Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 11:37-54 Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat.

Orang Farisi dan ahli Taurat hanya mengutamakan perkara jasmani dalam ibadah pelayanan dan tidak mengutamakan firman Allah, sehingga dikecam oleh Yesus dalam 6 celaka. Kita mempelajari yang ketiga.

Lukas 11:44
11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."

Keadaan orang Farisi dan ahli Taurat seperti kuburan, artinya di luar terlihat benar, suci, baik, tetapi di dalamnya penuh dengan kebusukan, kejahatan, kenajisan.

Praktik hidup sehari-hari hamba Tuhan yang seperti kuburan:
  1. Tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena mencari perkara jasmani di dunia.
    Yesaya 22:15-19
    22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
    22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
    22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat
    22:18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
    22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.


    Bekerja di istana artinya bekerja untuk Tuhan, sehingga kehidupan kita terpelihara dan terjamin.
    Sayangnya, sering kali kita bodoh, meninggalkan pelayanan (pekerjaan di istana Kerajaan Surga) untuk menggali kuburan bagi diri sendiri, yaitu tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan karena mencari perkara-perkara dunia.

    Akibatnya:
    1. Suasana Surga menjadi suasana kuburan, kering rohani, letih lesu dan berbeban berat, susah payah dan air mata.
    2. Menjadi bola permainan setan, jatuh bangun dalam dosa sampai masuk dalam puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
    3. Telanjang, tidak bisa mendapatkan kembali jabatan pelayanannya, dipermalukan, tidak bisa kembali lagi ke Surga.

  2. Beribadah dan melayani tetapi tidak puas.
    Bilangan 16:8-11
    16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
    16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
    16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
    16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

    Tidak puas dalam melayani sehingga:
    1. Bersungut-sungut, karena menuntut hak, yaitu upah jasmani, pujian, hormat, kedudukan, dll.
    2. Menghasut dan mengadakan gerakan pemberontakan melawan pekerjaan Tuhan.
      Bilangan 16:12-14, 19
      16:12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.
      16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?
      16:14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."
      16:19 Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu.


    Ini sama dengan menggali kuburan masal.
    Bilangan 16:31-33
    16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
    16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
    16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

    Bumi membuka mulutnya artinya masuk dalam aniaya antikris selama 3,5 tahun.

    Wahyu 12:15-16
    12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
    12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.


    Ada 2 kemungkinan di jaman antikris:
    1. Tidak tahan sehingga menyembah antikris. Saat Yesus datang, akan dibinasakan bersama antikris.
    2. Tetap menyembah Yesus sehingga disiksa sampai dipancung oleh antikris. Saat Yesus datang, akan dibangkitkan.

    Oleh sebab itu kita harus beribadah melayani Tuhan dengan setia dan puas.

    Lukas 17:7-8
    17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.


    Syaratnya adalah kita harus melayani dengan berikat pinggang, artinya kita melayani dengan setia dan benar sampai Yesus selesai makan dan minum, sampai Yesus puas.
    Maka Yesus akan memuaskan kita. Kita dipelihara secara jasmani dan rohani, sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan-kepuasan di dunia.

  3. Tidak tergembala.
    Bilangan 11:4-6, 33-34
    11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
    11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
    11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
    11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
    11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.

    Seperti bangsa Israel menolak manna (firman penggembalaan).

    Mazmur 78:23-25
    78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna sama dengan roti malaikat, firman penggembalaan.
    Bangsa Israel menolak penggembalaan karena mengejar perkara daging sehingga liar, menjadi orang bajingan/ kacauan, berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

    Wahyu 21:8
    21:8Tetapi orang-orang (1)penakut, orang-orang yang (2)tidak percaya, orang-orang (3)keji, orang-orang (4)pembunuh, orang-orang (5)sundal, tukang-tukang (6)sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan semua (8)pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

    Mungkin dapat perkara daging, tetapi tidak bisa dinikmati. Sampai dikubur di lautan api dan belerang.

    Dalam penggembalaan, daging dibendung. Kita bisa menikmati firman penggembalaan yang keras dan diulang-ulang sampai bisa taat dengar-dengaran. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar. Hasilnya:
    1. Ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang secara jasmani dan rohani, sampai hidup kekal.
      Yohanes 10:27-28
      10:27Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      10:28dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    2. Tangan Tuhan sanggup meninggikan kita pada waktunya.
      1 Petrus 5:6
      5:6Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Tangan Tuhan mengangkat kita dari kejatuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita bisa hidup benar dan suci.
      Tangan Tuhan mengangkat kita dari kegagalan menjadi berhasil dan indah. Kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    3. Tangan Tuhan sanggup menuntun kita ke kandang penggembalaan terakhir, Yerusalem Baru.
      Wahyu 7:17
      7:17Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

      Kita disucikan dan diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari jujur, tidak berdusta. Mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kita diubahkan sampai sempurna saat Tuhan datang kedua kali, kita bersama Tuhan selama-lamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 14 Maret 2019 (Kamis Sore)
    ... awan-awan permai bertemu Yesus menjadi Mempelai Wanita Surga yang sempurna atau akan turun sampai ke lobang jurang maut neraka yang kekal . Jika menolak bunyi sangkakala maka akan terus turun bergaul dengan roh jahat dan roh najis sampai masuk ke lobang jurang maut kegelapan paling gelap di neraka kekal. Jika ...
  • Ibadah Raya Malang, 7 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Dalam Perjanjian Lama Sabat adalah perhentian pada hari ketujuh. Dalam Perjanjian Baru Sabat adalah perhentian dalam Roh Kudus. Saat kita dalam urapan Roh Kudus saat itulah kita mengalami ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang I, 30 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... kekayaan dunia perkara jasmani tetapi keadaan rohaninya terpuruk. Keadaan rohani gereja Tuhan di akhir zaman adalah malang tidak beruntung celakamelarat sengsara tidak bahagiamiskinLukas miskin tidak kaya di hadapan Tuhan adalah kikir tidak bisa memberi bahkan serakah merampas hak orang lain bahkan haknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus . buta hidup ...
  • Ibadah Kunjungan Jakarta III, 15 Oktober 2014 (Rabu Sore)
    ... ayat . Pembaharuan manusia baru ayat - . Pembaharuan suasana baru ayat - . Pembaharuan Yerusalem Baru ayat - . ad. . Pembaharuan suasana baru. Wahyu - Ia yang duduk di atas takhta itu berkata Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru Dan firman-Nya Tuliskanlah karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar. Firman-Nya ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Mei 2016 (Selasa Sore)
    ... Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Sesudah Ia mengatakan demikian terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu tiba-tiba berdirilah ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Maret 2018 (Minggu Pagi)
    ... tubuhnya daging. kedua jiwanya daging. ketiga rohnya daging. Ini berarti menjadi manusia darah daging yang tampil sebagai binatang buas sama dengan menjadi sama dengan antikris yang dibinasakan selama-lamanya. Siapa yang dimetrai oleh antikris Gereja Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan. Contoh Perempuan bungkuk selama tahun di bait Allah. Mengapa sudah di bait ...
  • Ibadah Persekutan di Kartika Graha Malang V, 29 Juli 2011 (Jumat Sore)
    ... gereja Tuhan menuju Yerusalem baru. Matius - . Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun Yesus menyuruh dua orang murid-Nya . dengan pesan Pergilah ke kampung yang di depanmu itu dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 November 2022 (Minggu Pagi)
    ... kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera dan untuk memperdamaikan keduanya di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... kita. Korintus salib adalah tempat untuk kita mengaku dosa dan tempat kita mendapat pengampunan dosa. Menolak salib tetap hidup dalam dosa dan akan binasa. Filipi - praktek menjadi seteru salib Kristus Hidup seperti binatang kesudahannya adalah kebinasaan baik cara hidupnya pergaulannya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hanya mengutamakan perkara-perkara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 April 2016 (Kamis Sore)
    ... benar untuk menghantam yang benar. Politik menghalalkan segala cara untuk mencapai sesuatu. Kemunafikan. Demikian juga kita gereja Tuhan harus mengalami ujian kepemilikan supaya kita bisa memiliki Yesus dan kita menjadi milik Yesus selama-lamanya. Lukas - Simon Simon lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.