Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 28:16-20 terdiri dari 2 bagian besar, yaitu:
  1. Kegerakan rohani yang besar, meliputi kegerakan Roh Kudus hujan awal, yaitu kegerakan untuk menyelematkan orang berdosa lewat firman penginjilan/ injil keselamatan (Kabar Baik). Juga kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan untuk menyempurnakan orang yang sudah selamat lewat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Kabar Mempelai).

  2. Penyertaan Tuhan.
    Matius 28:20b
    28:20 .... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Penyertaan Tuhan adalah kebutuhan mutlak yang tidak bisa ditukar dengan apa pun juga. Dalam perjalanan bangsa Israel, Musa tidak mau berangkat kalau Tuhan tidak beserta.

Keluaran 33:3-4
33:3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
33:4 Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya.

Bangsa Israel keras hati dan tegar tengkuk sehingga mendapat ancaman bahwa Tuhan tidak beserta bangsa Israel. Kalau Tuhan tidak beserta, maka semuanya akan menjadi sia-sia. Semua yang di dunia tanpa Tuhan akan menjadi sia-sia, bahkan Surga pun tanpa Tuhan adalah sia-sia.

Jalan keluar supaya Tuhan tetap beserta:
  1. Musa mendirikan kemah pertemuan [Keluaran 33:7-11].
  2. Bangsa Israel menanggalkan perhiasannya [Keluaran 33:5-6].

Kita mempelajari yang kedua.
Keluaran 33:5-6
33:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu."
33:6 Demikianlah orang Israel tidak memakai perhiasan-perhiasan lagi sejak dari gunung Horeb.

Arti rohani menanggalkan perhiasan:
  1. Menanggalkan kepentingan diri sendiri/ egois.
    Kalau kita egois, maka Tuhan tidak beserta.

    Filipi 2:3-4
    2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
    2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


    Prakteknya adalah:
    • Menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri, sehingga tidak ada iri hati, tidak ada kebencian, tidak ada pertengkaran.

    • Memperhatikan kepentingan orang lain.
      Matius 25:34-40
      25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
      25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
      25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
      25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
      25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
      25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
      25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

      Dalam bentuk memberi dan mengunjungi orang-orang dalam sesama tubuh Kristus yang membutuhkan, baik secara jasmani maupun secara rohani lewat membagikan firman.
      Memberi dan mengunjungi sama dengan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Tujuannya hanya satu, yaitu untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Hasilnya adalah penyertaan Tuhan untuk memberkati kita, sampai kita mendapat hidup kekal selamanya.


  2. Menanggalkan sesuatu yang dibanggakan.
    Yeremia 9:23
    9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,

    Hal-hal yang sering dibanggakan oleh manusia di dunia, termasuk pelayan Tuhan dan hamba Tuhan, adalah kepandaian, kekayaan, kedudukan, dll. Ini semua adalah perhiasan duniawi/ daging. Kalau ini dibanggakan, maka akan menjadi lembu emas, yaitu berhala yang menyingkirkan Tuhan.

    1 Petrus 3:3-6
    3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
    3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.


    Jika kita rela menanggalkan perhiasan duniawi, maka Tuhan akan memberikan perhiasan rohani dari Surga, sehingga tidak ada lagi ancaman yang mengerikan. Tuhan beserta kita.

    Ada 3 macam perhiasan rohani:
    1. Lemah lembut.
      Yakobus 1:21
      1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

      Lemah lembut sama dengan hati yang suci, sehingga bisa menerima firman Allah sekeras dan setajam apa pun, yaitu firman pengajaran yang benar.
      Lemah lembut sama dengan mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.

      2 Korintus 4:7-10
      4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
      4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
      4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
      4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

      Sehebat apa pun manusia di dunia, hanya merupakan bejana tanah liat yang akan hancur dan binasa. Bejana tanah liat harus diisi dengan firman pengajaran yang benar. Hasilnya adalah:
      • [ayat 8-9] Penyertaan Tuhan yang membuat kita tahan uji, sehingga tidak mudah kecewa, tidak mudah putus asa menghadapi segala sesuatu, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Penyertaan Tuhan juga membuat kita tidak binasa dan tidak hancur.
      • [ayat 10] Hidup Yesus menjadi nyata dalam hidup kita, sama dengan mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Pembaharuan dimulai dari tidak ada dusta lagi. Semakin kita dibaharui, semakin tidak ada air mata, dan semakin nyata penyertaan Tuhan atas hidup kita.

    2. Pendiam, tenteram.
      Pendiam sama dengan banyak berdiam diri, artinya banyak memeriksa diri sendiri, banyak introspeksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ditemukan dosa, maka kita harus mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Dosa adalah masalah terberat di dunia. Kalau dosa diselesaikan, maka masalah yang lain juga akan diselesaikan oleh Tuhan tepat pada waktuNya. Kalau terpisah dari Tuhan, pasti akan menghadapi masalah-masalah yang tidak selesai, seperti murid-murid yang menghadapi penyakit ayan saat Yesus naik ke atas gunung.

    3. Tunduk, taat dengar-dengaran.
      1 Petrus 3:6
      3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

      Sara memiliki kelemahan permanen, yaitu mandul dan mati haid. Tetapi saat Sara menjadi tunduk, maka penyertaan Tuhan membukakan pintu rahim dan mengambil segala aib/ cacat cela. Segala kegagalan kita diambil oleh Tuhan dan diganti dengan keberhasilan. Tuhan yang akan menghiasi kehidupan kita.

      Seorang wanita (juga gambaran gereja Tuhan) harus tunduk. Jangan sampai geleng-geleng seperti Wasti.

    Kalau ada lemah lembut, pendiam, dan penurut, maka Tuhan yang akan menolong dan memberikan harta dan kedudukan dari Surga.

  3. Ketulusan/ kepolosan, yaitu menerima penyertaan Roh Kudus. Kita diurapi, dipenuhi, sampai meluap-luap dalam Roh Kudus.
    Tulus hati adalah sederhana dan tidak bermaksud jahat.

    Yesaya 44:3
    44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

    Roh Kudus bagaikan air hujan lebat yang jatuh ke atas tempat yang kering. Keadaan manusia di dunia adalah bagaikan padang pasir yang kering dan selalu haus. Kalau diisikan dosa, akan semakin terperosok dan terikat dalam dosa sampai binasa.

    Kegunaan Roh Kudus:
    1. Memberi kepuasan sejati, kepuasan Surga, sehingga kita tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

    2. Menguatkan pohon gandarusa yang lemah, yaitu gambaran pelayan Tuhan atau hamba Tuhan yang lemah tak berdaya oleh kekuatan daging.
      Yesaya 44:4
      44:4  Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

      Mazmur 137:1-2
      137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
      137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

      Tanpa Roh Kudus, banyak pelayan Tuhan yang akan berhenti di tengah jalan dan diseret di tepi sungai Babel. Di situ hanya ada tangisan.

      Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar selalu untuk melayani Tuhan sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan kedua kali.

    3. Kuasa Roh Kudus membaharui dan mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Tuhan.
      Titus 3:5
      3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

      Tanpa Roh Kudus, Petrus (gambaran laki-laki, orang tua, hamba Tuhan senior) menyangkal Tuhan. Tetapi saat dipenuhi Roh Kudus, Petrus berani berkotbah dan bersaksi tentang Yesus di hadapan banyak orang.
      Tanpa Roh Kudus, Maria Magdalena (gambaran perempuan) hidup dalam kenajisan. Tetapi saat dipenuhi Roh Kudus, Maria Magdalena bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian, berbau harum di hadapan Tuhan.
      Tanpa Roh Kudus, Tomas (gambaran kaum muda) tidak memiliki iman. Tetapi saat dipenuhi Roh Kudus, Tomas bisa percaya Yesus sampai rela mati ditombak.

      Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi. Yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Mujizat rohani adalah sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita bersanding dengan Yesus di takhta Surga untuk selama-lamanya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 09 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... burung nazar yang gundul artinya gereja Tuhan yang tidak mengalami keubahan hidup tetap mempertahankan manusia daging. Burung nazar gundul kepala gundul. Akibatnya adalah dibuang dari tubuh Kristus tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali berarti kebinasaan untuk selamanya. Mengapa terjadi burung nazar yang gundul Tidak menghargai korban Kristus Contohnya adalah ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 20 Agustus 2013 (Selasa Malam)
    ... masing-masing kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. Tutup pendamaian dengan kerub. Tutupnya dengan percikan darah menunjuk Anak Allah. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus. Dua sayap dari kerub menutupi tutup pendamaian termasuk petinya menunjuk perlindungan dan pemeliharaan. Muka kerub menghadap pada tutup ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 November 2015 (Minggu Sore)
    ... Ibadah Persekutuan Ciawi V Februari -Kamis Sore sampai Ibadah Persekutuan Jakarta V Oktober -Kamis Sore . Wahyu - pembaharuan suasana baru diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I Oktober -Selasa Sore . Wahyu - pembaharuan Yerusalem baru. AD . PEMBAHARUAN SUASANA BARUWahyu - . Dan Ia akan menghapus segala air ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Oktober 2017 (Kamis Sore)
    ... sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat sehingga terpisah dari Tuhan. Maut kematian kedua yaitu lautan api belerang binasa di neraka selamanya. Wahyu Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata Mari Wahyu Adapun ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 September 2011 (Minggu Pagi)
    ... mengincar hamba-hamba Tuhan. Kehidupan yang dipermainkan api hawa nafsu daging dan air kesegaran dunia kehidupan yang gila babi ayan secara rohani . Lukas - Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Juni 2015 (Senin Sore)
    ... petromaks. Lalu kalau ada orang yang mau dilayani harus menyanyi sambil main gitar dahulu baru berkhotbah. Kemudian beliau berkata--ketika jemaat sudah terkumpul dan beliau dipindah di Surabaya dan jemaat begitu banyak-- 'tidak ada alasan untuk absen berkhotbah kecuali jika memberitakan firman ke luar. ' Sebab dulu setiap mau berkhotbah harus keliling ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Februari 2019 (Jumat Sore)
    ... diulang-ulang--kita bisa sadar akan dosa menyesali dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama kayu salib . Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Oleh dorongan pedang firman kita bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Kalau sudah saling mengaku dan mengampuni--bertobat-- hasilnya darah Yesus menghapus segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Maret 2010 (Sabtu Sore)
    ... yang membawa kendi berisi air. Ad. . Kendi ini adalah bejana tanah liat menunjuk pada kehidupan kita. Kendi berisi air menunjuk pada kehidupan kita yang diisi dengan air kehidupan. Bagaimana kehidupan kita bisa diisi dengan air kehidupan Efesus - . Dari pihak Tuhan Tuhan harus mati di kayu salib dan bangkit untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Juni 2023 (Minggu Pagi)
    ... keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya para nabi. Singa telah mengaum siapakah yang tidak takut Tuhan ALLAH telah berfirman siapakah yang tidak bernubuat Firman nubuat bagaikan auman singa Yehuda untuk menandingi auman singa setan yang membuat gereja Tuhan menjadi takut kuatir tidak tenang sampai tergoncang jiwa dan imannya sampai gugur dari iman kehilangan ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 September 2018 (Kamis Sore)
    ... berkatalah ia TUHAN Allah tuanku Abraham buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini anak gadis kepada siapa aku berkata Tolong miringkan buyungmu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.