Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang tidak diduga waktunya, yaitu:

  1. ay. 45-47= dikaitkan dengan pembagian makanan rohani (sudah diterangkan).
  2. ay. 48-51a= dikaitkan dengan ibadah pelayanan.
  3. ay. 51b= dikaitkan dengan tabiat.

Kita masih membahas bagian kedua.

Kita harus setia dan bijaksana dalam ibadah pelayanan. Ini yang harus kita jaga!

Lukas 6: 13
Hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah kehidupan yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan dan dilengkapi dengan jabatan pelayanan. Disini, 12 murid diberi jabatan rasul.

Matius 24: 48-51a
Jika hamba Tuhan/pelayan Tuhan lengah, maka PASTI jatuh dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Ini seperti mandor dan pengerah-pengerah dari Firaun.

Keluaran 5: 19-21
Musa dan Harun adalah gambaran hamba Tuhan yang benar.
Firaun memakai mandor dan pengerah-pengerah untuk menyiksa orang Israel. Mereka memang melayani, tapi melayani setan.

Mandor ini adalah orang Israel sendiri.
Sekarang, artinya adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang sudah bertobat, tetapi bekerja tidak sesuai dengan panggilan dan pilihan (tidak sesuai kehendak Tuhan), karena mencari kepentingan-kepentingan jasmani. Ini juga termasuk pelayan Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Tanda hamba Tuhan seperti ini adalah suka menimpakan kesalahan pada orang lain (disini mandor itu menyalahkan Musa dan Harun). Bahkan hamba Tuhan yang benar dikata-katai. Dan mandor ini suka berharap pada orang lain, tidak berharap pada Tuhan. Akibatnya, mandor ini dipermalukan sendiri oleh Firaun.

Keluaran 5: 14
Pengerah ini orang Mesir.
Ini gambaran hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang tidak bertobat, tidak lahir baru, sehingga berbuat dosa kejahatan (memukul) dan dosa kenajisan (mabuk).
Kalau ada dosa ini, walaupun melayani, itu bukan melayani Tuhan, tapi melayani Firaun.
Jangan sampai kita melayani, tapi masih dengan mempertahankan dosa! Kalau seperti itu, sama dengan menghadirkan setan di tengah-tengah sidang jemaat.

Kalau melayani seperti mandor dan pengerah, akibatnya adalah dibunuh saat tuannya datang. Artinya mati rohani, kering rohani meskipun banyak melayani.
Dibunuh ini juga berarti binasa saat Tuhan datang kedua kali.
Kalau kering rohani, pasti mencari kepuasan di dunia.

Yohanes 12: 26
Kita harus berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan, sampai dimana Yesus berada, disitu kita juga berada, tidak terpisah dari Tuhan.
Ini sama dengan pelayan yang dikhususkan oleh Tuhan, bukan sekedar dipanggil dan dipilih.
Dimana Yesus berada, disitu kita berada= bukan sembarang pelayan, tapi seperti Mempelai Pria dan mempelai wanita.

Hati-hati! Kalau hanya sampai dipilih, masih ada yang gugur. Sebab itu, kita jangan asal melayani, tapi berusaha sampai dikhususkan oleh Tuhan.
Kalau asal melayani, bisa-bisa melayani Firaun.

Bagaimana kita bisa dikhususkan oleh Tuhan?
Imamat 21: 12
Caranya adalah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah (tergembala). Kalau keluar dari penggembalaan, pasti akan kering dan melanggar kesucian. Tapi dalam penggembalaan, dijamin kesucian kita dan ada minyak urapan, sehingga kita tidak mengalami kekeringan.

Imamat 27: 28
Dikhususkan ini ada 2 macam. Ada yang positif, ada yang negatif.

Kalau kita dikhususkan dalam ruangan suci, maka tidak ada yang boleh mengganggu kita, dan kita akan disempurnakan seperti Tuhan.
Kalau tidak mau dikhususkan di ruangan suci, maka akan dikhususkan untuk ditumpas (ay. 29), dibinasakan saat kedatangan Yesus kedua kali.
Kain dan Habel sama-sama melayani, tapi masih dipisahkan oleh Tuhan.

Berhati-hatilah! Jangan sampai kita ditumpas oleh Tuhan!

3 tingkatan pelayanan yang dikhususkan:

  1. Wahyu 17: 14= kehidupan yang dipanggil, dipilih dan setia.-->dikhususkan untuk memiliki ketaatan.
    Setia ini tidak bisa dihalangi oleh apapun dan selalu siap untuk melayani.

    Hasilnya, kita menang atas daging = taat, dengar-dengaran..

    Roma 8: 7
    Daging dengan segala keinginannya membuat kita tidak bisa taat kepada Tuhan. Tapi kesetiaan, itu yang menang atas daging dan segala keinginannya.
    Taat dengar-dengaran, itu adalah permulaan keberhasilan. Dan ini menyelesaikan segala masalah. Kalau tidak taat, justru menambah masalah.
    Dan kemenangan terakhir adalah sampai duduk di tahta mempelai (Wahyu 3: 21).

  2. Zakaria 2: 7-8= kehidupan yang bagai biji mata Tuhan-->dikhususkan untuk memiliki sayap..
    Apa yang kita korbankan untuk Tuhan, tidak sebanding dengan yang Tuhan berikan untuk kita.
    Babel= dosa kenajisan. Disini Tuhan perintahkan untuk keluar dari babel supaya bisa jadi biji mata Tuhan (hidup dalam kebenaran dan kesucian).

    Mazmur 17: 8
    Kalau sudah jadi biji mata Tuhan, maka kita akan dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan dengan naungan sayapNya di tengah padang gurun dunia yang sudah sulit untuk menabur dan menuai.

    Tidak perlu takut kalau kita sudah dikhususkan oleh Tuhan. Dan di jaman antikris, kita juga dipelihara oleh Tuhan dengan 2 sayap burung nazar yang besar (Wahyu 12: 14). Dan kita dipelihara Tuhan selama 3.5 tahun, jauh dari mata antikris. Kita dipelihara dengan “bangkai” (perjamuan suci) yang merupakan makanan burung nazar.
    Dan setelah masa ini, 2 sayap burung nazar yang besar akan mengangkat kita di awan-awan yang permai, bertemu dengan Tuhan.

    Ini kehidupan yang dikhususkan oleh Tuhan.

  3. Yohanes 12: 26= kehidupan yang jadi mempelai wanita Tuhan yang tidak terpisahkan -->dikhususkan untuk memiliki kasih.
    Ini merupakan hubungan kasih (kasih mempelai yang sempurna).
    Posisi dimana Yesus berada dan kita berada disana, digambarkan dengan perjamuan suci, dimana waktu itu rasul Yohanes bersandar di dada Yesus.

    Yohanes 13: 23
    Saat Firman pengajaran disampaikan dan disertai perjamuan suci, itu adalah saatnya kasih Mempelai dan kita bisa bersandar di dada Yesus.
    Biarlah hari-hari ini, kita tidak bersandar pada hal-hal di dunia, tapi bersandar pada dada Tuhan lewat perjamuan suci.

    Perjamuan suci tanpa Firman pengajaran yang benar, itu justru akan membuat kehidupan itu terhilang seperti dialami oleh Yudas (menolak Firman Tuhan). Dan Yudas terhilang untuk selamanya.

    Sebab itu, kita harus hati-hati saat perjamuan suci.

Kalau kita mau menerima Firman dan mengakui kesalahan kita, maka kita akan bersandar pada dada Tuhan.

Hasil bersandar pada dada Yesus:

  • Amsal 3: 26= tangan kasih Tuhan membimbing dan menuntun kitasehingga kita terhindar dari jerat dan kita tidak tersandung dalam ibadah pelayanan.

    2 Petrus 1: 10-11
    Kalau kita tidak tersandung, maka kita menerima hak penuh untuk masuk kerajaan Surga.
    Yudas tersandung dengan uang, sehingga jabatan pelayanannya diambil oleh Matias dan ia binasa untuk selama-lamanya.

    Kembali melayani= kembali bersandar pada Tuhan.

  • Yohanes 21: 20-23= mati dan hidup kita ada dalam Tangan Tuhan. Tidak ada yang perlu kita takutkan, bahkan mautpun tidak bisa menjamah kita.
    Ini berarti Tangan kasih Tuhan yang menyediakan segala aspek kebutuhan kita dan memberikan masa depan yang indah kepada kita, bahkan menutupi segala kekurangan kelemahan kita sampai sempurna saat Yesus datang kembali.

Saat Yesus datang, orang yang mati bersandar di dada Tuhan, akan dibangkitkan. Dan yang hidup bersandar di dada Tuhan akan diubahkan. Dan keduanya akan dijadikan satu tubuh, bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.

Saat-saat kita berserah pada Tuhan, itu adalah saat yang paling enak.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 23 Oktober 2012 (Selasa Malam)
    ... kamu pergunakan menurut keinginan manusia tetapi menurut kehendak Allah. Pengalaman kematian adalah sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup sesuai kehendak Allah. Wahyu Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka akan mendapat bagian mereka di dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 September 2012 (Minggu Pagi)
    ... di kayu salib Israel berjalan di tengah Laut Kolsom di tanah kering pintu gerbang . Keluaran Dan engkau angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut dan semalam-malaman itu TUHAN ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Agustus 2012 (Rabu Sore)
    ... mengambil mayat itu mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih . lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru yang digalinya di dalam bukit batu dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu pergilah ia. . Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Mei 2015 (Selasa Sore)
    ... yaitu memberi makan sidang jemaat dan menaikkan doa penyautan. Kalau gembala tidak sungguh-sungguh dia berhutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apa pun. Demikian juga domba-domba harus sungguh-sungguh dalam penggembalaan yaitu sungguh-sungguh makan firman penggembalaan. Kalau sudah makan maka pasti akan aktif dalam pelayanan. Kalau tidak makan maka pasti akan ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 November 2009 (Selasa Sore)
    ... jangan tinggalkan ladang Tuhan jangan ibadah pelayanan oleh karena apapun juga sebab akibatnya fatal. Contoh si bungsu. Lukas si bungsu meninggalkan ibadah pelayanan karena pengaruh dunia akibatnya adalah sampai di ladang babi hidup dalam kenajisan dan mengarah pada Babel yang akan dibinasakan. Contoh Yudas. Kisah Rasul - Yudas meninggalkan ibadah ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Februari 2024 (Selasa Sore)
    ... Oleh sebab itu kita harus menggunakan waktu selama hidup di dunia terutama untuk berpindah dari maut kepada hidup supaya bisa mencapai hidup kekal. Prosesnya adalah Berdamai. Bangsa kafir harus seperti anjing yang menjilat remah-remah roti. Harus mengasihi sesama. Lewat doa penyembahan. Yesus mengajarkan dan memberi teladan doa jam doa semalam suntuk doa puasa ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Mei 2018 (Minggu Pagi)
    ... di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Februari 2012 (Senin Sore)
    ... mengalami kedewasaan. Kalau digabungkan Nazaret adalah tempat dimana Yesus menjadi daging dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Yohanes . Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... janji Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja melainkan langit juga. Ungkapan Satu kali lagi menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan marilah kita mengucap syukur dan beribadah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 April 2015 (Minggu Sore)
    ... menyalutnya dengan emas murni dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Tabut peti terbuat dari kayu penaga berwarna hitam tetapi disalut dengan emas murni luar dan dalam sehingga tidak terlihat lagi kayunya. Yang terlihat hanya emas. Kayu penaga manusia berdosa yang rapuh hancur ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.