RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 25 Januari 2011 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 7:1-6 7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 September 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:17-18 1:17 Ketika aku melihat Dia,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 10:17-20 10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu... Ibadah Raya Surabaya,14 Januari 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kunjungan Mangkutana V, 27 Juni 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 4:19b 4:19 ... kamu akan... Ibadah Paskah Blitar, 23 April 2010 (Jumat Sore)
Markus
13: 29
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat
hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Agustus 2014 (Senin Sore)
Pembicara: Pdp.
Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore,
selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus... Ibadah Doa Surabaya, 14 Mei 2012 (Senin Sore)
Ibadah
Pendalaman Alkitab dialihkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan hari
Kamis Matius
27 secara
keseluruhan ini menunjuk 7
PERCIKAN DARAH DI ATAS... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Desember 2020 (Sabtu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
16: 19-31 Perikop:
orang kaya dan Lazarus yang miskin. Lukas 16:... Ibadah Paskah Kaum Muda Malang, 07 April 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita memperingati
Paskah terdiri dari dua bagian:
Memperingati Jumat
Agung--kematian Yesus.
Memperingati
Paskah--kebangkitan... Ibadah Doa Surabaya, 01 Desember 2010 (Rabu Sore)
Disertai penataran imam-imam dan calon imam-imam III Tema di Jakarta "Wahyu 21: 5" 21:5. Ia yang duduk... Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Maret 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:29-31 adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali.
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Maret 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
3:21-22
3:21
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama... Ibadah Raya Surabaya, 15 Juli 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Maret 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
4: 2-3 4:2.
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta
terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk
Seorang. 4:3.
Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata
yaspis
dan
permata
sardis;
dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan
zamrud
rupanya.
Ayat
2 dan 3 tidak bisa dipisahkan. Ayat 2 menunjuk pada tabut
perjanjian, itulah takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya;
ayat 3 menunjuk pada sinar kemuliaan/shekina
glori
dari tabut perjanjian.
Jadi, pribadi TUHAN dan takhta-Nya
memancarkan sinar kemuliaan dalam bentuk sinar dari batu-batu
indah. Ada 4
macam batu indah
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):
- Ayat
3: permata yaspis; ini yang terindah. Ini menunjuk pada iman--pintu
gerbang Tabernakel (diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 06 Maret 2016).
- Ayat
3: permata sardis--berwarna merah.
Arti rohaninya:
bertobat--warna merah menunjuk pada tanda darah. Dalam
Tabernakel, menunjuk pada mezbah korban bakaran.
- Batu
kristal= lautan kaca.
Wahyu
4: 6 4:6.
Dan
di hadapan takhta itu ada lautan
kaca
bagaikan kristal;
di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Arti
rohaninya: baptisan air. Dalam Tabernakel, menunjuk pada kolam
pembasuhan.
- Ayat
3: batu zamrud = pelangi.
Arti rohaninya: baptisan Roh
kudus. Dalam Tabernakel, menunjuk pada pintu kemah.
Kemarin,
kita belajar mengenai permata yaspis= iman. Seharusnya kehidupan
kita sebagai manusia berdosa berada di luar Tabernakel, tetapi
disinari dengan sinar yaspis (permata yaspis), sehingga bisa:
- Masuk
pintu gerbang = percaya Yesus --iman yang benar--,
- meja
roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab--iman yang
suci/teguh--,
- sampai
masuk buli-buli emas berisi manna = masuk ke takhta--iman yang
sempurna.
Begitu
kuat kekuatan sinar kemuliaan untuk menarik orang berdosa masuk
sampai ke ruangan maha suci--sempurna seperti Yesus dan duduk di
takhta bersama Dia.
Malam ini, kita belajar yang kedua:
PERMATA
SARDIS= BERTOBAT. Dalam
Tabernakel ditunjukkan dengan alat mezbah korban bakaran. Dulu,
binatang-binatang dikorbankan untuk pengampunan dosa. Sekarang
menunjuk pada salib Yesus, itulah kasih mula-mula.
Kita
belajar perkembangan
kasih dalam
Tabernakel:
- Mezbah
korban bakaran.
Sekarang menunjuk pada salib Yesus yang mengampuni dosa-dosa kita.
Ini sama dengan KASIH
MULA-MULA
untuk mengampuni segala dosa dan menyelamatkan manusia
berdosa.
Praktik
menerima kasih mula-mula adalah bertobat;
berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN. Kalau tidak memiliki
kasih, akan berbuat dosa.
Prosesnya:
- mengaku
dosa kepada TUHAN dan sesama. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa
lagi.
-
mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
Ada
orang yang hanya setengah bertobat--bisa mengampuni orang lain,
tetapi tidak mau mengaku dosa atau sebaliknya, mau mengaku dosa
tetapi tidak bisa mengampuni. Mari kita bertobat dengan
sungguh-sungguh.
Contoh kekuatan salib Kristus--mezbah
korban bakaran--: 1
Raja-raja 1: 50-52 1:50.
Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang
tanduk-tanduk mezbah. 1:51.
Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut
kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah,
serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai
aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang." 1:52.
Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria,
maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi,
tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
Pada
mezbah korban bakaran ada tanduk-tanduknya. Adonia memang sudah
punya kesalahan-kesalahan--mau merampas kerajaan Salomo--dan ia
takut pada raja Salomo, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.
Pada mezbah korban bakaran di empat sudutnya terdapat
tanduk-tanduk yang diolesi dengan darah. 'kesatria'=
orang yang berani mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya; sama dengan
memegang tanduk mezbah. Jadi, Adonia sudah bersikap kesatria.
Bukan
hanya mengakui dosa lewat perbuatan dan perkataan--di luar--, tetapi
sampai niat dosa di dalam hati dan pikiran juga diakui dengan
sejujur-jujurnya. Inilah kesatria.
Tanduk ini menunjuk pada
kekuatan. Tanduk diolesi darah, artinya, kalau kita memegang
tanduk mezbah--mengaku dosa pada TUHAN dan sesama oleh dorongan
pedang firman--, maka darah Yesus aktif untuk melakukan 2 hal:
- Mengampuni
semua dosa-dosa kita--menutupi dosa--, sampai tidak berbekas lagi.
Kita seperti tidak pernah berbuat dosa. Tidak ada yang bisa menuduh
dan menghukum kita, sehingga hati kita tenang/damai sejahtera dan
kita tidak bisa menuduh orang lain. Ini kekuatan dari darah
Yesus--tanduk yang diolesi darah.
-
Mencabut
akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Banyak kali,
sudah diampuni, tetapi berbuat dosa lagi. Jika seperti ini,
pengampunan menjadi batal--kita dituduh dan dihukum.
Sebab
itu darah Yesus mencabut akar dosa, supaya kita tidak berbuat dosa
lagi. Ini sama dengan bertobat.
Inilah
perkembangan kasih yang pertama di dalam Tabernakel, yaitu kasih
mula-mula. Mulai dengan bertobat. Prosesnya: berdamai--saling
mengaku dan mengampuni. Contohnya: Adonia yang mengaku semua
perbuatan dan perkataan dosa, termasuk niat dosa. Dan darah Yesus
aktif mengampuni sampai kita tidak dituduh, kita tidak menuduh orang
lain lagi dan akar dosa dicabut--bertobat.
1
Raja-raja 1: 52 1:52.
Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka
sehelai
rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi,
tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia
dibunuh."
Orang
bertobat itu luar biasa, sebab menggunakan kekuatan tanduk mezbah
yang diolesi darah--kekuatan darah Yesus. Kalau bertobat,
hasilnya:
sehelai rambutpun tidak jatuh. Artinya:
- Selamat
dan terpelihara oleh TUHAN.
- Rambut
tidak jatuh; rambut tetap berada di dalam tubuh= utuh= masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sekalipun rambut raja,
kalau sudah lepas dari tubuh, sudah tidak ada gunanya.
Ini
kekuatan bertobat. Malam ini, batu sardis berwarna merah menyinari
manusia berdosa, supaya bisa bertobat. Dulu memegang tanduk mezbah.
Sekarang, mengaku dosa pada TUHAN dan sesama (tanda salib)--lari
kepada salib, apapun dosa kita.
Dan ada kekuatan darah yang
mengampuni. Kita tidak dituduh, tidak dihukum, dan tidak menuduh
orang lain, bahkan akar dosa dicabut--bertobat. Dan hasilnya luar
biasa.
- Mezbah
dupa emas=
doa
penyembahan--hubungan
paling intim antara kita dengan TUHAN. Kita bisa beribadah melayani
TUHAN, tetapi puncaknya adalah doa penyembahan.
Doa
penyembahan= hubungan tubuh dengan kepala; hubungan isteri--mempelai
wanita--dengan suami--mempelai pria--= hubungan kasih, itulah KASIH
YANG SUDAH BERTAMBAH-TAMBAH.
Lukas
9: 28 9:28.
Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran
itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas
gunung untuk berdoa.
Jangan
sembarang dalam menyembah! Setelah pengajaran baru ada doa.
Artinya, doa
penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar,
yang mengarah pada penyembahan kepada Yesus sebagai raja segala raja
dan mempelai pria sorga--dengan penyembahan: 'Haleluya'.
Penyembahan di sorga dengan 'Haleluya', sebab itu di bumi juga
menyembah dengan 'Haleluya'
Jadi, tidak bisa kita
katakan: Biarpun ibadahnya beda, pelayanannya beda, caranya beda,
penyembahannya beda, tetapi pengajarannya sama. Tidak mungkin.
Pengajaran itu sebagai kepala. Kalau pengajaran atau kepalanya
berbeda, gerakannya juga berbeda, bicaranya juga berbeda. Sayang
sekali kalau orang dalam pengajaran mengatakan hal itu.
Wahyu
19: 1, 3-4, 6 19:1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang
banyak di sorga,
katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah
kita, 19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!
Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya." 19:4. Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah
yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya." 19:6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Mulai
dari bumi kita menyembah dengan 'Haleluya'--di sini menyembah
dengan 'Haleluya', bersekutu dengan yang lain juga menyembah
dengan 'Haleluya'--sampai nanti seluruh dunia naik ke awan-awan
dengan sorak-sorai: 'Haleluya'. Dari surga dan bumi bertemu di
awan-awan dan menyembah dengan seruan: 'Haleluya'.
Jadi
doa penyembahan yang benar harus didorong oleh pengajaran yang
benar. Arahnya juga jelas yaitu menyembah Yesus sebagai raja segala
raja dan pempelai pria sorga dengan kata: 'Haleluya', mulai di
bumi, di awan-awan, sampai di takhta sorga.
Kalau penyembahan
palsu didorong oleh pengajaran palsu yang mengarah pada penyembahan
kepada antikris. Tidak bisa kita berada di tengah-tengah. Ajaran
benar atau palsu; penyembahan benar atau palsu. Mari, kita bersaksi.
Bukan kita benar sendiri, tetapi semua ada ayat-ayatnya.
Hasil
penyembahan yang benar:
-
Kasih
bertambah-tambah, karena penyembahan adalah hubungan kasih. Tadi,
mezbah korban bakaran--bertobat--, adalah kasih mula-mula. Setelah
menyembah, maka kasih bertambah-tambah.
- Mengalami
keubahan hidup.
Lukas
9: 29 9:29.
Ketika Ia sedang berdoa, rupa
wajah-Nya berubah
dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Kita
dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Semakin
diubahkan, kasih Allah semakin bertambah dalam hidup kita.
Bisa
diketahui--kasihnya semakin bertambah atau kasihnya dingin--dari
keubahan hidup sehari-hari. Kalau ada keubahan, berarti kasih Allah
bertambah-tambah dan semakin bahagia. Orang kaya belum tentu
bahagia.
Pembaharuan dimulai dari wajah--panca indera.
Karena ada hubungan dengan penyembahan, kita ambil contoh mulut,
yaitu:
- Efesus
4: 23-25
4:23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24. dan
mengenakan manusia
baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran
dan kekudusan yang sesungguhnya. 4:25. Karena itu buanglah
dusta
dan berkatalah
benar
seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Yang
pertama: mulut atau lidah diubahkan menjadi tidak
berdusta.
Ini permulaan keubahan.
Kalau berdusta, ia ada di luar
tubuh--sama dengan rambut terlepas dari tubuh. Mana bisa kita
mendustai diri sendiri? Kalau tangan terjepit pintu dan sakit,
tidak mungkin bilang tidak sakit. Kalau berdusta, berarti tidak
satu tubuh--di luar tubuh Kristus.
- Efesus
4: 29
4:29.
Janganlah
ada perkataan kotor
keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh
kasih karunia.
Yang
kedua: tidak ada perkataan kotor. Bersih lawan katanya kotor.
Asin lawan katanya hambar.
Kolose
4: 6 4:6.
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan
hambar,
sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada
setiap orang.
Perkataan
kotor= perkataan hambar, tanpa kasih--perkataan yang merugikan dan
melemahkan iman orang lain. Harus diubahkan menjadi perkataan
yang benar dan baik.
Ini kehidupan yang penuh kasih.
Dari
sinilah kita bisa melihat orang itu menyembah TUHAN dengan benar
atau tidak, yaitu di lihat dari kata-katanya.
Kalau sering
berdusta--termasuk gosip dan fitnah--berarti ia tidak benar, tidak
ada kasih dan kering. Kemudian perkataannya kotor, hambar--orang
yang dengar langsung lemah imannya, merugikan kerohanian orang
lain--ini juga kering, tanpa kasih. Harus diubahkan menjadi
perkataan yang benar--ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak, sesuai
denga firman--dan baik--menjadi berkat bagi orang lain--; inilah
perkataan
yang penuh dengan kasih.
Terus diubahkan sampai satu waktu tidak salah dalam
perkataan--sempurna. Yakobus
3: 2 3:2.
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang
sempurna,
yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kalau
sudah sempurna--tidak dalah dalam perkataan--, dari 4 penjuru bumi
akan naik ke awan-awan dan bersorak-sorai: 'Haleluya' untuk
menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu
19: 6-7 19:6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 19:7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia
Dulu
awal penciptaan--kitab Kejadian--, manusia diciptakan satu bahasa.
Tetapi karena membangun menara Babel yang tidak berkenan pada
TUHAN--mau ke sorga dengan cara sendiri; kesombongan manusia--,
maka bahasa manusia dikacaukan oleh TUHAN--Babel artinya:
dikacaukan--, sehingga timbul berbagai bahasa di dunia. Contohnya:
bahasa negara, bahasa bangsa, bahasa suku.
Tetapi tubuh
Kristus itu satu tubuh dan bahasanya juga satu. Kita kembali pada
satu bahasa ('Haleluya') lewat pengajaran yang benar dan
penyembahan yang benar. Inilah kekuatan
pengajaran yang benar.
Kalau tidak satu pengajaran dan penyembahan, tidak mungkin
bertemu di awan-awan. TUHAN tolong kita semua.
Dulu,
berbagai cara dunia dan cara sendiri dipakai untuk mencapai sorga.
Sekarang juga, alkitab ditambah dan dikurangi. Sekalipun alkitabnya
satu, mengapa tidak bisa menjadi satu dalam pengajaran dan
penyembahan? Sebab alkitab ditambah dan dikurangi--seperti pada
kejadian Hawa.
Yang tidak boleh dijadikan boleh dengan
berbagai alasan. Ini usaha manusia, seperti membangun menara Babel.
TUHAN tidak berkenan akan hal ini.
Mari kembali pada satu
pengajaran dan satu penyembahan yang benar--kembali kepada alkitab.
Ini yang akan membawa kita pada satu tubuh dan satu bahasa
('Haleluya') untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai.
Jangan pernah katakan: 'Sama saja.'
Kalau tidak sama, ya tidak sama. TUHAN itu jujur dan tegas. Kita
saja yang menyama-nyamakan.
Mari,
sinar dari batu sardis menyinari kita. Orang berdosa harusnya hancur
dan binasa, tetapi ada sinar kasih mula-mula dari kayu salib,
sehingga kita bisa bertobat dan sehelai rambut tidak jatuh. Padahal
manusia berdosa, bukan hanya sehelai rambut yang jatuh, tetapi
seluruh hidupnya dibakar di neraka. Kalau terkena sinar
kemuliaan--shekina
glory--dari
takhta Allah dan pribadi Allah, maka sehelai rambutpun tidak
jatuh. Siapapun kita, malam ini, sekalipun sudah hancur, masih
diberi sinar, mari bertobat.
Masi ditambah lagi--mezbah dupa
emas--, dari gunung yang tinggi disinari kasih Allah yang
bertambah-tambah. Kita diubahkan mulai dari mulut sampai tidak salah
dalam perkataan dan bisa menyambut kedatangan Yesus dengan sorak
sorai: 'Haleluya.'
- Tabut
perjanjian di ruangan maha suci= 2
loh batu.
"Saya
bersyukur mempelajarai takhta ini. Bagaimana sinar dari takhta
menarik kita terus sampai ke takhta. Bukan hanya sampai bertobat--di
halaman--, tetapi kita ditarik terus ke takhta. Kemarin, bukan hanya
percaya Yesus, diberkati, tetapi kita ditarik sampai meja roti
sajian--iman yang teguh--, dan sampai di takhta untuk mencapai iman
yang sempurna. Buli-buli emas adalah isi dari tabut perjanjian.
Tabut perjanjian sama dengan takhta. "
Tadi,
mezbah korban bakaran berada di halaman, mezbah dupa emas di ruangan
suci, lalu dua loh batu merupakan isi dari tabut perjanjian--di
ruangan maha suci.
Ibrani
9: 4 9:4.
Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut
perjanjian,
yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu
tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah
bertunas dan loh-loh
batu
yang bertuliskan perjanjian
Tabut
perjanjian= takhta. Kalau sudah punya 2 loh batu, kita sudah sampai
di takhta. Kalau sudah bertobat, kita masih berada di halaman,
belum sampai di takhta, tetapi sudah hebat, karena sehelai rambut
tidak jatuh.
Lebih hebat lagi, kita masuk mezbah dupa
emas--kasih Allah bertambah-tambah. Dilanjutkan lagi pada 2 loh
batu.
2 kali Musa menerima 2 loh batu:
- Keluaran
32: 19
32:19.
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan
melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa;
dilemparkannyalah kedua
loh
itu dari tangannya dan dipecahkannya
pada kaki gunung
itu.
=
2 loh batu mula-mula yang dipecahkan oleh Musa. Musa turun dari
gunung dan melihat bangsa Israel menyembah lembu emas, lalu Musa
memecahkan 2 loh batu. Kalau tidak dipecahkan, mati semua umat
Israel, karena di dalam 2 loh batu, salah satu hukumnya: Jangan
menyembah berhala.
Batunya dari TUHAN, ditulisi oleh jari
TUHAN, dan Musa tinggal menerima saja. 2 loh batu mula-mula=
kasih Allah, yaitu Yesus yang disalibkan--dipecahkan--untuk
menyelamatkan manusia berdosa. Ini sama dengan kasih
mula-mula.
-
Keluaran
34: 1
=> 2 loh batu yang baru
34:1.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah
dua loh batu sama dengan yang mula-mula,
maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh
yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.
2
loh batu yang kedua dipahat oleh Musa, batunya dari gunung Sinai,
tetapi tetap TUHAN yang menulisinya.
2 loh batu yang baru
ini dalam tanda kemuliaan. Nanti Musa turun dengan wajah yang
bercahaya--disertai dengan kemuliaan. Ini adalah kasih
Yesus yang sempurna--kasih
Yesus sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga--; kasih
mempelai.
Musa memahat dulu batu-batunya sampai menjadi
seperti yang mula-mula, setelah itu dibawa kepada TUHAN dan TUHAN
yang menulisi.
Dulu,
Musa memahat batu untuk ditulisi oleh TUHAN. Di gunung Sinai
tidak ada tumbuhan, hanya 1-2 saja. Yang banyak batu-batu.
Batu
keras ini dari gunung Sinai; dari dunia--kalau 2 loh batu yang
mula-mula, batunya dari TUHAN. Ini sama dengan manusia
berdosa yang keras hati dan harus dipahat dengan pedang firman
sampai menjadi sama dengan Yesus, supaya bisa ditulisi oleh TUHAN
dan dapat menampung KASIH
TUHAN YANG SEMPURNA.
Harus
dipahat sampai bentuknya sama dengan yang mula-mula--sama dengan
Yesus--baru ditulisi dengan kasih sempurna.
Siapa saja malam
ini, manusia berdosa bisa bertobat dan menyembah TUHAN. Sekarang,
bisa ditulisi kasih Allah yang sempurna, asal mau dipahat dengan
pedang firman. Dipahat=
disucikan dan diubahkan. Karena itu perlu pedang firman dalam
ibadah.
Kalau tidak ada pedang firman, justru tidak ada
kasih. Kalau ada pedang firman--firman yang keras, tidak ada
ampun--, itulah kasih yang sempurna. Jangan dibalik-balik!
Contohnya: Firman TUHAN bilang: Jangan mencuri. Lalu kita katakan:
'Tetapi ...,' itulah daging--hawa nafsu, keinginan--dan tidak akan
pernah ditulisi oleh kasih Allah. Kalau mau ditulisi, harus ada
pedang keras--dipahat.
Banyak logika manusia yang
memutarbalik alkitab. Kalau pembukaan firman, tidak bisa diterima
dengan logika. Semakin pandai, semakin ia menolak firman. Firman
harus diterima dengan iman. Kalau ilmiah, bisa diterima dengan otak
atau akal. Kalau ilham--pembukaan Firman--, hanya bisa diterima
dengan iman. Kita sungguh-sungguh!
"Seringkali
kita katakan pada hamba TUHAN untuk titip pesan: 'Jangan
ungkit-ungkit soal beristeri dua ya', karena yang memberi beras dan
memberi untuk gereja isterinya dua. Saya katakan: 'Kalau itu dari
TUHAN (sesuai kehendak TUHAN)--berani mengayun pedang--, dan bukan
emosi, sekalipun dia keluar, nanti TUHAN yang datang.' Kalau TUHAN
yang datang, bukan hanya ada beras, bahkan ada mobil dan ada
semuanya. Kalau dalam urapan Roh Kudus--dari TUHAN--, sikat saja.
Firman adalah pedang bermata dua. Saya dulu yang disikat dengan satu
sisi dari pedang, baru sisi satunya untuk sidang jemaat dan tidak
ada keraguan."
Tempat
pemahatan
ada di dalam kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam 3
macam ibadah pokok--, sebab manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan
roh. Harus dipahat semua, bukan hanya sebagian saja.
Proses
pemahatan
sama dengan penyucian dan pembaharuan oleh pedang firman.
Alat
pemahat
adalah pedang firman. Itu saja.
Hari-hari ini, kita terima
kasih mula-mula.
Kita bertobat. Kalau bertobat, pasti berkobar-kobar seperti mezbah.
Semakin daging atau dosa dibakar, akan semakin berkobar. Banyak yang
menerangkan, kasih mula-mula itu menyanyi dan bermain gitar dengan
berkobar. Belum tentu. Lihat saja di alun-alun, juga lebih dari
berkobar. Bukan itu. Berkobar-kobar
adalah bertobat.
Kalau sudah bertobat, ia pasti setia berkobar-kobar. Jangan salah
menerangkan!
"Dulu
saya pernah dengar hamba TUHAN menerangkan berkobar-kobar itu main
gitar. Waktu itu saya berpikir (belum menjadi hamba TUHAN): 'Kalau
begitu yang di alun-alun lebih dari hamba TUHAN.'"
Setelah
itu menyembah,
sampai menjadi 2
loh batu. Memang
batu keras, tetapi kita rela dipahat. Kita digembalakan, karena ini
yang paling lengkap--untuk tubuh, jiwa, roh. Kalau hanya tubuh dan
jiwa--seperti binatang--, tidak perlu ibadah. Kalau hanya roh
saja--seperti malaikat--, begitu berbuat dosa, jadi setan.
Kalau
mau lengkap, harus digembalakan--berada di kandang penggembalaan--,
supaya tidak liar ke mana-mana.
Yang
dipahat adalah hati manusia.
Di antara daging yang keras, hati adalah daging yang paling
keras--seperti batu.
Matius
15: 19-20 15:19.
Karena dari hati timbul segala pikiran
jahat(1),
pembunuhan(2),
perzinahan(3),
percabulan(4),
pencurian(5),
sumpah
palsu(6)
dan hujat(7). 15:20.
Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak
dibasuh tidak menajiskan orang."
'pikiran
jahat'=
prasangka buruk. 'pembunuhan'
= kebencian. 'pencurian'=
hati-hati, jangan mencuri milik TUHAN dan sesama. 'sumpah
palsu'
= termasuk dusta. 'hujat'
=
memfitnah orang benar, sampai menghujat TUHAN--pengajaran yang
benar.
Kita harus mengalami penyucian
hati,
yaitu membuang 7 keinginan jahat dan najis di dalam hati yang
membawa pada kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan--menjadi
seperti binatang buas; tanpa kasih sedikitpun. Angka 7= sempurna.
Tidak peduli anaknya, suaminya atau isterinya, benar-benar tidak ada
kasih, malah minus dari kasih, yaitu kebencian dan lain-lain.
Jangan! Harus disucikan!
Kalau sudah dibuang, maka terjadi
pembaharuan.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua: tajam pertama untuk
memotong--menyucikan--, dan tajam kedua untuk membaharui. Hati kita
dibaharui menjadi hati
yang lembut,
yang bisa menampung kasih Allah dan ditulisi firman Allah--ditulisi
jari Allah.
Yehezkiel
11: 19 11:19.
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam
batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang
keras dan memberikan mereka hati
yang taat
Hati
yang taat=
hati yang lembut. Itulah yang bisa ditulisi dengan jari Allah. Dan
inilah 2 loh batu yang baru, yang bisa ditulisi jari Allah dan bisa
menampung kasih yang sempurna. Biarlah batu keras bisa dipahat
menjadi 2 loh batu yang baru untuk bisa ditulisi jari Allah dan
menampung kasih Allah.
Markus
12: 28-31 12:28.
Lalu seorang ahli
Taurat,
yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu,
bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling
utama?" 12:29. Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30.
Kasihilah
Tuhan,
Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31. Dan hukum yang
kedua ialah: Kasihilah
sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari
pada kedua hukum ini."
Ayat
30: loh batu pertama. Ayat 31: loh batu kedua.
Di sini
sudah terjadi pemahatan; dari batu yang keras menjadi 2 loh batu
yang baru; hati yang keras menjadi hati yang lembut (hati yang
taat). Praktik
kalau sudah ditulis jari Allah dan menampung kasih Allah yang
sempurna:
- Mengasihi
TUHAN lebih dari semua; lebih memilih TUHAN dari segala sesuatu.
Contohnya:
- Abraham
lebih memilih TUHAN dari pada anaknya.
Apalagi kalau dosa,
tidak usah dipikir lagi, langsung saja pilih TUHAN! Beres.
- Sadrakh,
Mesakh dan Abednego jelas memilih TUHAN. Nanti kita akan
diperhadapkan juga seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego, yaitu
disuruh untuk menyembah patung--menyembah yang salah.
Kita
menjadi batu yang keras atau lembut, akan ketahuan dari sini!
Sadrakh, Mesakh, Abednego langsung saja: 'Kalau
TUHAN menolong kami atau tidak menolong, kita tetap pilih
TUHAN'--tetap
menyembah TUHAN. Ini berarti sudah menjadi 2 loh batu--sudah
ditulisi dengan kasih Allah yang sempurna.
-
Mengasihi
sesama seperti diri sendiri--tidak merugikan sesama sedikitpun--,
bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan
dengan kebaikan; berdoa yang baik untuk orang yang memusuhi kita.
Inilah
2 loh batu yang baru. Kalau sudah jadi 2 loh batu yang baru--hati
yang taat; hati yang lembut--hasilnya::
Markus
12: 32-34 12:32.
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru,
benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain
kecuali Dia. 12:33. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan
dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga
mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih
utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 12:34.
Yesus melihat, bagaimana
bijaksananya jawab orang itu,
dan Ia berkata kepadanya: "Engkau
tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan seorangpun tidak
berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
-
Hasil
pertama: 'Engkau
tidak jauh dari Kerajaan Allah!'
=
mengalami
kebahagiaan sorga.
Percayalah!
Kalau kita memilih yang lain selain Yesus, hidup kita akan susah
dan tidak berbahagia. Kalau membenci sesama, juga akan susah.
Kasihilah TUHAN dan sesama, itulah kebahagiaan sorga. Jika
ada orang meninggal, sakit, atau kecelakaan, yang penting kita
berbuat yang baik, tidak usah berpikir yang lain-lain. Yang
penting, kita mengasihi sesama dengan tulus. Sungguh-sungguh.
Apalagi di dalam rumah tangga; suami-isteri, anak-orang tua,
mertua-menantu. Kalau kita memang mengasihi, tidak usah
pikir-pikir. Pasti ada kebahagiaan sorga.
Kebahagiaan sorga
ini tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Sekalipun menderita atau
dalam kekuranganpun, kita tetap bahagia.
"Puasa
itu juga bahagia. Dulu, saya tersiksa juga saat puasa, karena belum
mengerti tentang arti puasa. Dulu masih muda (belum dalam
pengajaran), saya mandi di sungai dan pulang sudah jam 4 sore.
Tinggal sebentar lagi, sudah buka puasa. Merasa tersiksa kalau
puasa. Sekarang sudah merasakan nikmat (bisa khotbah sampai 3
kali), malah lupa makan, karena diberi kebahagiaan sorga."
- Hasil
kedua: 'betapa
bijaksananya jawab orang itu'=
ada kebijaksanaan
sorga
atau hikmat sorga yang berguna untuk segala sesuatu.
Untuk
apa hikmat sorga?
- Memberikan
masa depan yang indah dan berhasil.
Pengkhotbah
10: 10 10:10.
Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus
memperbesar tenaga, tetapi yang
terpenting untuk berhasil adalah hikmat
'tumpul'=
krisis dunia.
'Jika
besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar
tenaga'
= ini rumus dunia.
"Semestinya
bangun pagi, berdoa, tetapi malah membuka toko dulu. Ini namanya
memperbesar tenaga.
Di
desa kami dulu begitu. Ada beberapa toko dan saingan untuk buka
lebih pagi. Karena curang-curang tokonya. Tutupnya juga lebih
malam. Inilah dunia, kalau krisis, maka memperbesar tenaga."
Kita memang boleh berusaha--bekerja, bersekolah--, tetapi
yang menentukan adalah hikmat sorga. Hikmat sorga memberikan masa
depan yang berhasil dan indah sekalipun kita tidak berdaya dan
menghadapi goncangan. Jangan keras! Tetapi melembut malam ini.
- Kebijaksanaan
ini juga merupakan pemeliharaan dan perlindungan TUHAN mulai
sekarang sampai zaman antikris. Kita tidak akan dicap 666.
Wahyu
13: 18 13:18.
Yang
penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
"Hikmat
di alkitab ini hikmat sorga. Saya pernah dengar dari murid saya:
Harus sekolah ini om, karena ada hikmat. Saya tertawa. Bukan
hikmat dunia (ijasah dll), tetapi hikmat dari sorga."
-
Hasil
ketiga: 'tidak
berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus'=
kemuliaan
sorga--shekina
glori.
Jika
belajar dari Bait Allah Salomo, jangankan berteriak atau
loncat-loncat, berdiripun tidak sanggup, apalagi bertanya-tanya.
Tidak ada pertanyaan lagi berarti tidak ada airmata lagi,
tidak ada masalah lagi; semua masalah diselesaikan oleh TUHAN.
Inilah
yang kita dapatkan kalau kita mau bertobat,
menyembah
sampai rela
dipahat dengan firman TUHAN.
Apa kekerasan hati kita, pahat malam hari ini. TUHAN yang memahat
lewat firman yang disampaikan hamba TUHAN, sampai ditulisi oleh
TUHAN.
Kalau sudah ditulisi, kita pulang dengan bahagia dan
ada jaminan masa depan, jaminan perlindungan dari antikris, bahkan
airmata dihapus. Semua selesai tepat pada waktu-Nya.
Perhatikan!
Jangan banyak bertanya-tanya! Masalah
yang paling besar adalah kalau kita bertanya-tanya soal pengajaran.
Hari-hari ini kalau masih bertanya: Mana yang benar dan salah? Berat
sekali. Gawat! Benar-benar penuh masalah dan airmata. Hari
ini, kita harus mantap dalam pengajaran yang benar.
Jangan bimbang sedikitpun.
Apaalagi kalau masih diskusi
untuk mencari mana yang benar dan salah. Ini masalah besar.
"Kalau
saya diundang diskusi, saya tidak akan datang, sebab itu mencari
masalah. Bpk Pdt Pong dan Pdt In Juwono tidak mau kalau ada istilah
seminar. Seminar berarti mencari yang benar. Penelitian dulu untuk
mencari mana yang benar, harus ada guru besarnya. Kalau kita datang
dalam diskusi firman, berarti mencari masalah. Tetapi
kalau datang untuk mendengar pembukaan firman, berarti kita
menyelesaikan masalah. Tidak usah bertanya lagi, tetapi dengan
keyakinan. Kalau masih bertanya, itu mencari masalah. Tetapi kalau
yakin kepada pemberitaan firman, itu menyelesaikan masalah. Jangan
salah! Bukan sombong, tetapi tidak mencari masalah. Untuk apa
mencari-cari masalah? Hari-hari ini harus mantap. Bukan berarti di
sini yang paling benar, tetapi kita kembali pada alkitab (yang cocok
dengan alkitab). Kita harus mantap pada satu firman pengajaran yang
benar. "
Dalam
cerita Markus 12, TUHAN sudah menemukan satu batu keras, yaitu ahli
taurat
yang keras hati. Kekerasan hati ahli taurat adalah kebenaran
sendiri--kebenaran di luar firman; menutupi dosa dengan menyalahkan
orang lain; selalu menyalahkan/menentang Yesus atau menyalahkan
pengajaran benar. Tetapi pada saat itu, ia benar-benar melembut
karena ia menerima kebenaran firman--menerima firman pengajaran yang
benar. Ia mau dipahat dan mengaku: 'Benar
TUHAN,'
berarti ia mengaku bahwa selama ini ia salah dan TUHAN yang benar.
Ia ditulisi oleh kasih Allah dan ia mengalami
kebahagiaan,
hikmat, keberhasilan, perlindungan-pemeliharaan dan airmatanya
dihapus oleh TUHAN, sampai semua masalah selesai. Ahli taurat ini
gambaran dari laki-laki.
TUHAN masih cari batu-batu lain yang keras. Seorang
wanita
juga dicari oleh TUHAN. Maria
Magdalena
ini kaya, tetapi menangis juga. Berarti kekayaan tidak bisa
menghapus airmata. Jadi jangan pikir kalau kaya tidak akan menangis.
Yohanes
20: 11-13 20:11.
Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis
ia menjenguk ke dalam kubur itu, 20:12. dan tampaklah olehnya
dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah
kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus
terbaring. 20:13. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu,
mengapa
engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku
tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Lukas
8: 2-3 8:2.
dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari
roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria
yang disebut Magdalena,
yang
telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 8:3.
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan
lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan
mereka.
'Maria
yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh
roh jahat'
= ini sudah keras sekali. Hati-hati wanita atau ibu-ibu. Wanita juga
gambaran gereja TUHAN.
Maria
Magdalena dirasuk 7 roh jahat, ini kesempurnaan dalam kekerasan
hati; kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan; perempuan babel.
Maria
Magdalena ini orang kaya, tetapi menangis juga. Menangis
bukan bergantung pada kaya atau miskin. Kekayaan tidak bisa
menyelesaikan masalah
dan tidak bisa menghapus airmata.
Mengapa
Maria menangis? (ayat 13: 'Tuhanku
telah diambil orang
dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan')
=> karena terpisah
dari TUHAN.
Ini sumber
tangisan yang sesungguhnya, bukan kaya atau miskin ,
bekerja atau
tidak
bekerja. Biar belum bekerja, kalau bersama Yesus, akan Dia
tolong. Kita menangis kalau tidak punya uang.
Kalau sakit juga menangis.
"Saya
dulu tidak punya uang, tidak bisa
makan
dan minum, saya menangis dan marah."
Tetapi,
kalau
tidak bisa ibadah atau berdoa--terlalu
sibuk sampai tidak bisa berdoa--,
apakah kita menangis? Ini pertanyaan, sejauh
mana kasih kita kepada TUHAN? Maria
menangis karena terpisah dari Yesus.
Yohanes
20: 15-16 20:15.
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah
yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu
taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang
mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia,
supaya aku dapat mengambil-Nya." 20:16. Kata Yesus
kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya
dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
'Guru'=
pengajaran. Maria sudah disucikan--dilepaskan dari 7 roh jahat--,
tetapi ia harus mengalami penyucian
terus
menerus oleh firman pengajaran yang benar. Kita harus terus
disucikan, sampai setiap kali kita mendengar firman, firman menunjuk
dosa dan keadaan kita.
Saat firman pengajaran
menunjuk
dosa,
kekurangan
dan keadaan kita, ada dua
hal
yang terjadi:
- Dari
pihak kita. Saat
itu kita mengenal TUHAN sedalam-dalamnya. Kalau TUHAN tahu
dosa-dosa kita--firman
menunjukkan dosa,
tetapi orang lain tidak tahu, itu berarti kita mengenal TUHAN
sedalam-dalamnya. Luar biasa TUHAN, padahal orang lain tidak
tahu.
"Pertama
kali saya disuruh om Pong ke Malang, saya tidak tahu siapa-apa dan
turunnya
jauh dari gereja. Tidak tahu tempatnya. Selesai khotbah, satu
jemaat
datang:
'Om
tahu
dari mana,
bertanya kepada siapa?
Kok hantam-hantam saya?': 'Saya tidak kenal
siapa-siapa,
semua dari TUHAN, saya langsung
dari
Surabaya
turun di sini.'
Setelah saya jadi gembala, ia ingat
dan berterima
kasih pada saya. Biasanya
dia konsultasi kepada gembala, minta didoakan, setelah mendengarkan
firman satu kali, akhirnya terbuka. Inilah
TUHAN
mengenal kita sedalam-dalamnya dan kita
juga
mengenal
TUHAN sedalam-dalamnya.Timbal
balik. "
Kita
mengenal TUHAN sedalam-dalamnya--kita terkena firman--, dan saat
itu juga kita mengaku sejujur-jujurnya kepada TUHAN segala dosa dan
keadaan kita--kita melembut--, sehingga kita diampuni
dan disucikan oleh TUHAN.
- TUHAN
mengenal kita sedalam-dalamnya--firman
menunjukkan dosa kita--dan
TUHAN memanggil kita. Kalau kita terkena
firman, itu berarti TUHAN mengenal kita sedalam-dalamnya dan kita
tidak bisa lari. TUHAN juga bersama kita. Ia
memanggil dan memberi kesempatan kepada kita untuk mengaku.
Kalau kita mau mengakui semua dan mau dipahat, maka TUHAN
akan menulisi kita. Itu berarti kita
sudah menjadi 2 loh batu;
kita
melembut. TUHAN memberi kesempatan kepada kita, mau dipahat atau
tidak. Kalau kita mengaku--melembut--, saat itu TUHAN bersama kita
untuk menulisi kasih yang sempurna dan semua selesai. Malam ini,
semua masalah selesai dan airmata selesai.
Sampai
selesai secara rohani; kita disucikan dan
sempurna seperti Dia dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali
di awan-awan yang permai. Kita duduk di takhta bersama Dia.
Malam
ini TUHAN mau menemukan batu yang keras. Ahli
taurat--gambaran laki-laki--dan Maria Magdalena--gambaran
perempuan--adalah bangsa Israel. Malam ini giliran kita bangsa kafir.
TUHAN mau menemukan batu-batu keras. Tidak ditolak oleh TUHAN, tetapi
mau ditulisi. Yang penting, kita mengenal Dia sedalam-dalamnya --kita
mau mengaku--dan Dia mengenal kita sedalam-dalamnya--Dia memanggil
dan memberi kesempatan kepada kita untuk mengaku. Kalau selesai, Dia
tulisi semua. Semua selesai--airmata
dan semua masalah selesai, sampai kita sempurna untuk menyambut
kedatangan-Nya, tidak ada lagi airmata
di sana, kita
duduk di takhta sorga bersama Dia selama-lamanya.
TUHAN lihat
setetes airmata kita. Mungkin orang lain tidak ada yang mau melihat,
tetapi TUHAN tahu. Apapun yang kita hadapi malam ini, serahkan kepada
TUHAN! Dia mengenal kita sedalam-dalamnya dan kita juga mengenal
Dia sedalam-dalamnya. Dia memanggil dan memberi kesempatan kepada
kita untuk kita beberkan semua, supaya kita dipahat oleh
TUHAN.
Kalau kita mau melembut--mau mengakui dan mau
disucikan--, Dia akan tulisi kita. Ahli taurat--pria--tadi menunjuk
pada kebenaran sendiri dan Maria Magdalena--wanita--menunjuk pada
kehidupan yang sering menuduh orang lain. Mari kita melembut
semua. Kita akui bahwa kita yang salah, TUHAN yang benar. Setetes
airmata TUHAN lihat malam ini. Gembala tidak bisa menolong sidang
jemaat, sidang jemaat juga tidak bisa menolong gembala, suami-isteri
tidak bisa menolong. Yesus melihat airmata kita. Dia mengerti bahasa
kita. Mari menyerah sepenuh kepada TUHAN, kita mengasihi TUHAN, mau
ditulisi oleh TUHAN dan berharap pada TUHAN.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|