Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 1-5
9:1. Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah
asapdari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3. Dan dari asap itu berkeluaranlah
belalang-belalangke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengkingdi bumi.
9:4. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5. Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk
menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Ayat 1-12 merupakan peniupan SANGKAKALA KELIMA; penghukuman yang kelima dari Anak Allah atas dunia dan isinya yang menolak bunyi sangkakala sekarang ini; menolak penyucian; tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa--enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa.
Bunyi sangkakala sekarang adalah firman penggembalaan--firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang diulang-ulang untuk menyucikan kita terus menerus sampai sempurna seperti Yesus.

Tanda sangkakala kelima: sebuah bintang jatuh dari langit ke atas bumi, yang menimbulkan belalang dan kalajengking--asap menunjuk pada demon-demon; roh jahat dan najis--yang akan menyiksa manusia selama lima bulan di bumi(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Februari 2019).
Ini sama dengan Lucifer yang jatuh menjadi setan dengan roh jahat dan najis.

Lucifer adalah penghulu malaikat bidang musik dan pujian.
Yesaya 14: 12-14
14:12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu:
Aku hendaknaik ke langit(1), aku hendakmendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah(2), dan aku hendakduduk di atas bukit pertemuan(3), jauh di sebelah utara.
14:14.
Aku hendaknaik mengatasi ketinggian awan-awan(4), hendakmenyamai Yang Mahatinggi!(5)

(terjemahan inggris)
14:12. "How you are fallen from heaven, O
Lucifer, son of the morning! How you are cut down to the ground, You who weakened the nations!

Ayat 12-14= ada lima kali kata 'Hendak' sama dengan kesombongan; tidak taat dengar-dengaran.
MengapaLucifer bisa jatuh dan menjadi setan? Karena kesombongan--lima kali disebutkan 'aku hendak....', sampai hendak menyamai Tuhan.

Kalau sombong, berarti tidak taat dengar-dengaran. Ini berlawanan dengan Yesus yang rendah hati dan taatsampai mati di kayu salib sehingga Ia ditinggikan sampai di takhta Allah.
Filipi 2: 8
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taatsampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Ini pelajaran bagi kita, kalau sombong dan tidak taat, pasti jatuh dan hancur. Sebaliknya, kalau rendah hati dan taat kita akan selalu naik sampai di takht sorga.

Oleh sebab itu kita harus memiliki hati nurani yang baik--rendah hati dan taat dengar-dengaran--supaya tidak menjadi sama seperti setan yang hancur dan binasa.

Dari manamendapatkan hati nurnai yang baik? Lewat baptisan air.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Ayat 20 = pada zaman Nuh, banyak manusia yang tidak taat--hanya delapan orang yang taat.
'kiasannya'= nubuatannya.

Pada zaman Nuh hati semua manusia termasuk hamba Tuhan cenderung jahat--sombong dan tidak taat sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa; seperti setan--sehingga mengalami penghukuman dari Tuhan--binasa di dalam air bah.
Puncaknya dosa= dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--nikah yang salah.

Hanya Nuh sekeluarga--delapan orang; empat pasang mempelai--yang memiliki hati nurani yang baik--rendah hati dan taat--sehingga masuk bahtera Nuh sesuai perintah Tuhan, dan selamat dari penghukuman Allah.

Pada akhir zaman (Lukas 17), manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan kembali pada zaman Nuh yaitu hatinya cenderung jahat--sombong, tidak taat, dan berbuat dosa sampai puncaknya dosa; seperti setan--sehingga harus mengalami penghukuman sangkakala kelima sampai di neraka selamanya.
Nuh sekeluarga masuk bahtera seperti yang diperintahkan Tuhan sekalipun tidak masuk akal. Tidak ada hujan, tetapi taat untuk membuat bahtera dan masuk bahtera bersama binatang--masuk bahtera dulu sesudah itu hujan turun. Inilah kehidupan yang rendah hati dan taat.

Kalau orang mengikuti alkitab--taat--, ia justru lembut. Kalau menentang alkitab itulah yang keras.

"Salah satu jemaat di Jakarta terbentur dengan ibadah--divmana ada wanita yang mengajar--, dan ia harus dikeluarkan dari universitas yang besar. Dia dapat beasiswa tetapi harus keluar. Yang disalahkan kita: Gembalanya terlalu ini itu. Heran saya. Inilah zaman Nuh, yaitu sombong, mau lebih dari Tuhan. Yang benar dianggap terlalu keras. Saya bilang: 'Kamu siap?' Dia menjawab: 'Siap, dari pada saya masuk neraka.'"

Di akhir zaman juga kembali seperti pada zaman Nuh. Berbuat dosa (merokok, kawin campur, kawin cerai) boleh melayani, yang penting orang datang, penyanyi-penyanyi didatangkan, tidak peduli bagaimana nikahnya. Itulah kesombongan, sampai nanti dihukum oleh sangkakala kelima, hujan api belerang dari langit, kiamat, dan neraka.

Untuk mendapatkan hati nurani yang baik (rendah hati dan taat) kita harus masuk baptisan air yang benar--bahtera Nuh secara rohani.
Baptisan air yang benar hanya satu, yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu mengalami kelahiran baru/pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik--rendah hati dan taat seperti Nuh dan keluarganya, empat pasang mempelai. Ini pelajaran bagi kita, suami isteri harus satu baptisan, anak satu baptisan--satu bahtera--, kalau ada cucu juga satu bahtera. Ini yang kita perjuangkan.

Orang yang rendah hati dan taat akan ditinggikan pada waktunya. Air bah semakin naik, tetapi kita yang rendah hati dan taat akan semakin ditinggikan sampai di takhta.

Praktik sehari-hari kehidupan yang rendah hati dan taat--memiliki hati nurani yang baik--:
Kejadian 6: 9
6:9. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benardan tidak berceladi antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

  1. Praktik pertama: hidup dalam kebenarandalam segala aspek hidup kita (mulai dari yang kecil-kecil). Tidak boleh ada yang tidak benar.
  2. Praktik kedua: tidak bercela= tidak bersalah= hidup suci--hati, pikiran, perbuatan, dan perkataan suci.
  3. Praktik ketiga: bergaul dengan Tuhan= pergaulan mempelai--yang masuk bahtera adalah empat pasang mempelai--; ibadah pelayanan yang dibina oleh kabar mempelai (firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/bunyi sangkakala).
    Pergaulan mempelai dimulai dari nikah jasmani sampai nikah rohani, yaitu pergaulan antara suami isteri, anak orang tua, sampai meningkat pergaulan antara kita--mempelai wanita--dengan Yesus--Mempelai Pria.

Pengertian pergaulan mempelai
:

  1. Efesus 5: 25-27
    5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26. untuk
    menguduskannya, sesudah Ia menyucikannyadengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    'Hai suami, kasihilah isterimu'= pergaulan mempelai di dunia.
    'sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat' = pergaulan mempelai rohani.

    Yang pertama: pergaulan mempelai adalah pergulan dalam kesucian--Yesus Mempelai Pria sorga menyerahkan nyawa-Nya untuk memandikan kita secara dobel (menyucikan dengan air dan firman, artinya menyucikan lewat baptisan air dan air hujan firman pengajaran). Kita mendalam dalam firman pengajaran yang benar terutama lewat ibadah pendalaman alkitab.

    Apa yang disucikan? Sampai pada penyucian ginjal--perasaan trerdalam. Artinya:

    1. Penyucian dari penyakit kusta; penyucian dari kebenaran sendiri.
      Imamat 14: 8-9
      14:8. Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnyasendiri tujuh hari lamanya.
      14:9. Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya
      dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

      'Orang yang akan ditahirkan itu' = orang sakit kusta.

      Orang kusta dimandikan satu kali--baptisan air--, sudah baik, tetapi belum boleh masuk kemahnya sendiri selama tujuh hari, berarti hubungan nikahnya belum bagus. Yang sering membuat hubungan nikah kurang bagus adalah kebenaran sendiri.

      Oleh sebab itu harus dimandikan lagi--penyucian ginjal/perasaan terdalam.
      Kusta= putih tetapi kusta, artinya kebenaran sendiri. Ini yang memecah belah nikah, penggembalaan, dan tubuh Kristus.
      Kebenaran sendiri= kebenaran di luar alkitab, atau tidak mau mengaku dosa tetapi menyalahkan orang lain bahkan Tuhan/pengajaran yang benar.

      Kebenaran sendiri disucikan sehingga kembali pada kebenaran Tuhan; kembali pada alkitab.

    2. Penyucian dari ajaran palsu.
      Jemaat Tiatira maju, diakui oleh Tuhan, tetapi Tuhan mencela.

      Wahyu 2: 20, 23-24

      2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkanhamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
      2:23. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa
      Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
      2:24. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan
      yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

      'batin dan hati'= ginjal (dalam bahasa aslinya)--perasaan terdalam.

      Di sini, ajaran palsu adalah ajaran yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Kalau ada ajaran ini--wanita menjadi kepala dari laki-laki--, pasti ada ajaran tentang neraka(seluk beluk iblis).

      Sebaliknya, kalau ada pengajaran yang benar, yaitu tidak mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki--menempatkan laki-laki sebagai kepala dari wanita--, maka yang dipelajari adalah Tabernakel/sorga.


    Inilah penyucian ginjal yaitu penyucian dari kebenaran sendiri dan ajaran palsu.
    Kalau suci, pasti bahagia.

  2. Yang kedua: pergaulan mempelai adalah pergaulan kasih, yaitu saling mengaku dan mengampuni--hubungan suami isteri adalah hubungan kasih; 1+1=1; di antara suami dan isteri hanya ada salib. Praktinya yaitu yang salah, mengaku, jika diampuni jangan berbuat lagi Yang benar, mengampuni dan melupakan.

    Hasilnya: darah Yesus membasuh segala dosa sehingga kita mengalami damai sejahtera dan kebahagiaan--'Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!' (Mazmur 32). Ketika raja Daud berbuat dosa (jatuh dengan Batsyeba), ia susah seperti mau mati. Tetapi ketika diampuni, bahagia.

    Tadi 'Berbahagialah orang yang suci hatinya'--pergaulan dalam kesucian. Yang dicari dalam nikah adalah kebahagiaan. Kalau suci, pasti bahagia. Kalau kaya belum tentu bahagia.

Jadi, dasaruntuk masuk nikah adalah kesucian dan kasih.

Kalau sudah masuk dalam pergaulan mempelai--ada kesucian dan damai sejahtera (kasih) dalam hidup sehari-hari, nikah, dan pelayanan--, maka kita bisamelihat wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari, dan hanyamelihat wajah Yesus--menyembah Dia--, dan Dia yang bekerja bagi kita.

Ibrani 12: 14
12:14. Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Menyembah Tuhan= mata bertemu mata, mulut bertemu mulut, tangan bertemu tangan (berserah kepada Tuhan).
Ini kuncinya dari pergaulan mempelai.

Hasilnya--matahari menunjuk pada sinar kemuliaan--:

  1. Sinar kemuliaan mengubahkan hidup kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati, artinya:

    1. Tidak kecewa, tidak putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang dihadapi.
    2. Berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sehingga kita tidak disesatkan, dan tidak berbuat dosa (hidup benar dan hidup suci).
    3. Tetap percaya dan berharap Tuhan.

    Saat melihat wajah Yesus, apapun yang kita hadapi sudah diambil alih di kayu salib--Dia menyinarkan sinar matahari, Dia menjadi buruk di kayu salib karena Ia mengambil alih segala yang buruk dari kita.
    Tuhan mengambil alih segala sesuatu yang buruk dalam hidup kita (yang gagal, hancur, susah payah, air mata), sehingga kita mengalami damai sejahtera (hati tenang), semua enak dan ringan, wajah berseri, dan kita akan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

    Yang membuat kita tidak setia adalah kita memandang masalah kita, tidak memandang Tuhan, sehingga tidak bisa memikul pelayanan, bahkan lari dari dalam nikah.

    Kalau enak, ringan, wajah berseri, kita akan setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; dalam pembangunan tubuh Kristus sampai garis akhir--melayani nikah, penggembalaan, dan fellowship.

  2. Bilangan 6: 25
    6:25. TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

    Hasil kedua: kasih karunia Tuhan menolong kita tepat pada waktunya.

    Yang penting hati damai, enak ringan, wajah berseri, melayani dengan setia berkobar-kobar, itu urusan kita--masalah sudah diambil alih Tuhan--, dan tinggal tunggu waktunya Dia selesaikan semua pada waktunya. Sampai kalau Dia datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, wajah kita bersinar seperti matahari. Kita naik di awan-awan memandang Dia muka dengan muka, sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
    Kalau sombong, akan turun dan hancur.

Mari, masuk bahtera Nuh (masuk baptisan), rendah hati dan taat dengar-dengaran, supaya ada pergaulan mempelai--pergaulan dalam kesucian dan kasih--sampai melihat wajah-Nya.
Apa yang kita hadapi sampai hari ini, pandang wajah Yesus! Kita akan mengalami ketenangan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Desember 2019 (Minggu Siang)
    ... sampai pada kesempurnaan. Siang ini kita belajar tentang Bait Suci Allah--ruangan suci ditambah dengan ruangan maha suci--yang terdiri dari PAPAN-PAPAN. Papan-papan memiliki ukuran yang sama--panjang hasta lebar hasta-- dan terbuat dari kayu penaga. Papan menunjuk pada kehidupan yang sudah ditebus. Wahyu - . dan dari Yesus Kristus Saksi yang setia yang pertama bangkit dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kita mendapat hikmat dari mendengar dan melakukan dengar-dengaran pada perkataan Tuhan. Perkataan Tuhan adalah firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab yaitu firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi asalnya hikmat adalah dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2020 (Jumat Sore)
    ... dengan mereka. . Waktu Ia duduk makan dengan mereka Ia mengambil roti mengucap berkat lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. . Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. . Kata mereka seorang kepada yang lain Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berbicara ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 September 2013 (Rabu Sore)
    ... selalu bersekutu bergaul erat dengan Yesus sebagai mempelai pria surga. Pengertian rohani bingkai emas adalah Amsal karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Arti yang pertama adalah kejujuran. Kejujuran artinya kalau ya katakan ya jika tidak katakan tidak. Kalau benar katakan benar jika tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juni 2013 (Minggu Pagi)
    ... kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Rasul Yohanes melihat kemuliaan Tuhan dari depan sampai melihat wajah Tuhan sehingga Rasul Yohanes bisa menulis kitab penutup dari Alkitab Injil Yohanes Surat I-III Yohanes dan kitab Wahyu . ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 28 Februari 2015 (Sabtu Sore)
    ... manusia yaitu tubuh jiwa dan roh Yairus menunjuk pada tubuh yang lemah sebab menanggung masalah atau beban yang berat yaitu menghadapi anaknya yang sakit dan hampir mati tidak ada harapan. Perempuan dengan pendarahan tahun menunjuk pada jiwa yang letih lesu merana tidak ada perhentian dan damai sejahtera bagaikan darah yang terus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019 (Jumat Sore)
    ... bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. AD. MUKANYA SAMA SEPERTI MATAHARIYesus rela sengsara sampai mati di kayu salib untuk menyinarkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Januari 2014 (Sabtu Sore)
    ... - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. ad. . Roh diasuh oleh Tuhan. Lukas - Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023 (Minggu Siang)
    ... jam lima sore. Yang masuk jam lima sore diberi satu dinar dan sampai pada yang masuk jam enam pagi ia marah karena diberi satu dinar--lupa dengan janjinya. Ini bukti kalau manusia tidak punya kasih dalam situasi apapun bahkan sampai di dalam pelayanan yang dibina oleh kabar mempelai. Oleh sebab itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Februari 2023 (Kamis Sore)
    ... kemuliaan nikah menjadi rusak kawin-mengawinkan . Korintus Memang orang mendengar bahwa ada percabulan di antara kamu dan percabulan yang begitu rupa seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Jemaat Korintus menunjuk pada jemaat dari bangsa Kafir. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.