Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema: Yohanes 10: 11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

"Akulah Gembala yang baik".

Kita udah mendengar, mengapa Yesus tampil sebagai Gembala yang baik?
Sebab, setan sudah merusak semua ciptaan Tuhan yang baik menjadi hancur/tidak baik. Sebab itu, Tuhan tampil sebagai Gembala yang baik untuk memperbaiki semua yang sudah rusak dan menjadikan semua menjadi baik bahkan sempurna.

Kita juga sudah belajar, bagaimana Yesus tampil sebagai Gembala yang baik?Yaitu lewat menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya.

Sekarang, kita mendengar TUGAS GEMBALA YANG BAIK:
Yohanes 10: 3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanyamasing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Tugas Gembala yang baik adalah memanggil domba-dombalewat suara gembala(Firman penggembalaan).
Firman penggembalaan adalah Firman yang dipercayakan Tuhan kepada seoranggembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan dan diulang-ulang untuk:

  • menjadi makananbagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat bertumbuh rohaninyake arah kedewasaan rohani/kesempurnaan seperti Yesus.
    Seperti kita kalau makan, diulang-ulang. Kalau domba makan, setelah dikunyah dan masuk, keluar lagi. Begitu juga tema malam ini “Akulah Gembala yang baik” diulang lagi.

  • untuk memanggildomba-domba sesuai dengan namanya.

Bilangan 27: 15-17
27:15 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
27:16 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala."

'seorang' di sini adalah seoranggembala. Ini terjadi pada waktu Musa akan diganti oleh Yosua. Saat itu, jumlah umat Israel sangat banyak (waktu berangkat dari Mesir, berjumlah 603.550 orang laki-laki yang berusia 20 tahun saja, setelah 40 tahun, kira-kira berapa jumlahnya?), tetapi gembalanya hanya satu.

"banyak yang berkata, 'jemaat kami sudah 5000, jadi butuh gembala lebih dari satu'. Ini ratusan ribu bahkan juta, tetapi hanya butuh satu, seorang gembala. Saya pakai ayat Alkitab saja."

Firman penggembalaan ini seperti mannayang dikirim dari Surga untuk orang-orang Israel. Setiap hari, mereka memungut segomer manna. Tetapi pada hari keenam, manna diambil dua gomer (dua kali lipat). Satu gomer untuk hari keenam, satu gomer lagi untuk hari ketujuh, sebab pada hari ketujuh (Sabat), tidak boleh ada yang bekerja.
Hari keenam= akhir zaman, menjelang hari ketujuh atau perhentian di Kerajaan 1000 tahun sampai Yerusalem baru.
Pada akhir zaman, Firman penggembalaan juga merupakan firman yang dobel(dua kali lipat), yaitu:

  • Firman penginjilan= kabar baikuntuk memanggilorang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Istilah dari Rasul Paulus, Firman penginjilan sama dengan susu. Tetapi, kalau diberi susu terus, akan menajdi abnormal. Sebab itu perlu Firman yang dobel.

  • Firman pengajaranyang lebih tajam dari pedang bermata dua = makanan keras= Kabar Mempelai.
    Kabar baik ditingkatkanmenjadi Kabar Mempelai untuk memilihorang-orang yang sudah selamat supaya disucikan sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga. Itu sebabnya, disebut Kabar Mempelai, karena mempersiapkan kita menjadi Mempelai Wanita Surga/tubuh Kristus yang sempurna.

Jiwa-jiwa baru bisa datang karena adanya Firman penginjilan. Tetapi, kita yang sudah selamat, setelah itu mau kemana? Harus ada Firman pengajaran (firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua) untuk memilih orang-orang yang sudah selamat supaya disucikan sampai sempurna seperti Yesus.
Hati-hati!Banyak dipanggil, sedikit dipilih. Jangan terkecoh dengan jumlah (kuantitas), tetapi harus dilanjutkan dengan kualitassampai sempurna seperti Yesus.

Dua kali Gembala yang baik memanggil domba-dombakarena Firmannya dobel:

  • memanggil domba-domba yang hilang,
  • memanggil domba-domba yang ada di dalam kandang.

Malam ini, kita pelajari MEMANGGIL DOMBA-DOMBA YANG HILANG.
Matius 15: 24
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanyakepada domba-domba yang hilangdari umat Israel."

Yesus hanyamemanggil domba-domba yang hilang dari umat Israel, umat pilihan Tuhan (keturunan Abraham, Ishak dan Yakub secara jasmani) . Yesus hanya menyelamatkan domba-domba yang hilang dari Israel.
Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir yang bukan keturunan Israel? Sebab di sini Tuhan secara terang-terangan mengatakan: “Aku diutus hanyakepada domba-domba yang hilangdari umat Israel.

Bagaimana dengan bangsa kafir?
Roma 11: 25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israeltelah menjadi tegarsampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israelakan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

Karena sebagian Israel tegar (keras hati)dan menolak panggilan Yesus (tidak percaya Yesus), maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk menerima panggilan Tuhan dan diselamatkan.
Ini merupakan kemurahan dan kebaikanGembala yang baik kepada kita bangsa kafir.
Hanya karena sebagian Israel yang tegar (keras hati), sehingga ada tempat kosong bagi bangsa kafir untuk masuk, sehingga seluruh Israel diselamatkan [ayat 26].
Seluruh Israel= Israel rohani= bangsa Israel asli ditambah bangsa kafir.

Inilah sistem kemurahan dan kebaikan Yesus bagi bangsa kafir.
Kalau Israel menerima semua, tidak ada tempat bagi bangsa kafir. Kita harus manfaatkan sungguh-sungguh!
Jadi, panggilan kepada domba-domba yang hilang, dialami oleh Israel dan kafir.

Ada tiga macam panggilan Tuhan terhadap domba-domba yang hilang:

  1. Maleakhi 3: 7-9
    3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Kudan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
    3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhandan persembahan khusus!
    3:9
    Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

    'menyimpang dari ketetapan-Ku'= terhilang.

    Pangilan Tuhan terhadap domba yang hilang yang pertama: panggilan kepada domba yang hilang, yaitu kehidupan kristen, hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang hidup dalam suasana kutukan.

    Kejadian 3: 17-19
    3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklahtanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
    3:18 semak duri dan rumput duriyang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
    3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab
    engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

    Suasana kutukanadalah:

    • suasana susah payah= kesulitan dan kesukaran, jauh dari berkat Tuhan. Mungkin sudah merasa menerima berkat lima, tahu-tahu keluar tujuh (rugi).

      "Kami hamba Tuhan juga demikian, “Puji Tuhan, lima jiwa baru masuk,” tetapi keluar sepuluh. Rugi."


    • suasana duri= kepedihan hati (duri menusuk di hati), stress (duri menusuk di kepala) dan air mata.
    • dari debu kembali menjadi debu = puncak kutukan.
      Artinya: tetap manusia darah dagingyang tidak mewarisi Surga, hidupnya hanya memuaskan hawa nafsu daging sekalipun ia seorang hamba Tuhan atau pelayan Tuhan. Ia hanya mengejar kepentingan-kepentingan daging/perkara daging sampai mengorbakan perkara rohani dan mengorbankan Tuhan/Firman pengajaran benar.

      Contoh: Yudas. Ia kejar uang sampai mengorbankan Yesus (pengajaran benar). Dia menjual Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi, dia sering ber-fellowship ke sana, bertemu dengan orang yang ajarannya beda. Ini manusia dalam kutukan.

      Dalam perjanjian lama, Esauyang hanya mengejar sepiring kacang merah dengan menjual hak kesulungannya.

      Inilah manusia darah daging yang hanya mengejar perkara daging, hanya memuaskan daging sampai rela mengorbankan perkara rohani (rela mengorbankan Tuhan dan pengajaran benar).

    Mari, kita semua, hamba Tuhan dan sidang jemaat, dalam mencari nafkah jangan korbankan yang rohani, nanti akan menjadi manusia terkutuk. Hamba Tuhan dalam berorganisasi (organisasi gereja), jangan mengorbankan pengajaran benar untuk mencari kedudukan dan lain-lain. Harus betul-betul distop. Jangan ikuti manusia darah daging!

    Akibatkalau menjadi manusia darah daging: hanya menjadi makanan ular. Yudas benar-benar dimakan oleh ular.
    Kejadian 3: 14
    3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

    Arti rohaninya:
    Ular = setan.
    Debu tanah = manusia darah daging.
    Jadi, kehidupan Kristen, hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang terkutuk hanya menjadi makanan ular/setan dan binasa untuk selama-lamanya.

    Manusia terkutuk (domba terhilang) inilah yang dipanggil oleh Tuhan. Jangan menjadi domba hilang, itu benar-benar terkutuk hidupnya.

    Mengapa kehidupan kristen, hamba Tuhan/pelayan Tuhan bisa hidup dalam kutukan?
    Belajar dari Adam dan Hawa yang dulu enak di Taman Eden, mengalami suasana Surga. Tetapi, mereka bisa terkutuk karena makan buah yang dilarang oleh Tuhan (buah milik Tuhan). Semua boleh dimakan, hanya satu yang tidak boleh.
    Dulu, Adam dan Hawa mencuribuah yang dilarang oleh Tuhan/buah milik Tuhan.

    Sekarang, dalam Maleakhi 3: 7-9, hamba Tuhan/pelayan Tuhan mencuri dan makan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Ini setara dengan Adam dan Hawa memakan/mencuri buah milik Tuhan. Akibatnya, sama-sama berada dalam kutukan. Ini sama dengan makan duri, hidup dalam kutukan.

    "Kalau duri di kaki atau tangan, itu sudah beban berat. Kalau kaki terluka kena pisau, sesudah diobati, bisa jalan biasa. Tetapi kalau kena duri, berat sekali untuk jalan. Hidup itu berat. Apalagi kalau menancap di kerongkongan karena makan duri. Bagaimana hidupnya? Maaf, rekan-rekan gembala, kalau gembala mencuri perpuluhan, maka gembala memberi makan duri-duri (bukan makanan dari Surga, tetapi makanan kutukan) pada jemaat dan jemaat juga makan duri, semuanya mencuri perpuluhan. Jemaat harus berdoa."

    Malam ini, Tuhan sebagai Gembala yang baik memanggil kehidupan kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang hidup dalam kutukan/di tengah duri-duri.

    Maleakhi 3: 10
    3:10 Bawalahseluruh persembahan persepuluhanitu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanandi rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langitdan mencurahkan berkatkepadamu sampai berkelimpahan.

    Jalan keluarnya: kita harus menerima panggilan Gembala yang baik terhadap kehidupan yang terkutuk, yaitu kita mutlakmengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Harus, tidak boleh tidak!Kalau kita mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan, maka kita hidup menurut siklus kerajaan Surga.

    Seringkali hamba Tuhan salah mengajar, karena jemaat diajar berjudi, 'ayo memberi perpuluhan, akan mendapat sepuluh kali lipat berkat Tuhan'. Padahal bukan begitu ayatnya. Harus bawa dulu perpuluhankepada Tuhan, baru ada makanan di rumah Tuhan(Firman penggembalaan). Kemudian, kita makan Firman penggembalaan, kita mendengardan taat dengar-dengaranpada Firman penggembalaan = praktik/melakukan Firman penggembalaan. Ini tugas kita untuk masuk siklus kerajaan Surga.
    Selanjutnya, Tuhan akan membuka tingkap-tingkap langit(pintu langit terbuka) untuk mencurahkan berkat bagi kita semua.

    Siklus Perpuluhan

    Kutukan ditanggung oleh Tuhan dan berkat dicurahkan kepada kita semua. Yesus harus lebih dulu turun ke dunia untuk menanggung kutukan dan dosa-dosa, sesudah itu Dia mencurahkan berkat Abraham kepada kita semua, sampai kepada bangsa kafir.

    Galatia 3: 13-14
    3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
    3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

    = berkat Abraham sampai kepada bangsa lain/bangsa kafir.
    Jadi, pintu Surga terbuka = Natal, yaitu Yesus datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk menanggung segala kutukan dosa (mencabut duri-duri) dan Ia mencurahkan berkat Abraham kepada kita semua, yaitu:

    • berkat jasmani, yaitu berkat sampai anak cucu dan kita menjadi berkat bagi orang lain.

      Berkat yang kita terima harus dikirmkan kepada orang lain. Kalau menimbun berkat, itu seperti rawa yang menerima air hujan dan lain-lain tetapi tidak mengalir dan menjadi sarang nyamuk.
      Rawa ini sama dengan Babel, tidak bisa menyalurkan berkat pada orang lain.

      Mari, kita diberkati untuk jadi berkat bagi orang lain.

    • Berkat rohani, yaitu Roh Kudus dicurahkan kepada bangsa kafir, sebagai bukti bahwa kita bebas dari kutukan dosa dan hukuman Allah.

      Roh Kudus mampu membuat semua selamat.
      Tanda keselamatanadalah ada Roh Kudus.

    Sekarang, pintu langit terbuka (dari atas ke bawah), Yesus datang untuk menanggung semua kutukan dan mencurahkan berkat Abraham; Roh Kudus membuat kita selamat. Satu waktu, Roh Kudus membuat kita sempurna dan kita naik menembusi pintu Surga yang terbuka (dari bawah ke atas). Ini siklus Surga yang tidak bisa dipengaruhi oleh dunia. Kita semua hidup dari pintu Surga.

  2. Matius 11: 28
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

    'marilah kepada-Ku'= panggilan Tuhan.
    Pangilan Tuhan terhadap domba yang hilang yang kedua: panggilan Tuhan kepada domba yang hilang, yaitu kehidupan Kristen, hamba Tuhan dan anak Tuhan yang letih lesu dan berbeban berat, biasanya diikuti dengan terlantar, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatannya.

    Mengapa letih lesu dan berbeban berat?
    Sebab, mempertahankan dosa, baik di dalam hati pikiran (angan-angan dosa), perbuatan maupun perkataan dosa (dusta, gosip-gosip yang tidak baik dan sebagainya).

    "Kalau hamba Tuhan kerjanya hanya bergosip, apalagi sekarang fasilitas bertambah maju, di Indonesia ada fasilitas telepon murah dan sebagainya. Tetapi jangan digunakan untuk bergosip, rugi. Akan terjadi letih lesu dan beban berat."

    Mari, Tuhan memanggil kita.
    Matius 11: 29
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembutdan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan.

    Jalan keluarnya: kita menerima panggilan Tuhan, Gembala yang baik, yaitu belajar kepada Yesus di kayu salib yang rendah hati dan lemah lembut.

    Rendah hati: kemampuan untuk mengaku dosakepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horisontal) = salib; dengan sejujur-jujurnya. Jika dampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    Di kayu salib, Yesus mengakui semua dosa kita supaya kita diselamatkan. Ia bukan mengakui dosa-Nya, sebab Ia tidak pernah berbuat dosa dan tidak mengenal dosa.

    Kalau Yesus mau mengakui dosa kita, mengapa kita tidak mau mengakui dosa kita sendiri? Inilah kekerasan hati dan kesombongan. Jika seorang hamba Tuhan/pelayan Tuhan berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa, itu sama dengan gengsi/kesombongan.
    Kalau dilanjutkan, berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa, malah mendakwa orang lain, itu adalah setan. Puncak kesombongan adalah setan. Puncak kerendahan hati adalah Yesus.

    Setan berbuat dosa, tetapi tidak mau mengaku dosa, malah mendakwa orang lain. Ini banyak terjadi pada hamba-hamba Tuhan.
    Contoh: Yudas. Saat perjamuan terakhir, “Siapa mencelupkan roti bersama Aku ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku”. Yudas tidak mau mengaku dan mendakwa sebelas murid yang lain, termasuk mendakwa Yesus (Yudas berkata, 'bukan aku, ya Tuhan'). Sesudah itu, Yudas kerasukan setan dan menjadi sama seperti setan. Serius malam ini!

    Justru kami hamba Tuhan yang banyak demikian, sudah berbuat dosa, mengajarkan yang salah, tetapi tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain. Itu sudah puncak kesombongan, sudah setara dengan setan, tidak bisa bertobat. Semakin menuduh orang lain, hidup itu akan semakin letih lesu dan beban berat, semakin terlantar, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya.

    Lemah lembut: kemampuan untuk mengampunidosa orang lain dan melupakannya.
    Tuhan mengatakan, “Siapa tidak mau mengampuni dosa orang lain, maka dosanya sendiri tidak akan diampuni”.Belajar pada Yesus di kayu salib. Salah satu seruan Yesus di kayu salib adalah 'Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat'.

    Kalau kita rendah hati dan lemah lembut, bisa saling mengaku dan mengampuni, maka darah Yesus mengampuni dan menyelesaikan semua dosa kita dan Roh Kudus dicurahkan.
    Kita tinggal pilih. Hati kita mau berisi dosa dan Roh Kudus tidak ada atau hati bebas dari dosa dan Roh Kudus dicurahkan. Kalau ada dosa iri, najis, jahat, dengki dan lain-lain, maka Roh Kudus tidak ada, sehingga kehidupan itu kering, khotbahnya kering, ibadah pelayanannya kering, nikahnya kering, semuanya kering.

    Biarlah semua dosa diselesaikan oleh darah Yesus, maka Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita, sehingga kita mengalami kelegaan, damai sejahtera, ketenangan dan perhentian di dalam Roh Kudus.
    Dan masih lanjut lagi, kalau sudah mengalami kelegaan dan perhentian dalam Roh Kudus, maka hasilnya semua menjadi enak dan ringan.

    Matius 11: 30
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enakdan beban-Ku pun ringan."

    Roh Kudus membuat semua menjadi enak dan ringan. Mulai dari nikah, kalau serasa letih lesu dan beban berat, saling mengaku dan mengampuni, maka Roh Kudus dicurahkan dan nikah menjadi enak dan ringan. Kalau enak dan ringan, tidak ada yang mau tinggalkan nikah. Tidak ada perceraian atau kawin-cerai.

    "Anak kecil saja tahu. Kalau anak kecil diberi gula-gula yang kecil dan enak, kalau diminta, tidak mau diberikan."

    Pelayanan kita juga menjadi enak dan ringan kalau ada Roh Kudus.

    Kesaksian:
    "Maaf kalau tadi saya bersaksi dianggap sombong, tetapi saya bermaksud untuk menunjukan kedahsyatan Roh Kudus yang membuat semua enak. Setiap hari saya kotbah sehari dua kali, tidak ada istrirahat. Kemudian pelayanan semacam ini, besok Jum'at saya ke Medan, lalu Sabtu langsung kaum muda, Minggu pagi-sore, Senin pagi-sore, Selasa pagi-sore, begitu seterusnya, tidak ada istirahat. Kalau saya istirahat, lebih baik saya tidak datang ke Batam, karena penggembalaan nomor satu. Kalau penggembalaan saja saya tidak sanggup, tetapi pergi kemana-mana, itu salah besar. Saya gembala dan tugas pertama adalah penggembalaan. Kalau Tuhan berikan kelimpahan dalam penggembalaan, harus dibawa keluar. Kalau tidak, saya menjadi kambing, bukan domba lagi, jemaat juga menjadi kambing. Tetapi, penggembalaan dulu yang nomor satu, kalau ada kelimpahan, baru dibawa keluar.
    Ada seorang hamba Tuhan yang telepon saya mengatakan, “Waduh Pak, kalau saya lihat jadwal-jadwal kunjungannya, saya tidak kuat.” Tetapi saya tertawa saja. Justru saat dalam kunjungan, saya lebih tenang dan konsentrasi, enak dan ringan.
    "

  3. Wahyu 22: 17
    22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

    Pangilan Tuhan terhadap domba yang hilang yang ketiga: pangilan Tuhan kepada domba yang hilang, yaitu kehidupan kristen, hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang haus, seperti perempuan Samaria, bangsa kafir.
    Haus, artinya:

    • tidak puas, kering rohaninya. Ini bisa dilihat/dideteksi lewat mulut.

      Kalau mulutnya bergosip, apalagi di mimbar bergosip, berarti ia kering rohani, lidahnya kering, hanya perkataan sia-sia (dusta, gosip, dan lain-lain).

    • tawar hati, kecewa, putus asa, kepahitan/pahit hati.

    Mulai dari kering/tidak puas, lidahnya kering, perkataannya sia-sia, kemudian tawar hati, putus asa dan kecewa, kemudian kepahitan hati dan kenajisan seperti perempuan Samaria.

    Kita mohon pada Tuhan. Kehausan ini seringkali melanda terutama dalam nikah dan ibadah pelayanan(tahbisan).
    Banyak rahasia di alkitab, tetapi dua rahasia yang besar adalah rahasia dalam nikah dan tahbisan. Ini yang diancam dengan kehausan secara rohani, dalam arti tidak puas, lidah kering, perkataan sia-sia, kecewa, putus asa. Tidak sedikit yang lari karena tidak mampu; pahit hati dan kenajisan juga melanda nikah dan ibadah pelayanan.

    Hati-hati!Dalam pelayanan, banyak kenajisan-kenajisan.

    Kesaksian:
    "satu waktu, saya terkejut. Seorang hamba Tuhan yang gelarnya bagus dan baik, ia mengirim salam kepada saya, 'katakan kepada Pdt Widjaja, doakan saya supaya jangan berselingkuh seperti teman-teman saya'. Saya terkejut. Ini bukan main-main dan saya waspada diri. Inilah, kehausan banyak melanda dalam nikah dan ibadah pelayanan hari-hari ini. Seperti yang dialami perempuan Samaria."

    Yohanes 4: 15
    4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

    Banyak kehidupan Kristen, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang mencari kepuasandi sumur dunia.
    Dunjia ini bagaikan padang gurun.
    Hati-hati mencari air di padang gurun, biasanya terperangkap oleh fatamorgana. Karena padang gurun luas, seringkali saat kita sudah haus lalu melihat di sana ada air, ternyata bukan.
    Jadi, banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang mencari kepuasan di sumur dunia, sehingga terperangkap oleh fatamorgana/kepuasan dunia.

    Kepuasan duniayaitu

    • mencari kepandaian, kekayaan dan kedudukan sampai menghalakan segala cara.
      Kita harus hati-hati!

      Kesaksian:
      "Saya bertemu Bimas Kristen di Blitar. Dia katakan, 'saya baru bersih-bersih ijazah, Pak'. Saya tanya, 'Ijazah apa, Pak?'. Dia jawab, 'bersih-bersih ijazah hamba Tuhan':
      'Lho, kenapa Pak?':
      'Iya, tidak lulus SD, tapi S1. Baru sekolah dua minggu, sudah S1'. Ini yang banyak terjadi. Kita mencari kepuasan tetapi tidak benar, dengan menghalalkan segala cara sampai mengorbankan yang rohani.
      Jemaat mungkin mencari kepandaian dengan cara menyontek di kelas. Juga mencari kedudukan, terutama rekan-rekan hamba Tuhan, demi mencari kedudukan dalam organisasi gereja sampai menghalalkan segala cara dan mengorbankan pengajaran benar/mengorbankan iman dan kebenaran. Inilah yang banyak terjadi, bisa terjadi di gereja mana saja, kabupaten mana saja.
      "

      Ini sumur dunia.

    • mencari kepuasan lewat berbuat dosasampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Banyak pelayan Tuhan yang mabuk, merokok, narkoba.
      Mari kita sungguh-sungguh hari-hari ini!

      Dosa kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri, seks dengan binatang, sampai nikah yang salah yaitu kawin campur, kawin cerai.
      Perempuan Samaria juga seperti itu. Ia kawin cerai sampai lima kali. Dan selanjutnya, tidak pernah menemukan kepuasan.

      Ini benar-benar terjadi saat ini. Banyak terjadi perselingkuhan. Bukan hanya di kalangan pelayaan Tuhan, tetapi melanda hamba Tuhan.

      Kesaksian:
      "Di suatu tempat, hamba Tuhan yang beredar-edar/tidak tergembala, sampai ada tempat kos, disanalah ia jatuh dalam dosa perselingkuhan. Saya sampai ditelepon seorang isteri hamba Tuhan, 'itu suami saya pak'. Saya katakan, 'sabar ya bu, doa saja'."

      Tetapi, semua dari dunia tidak bisa memuaskan, hanya fatamorgana, sehingga hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tetap haus, semakin haus bahkan membuat kita pingsan (suam-suam, tidak mati dan tidak hidup) sampai satu waktu mati rohani (kering rohani) dan binasa selamanya.
      Ini serius!


    Perempuan Samaria sadar, 'berikanlah aku air itu Tuhan, supaya aku tidak haus lagi'. Yang dibutuhkan hanya air Roh Kudus.
    Satu-satunya yang bisa memuaskan bangsa kafir adalah Roh Kudus.
    Tanpa Roh Kudus, sehebat apapun bangsa kafir, hanya hausdan menjadi sama seperti perempuan Samaria. Sehebat apapun hamba Tuhan, pelayan Tuhan, orang Kristen, bangsa kafir, kalau tanpa Roh Kudus, akan haus dan puncaknya menjadi seperti perempuan Samaria yang najis.
    Malam ini, kita butuh Roh Kudus.

Proses mendapatkan Roh Kudus/air kehidupan
:
Yohanes 4: 10, 16-18
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

'aku tidak punya suami'= mengaku dosa.
Prosesnya yaitu, bangksa kafir harus menerima pekerjaan Firman pengajaranyang lebih tajam dari pedang bermata dua yang menusuk mulai dari hati pikiran kita, sumber kepahitan, ketawaran, kenajisan dan kebusukan.
'panggil suamimu!'= Firman yang keras untuk menyucikan nikahdari kenajisan-kenajisan.

Sikap kita: mengaku dosa sejujur-jujurnya apapun resikonya.
Kalau ia tidak bersuami, tetapi bersama laki-laki, hukumannya adalah dilempar batu.
Kalau Firman bekerja dalam hati kita, menunjuk segala kepahitan, ketawaran, kenajisan dan kebusukan, sikap kita hanya satu, jangan tawar-menawar, tetapiharus mengaku dosa sejujur-jujurnyakepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, segala kepahitan dan kenajisan diakui, itu sama dengan memberi minum Yesus di kayu salibdengan anggur asam dan pahit. Ini yang memuaskan Tuhan. Kalau Tuhan dipuaskan, kita akan dipuaskan dengan Roh Kudus.

Yesus sudah meminum segala anggur asam, pahit bercampur empedu.
Segala pahit getir hidup kita bangsa kafir sudah diminum Yesus dan Ia memberi anggur baru kepada kita.

Titus 3: 5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Kekuatan Roh Kudusbagi bangsa kafir adalah Roh Kudus mampu membaharuibangsa kafir dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Natal yaitu Allah lahirmenjadi sama dengan manusia. Malam ini, kita dibaharui/dilahirkan baruoleh Roh Kudus untuk menjadi sama dengan Tuhan.

Mungkin saudara bertanya, 'Om, saya sudah empat puluh tahun melayani Tuhan, apakah saya sudah berubah?' Saya menjadi gembala sudah 22 tahun, mulai tahun 1992. Apakah saya sudah dibaharui? Apakah saudara sudah dibaharui?

Efesus 4: 24-28
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri,
janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Tanda pembaharuanadalah:

  1. [ayat 25] tidak ada dusta, tetapi berkata jujur, benar dan baik.
    Petrus hamba Tuhan yang hebat, bisa berjalan di atas air danau yang bergelombang sekalipun hanya beberapa saat, tetapi ia dusta (menyangkal Yesus). Ia mengalami mujizat bersama Tuhan, saat memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan, saat Yesus membangkitkan anak berusia 12 tahun yang mati, dia ada di sana. Tetapi berdusta, 'aku tidak kenal Dia'.

    Kalau Petrus yang hebat bisa berdusta, siapa kita? Kita perlu Roh Kudus.

  2. [ayat 26] tidak boleh lagi marah tanpa kasih yaitu dengan kebencian dan emosi, sehingga merugikan orang lain.
    Waktu Yesus ditangkap, Petrus marah dan telinga Malkus putus.
    Petrus ini yang paling tua dan hebat, tetapi masih berdusta, marah ada kebencian dan emosi sehingga merugikan orang lain. Sekarang, mungkin pedang perkataan kita merugikan orang lain dengan fitnah dan lain-lain.

    Tetapi, begitu di loteng Yerusalem, Petrus menerima Roh Kudus dan ia diubahkan. Ia mengulurkan tangan untuk menolong sesama, dia tidak lagi berdusta tetapi bisa berkhotbah di hadapan 3000 orang, dia tidak takut mengaku Yesus.
    Petrus perlu Roh Kudus, apalagi kita bangsa kafir yang hanya anjing dan babi.

  3. [ayat 28] tidak mencuri lagi.
    Yudas hebat, besar dan dipercaya menjadi bendahara (kepercayaan khusus) tetapi ia mencuri milik Tuhan.
    Apakah malam ini ada pedagang atau pegawai yang korupsi? Pedagang yang mencuri, hutang tidak bayar dan lain-lain. Itu adalah Yudas. Inilah nasib kita tanpa Roh Kudus. Yang hebat saja bisa mencuri, apalagi kita bangsa kafir?

    Tetapi kalau ada Roh Kudus, kita dibaharui malam ini.kita akan kembalikan milik Tuhan dan memberi pada sesama yang membutuhkan.

Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga akan terjadi. Roh Kudus mampu menemukan kembali apa yang sudah hilang.
Apa yang sudah hilang malam ini, mungkin toko kita sudah merosot, banyak pelanggan yang hilang, atau banyak jemaat yang hilang, Roh Kudus mampu menemukan kembali apa yang hilang. Roh Kudus mampu memperbaiki apa yang sudah rusakdan Roh Kudus mampu membangkitkanapa yang sudah mati/mustahil.
Dan jika Yesus datang, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat ke awan-awan permai.

"Dari uraian ini, sayalah orang yang butuh Roh Kudus. Kalau tidak ada Roh Kudus, hanya ada kutukan, letih lesu, berbeban berat, dan seperti perempuan Samaria yang hancur. Tetapi kalau ada Roh Kudus, semua akan tertolong."

Roh Kudus menolong kita dan dicurahkan di tengah-tengah kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... soal pengajaran. Kalau pengajaran sudah tidak benar sedikit saja maka jangan diikuti dan jangan dibela. Kalau pengajaran benar harus kita akui dan pegang teguh. Jika sudah bisa jujur soal Tuhan maka bisa jujur dalam nikah dan keuangan. Ibrani - Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... atas maut adalah kita harus mati bagi dosa bertobat dan hidup dalam kebenaran. Pengalaman mati dan bangkit bersama Yesus dimulai dengan baptisan air. Hati-hati hanya ada satu baptisan air yang benar dan banyak baptisan air yang tidak benar. Seperti hanya ada satu bahtera Nuh yang menyelamatkan bahtera yang lain tidak menyelamatkan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Juli 2024 (Selasa Sore)
    ... berduyun-duyun datang kepada terangmu dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling mereka semua datang berhimpun kepadamu anak-anakmu laki-laki datang dari jauh dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri engkau akan tercengang dan akan berbesar hati sebab kelimpahan dari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Februari 2013 (Rabu Sore)
    ... air. Baptisan air itu menyelamatkan bukan sekedar tata cara di Gereja. Baptisan air adalah perintah Tuhan amanat agung Tuhan yang mempunyai kekuatan hukum di surga dan di bumi sehingga tidak bisa dibatalkan diganggu gugat oleh apapun. Masuk baptisan air melakukan perintah Tuhan SELAMAT. Menolak baptisan air menolak perintah Tuhan berbuat dosa. Ini berarti ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Mei 2016 (Minggu Pagi)
    ... Ini tidak lain dari rumah Allah ini pintu gerbang sorga. Yakub melihat pintu gerbang Sorga sama dengan rumah Allah secara jasmani. Sekarang rumah Allah menunjuk pada ibadah pelayanan sampai penyembahan kepada Tuhan. Kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara. Maka kita akan mengalami pintu Sorga terbuka dan pintu-pintu ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... di gereja rumah tangga dsb. kita harus menutup muka panca indera serta menerima dengan iman. Panca indera ditutup artinya supaya pelayanan kita tidak tercampur dengan pandangan keinginan daging. Musa takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan taat dengar-dengaran. Jangan menunda-nunda kalau Tuhan memanggil memberi beban pada kita untuk melayani Dia Jika kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Maret 2021 (Selasa Sore)
    ... dikuasai oleh antikris berarti tanpa urapan Roh Kudus sehingga melawan Tuhan. Dari ujung rambut sampai telapak kaki tidak ada yang benar dan baik termasuk perasaannya. Ini adalah kehidupan di bawah kuasa dosa. Roma - . Jadi bagaimana Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain Sama sekali tidak. Sebab di atas telah ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 November 2019 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan sampai kesempurnaan. Dengan adanya tujuh kali percikan darah maka Yesus juga mengalami tujuh sinar kemuliaan. Wahyu - . Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga berselubungkan awan dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari dan kakinya bagaikan tiang api. . Dalam ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 25 Maret 2015 (Rabu Malam)
    ... Ia datang' Roh Kudus yang datang. Aktifitas yang pertama adalah Roh Kudus sebagai ROH PENOLONG artinya 'Ia akan menginsafkan dunia akan dosa kebenaran dan penghakiman' Roh Kudus menolong kita sehingga bisa insyaf akan dosa yaitu kita bisa menyadari dosa mengaku dan kita mengalami pengampunan kalau sudah diampuni jangan berbuat dosa lagi ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 November 2021 (Kamis Sore)
    ... yang menolak Injil yang kekal firman penginjilan dan firman pengajaran sehingga tidak takut akan Tuhan tidak memuliakan Tuhan dan tidak menyembah Tuhan tetapi menyembah ciptaan Tuhan. Ayat malaikat kedua memberitakan penghukuman bagi kehidupan yang mabuk dengan anggur hawa nafsu percabulan Babel yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Ayat - malaikat ketiga ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.