Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 19: 11-16= keadaan Yesus yang datang dalam kemuliaan sebagai Imam Besar:

  1. Mata-Nya bagaikan nyala api. Ini menunjuk pada perhatian dan penyucian (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Juni 2023).

  2. Memiliki banyak mahkota= mengalami banyak kemenangan sampai kemenangan terakhir kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2023sampai Ibadah Doa Surabaya, 14 Juni 2023).

  3. 'pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri' (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Juni 2023).

  4. Memakai jubah yang dicelup dalam darah (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Juni 2023sampai Ibadah Raya Surabaya, 25 Juni 2023). Ini adalah penyucian sampai kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

  5. Wahyu 19: 15
    19:15.Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajamyang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

    Yang kelima: 'Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam'= firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 02 Juli 2023).

AD. 5
'memukul segala bangsa'= sampai bangsa kafir.
Di dunia hanya ada dua kelompok bangsa:

  1. Israel asli= keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub secara jasmani.
  2. Bangsa kafir.

Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua:

  • Tajam pertama: pengajaran Tabernakel.
  • Tajam kedua: pengajaran mempelai.

Inilah kabar mempelai dalam terang tabernakel.

Sikap kita terhadap kabar mempelai menentukan nasib hidup kita
.
Keluaran 32: 27-28
32:27.Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnyadan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28.Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribuorang dari bangsa itu.

Waktu Musa di atas gunung untuk menerima Tabernakel dan dua loh batu--kabar mempelai dalam terang tabernakel--, umat Israel menyembah berhala--lembu emas.
Kemudian Musa berkata: 'Siapa memihak Tuhan, sandang pedang.'---11 suku melawan 1 suku (hanya suku Lewi yang memihak Tuhan). Jadi, masalah firman tidak ada kaitan dengan orang tua, anak, adik, kakak dan sebagainya--memihak Tuhan atau tidak!

Sikap positifdi sini adalah mengikat pedang firman pada pinggang (menyandang pedang firman Allah).
Artinya: mendengar sungguh-sungguh firman pengajaran yang benar, berpegang teguh--tidak diombang-ambing gosip, ajaran palsu--, dan praktik firman--taat dengar-dengaran--, sehingga kita mengalami penyucian yang menghasilkan angka tiga ribu.

Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:

  1. Halaman= kebenaran.
  2. Ruangan suci= kesucian.
  3. Ruangan maha suci--tempat tabut perjanjian--= kesempurnaan.

Tiga ribu= volume ruangan suci--20 x 10 x 10--ditambah dengan ruangan maha suci--10 x 10 x 10 (Keluaran 25).
Artinya: kita menjadi gereja Tuhan yang suci sampai sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Ini kekuatan pedang firman.

Bangsa kafir adalah najis dan kotor, tetapi kalau menyandang pedang akan bisa disempurnakan. Apalagi masalah yang jasmani, tentu firman pengajaran bisa ditolong.

"Kemarin ada kesaksian dari kaum muda (mahasiswi yang sedang skripsi). Ada mantan gurunya mengajak untuk daftar menjadi guru di SD. Saat mendaftar Ketua yayasannya bilang: Kamu belum lulus, tidak mungkin diterima jadi guru, sebab kami mencari sarjana. Lalu saat di tes mengajar, belum selesai sudah dikatakan tidak bisa jadi guru. Dia merasa tidak mungkin lulus. Tapi satu jam kemudian, dia ditelepon suruh kembali lagi dan orangnya berkata: Dari sekian puluh sarjana kamu yang dipilih jadi guru."

Pedang firman bisa menyucikan orang berdosa, najis, apalagi hanya masalah jasmani. Tidak ada yang mustahil..

Kalau sikap kita sikap negatif, dari pedang penyucian akan jadi pedang penghukuman (Wahyu 19: 15), bahkan bangsa kafir juga dihukum. Inilah keadilan Tuhan, bangsa kafir bisa disucikan, tetapi jika menolak maka bangsa kafir akan dihukum.

Praktik sikap negatif:

  1. Keluaran 32 = bangsa Israel membuat lembu emas--berhala--, yang menunjuk pada kekerasan HATIsampai keadaannya seperti kuda terlepas dari kandang--tidak mau tergembala.
    Firman diulang-ulang untuk kita disucikan lebih dalam lagi.

    Orang yang menolak pedang penyucian yang diulang-ulang akan jadi sama seperti kuda terlepas dari kandang.
    Artinya: hanya mengandalkan kekuatan daging: kepandaian, kekayaan, kedudukan, bahkan mengandalkan manusia lain; tidak mengutamakan Tuhan.

    Akibatnya: terkutuk, suam-suam--pingsan rohaninya seperti Laodikia, sampai diludahkan oleh Tuhan (tidak berguna, najis)--, dan rusak lakunya terutama rusak nikahnya sampai kebinasaan.

  2. Berhala Dagon--Simson. Merasa beribadah kepada Tuhan padahal beribadah pada berhala Dagon, yaitu ibadah pelayanan palsu yang menolak pengajaran benar, dan hanya mau mendengar lawakan, dongeng, ilustrasi yang tidak sesuai dengan firman. Termasuk kata dusta dalam penyampaian firman--bilang bahasa inggris, tiba-tiba yang keluar bahasa jawa. Ini semua adalah perkataan sia-sia, perkataan kosong (Efesus 5: 4: 'kata-kata jenaka').

    Akibatnya: tidak mengalami penyucian--di kuil Dagon tiga ribu orang mati.

    Tiang utama Dagon adalah HATIbodoh (Roma 1: 21)--perbuatan cabul sampai tidak wajar (antara laki laki dengan laki laki, perempuan dengan perempuan)--, dan PIKIRANyang sia-sia/terkutuk--perbuatan yang tidak pantas, termasuk menyetujui perbuatan yang tidak pantas.

  3. Kisah Rasul 2: 13-15, 41-42
    2:13.Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
    2:14.Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
    2:15.Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
    2:41.Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribujiwa.
    2:42.Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Yang ketiga: berhala sudah menjadi PERKATAAN DAN PERBUATAN.
    Perkataannya mengejek firman pengajaran yang benar--kepenuhan Roh Kudus dibilang mabuk anggur

    Tadi, zaman Israel berhala adalah hati yang keras.
    Pada kuil Dagon berhalanya adalah hati dan pikiran.
    Sekarang di akhir zaman, berhala sudah jadi perbuatan dan perkataan.

    Keadaan gereja hujan akhir sama dengan gereja hujan awal yaitu kata-katanya hanya menyindir/mengejek firman penyucian.
    2 Petrus 3: 3-6
    3:3.Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejekdengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
    3:4.Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
    3:5.Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
    3:6.dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

    'Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?'= yang diejek adalah firman pengajaran yang benar.

    "Saya mendengar: Ada apa itu Widjaja ke sana ke mari bawa Tabernakel dan kabar mempelai? Padahal orang ini sejak kaum muda luar biasa dalam kabar mempelai, tetapi sekarang malah mengejek."

    Pada akhir zaman banyak pelayan Tuhan yang mengejek firman pengajaran yang benar, sehingga mereka hidup menuruti hawa nafsu daging sampai kembali pada zaman Nuh dan Sodom-Gomora untuk dihukum oleh Tuhan.

    Gandum Yusuf yang tegak, sedangkan sebelas gandum yang lain tunduk--kakak-kakak Yusuf adalah gembala semuanya.
    Artinya: pemberitaan firman harus memuncak pada kabar mempelai yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dan mempersiapkan kita untuk jadi mempelai wanita sorga.
    Kalau ini diejek, akan kembali pada Zaman Nuh dan Sodom-Gomora.

    Lukas 17: 26-30
    17:26.Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
    17:27.mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
    17:28.Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
    17:29.Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
    17:30.Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

    Jangan menolak dan mengejek kabar mempelai, tetapi dengar sungguh-sungguh, pegang teguh, sampai praktik! Penyucian akan terus berjalan sampai angka tiga ribu--kesempurnaan--, dan perkara jasmani juga akan mengikuti. Tuhan tidak akan mempermalukan kita semua.
    Kalau rohani meningkat, yang jasmani pasti akan meningkat.

    Tadi, berhala sudah sampai kepada perkataan--mengejek pengajaran yang benar--, dan perbuatan.
    Perbuatannya sama seperti zaman Nuh dan Lot:

    • Makan minum= merokok, mabuk, dan narkoba, yang jadi satu dengan kawin mengawinkan (hubungan laki-laki dengan perempuan yang bukan suami istri sah, perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, hubungan sejenis, bahkan hubungan dengan (maaf) binatang).
      Ini berarti dikuasai oleh roh Setan--roh najis.

    • Membeli dan menjual= dikuasai roh jahat; roh jual beli--Antikris.
      Giat mencari uang sampai tidak sempat memperdagangkan talenta. Ini yang tidak boleh, yaitu tidak setia dan jabatan pelayanan bahkan meninggalkan jabatan pelayanan. Ini yang akan dicap oleh Antikris.
      Atau, beribadah melayani Tuhan tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani: uang, kedudukan dan lain-lain. Ia menganggap uang adalah segala-galanya.

      Sekarang, beribadah melayani Tuhan menjadi profesi. Semestinya untuk memuliakan Tuhan tetapi sekarang jadi profesi.

    • Menanam dan membangun= dikuasai oleh nabi palsu.
      Artinya: aktif dalam ladang dan bangunan palsu.

      Ladang palsu=

      1. Ladang Kain; melayani tetapi dengan iri hati dan kebencian seperti Kain benci pada Habel. Ini karena persembahan Habel diterima tetapi persembahan Kain belum diterima Tuhan.
        Seharusnya Kain fellowshipkepada Habel, tetapi Kain malah membenci bahkan membunuh Habel.

      2. Ladang babi--kenajisan.

      Jika ada pahit hati dan najis, akan mengarah pada pembangunan palsu--Babel.
      Bangunan palsu= pembangunan Babel; mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan dalam satu jam oleh api penghukuman Tuhan.

    Inilah akibatnya kalau berhala sudah menjadi perkataan dan perbuatan.
    Berhala hati keras, hati bodoh, pikiran sia-sia, sekarang sudah menjadi wujud nyata dalam bentuk perkataan yang mengejek firman.

    Orang-orang yang sudah lama dalam kabar mempelai sekarang malah mengejek/bosan. Sementara orang yang belum pernah mendengar kabar mempelai, sekali mendengar langsung tertarik. Hati-hati!

    Mengapa bosan pada kabar mempelai?Karena tidak praktik; firman tidak jadi pengalaman hidup. Ini yang satu waktu akan jadi pengejek sampai perbuatannya seperti zaman Nuh dan Lot.

Lukas 17: 31
17:31.Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumahdan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turununtuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

Kita harus memperhatikan tiga hal, supaya tidak mengalami pedang penghukuman Tuhan:

  1. 'tetap di peranginan'--di sotoh rumah--= tempat sejuk; tempat berdoa.
    Artinya: tetap dalam keadaan damai sejahtera; sama dengan diam dan tenang.
    Jaga hati damai!
    Terkadang kalau kita dengar sesuatu langsung bereaksi, tetapi kalau sudah sadar, harus tetap dalam keadaan damai sejahtera.
    Proses untuk diam dan tenang:

    • Berdamai dengan Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      Berdamai dengan Tuhan= mengaku dosa kepada Tuhan dengan sejujur-jujurnya.

      Berdamai dengan sesama= saling mengaku dan mengampuni. Kalau kita bersalah, harus mengaku dosa sejujur-jujurnya. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      Kalau benar, kita harus mengampuni dosa sesama dan melupakannya.
      Hasilnya: dosa sudah dipakukan di kayu salib; darah Yesus membasuh dosa kita, sehingga dosa tidak berkuasa lagi.

      Dosa inilah yang membuat hati tidak damai, bukan miskin atau kaya.
      Di Taman Eden Adam dan Hawa tidak kekurangan apapun, tetapi saat berbuat dosa, mereka tidak tenang sekalipun ada di taman Eden.
      Makedonia miskin dan dicobai, tetapi bisa memberi.

      Kita seringkali menutup-menutupi dosa, sehingga tidak enak di rumah tangga.
      Kalau dosa diselesaikan, kita akan mengalami damai sejahtera.

      Diam= koreksi diri--berdamai.
      Oleh sebab itu harus ada pedang firman. Pedang firman akan menunjukkan dosa-dosa, sekalipun kita menutupi akan ada rasa tidak enak. Kalau kita menutupi dosa, berarti melawan pekerjaan pedang firman. Terlebih lagi masalah nikah rumah tangga, harus diselesaikan.

      Tidak ada tempat lain di dunia ini yang memberikan damai sejahtera, kasih Tuhan, dan kebahagiaan sejati kecuali dalam rumah tangga.

    • Menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan.
      1 Petrus 5: 7
      5:7.Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

      Ketakutan dan kebimbangan juga kita serahkan sampai kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan, sehingga kita mengalami ketenangan.

      1 Petrus 5 adalah pasal penggembalaan.
      Kita menyerahkan kekhawatiran, ketakutan, kebimbangan sampai menyerah sepenuh pada Tuhan di dalam kandang penggembalaan. Kita harus tergembala dengan benar dan baik.

    Nikah dan penggembalaan harus dalam keadaan diam dan tenang--damai.
    Pada saat tulah hujan es menghantam Mesir, yang aman adalah rumah tangga--'pulanglah ke rumah'-- dan Gosyen--penggembalaan.

    Kalau sudah diam dan tenang--hati damai sejahtera--, kita akan mendapatkan kuasa Tuhanyang meneduhkan angin dan gelombang yang menghantam perahu kehidupan kita.

    Semua masalah yang mustahil selesai; ada masa depan berhasil dan indah sampai kita mencapai pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru.
    Tidak ada yang bisa meneduhkan angin dan gelombang kecuali Tuhan.

    Kalau di rumah tangga ribut terus, akan membuka air bah yang akan meniadakan semua yang sudah kita kumpulkan.
    Amsal 17: 14
    17:14.Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

    (terjemahan lama)
    17:14.Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

    Hadapi semuanya dengan diam dan tenang--damai sejahtera. Kalau kita berbantah, bertengkar sama dengan membuka air bah yang akan meniadakan semua yang kita kumpulkan. Kalau bertengkar dalam penggembalaan, jemaat akan hancur, habis semuanya.

    Doakan gembala supaya tetap dalam damai sejahtera--diam dan tenang--, tidak terpancing apapun.
    Jangan membuka air bah!

    "Termasuk dalam penggembalaan, bisa sampai benar-benar habis. Bukan hanya jemaatnya yang habis, tetapi juga uangnya. Tidak ada sisa. Serius!"

    Di rumah tangga juga jangan bertengkar soal warisan. Hadapi dengan hati damai. Serahkan pada Tuhan.
    Jangan karena perkara dunia kita sampai membuka pintu air bah!

  2. Lukas 17: 31
    17:31.Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

    Yang kedua: 'tetap dalam ladang Tuhan'= ladang adalah

    • Tempat melayani, artinyasetia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan karunia Roh Kudus dan jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita semua.

      Ini sama dengan tekun dalam kandang penggembalaan; tiga macam ibadah pokok.
      Kalau setia dalam penggembalaan, kita akan tetap mendapatkan tudung perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan--ruangan suci dan ruangan maha suci dilapisi dengan empat lapis tudung. Kalau di halaman belum ada tudungnya.

      Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan kita. Apapun yang terjadi, penghukuman tidak bisa datang, karena ada tudungnya.
      Daud sudah jatuh dengan Batsyeba, tetapi karena ia ada dalam penggembalaan, masih ada tudung dari Tuhan.
      Jangan tinggalkan ibadah apapun keberhasilan dan kegagalan kita!
      Biarkan Tuhan tetap menudungi kita.

    • Tempat penaburan benih firman.
      Jadi, pelayanan yang benar harus dimulai dengan penaburan firman pengajaran yang benar.
      Kabar mempelai milik semua gereja, bukan milik pribadi, organisasi--Matius 25: 6: 'Lihat mempelai datang..' dan Wahyu 19: 9.

      Lukas 10: 39-42
      10:39.Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
      10:40.sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
      10:41.Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
      10:42.tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

      Ayat 39 = inilah permulaan pelayanan. Kalau tidak makan disuruh melayani terus, lama-lama akan jatuh pingsan bahkan mati rohani. Makan dulu baru melayani.

      Ayat 40 'Marta sibuk sekali melayani'= tidak mau dengarkan firman.

      Contoh: Maria.
      Maria memulai pelayanan dengan duduk di bawah kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan Tuhan--firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

      Firman pengajaran yang benar sama dengan komando yang benar. Tadi, mau bekerja tanpa makan, akhirnya tidak ada kekuatan. Kalau mau bekerja tidak ada komandonya, mau bekerja apa?

      Kalau melayani tanpa komando, lalu mau melayani apa?
      Sekarang banyak terjadi. Hari-hari ini menekankan pelayanan tanpa mendengarkan firman.

      "Saat masih di Malang, untuk memberitakan firman saya diundang ke gereja-gereja lain. Satu minggu bisa tiga kali. Sekarang banyak begitu, tidak usah dengar firman tetapi main musik. Melayani siapa itu? Tidak tahu komandonya tetapi melayani. Ini yang banyak salah. Melayani tanpa firman sama dengan Marta."

      Marta melayani tetapi tanpa mendengar firman.
      Akibatnya: (ayat 40)

      1. Wanita mengangkat diri sebagai kepala dari laki-laki--Marta menyuruh Maria menolong dia.
        Seharusnya perempuan adalah penolong untuk laki-laki (dalam kitab Kejadian), yaitu Yesus.
        Tanpa pengajaran yang benar, kita akan mengangkat diri menjadi kepala yang minta dilayani. Padahal sebenarnya pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar--adalah kepala kita.

        Marta menjadi kepala berarti wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Seperti jemaat Tiatira '... tetapi ada wanita Izebel yang mengajar.'

        Bukti menjadi kepala: suka menyalahkan orang lain.

        Inilah kelemahan di akhir zaman, tanpa firman pengajaran yang benar.

      2. Penuh kekhawatiran dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.
        Sekarang mau membangun gereja atau ibadah persekutuan mencari sponsor. Sorga malah disponsori perusahaan dunia. Salah besar!
        Tanpa pengajaran yang benar, akan ngawur sekalipun hebat di hadapan manusia.

        Karena itu pengajaran yang benar harus kita pegang.

      Ayat 42= kalau sudah mendengar firman dan dengar-dengaran, kita akan disucikan--'Maria memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil dari padanya'
      Artinya: pelayanan yang terbaik dan kekal selamanya.
      Berarti juga ada masa depan terbaik dari Tuhan. Jangan ragu-ragu di ladang Tuhan!
      Mulai dengan mendengar firman dan dengar-dengaran! Setelah itu baru melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan! Dia akan memberikan masa depan terbaik, dan pelayanan kita menjadi yang terbaik.

      Dia yang mulia sudah menjadi lebih buruk dari apapun di dunia--tidak seperti manusia lagi, bahkan seperti anjing dan babi--untuk memberikan masa depan berhasil dan indah bahkan terbaik bagi kita. Yakinlah! Tuhan akan tolong kita.

    Jadi, kita harus tetap di peranginan--diam dan tenang. Lalu tetap di ladang Tuhan. Dengarkanlah firman lalu melayani sesuai dengan firman. Kalau tidak sesuai firman, percuma--'aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat.' Ini pelayanan yang hebat. Tetapi Tuhan berkata: 'Enyahlah engkau!'

  3. Lukas 17: 32
    17:32. Ingatlah akan isteri Lot!

    Yang ketiga: jangan menoleh ke belakang seperti istri Lot.

    Menoleh ke belakang artinya

    • Teringat dan terikat pada Sodom dan Gomora= tidak mengalami penyucian pikiran; terus ingat dosa-dosa Sodom-Gomora.

      "Satu waktu teman saya di gereja, dia cerita: Dulu pekerjaannya di bidang bioskop, dia yang melakukan sensor. Lalu dia cerita, sampai sudah punya anak besar, dia masih ingat yang najis-najis. Inilah pikiran belum disucikan."

      Tidak mengalami penyucian pikiran sehingga masih memikirkan dosa-dosa, puncaknya dosa, dan kebanggaan-kebanggaan.

      "Ketika jadi hamba Tuhan, saya memeluk seorang pengerja, saya berkata: 'Tolong bantu saya.' Lalu dia bilang: 'Tidak, karena...' Saya kaget. Dalam hati saya berkata: Kalau aku dulu, sudah saya permalukan kamu. Tiba-tiba secara mendadak pikiran masih ingat yang dulu-dulu. Saya langsung minta ampun pada Tuhan. Ini perlu pedang firman."

    • Tidak taat--Tuhan sudah melarang untuk menoleh ke belakang--= tidak mengalami penyucian hati.

    Ibrani 4: 12-13
    4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13.Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada pedang firmanuntuk menyucikan hati dan pikiran kita , supaya tidak menjadi seperti istri Lot yang menoleh ke belakang.

    Jangan mengejek, tetapi terima pedang firman. Kalau mengejek pedang firman akan kembali ke zaman Nuh dan Sodom-Gomora. Akhirnya dikuasai Setan--roh najis--, roh jahat/Antikris, dan nabi palsu, sehingga mengalami pedang penghukuman.

    Sebab itu harus memperhatikan tiga hal: tetap di peranginan--diam dan tenang. Jaga hati damai sejahtera! Tetap di ladang Tuhan. Ditaburi benih firman dulu, baru melayani, sehingga arahnya jelas dan kekuatannya jelas. Kalau komando jelas, kita melayani sampai garis akhir. Dan ada kekuatan terus.
    Lalu, jangan seperti istri Lot--pikiran dan hati belum disucikan.

    Manfaatkan pedang firman untuk menyucikan hati dan pikiran. Kalau hati dan pikiran suci, kita hanya akan melihat Tuhan. Kalau melihat manusia hanya ada iri dan benci. Seperti Musa salah dalam pandangannya, ia melihat orang Mesir yang berkelahi dengan orang Israel, sehingga ia membela orang Israel, akhirnya membunuh orang Mesir.

    Matius 5: 8
    5:8.Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Kita melayani dengan mata yang tertuju pada Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Hasilnya:

    • Bilangan 6: 26
      6:26.TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

      Yang pertama: ada sinar damai sejahteradari wajah Yesus, sehingga yang letih lesu, beban berat, air mata menjadi hati damai sejahtera. Semua enak dan ringan.

      Hati damai bukan bergantung pada banyak sedikitnya uang.

      "Saat saya mau menjadi hamba Tuhan, saya tidak bisa makan dan minum. Saya mengamuk: Besok saya mau kerja lagi. Saat itu Tuhan membawa saya ke dalam kamar, saya bisa berdoa dan menyembah Tuhan, lalu di dalam hati ada semacam tekanan: 'Apakah engkau menderita? Lebih menderita mana dengan Aku di kayu salib?' Saya hanya menangis dan minta ampun karena sebelumnya saya marah kepada Tuhan. Saya berteriak: Kalau saya digaji seratus kali lipat, aku pilih Engkau Tuhan, sekalipun Engkau tidak memberi uang, beras, air. Setelah berdoa, semua enak dan ringan."

      Jadi, hati damai bukan hanya saat diberkati. Saat kita sengsara, kalau bisa memandang wajah Yesus, maka semuanya enak dan ringan.

    • Bilangan 6: 25
      6:25.TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

      Yang kedua: belas kasih Tuhan menolong kita tepat pada waktu-Nya.
      Semua masalah yang mustahil diselesaikan tepat pada waktu-Nya.

    • Saat Yesus di atas gunung wajah-Nya bersinar bagaikan matahari. Jika kita memandang wajah Yesus; menyeru nama Yesus, maka dari wajah Yesus keluar sinar kemuliaan yang mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu jujur.

      Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang. Dari mulut kita mengeluarkan kata-kata yang jujur.
      Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.

      Kita jujur mengaku apa adanya kepada Tuhan. Biar Tuhan menolong kita.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita memandang Dia muka dengan muka. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Siang malam kita memandang wajah-Nya untuk selamanya.

Apapun keadaan kita, katakan kepada Tuhan. Jujur! Pandang wajah Yesus!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2019 (Minggu Siang)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala lewat meningkatkan pengikutan kita kepada Tuhan sampai pengikutan mempelai. Pengikutan mempelai artinya kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita mempersiapkan tubuh untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala. Tubuh Kristus dimulai dari nikah--layani nikah untuk menjadi tubuh Kristus-- penggembalaan antar penggembalaan sampai Israel dan kafir menjadi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 10 Desember 2022 (Sabtu Sore)
    ... hari kebangkitan Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia. . Jawab Yesus kepada mereka Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan . tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. . Sebab mereka tidak dapat mati ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 02 Juni 2011 (Kamis Pagi)
    ... bahwa Ia telah dikuburkan dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci . bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. . Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus kebanyakan dari mereka masih hidup sampai ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Maret 2022 (Minggu Pagi)
    ... dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang ia melahirkan maut. Pencobaan datang dari keinginan daging yang mempunyai dua daya yang kuat Daya pikat yang kuat sehingga kita terpikat jatuh cinta terpukat tidak bisa terpisah tidak bisa beralih dari keinginan daging. Daya seret ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan Surabaya, 20 April 2022 (Rabu Malam)
    ... di taman Eden--semuanya ada-- tetapi tetap takut karena ada dosa. Karena gembala takut domba-domba keluar dari kandang penggembalaan. Ia takut karena menganggap domba-dombanya sebagai miliknya sendiri bukan milik Tuhan. Gembala hanya dipercaya. Kalau kepercayaan Tuhan sudah selesai dombanya harus berpindah harus direlakan. Ada musuh-musuh kegoncangan angin ribut dan gelombang di lautan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 14 Juli 2012 (Sabtu Sore)
    ... hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Hati yang bimbang mendua hati. Yakobus - Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 07 November 2013 (Kamis Malam)
    ... mereka itu bertengkar dengan Musa kata mereka Berikanlah air kepada kami supaya kami dapat minum. Tetapi Musa berkata kepada mereka Mengapakah kamu bertengkar dengan aku Mengapakah kamu mencobai TUHAN Hauslah bangsa itu akan air di sana bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari ...
  • Ibadah Persekutuan II di Square Ballroom Surabaya, 03 April 2019 (Rabu Pagi)
    ... . Kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dimulai dari Nikah. Karena itu suami harus banyak duduk--seperti lima ribu laki-laki duduk-- supaya isteri dan anak-anak tertolong nikah akan tertolong. Berjuang dalam nikah. Kadang-kadang isteri sendiri tidak mau mendengar khotbah suaminya. Bagaimana kita mau mengajar orang Penggembalaan. Layani penggembalaan. Antar penggembalaan. Kelimpahan dari penggembalaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 April 2009 (Senin Sore)
    ... kehilangan kemuliaan Allah sehingga manusia telanjang . Dan kalau sudah telanjang manusia akan menjadi takut kehilangan damai sejahtera . Akibatnya manusia terpisah dari Tuhan dan ini bisa sampai terpisah untuk selama-lamanya masuk dalam kebinasaan tidak bisa masuk dalam kerajaan tahun damai mulai dengan tidak bisa masuk dalam pesta nikah Anak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... sorga kita harus saling mengasihi. Yohanes - Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. janganlah kamu heran ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.