Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 9:46-48
9:46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
9:47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,
9:48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."

Ada dua sistem kehidupan:
  1. Sistem kehidupan dunia, yaitu mau menjadi yang terbesar dari yang lain, sehingga menimbulkan pertengkaran.
    Akibatnya adalah binasa bersama dengan dunia.

  2. Sistem kehidupan surgawi, yaitu mau mengikuti proses besar menjadi kecil.
    Artinya kita menjadi anak kecil, merendahkan diri serendah-rendahnya. Hasilnya adalah ditinggikan setinggi-tingginya sampai di tahta Tuhan.

Proses besar menjadi kecil, kita harus belajar pada Yesus di kayu salib (sudah diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 April 2016).
Tempat mengalami proses besar menjadi kecil, kita belajar pada Musa.

Keluaran 3:1-3
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"


Musa mengalami proses besar menjadi kecil, yaitu Musa mau meninggalkan istana untuk menjadi gembala kambing domba.
Jadi, tempat untuk mengalami proses dari besar menjadi kecil adalah di dalam penggembalaan.

Di dalam penggembalaan, Musa melihat penglihatan yang hebat, yaitu nyala api keluar dari semak duri sehingga semak duri itu menyala, tetapi tidak hangus terbakar.
Semak duri, yang berasal dari dunia, menunjuk pada manusia daging. Api, yang berasal dari Tuhan, menunjuk api dari Surga. Nyala api dari Tuhan adalah kekuatan Tuhan untuk memproses manusia daging dari besar menjadi kecil. Nyala api dari Tuhan adalah nyala api firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah, yang berasal dari kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
  • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk Ibadah Kaum Muda Remaja, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
  • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan Perjamuan Suci.
  • Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih. Kita merasakan nyala api kasih Allah.
Nyala api dalam penggembalaan tidak membakar kita, tetapi membuat kita menjadi kecil. Di luar penggembalaan, kita bertemu dengan nyala api daging yang akan membakar habis kita sampai binasa di neraka.

Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tujuan penglihatan yang hebat adalah sampai kita tampil sebagai Mempelai Wanita Surga dengan terang matahari, bulan, dan bintang, tanpa cacat cela.

Keluaran 3:4-5
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Musa mengalami penyucian lewat kandang penggembalaan sampai melepaskan sepasang kasut. Artinya Musa mengalami penyucian lahir batin sampai tampil seperti bayi yang baru lahir.
Bayi hanya bisa menangis, artinya hanya menyembah Tuhan, berharap pada belas kasihan Tuhan yang besar lewat korban Kristus di kayu salib.

Keluaran 2:6
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Tuhan mengingatkan Musa, bahwa ia berada di tangan putri Firaun saat bayi. Artinya, Musa seharusnya sudah mati. Tuhan mengingatkan Musa untuk tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, sebab sehebat apapun kita, hanya seperti bayi.
Hasilnya:
  1. Musa diangkat dari air. Artinya, kita diangkat dari kejatuhan-kejatuhan, dosa-dosa, dan lain sebagainya. Jika kita menangis, mengaku kepada Tuhan, kita akan dipulihkan. Kita bisa hidup benar dan selamat. Secara jasmani, tangan belas kasih Tuhan sanggup menolong kita dari segala masalah yang mustahil tepat pada waktuNya.

  2. Tuhan mengangkat kita menjadi anak Raja, yaitu menjadi imam dan raja, pelayan Tuhan. Secara jasmani, Tuhan menjadikan semua berhasil dan indah. Tuhan menjamin hidup kita.

  3. Tuhan mengangkat Musa ke Surga.
    Yudas 1:9
    1:9Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

    Artinya kita disucikan dan diubahkan terus-menerus sampai sempurna seperti Tuhan, sama mulia, tidak bersalah dalam perkataan. Kita ditinggikan sampai di tahta Surga selama-lamanya.

    Yakobus 3:2
    3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Juli 2016 (Minggu Sore)
    ... datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. 'berjalan dari Gilgal' berarti Elia dan Elisa ada di Gilgal. Ini adalah prsoes Elia naik ke sorga. Kita pelajari. Ini bukan dongeng tetapi benar-benar suatu kejadian yang harus kita ikuti supaya kita juga bisa terangkat ke ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2013 (Minggu Sore)
    ... nabi Zakharia. Nubuat nabi Zakharia tentang orang-orang yang meratap saat melihat Yesus yang tertikam digenapkan kali pada saat Yesus mati diatas kayu salib sudah terjadi . Lukas - . Sejumlah besar orang mengikuti Dia di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia . Yesus berpaling kepada mereka dan berkata Hai puteri-puteri ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Mei 2021 (Kamis Sore)
    ... sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya tidak terangkat ke Sorga. Oleh karena itu kita harus tahu tanda dari Yesus Kristus yaitu mati di kayu salib bangkit dan dipermuliakan sehingga Ia terangkat ke Sorga dan hidup kekal selamanya. Ini pentingnya doa puasa. Lewat doa puasa pelayan Tuhan mengalami perobekan daging dengan segala keinginan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Februari 2018 (Kamis Sore)
    ... marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati . Lidah buas bersungut-sungut gosip fitnah hujat . Bilangan - Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu berkata kepada mereka Ah sekiranya kami mati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Juli 2014 (Senin Sore)
    ... yang sempurna Mempelai Wanita Surga. Bagian di atas sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . Rasul Yohanes menerima pembukaan rahasia Firman Allah mengenai hubungan seorang gembala dengan sidang jemaat. Jika gembala adalah bintang dan malaikat berada dalam tangan kanan Tuhan maka sidang jemaat ditampilkan sebagai tujuh kaki dian emas gereja ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 April 2012 (Minggu Pagi)
    ... Nazaret adalah tempat pertumbuhan rohani dari keselamatan sampai kedewasaan penuh kesempurnaan seperti Yesus. Tempat pertumbuhan rohani tempat penggembalaan. Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret artinya Petrus menyangkal penggembalaan yang benar. Akibat menyangkal penggembalaan adalah Tidak mengalami pertumbuhan rohani sehingga tingkat rohaninya tetap seperti anak kecil yang mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran palsu. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... salah tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Kesabaran artinya tidak emosi dan diulang-ulang. Timotius . Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Tujuan nasihat dan tegoran adalah kasih tanpa pamrih untuk menolong orang berdosa supaya ...
  • Ibadah Persekutuan III di Tentena-Poso, 24 September 2014 (Rabu Malam)
    ... ada kekuatiran kalau kita hidup didalam sistem penggembalaan. Kita yang duduk Tuhan lah yang bekerja itulah hidup di dalam sistem penggembalaan. Kalau kita berada di dalam kandang penggembalaan duduk dan tidak jalan kesana kemari Tuhan sebagai Gembala Agung yang akan bertanggung jawab. Kita tinggal pilih kita yang jalan Tuhan yang duduk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Januari 2010 (Sabtu
    ... Roh Kudus yang kekal supaya kehidupan kita tahan banting tidak hancur tetapi hidup kekal selama-lamanya yaitu menjadi buli-buli emas berisi manna. Kehidupan yang diisi diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus kehidupan yang meminyaki tubuh Yesus yang akan dikuburkan yaitu pelayanan yang terakhir pelayanan pada akhir zaman sampai Tubuh Kristus sempurna ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Oktober 2017 (Minggu Siang)
    ... lima ribu orang orang begitu antusias. Ini menunjuk pada firman penginjilan. Tetapi begitu Yesus mengajar mereka lari semua mengundurkan diri tinggal dua belas murid Yesus masih menantang lagi Kamu tidak pergi Ternyata satu murid--Yudas Iskariot--pergi karena mempertahankan dosa. Sudah diampuni tetapi terus berbuat dosa sampai tidak ada pengampunan lagi rohaninya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.