Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Ibadah Pendalaman Alkitab Malang

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Mazmur 17:8
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

Mazmur 17:8 merupakan doa dan kerinduan dari Daud, bahwa Daud sebagai Raja Israel yang hebat namun tidak berdaya menghadapi musuh, masalah mustahil, terutama menghadapi maut, sehingga selalu membutuhkan naungan sayap Tuhan. Apalagi kita semua, kita mutlak sangat membutuhkan naungan sayap Tuhan.

Matius 23:37
23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

Matius 23:37 menunjuk jawaban doa dan kerinduan dari Tuhan untuk menaungi bangsa Israel sebagai umat pilihanNya (Yerusalem). Namun, sebagian Israel keras hati, merasa mampu, merasa pandai, merasa dipakai dan diberkati Tuhan. Demikian pula kita seringkali merasa kuat sehingga menolak naungan Tuhan. Karena sebagian Israel menolak, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa Kafir untuk menerima naungan Tuhan, sebab anggota tubuh Kristus harus penuh/ genap.

Di mana kita menerima naungan sayap Tuhan? “Aku rindu mengumpulkan” artinya kita bisa menerima naungan sayap Tuhan dalam nikah, penggembalaan, serta fellowship. Hari ini kita pelajari tentang fellowship.

Dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar, kita menerima naungan sayap Tuhan, seperti anak ayam berada di bawah naungan sayap induk ayam yang benar, seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Persekutuan tubuh Kristus yang benar bukan bergantung manusia ataupun organisasi, tetapi bergantung induk ayam atau pokok yang benar, yaitu pribadi Yesus atau firman yang tertulis di Alkitab (firman pengajaran yang benar).

Persekutuan tanpa firman pengajaran yang benar adalah persekongkolan, bukan suatu persekutuan, contohnya sama seperti persekongkolan orang Farisi dan Herodian untuk membunuh Yesus. Sesama hamba Tuhan yang benar (dalam nikah, tahbisan, dan pengajaran) pasti akan bertemu dan menyatu. Sebaliknya, sesama yang salah pasti bisa saling menyatu juga (persekongkolan, persekutuan carang kering untuk dibakar). Tetapi yang benar dan yang salah tidak akan pernah bisa bersatu.

Jangan menimbang sesuatu dengan pikiran dan pertimbangan manusia, tetapi semua harus berdasarkan firman pengajaran yang benar (Alkitab). Tidak ada pencuri yang berhati baik, tetapi yang ada hanyalah pura-pura baik. Alkitab menyatakan dari hati akan keluar di mulut dan perbuatan. Hati-hati, banyak yang hatinya jahat namun pura-pura baik, dan mereka yang tidak memiliki hikmat dari Tuhan pasti akan terkecoh.

Siapa yang boleh melayani pembangunan tubuh Kristus?
1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Imamat rajani (imamat kudus) bisa dipakai dalam pembangunan rumah rohani (tubuh Kristus), yaitu imam-imam dan raja-raja. Sebenarnya istilah imam dan raja hanya untuk bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan, keturunan Abraham secara jasmani.

Keluaran 19:6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

1 Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Secara jalur keturunan, bangsa Kafir tidak bisa dan tidak boleh menjadi imam dan raja. Namun, Tuhan membuka jalan/ jalur kemurahanNya yang seharga penebusan oleh korban dan darah Yesus di kayu salib (perak penebusan). Dengan demikian, bangsa Kafir boleh menjadi imam dan raja serta masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

Imamat rajani = imamat yang kudus. Jadi, syarat utama menjadi imam adalah kesucian/ kekudusan. Selanjutnya, Tuhan akan memberikan jabatan pelayanan.

Mazmur 20:7,10
20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

  • Imam = seorang yang beribadah dan melayani Tuhan sesuai karunia dan jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

  • Raja = seorang yang diurapi Roh Kudus, sehingga selalu menang atas tantangan dan rintangan. Memang untuk melayani Tuhan, kita akan menghadapi tantangan dan rintangan. Kita menghadapi segala tantangan untuk melayani Tuhan dengan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging, sehingga kita pasti berkemenangan. Bahkan, kita bisa menang atas maut. Kita bisa tetap setia dan berkobar-kobar, tetap setia dan benar untuk beribadah dan melayani Tuhan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali). Kesetiaan adalah bukti kita berkemenangan, bukan berkaitan dengan besar atau kecilnya ukuran gereja.

Kalau kita menjadi imam dan raja, pelayanan kita pasti semakin meningkat, tidak akan mundur, bahkan kita menjadi rumah doa. Doa kita akan dijawab oleh Tuhan, sehingga siapakah yang dapat mengalahkan kita. Setan sekalipun tidak bisa menghalangi kita.

Mengapa kita menjadi imam dan raja? Tuhan ingin imam-imam yang suci dan berkemenangan sehingga bisa selalu mengalahkan segala dosa, tantangan, dan rintangan. Kita tidak akan pernah berkelit ataupun berkhianat, tidak berbelok tetapi terus maju lurus ke depan. Kita tetap suci, setia, dan benar sampai garis akhir.

Jadi, penggembalaan di GPT Toinasa yang berulang tahun ke-25, serta kita semua yang diundang, harus mantap dalam penebusan oleh korban Kristus, mantap menjadi imam dan raja yang dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita tetap melayani Tuhan dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan (fellowship), sampai Israel dan Kafir bisa menyatu sebagai satu tubuh Kristus yang sempurna.

Dalam Perjanjian Baru, kegerakan pembangunan tubuh Kristus digambarkan sebagai kegerakan kuda putih. Dalam Perjanjian Lama, kegerakan pembangunan tubuh Kristus digambarkan sebagai kegerakan mengangkat Tabut Perjanjian.

Kisah Rasul 20:22-27
20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
20:25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.
20:26 Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.
20:27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.

Setiap kehidupan imam dan raja yang dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus adalah tawanan Roh Kudus, bukan lagi manusia daging. Praktek kehidupan yang menjadi tawanan Roh:
  1. Ayat 23: Kita melayani Tuhan hanya untuk melakukan kehendak Tuhan = taat dengar-dengaran pada Tuhan, apa pun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.
    Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan Ishak sekalipun Abraham telah menunggu 25 tahun untuk mendapatkan Ishak sejak Abraham menerima janji Tuhan. Angka 25 menunjuk angka penantian.

    Orang yang mengikuti Roh Kudus (kehendak Tuhan) tidak akan bertemu (tidak bisa digabung) dengan orang yang mengikuti daging. Benar dan salah tidak mungkin bertemu. Terang dan gelap tidak mungkin bertemu. Dalam pengajaran yang benar, memang kita membutuhkan kesabaran, kita harus tetap berpegang pada pengajaran yang benar.

    2 Samuel 6:1-7
    6:1 Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.
    6:2 Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
    6:3 Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
    6:4 Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu.
    6:5 Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
    6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
    6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

    Tabut Allah terdiri dari dua bagian.
    Bagian tutup terbuat dari emas murni (Illahi): tutup pendamaian (Yesus), kerub 1 (Allah Bapa) dan kerub 2 (Allah Roh Kudus). Jadi Tutup Tabut Perjanjian = Allah Tritunggal dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga (Shekinah Glory).
    Sedangkan peti dari Tabut Perjanjian menunjuk kita semua sebagai Mempelai Wanita Sorga, yaitu kayu yang disalut emas.
    Bagi kita sekarang, Tabut Perjanjian menunjuk Kabar Mempelai, firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, cahaya kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah. Kelak akan menjadi kenyataan, saat kita bertemu Yesus di awan-awan permai.

    Daud memindahkan Tabut Perjanjian tetapi tidak taat pada firman pengajaran yang benar. Mereka menggunakan pedati karena mencontoh Filistin (pelayanan daging). Tandanya adalah:
    • Tidak mau memikul tabut = tidak mau tanggung jawab dan tidak mau berkorban untuk memberitakan dan menyaksikan Kabar Mempelai pada keluarga dan sesama di sekitar kita.
    • Mencontoh cara-cara dunia.
    • Menggunakan campur tangan manusia (Uza memegang Tabut Perjanjian), firman dan pelayanan dicampur kepandaian, kekayaan, kedudukan, dsb.
    Akibatnya adalah tergelincir = salah arah.

    Hosea 14:10
    14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

    Mereka yang tidak bertanggung jawab, mencontoh dunia, dan menggunakan campur tangan manusia = mereka sedang memberontak pada firman pengajaran yang benar, sedang menghancurkan diri sendiri. Kehidupan itu sedang tergelincir, salah arah, menuju kehancuran dan kebinasaan selamanya.

    Biarlah kita tetap bijaksana berada di jalan yang benar, maka selebihnya serahkan saja pada Tuhan. Kita tenang saja. Tuhan yang akan membela kita.

    2 Samuel 6:12-17
    6:12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
    6:13 Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
    6:14 Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
    6:15 Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
    6:16 Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
    6:17 Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.

    Setelah menyadari kesalahannya saat memindahkan Tabut Perjanjian pertama kali, Daud sudah mengganti pedati dengan imam yang memikul Tabut, serta membakar korban, artinya ada tanggung jawab dan kerelaan berkorban. Namun, Daud masih meloncat-loncat dan menari-nari = masih ada campuran dari daging. Akibatnya adalah tidak ada awan kemuliaan Tuhan, justru yang ada adalah hinaan. Daud dicela istrinya, sedangkan Mikhal menjadi mandul. Selama daging masih berkuasa dan masih bersuara, pelayanan kita justru menjadi sandungan dan celaan bagi rumah tangga dan sidang jemaat. Jika istri saja tersandung, bagaimana dengan orang lain. Mandul = tidak bisa sempurna, tidak bisa mencapai mempelai wanita Sorga yang menjadi terang dunia.

    Di mana pun kita berada, apa pun yang akan kita lakukan, kita harus selalu memilih yang benar dan sesuai Alkitab. Kalau kita condong kepada yang salah = pagar yang miring dan akan segera roboh.

    Wahyu 12:1-2
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
    12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

    1 Raja-raja 8:1-6,10-11
    8:1 Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
    8:2 Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
    8:3 Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu.
    8:4 Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
    8:5 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
    8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
    8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
    8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

    Salomo memindahkan Tabut Perjanjian sesuai kehendak Tuhan.
    Dipikul = penuh tanggung jawab dan pengorbanan.
    Sikap berdiri = hormat pada Tuhan sehingga daging tidak berkuasa lagi.
    Hasilnya adalah selalu ada urapan Roh Kudus, sehingga ibadah kita menjadi tertib dan teratur karena ada penyucian dan urapan Roh Kudus. Selanjutnya, ada Shekinah Glory (awan kemuliaan) turun di tengah sidang jemaat, sehingga jemaat tidak tahan berdiri = kita tersungkur di hadapan Tuhan. Kita mengaku hanya tanah liat yang tidak layak, banyak cacat. Kita menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi = Pintu Tirai terobek, sehingga kelihatan Tabut Perjanjian. Lewat ketaatan kita bisa menjadi sempurna seperti Yesus.

    Wahyu 11:19
    11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Kalau Kabar Mempelai diterima dengan cara yang salah, maka yang terjadi adalah kemandulan dan kehancuran. Banyak gereja menolak Kabar Mempelai karena sulit berkembang, namun sebenarnya yang terjadi adalah karena mereka mencampur Kabar Mempelai dengan yang lainnya, dicampur dengan cara-cara dunia, dicampur daging, dsb.

  2. Ayat 24: Kalau kita mau sampai pada garis akhir, tidak berhenti di tengah jalan, kita harus terus memelihara kesucian, kesetiaan, dan urapan Roh Kudus.

    Kisah Rasul 20:24
    20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Usia boleh makin tua, tapi kalau kita makin suci dan diurapi Roh Kudus maka kita bisa makin setia dan berkobar-kobar. Roh Kudus akan menolong kita untuk melayani Tuhan sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali.

    Mengapa harus sampai garis akhir? Sebab ibadah dan pelayanan adalah perlombaan rohani. Kalau kita tidak sampai garis akhir, maka kita akan didiskualifikasi, dianggap tidak bertanding dan gagal. Di antara 12 murid, 1 orang di antaranya (Yudas Iskariot) berhenti dan bunuh diri (Kisah Rasul 1:16-20). Mengapa? Sebab Yudas Iskariot tidak setia, tidak tanggung jawab, tidak suci, tidak dalam urapan Roh Kudus, sehingga ia menanggalkan jubah pelayanan dan diganti oleh Matias.

    Mengapa Yudas Iskariot berhenti di tengah jalan? Yudas terlalu perhitungan untuk pekerjaan Tuhan. Saat ada perempuan yang mengurapi kaki Yesus, Yudas protes karena ia mengingini uangnya, sebab ia adalah seorang pencuri. Sebagai gembala dan pelayan Tuhan, kita harus berjuang untuk selalu setia dan tanggung jawab, berbeda dengan pegawai di dunia ini. Kalau terlalu perhitungan, akhirnya Yudas Iskariot tidak dihitung oleh Tuhan dan ia binasa selamanya. Sebaliknya, kalau kita tetap setia, berkobar, suci, dalam urapan Roh Kudus, dengan tidak memperhitungkan pengorbanan kita, maka kita pasti dihitung oleh Tuhan. Sekalipun kita lemah dan kecil seperti sehelai rambut, Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan melindungi kita.

  3. Ayat 28: Kita beribadah dan melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan.

    Kisah Rasul 20:28
    20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

    Sorga adalah sistem penggembalaan. Di Alkitab banyak dituliskan tentang penggembalaan. Contohnya: Daud, Musa, termasuk Yesus yang lahir di kandang (bukan untuk menunjukkan bahwa Ia miskin saat di dunia). Kerajaan Sorga adalah kandang penggembalaan terakhir. Kalau kita mau masuk ke Sorga, kita harus masuk dalam sistem penggembalaan yang benar, di mana ada Yesus dan makanan firman penggembalaan yang benar.

    Syarat tergembala adalah:
    • Gembala dan sidang jemaat harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Gembala menyediakan makanan dan sidang jemaat harus makan.
    • Kita harus memperhatikan firman kasih karunia, yaitu firman penggembalaan yang kita dapatkan dari Tuhan (manna dari Sorga), tidak bisa dipelajari dari manapun. Kasih karunia Tuhan hanya kita terima lewat bertekun di bawah kaki Tuhan, serta lewat fellowship yang benar (satu sumur, satu firman pengajaran yang benar). Jabatan pelayanan juga adalah dari Tuhan, tidak ada sekolah Alkitab jurusan gembala atau jabatan lainnya.

    Kisah Rasul 20:32
    20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

    Tugas gembala adalah memberi makan sidang jemaat dengan firman kasih karunia, sehingga jemaat bisa hidup dalam kasih karunia Tuhan (Mazmur 23).
    Tugas jemaat adalah makan firman kasih karunia supaya bisa hidup dalam kasih karunia Tuhan.

    Hasilnya adalah firman akan menyucikan kita terus-menerus, membangun kerohanian kita sampai dewasa rohani. Ini alasannya mengapa firman harus diulang-ulang, sama seperti ketika kita berulang-ulang makan nasi untuk bertumbuh. Kalau kita bisa makan, maka kita merasa kenyang dan bisa duduk dalam satu penggembalaan yang benar.

    Apa yang harus disucikan?
    • Keinginan telinga harus disucikan, yaitu keinginan untuk mendengar suara asing, sampai menyebabkan kita terasing dari penggembalaan. Jangan menyalahkan orang lain! Kalau sesuatu terjadi pada kita, kita harus mulai dengan mengoreksi diri kita sendiri. Contoh: Perempuan Kanaan dengan anaknya yang sakit, Petrus yang tenggelam. Mari kita merendahkan diri dan memeriksa diri sendiri, jika tidak ada kesalahan, kita harus berdiam diri.

    • Keinginan daging/ najis yang mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, termasuk keinginan pahit yang menyebabkan kepahitan, iri, bahkan kebencian tanpa alasan. Jangan membenci orang yang benar, bahkan kita tidak boleh membenci musuh.

      Kisah Rasul 20:33
      20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

      Kita juga harus disucikan dari keinginan jahat, yaitu cinta akan uang yang menyebabkan kita tidak bisa cinta Tuhan. Kehidupan yang hidup dalam keinginan jahat = menyembah Antikris.

    Kisah Rasul 20:35
    20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

    Kalau kita disucikan dari keinginan daging, keinginan najis, kepahitan, dan kejahatan, maka kita bisa lebih berbahagia saat memberi dari pada saat menerima. Pada akhirnya, kita bisa menyerahkan diri sepenuh pada Tuhan, taat sampai daging tidak bersuara lagi. Posisi kita seperti Yohanes yang bersandar di dada Yesus.

    Yohanes 13:23-26
    13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
    13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!”
    13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?”
    13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.

    Pada Perjamuan Suci, kita harus waspada, dibutuhkan ketegasan untuk menentukan kepada siapakah kita bersandar. Yudas Iskariot bersandar pada uang. Gembala mungkin bersandar pada sidang jemaat, sehingga mereka marah saat ada sidang jemaat yang keluar. Jemaat bersandar pada Tuhan atau pada dunia? Kita harus bersandar dan melekat pada Tuhan, tidak melekat pada uang. Korban Kristus menolong kita semua.

    Yohanes 21:20-23
    21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”
    21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?”
    21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
    21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

    Hasil kalau kita bersandar di dada Tuhan adalah kita bergantung sepenuh pada belas kasih Tuhan, seperti bayi yang hanya menangis dalam gendongan tangan Tuhan. Kita hanya mohon belas kasih Tuhan yang tidak terbatas oleh apapun, termasuk tidak terbatas oleh maut sekalipun. Hidup dan mati kita ada dalam tangan belas kasih Tuhan, artinya:
    • Tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah ketidakberdayaan kita dan kesulitan di dunia, bahkan di zaman antikris.
    • Tangan belas kasih Tuhan mampu menyembuhkan kita dari penyakit yang sudah mustahil sekalipun.
    • Tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara dan memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya.

    • Tangan belas kasih Tuhan menghindarkan kita dari jerat sehingga kita tetap hidup benar dan suci, tidak jatuh dalam dosa, tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu. Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar sampai garis akhir.

      Amsal 3:26
      3:26 Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

    • Tangan belas kasih Tuhan membersihkan/ menyucikan kita dari kotoran dosa. Kita seperti bayi yang sering buang kotoran namun tidak bisa membersihkan diri sendiri. Jika dibiarkan, justru seluruh tubuhnya menjadi kotor. Tangan belas kasih Tuhan mampu menyucikan sampai menyempurnakan kita sebagai mempelai wanita Tuhan, sehingga kita siap sedia menyambut kedatanganNya di awan-awan permai.

    Sehebat apa pun kita, kita hanya bayi yang tidak berdaya. Namun, yang terpenting adalah kita harus menjadi tawanan Roh, ada ketaatan, kesetiaan, dan penggembalaan, maka posisi kita adalah bersandar di dada Tuhan. Kita semua memiliki masalah kita masing-masing. Kita sama-sama menangis dan mohon belas kasih Tuhan. Jika kita sama-sama bergumul dan menangis, hati Tuhan tidak akan menahan belas kasihNya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Januari 2009 (Senin Sore)
    ... dalam dosa mempertahankan dosa pasti ada buta yang lain yaitu tidak bisa menerima Firman Pengajaran. Akibat menolak makanan yang keras kualitas rohaninya seperti anak kecil sehingga harus masuk dalam aniaya antikris. Saat itu benar-benar tidak ada bulan lagi tidak ada darah penebusan dan ia harus di pancung menebus dengan darahnya sendiri. ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Maret 2014 (Minggu Pagi)
    ... berlilitkan ikat pinggang dari emas. ad. . Bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring. Sangkakala yang nyaring bunyinya adalah firman penggembalaan yang mengandung bobot firman pengajaran yang benar yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan pada sidang jemaat dengan setia teratur ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2019 (Minggu Siang)
    ... puncaknya kita berdoa menyembah Dia. Selama ada dosa itu yang membuat kita malas untuk beribadah karena ada sekat antara kita dengan Tuhan--tidak ada hubungan yang baik dengan Tuhan. Kesibukan dan lain-lain hanya merupakan cara supaya tidak datang ibadah tetapi masalah yang sesungguhnya adalah dosa. Harus ada pendirian yang teguh untuk menghukum dosa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 September 2015 (Rabu Sore)
    ... sikap kita apakah kita mau membuka pintu hati bagi TUHAN firman pengajaran yang benar--pedang firman--atau tidak Kalau mau menerima firman pengajaran benar--yang mampu menyucikan sekalipun sakit bagi daging--maka kita berada satu langkah satu hasta jaraknya dengan TUHAN satu jamahan tangan TUHAN satu denyut nadi jaraknya dengan TUHAN sehingga maut tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2018 (Minggu Siang)
    ... pertama imam diperlengkapi dengan jabatan pelayanan oleh Anak Allah--Yesus. Efesus - . Itulah sebabnya kata nas Tatkala Ia naik ke tempat tinggi Ia membawa tawanan-tawanan Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. . Bukankah Ia telah naik berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah . Ia yang telah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 November 2015 (Rabu Sore)
    ... itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia katanya Tuhan kiranya Allah menjauhkan hal itu Hal itu sekali-kali ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 16 Februari 2013 (Sabtu Sore)
    ... Yohanes Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu tetapi jikalau Aku pergi Aku akan mengutus Dia kepadamu. Untuk bisa memenuhkan kita dengan Roh Kudus Yesus harus pergi. Artinya Yesus harus mati di kayu ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 04 April 2009 (Sabtu Sore)
    ... tubuh Kristus. Kelaparan. Ini juga secara jasmani dan rohani. Kelaparan secara jasmani adalah krisis pangan sampai banyak manusia mati. Kelaparan secara rohani adalah ketidakpuasan sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa seks. Gempa bumi. Pergeseran bumi ini akan mengakibatkan tsunami dsb. Tetapi juga secara rohani karena pengaruh dunia kesukaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Desember 2015 (Kamis Sore)
    ... - Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 07 September 2010 (Selasa Siang)
    ... - Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu percabulan kecemaran hawa nafsu penyembahan berhala sihir perseteruan perselisihan iri hati amarah kepentingan diri sendiri percideraan roh pemecah kedengkian kemabukan pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.