Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 27 menunjuk pada 7 kali percikan darah di atas tabut perjanjian.
Sekarang artinya sengsara yang dialami Yesus sampai dengan mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan kita semua.

Tetapi ada juga 7 kali percikan darah di depan tabut perjanjian.
Ini adalah sengsara bersama Yesus yang harus dialami sidang jemaat supaya bisa diselamatkan, disucikan, dan disempurnakan.

Percikan darah yang pertama yaitu Yesus diserahkan kepada Pilatus dan kematian Yudas Iskariot [Matius 27:1-10].

Matius 27:6-10
27:6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.”
27:7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periukuntuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
27:8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
27:9 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: “Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
27:10 dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.”

Yesus mengalami sengsara karena dikhianati oleh Yudas Iskariot, muridNya sendiri yang bersama dengan Dia.
Yudas Iskariot menjual Yesus seharga 30 keping perak untuk membeli tanah darah, tanah pekuburan orang asing, dan tanah tukang periuk.

Malam ini, kita membahas tanah darah.
Yudas Iskariot menjual Yesus seharga 30 keping perak untuk membeli tanah darah artinya Yudas menolak percikan darah.Ini sama dengan menginjak-injak darah Yesus, menghina korban Kristus.

Di akhir jaman banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang menginjak-injak darah Yesus, menghina korban Kristus. Ini sama dengan menyalibkan Yesus kedua kali.

Praktek sehari-hari kehidupan yang menyalibkan Yesus kedua kali:
  1. Durhaka.
    Ibrani 10:25-27,29
    10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
    10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

    Durhaka artinya:
    • Menjauhkan diri dari pertemuan ibadah = tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan, meninggalkan jabatan pelayanan karena 'sesuatu'.
      'Sesuatu' ini bisa dalam bentuk uang, kedudukan, dll.

      Tidak beribadah adalah dosa yang meningkat dari dosa kebiasaan yang memuncak sampai dosa sengaja.
      Dosa kebiasaan artinya tidak menyesal saat tidak bisa beribadah, malah tertawa.
      Dosa sengaja artinya tidak mau beribadah melayani Tuhan, sekalipun ada kesempatan terbuka.

      Biar kita saling menasehati untuk bisa menggunakan kesempatan selubang jarum untuk bisa beribadah dan melayani Tuhan.

    • Kedurhakaan seperti Korah, Datan, and Abiram.
      Yudas 1:11
      1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

      Bilangan 16:8-11
      16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: “Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
      16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
      16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
      16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?”

      Kedurhakaan Korah adalah beribadah melayani Tuhan tetapi bersungut-sungut karena menuntut 'sesuatu' yang tidak benar dalam ibadah pelayanan.

      Bilangan 16:12-14
      16:12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: “Kami tidak mau datang.
      16:13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?
      16:14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang.”

      Kedurhakaan Datan dan Abiram adalah melawan firman penggembalaan yang benar, melawan gembala (melawan Musa), karena mempertahankan perkara-perkara duniawi (mempertahankan Mesir).

  2. Murtad.
    Ibrani 6:4-6
    6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
    6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
    6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

    Murtad artinya:
    • Meninggalkan ajaran yang benar dan berpaling pada ajaran palsu.
      2 Timotius 4:3
      4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

      Pengajaran yang benar adalah firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, firman yang menyucikan kita, sama dengan makanan keras yang mengenyangkan rohani kita, yang memuaskan rohani kita. Kalau kita suci, maka kita pasti akan puas.

      Ajaran palsu adalah dongeng-dongeng, lawak-lawak. Ciri ajaran palsu adalah tidak menunjukkan dosa. Ajaran palsu ini hanya memuaskan telinga, tetapi hatinya tidak puas.

      Kepuasan firman adalah di hati. Saat ada dosa yang ditunjukkan dan kita bisa mengaku dosa, itulah kepuasan.

    • Hidup dalam dosa.
      Hidup dalam dosa artinya sudah tahu dosa tetapi merasa biasa saja. Sampai pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya), juga termasuk dosa iri hati dan perselisihan.

      Roma 13:13
      13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

  3. Menggantung diri.
    Matius 27:5
    27:5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

    Menggantung diri sama dengan menolak Yesus yang sudah digantung di kayu salib, menolak korban Kristus.
    Artinya adalah:
    • Kecewa, putus asa karena 'sesuatu', sehingga meninggalkan ibadah pelayanan.
    • Tidak bergairah lagi dalam perkara rohani.
    • Tidak bisa berdoa, tidak bisa menyembah Tuhan = kering rohani sampai mati rohani.


Ibrani 10:29-31
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”
10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.

Akibat menginjak-injak korban Kristus adalah jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup yang menghukum dan membinasakan, dan hidupnya ngeri.
Yudas tadinya adalah seorang rasul yang hebat dan dipercaya Tuhan, tetapi karena menginjak-injak korban Kristus, suatu waktu Yudas hidupnya menjadi ngeri dan tidak berbekas sama sekali. Yudas lebih memilih suara imam-imam kepala daripada suara Yesus yang benar. Yudas durhaka, murtad, dan menggantung diri.

Kisah Rasul 1:18
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

Sikap yang benar adalah kita harus menerima percikan darah, menghargai korban Kristus, mengalami pengalaman salib bersama Yesus.

Praktek sehari-hari mengalami pengalaman salib bersama Yesus:

  1. Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup dalam kebenaran.
    1 Petrus 4:1-2
    4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
    4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Wahyu 21:8
    21:8 Tetapi (1) orang-orang penakut, (2) orang-orang yang tidak percaya, (3) orang-orang keji, (4) orang-orang pembunuh, (5) orang-orang sundal, (6) tukang-tukang sihir, (7) penyembah-penyembah berhala dan semua (8) pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”

    Kita harus berhenti dari 8 dosa yang menenggelamkan anak Tuhan ke dalam lautan api dan belerang.

    Roma 6:4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Kita bisa berhenti dari dosa lewat baptisan air. Dalam baptisan air, kita menguburkan kehidupan yang lama dan dosa-dosa bersama Yesus, sehingga kita bangkit dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
    Masuk baptisan air yang benar adalah bagaikan 8 orang yang masuk bahtera Nuh dan selamat. Ini adalah kasih karunia Tuhan yang berlimpah-limpah.

  2. Rela mengalami sengsara daging, bahkan aniaya, untuk bisa beribadah melayani Tuhan.
    2 Timotius 3:12
    3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

    1 Timotius 4:8
    4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

    Roma 14:17-18
    14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
    14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

    Ibadah pelayanan yang berkenan pada Allah mengandung:
    • Kebenaran, yaitu sesuai pengajaran yang benar, sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab.
    • Damai sejahtera, artinya tidak ada kejahatan dan tidak ada kenajisan dalam hati, tidak ada perseteruan, tidak ada ketakutan, tidak ada kekuatiran.
    • Sukacita oleh Roh Kudus.

    Kalau kita bisa beribadah melayani dengan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus, maka Tuhan akan menjamin hidup kita mulai masa sekarang, masa depan, sampai hidup kekal.

  3. Sengsara daging tanpa dosa = percikan darah = ujian.
    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Mengapa harus ada ujian?
    Supaya Roh kemuliaan dicurahkan, untuk mengubah kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Tanda ada Roh kemuliaan adalah dimulai dari kuat dan teguh hati, artinya:

    • Berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada pengajaran yang benar.
    • Tidak putus asa, tidak kecewa menghadapi apapun, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar, tetap percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.


    Praktek dan contoh kehidupan yang kuat dan teguh hati:

    • Laki-laki, mewakili suami.
      Matius 14:15-17,19,21
      14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”
      14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”
      14:17 Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”
      14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
      14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

      Lima roti dan dua ikan untuk lima ribu laki-laki menunjuk pada krisis ekonomi.

      Menghadapi krisis ekonomi, kita harus kuat dan teguh hati.
      Sikap laki-laki yang kuat dan teguh hati adalah duduk di atas rumput, artinya mantap dalam penggembalaan yang benar, yaitu:
      • Bertekun dalam 3 macam ibadah.
      • Taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, jangan mendengar suara asing.

      Maka di situ istri dan anak-anak akan ikut duduk, yaitu terjadi kesatuan rumah tangga dan ada pemeliharaan Tuhan (pemecahan roti) sampai kita bisa mengucap syukur.

    • Ibu.
      Ibu seringkali menghadapi masalah nikah dan buah nikah.

      Markus 7:28-30
      7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
      7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
      7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

      Keluar masuknya setan ini tergantung kata-kata. Kita harus berhati-hati.

      Kuat dan teguh hati artinya menjaga lidah, menjaga perkataan, yaitu:
      • Lidah hanya untuk mengaku dosa dan kegagalan (perempuan ini mengaku bahwa dirinya anjing yang hanya menjilat muntah).
      • Lidah untuk menikmati firman, membenarkan firman, taat dengar-dengaran pada firman; bukan mengkritik firman, bukan mencari yang salah.
      • Lidah untuk menyeru nama Yesus.

      Maka setan sudah keluar. Masalah nikah dan buah nikah diselesaikan.

    • Anak muda (Sadrakh, Mesakh, dan Abednego)
      Anak muda menghadapi masa depan sampai menghadapi antikris (api yang dipanaskan 7 kali).

      Kaum muda harus kuat dan teguh hati, yaitu tetap berpegang pada pengajaran yang benar, banyak menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Maka Tuhan yang menjamin masa depan kita, melindungi kita dari pencobaan dan dari antikris, dan Tuhan memakai kehidupan kita menjadi saksi.


    Mazmur 27:14
    27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

    Kalau kita semua kuat dan teguh kita, kita bisa menanti kedatangan Yesus kedua kali. Dan saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan terangkat bersama Dia untuk selama-lamanya.


Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Surabaya, 21 April 2019 (Minggu Siang)
    ... bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda yang sedang lari ke medan peperangan. Yang kelima 'dada mereka sama seperti baju zirah' dosa memiliki kekebalan artinya tidak tahu malu malah bangga. Keluarganya sudah malu tetapi dia tidak tahu malu. Yang keenam 'bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda' dosa memiliki ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Juni 2010 (Senin Sore)
    ... yang TERPISAH jadi bagian yang memiliki minyak persediaan gadis bijaksana. Pelitanya tetap menyala sehingga bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali. yang tidak memiliki minyak persediaan gadis yang bodoh. Pelitanya hampir padam bahkan padam karena minyaknya habis sehingga tertinggal saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa untuk selama-lamanya. Praktik sehari-hari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Mei 2022 (Sabtu Sore)
    ... kita. Praktik menempatkan Yesus sebagai kepala Yesaya - . Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH Yang Mahakudus Allah Israel Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Tetapi kamu enggan . kamu berkata Bukan kami mau naik kuda dan lari cepat maka kamu akan lari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2019 (Sabtu Sore)
    ... delapan belas tahun--suasana kutukan penderitaan dan tidak dapat berdiri dengan tegak. Tidak bisa berdiri dengan tegak tidak bisa memuliakan Tuhan--di ayat setelah disembuhkan ia memuliakan Tuhan. Setelah Yesus mengajar perempuan bungkuk bisa berdiri tegak. Artinya berdiri tegak di atas kurban Kristus--teguh dalam pengampunan tidak mengulangi dosa. Kemudian berdiri tegak berdiri di atas firman ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 April 2017 (Minggu Pagi)
    ... sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Juni 2023 (Selasa Sore)
    ... Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun kecuali Ia sendiri. Akhir dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir ditandai dengan banyak mahkota menunjuk kemenangan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Agustus 2010 (Minggu Sore)
    ... itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. . Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta katanya Tuan lima talenta tuan percayakan kepadaku lihat aku telah beroleh laba lima talenta. . Maka kata tuannya itu kepadanya Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 September 2018 (Kamis Sore)
    ... TUHAN Allah dari manusia itu dibangun-Nyalah seorang perempuan lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Hawa gambaran istri dari tulang rusuk . Tulang rusuk adalah untuk melindungi bagian tubuh yang lemah. Jadi kedudukan istri sangat penting yakni menanggung kelemahan suami dan anak-anak lewat penundukan taat kepada suami serta tekun mendoakan lewat doa ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Agustus 2022 (Minggu Pagi)
    ... terdiri dari dua bagian Yang hidup sampai Tuhan datang kedua kali akan mengalami penyingkiran ke padang belantara selama tahun selama masa antikris dan pencurahan cawan murka Allah di bumi. Kehidupan ini akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus oleh bunyi sangkakala terakhir. Yang mati dalam Tuhan sampai yang mati syahid pada ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 September 2010 (Selasa Sore)
    ... roh dusta dan ajaran-ajaran palsu. Daging ini mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan untuk berdusta dan menyamaratakan semua pengajaran tidak peka terhadap ajaran-ajaran palsu . Daging ikan di laut. Ini menunjuk pada antikris dengan ikatan mamon ikatan akan uang yang mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan menjadi kikir dan serakah penyembahan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.