Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan Penataran Imam dan Calon Imam II

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 18:22-23
18:22. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
18:23. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."

Keadaan Babel atau dunia akhir zaman adalah:
  1. Ayat 22 = tanpa bunyi, artinya tanpa firman Allah, tanpa tajamnya pedang firman Allah yang menyucikan kita = tanpa Tumim.
  2. Ayat 23 = tanpa cahaya/ terang = tanpa urapan Roh Kudus, tanpa terang Roh Kudus yang menerangi dosa-dosa yang tersembunyi = tanpa Urim.

Keluaran 28:30
28:30 Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.

Jadi, keadaan dunia di akhir zaman adalah tanpa Urim dan Tumim yang terletak dalam tutup dada Yesus sebagai Imam Besar = tanpa pelayanan Yesus sebagai Imam Besar = tanpa penyucian. Manusia hidup dalam dosa kejahatan, kenajisan, serta kepahitan.
Dosa kejahatan = mengasihi uang, cinta uang, sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan. Praktek dosa kejahatan/ cinta uang adalah kikir dan serakah.
Dosa kenajisan = dosa percabulan, termasuk nikah yang salah.
Dosa kepahitan termasuk iri hati, dendam, dan kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan.

Wahyu 18:24
18:24 Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.

Pada akhirnya, mereka membunuh nabi-nabi Tuhan dan orang-orang kudus karena kebencian tanpa alasan. Keadaan ini sama seperti saat Herodes memenggal kepala nabi Yohanes Pembaptis.

Matius 14:1
14:1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.

Di sisi lain, kepala Yohanes Pembaptis dipenggal artinya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Yesus untuk bekerja. Pekerjaan Tuhan yang dipercayakan kepada nabi Yohanes Pembaptis adalah membangun/ meletakkan dasar keselamatan = dasar pembangunan tubuh Kristus. Kemudian, Yesus bekerja di atas dasar sampai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Lukas 13:31
13:31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."

Dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, kita harus selalu waspada! Herodes selalu mengejar untuk membunuh nabi Yohanes Pembaptis, dan juga selalu mengejar untuk membunuh Yesus. Setan selalu berusaha untuk menghalangi dan menghancurkan pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Bagi kita sekarang, setan berusaha membunuh imam-imam sehingga mereka tidak bisa lagi melayani pembangunan tubuh Kristus (tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan). Sekalipun di dunia seorang imam terlihat hebat secara jasmani, namun kalau ia non-aktif secara rohani, sama dengan keluar dari tubuh Kristus.

Lebih waspada lagi, jangan sampai kita menjadi penghalang dan pengacau ataupun sandungan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Suami jangan mengacau nikah dengan berlaku kasar. Istri jangan mengacau nikah dengan tidak tunduk. Nikah adalah pemberian Tuhan yang mulia kepada manusia, tidak diberikan pada hewan maupun tumbuhan. Kita harus sungguh-sungguh menjaga nikah. Selanjutnya, jangan kita mengacaukan penggembalaan yang benar, apalagi persekutuan (fellowship) yang benar. Kita harus selalu aktif sebagai imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, sesuai karunia dan jabatan yang diberikan Tuhan, sampai garis akhir hidup kita.

Matius 14:12-13
14:12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.

Tindakan Yesus untuk menghadapi setan yang menghalangi pembangunan tubuh Kristus adalah "menyingkir", yaitu Yesus mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tempat sunyi = tempat yang tidak bisa dijamah oleh setan. Kita mengasingkan diri lewat doa puasa, doa semalam suntuk, kegerakan doa, seperti orang banyak yang mengikuti Yesus. Yesus sebagai Kepala akan bertindak untuk membela yang benar.

Lukas 13:32-33
13:32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
13:33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.

Yesus tetap bekerja sekalipun menghadapi banyak ancaman dan rintangan. Demikian juga kita, harus terus dan tetap bekerja sampai selesai. Yesus menggunakan waktu tiga hari untuk menyelesaikan pekerjaanNya, artinya:
  • Biaya untuk pekerjaan pembangunan tubuh Kristus adalah korban Kristus yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga. Biaya ini tidak bisa dibayar oleh apapun juga dan tidak akan pernah habis. Apapun yang kita korbankan harus sesuai kehendak Tuhan, dengan kerelaan hati, tidak menuntut apa-apa, dan tidak merasa berjasa. Seberapapun yang kita korbankan tidak akan pernah melebihi korban Kristus. Jangan membanggakan apapun, korban kita sangat kecil dibandingkan korban Kristus di kayu salib!

  • Tujuan/ arah pekerjaan pembangunan tubuh Kristus adalah Yerusalem baru. Dulu Yerus harus melayani ke berbagai kota, dan pada akhirnya Ia masuk ke Yerusalem, disalibkan, mati, dibangkitkan, hingga dipermuliakan.

  • Sistem Yesus bekerja adalah hari ini (hari pertama), besok (hari kedua), dan lusa (hari ketiga). Kita akan pelajari lebih lanjut satu per satu.

PEKERJAAN HARI PERTAMA.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Di atas kayu salib, Yesus berkata "Sudah selesai." Lewat kematianNya di kayu salib, Yesus telah menyelesaikan pekerjaan/ pelayanan pendamaian = pelayanan pengampunan dosa. Semua dosa kejahatan, kenajisan, termasuk kepahitan hidup kita, sudah diselesaikan oleh Yesus di kayu salib. Kecuali satu, dosa 'tidak percaya Yesus' tidak bisa diselesaikan di kayu salib. Selain itu, dosa yang tidak diakui juga tidak bisa diampuni, karena manusia hanya cenderung menyalahkan orang lain. Kita menyelesaikan dosa lewat percaya Yesus dan mengaku dosa.

Di atas kayu salib, Yesus berkata "Aku haus!" Saat Yesus haus artinya terbuka kesempatan sebesar-besarnya bagi orang berdosa untuk melayani Dia, yaitu memberi minum Yesus dengan anggur asam bercampur empedu. Artinya, kita harus mengakui segala dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Yesus akan meminum anggur asam bercampur empedu. Yesus menanggung segala dosa kita, mengampuni segala dosa kita dan melupakannya, bahkan Ia memberikan anggur baru bagi kita.

Calon imam harus datang lebih dulu ke kayu salib dan mengakui segala dosa hingga diampuni. Para imam harus selalu datang ke kayu salib untuk mengalami pendamaian atas dosa. Bukti kita sudah mengalami pendamaian adalah kita tidak berbuat dosa lagi dan kita hidup dalam urapan Roh Kudus (hidup dalam kebenaran), sehingga kita mengalami kebahagiaan Sorga. Saat dosa diampuni dan kita tidak berbuat dosa lagi (bertobat), saat itu kita mengalami kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

Yohanes 19:29
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Dalam pelayanan pendamaian di atas kayu salib, Tuhan memakai hisop. Hisop adalah tumbuhan kecil dan lemah, yang menggambarkan kehidupan seorang imam.

1 Korintus 1:26-29
1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Hisop adalah kehidupan yang lemah, yang dipilih dari antara yang lemah, juga kehidupan yang paling tidak pandai dan tidak kaya. Tuhan memilih kehidupan yang lemah supaya kita tidak bermegah dan tidak membanggakan apapun di dunia ini. Dengan demikian, kita memiliki kesempatan besar untuk menyerah pada Tuhan. Kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan. Kalaupun kita memiliki sesuatu di dunia ini (kekayaan atau kepandaian yang hebat), kita harus bergumul untuk menganggap semuanya hanya sampah dan tidak berguna, sehingga kita bisa bersandar sepenuh pada Tuhan. Sejauh mana kita menyerah, sejauh itu juga Tuhan akan memakai kita.

Dua kali hisop ikut dipakai dalam pelayanan pendamaian:
  1. Keluaran 12:22
    12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

    Hisop harus dicelup dalam darah dan disapukan pada ambang atas dan tiang pintu rumah bangsa Israel, sehingga maut tidak bisa masuk. Pengertian secara rohani:
    • Kita harus mengalami pelayanan pendamaian oleh darah Yesus. Kita hidup benar dan damai sejahtera, sehingga bisa menjadi seikat hisop (disatukan dalam persekutuan yang benar, berdasarkan pengajaran yang benar) dan bisa dipakai untuk melabur darah.

      Selama kita masih mempertahankan dosa, kita tidak akan bisa menjadi satu. Terang dan gelap tidak akan bisa menjadi satu. Selama ada perpisahan di antara kita, kita harus hati-hati, kita harus memeriksa diri dan memastikan apakah kita di pihak "benar dan damai" atau di pihak "tidak benar, iri, dan benci".

    • Kita harus rela dan tahan sengsara daging bersama Yesus, seperti hisop yang bisa menyerap darah dengan kapilaritas. Semakin kita rela dan tahan sengsara daging karena Yesus, maka semakin banyak darah yang diserap, dan semakin banyak pintu yang bisa disapukan dengan darah. Ini adalah rahasia pemakaian Tuhan. Semakin kita disucikan, semakin kita dipakai dalam pelayanan pendamaian.

      2 Korintus 5:18
      5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

      Kita akan dipakai untuk memberitakan dan menyaksikan Kabar Baik, sehingga lebih banyak orang yang diselamatkan. Kita mulai dengan bersaksi pada sesama dalam rumah tangga. Lebih lanjut, kita bersaksi tentang Kabar Mempelai sehingga kehidupan yang sudah selamat bisa disempurnakan.

      Kalau kita mengikuti sesama yang salah, membiarkan yang salah dan tidak menegor, sama artinya dengan kita egois. Kita harus bersaksi sehingga membawa mereka kembali pada kebenaran. Kalau kita justru banyak gosip dan tidak bersaksi, maka maut yang akan masuk dalam pintu pribadi bahkan rumah tangga kita.

  2. Yohanes 19:29
    19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

    Hisop dicelup dalam anggur asam. Anggur asam = kepahitan, beban hidup. Yesus harus menanggung segala beban manusia, termasuk dosa manusia. Seorang imam harus juga menanggung beban orang lain, bahkan beban dosa dari sesama. Kita tidak boleh menjadi beban bagi orang lain. Anggur asam harus diunjukkan pada Yesus dan diminum Yesus, artinya tugas imam adalah menaikkan doa syafaat untuk sesama yang membutuhkan, sampai semua dosa dan masalah diselesaikan, sampai kita semua sama sempurna seperti Yesus.

    Jika hisop tidak mau dicelup dalam darah, maka hisop itu menjadi kering. Hisop yang kering artinya perkataan yang kering (dusta, gosip, fitnah, dsb.). Kehidupan itu hanya akan dipakai Babel sampai dibakar dan binasa selamanya.

1 Raja-raja 4:33
4:33 Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.

Jika kita mau menjadi hisop, maka hasilnya adalah hisop bisa tumbuh di tanah kering bahkan di dinding batu sekalipun. Kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, dalam situasi dan kondisi apa saja di dunia ini. Bahkan, kita bisa menerima hidup kekal selamanya di Sorga.

PEKERJAAN HARI KEDUA.
Wahyu 16:17-21
16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
16:19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Ayat 21 menunjuk penghukuman yang terakhir, yaitu hukuman ke-21 dari 3x7 hukuman. Hukuman Tuhan sudah selesai bagi dunia bersama mereka yang menolak pelayanan pendamaian Imam Besar, yaitu mereka yang tetap mempertahankan dosa hingga puncak dosa.

Dalam Kitab Wahyu ada 3x7 penghukuman Tuhan, yaitu:
Tujuh penghukuman meterai oleh Allah Roh Kudus bagi dunia dan semua yang menolak pekerjaan Roh Kudus.
Tujuh penghukuman sangkakala dari Allah Anak bagi dunia dan semua yang menolak firman Allah.
Tujuh penghukuman bokor dari Allah Bapa bagi dunia dan semua yang menolak kasih Allah.

Hukuman ke-21 (hukuman terakhir) bagi dunia dan orang-orang yang menolak firman, Roh Kudus, dan kasih Allah adalah hujan es seberat 100 pon. Hujan es artinya kasih menjadi dingin sehingga yang ada hanyalah kedurhakaan. Kedurhakaan ditemukan di 3 tempat:
  1. Kedurhakaan dalam rumah tangga.
    Contoh: suami kasar pada istri, istri tidak tunduk pada suami, orang tua menuruti kesalahan anak, anak tidak taat dan justru mengatur orang tua. Rumah tangga adalah tempat memadu kasih, jangan sampai menjadi tempat kedurhakaan. Rumah tangga seharusnya adalah tempat yang aman dari hujan es.

  2. Kedurhakaan dalam penggembalaan.
    Contoh: kakak-kakak Yusuf membunuh Yusuf, mereka tidak tinggal di kandang karena meninggalkan Sikhem dan pergi ke Dotan. Waspada imam yang sudah tidak tekun dalam 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan! Akibatnya adalah terjadi kebencian tanpa alasan dalam penggembalaan, sehingga terjadi saling membunuh, saling memfinah, saling memunculkan gosip, dsb.

    Imam-imam harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok sehingga kita bertumbuh dalam kasih Allah. Dengan demikian kita bisa mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Penggembalaan adalah tempat yang aman sehingga kita bisa menumbuhkan kasih, sampai "takkan kekurangan aku". Kita dipelihara Tuhan sampai suatu saat kita sempurna seperti Tuhan.

  3. Kedurhakaan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan tubuh Kristus).
    Contoh: Akhan mencuri milik Tuhan. Hati-hati, di akhir zaman banyak ditemukan kehidupan seperti Akhan yang mencuri perpuluhan dan persembahan khusus (milik Tuhan). Kalau kita mengembalikan milik Tuhan, kita bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus sampai kita sempurna.

PEKERJAAN HARI KETIGA.
Wahyu 21:2-6
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

"Semuanya telah terjadi" di Yerusalem baru, artinya pembaruan sudah selesai.

2 Korintus 5:17-18
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Imam-imam/ hamba/ pelayan Tuhan, yang sudah diperdamaikan dan dipercaya dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, pasti mengalami pembaruan demi pembaruan, sampai puncaknya pembaruan Yerusalem baru (mempelai wanita Sorga).

Lukas 13:34-35
13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
13:35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

Yang harus dibarui adalah 'Yerusalem lama' harus menjadi 'Yerusalem baru'.
Yerusalem lama = kehidupan yang keras hati, yang ditandai dengan "melempari batu" hamba-hamba Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pendamaian dan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Praktek 'melempari batu' adalah memfitnah, menjelek-jelekkan, menggosipkan, bahkan menghujat. Mereka mendukung yang salah dan justru menghujat yang benar. Hati-hati, jangan sampai kita menghujat Tuhan/ firman pengajaran yang benar hanya karena sesuatu. Yerusalem lama ditandai dengan kering rohani, penghukuman, sampai binasa selamanya.

Kita harus berubah menjadi Yerusalem baru. Pohon ara sudah berdaun lebat ribuan tahun tetapi tidak berbuah karena keras rantingnya (keadaan gagal total). Namun, saat pohon ara bisa melembut, pohon ara bisa berbuah. Saat ini adalah kesempatan kita untuk melembut. Waktu kegagalan kita masih lebih singkat dibandingkan kegagalan pohon ara untuk berbuah selama ribuan tahun. Jangan putus asa dan jangan berdiam diri! Kita mulai dengan diri kita sendiri untuk melembut, artinya:
  • Berani mengakui segala dosa, kepahitan hidup, kegagalan, sehingga kita bisa diampuni dan dilepaskan dari segala kegagalan.
  • Berani mengakui bahwa kita hanya hisop yang lemah dan hanya bergantung pada belas kasih Tuhan semata-mata.
  • Berani mengakui bahwa kita hanya seperti anak ayam yang tidak berdaya, seperti bayi yang tidak berdaya. Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.

Yesaya 49:15-16
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku

Kita hanya mengingat Tuhan. Tuhan tidak akan melupakan kita. Ia selalu mengingat kita. Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bersama kita semua. Tuhan bergumul untuk memeluk kita, seperti induk ayam yang menaungi anak-anak ayam. Tuhan mau mengasuh dan merawati kita. Hasilnya adalah:
  • Tangan belas kasih Tuhan mampu melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia. Tuhan mampu menyembuhkan penyakit apapun dan masalah yang sudah mustahil sekalipun. Tuhan mampu memberi masa depan yang di luar pikiran kita. Apa yang sudah tidak bisa kita pikirkan, kita serahkan pada Tuhan.
  • Tangan belas kasih Tuhan mampu memberi damai sejahtera bagi kita di tengah kegoncangan dunia. Kita bisa merasa enak dan ringan, aman dan tenteram.
  • Tangan belas kasih Tuhan mampu memakai kita dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Bayi dalam gendongan akan digerakkan oleh tangan Tuhan. Kegerakan itu bukan dari bayi itu sendiri, tetapi Tuhan yang menggerakkan kita.
  • Tangan belas kasih Tuhan menyucikan kita, membarui kita sampai sempurna seperti Tuhan, tidak salah lagi dalam perkataan. Kita bisa menyambut Yesus di awan-awan permai dengan sorak-sorai "Haleluya", sampai masuk Yerusalem baru kekal selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 12 September 2019 (Kamis Sore)
    ... suci lepas dari keinginan jahat najis pahit bisa mempersembahkan seluruh hidup kepada Tuhan bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri tidak merugikan tidak memperdaya sesama selalu berbuat baik bahkan sampai membalas kejahatan dengan kebaikan sampai sempurna seperti Yesus. Petrus dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ...
  • Ibadah Kunjungan di Manokwari V, 21 Maret 2013 (Kamis Sore)
    ... sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya sehingga tidak mungkin lagi pemulihan. Tetapi kalau firman yang diulang-ulang ini ditolak maka akan berada dalam murka Allah dan tidak mungkin mengalami pemulihan lagi. Untuk memberi kepastian dan keteguhan iman sehingga kita tidak mudah diombang-ambing oleh ajaran palsu. Filipi b - b Menuliskan hal ini ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... Alkitab Surabaya November sampai Ibadah Raya Surabaya Desember . sidang jemaat di TIATIRA Wahyu - yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Januari sampai Ibadah Raya Surabaya Januari . sidang jemaat di SARDIS Wahyu - yang mengalami kebangunan rohani ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 April 2010 (Senin Sore)
    ... yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati dikayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Prosesnya adalah percaya Yesus bertobat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Ini menghasilkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Dan kebenaran itu sama dengan keselamatan. Tapi ini masih belum cukup untuk mempersiapkan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Januari 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak akan mengalami datangnya keadaan baik ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. . Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN yang menaruh harapannya pada TUHAN Kalau dalam hidup ini kita hanya berharap manusia akibatnya hidup dalam suasana kutukan. Tidak mengalami datangnya keadaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 September 2016 (Kamis Sore)
    ... ibadah pelayanan tahta Surga ditinjau dari makhluk Empat makhluk penuh dengan mata. Wahyu Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Artinya hamba Tuhan pelayan Tuhan harus memiliki mata ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Mei 2019 (Kamis Sore)
    ... yang keras dan menolak firman sehingga masuk penghukuman dan binasa. Hanya sedikit manusia yang mau menerima nasehat firman yang benar sehingga hanya sedikit yang selamat dan memperoleh hidup kekal. Keluaran - Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat seperti yang belum pernah terjadi di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Waspada ada musuh utama yang mengincar harta Surga Ngengat merusak pakaian putih. Karat merusak logam Pencuri mencuri minyak urapan. ad. . Pencuri mencuri minyak urapan. Praktek pencuri ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Juni 2019 (Kamis Sore)
    ... batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. Ada sungai kehidupan di taman Eden. Empat sungai menunjuk injil yang terbagi menjadi dua Injil keselamatan Kabar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Mei 2017 (Senin Sore)
    ... mempelai wanita yang sempurna yang tidak bercacat cela sama dengan terang dunia--ada matahari bulan dan bintang. Wahyu . Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.