Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Markus 13:3-37adalah tentang 7 nubuatan di akhir jaman.
Markus 13:7-8adalah nubuat kedua, yaitu nubuat tentang bangsa-bangsa di dunia. Bangsa-bangsa di dunia akan menghadapi kegoncangan secara jasmani dan rohani.

Ada 3 hal yang menyebabkan kegoncangan di dunia secara jasmani dan rohani, yaitu:
  1. Peperangan, yaitu perang antar suku, antar bangsa, sampai perang dunia.
    Perang ini secara jasmani, juga secara rohani. Perang secara rohani adalah pertengkaran-pertengkaran, yang menyebabkan tidak ada lagi kesatuan dalam tubuh Kristus.
  2. Kelaparan.
    Ini juga secara jasmani dan rohani. Kelaparan secara jasmani adalah krisis pangan, sampai banyak manusia mati. Kelaparan secara rohani adalah ketidakpuasan, sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa seks.
  3. Gempa bumi.
    Pergeseran bumi ini akan mengakibatkan tsunami, dsb. Tetapi juga secara rohani, karena pengaruh dunia, kesukaan dunia, kesusahan dunia, maka banyak anak Tuhan bergeser dari iman kepada Yesus, mulai bimbang sampai menyangkal Yesus, gugur dari iman.
Akibat kegoncangan-kegoncangan dunia adalah:
  1. Manusia hidup dalam ketakutan, kekuatiran, stres.
  2. Kematian secara tubuh, juga kematian secara rohani yang berakhir dengan kebinasaan di neraka.
Sikap yang benar dari anak Tuhan menghadapi kegoncangan-kegoncangan jasmani dan rohani adalah jangan gelisah = tenang.

Bagaimana kita bisa hidup tenang di tengah kegoncangan jasmani dan rohani?
  1. Roma 12:18, berdamai dengan Tuhan dan sesama.
    Berdamai dengan Tuhan (vertikal) adalah mengaku dosa kepada Tuhan, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Berdamai dengan sesama (horizontal) adalah saling mengaku dan saling mengampuni, jika ada kesalahan pada sesama harus diakui, jika sesama mengaku dosa harus diampuni dan dilupakan.
    Kalau dosa sudah diselesaikan, maka kita hidup dalam kebenaran = ketenangan(Yesaya 32:17).

  2. Amsal 12:26, tergembala.
    Dalam penggembalaan, hidup kita sedang ditata, diatur oleh Tuhan. Seperti Rut yang tadinya bangsa Kafir, menderita, tak berdaya, sampai bisa menikah dengan Boas (gambaran Mempelai Pria Sorga).
    Kalau kita sudah hidup benar, maka kita pasti akan mendapati tempat penggembalaan. Gembala yang benar adalah gembala yang tergembala. Orang benar adalah orang yang tergembala.

    Lukas 12:32, kalau kita sudah tergembala, sekalipun kita kecil dan tidak berdaya di tengah kegoncangan-kegoncangan dunia, maka sudah hilang segala ketakutan dan kekuatiran. Kalau hilang kekuatiran, maka kita akan bisa mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.

    Praktek orang tergembala adalah:
    • masuk di kandang penggembalaan, tekun dalam 3 macam ibadah pokok,
    • taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan.

    Mazmur 23:1-2, hasil tergembala:
    • ada ketenangan di tengah kegoncangan dunia,
    • 'takkan kekurangan aku', artinya kita mengalami pemeliharaan secara jasmani dan rohani, kita mengalami kepuasan yang dari Tuhan, sampai sempurna tak bercacat cela seperti Tuhan.

  3. 1 Petrus 4:7, menguasai diri.
    Yang harus dikuasai adalah tabiat daging, antara lain adalah bimbang/kuatir, juga banyak berharap pada dunia, berharap pada orang lain. Kalau bimbang/kuatir dan banyak berharap dunia, itu akan mengakibatkan tenggelam dan binasa di tengah kegoncangan dunia seperti Petrus (Matius 14:27-31).

    Menguasai diri artinya percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan, menyerah sepenuh = berdoa dan menyembah Tuhan. Kalau kita sudah hidup benar, maka semua sisanya adalah urusan Tuhan. Lanjut masuk kandang penggembalaan dan taat dengar-dengaran, maka mulai kita akan mengalami 'takkan kekurangan aku'. Sampai bisa menguasai diri dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.

    Orang tenggelam pasti tangannya ke atas. Dalam menyembah Tuhan, perhatian kita hanya kepada Tuhan, tangan diulurkan kepada Tuhan, dan mulut menyeru nama Tuhan. Maka tangan Tuhan juga akan diulurkan untuk:
    1. menolong kita dalam segala masalah, menghapuskan segala kemustahilan,
    2. mengangkat kita dari segala kemerosotan, ketenggelaman,
    3. sampai mengangkat kita di awan-awan yang permai saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 03 November 2009 (Selasa Sore)
    ... ini tidak ada seorangpun yang tahu Yesus sendiripun tidak tahu artinya Yesus taat dengar-dengaran. Kita harus berjaga-jaga. Ibrani - kedatangan Yesus pertama kali di dunia adalah untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Juga kedatangan Yesus kedua kali untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Jadi supaya tidak masuk penghukuman dunia tetapi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Agustus 2017 (Jumat Sore)
    ... adalah permulaan keubahan yaitu bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat mati terhadap dosa. Kemudian dilanjutkan dengan baptisan air. Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus sehingga ia bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Maret 2024 (Minggu Siang)
    ... terang kemuliaan yang semakin hari semakin meningkat yaitu Ayat terang pelita dalam rumah tangga. Jika kita mengikut teladan Yesus dalam penggembalaan kita akan menjadi berkat keindahan dan kebahagiaan dalam rumah tangga Suami mengasihi istri seperti Yesus mengasihi jemaat sehingga suami bisa membawa berkat dalam rumah tangga. Istri tunduk pada suami seperti ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Mei 2012 (Minggu Pagi)
    ... Pilatus hanya untuk diadili dan dihukum mati. Akhirnya Yudas Iskariot menyesal. Artinya cepat atau lambat orang yang mengkhianati Yesus mengkhianati firman pengajaran yang benar hanya karena perkara dunia maka suatu saat pasti akan merasa apa yang didapatkan di dunia ini tidak berharga sama sekali tanpa Yesus. Ini sama dengan penyesalan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 September 2010 (Rabu Sore)
    ... permulaan. Sekalipun banyak pelayanan tapi kalau tidak berbuah hidup itu tidak berkenan pada Tuhan. Cara supaya kita bisa berbuah mengalami keubahan hidup dimulai dari sikap yang baik sikap yang positif dalam mendengar Firman sampai mengerti percaya dan praktik Firman. Markus . Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 April 2016 (Minggu Sore)
    ... indah. Sehebat apapun bangsa kafir harus menerima kesempatan dan kemurahan TUHAN untuk menjadi batu hidup--menjadi imam-imam-- dan masuk pembangunan tubuh Kristus--dinaungi. Sebenarnya bangsa Israel juga dinaungi tetapi karena menolak maka bangsa kafir masuk. Jadi bangsa kafir sungguh-sungguh bergantung pada kesempatan dan kemurahan TUHAN. Kalau tidak akan habis tetap batu keras tidak bisa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... apa yang sudah pernah terjadi di zaman Nuh dan Lot--yang akan terjadi lagi di akhir zaman. Kita sudah belajar apa yang terjadi pada ZAMAN NUH diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Mei terutama kehancuran nikah dan buah nikah. Malam ini kita belajar apa yang terjadi pada ZAMAN LOT. Ada tiga hal yang terjadi ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2011 (Minggu Pagi)
    ... menyekolahkan menyediakan deposito dsb. namun semuanya itu tidak akan pernah cukup untuk menghadapi akhir zaman sampai masa antikris. Tugas yang terutama adalah membawa anak untuk bertobat dan tergembala dengan baik menikmati Firman Penggembalaan mulut baik . Itu yang menjamin anak kita berada dalam gendongan tangan Tuhan ia dipelihara dan dilindungi Tuhan. Lebih ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... tidak ada kebangkitan orang mati manusia hanya hidup seperti hewan setelah mati habis perkara. Ajaran Saduki ini mendorong manusia termasuk pelayan Tuhan untuk berbuat dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba dan kawin mengawinkan perselingkuhan nikah yang salah kawin lari kawin campur kawin cerai dan kawin mengawinkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 31 Oktober 2020 (Sabtu Sore)
    ... campur. Maleakhi - . Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa Bukankah satu Allah menciptakan kita Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita . Yehuda berkhianat dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.