Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Markus 16: 1916:19.Sesudah Tuhan Yesus berbicarademikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
Yesus terangkat ke sorga untuk menjadi Imam Besar, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, dan Dia menyediakan tempat bagi kita semua.
Yesus terangkat ke sorga setelah Ia berbicara.
'
berbicara'= firman yang dikatakan oleh Yesus, yaitu firman yang dibukakan rahasianya; ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--firman pengajaran yang benar.
jadi,
Yesus terangkat ke sorga oleh kuasa firman pengajaran yang benar.
Yesus mati karena kasih-Nya, dan Ia bangkit karena kuasa Roh Kudus.
Jadi, kita
harus memiliki kerinduan yang mendalamuntuk bisa terangkat ke sorga saat Yesus datang kembali di awan-awan yang permai.
Karena itu kita
harus memperhatikan firman pengajaran yang benar--peringatan Tuhan.
Wahyu 22: 7-21 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
- Wahyu 22: 18-21
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025).
- Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan.
AD. 7aOleh sebab itu gereja Tuhan yang rindu terangkat ke sorga, harus mengikuti perintah Tuhan yang terakhir yaitu jangan menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar. Sama dengan jangan tidak taat pada firman pengajaran yang benar.
Hawa menambah dan mengurangi firman, sehingga mengambil buah yang dilarang Tuhan--tidak taat.
Kalau tidak taat kepada firman pengajaran, pasti akan menerima resikonya cepat atau lambat, yaitu:
- Hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa; terpisah dari Tuhan; tidak mungkin terangkat.
Puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Tidak oleh masuk Firdaus dan kerajaan sorga.
- Mengalami hukuman yang bertambah-tambah: tiga kali tujuh penghukuman--tujuh kali penghukuman Allah Bapa, tujuh kali penghukuman Allah Roh Kudus, tujuh kali penghukuman Anak Allah--, kiamat--dunia dan isinya musnah--, dan binasa di neraka selamanya.
Wahyu 22: 18
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetakayang tertulis di dalam kitab ini.
Dulu manusia di Firdaus dibuang ke dunia. Sikap kita terhadap firman pengajaran di dunia ini menentukan; kalau kita tidak taat, dari dunia akan dibuang lagi ke neraka. Kalau kita taat, dari dunia akan dinaikkan ke Firdaus sampai ke kerajaan sorga.
Sikap terhadap pengajaran yang benar menentukan kita terangkat ke sorga atau turun ke neraka.
Oleh karena itu, gereja Tuhan harus punya sikap yang benar terhadap firman, yaitu
taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, bukan menambah dan mengurangi, sehingga kita juga mengalami pengangkatan/peningkatan rohani.
Mata--pandangan--kita hanya tertuju pada Yesus, Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Di dalam dunia, kalau taat pada firman, pasti akan terangkat.
Praktik memandang Yesus:
- Kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja--imamat rajani--, karena Yesus adalah Imam Besar dan Raja segala raja.
Prosesnya:
- Dipanggil= diselamatkan lewat percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, bertobat--tidak berbuat dosa--, baptisan air, dan baptisan Roh Kudus. Kita hidup dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran sama dengan selamat.
Kalau menjadi imam harus hidup benar dahulu.
- Dipilih= dari sekian banyak diambil satu untuk disucikan.
Imam harus mengalami penyucian.
Imam adalah seorang yang suci, bukan kaya, miskin, pandai atau bodoh.
- Ditetapkan= diberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Karunia= kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk bisa melayani Tuhan sesuai jabatan.
Karunia seorang gembala adalah menimbang roh, sehingga bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan tidak benar--harus tegas soal makanan.
Karunia pemain musik adalah bermain musik.
Imam adalah
- Seorang yang suci.
- Seorang yang memangku jabatan pelayanan.
- Seorang yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan.
Ada juga yang sudah punya jabatan--jubah indah--tetapi sering ditinggal di rumah--tidak setia.
Contoh: Esau. Esau menanggalkan jubahnya lalu memakai pakaian berburu, lama kelamaan jubahnya dipakai Yakub. Ini bahaya! Jadi harus setia dan benar.
Kalau mata hanya memandang Yesus yang naik ke sorga, kita akan menjadi imam dan raja. Semua harus menjadi imam dan raja. Untuk bisa naik ke sorga kita harus menjadi imam dan raja.
Pertahankan jabatan dan tingkatkan!
Melayani dengan setia dan benarsesuai dengan jabatan dari Tuhan, kita akan menjadi rumah doa.
Artinya:
- Kita gemar menyembah Tuhan, dan doa kita dijawab oleh Tuhan.
- Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Dulu, Hagai dipakai dalam pembangunan rumah Allah secara jasmani. Tetapi sekarang dipakai dalam pembangunan rumah Allah rohani--tubuh Kristus.
Hagai 2: 7-8, 22-23
2:7. Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:22. "Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan menggoncangkan langit dan bumi
2:23. dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
Ayat 7-8= pembangunan rumah jasmani pada zaman Hagai terjadi pada saat kegoncangan--krisis ekonomi dan lain-lain.
Bupati= raja Israel yang ditawan oleh Babel, sehingga dianggap sebagai bupati.
Pada saat pembangunan rumah jasmani zaman nabi Hagai, dua kali disebutkan mengenai kegoncangan, artinya terjadi kegoncangan jasmani dan rohani:
- Kegoncangan rohani, yaitu Hofni dan Pinehas muncul lagi; sama dengan imam-imam yang berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan ditarik ajaran sesat/palsu--menambah, mengurangi firman.
Dulu Hawa menambah kata 'raba', sekarang ditambah dengan 'penglihatan-penglihatan ke sorga, ke neraka' sehingga banyak orang yang senang.
Kalau ayat menerangkan ayat, dianggap membosankan. Justru yang ada kuasanya adalah ayat menerangkan ayat (firman pengajaran yang benar).
Persekutuan-persekutuan palsu muncul di mana-mana. Kita juga diperiksa, jangan sampai hanya merasa benar, padahal tidak benar. Harus benar dari Tuhan yaitu berasal dari pembukaan firman; ayat menerangkan ayat dalam alkitab.
- Kegoncangan jasmani, yaitu masalah ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Mengapa Tuhan izinkan pembangunan tubuh Kristus terjadi pada saat kegoncangan--krisis rohani dan jasmani--?
- Kita tidak bergantung pada manusia atau dunia tetapi kita hanya bergantung pada kemurahan Tuhan.
Pada zaman krisis, banyak pemutusan hubungan kerja dan sebagainya tetapi mengadakan persekutuan, bagaimana ini? Karena hanya bergantung pada kemurahan Tuhan, bukan kepada uang atau manusia siapapun.
- Ayat 8= Tuhan yang akan menjadikan semua indah pada waktunya.
Krisis apapun harus dilalui bersama dengan Tuhan dan satu waktu semuanya menjadi indah pada waktunya.
Semua harus jadi imam! Yang sudah jadi imam, jangan mundur. Yang belum jadi imam, berdoa.
Rindu jadi imam sama dengan rindu untuk terangkat ke sorga.
- Kita harus meneladani Yesus Imam Besar, Raja segala raja dalam kesucian. Artinya: imam dan raja harus hidup dalam kesucian.
Ibrani 7: 26
7:26. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Syaratnya:
- Harus berada di ruangan suci.
Imamat21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Perikop: kudusnya para imam.
Ruangan suci= kandang penggembalaan. Tiga macam alat dalam ruangan suci menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--ada nyanyian dan kesaksian.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah, disesatkan, dan dijatuhkan oleh Setan tritunggal.
- Memperhatikan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
2 Petrus 1: 19
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelitayang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
'firman yang telah disampaikan oleh para nabi' = firman nubuat; firman pengajaran yang benar.
Memperhatikan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, artinya: mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh dan dengan satu kebutuhan--seperti anjing menjilat remah-remah roti--sampai mengerti, percaya, dan praktik firman.
Buktimengerti firman: banyak berdiam diri; tidak banyak komentar yang negatif, tidak gampang menyalahkan orang lain tetapi mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Jika ditemukan dosa, mengaku dosa, diampuni dan jangan berbuat dosa lagi.
Buktipercaya/yakin kepada firman--menjadi iman dalam hati--: firman menjadi rem untuk tidak berbuat dosa.
Setelah itu kita mempraktikkan firman pengajaran yang benar.
Kalau sudah demikian, firman akan bersinar dalam hati kita, artinya menyucikan hati yang penuh dengan kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
Kalau hati sudah disucikan, akan bersinar ke luar. Kita tampil sebagai pelita dalam rumah tangga:
- Istri tunduk pada suami.
- Suami mengasihi istri.
- Anak taat pada orang tua.
Rumah tangga bebas dari kegelapan gantang dan tempat tidur.
Kegelapan gantang--tempat makan--= krisis ekonomi dan dosa makan minum. Kita bebas dari kegelapan gantang, sehingga kita dipelihara oleh Tuhan.
Yang dalam kesulitan ekonomi, kembali kepada rumah tangga; harus ada pelita dalam rumah tangga.
Kalau memperbaiki nikah, mulai dari isteri dahulu, karena Hawa yang berbuat salah dahulu. Isteri tunduk dulu kepada suami, baru suami akan mengasihi isteri. Jangan dibalik!
Kalau isteri sudah tunduk kepada suami, suami jangan sok, sebab dalam penundukan ada teladan pribadi Yesus. Kalau sok, berarti melawan Yesus. Suami harus mengasihi isteri, dan anak taat kepada orang tua.
Gantang juga menunjuk pada dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba. Banyak keluarga yang hancur karena merokok, mabuk, narkoba, tetapi kalau ada pelita menyala, kita akan bebas dari kegelapan gantang.
Kegelapan tempat tidur= dosa percabulan, perselingkuhan sehingga banyak rumah tangga hancur.
"Pendeta In Juwono mengatakan: Korban perang dunia I dan II bisa dihitung. Berapa jenderal yang mati, dituliskan oleh sejarah. Tetapi korban nikah yang hancur, sampai hari ini tidak ada statistiknya karena terlalu banyak. Inilah yang harus dijaga, yaitu dengan tergembala dan memperhatikan firman pengajaran sampai menjadi pelita."
Kalau dilanjutkan, kita akan tampil sebagai terang di hadapan semua oranglewat perbuatan benar dan baik yang berkenan pada Tuhan.
Terang di depan semua orang sama dengan menjadi bintang.
Daniel 12: 3
12:3. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang artinya pelayan Tuhan yang bijaksana, yaitu taat dengar-dengaran dan tahu batas. Contohnya: tahu batas saat berbicara kepada orang tua.
Kita akan dipakai untuk menuntun orang lain supaya bisa percaya Yesus--diselamatkan--atau menjadi imam dan raja-menuntun kehidupan yang sudah selamat menjadi bintang-bintang.
Bintang ada di tangan kanan Tuhan; tidak pernah gugur oleh apapun juga. Kita hidup dalam tangan Tuhan.
2 Petrus 1: 19
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu
Dan satu waktu kita menjadi terang dunia; mempelai wanita sorga, perempuan dengan matahari, bulan, dan bintang. Inilah bintang timur yang gilang-gemilang; tidak pernah gugur selamanya.
Pandang Yesus, Imam Besar! Yang sudah terlanjur melawan orang tua, minta ampun. Perbaiki, supaya menjadi pelita dalam rumah tangga, bintang yang bercahaya di hadapan semua orang, sampai menjadi bintang timur yang gilang gemilang.
- Mengalami pelayanan Imam Besar--ruangan maha suci--, yaitu pelayanan pendamaian.
Dulu perjanjian lama, Imam Besar Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha suci dengan membawa darah dan dupa. Darah dipercikkan dua kali tujuh: tujuh kali di atas tabut perjanjian untuk Yesus--tutup pendamaian dari emas murni--, dan tujuh kali di depan tabut untuk gereja Tuhan--kayu yang disalut dengan emas. Kita juga harus mengalami sengsara bersama Yesus.
Kemudian dupa dinaikkan, sehingga terjadi shekinah glory.
Sekarang, Yesus, Imam Besar sudah naik ke sorga dengan membawa darah-Nya sendiri dan Dia menaikkan doa syafaat/doa penyahutan bagi kita--dupa.
Darah ditambah dupa akan terjadishekinah glory.
Darah tanpa dupa--sengsara tanpa menyembah--akan membuat lemah dan putus asa.
Karena itu kita harus banyak berdoa menyembah Tuhan saat menghadapi sengsara.
Ikuti doa pagi, doa puasa, dan doa semalam suntuk. Tidak akan rugi saat kita menyembah Tuhan. Saat-saat terjadi percikan darah, kita tidak akan lemah, malah terjadi shekinah glory. Roh kemuliaan dicurahkan bagi kita.
Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita. Selain itu Dia tahu di dunia ini kita tidak mampu dan seperti yatim piatu, Dia curahkan Roh Kudus kepada kita.
Harus ada sengsara tanpa dosa (sengsara karena Yesus) ditambah dengan doa penyembahan, baru Roh Kudus dicurahkan atas kehidupan kita.
Kalau sudah menjadi imam dan raja--sudah suci, menjadi bintang--, diizinkan Tuhan menderita, dalam kekurangan dan sebagainya, tidak usah banyak komentar, tetapi banyak menyembah Tuhan. Jika sudah waktunya Tuhan, darah ditambah dupa pasti terjadi shekinah glory. Jangan ragu dan bimbang!
Janji Tuhan saat Dia hendak naik ke sorga: Tinggallah di Yerusalem, karena Roh Kudus akan dicurahkan
Kegunaan Roh kemuliaan:
- Roh Kudus mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
1 Petrus 3: 3-6
3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Kita diubahkan jadi:
- Lemah lembut= kemampuan untuk menerima firman sekeras dan selama apapun; dan kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
- Tenteram= pendiam= koreksi diri oleh ketajaman firman. Kalau ditemukan dosa, mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Tunduk seperti Sara.
Kita tunduk pada Tuhan; taat sampai daging tidak bersuara.
Ini adalah perhiasan mempelai.
Kalau ada perhiasan mempelai, pintu rahim akan terbuka, artinya pintu-pintu di dunia terbuka bagi kita.
Dalam sengsara banyak berkata-kata dengan Tuhan--jangan mengomel--, sampai Roh kemuliaan dicurahkan bagi kita.
- Gunung besar jadi tanah rata.
Zakharia 4: 6-9
4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9. "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Artinya:
- Secara rohani: Roh Kudus mampu mematikan gunung dosa sampai puncak dosa, sehingga kita hidup dalam kesucian, dan kita tetap dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Secara jasmani: Roh Kudus meratakan masalah-masalah yang menggunung. Masalah mustahil yang tidak pernah selesai dan bertambah-tambah akan diselesaikan oleh Roh Kudus.
- Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Kalau sudah malas melayani, minta Roh Kudus untuk menjamah, sehingga kita bisa setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Roh Kudus menolong kita untuk menjadi saksi Tuhan.
Kisah Rasul 1: 8
1:8. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Kudi Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kita tetap menjadi saksi Tuhan sampai Dia datang kembali.
Kita bersaksi tentang kabar baik bagi jiwa baru, dan kabar mempelai bagi orang-orang yang sudah selamat supaya menjadi tubuh Kristus.
Kita menjadi saksi Tuhan sampai Dia datang kembali sama dengan Roh Kudus membuat pelita kita tetap menyala sampai Tuhan datang kembali kedua kali.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia; kita memegang pelita yang menyala untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan sorga selamanya.
Kita terangkat bersama dengan Yesus, bersama dengan keluarga kita untuk masuk kerajaan sorga kekal untuk selamanya.
Sungguh-sungguh mata hanya tertuju kepada Tuhan! Perhatikan pengajaran! Bicara soal kenaikan Tuhan berarti bicara terhadap sikap terhadap pengajaran. Naik atau turun bergantung pada sikap kita terhadap pengajaran! Jangan ditambah atau dikurangi, tetapi dilakukan dan kita akan naik.
Rohani kita naik, mata kita hanya memandang Yesus yang sudah naik ke sorga. Kita menjadi imam dan raja, hidup suci, dan mengalami percikan darah.
Kita mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar. Percikan darah ditambah dengan dupa menghasilkan
shekinah glory.Kalau sudah sampai 'darah' (sengsara), jangan putus asa! Tambah dengan 'dupa' (banyak menyembah Tuhan)! Satu waktu Roh kemuliaan akan dicurahkan.
Tuhan memberkati.