Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:9-20 adalah tentang penglihatan Yohanes di Pulau Patmos.
Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, sama dengan mengalami sengsara daging, bukan karena berbuat dosa tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus, sehingga Rasul Yohanes mengalami beberapa hal:
  1. Masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama.
    Wahyu 1:9
    1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

  2. [Wahyu 1:10-16] Bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, yang menjadi dua wujud nyata, yaitu tujuh kaki dian dari emas (gereja yang sempurna, mempelai wanita Surga) dan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
    Wahyu 1:10,12,13
    1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

    1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

    Suara sangkakala yang nyaring adalah firman penggembalaan yang mengandung bobot firman pengajaran yang benar, keras, dan lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup untuk mengubahkan dan menyucikan gereja Tuhan sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga (kaki dian emas yang bercahaya).

    Jika hidup kita, nikah kita, ibadah pelayanan kita, ditandai dengan sengsara daging karena Yesus, maka kita juga bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, sama dengan kita bisa tergembala dengan benar dan baik sehingga kita mengalami penyucian dan keubahan hidup. Ini sama dengan mengalami peningkatan rohani, sehingga tampil sebagai kaki dian emas yang bercahaya atau mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

2 Petrus 1:5-7
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada (1)imanmu (2)kebajikan, dan kepada kebajikan (3)pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan (4)penguasaan diri, kepada penguasaan diri (5)ketekunan, dan kepada ketekunan (6)kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan (7)kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Ada 7 peningkatan rohani dari iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, sampai kasih.
Ini sama dengan 7 lampu yang bercahaya pada kaki dian emas, sama dengan mempelai wanita dengan matahari, bulan, dan bintang.
  1. Iman.
    Dalam Tabernakel menunjuk pada Pintu Gerbang.

    Roma 10:17
    10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Iman timbul dari mendengar firman Kristus, yaitu firman yang diurapi Roh Kudus. Dalam urapan Roh Kudus, kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh dan menjadi suatu kebutuhan, sehingga kita tidak akan bosan sekalipun firmannya panjang atau diulang-ulang. Juga kita tidak akan pernah tersinggung atau marah saat firman yang disampaikan keras. Sekalipun kita bodoh, kita akan bisa mengerti firman kalau kita diurapi Roh Kudus. Sekalipun kita capek, kita akan bisa menikmati firman kalau kita diurapi Roh Kudus.
    Di mana pun, kapan pun, situasi apa pun, kita akan bisa menikmati firman dalam urapan Roh Kudus. Kita bisa mendengar dan mengerti firman, kita bisa percaya dan yakin akan firman, sehingga menjadi iman di dalam hati, sama dengan percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Sampai kita bisa praktek firman.

  2. Kebajikan.
    Dalam Tabernakel menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran.
    Kebajikan adalah perbuatan baik yang dikaitkan dengan salib/ korban Kristus. Banyak perbuatan baik di dunia, tetapi tidak ada gunanya kalau tidak dikaitkan dengan salib.

    Perbuatan baik kita yang ditunggu oleh Tuhan adalah bertobat, yaitu mati terhadap dosa, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Prosesnya adalalah hati percaya dan mulut mengaku. Kalau hati percaya pada Yesus, maka mulut bisa mengaku dosa pada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Semua perbuatan baik tanpa bertobat sama dengan sia-sia bahkan binasa selamanya. Kalau sudah bertobat, maka akan bisa berbuat baik lainnya.

  3. Pengetahuan/ pengenalan.
    Dalam Tabernakel menunjuk pada Bejana Pembasuhan. Sekarang menunjuk pada baptisan air.

    Filipi 3:10
    3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

    Lewat baptisan air, kita mengenal Yesus yang mati dan bangkit, bahkan kita mengalami mati dan bangkit bersama Yesus.

    Roma 6:2,4
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.


    Baptisan air yang benar adalah kita yang sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus.
    Istilah 'dikuburkan' artinya masuk dalam air dari ujung kepala sampai kaki.
    Maka kita bangkit dari air bersama Yesus dan mendapatkan hidup baru, hidup Surgawi, yaitu hidup dalam kebenaran.

  4. Penguasaan diri.
    Dalam Tabernakel menunjuk pada Pintu Kemah. Sekarang menunjuk pada urapan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus.

    Roma 8:13
    8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Hanya Roh Kudus yang bisa menolong kita untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging, sehingga kita bisa menguasai daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada suara sangkakala yang nyaring. Kalau mendengar suara daging yang nyaring, maka tidak akan bisa mendengar suara sangkakala yang nyaring.

    Kalau sudah bisa mendengar dan dengar-dengaran pada suara sangkakala yang nyaring, maka cepat atau lambat kita akan bisa melihat mujizat.

    Hati-hati dalam penggembalaan jangan mendengar suara asing yang nyaring, yaitu suara daging, suara ajaran-ajaran yang lain (tentang baptisan, pelayanan, nikah, dll.), juga suara gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

    Iman, kebajikan (bertobat), pengetahuan (hidup benar), dan penguasaan diri (taat dengar-dengaran) menunjuk pada Halaman Tabernakel. Ini adalah dasar yang kokoh seperti kita berdiri di atas batu penjuru korban Kristus.

    Matius 7:24-25
    7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
    7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

    Maka kita tidak akan tersandung, tidak terjatuh, dan tidak rubuh. Hujan menunjuk pada dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Angin menunjuk pada ajaran-ajaran palsu. Banjir menunjuk pada antikris dengan kekuatan uang, krisis di segala bidang.

    Jika ketaatan menjadi sempurna sampai daging tidak bersuara lagi, maka kita berdiri di atas bulan [Wahyu 12:1], sama dengan memiliki iman yang permanen.

  5. Ketekunan.
  6. Kesalehan.
    2 Petrus 1:6[terjemahan lama]
    1:6 dan pengetahuanmu itu ditambah dengan kelakuan tertib; dan tertibmu itu ditambah dengan tekun; dan tekunmu itu ditambah dengan ibadat;

    Ketekunan dan kesalehan jika digabungkan menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat:
    • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya.

    • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
      Keluaran 25:29
      25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

      Roti menunjuk pada tubuh Kristus. Pada meja roti sajian juga ada persembahan curahan dari anggur, menunjuk pada darah Kristus.

    • Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

    Ketekunan dalam 3 macam ibadah sama dengan ketekunan dalam penggembalaan, seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita mengalami penyucian secara intensif.

    Yohanes 15:3
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Yohanes 13:10-11
    13:10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”
    13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”

    Sebenarnya, seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang memberitakan firman dan melayani Tuhan memiliki tapak kaki yang indah.
    Tetapi Yudas memiliki tapak kaki yang kotor sebab Yudas memaksakan diri dalam penggembalaan yang benar. Yudas mempertahankan sesuatu yang bersifat daging, menjadi pencuri, pendusta, pengkhianat, berpura-pura (munafik), dan putus asa. Akibatnya Yudas keluar dari penggembalaan yang benar dan menjadi antikris, sampai binasa selamanya.

    Efesus 4:7,11-12
    4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Jika kita tergembala dengan benar dan baik, sehingga kita mengalami penyucian secara intensif, maka Tuhan akan memperlengkapi kita dengan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    2 Timotius 1:6
    1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

    Sikap yang benar adalah setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang Tuhan berikan pada kita, sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali, sampai selama-lamanya).

    Kehidupan yang setia akan memiliki pengharapan dan bisa diharapkan. Karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan ini suatu waktu akan menjadi mahkota 12 bintang [Wahyu 12:1], yaitu pengharapan yang sempurna.

  7. Kasih.
    2 Petrus 1:7
    1:7 dan kepada kesalehan (7)kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

    Dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Maha Suci.

    Matius 5:43-45,48
    5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”


    Kasih yang sempurna adalah mengasihi sesama sampai mengasihi musuh, dan mengasihi Tuhan lebih dari semua.

    Kolose 3:14
    3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

    Kasih yang mengikat dan menyatukan kita sebagai satu tubuh Kristus yang sempurna, dan menyatukan kita dengan Yesus Mempelai Pria Surga selama-lamanya.
    Kasih yang sempurna adalah bagaikan matahari [Wahyu 12:1].

Jadi, suara sangkakala yang nyaring meningkatkan kerohanian kita sampai menampilkan kita menjadi kaki dian emas yang bercahaya, sama dengan mempelai wanita yang sempurna dengan terang matahari (kasih yang sempurna), bulan (iman yang sempurna), dan bintang (pengharapan yang sempurna).

Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Dalam Alkitab, iman ditunjukkan oleh Yakobus, pengharapan oleh Petrus, kasih oleh Yohanes.
Kalau kita punya iman, pengharapan, dan kasih seperti Yakobus, Petrus, dan Yohanes, maka kita akan selalu diajak bersama Yesus. Hasilnya:
  1. Kita diajak oleh Tuhan untuk menghidupkan anak yang sudah mati.
    Markus 5:35-37
    5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?”
    5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
    5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.


    Artinya, kita mengalami kuasa Tuhan yang sanggup untuk memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dan kemustahilan dunia ini. Kita mengalami kuasa Tuhan yang sanggup untuk menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun, termasuk menolong nikah dan buah nikah. Kuasa Tuhan juga sanggup memberikan masa depan yang indah, berhasil, dan bahagia.

  2. Kita diajak oleh Tuhan untuk naik gunung penyembahan.
    Matius 17:1-2
    17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.


    Artinya, kita bisa menyembah Tuhan, tidak kering, sehingga kita mengalami kuasa keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Hati diubahkan menjadi kuat dan teguh hati, maka kita akan dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Galatia 2:8-9
    2:8 --karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
    2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;


    1 Tawarikh 28:20
    28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

    Kalau kuat dan teguh hati, maka Tuhan akan menyelesaikan semua masalah kita.
    Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi tubuh Kristus yang sempurna.

    Wahyu 3:12
    3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

    Sampai kita menjadi sokoguru di Yerusalem Baru dan tidak akan keluar lagi dari situ.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan di Jayapura II, 18 Oktober 2018 (Kamis Pagi)
    ... pemberian Tuhan kepada orang yang tidak layak dalam wujud korban Kristus. Kasih karunia Tuhan lewat korban Kristus di kayu salib sanggup untuk Menyelamatkan manusia berdosa sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran. Menyempurnakan kita. Petrus Dan Allah sumber segala kasih karunia yang telah memanggil kamu dalam Kristus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2019 (Rabu Sore)
    ... maka penyembahannya juga palsu. Lukas . Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. . Ia naik ke dalam salah satu perahu itu yaitu perahu Simon dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar ...
  • Ibadah Kunjungan di Ciawi II, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
    ... empat Wahyu suasana tanpa maut diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I November -Selasa Sore sampai Ibadah Kunjungan Jakarta II November -Rabu Pagi . Wahyu - suasana kepuasan kebahagiaan sorga diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III November -Rabu Sore . Wahyu suasana kemenangan diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV November ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 November 2011 (Sabtu Sore)
    ... dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Berita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis dipercayakan kepada Zakharia yang membakar ukupan. Artinya berita malaikat dipercayakan pada kehidupan yang menyembah Tuhan. Malaikat menunjuk pada gembala. Malaikat juga adalah Roh Kudus. Jadi berita malaikat adalah firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus dipercayakan pada kehidupan yang menyembah Tuhan. Firman penggembalaan ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya II, 25 Februari 2009 (Rabu Pagi)
    ... firman menjadi iman di hati. Cara mendengar firman ini menentukan nasib masa depan kita. Kebajikan Medzbah Korban Bakaran . Perbuatan baik dari Tuhan Yesus adalah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Perbuatan baik dari kita yang ditunggu oleh Tuhan adalah bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 April 2017 (Kamis Sore)
    ... layak membuka gulungan kitab yang termaterai Yesus sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan untuk melepaskan kita dari dosa-dosa. Jadi pembukaan firman yang dikaitkan dengan Yesus sebagai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Desember 2011 (Rabu Sore)
    ... dan kematian. Jadi kesimpulannya Yesus bersaksi tentang kabar mempelai firman pengajaran yang benar . Tetapi Imam besar dan orang yang di sana menolak. Kehidupan yang menolak kesaksian Yesus yang benar menolak firman pengajaran yang benar akan dikuasai oleh roh antikris. Roh antikris yaitu Matius Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... semua ada di bawah kuasa dosa . seperti ada tertulis Tidak ada yang benar seorangpun tidak. . Tidak ada seorangpun yang berakal budi tidak ada seorangpun yang mencari Allah. . Semua orang telah menyeleweng mereka semua tidak berguna tidak ada yang berbuat baik seorangpun tidak. . Kerongkongan mereka seperti kubur ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juni 2014 (Selasa Sore)
    ... dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu untuk menelan Anaknya segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Yesaya Tua-tua dan orang yang terpandang itulah kepala dan nabi yang mengajarkan dusta itulah ekor. Ekor naga menunjuk ajaran palsu gosip dll. Ekor naga juga menunjuk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Oktober 2020 (Sabtu Sore)
    ... harus setia-benar dan setia-jujur dalam hal nikah. Contoh dan teladan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga Suami yang mengasihi kita sampai berkorban nyawa sehingga Ia menjadi Suami yang setia-benar dan setia-jujur sampai mati di kayu salib Yesus adalah Suami yang setia dan benar artinya sesuai dengan kebenaran firman Allah pengajaran yang benar. Lukas ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.