Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 22:7-17 tentang 7 peringatan/ nasihat dan tegoran bagi gereja Tuhan akhir zaman supaya bisa menjadi sempurna seperti Yesus.

Kita masih mempelajari yang pertama.

Wahyu 22:7 
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan. Mengapa Tuhan memperingatkan tentang kebahagiaan?
  • Sebab kebahagiaan adalah sesuatu yang mutlak dibutuhkan manusia di dunia sampai di Surga.
  • Sebab banyak manusia salah dalam mencari kebahagiaan sampai berbuat dosa sehingga menderita sampai binasa.
  • Sebab di dunia ini tidak ada kebahagiaan. Sejak manusia berbuat dosa, hidup dalam kutukan sampai binasa.
Oleh sebab itu Tuhan menawarkan dan memberikan kebahagiaan Surga yang dikaitkan dengan firman nubuat.

Wahyu 1:3 
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Sekarang Tuhan masih memberi kesempatan untuk kita membaca, mendengar, menuruti firman.

Wahyu 22:7 
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Namun suatu saat tidak ada kesempatan lagi untuk membaca, mendengar firman. Kita harus sudah praktik firman sehingga mendarah daging dalam hidup kita. Kita mengalami pertumbuhan rohani ke arah kebenaran, kesucian, kesempurnaan.

Ada dua sikap negatif terhadap firman:
  1. Busung air.
    Lukas 14:1-2
    14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
    14:2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.

    Busung air = penimbunan cairan di perut sehingga terjadi pembengkakan.

    Secara rohani artinya perut hatinya bengkak = sombong, tinggi hati, sehingga memiliki sikap negatif terhadap firman.

    Bilangan 21:4-6

    21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 
    21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

    Praktiknya adalah muak terhadap manna.

    Mazmur 78:23-25
    78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna = roti malaikat = firman penggembalaan, firman pengajaran benar yang diulang-ulang oleh seorang gembala untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.

    [Lukas 14:1-2] Sementara Yesus makan, tiba-tiba ada yang busung air. Artinya banyak orang yang tadinya bisa makan firman penggembalaan sehingga disucikan, diberkati, namun tiba-tiba muak terhadap firman. Mengapa demikian? Perut hatinya bengkak, artinya:
    • Tinggi hati, sombong karena sudah diberkati.
    • Merasa benar sendiri/ memakai kebenaran diri sendiri sehingga mempertahankan dosa dan menyalahkan orang lain.
    • Kecewa karena keinginan dagingnya tidak dituruti sehingga marah kalau ditegor/ dinasihati firman, sampai muak, tidak mau mendengar firman.
    Akibatnya adalah dipagut ular.

    Kejadian 3:1 
    3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Ular memagut telinga sehingga mulai mendengar ajaran lain, gosip, sehingga bimbang terhadap ajaran benar sampai tinggalkan ajaran benar dan beralih pada ajaran palsu.

    Kisah Para Rasul 28:2-3
    28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
    28:3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.

    Ulat memagut tangan = perbuatan tanpa kasih, berbuat dosa melawan Tuhan, tidak bisa beribadah melayani, menyakiti orang lain.

    Mazmur 140:3 
    140:3 Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela

    Ulat memagut bibir sehingga menghasilkan perkataan berbisa/ sia-sia: dusta, gosip, fitnah, hujat.

  2. Busung pasir.
    Kisah Para Rasul 27:41 
    27:41 Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.

    Kapal menabrak busung pasir sama dengan membangun rumah di atas pasir.

    Matius 7:26-27
    7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
    7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

    Artinya mendengar firman tetapi tidak taat dengar-dengaran malah melawan firman.

    Akibatnya adalah tidak tahan uji.

    Seperti rumah yang runtuh dan hebat kerusakannya karena serangan dari setan tritunggal:
    • Hujan lebat = setan dengan roh najis, berbuat dosa sampai puncak dosa.
    • Angin = nabi palsu dengan ajaran palsu sehingga bimbang sampai tinggalkan ajaran benar.
    • Banjir = antikris dengan kekuatan mamon membuat cinta akan uang sehingga kikir dan serakah, roh kebencian tanpa alasan.

    Seperti kapal yang rusak. Buritannya hancur = tanpa kasih mula-mula, tidak mau bertobat, tanpa korban Kristus. Haluannya tepancang, tidak bisa maju = tanpa harapan, tanpa kesucian.

    Efesus 2:11-12
    2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —
    2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus(1), tidak termasuk kewargaan Israel(2)dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan(3), tanpa pengharapan(4)dan tanpa Allah di dalam dunia(5).

    Bangsa kafir seperti kapal rusak dengan 5 ‘tanpa’.

Oleh sebab itu kita harus rendah hati dan lemah lembut sehingga memiliki sikap positif terhadap firman.

Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Kita bisa mendengar firman dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

1 Petrus 1:22 
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Kita hidup dalam kesucian dan saling mengasihi.

Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Kita diperlengkapi jabatan dan karunia untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Hidup kita menjadi indah pada waktunya. Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung-jawab atas hidup kita.

Keluaran 40:33-34
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

Seperti Musa menyelesaikan pembangunan tabernakel dengan menggantungkan tirai pada 4 tiang pintu gerbang.

Untuk menerima Yesus sebagai Kepala, kita harus punya 4 tiang iman:
  • Injil Matius = Yesus sebagai Raja, menang atas dosa = iman yang teguh.
  • Injil Markus = Yesus sebagai Hamba, taat dengar-dengaran = iman yang hidup.
  • Injil Lukas = Yesus sebagai Manusia, sengsara = iman yang teruji.
  • Injil Yohanes = Yesus sebagai Anak Allah = iman yang benar, suci.

Maka awan kemuliaan/ Roh Kemuliaan/ tiang awan dan tiang api turun ke atas kita. Hasilnya:
  • Tiang awan melindungi dari panas terik matahari sehingga tidak kecewa/ putus asa menghadapi pencobaan yang mustahil. Kita tetap percaya kepada Tuhan. Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah mustahil.
  • Tiang api melindungi dari dinginnya padang gurun di malam hari. Roh Kudus sanggup membuat kita setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
Roh Kudus melindungi dari kehancuran di padang gurun dunia. Roh Kudus mengubahkan hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu jujur, menjadi rumah doa. Doa dijawab oleh Tuhan.

1 Petrus 4:14 
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Kita menerima kebahagiaan Surga.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2009 (Senin Sore)
    ... kita terutama bangsa kafir bisa mendapat bagian dalam hidup yang kekal. Kalau masuk ke pintu yang lebar itu bukanlah Yesus tapi yesus yang lain. Yang masuk pintu lebar itu juga beribadah kepada tuhan tapi melalui yesus yang lain. Praktik ibadah pintu lebar Korintus yesus tanpa salib artinya menolak salib Yesus. Mau beribadah melayani ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Oktober 2010 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan dalam kesucian. Ada macam ratapan dan tangisan yang harus kita naikkan kepada Tuhan Ratapan dan tangisan dalam doa semalam suntuk. Ratapan - Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring hai puteri Sion cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam janganlah kauberikan dirimu istirahat janganlah matamu tenang Ini supaya kita tidak masuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... Yesus memperingatkan Petrus tentang penggembalaan. Kenyataan di akhir zaman setan berusaha untuk menghancurkan sistem penggembalaan sehingga keadaan anak hamba Tuhan adalah bagaikan domba-domba yang tidak tergembala tercerai-berai . Akibat kehidupan Kristen yang bagaikan domba tidak tergembala Lelah dan terlantar. Matius Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka karena ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 04 April 2009 (Sabtu Sore)
    ... tubuh Kristus. Kelaparan. Ini juga secara jasmani dan rohani. Kelaparan secara jasmani adalah krisis pangan sampai banyak manusia mati. Kelaparan secara rohani adalah ketidakpuasan sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa seks. Gempa bumi. Pergeseran bumi ini akan mengakibatkan tsunami dsb. Tetapi juga secara rohani karena pengaruh dunia kesukaan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Februari 2017 (Minggu Siang)
    ... pengajaran yang benar yaitu Tertulis dalam alkitab. diwahyukan diilhamkan oleh TUHAN--dibukakan rahasianya--yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Satu ladang--satu tanah--harus satu benih. Imamat . Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih dan janganlah pakai pakaian yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Januari 2012 (Selasa Sore)
    ... perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Tunangan mempelai adalah kehidupan yang mengalami penyucian lebih mendalam sampai tampil sebagai perawan suci. Wahyu Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 25 Maret 2016 (Jumat Pagi)
    ... dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. . Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Jawaban kedua supaya tidak rubuh menghadapi serangan setan tritunggal yaitu Hujan lebat setan dengan roh jahat dan najis ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Saat Yesus mati di kayu salib dengan luka maka Pintu Tirai terobek. Jika dalam doa penyembahan kita mengalami tirai terobek perobekan daging maka kita mengalami lima luka Yesus terutama luka ke- untuk bangsa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Oktober 2011 (Senin Sore)
    ... berpuasa. Yudas adalah sahabat Yesus sahabat Mempelai. Yohanes . Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki tetapi sahabat mempelai laki-laki yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku dan sekarang sukacitaku itu penuh. . Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 September 2023 (Rabu Sore)
    ... orang jahat yang menyembah Antikris pada zaman Antikris. Untuk apa Berperang melawan roh-roh orang baik sejak Habel sampai pada roh-roh orang baik yang dipancung pada zaman Antikris. Ini adalah peperangan yang sangat besar seperti pasir di laut. Dan Tuhan menurunkan api dari langit untuk menghanguskan Iblis dan para pengikutnya. Kemudian Iblis dilemparkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.