Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Rasul Yohanes melihat sebuah pintu terbuka di Sorga. Kita juga harus mengalami pintu Sorga terbuka, artinya kita selamat dan menerima hidup kekal selamanya.

Kapan pintu Sorga terbuka?
Yaitu pada saat bunyi sangkakala terdengar, artinya pada saat pemberitaan firman Allah yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman yang diulang-ulang.

Pada pemberitaan firman yang diulang-ulang, terjadi tiga hal:
  1. Kita mengalami peningkatan rohani.
  2. Kita mengetahui sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi. Ini adalah nubuat, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
  3. Pintu Sorga terbuka.
    Semakin firman pengajaran yang benar diulangi, semakin pintu Sorga terbuka bagi kita.

Bukti bahwa pintu Sorga terbuka bagi kita:
  1. Gembala harus mendapat pembukaan rahasia firman Allah, firman pengajaran yang benar. Gembala harus membuka pintu hati dan pintu mulut selebar-lebarnya untuk menyampaikan pembukaan rahasia firman Allah secara terus terang dan berulang-ulang, tidak boleh ada yang disembunyikan.
    2 Korintus 6:11-13
    6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
    6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
    6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!


    Jemaat harus membuka pintu hati selebar-lebarnya untuk menerima pembukaan firman pengajaran yang benar, yang disampaikan dengan terus terang dan diulang-ulang. Ini sama dengan mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang, sehingga kita mengalami dua hal:
    1. Kita menjadi kuat dan teguh hati untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, untuk tetap percaya pada pribadi Yesus sampai garis akhir. Ini sama dengan memelihara iman sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali.

    2. Kita mengalami penyucian demi penyucian.
      2 Korintus 6:14-16
      6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
      6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

      6:16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.

      Mulai dari penyucian nikah, yaitu permulaan nikah harus benar dan sesuai firman pengajaran yang benar (tidak ada kawin-cerai, kawin campur, kawin-mengawinkan), juga menjaga kesucian dalam masa pacaran dan tunangan. Perjalanan nikah juga harus dijaga, jangan sampai dinodai dengan perselingkuhan, kejatuhan dalam dosa percabulan, dll. Sampai akhir nikah harus dijaga, yaitu sampai meninggal atau sampai Tuhan datang kedua kali. Kalau nikah disucikan, maka akan terjadi kesatuan, mulai dari satu iman, satu pengajaran, satu baptisan, satu pelayanan, satu penggembalaan, sampai mencapai kesatuan tubuh yang sempurna saat kedatangan Yesus kedua kali.

      Lanjut penyucian Bait Allah dari kejahatan dan kenajisan. Penyucian Bait Allah sama dengan penyucian tahbisan, ibadah pelayanan kepada Tuhan. Syarat melayani Tuhan adalah kesucian, tinggal kita mau atau tidak. Kita harus disucikan dari dosa kejahatan (cinta akan uang, kikir dan serakah) dan kenajisan (dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan). Tahbisan juga harus disucikan dari berhala, yaitu segala sesuatu yang menghalangi kita untuk beribadah melayani Tuhan. Sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.

    2 Timotius 4:7-8
    4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
    4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

    Kisah Rasul 20:24
    20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Jadi, bukti pintu Sorga terbuka bagi kita adalah kita memelihara iman sampai garis akhir, dan kita beribadah melayani Tuhan dalam kesucian, dengan setia dan berkobar sampai garis akhir. Maka kita akan menerima mahkota kebenaran dari Tuhan. Kita menjadi kehidupan yang sangat berharga di hadapan Tuhan.

  2. Kita harus membuka pintu hati selebar-lebarnya bagi sesama yang membutuhkan, memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
    1 Yohanes 3:16-18
    3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
    3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
    3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

    Apa yang harus diberikan?
    1. Harta duniawi.
    2. Perhatian dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran.
    3. Nyawa.

    2 Korintus 9:7-9
    9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
    9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
    9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

    Syarat untuk memberi:
    1. Memberi dalam kebenaran, sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
    2. Memberi dengan kerelaan hati, tidak dipaksa, tidak memaksa.
    3. Memberi dengan sukacita.

    Maka pintu Sorga akan terbuka bagi kita, sehingga kita menerima kasih karunia Tuhan untuk :
    1. Memelihara hidup kita sampai tidak kekurangan.
    2. Kita berlimpah dalam perbuatan kebajikan. Ini sama dengan jubah putih berkilau-kilau, jubah mempelai.

    Wahyu 19:8
    19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

  3. Kita harus membuka pintu hati dan pintu mulut untuk bisa mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    Mazmur 51:17-19
    51:17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
    51:18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
    51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

    Sebelum kita bisa membuka pintu hati dan pintu mulut untuk mengaku dosa, selamanya pintu Sorga belum terbuka.

    Biar kita membuka pintu hati dan pintu mulut untuk mengaku dosa, untuk bersaksi, untuk menyembah Tuhan. Biar kita bisa merendahkan diri, hancur hati, seperti bayi yang menangis, merasa tidak layak, tidak bisa apa-apa, tidak berharga, melainkan hanya bergantung pada kemurahan dan kebaikan Tuhan. Ini yang disebut kunci Daud, yang sanggup membuka pintu-pintu di dunia sampai pintu Surga.
    1. Pintu pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.

    2. Pintu kemenangan. Daud bisa menang atas Goliat, artinya semua masalah-masalah yang mustahil bisa diselesaikan.

    3. Pintu pengangkatan, ada masa depan yang berhasil dan indah. Juga pengangkatan dari kejatuhan dan dari lembah kekelaman. Terjadi pemulihan pribadi sehingga kita bisa hidup benar, pemulihan nikah dan buah nikah sehingga mengalami kebahagiaan Sorga. Kita mengalami kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini dimulai dari mulut mengaku dosa, sampai suatu waktu tidak lagi salah dalam perkataan.

      Yakobus 3:2
      3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Kita hanya menyeru "Haleluya" di awan-awan yang permai, untuk siap menyambut kedatanganNya kedua kali. Pintu Sorga terbuka dan kita duduk di tahta Sorga bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 05 April 2011 (Selasa Sore)
    ... busuk memulihkan buli-buli tanah liat yang sudah hancur dalam dosa. Mencurahkan Roh Kudus supaya buli-buli tidak hancur kembali. Yohanes . Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu tetapi jikalau Aku pergi Aku akan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 Mei 2015 (Rabu Malam)
    ... bisa melayani. Syaratnya kita harus menjaga hati damai sejahtera ayat 'Damai sejahtera bagi kamu ' . Seperti dahulu di Kisah Rasul Yesus menyuruh murid-murid jangan meninggalkan Yerusalem untuk menanti janji Bapa. Yerusalem adalah kota damai. Malam ini kita harus memelihara hati damai sejahtera tidak ada kejahatan kenajisan kepahitan tidak merasakan lagi yang daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... terobek. Pada saat Yesus mati di kayu salib dengan lima luka utama pintu tirai terobek. Kalau dibandingkan dengan Lukas bisa kita simpulkan kalau kita merobek daging dengan lima sifat tabiatnya di dalam doa penyembahan kita akan mengalami lima luka Yesus terutama luka kelima--luka terbesar dan terdalam di lambung Yesus yang merupakan kemurahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Agustus 2019 (Jumat Sore)
    ... tetapi yang masuk Kanaan hanya dua orang--banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Kita harus hati-hati Sedikit saja kehidupan Kristen yang mengerjakan keselamatan sehingga sedikit saja yang dipilih Tuhan untuk menjadi bintang bercahaya sampai sempurna. Petrus . Tetapi kamulah bangsa yang terpilih imamat yang rajani bangsa yang kudus umat kepunyaan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Oktober 2019 (Sabtu Sore)
    ... telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. . Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama Yesus merendahkan diri dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib sehingga Ia ditinggikan sampai ke takhta sorga. Dari sini kita bisa menarik ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... anggur yang manis dan diperas menjadi air anggur yang manis untuk pesta nikah rela sengsara daging karena Yesus hidup dalam urapan Roh Kudus sehingga berkenan kepada Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan permai. Jika tidak mau tergembala pasti menjadi musuh perusak penggembalaan hidup dalam anggur hawa nafsu ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 11 Juni 2009 (Kamis Tengah Malam)
    ... di dalam tetapi satu dari luar. Ini menunjuk pada persekutuan gereja Tuhan anak-anak Tuhan umat ketebusan Tuhan yang ditandai dengan Kain kirmizi merah kematian bersama Yesus. Kain ungu tua kebangkitan bersama Yesus. Kain ungu muda kemuliaan bersama Yesus. Untuk bisa bersekutu harus ada pengalaman kematian terhadap dosa harus ada pengalaman kebangkitan yaitu hidup ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Februari 2010 (Selasa Sore)
    ... sesat dari orang Farisi. Kalau tabiatnya munafik maka akan menghasilkan ibadah yang munafik. Ibadah yang munafik adalah ibadah yang lahiriah hanya sampai di mulut tetapi tidak sampai di hati. Ibadah yang munafik akan menolak kuasa ibadah yaitu menolak firman pengajaran yang benar. Matius - salah satu bentuk ibadah adalah berpuasa. Berpuasa adalah salah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 September 2024 (Rabu Sore)
    ... Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya . dan mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Tidak ada lagi malam kegelapan. Wahyu . Dan malam tidak akan ada lagi di sana dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari sebab Tuhan Allah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Oktober 2012 (Kamis Sore)
    ... penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia tetapi menurut kehendak Allah. Artinya sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa bertobat dan hidup menurut kehendak Allah yaitu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.