Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema Ibadah Kunjungan di Lumajang:
1 Korintus 3: 9b
3:9. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Ladang adalah tempat pertumbuhan benih untuk menghasilkan buah-buah, sampai berbuah seratus kali lipat.

Ada dua hal yang harus diperhatikanuntuk bisa berbuah sampai seratus kali lipat:

  1. Yang pertama: memperhatikan benihnya.
    Imamat 19: 19
    19:19. Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

    'janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih'= hanya boleh ada satu jenis benih, itulah SATU FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, yaitu

    • Firman yang tertulis dalam alkitab--Yesus selalu berkata: Ada tertulis...Ini adalah firman yang mengandung kuasa kemenangan. Tiga kali setan mencobai Yesus, dan Yesus selalu menjawab: Ada tertulis..., dan Ia menang.

    • Firman yang dikatakan oleh Yesus--'kamu memang sudah bersih karena firman yang Ku-katakan--= firman yang diwahyukan/dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Ini mengandung kuasa penyucian('kamu memang sudah bersih').

      Firman tertulis di alkitab, bukan lainnya. Ada yang memakai buku lain, buku dari dunia, mungkin lebih menarik, tetapi sudah tidak ada kuasanya. Tidak ada kuasa kemenangan kalau firman dicampur dengan pengetahuan.

      Begitu juga kalau firman diilmiahkan--jadi pengetahuan--, firman akan kehilangan kuasa penyucian.

    • Firman pengajaran yang benar berani mengungkapkan nikah dan tahbisan yang benar. Nikah dan tahbisan tidak bisa dipisahkan karena nikah dan tahbisan merupakan dua rahasia besar. Kalau nikah benar, tahbisannya juga benar, kalau tidak benar, tahbisannya juga tidak benar.

    Ini tadi adalah ketentuan dalam perjanjian lama. Di perjanjian baru ditegaskan lagi.
    1 Timotius 1: 3

    1:3. Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkanorang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain

    Jangan ada ajaran lain berarti dalam sidang jemaat hanya ada satu firman pengajaran yang benar. Kalau satu pengajaran yang benar, berarti satu kepala--'pada mulanya adalah firman/logos.'--istilah 'pada mulanya' menunjuk pada kepala.

    Kalau satu kepala, semua akan satu: satu baptisan, satu iman, satu pelayanan, satu penyembahan, untuk mencapai satu tubuh Kristus yang sempurna; satu Kepala dengan satu tubuh Kristus yang sempurna. Kalau dua kepala tidak akan bisa berbuat apa-apa.

    Sikapterhadap firman pengajaran yang benar:
    1 Timotius 4: 1-2
    4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
    4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang
    hati nuraninya memakai cap mereka.

    Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang diurapi Roh Kudus akan menjadi tegasuntuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan tegasuntuk menolak ajaran lain.
    Kalau daging itu penuh perhitungan, sungkan, tetapi Roh itu tegas.

    Mengapa demikian? Setiap ajaran ada rohnya. Kalau kita mendengar ajaran lain, hati nurani kita akan dicap oleh antikris, dan sulit untuk bisa kembali lagi; dia akan tersesat, terhilang dan binasa. Kita harus hati-hati!

    Roh Kudus tegas untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar dan tegas menolak yang salah, tidak ada perhitungan untung/rugi.

  2. Yang kedua: memperhatikan tanahnya= memperhatikan tanah hatinya.
    Lukas 8: 4-15
    8:4. Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
    8:5. "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh
    di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
    8:6. Sebagian jatuh di
    tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
    8:7. Sebagian lagi jatuh di
    tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
    8:8. Dan sebagian jatuh di
    tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
    8:9. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
    8:10. Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
    8:11. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
    8:12. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
    8:13. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
    8:14. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
    8:15. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan
    mengeluarkan buah dalam ketekunan."

    Ada empat macam tanah hati. Tiga yang tidak baik:

    • Di pinggir jalan= tidak bertumbuh, diambil oleh burung.
    • Di tanah hati berbatu-batu= bertumbuh tetapi tidak tahan uji; kering.
    • Di tanah yang bersemak duri= bertumbuh tetapi tidak berbuah; tidak praktik firman.

    Tiga macam tanah hati ini gagal semua.

    Ayat 8, 15= tanah hati yang keempat, yaitu TANAH HATI YANG BAIK.
    Dari mana tanah hati yang baik? Dari baptisan air yang benar.

    1 Petrus 3: 20-21
    3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
    baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Baptisan air yang benar adalah:

    • Sesuai dengan kehendak Tuhan/alkitab.
    • Kita dibaptis seperti Yesus dibaptis, sehingga hati kita seperti Yesus; hati yang baik.
      Kalau tidak sama dengan Yesus, berarti belum dibaptis.

    Ini menyangkut tanah hati; menyangkut nasib hidup kita.
    Tadi, benihnya sudah yaitu satu firman pengajaran yang benar, tidak boleh campur-campur. Harus tegas berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan tegas menolak ajaran lain! Di situlah baru terjadi satu pengajaran--satu kepala--, satu iman, satu baptisan, satu pelayanan, satu penyembahan, sampai satu tubuh. 

    Pengajarannya sudah benar, sekarang hatinya. Ada tanah hati yang gagal, tetapi ada tanah hati yang baik sebagai hasil dari baptisan air yang benar.

    Roma 6: 4
    6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan di dalam air bersama Yesus sehingga ia bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru yaitu hati nurani yang baik. Ini sama dengan masuk bahtera Nuh, dan diselamatkan.
    Kalau hati nurani tidak baik, ia berada di luar bahtera Nuh dan binasa.

    Praktikhati nurani yang baik:

    • Praktik pertama hati nurani yang baik: mempunyai sikap yang baik dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; dari awal sampai akhir:

      1. Mulai dari doa pembukaan, sungguh-sungguh. Doa pembukaan itu mengusir setan dan memohon hadirat Tuhan, atau kita beralih dari suasana dunia yang dikuasai setan pada suasana sorga.

        Jadi dalam ibadah akan terasa suasana sorga kalau sungguh-sungguh di dalam doa pembukaan.

      2. Lalu menyanyi, kesaksian dengan sungguh-sungguh dan hati nurani yang baik, untuk menguatkan kita.
      3. Doa untuk firman Allah, untuk mengusir setan yang mengganggu pemberitaan firman. Kita mohon urapan Roh Kudus yang membantu kita dalam pemberitaan firman. Ini sama dengan menggemburkan tanah hati, untuk bisa menerima penaburan firman.

        Inilah sikap yang baik dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; dari awal sampai akhir.

      4. Doa sesudah pemberitaan firman, sampai doa berkat. Doa berkat untuk mengunci/menetapkan semua berkat dalam ibadah pelayanan kita. Harus kita terima semuanya dengan hati nurani yang baik.

    • Yakobus 1: 21-22
      1:21. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
      1:22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

      Praktik kedua hati nurani yang baik: hati yang lembut, yang bisa menerma firman Allah sekeras apapun/firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini semua dari baptisan air.

      Kalau baptisan airnya benar, ada hati nurani yang baik, sikap ibadah akan baik, dan memiliki hati yang lembut untuk bisa menerima firman Allah sekeras apapun, sampai praktik firman.
      Prosesnya: mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya/yakin firman pengajaran yang benar sampai menjadi iman di dalam hati/berakar di dalam hati sehingga menyelamatkan, dan mempraktikkan firman pengajaran yang benar, apapun resiko yang kita hadapi.

      Firman di dalam hati adalah akar keselamatan kita.

      Kalau sudah praktik firman, hasilnya:

      1. Lukas 8: 15
        8:15. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

        Hasil pertama: berbuah seratus kali lipat= BUAH KETEKUNAN.

        Kisah Rasul 2: 41-42
        2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptisdan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
        2:42. Mereka
        bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

        Dibaptis= halaman Tabernakel; punya hati nurani yang baik sehingga bisa ditaburi.
        Ayat 42= ketekunan--di dalam ruangan suci; berbuah ketekunan--, untuk mencapai ruangan maha suci--kesempurnaan.

        Ketekunan menunjuk pada ruangan suci. Dulu di gereja hujan awal merupakan ketekunan dalam persekutuan, pengajaran rasul dan pemecahan roti, dan berdoa; sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan--:   

        • Pelita emas= ketekunan dalam persekutuan; ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.

        • Meja roti sajian= ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti; ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

        • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam doa; ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

          Kalau benihnya benar, kemudian tanah hatinya baik, cepat atau lambat pasti berbuah seratus kali lipat yaitu buah ketekunan; ketekunan dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini harus ditekuni hari-hari ini.

        Tekun artinya sesuatu yang dilakukan terus-menerus dan tidak bisa dihalangi apapun. Tergantung pada benih dan hati nurani yang baik.

        Jadi, keberhasilan pemberitaan firman Allah di dalam penggembalaan, bukan hanya membuat orang menangis, tetapi bisa membawa domba-domba masuk dalam kandang penggembalaan; tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

        "Kita masih sangat kurang, kita berdoa, mohon pada Tuhan. Tugas gembala memang membawa domba masuk kandang, bukan yang lain. Kalau tidak di kandang, bingung dia."

        Hanya domba di dalam kandang yang dihitung dan dimiliki oleh Tuhan, tidak bisa diganggu gugat oleh apapun, bahkan sehelai rambutpun dihitung; dibela dan dimiliki oleh Tuhan. Di luar kandang tidak ada yang tanggung jawab.

        Ibrani 10: 36-37
        10:36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
        10:37. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

        KITA MEMERLUKAN KETEKUNAN, bukan makan, rumah dan sebagainya. Di dalam ketekunan semua sudah ada.
        Banyak kebutuhan kita di dunia ini, tetapi semuanya sudah tercakup di dalam ketekunan dalam kandang penggembalaan.
        Kalau di ladang harus tekun.

        "Kalau kita mempunyai binatang peliharaan, yang repot kita, bukan dia. Dia enak saja. Kita yang repot memberi makan. Itulah yang dimaksud Tuhan dengan ayat: kamu memerlukan ketekunan. Semua sudah tercakup di dalam ketekunan."

        Jadi sangat salah kalau kita mencari ke sana ke mari, justru akan diterkam binatang buas.
        Kalau di kandang, yang repot adalah gembalanya.

        Di dalam ketekunan sudah ada semuanya, sampai mempersiapkan kita untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan.

        Karena itu setan paling anti dengan sistem penggemblaan. Dia sudah terkecoh, dia memberi Israel tanah di Gosyen. Sudah jadi pelajaran berharga bagi dia. Firaun--gambaran dari setan--sudah mengakui kalau Gosyen adalah tempat yang terbaik. Dia lihat Mesir dihukum, tetapi Israel di Gosyen tidak mengalami apa-apa; Mesir dihancurkan, Israel tidak mengalami apa-apa. Sekarang dia mau menghancurkan sistem penggembalaan.

        Banyak hamba Tuhan tidak sadar, dengan ibadah sistem ini itu, ia justru menghancurkan penggembalaan. Ini yang sangat berbahaya.

        Kisah Rasul 2: 46
        2:46. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

        Kebutuhan di akhir zaman semakin meningkat, tetapi sarananya dipersulit.

        Kalau belajar kitab Keluaran, Musa menghadap Firaun: 'Kami mau keluar, mau beribadah': 'Pemalas kau, jerami cari sendiri!' Israel diperbudak untuk membuat batu bata guna menbangun kota Pitom dan Raamses. Awalnya jeraminya diberikan, tetapi setelah Musa menghadap, batu bata harus tetap jumlahnya, tetapi jerami dikurangi. Kebutuhan kita meningkat tetapi sarana ditutup oleh setan; dipersulit. Negara kita mengakui, mencari kerja saja sulit.

        Ini caranya setan untuk menghalangi ketekunan.
        Misalnya: dulu tidak mencari jerami, masih bisa doa pagi, sekarang harus cari jerami, tidak bisa doa pagi lagi. Itu maksudnya setan.

        Tetapi kita jangan begitu, dengan semakin meningkatnya kebutuhan di akhir zaman dan sarana berkurang, ketekunan kita harus semakin meningkat. Tadi seminggu tiga macam ibadah, tetapi nanti setiap hari kita beribadah di Bait Allah. Tiga macamnya tetap: ibadah raya, pendalaman alkitab dan doa, tetapi berapa kalinya, terserah.

        Ibadah seminggu tiga kali itu dasar, masih pemantapan. Nanti kita tiap hari beribadah. Bahkan nanti siang malam kita beribadah di takhta Tuhan.
        Wahyu 7: 15-17
        7:15. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malamdi Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
        7:16. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
        7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
        menggembalakan merekadan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

        'menggembalakan mereka'= penggembalaan tetap ada sampai di takhta sorga, tidak ada setetespun air mata; semua sudah tercakup.

        Mari, minta Roh Kudus supaya kita tegas hanya ada satu benih; pegang teguh yang benar dan tolak yang salah, apapun resikonya. Kita mengikuti firman dan kita bersama Tuhan. Lalu persiapkan tanah hati yang baik lewat baptisan air. Periksa syarat, pelaksanaannya. Kalau baptisan air sudah benar, periksa hasilnya. Kalau syarat dan pelaksanaannya salah, berarti belum dibaptis, bukan dibaptis ulang. Kita dibaptis supaya hasilnya juga benar yaitu buah ketekunan.

        Sudah tekun, sudah bagus, tetapi hati-hati, jangan puas di situ, karena masih ada pengganggu-pengganggu.
        Yoel 1: 4
        1:4. Apa yang ditinggalkan belalang pengeriptelah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.

        Kita berhadapan dengan belalang.
        Jangan puas kalau sudah berbuah ketekunan karena masih menghadapi dengan empat macam belalang; ini adalah demon-demon/setan; roh jahat dan najis yang keluar dari lubang jurang maut.
        Wahyu 9: 2-3
        9:2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
        9:3. Dan dari asap itu
        berkeluaranlah belalang-belalangke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

        Tugas belalang yang mau menghancurkan buah ketekunan:

        • Belalang pengerip= menghisap buah sampai kosong. Buah ketekunan itu yang dihisap sehingga tidak ada lagi ketekunan dalam kandang penggembalaan.
          Yang pertama dihisap adalah gembala.

          Kalau gembala tidak tekun, domba-domba juga tidak akan tekun, karena penggembalaan adalah gembala di depan dan domba di belakang; domba tercerai-berai. Kita harus hati-hati!

          Tidak tekun itu bisa karena pengaruh dosa--kalau sudah berbuat dosa, akan malas--, pengaruh dunia, pengaruh daging dengan hawa nafsunya. Yesus berkata: Gembala dibunuh, domba-domba tercerai-berai. Hati-hati! Buah ketekunan jangan sampai dihisap!
          Kalau belalang pengerip masuk--menghisap ketekunan--, hancur semua--kebaktian hancur, sidang jemaat hancur--, apalagi kalau sudah menghisap gembala.

        • Belalang pindahan= merusak daun. Apa yang ditinggalkan oleh belalang pengerip, dimakan oleh belalang pindahan.
          Daun menunjuk pada aktifitas. Buahnya sudah dirusak--ketekunan dirusak--, lalu daunnya juga dirusak.

          "Pada musim kering, daun pohon jati rontok semua; non aktif."

          Mulai lumpuh rohaninya, mau bergerak maju tunggu berapa lama; tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan. Ini kelumpuhan rohani.

        • Belalang pelompat= menggerek batang--batang jadi rusak. Apa yang ditinggalkan oleh belalang pindahan, dimakan oleh belalang pelompat. 
          Kalau batang sudah digerek--batangnya keropos--, akan roboh, artinya: tidak ada pendirian lagi.

          Kalau jabatan pelayanan sudah dilepaskan--tidak setia; non aktif dalam jabatan pelayanan--, ia tidak ada lagi pendirian atau goyah. Mulai masuk ajaran palsu, dosa-dosa sampai puncak dosa. Tidak ada lagi pendirian yang teguh.

        • Belalang pelahap. Tadi buahnya sudah dihisap, daunnya dimakan, batangnya digerek, merana tumbuhan ini. Belalang pelahap ini yang terakhir, yaitu  makan tumbuhan yang sudah merana sampai ke akar-akarnya, benar-benar hancur.

        Inilah cara setan bekerja, ketekunan dulu yang dirusak. Karena itu tugas gembala adalah membawa domba-domba ke kandang, sebaliknya tugas setan adalah menghacurkan penggembalaan.

        "Satu waktu ada orang menelepon saya: 'Zaman dulu kalau saya pergi tugas ke manapun, masih sulit pesawat, tetapi saya ingin tetap kembali ke gereja (ingin bible study) bagaimanapun caranya. Saya mencari kereta api, pesawat dan sebagainya. Tetapi sekarang, saya kok malas?' Ini bahaya, sudah digerek. Ini orang telepon saya. Saya jawab: 'Bahaya, kau!' Ini berarti sudah dihisap-hisap; ketekunan sudah hilang, aktifitas hilang--daun hilang--, jabatannya kacau, pendiriannya sudah goyah--tinggal berbuat dosa, disesatkan--, sampai terakhir belalang pelahap melahap tumbuhan yang sudah merana: makan akarnya sampai habis imannya; gugur dari iman dan pengajaran yang benar sampai tinggalkan Tuhan, hilang keselamatan."

        Karena itu Tuhan tekankan: Kamu membutuhkan ketekunan, justru menjelang kedatangan Yesus kedua kali. Tuhan tidak menangguhkan lagi kedatangan-Nya, dan kita butuh ketekunan. Pecayalah, semuanya sudah tercakup didalam ketekunan!

        Kalau kita tinggalkan ketekunan, semua akan hilangsampai imanpun hilang. Kalau iman hilang, hidupnya akan habis-habisan; jasmani dan rohani habis-habisan; kehilangan segala-galanya; kehilangan keselamatan, dan binasa selamanya.

        Sudah tekun dalam penggembalaan jangan sombong. Sudah berbuah, hati-hati sebab ada belalang. Karena itu ketekunan dalam kandang, perlu ditambah dengan senjata Allah yaitu TEKUN DALAM DOA.

        Sudah tekun dalam penggembalaan, puji Tuhan, sudah berbuah seratus kali lipat. Ini luar biasa.

        "Saya sudah bersaksi beberapa kali, Doktor Oktavianus dari kota Batu, dia diundang ibadah pendalaman alkitab zaman Pdt Pong, dia bingung mau pakai jas atau tidak. Mengapa? Karena sudah di enam puluh negara (beliau sudah diutus ke mana-mana), namanya ibadah tengah minggu--pendalaman alkitab--yang datang bisa dihitung jari (kalau Ibadah Minggu ribuan). Tetapi untung dia pakai jas, begitu masuk dia kaget: Kok hampir sama dengan ibadah Minggu?"

        Sudah tekun dalam penggembalaan, bagus, sudah berbuah--kalau tiap ibadah (ibadah bible study, ibadah doa) hampir sama yang datang dengan ibadah Minggu, itu sudah berbuah--, tetapi ada empat macam belalang. Harus ditambah dengan senjata Allah yaitu tekun dalam doa.

        Efesus 6: 13-14, 18
        6:13. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
        6:14. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
        6:18.
        dalam segala doadan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

        'Berdoalah setiap waktu' = tekun.
        'untuk segala orang kudus'= bukan untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan sesama sidang jemaat, dan pekerjaan Tuhan.

        Teladan Yesus, yaitu doa satu jam, doa puasa, doa semalam suntuk. Inilah perlengkapan senjata Allah.

        "Sekarang sudah dibuka doa rantai; doa satu jam, mari ambil waktu untuk berdoa. Tulis nama, hari, dan jam. Kalau ambil setiap hari, tulis setiap hari jam lima sampai jam enam, silahkan. Inilah perlengkapan senjata Allah. Mari berdoa untuk diri sendiri, keluarga, untuk pekerjaan Tuhan (orang-orang kudus). Harus tekun dalam doa!"

        "Saya paling prihatin kalau orang sudah tekun dalam tiga macam ibadah lalu berkurang, bahaya! Kalau buahnya sudah disedot, tinggal sebentar lagi, akan disedot daunnya, batangnya dan akarnya, habis. Sebaliknya kalau yang dulu tidak tekun lalu tekun, luar biasa. Tetapi harus berjaga-jaga dengan memakai perlengkapan senjata Allah yaitu tekun dalam doa: doa satu jam, doa puasa, doa semalam suntuk."

        Selama kita tekun, apapun halangan rintangannya ada kekuatan dari Tuhan. Tetapi kalau sudah tidak tekun--ketekunan sudah dihisap--, sehebat apapun, sampai akarnya akan habis, bahkan keselamatannya juga habis.

      2. Hasil kedua: BUAH KETAATANyaitu taat sampai daging tidak bersuara lagi--kalau Yesus taat sampai mati di kayu salib.
        Tekun di ruangan suci--penggembalaan--, maka tirai terobek, masuk ruangan maha suci, itulah ketaatan--Yesus taat sampai mati di kayu salib; kita taat sampai daging tidak bersuara lagi.

        Ini bagaikan hanya mengulurkan tangan pada Tuhan: Terserah Engkau, Tuhan; berserah dan berseru kepada Tuhan--tirai terobek.

Contoh: dua kali Musa mengulurkan tangan; menyerah sepenuh kepada Tuhan; berserah dan berseru pada Tuhan:

  1. Keluaran 14: 16, 21-22
    14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas lautdan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
    14:21. Lalu
    Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
    14:22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

    Mengapa Musa bisa mengulurkan tangan? Di belakang Ia menghadapi Firaun, di depan laut Kolsom, kiri kanan tidak bisa. Orang Israel tentunya sudah mengamuk. Musa bisa mengulurkan tangan karena ia tekun dalam penggembalaan. Dulu di istana raja, ia mau melayani dengan kepandaian, kedudukannya, tidak bisa! Saat ia melayani dua orang, malah jadi pembunuh. Firaun mengejar dan ia lari ke Midian, di sana ia tekun dalam penggembalaan.

    Kalau sudah tekun dalam penggembalaan, baru bisa taat sampai daging tidak bersuara lagi--tirai terobek. Buah ketekunan dahulu, baru ada buah ketaatan.

    Musa tekun dalam penggembalaan di Midian, sehingga ia bisa mengulurkan tangan--buah ketaatan.
    Hasilnya:

    1. Ayat 16= Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus--ayat 21: angin timur bertiup--yang membelah laut Kolsom. Ini adalah mujizat secara jasmani:

      1. Tangan anugerah Tuhan yang besar; tangan Roh Kudus sanggup menghapus segala kemustahilan, memberi jalan keluar dari segala masalah yang mustahil.

      2. Tangan Roh Kudus sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Kaum muda, perhatikan! Sekalipun hanya sehelai rambut, kalau masuk di dalam kandang, akan dihitung; kalau tekun, ada masa depan yang berhasil indah.

        Sebaliknya sekalipun hebat, kalau tidak tekun di kandang--tidak taat--, akan dihisap oleh belalang, sampai hancur. Serius! Tuhan tolong.

        "Saya yang bertugas untuk persiapan benih. Doakan supaya benihnya tidak sembarangan; satu benih saja; benih pengajaran yang benar yang tertulis dalam alkitab, diwahyukan, berani mengungkap nikah yang benar dan tahbisan yang benar. Apapun resikonya harus diungkap. Kalau dari Tuhan, ungkapkan semuanya! Doakan saya, kalau saudara tidak berdoa, tidak akan bisa. Tanahnya, mari persiapkan, nanti akan diadakan baptisan air. Sudah baptisan, diperiksa, supaya ada hati nurani yang baik. Kalau sudah ada, akan berbuah ketekunan dan ketaatan, luar biasa. Menjamin semuanya."


    2. Ayat 22= 'air itu sebagai tembok bagi mereka'= air jadi tembok= pemeliharaan dan perlindungan Tuhan nyata. Mungkin kita menghadapi seperti Musa, hanya satu kata: mati. Mari kembali pada ketekunan dan ketaaatan, sediakan benih dan tanah hati yang baik, biar tangan Tuhan yang bekerja. Taat sungguh-sungguh, tangan Tuhan yang bekerja.

      Tangan anugerah Tuhan yang besar; tangan Roh Kudus sanggup melindungi dan memelihara kita mulai sekarang di zaman yang sulit ini, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, bahkan sampai Kanaan; sampai hidup kekal--kalau laut tidak jadi tembok, Israel tidak sampai ke Kanaan.

  2. Keluaran 14: 26-28
    14:26. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."
    14:27.
    Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
    14:28. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke lauiulJadi, brTangan Roh Kudus sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Kaum muda, perhatikan! Sekalipun hanya sehelai rambut, kalau masuk di dalam kandang, akan dihitung; kalau tekun, ada masa depan yang berhasil indah. t; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.

    Yang kedua: Musa mengulurkan tangan atas perintah Tuhan, maka Tuhan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar; tangan Roh Kudus untuk mengalahkan setan--Firaun--, antikris--perwira-perwira--, dan nabi palsu--kereta dan kuda.

    Setan tritunggal dikalahkan; sumber kegagalan, dosa dikalahkan, dan kita mengalami pembaharuan hidup--mujizat rohani, dari manusia daging jadi manusia rohani seperti Yesus. Kalau setan tidak dikalahkan kita tidak akan bisa mengalami pembaharuan hidup.

    Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal.
    Filipi 2: 8-11
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10. supaya dalam nama Yesus
    bertekuk lutut segala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
    2:11. dan
    segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

    Kalau setan tritunggal sudah dikalahkan, kita akan dibaharui mulai dari lidah mulut kita, yaitu jujur--tidak berdusta. Mulai dari jujur:

    1. Soal pengajaran (soal Tuhan). Kalau benar, katakan; benar dan praktikkan, dukung. Kalau tidak, bahaya. Kalau ada pengajaran benar tidak kita dukung dan tidak kita praktikkan, kita akan hancur. Siapapun yang dipakai Tuhan, kalau ada tanda pengajaran benar, harus kita terima, kita dukung, praktikkan dan doakan.

      Sebaliknya kalau ajaran palsu kita dukung juga hancur, itu namanya menghujat, bukan jujur.

    2. Jujur dalam mengaku dosa. Kalau salah, harus mengaku. Kalau tidak mengaku hancur juga. Kalau benar disalahkan, diam. Hati-hati soal pengajaran dan dosa! Jangan main-main!

    3. Jujur soal nikah, keuangan dan dalam segala hal sampai ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Ini yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Bukan orang kaya, miskin, pandai, bodoh, tetapi orang jujur yang dipakai Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Mungkin dipakai jadi pembicara, pemain musik, penyandang dana, berkorban dan sebagainya, semua bisa dipakai Tuhan, yang penting jujur. Masalah kaya miskin dan lain-lain bukan masalah, yang penting jujur.

    Dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus--seperti perjalanan Israel ke Kanaan, melewati laut Kolsom terbelah, manna datang sendiri--bukan rugi, tetapi mujizat-mujizat terjadi. Kalau kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan--layani dengan jujur dan dengan ketulusan hati--bukan kita dipersulit, disiksa, tetapi merupakan langkah-langkah mujizat yang akan bertambah-tambah.

    Sebenarnya lewat ketekunan dalam penggembalaan dan ketaatan, kita sudah enak, tetapi Tuhan katakan pada Natanael: Kamu di bawah pohon ara, keluar, kamu akan melihat Anak Manusia turun naik di langit; lebih hebat lagi. Kalau kita dipakai kegerakan Roh Kudus hujan akhir, mulai dari nikah akan ada mujizat, dipakai dalam penggembalaan lebih lagi, dipakai antar penggembalaan lebih lagi, sampai terakhir puncak mujizat yaitu Israel dan kafir menjadi satu tubuh.

    Tadi Natanael melihat Anak Manusia naik turun ke langit, nanti kita juga akan naik ke atas. Luar biasa! Tuhan tidak menipu. Tidak berdasarkan emosi, tetapi berdasarkan gerakan dari Tuhan. Jangan ragu, asal melayani dengan kejujuran dan ketulusan. Langkah-langkah mujizat akan kita alami.

    Langkah mujizat rohani: kita dibaharui terus, dan langkah mujizat jasmani: kita mengalami pertolongan Tuhan terus, sampai langkah terakhir (mujizat terakhir) yaitu kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan; dari empat penjuru bumi bersorak sorai:  Haleluyauntuk menyambut kedatangan Tuhan. Bangsa Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Ini adalah buah seratus kali lipat yaitu BUAH MEMPELAI, sampai kita masuk Yerusalem baru.

    Buah ketekunan--100--, buah ketaatan--100--, yang terakhir buah mempelai--100 kali lipat--, kita terangkat di awan-awan yang permai, sampai masuk Yerusalem baru untuk selama-lamanya.

Kita tidak bisa apa-apa saat menghadapi apapun. Tekun dan taat, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan kepada kita.
Yang tidak bisa dipikir lagi, jangan dipikir, nanti stres, tetapi kembali pada ketekunan dan ketaatan. Itu rumusnya! Angkat pada Tuhan dan Dia mengulurkan tangan pada kita.

Apa yang tidak bisa dipikir, sudah mustahil, serahkan pada Dia! Jangan ragu menyerah pada Dia, karena Dia sudah menyerahkan semua untuk kita. Kaum muda, jangan ragu, ada jaminan kepastian dari Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Januari 2014 (Rabu Sore)
    ... dalam menanggung dera dalam penjara dan kerusuhan dalam berjerih payah dalam berjaga-jaga dan berpuasa Kegunaan pertama adalah supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan tidak ditolak oleh Tuhan supaya kita sabar dalam penderitaan berjaga-jaga dalam penderitaan. Dengan demikian kita tetap bisa melayani Tuhan sampai garis akhir sampai Tuhan datang kedua kali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 April 2014 (Senin Sore)
    ... rumput dan bunga rumput yang sudah banyak dihiasi dengan banyak keindahan-keindahan perkara jasmani misalnya kekayaan kepandaian kedudukan dan sebagainya tetapi jika tanpa kelahiran baru tanda pembaharuan tanda kematian dan kebangkitan maka kehidupan kita akan mudah gugur gugur dari iman mulai dengan layu tidak tahan menghadapi ujian dan pencobaan mudah kecewa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 April 2015 (Sabtu Sore)
    ... Allah Mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh. Mengerti firman Allah firman berada di dahi. Percaya dan yakin pada firman Allah firman menjadi iman di dalam hati. Praktik firman Allah taat dengar-dengaran pada firman. Petrus Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas hendaklah kamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... anak Yusuf anak Eli Bilangan Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun semua orang yang kena wajib tugas supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan. Yesus memulai pekerjaanNya saat berumur tahun sesuai Hukum Taurat menggenapkan Taurat dan menunjukkan pada kedewasaan. Jadi untuk bisa ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Juni 2020 (Minggu Pagi)
    ... hujan es besar seberat seratus pon jatuh dari langit menimpa manusia dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu sebab malapetaka itu sangat dahsyat. Sebenarnya mereka masih ada kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan tetapi mereka tidak mau sehingga harus binasa selamanya. Sikap positif menerima hukuman Tuhan dengan kelembutan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 November 2015 (Rabu Sore)
    ... dingin tidak panas. Ini sama dengan keadaan bangsa Israel ketika di kaki gunung Sinai sementara Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima loh batu dan Tabernakel saat itu keadaan bangsa Israel juga suam-suam kuku yaitu menyembah lembu emas sama dengan tidak kalah tidak menang 'bukan nyanyian kemenangan bukan bunyi nyanyian ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 September 2016 (Selasa Sore)
    ... Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Puncak dari urapan Roh Kudus adalah takut akan Tuhan. Praktiknya Membenci dosa sampai membenci dusta. Amsal Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan aku benci kepada kesombongan kecongkakan tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Sama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Juli 2015 (Rabu Sore)
    ... jemaat yang kosong gelap gulita dan tidak berbentuk tidak bisa ditempati oleh pribadi TUHAN tidak bisa menjadi rumah doa tetapi menjadi sarang penyamun. Rumah doa adalah tempat hadirat TUHAN kita terdorong untuk banyak beribadah menyembah TUHAN mendengar firman TUHAN sehingga kita diberkati. Kalau sarang penyamun adalah tempat hadirat setan sehingga ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 April 2020 (Kamis Sore)
    ... Sikap positif menerima api firman pengajaran yang benar. Hasilnya adalah api firman pengajaran menjadi api penyucian sampai menyempurnakan kita diterangkan pada Ibadah Raya Malang April . Oleh karena itu kita harus memperhatikan cara mendengar firman Tuhan. Lukas . Karena itu perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi tetapi ...
  • Ibadah Persekutuan Malang II, 09 November 2022 (Rabu Pagi)
    ... terang dunia menjadi mempelai wanita Surga. Cahaya dari Kabar Mempelai menerangi kita sedikit demi sedikit sampai menjadi terang dunia tidak ada gelap sedikit pun. Untuk menjadi terang dunia maka kita harus mengalami peningkatan dalam terang. Matius - Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.