, hidup dalam kebenaran dan berkobar-kobar dalam kebenaran), sampai menjadi pelayan Tuhan bagaikan angin dan api (taat, suci dan setia berkobar-kobar untuk menampilkan tahta Tuhan).
    Kalau ada tahta Tuhan, di situ ada perhatian Tuhan. Tuhan mengerti keadaan kita dan bergumul bagi kita semua.

    Hasilnya:

    • Keluaran 3: 7-8
      3:7 Dan TUHAN berFirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguhkesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
      3:8
      Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan merekadari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

      = perhatian Tuhan secara jasmani.
      Hasil pertama: Tuhan memperhatikan kehidupan hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang letih lesu, berbeban berat, banyak masalah dan air mata. Tuhan memperhatikan dalam bentuk:

      1. damai sejahtera,
      2. semua menjadi enak dan ringan,
      3. semua masalah sampai yang mustahil diselesaikan,
      4. memberi kebahagiaan/tidak ada lagi air mata,
      5. memelihara kehidupan kita di tengah dunia yang sudah sulit (seperti Israel kerja paksa di Mesir) sampai berkelimpahan (selalu mengucap syukur kepada Tuhan),
      6. tidak ada lagi sungut-sungut.

    • Markus 10: 21-22
      10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
      10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

      = perhatian Tuhan secara rohani.
      'Hanya satu lagi kekuranganmu'= seperti jemaat Efesus yang hebat, tetapi hanya satu kekurangannya, yaitu tidak punya kasih mula-mula.

      Hasil kedua: Tuhan memperhatikan kehidupan rohani hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang masih ada cacat cela (tidak sempurna), supaya tidak binasa, tetapi mencapai hidup sempurna.
      Cacat cela dari anak muda ini adalah terikat dengan keinginan akan uang, sehingga menjadi kikir dan serakah.
      Artinya: tidak bisa memberi, malah mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan sesama.

      Perhatian Tuhan mengadakan mujizat secara rohani, yaitu mengubahkan kita, sehingga bisa bisa memberi dan taat.
      Sebenarnya, perintah Tuhan tidak susah, tinggal kita mau atau tidak.
      Seperti anak muda ini memiliki harta banyak dan Tuhan berkata 'serahkan hartamu', tapi anak muda ini tidak mau. Padahal perintah ini mudah karena anak muda ini banyak hartanya dan tinggal jual saja. Tuhan tidak suruh cari harta yang banyak lebih dulu baru dijual. Mau atau tidak, semua bergantung pada hati.
      Kalau hati diikat keinginan daging maka tidak bisa memberi dan taat.

      Kegerakan memberi dan ketaatan= masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna dan siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

      Anak muda ini menolak perintah Tuhan dan pergi dengan sedih.
      Kalau menolak perhatian Tuhan/ajakan Tuhan, akibatnya akan kecewa dan sedih, tidak ada kebahagiaan, penuh ratap tangis dan kertak gigi sampai selama-lamanya.

Malam ini, apa cacat cela kita?Mungkin lewat perkataan atau apa saja, Tuhan memperhatikan kita untuk mengubahkan kita (mujizat terbesar).

Mujizat jasmani: Israel yang diperbudak oleh Mesir bisa terlepas dan menuju tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu.
Artinya: Tuhan bergumul untuk mengadakan mujizat jasmani.

Mujizat rohani: Tuhan juga memperhatikan kehidupan yang ada cacat cela supaya tidak binasa. Tuhan mau mengubahkan apapun cacat cela kita dan kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir sampai sempurna.
Kita layak menyambut kedatanganNya kembali di awan-awan yang permai.

Manfaatkan perhatian, kepedulian dan pergumulan Tuhan dalam kehidupan kita.
Serahkan semua pada Dia!
Kita kembali pada kasih mula-mula sampai melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga perhatian Tuhan semakin nyata kita rasakan hari-hari ini.
Tuhan bergumul mengadakan mujizat secara jasmani dan rohani dalam kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juni 2015 (Selasa Sore)
    ... - Pada waktu mereka turun dari gunung itu Yesus berpesan kepada mereka supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan bangkit dari antara orang mati. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 November 2019 (Minggu Siang)
    ... mengungkapkan apa yang belum terjadi tetapi pasti terjadi di akhir zaman terutama tentang dua hal Kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Ini yang disebut dengan kabar mempelai firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kabar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Maret 2010 (Minggu Sore)
    ... yang terjadi pada saat kebangkitan pertama orang mati di dalam Tuhan yaitu orang yang selama hidupnya mengalami pembaharuan hidup akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan seperti saat Tuhan Yesus bangkit. orang yang hidup dalam Tuhan sampai Tuhan datang kembali yang mengalami keubahan hidup akan diubahkan dalam sekejap mata dalam tubuh kemuliaan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 November 2010 (Selasa Sore)
    ... yang bijaksana dan tidak bijaksana adalah sebagai berikut Matius - . Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. . Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... ketenangan damai sejahtera yang semakin meningkat sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga kekal selamanya. Wahyu Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala firman penggembalaan sehingga tanpa kasih Allah akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat dan tujuh hukuman sangkakala sampai hancur dan binasa selamanya di neraka. Jadi sikap kita terhadap bunyi sangkakala ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 November 2019 (Kamis Sore)
    ... bagaikan tiang api. Wahyu Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Wahyu Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Wahyu Berseru dengan suara nyaring seperti singa yang mengaum. ad. . Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 April 2018 (Jumat Sore)
    ... sesuai dengan tahbisan yang benar firman pengajaran yang benar. Praktiknya Sekalipun beribadah tetapi tidak terlepas dari Mesir tetap diperbudak sekalipun beribadah melayani tetapi tidak terlepas dari dosa tidak bertobat. Ibadah pelayanan semacam ini bukan kepada Tuhan tetapi kepada setan. Setan benar-benar menggunakan kecerdikannya. Dihalangi ibadah kalau tidak bisa boleh ibadah tetapi dengan sistem ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... tidak ada kebangkitan orang mati manusia hanya hidup seperti hewan setelah mati habis perkara. Ajaran Saduki ini mendorong manusia termasuk pelayan Tuhan untuk berbuat dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba dan kawin mengawinkan perselingkuhan nikah yang salah kawin lari kawin campur kawin cerai dan kawin mengawinkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Januari 2020 (Jumat Sore)
    ... suami--'aku ingin duduk'-- berada di bawah naungan suami. Kita harus waspada terhadap laki-laki lain Jangan memberi perhatian kepada laki-laki lain Saya hanya dengar-dengar ada yang sampai bertanya pada laki-laki lain suami orang lain Sudah makan Istrinya orang bertanya seperti itu ini benar-benar mengundang ular. Bahaya Kalau istri sudah betah berada dekat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 April 2015 (Sabtu Sore)
    ... menyembuhkan orang sakit di segala tempat. Yesus memanggil dan mengutus muridnya untuk memberitakan Kerajaan Surga. Kita harus menerima panggilan Tuhan dan sesudah itu diutus oleh Tuhan. Yesus memanggil murid yang menunjuk pada roti yang disusun menjadi dua susun pada Meja Roti Sajian yaitu roti dan roti yang menunjuk pada buku dalam Alkitab. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.