RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Oktober 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Maret 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:28-36 tentang Yesus dimuliakan di atas... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Oktober 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Raya Surabaya, 10 Maret 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Oktober 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 7:36-50 menunjuk pada Pintu Kemah,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Oktober 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 28 Maret 2018 (Rabu Sore)
Bersamaan
dengan doa puasa session IV
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan... Ibadah Raya Surabaya, 07 Agustus 2011 (Minggu Sore)
Matius
26: 26-28 26:26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus
mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu
memberikannya kepada murid-murid-Nya... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Agustus 2018 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Oktober 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita mempelajari Lukas 8. Lukas 8 menunjuk... Ibadah Doa Malang, 20 Maret 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 20:22-26 20:22 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 April 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:31 adalah keadaaan ketiga saat kedatangan Yesus kedua kali, yaitu terdengar tiupan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Januari 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah... Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Oktober 2011 (Sabtu Sore)
Lukas 1:1-4 1:1. Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu... Ibadah Doa Surabaya, 15 Agustus 2018 (Rabu Sore)
Dari rekaman ibadah doa di Palangka Raya
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 13 Juli 2016 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
4: 8 4:8.
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap
enam,
sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan
tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang
ada dan yang akan datang."
Keempat
mahkluk, itulah empat pribadi yang pernah hidup di dunia sampai
terangkat ke sorga--masing-masing bersayap enam. Sayap menunjuk
pada naungan TUHAN. Di dalam Tabernakel ditunjukkan dengan tudung. Di
atas papan-papan--kita semua gereja TUHAN--diberi tudung.
Kayu
yang adalah manusia daging yang disucikan oleh TUHAN, yang membentuk
ruangan suci dan ruangan maha suci--suci dan sempurna--, itu
ditudungi dengan empat lapis tudung.
Kemarin, kita mendengar
ada empat macam tudung (diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2016):
- Paling
bawah: tudung Tabernakel= tudung iman dan perbuatan iman =>
ditunjukkan dalam surat Yakobus.
- Tudung
bulu kambing= tudung kesucian dan pengharapan dalam Roh Kudus =>
ditunjukkan dalam surat 1-2 Petrus.
- Tudung
kulit domba jantan diwarnai merah (dicelup warna merah)= tudung
kasih dan pengorbanan Yesus (Anak Allah)=> ditunjukkan dalam
surat 1-3 Yohanes. Merah menunjuk pada darah. Yesus bagaikan Anak
Domba Allah yang disembelih dan dikuliti, lalu kulitnya dicelup
warna merah--tanda darah.
- Paling
atas, tudung kulit lumba-lumba= tudung penghukuman--ini yang menahan
penghukuman TUHAN--=> ditunjukkan dalam surat Yudas.
Kalau
ada iman, pengharapan, dan kasih, kita akan mengalami tudung
penghukuman, artinya: tidak bisa dijamah oleh
penghukuman atau kiamat.
Malam ini kita belajar, empat
macam tudung adalah empat pribadi yang melindungi/menudungi sidang
jemaat:
- Paling
atas: tudung kulit lumba-lumba= Allah Bapa yang melindungi
dari penghukuman.
Kemarin
contohnya zaman Nuh. Air bah datang, tapi Nuh sekeluarga mendapat
tudung sehingga air bah tidak menenggelamkan Nuh sekeluarga.
- Tudung
kulit domba jantan diwarnai merah= Anak Allah.
- Tudung
bulu kambing= Allah Roh Kudus.
- Paling
bawah--yang kelihatan--, yaitu: tudung Tabernakel= tudung iman.
Tiga
tudung--Allah Tritunggal--tidak terlihat dari bawah. Jadi yang
menudungi kita adalah Allah tritunggal. Tudung
Tabernakel menunjuk pada dua pribadi,
yaitu:
- Bisa
dilihat dengan mata jasmani,
yaitu gembala
di bumi--gembala
manusia yang dipercaya TUHAN.
Di dalam Yohanes 21, tiga kali
Yesus berkata kepada Petrus: 'Apakah
engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku.'
Kelihatan
dengan mata jasmani, berarti gembala
manusia harus menjadi teladan dalam sidang jemaat,
yaitu:
-
Ibrani
13: 7-9
13:7.
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan
firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah
iman mereka. 13:8.
Yesus Kristus tetap
sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 13:9.
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai
ajaran asing.
Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih
karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah
kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Yang
pertama: menjadi teladan
iman.
Ayat
8=
apanya yang sama? Dijelaskan di ayat 9a, yaitu sama dalam
pengajaran. Jadi, teladan iman artinya:
- Tetap
berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar--tidak
bimbang, dan tidak mencampurbaurkan dengan ajaran lain; tidak
berubah-ubah dalam pengajaran.
Jika seorang gembala
berubah-ubah dalam firman pengajaran, maka tidak ada tudung--tidak
bisa jadi teladan. Kalau tidak ada tudung, berarti tiga tudung di
atasnya juga tidak ada; terbuka. Bahaya! Sidang jemaat akan
kering, di situ ular masuk, angin masuk dan jemaat akan hancur.
Ini bergantung pada seorang gembala. Karena itu perlu
mendoakan gembala yang kelihatan, supaya menjadi teladan iman
dalam sidang jemaat.
- Tetap
hidup dalam kebenaran.
Semua harus benar mulai dari yang kecil-kecil; nikahnya benar;
pelayanannya benar; semua benar. Kalau tidak benar sedikit saja,
sudah tidak ada tudung; terbuka semua. Ini tanggung jawab seorang
gembala; sangat menentukan.
Karena itu kita bersyukur kalau
kita bisa melihat gembala, kita tahu bagaimana nikahnya. Kalau
orang dari mana-mana, kita tidak tahu.
- Tetap
percaya dan berharap TUHAN
saat
menghadapi pencobaan-pencobaan; tidak mengambil jalan sendiri.
-
1
Timotius 4: 12
4:12.
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah
teladan
bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah
lakumu,
dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu
dan dalam kesucianmu.
Yang
kedua: teladan
dalam lima hal:
- Perkataan,
yaitu perkataan yang benar dan baik.
- Tingkah
laku;
perbuatan, yaitu perbuatan yang benar dan baik.
- Kasih,
yaitu mengasihi TUHAN lebih dari semua dan mengasihi sesama
seperti diri sendiri, sampai mengasihi musuh.
Tidak semua
jemaat; domba-domba bisa menerima seorang gembala--seperti Yudas
Iskariot terhadap Yesus. Itu harus disadari oleh gembala, tetapi
harus tetap dikasihi, bukan dimusuhi--seperti Yesus yang tetap
menegor, menasihati Yudas sampai terakhir kali, tetapi ia tidak
mau. Bukan diusir, tetapi memisahkan diri sendiri. Kalau keras
hati, akan pergi sendiri.
- Kesetiaan=
setia dalam memberi makanan yang benar kepada sidang jemaat dan
menaikkan doa penyahutan. Ini adalah ujian kesetiaan bagi seorang
gembala.
Kalau sudah bisa memberi makan, yang lain pasti
bisa--membesuk dan lain-lain; kalau sangat terpaksa tidak bisa
datang, bisa ditelepon kalau sakitnya tidak parah.
- Hidup
dalam kesucian.
Jemaat
bisa melihat teladan-teladan ini dengan mata jasmani. Jika sidang
jemaat bisa melihat seorang gembala manusia yang bisa jadi teladan,
maka sidang jemaat harus tergembala
dengan benar dan baik.
Jangan seperti Yudas Iskariot, sudah melihat Yesus yang jelas
teladannya, tetapi ia masih tidak mau tergembala dan masih ke sana
ke mari--yang jelas bertentangan dengan Yesus--akhirnya ia terpisah
dan tidak mengalami tudung.
Mari, gembala harus tanggung
jawab menjadi teladan, supaya ada tudung; tetapi setelah sidang
jemaat bisa melihat teladan itu dengan mata jasmani, sidang jemaat
juga harus tergembala dengan benar dan baik.
- Yang
kedua: yang tidak bisa dilihat dengan mata jasmani, tetapi dengan
mata rohani,
yaitu Yesus
sebagai gembala agung, gembala baik, imam besar, raja, dan mempelai
pria sorga.
Jika mata jasmani sidang jemaat bisa melihat
gembala yang menjadi teladan--tergembala dengan benar dan baik--maka
mata rohani kita bisa melihat Allah Tritunggal--tiga tudung di
atasnya--dalam pribadi Yesus sebagai gembala agung, gembala baik,
imam besar, raja segala raja dan mempelai pria sorga.
Jadi
penggembalaan
ini suatu teladan, bukan memerintah.
Doakan gembala-gembala supaya bisa menjadi teladan. Seorang gembala
hanya memberi makan. Kalau sudah makan, jemaat akan tumbuh
rohaninya dan nanti akan aktif sendiri--panggilan dari TUHAN. Kita
sungguh-sungguh malam ini. Mata jasmani bisa melihat teladan gembala
jasmani dan mata rohani kita bisa melihat Allah Tritunggal di dalam
pribadi Yesus. Benar-benar ada tudung yang dobel!
Hasilnya:
-
Yohanes
10: 11
10:11.
Akulah gembala yang baik. Gembala
yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya;
Hasil
pertama: Yesus
sebagai gembala yang baik menyerahkan nyawa--mati
di kayu salib--untuk
memberikan kehidupan. Artinya:
memelihara kita secara jasmani dan rohani. Dia
yang mati supaya kita hidup.
Luar biasa!
Secara jasmani: kita dipelihara secara
bekelimpahan; tidak berkekurangan, tetapi selalu mengucap syukur
kepada TUHAN. Mungkin tidak ada tabungan, tetapi saat kita butuh,
ada, itulah kelimpahan. Kelimpahan itu bukan berjuta-juta. Masalah
uang 100 rupiah saja kita bisa bersyukur.
"Dulu,
kalau dari Bungurasih langsung ke Perak, harga bis kota Rp 500. Tapi
kalau ke Wonokromo dulu Rp 300 dan Rp 300 ke Perak. Saya dari Malang
punya uang Rp 2000. Ongkos ke Surabaya seharusnya Rp 1600 dan
kembali Rp 400. Saya hanya berpikir, nanti dari Wonokromo saya jalan
ke Johor, karena sisa uang hanya cukup dari Bungurasih ke
Wonokromo--Rp 300. Tetapi aneh, sebelah saya diberi kembalian pas
oleh kondekturnya, tetapi saya diberi Rp 500. Ini pas, bisa naik bis
kota. Tetapi lihat jamnya sudah lewat, sudah tidak ada bis kota.
Tetapi aneh lagi. Waktu turun, ternyata masih ada bis kotanya. Saya
lari dan bisa naik bis sampai ke Johor, bayar Rp 500. Begitu sampai
di Johor, saya langsung tersungkur bersyukur pada TUHAN. Tetapi
hati-hati, setan mengejar.
Besok paginya ke Gending 200 km, tidak punya uang. Akhirnya juga
ada. Setiap butuh, ada. Itu namanya kelimpahan. Karena itu, kalau
kita merasa tiap uang itu dari TUHAN, itulah kelimpahan dan kita
selalu mengucap syukur, kita dipelihara."
Secara
rohani: kita dipelihara supaya kita bisa hidup benar dan suci;
dosa-dosa dihapus.
Inilah pemeliharaan kalau kita bisa
melihat gembala manusia yang menjadi teladan.
-
Yesaya
43: 15-17
43:15.
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan
Israel." 43:16.
Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat
jalan melalui laut
dan melalui air yang hebat, 43:17. yang telah menyuruh kereta dan
kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka
terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai
sumbu--,
Kehidupan
di luar penggembalaan sekalipun hebat akan padam--tidak ada harapan;
sumbu yang padam; buluh terkulai--seperti Firaun. Tetapi Israel yang
tergembala sungguh-sungguh, ditudungi.
Hasil kedua: Yesus
sebagai raja dan mempelai pria sorga sanggup
menciptakan jalan di tengah laut. Artinya:
- Sanggup
menyelesaikan semua masalah yang mustahil; memberikan jalan keluar.
Yang penting kita ada di bawah tudung; tergembala dengan benar dan
baik.
Jangan membuat jalan sendiri di luar firman! Itu bukan
jalan keluar, tapi jalan buntu dan binasa; keluar dari tudung.
Masalah
apa saja, jangan sekali-kali membuat jalan sendiri di luar firman!
Kita sungguh-sungguh.
- Memberikan
masa depan yang berhasil dan indah.
Yang penting kita ada di
bawah tudung--naungan TUHAN. Caranya adalah kita melihat gembala
manusia yang benar-benar menjadi teladan. Kita bisa tergembala
dengan benar dan baik, supaya mata rohani kitaa bisa melihat Yesus
Gembala Agung yang memelihara kita sampai Ia mati dan menyerahkan
nyawa-Nya untuk memberikan kehidupan kepada kita. Lalu Ia membuka
jalan di tengah laut.
- Memakai
kehidupan kita. Israel terus berangkat ke Kanaan. Ini adalah
kegerakan besar--nanti akan terulang lagi pada kegerakan hujan
akhir. Zaman kita sudah yang terakhir; zaman penantian.
Kita
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh
Kristus. Ini adalah kegerakan gempar, artinya menggairahkan orang
lain untuk ikut dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, sampai
nanti di awan-awan dari empat penjuru bumi.
Sekarang masih
banyak tantangan dan rintangan--seperti Israel mau masuk Kanaan
harus menghadapi Yerikho dan sungai Yordan--, tetapi selama mata
rohani bisa memandang TUHAN, maka Dia yang membuka jalan bagi
kita.
- Yesus
sebagai raja dan mempelai pria sorga mampu menciptakan kita
menjadi ciptaan semula--menyucikan dan mengubahkan kita sampai
sempurna seperti Dia. Mulai dari baptisan air.
Ingat! Laut
Kolsom menunjuk pada baptisan air. Kita terus diubahkan, dimandikan
dengan air dan firman. Mulai dari baptisan air, kemudian dimandikan
dengan air firman pengajaran.
Waktu itu, kalau kita
bayangkan ke depan, belakang tidak bisa, kiri kanan tidak bisa,
banyak anak kecil, orang banyak, kemudian dengar suara banyak kuda,
terompet, maka yang ada hanya ketakutan. "Jangankan
banyak tentara, dulu waktu ada pembakaran-pembakaran gereja, gereja
di Malang belum selesai. Kita juga takut. Kalau ada mobil satu saja
lewat, sudah: 'Yesus tolong.' Takut. Ini kuda dan kereta,
wah...saya kira stress."
Tetapi
begitu laut terbelah, mereka bisa jalan sampai di tepi laut. Ada
sorak sorai. Inilah pembaharuan lewat baptisan air dan firman
pengajaran yang benar, yaitu dari
kehidupan yang penuh ketakutan menjadi damai sejahtera.
Malam
ini, kalau masih ada ketakutan dan kekuatiran, serahkan pada TUHAN!
Pandang Dia, jangan pandang yang lain! Ketakutan-ketakutan,
kekuatiran-kekuatiran, stress akan diubahkan jadi damai sejahtera.
Semua enak dan ringan. Inilah permulaan pembaharuan.
Kita
terus diubahkan sampai jika Yesus datang kembali, maka kita
diubahkan menjadi sempuna seperti Dia. Kita layak menyambut
kedatangan TUHAN kedua kali; ada sorak sorai--seperti saat Israel
menyanyi di tepi laut Kolsom--dan kita duduk di takhta bersama Dia.
Empat makhluk ada di takhta dan nanti kita juga ada di takhta.
Malam
ini pandang penggembalaan yang benar dan pandang Yesus Gembala Agung.
Pandang Dia apapun keadaan kita. Dia sanggup memelihara kita,
menyelesaikan masalah kita, menjadikan semua indah, memakai kita, dan
mengubahkan kita. Apapun kelemahan kita--mungkin bukan hanya
ketakutan, tetapi ada kenajisan dan lain-lain--, akan diubahkan semua
saat kita memandang Dia.
Firaun hebat, tetapi di luar
penggembalaan--di luar kasih karunia TUHAN--, mati; sebaliknya,
mungkin kita seperti bangsa Israel--hanya budak dan tidak punya
apa-apa--, tetapi kalau kita tergembala sungguh-sungguh, kita akan
berada di dalam tangan kasih karunia TUHAN dan Dia yang membuka
jalan.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|