Matius 24: 51b
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kemunafikan.
Matius 6:
= kemunafikan dalam ibadah.
3 macam ibadah:
Puasa inipun juga ada yang munafik. Puasa yang munafik ditandai dengan muka muram.
Secara jasmani, artinya mengubah air muka supaya terlihat sedang berpuasa, bahkan kelihatan hidup suci.
Secara rohani, artinya:
Matius 6: 17
Puasa yang benaradalah:
Karena itu, kita berpuasa untuk mendapatkan kesucian.
Matius 5: 8
Kalau hati dan pikiran disucikan, maka kita bisa melihat Tuhan (= menyembah Tuhan). Lewat puasa, dosa-dosa yang sulit dilepaskan bahkan sampai berkarat, bisa ditolong dan dilepaskan oleh Tuhan.
Bilangan 6: 26
Saat kita menyembah Tuhan, saat itu Tuhan juga memandang pada kita (=Tuhan menghadapkan wajahNya pada kita). Tuhan tidak akan berpaling ke tempat lain sehingga hati kita bisa menjadi damai sejahtera.
Hasil kalau hati kita damai sejahtera:
Tuhan yang berjanji, Ia juga yang akan menggenapinya.
Tuhan memberkati.
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kemunafikan.
Matius 6:
= kemunafikan dalam ibadah.
3 macam ibadah:
- memberi sedekah (ay. 1-4).
- berdoa (ay. 5-15).
- berpuasa (ay. 16-18).
Puasa inipun juga ada yang munafik. Puasa yang munafik ditandai dengan muka muram.
Secara jasmani, artinya mengubah air muka supaya terlihat sedang berpuasa, bahkan kelihatan hidup suci.
Secara rohani, artinya:
- Kejadian 4: 4-8= hati yang panas, penuh dengan iri hati, kebencian dan lain-lain.Berpuasa, tapi dengan panas hati= ini merupakan suatu kemunafikan. Contoh: Kain.
- 1 Samuel 1: 6, 16-18= sakit hati karena perlakuan atau perkataan yang tidak baik dari orang lain.
Pada ibu Hana, ini juga berarti ketakutan/kekuatiran.
Jadi, ini berpuasa, tapi disertai dengan sakit hati dan kekuatiran. Ini juga merupakan suatu kemunafikan. - Lukas 24: 17-21= kecewa, putus asa, patah harapan. Contoh: Kleopas.
Jadi, berpuasa dengan kekecewaan, itu juga merupakan kemunafikan.
Matius 6: 17
Puasa yang benaradalah:
- cuci muka= dicuci dengan air.
Muka= hati.
Mencuci muka= hati disucikan oleh Firman pengajaran yang benar.
Karena itu, dalam puasa, perlu membaca Firman. - minyaki kepala= pikiran diurapi Roh Kudus.
Karena itu, kita berpuasa untuk mendapatkan kesucian.
Matius 5: 8
Kalau hati dan pikiran disucikan, maka kita bisa melihat Tuhan (= menyembah Tuhan). Lewat puasa, dosa-dosa yang sulit dilepaskan bahkan sampai berkarat, bisa ditolong dan dilepaskan oleh Tuhan.
Bilangan 6: 26
Saat kita menyembah Tuhan, saat itu Tuhan juga memandang pada kita (=Tuhan menghadapkan wajahNya pada kita). Tuhan tidak akan berpaling ke tempat lain sehingga hati kita bisa menjadi damai sejahtera.
Hasil kalau hati kita damai sejahtera:
- wajah kita berseri-seri= ada kebahagiaan Surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.
- Roma 16: 20= Allah damai sejahtera hadir untuk menolong kita, bekerja dengan kuasa kemenangan untuk menghancurkan setan-setan = segala masalah diselesaikan oleh Tuhan sampai masalah yang mustahil. Semua tergantung hati.
- 1 Tesalonika 5: 23-24= Allah damai sejahtera memelihara hidup kitasecara jasmani sampai tidak kekurangan apa-apa (kita dikejar oleh berkat) dan secara rohani untuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai tidak bercacat cela (jadi mempelai wanita Tuhan).
Kalau berbuat dosa, jiwa dan roh kita akan sakit.
Tuhan yang berjanji, Ia juga yang akan menggenapinya.
Tuhan memberkati.