RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Agustus 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b 28:20 ... Dan ketahuilah, Aku... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 05 September 2013 (Kamis Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ukuran
penyembahan adalah kesucian. Tanpa kesucian, maka doa penyembahan... Ibadah Doa Malang, 16 Maret 2010 (Selasa Sore)
Digabung dengan Ibadah Doa Puasa Session III.
Yitro (bangsa Kafir)... Ibadah Natal Kartika Graha Malang, 24 Desember 2017 (Minggu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan
kita Yesus Kristus.
Matius
2 : 12
2:12 Dan karena diperingatkan... Ibadah Raya Malang, 30 November 2008 (Minggu Pagi)
Matius 24: 29-31 adalah keadaan pada masa kedatangan Yesus yang kedua
kali, yaitu... Ibadah Doa Surabaya, 29 Oktober 2008 (Rabu Sore)
Pembicara: Sdr. Edo
Matius 24: 26-27
= tanda... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Oktober 2013 (Senin Sore)
Wahyu
1: 1-3 INI
TENTANG JUDUL/KATA
PENGANTAR DARI KITAB WAHYU.
Wahyu
1: 3
1:3.
Berbahagialah
ia yang membacakan
dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan... Ibadah Doa Surabaya, 12 Februari 2014 (Rabu Sore)
Pdm.
Gideon Pakpahan
Selamat
malam. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah kiranya kasih
karunia dan damai sejahtera Tuhan, berkat dari... Ibadah Doa Malang, 05 Januari 2010 (Selasa Sore)
digabung dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Matius 24:43-44, kita... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2020 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala yang ketujuh atau nafiri yang... Ibadah Doa Surabaya, 25 November 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 36, 40-42
= berjaga-jaga dikaitkan dengan melayani di ladang Tuhan.
ay. 41-42= Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
Markus 16 menunjuk kebangkitan Yesus atau sinar kemuliaan.
Sinar kemuliaan Tuhan menyinari 3... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2010 (Sabtu Sore)
Markus 14:40-42 14:40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab... Ibadah Doa Surabaya, 20 Maret 2013 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdm. Gideon Pakpahan
Matius
28 : 16-20 INI
BERBICARA TENTANG PENYEBARAN TERANG SHEKINAH GLORY.
Penyebaran
terang Shekinah Glory artinya
kita dipakai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 November 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 10:21-22 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Januari 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 12 Dalam susunan
Tabernakel, Lukas 12 ini terkena pada pintu tirai--waktu Yesus
mati disalib, tirai terobek menjadi dua--, artinya perobekan
daging/penyaliban daging sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci
(kesempurnaan).
Dalam injil Lukas 12, ada lima tabiat
daging yang harus disalibkan/dirobek:
- Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan
mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017).
- Ayat 4-12= ketakutan.
- Ayat 13-21= keinginan/ketamakan.
- Ayat 22-34= kekuatiran.
- Ayat 35-48= kelengahan.
AD. 1 KEMUNAFIKAN Lukas 12: 1-3 12:1.
Sementara itu beribu-ribu orang banyak
telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai
mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah
terhadap ragi, yaitu kemunafikan
orang Farisi. 12:2.
Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang
tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang
tidak akan diketahui. 12:3.
Karena itu apa yang kamu katakan dalam
gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke
telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap
rumah.
Kemunafikan adalah tabiat daging untuk
menutupi/menyembunyikan kebusukan dosa dengan pura-pura berbuat
baik. Hati-hati! Ibadah adalah perbuatan yang baik, sangat
baik, bahkan terbaik, tetapi ibadah orang Farisi hanya ibadah yang
munafik, yang menyimpan kebusukan dan memiliki tujuan lain yaitu suka
dipuji.
Sekarang di akhir zaman, banyak hamba/pelayan Tuhan
termasuk kaum muda yang beribadah di penggembalaan, persekutuan
karena suka uang, dipuji, kedudukan, cari perhatian, bertemu teman,
bertemu jodoh, dan suka populer. Hati-hati! Akibatnya:
tidak mungkin mengalami penyucian dan keubahan hidup karena tujuannya
bukan untuk mendengar firman; tetap menyimpan
kebusukan/mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan, yang menuju kebinasaan.
Hati-hati,
kemunafikan menyusup sampai di dalam ibadah!
Tadi disebut juga
'ragi'. Jadi kemunafikan sama dengan ragi, artinya
ajaran palsu. Matius 19: 3, 5-8 19:3.
Maka datanglah orang-orang Farisi
kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah
diperbolehkan orang menceraikan
isterinya dengan alasan apa saja?" 19:5.
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. 19:6.
Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak
boleh diceraikan manusia." 19:7.
Kata mereka kepada-Nya: "Jika
demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat
cerai jika orang menceraikan isterinya?" 19:8.
Kata Yesus kepada mereka: "Karena
ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi
sejak semula tidaklah demikian.
Salah satu
ragi/ajaran orang Farisi adalah menyetujui perceraian. Mengapa
ada perceraian? Karena kekerasan hati sehingga terjadi kawin cerai
dan kawin mengawinkan--berzinah dan menuju pada kebinasaan. Suami
menyalahkan isteri dan sebaliknya, tidak ada yang mengaku, tidak
pernah selesai.
Kita harus hati-hati! Juga ditambah ragi
orang Saduki. Matius 22: 23-30 22:23.
Pada hari itu datanglah kepada Yesus
beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak
ada kebangkitan. Mereka
bertanya kepada-Nya: 22:24. "Guru, Musa mengatakan, bahwa
jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus
kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi
saudaranya itu. 22:25. Tetapi di antara kami ada tujuh orang
bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia
tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi
saudaranya. 22:26. Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai
dengan yang ketujuh. 22:27. Dan akhirnya, sesudah mereka semua,
perempuan itupun mati. 22:28. Siapakah di antara ketujuh orang itu
yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka
semua telah beristerikan dia." 22:29. Yesus menjawab mereka:
"Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa
Allah! 22:30. Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan
tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Ajaran
Saduki adalah nikah dengan pandangan daging; nikah untuk
memperoleh keuntungan daging: kedudukan, kecantikan, kegantengan,
kekayaan, dan untuk pelampiasan hawa nafsu daging, sehingga
menyetujui poligami (satu laki-laki dengan banyak wanita)/poliandri
(satu wanita dengan banyak laki-laki).
Benih kawin cerai,
poligami dan poliandri dimulai dari masa pacaran. Kalau anak
Tuhan suka ganti-ganti pacar, bahaya, itu sudah mengarah pada ajaran
Farisi dan Saduki. Kita harus hati-hati! Sistem dunia/Babel adalah
pacaran merupakan satu kebanggaan--pacar kamu berapa? mantan kamu
berapa?--atau experimen/coba-coba.
Tetapi sistem
Tuhan, tujuan pacaran adalah untuk menikah bukan kebanggaan atau
experimen, sehingga kita tidak boleh main-main. Harus tanya
Tuhan dulu, orang tua, kalau bisa tanya gembala, dan jaga kesucian
supaya bisa mencapai nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang
jemaat.
Menikah sama dengan masuk masalah--meskipun secara
baik-baik. Dua harus jadi satu.
"Dulu mau ke toko
sendirian tidak masalah, tetapi kalau sudah menikah harus menunggu
suami/istri dulu. Sudah lapar, kalau dulu mau makan, ya langsung
saja. Tapi kalau sudah menikah, harus menunggu dulu."
Ini
yang kecil-kecil, sudah masalah. Apalagi kalau saat pacaran sudah
dimulai dengan masalah. Yang aman, tanya Tuhan dulu supaya bisa
sepadan: satu pengajaran, satu pelayanan, satu baptisan, satu
penggembalaan. Kalau tidak, itu sudah jadi masalah.
Malam
ini Tuhan tunjuk soal nikah, kita harus hati-hati. Dulu ada
ketentuan waktu Israel mau keluar dari Mesir: tidak boleh ada ragi.
Sekarang kita mau keluar dari dunia ke sorga, tidak boleh ada
ragi.
Keluaran 12: 14-15 12:14.
Hari ini akan menjadi hari peringatan
bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN
turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk
selamanya. 12:15.
Kamu makanlah roti
yang tidak beragi tujuh hari
lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu,
sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama
sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara
Israel.
Ini tentang perayaan Paskah. Sebelum keluar
dari Mesir, Israel merayakan Paskah yang ditandai dengan darah di
pintu rumah. Orang Mesir mengalami kematian anak sulung, tetapi
Israel lepas. Tetapi ada syaratnya, yaitu Israel harus bebas dari
ragi. Sekarang, menjelang kita keluar dari dunia untuk bertemu
Yesus di awan-awan yang permai, kita juga harus
membuang/menyingkirkan ragi:
- Membuang ragi dari rumah.
Rumah
menunjuk pada rumah Tuhan; ibadah pelayanan. Tidak boleh ada ragi
dosa apalagi puncaknya dosa, kemunafikan dan ajaran palsu di dalam
rumah Tuhan. Jangan ketinggalan saat Yesus datang! Dulu di Mesir
terjadi kematian anak sulung--kesusahan, raungan, penderitaan, ratap
tangis. Kalau kita nanti tertinggal, akan meraung-raung
selamanya.
Kita harus berusaha untuk membuang/menyingkirkan
ragi dari rumah Tuhan. Mulai dari gembala, pelayan Tuhan, sidang
jemaat bersihkan dari ragi! Sedikit ragi saja sudah merusak.
Ragi
juga menunjuk pada rumah tangga--suami, istri, anak. Suami jangan
kasar pada istri tetapi mengasihi istri; isteri tunduk pada suami,
jangan melawan; anak taat pada orang tua. Singkirkan ragi!
-
Membuang ragi dari pergaulan.
Ulangan 16: 4a 16:4a.
Janganlah terdapat padamu ragi di
seluruh daerahmu
'seluruh
daerah'= pergaulan. Kita
harus membuang ragi dari pergaulan jasmani dan rohani. Hati-hati
dalam persekutuan, tidak boleh ada ragi kalau ingin keluar dari
dunia bertemu Tuhan! Harus tegas!
Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik. 1 Korintus 15: 33 15:33.
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang
buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kalau
pergaulan jasmani dan rohani ditandai dengan ragi dosa, pergaulan
itu akan jadi buruk. Bersekutu kalau ada ragi, akan jadi
buruk.
"Dulu ada kaum muda pernah menerima
firman, setelah ikut-ikut persekutuan, mulai mencaci karena
ajarannya palsu. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang
baik, sampai tidak sadar: yang salah diterima, yang benar dibuang."
Kita harus tegas untuk
memilih: membuang ragi,
akan tersimpan di sorga selamanya atau menyimpan ragi tapi terbuang
selamanya. Bukan berarti kita yang paling benar, tetapi
alkitab. Kalau sudah tidak cocok dengan alkitab, itu sudah ragi.
Ragi itu bekerjanya seperti racun yang merusak. Hanya sedikit saja,
tapi merusak. Jangan anggap enteng ragi, karena ragi betul-betul
bekerja dalam kegelapan! Tuhan tolong kita.
Tegaskan di dalam
hati: lebih baik membuang ragi, dari pada kita terbuang
selamanya. Menerima ragi= membuang Tuhan, yang benar, dan
kita terbuang selamanya.
"Contohnya adik saya
sendiri. Sudah tahu salah. Saya sudah nasehatkan, tapi katanya:
'Tidak apa-apa, karena diajak bos.' Lama-lama malah memusuhi saya,
yang benar. Itu kerjanya ragi, sedikit-sedikit tapi kita sudah jauh
dari yang benar. Kita tidak sadar."
Ragi
bekerja di tempat gelap. Karena itu setiap pelayan Tuhan harus
terang-terangan, bila tidak bisa datang, izin. Belajar bersama,
baik, tetapi apa yang dilakukan saat belajar bersama? Jadi, cara
mengalahkan/membuang ragi adalah dengan terang.
Ada
tiga macam terang untuk mengalahkan ragi:
-
2 Korintus 4: 3-4
4:3.
Jika Injil yang kami beritakan masih
tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya,
yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Yang pertama: cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus=
firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata
dua. Ini kita dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci; meja roti sajian.
-
Terang Roh Kudus.
Yohanes 16: 8 16:8.
Dan kalau Ia datang, Ia akan
menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Roh
Kudus menerangi yang gelap-gelap sampai insyaf/sadar. Ini kita
dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah raya, termasuk kaum
muda.
-
Terang kasih Allah lewat kurban Kristus--kita saling mengaku
dan mengampuni.
1 Yohanes 1: 7-9 1:7.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang
sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita dari pada segala dosa. 1:8.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada
di dalam kita. 1:9.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita
dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Yang
salah mengaku, yang benar mengampuni. Ini kita dapatkan lewat
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Lewat
ibadah doa kita bisa mengoreksi diri sehingga terdorong untuk
berdamai, tidak menghakimi orang lain.
Ada terang firman--lewat ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci--, Roh Kudus--lewat ibadah
raya--, dan kasih Allah--lewat ibadah doa--, sehingga ragi tidak
bekerja lagi. Ini sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok, menunjuk pada penggembalaan.
Jadi kita melawan
ragi lewat penggembalaan;
tergembala dengan benar dan baik; selalu berada di dalam kandang
penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan,
kita mengalami dua hal:
-
Kita bisa hidup dalam terang sehingga ragi tidak bisa bekerja
lagi--mati--, sampai kita menjadi terang dunia.
Kalau ragi
bekerja, kita yang tadinya kuat dalam firman, kebenaran, akan lemah,
tidak kuat.
Wahyu 12: 1 12:1.
Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di
bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Firman menjadi terang bulan. Roh
Kudus menjadi terang bintang. Kasih Allah menjadi terang
matahari. Kalau terang terus, kita akan menjadi terang
dunia--tidak ada dosa lagi, tidak bercacat cela.
Mari
berjuang untuk tetap di kandang. Kalau keluar dari kandang, akan
sama seperti pemuda Nain--Nain= penggembalaan--yang meninggal--menuju
kuburan. Sudah dipakai Tuhan hati-hati, harus tetap di dalam
penggembalaan. Kalau tidak sungguh-sungguh dalam penggembalaan,
benar-benar akan mati, gelap. Sungguh-sungguh!
-
Kalau sudah menjadi terang dunia, Tuhan akan memberikan dua sayap
burung nasar.
Wahyu 12: 14 12:14.
Kepada perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
(terjemahan lama) 12:14. Maka
dikaruniakanlah
kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya
ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat
ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa
lamanya, jauh daripada mata ular itu.
Kita
dianugerahkan; dikaruniakan dua sayap burung nasar yang
besar.
Kegunaan dua sayap burung nasar yang
besar bagi kita:
-
Mazmur 17: 7-8
17:7.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang
ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung
pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. 17:8.
Peliharalah
aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Kegunaan pertama: memelihara dan
melindungi kita bagaikan biji mata-Nya sendiri di tengah badai
padang gurun/badai lautan dunia. Artinya: sekalipun kita kecil
dan tak berdaya, tetapi Tuhan sanggup memelihara dan melindungi
kehidupan kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia,
celaka marabahaya, bencana alam, goncangan-goncangan, kesulitan dan
lain-lain.
Secara rohani, kita mengalami damai
sejahtera, semua enak dan ringan. Ini bagaikan melintasi badai
lautan dunia. Sekarang banyak orang ketakutan dan stres di sekolah,
kantor, mulai anak-anak, remaja, dewasa. Stres adalah pembunuh
utama di dunia. Tetapi kalau ada dua sayap burung nasar, kita
akan mengalami damai sejahtera.
Dunia ini semakin
sulit--persaingan tambah banyak, globalisasi--, tetapi jangan
takut, ada dua sayap burung nasar yang besar yang melindungi dan
memelihara kita. Tuhan tidak ingkar janji.
-
Wahyu 12: 14
12:14.
Kepada perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya
di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu
selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kegunaan
kedua: menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata
antikris--tidak bisa dijamah--yang berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun.
Di sini pilihan kita. Kalau kita
menyingkirkan ragi, kita akan disingkirkan ke padang gurun, berada
di hadapan Tuhan, dekat dengan Tuhan sampai menyatu dengan Dia di
Yerusalem baru, jauh dari mata antikris. Kalau memelihara ragi,
kita akan disingkirkan dari hadapan Tuhan, dan dibinasakan. Tinggal
pilih!
Di padang gurun kita dipelihara langsung oleh Tuhan
lewat firman dan perjamuan suci; pendalaman alkitab tiap hari.
Jadi, ibadah pendalaman alkitab adalah latihan untuk menyingkir ke
padang gurun bersama dengan Tuhan. Sekarang kita masih bisa
dinaungi oleh dua sayap burung nasar, tetapi nanti saat antikris
berkuasa--puncak kegoncangan di dunia, dunia sudah diserahkan
kepada antikris--, mau tidak mau harus disingkirkan ke padang
gurun. Semua yang di dunia ditinggalkan, tidak ada artinya.
Bukan
berarti tidak boleh kerja atau sekolah. Silakan bekerja dan sekolah
yang hebat, tetapi yang lebih hebat adalah tergembala untuk mencari
dua sayap burung nasar, supaya semuanya tidak jadi sia-sia.
-
Yesaya 40: 29-31
40:29.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah
dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. 40:30.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung, 40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari
dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah.
'tiada
berdaya'= sayap yang
terkulai.
Kegunaan ketiga: memberikan kekuatan ekstra
untuk bisa menantikan kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan
permai. Kita tidak lelah, kecewa, putus asa, dan tinggalkan
Tuhan apapun yang kita hadapi, tetapi tetap setia berkobar dalam
ibadah pelayanan sampai Tuhan datang kembali kedua kali. Kita tetap
hidup benar--tidak tersandung--dan suci.
Kemudian dua sayap
burung nasar mengangkat kita ke awan-awan yang permai saat Yesus
datang kembali.
Mengangkat kita, artinya: mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus,
mulai dari jujur/terang-terangan dan percaya. Jangan
sembunyi-sembunyi! Kalau ada gelap sedikit dari orang tua,
guru atau gembala, bahaya, ragi sudah masuk dan tidak sadar akan
hancur! Jangan ada dusta!
Kalau jujur dan percaya,
ragi akan hilang--bakteri-bakteri, virus-virus mati. Lazarus
mati empat hari, Tuhan katakan: Angkat batu itu! Kalau
disembunyikan, akan busuk, berulat dan binasa. 'Angkat
batu itu!'= jujur dan
percaya; apa yang busuk dan hancur bisa dibangkitkan
kembali--mujizat jasmani terjadi. Yang tidak ada jadi ada, mustahil
jadi tidak mustahil.
Yohanes 11: 39-40 11:39.
Kata Yesus: "Angkat batu itu!"
Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya:
"Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati." 11:40.
Jawab Yesus: "Bukankah sudah
Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya
engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Malam
ini jujur dan percaya, buka yang busuk, maka mujizat akan terjadi:
yang busuk menjadi harum kembali. Banyak masalah mustahil, hadapi
dengan terang-terangan/jujur.
Kalau jujur dan percaya, masa
depan yang hancur akan menjadi berhasil dan baik. Kita semua
dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Sampai
saat Yesus datang kembali, dua sayap burung nasar mengangkat kita
ke awan-awan, kita diubahkan jadi sempurna; sama mulia sampai di
Yerusalem baru--kota terang--, tidak ada malam, tidak ada
sedikitpun gelap. Kita bersama Yesus selamanya.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|