RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 03 Agustus 2016 (Rabu Sore)
Disertai dengan puasa
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN.... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Oktober 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 09 Desember 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu malaikat itu mengambil... Ibadah Doa Surabaya, 04 Juli 2012 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdm. Gideon
Matius
27 Dalam
susunan tabernakel ini menunjuk tentang 7
PERCIKAN DARAH DI ATAS TABUT PERJANJIAN,
artinya
sekarang adalah
sengsara yang dialami... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juni 2017 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 20 Juni 2012 (Rabu Sore)
Matius
27
Dalam
susunan tabernakel ini menunjuk tentang 7
PERCIKAN DARAH DI ATAS TABUT PERJANJIAN,
artinya
sekarang adalah
sengsara yang dialami... Ibadah Persekutuan Jakarta IV, 11 Agustus 2016 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus kristus.
Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah... Ibadah Kunjungan di Jakarta IV, 25 November 2010 (Kamis Pagi)
Tema "Wahyu 21: 5" 21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan... Ibadah Persekutuan Medan III, 23 Juni 2010 (Rabu Pagi)
Wahyu 19: 9 19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin... Ibadah Doa Malam Surabaya, 27 April 2018 (Jumat Malam)
Bilangan
27: 1-11 27:1. Kemudian mendekatlah anak-anak
perempuan Zelafehad bin Hefer bin Gilead bin Makhir bin
Manasye dari kaum... Ibadah Raya Malang, 07 Juni 2009 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK Mazmur 127:3-5, anak adalah upah / anugerah... Ibadah Doa Surabaya, 27 Februari 2019 (Rabu Sore)
Dari
rekaman ibadah doa di Medan
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus
Kristus. Selamat mendengarkan firman... Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 September 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 09 Juni 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 12 Dalam
susunan Tabernakel, Lukas 12 terkena pada...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 07 Mei 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah
kita sekalian.
Wahyu
6: 3-4 6:3.
Dan ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang kedua,
aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" 6:4.
Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda
merah padam
dan
orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil
damai sejahtera
dari
atas bumi, sehingga mereka saling
membunuh,
dan kepadanya dikaruniakan sebilah
pedang yang besar.
Ini
adalah pembukaan METERAI
YANG KEDUA
(kegerakan kuda merah padam)--penghukuman yang kedua dari Allah Roh
Kudus--, yaitu DAMAI
SEJAHTERA DIAMBIL DARI DUNIA
(diterangkan mulai dari Ibadah
Jumat Agung Surabaya, 14 April 2017). Akibatnya:
manusia di dunia termasuk hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN hanya
saling membenci, saling memfitnah sampai saling membunuh, sehingga
mengalami penghukuman lewat pedang yang besar; sama dengan mengalami
pesta pembantaian sampai binasa selamanya di lautan api
belerang--neraka. Tidak bisa masuk Yerusalem baru, sebab Yerusalem
baru adalah kota damai; kalau tidak damai, tidak bisa masuk Yerusalem
baru.
Nanti ada pekerjaan pedang besar--pesta pembantaian--,
tetapi ada juga pekerjaan pedang firman, untuk membawa kita pada
pesta yang lain.
Ada dua
macam pesta besar
yang akan terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali:
- Wahyu
19 : 9
19:9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Pesta
yang pertama: PERJAMUAN
KAWIN ANAK DOMBA;
yaitu pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam
kemuliaan sebagai kepala--Raja segala raja dan Mempelai Pria
Sorga--dengan sidang jemaat yang sempurna--tubuh Kristus sempurna--,
mempelai wanita sorga di awan-awan permai. Disertai sorak-sorai
"Haleluya!"
kemudian kita masuk kerajaan seribu tahun damai--Firdaus yang akan
datang--, sampai masuk Yerusalem baru; kerajaan sorga kekal
selamanya.
Siapa
yang bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba?
Setiap kehidupan yang mendengar dan dengar-dengaran kepada firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga mengalami
pekerjaan pedang firman Allah yaitu memperdamaikan
kita.
Daging kalau terkena pedang, akan mengeluarkan darah; itulah darah
pendamaian. Memperdamaikan kita artinya:
- Firman
menusuk dan menunjuk dosa-dosa sampai puncak dosa yang tersembunyi,
sehingga kita bisa menyadari dosa, menyesali dan mengakui dosa
kepada TUHAN dan sesama, sehingga kita mengalami pengampunan
dosa--pendamaian atas dosa-dosa--oleh darah Yesus, dan kita tidak
dihukum.
Inilah pekerjaan pedang firman; harus sampai
mengeluarkan darah. Seharusnya kita yang mengeluarkan darah, tetapi
Yesus sudah mengeluarkan darah di kayu salib untuk mendamaikan.
Kita mengeluarkan darah, dalam arti mengalami
penderitaan--menyadari dosa, menyesal dan mengaku dosa. Mengaku
dosa mungkin penderitaan; malu; tetapi kita diampuni dan tidak
dihukum.
- Pedang
firman menyucikan--memotong--kita
dari dosa-dosa sehingga kita tidak mengulangi dosa-dosa lagi.
Tadi
tangan yang mencuri, diampuni dahulu, setelah itu dipotong
dosa-dosanya; tidak berbuat dosa lagi. Itu penyucian dosa. Kemudian
pembaharuan; kalau cuma dipotong, akan cacat. Pedang tajam bermata
dua, artinya tajam pertama untuk memotong/menyucikan, tajam kedua
untuk membaharui.
- Pedang
firman membaharui
kita terus-menerus sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus. Kita
menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus
kedua kali di awan-awan permai. Masuk perjamuan kawin Anak
Domba--nikah yang rohani--, masuk Firdaus yang akan datang, masuk
kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru.
Mulai
sekarang, harus menerima pekerjaan pedang firman; siapa saja.
Biarpun orang berdosa, selama dia mau menerima pedang firman, dia
bisa diperdamaikan, dia bisa disucikan, dia bisa diubahkan sampai
sempurna. Sampai layak menyambut kedatangan TUHAN kedua kali.
-
Wahyu 19 : 17-18,
21
19:17.
Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia
berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di
tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk
turut dalam perjamuan Allah, perjamuan
yang besar,
19:18. supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua
panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging
semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun
hamba, baik yang kecil maupun yang besar." 19:21. Dan semua
orang lain dibunuh
dengan pedang,
yang
keluar dari mulut Penunggang kuda itu;
dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Pesta
yang kedua: perjamuan yang besar di bumi ini, sama dengan PESTA
PEMBANTAIAN
kepada manusia daging, sampai kepada kebinasaan selamanya di
neraka.
Siapa yang masuk pesta pembantaian?:
- Orang
di luar Yesus.
- Termasuk
hamba TUHAN, pelayan TUHAN dan anak TUHAN yang menolak pekerjaan
firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Tidak
mau menerima pekerjaan pedang firman artinya menolak--tidak
mau mendengar dan tidak mau dengar-dengaran--, atau mendengar
tetapi tidak
mau dengar-dengaran
pada pedang firman, sehingga tetap
mempertahankan manusia darah daging
dengan dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa
kawin mengawinkan).
"Seperti
Herodes; sebenarnya dia senang mendengar firman, tetapi tidak mau
praktik. Akhirnya dia membunuh Yohanes pembaptis. Tidak mendengar
dan tidak dengar-dengaran sama dengan mendengar tetapi tidak
dengar-dengaran. Sama saja. Akhirnya tetap mempertahankan manusia
darah daging dengan dosa-dosa sampai puncaknya dosa."
Ketika
bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, TUHAN berfirman supaya mereka
jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang ada di tanah Kanaan. Ada
enam
bangsa
di tanah Kanaan yang dihalau oleh TUHAN, angka enam adalah manusia
daging yang mempertahankan dosa-dosa
sampai puncaknya dosa. Jadi,
keadaan pelayan TUHAN dan hamba TUHAN yang menolak pedang firman;
tetap mempertahankan manusia daging dengan dosa sampai puncaknya
dosa adalah seperti enam bangsa yang ada di tanah Kanaan.
Keluaran
34 : 11 34:11.
Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada
hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang
Amori,
orang
Kanaan,
orang
Het,
orang
Feris,
orang
Hewi
dan orang
Yebus.
Enam
bangsa yang dihalau TUHAN dari tanah Kanaan yaitu:
-
ORANG
KANAAN.
Kanaan=
suka beredar-edar; suka berpindah-pindah. Itulah manusia daging,
sama dengan daging yang liar; tidak
tergembala. Ini
sifat daging yang harus dihalau/disucikan oleh pedang
firman.
Seperti Esau yang lebih suka berburu, akhirnya
kehilangan semua. Ini manusia daging seperti bangsa Kanaan.
Amsal
7 : 10-12 7:10.
Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal
dengan hati licik; 7:11. cerewet dan liat perempuan ini,
kakinya
tak dapat tenang di rumah,
7:12. sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat
setiap tikungan ia menghadang.
Rumah
menunjuk kandang penggembalaan. 'tak
dapat tenang di rumah'=
Ini kehidupan yang tidak berada di dalam kandang penggembalan, juga
tidak tenang di dalam rumah tangga.
"Hati-hati!
Kecuali karena tugas, itu lain. Tetapi banyak orang tidak senang di
rumah tangga. Anak-anak muda, hati-hati! Apalagi kalau suami; mau
cari angin. Kalau suami mau cari angin, isteri mau cari
apa?"
Hati-hati!
Tidak tenang di rumah berarti gejala adanya manusia Kanaan. Ini
yang namanya daging yang suka beredar-edar, daging yang liar, tidak
tergembala. Kehidupan yang tidak mau tergembala, pasti tidak tenang
di rumah tangganya. Bahayanya, ini mengarah kepada perempuan
Babel/pembangunan Babel.
Yang benar, kita harus tergembala
dengan sungguh-sungguh, supaya semua menjadi tenang.
- ORANG
HET.
Het=
takut;
takut pada sesuatu di dunia sampai melawan TUHAN/berbuat dosa,
takut berkorban untuk TUHAN sampai melawan TUHAN/berbuat
dosa. Takut pada sesuatu yaitu takut di dalam pekerjaan sampai
korupsi, takut nilai jelek sampai menyontek dan lain-lain.
Yang
benar, takut diganti menjadi takut
akan TUHAN
artinya membenci dosa apapun resikonya, mau berkorban apapun
resikonya.
- ORANG
FERIS.
Feris=
tinggal di gunung yang tinggi= tabiat daging yang
sombong--keangkuhan
hidup. Artinya mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari TUHAN,
sehingga mengabaikan TUHAN--mengabaikan ibadah pelayanan,
mengabaikan firman TUHAN.
"Boleh
punya kepandaian, kita doakan; punya kedudukan, semoga semua naik
pangkat. Tetapi yang tidak boleh, mengandalkan itu semua lebih dari
TUHAN sehingga mengabaikan TUHAN."
Biarlah
kita mengandalkan
TUHAN
lebih dari segala sesuatu.
- ORANG
AMORI.
Amori=
tabiat daging yang suka bersungut-sungut, berbantah-bantah dan
mengakibatkan pertengkaran. Ini namanya kebenaran
diri sendiri. Orang
yang memiliki kebenaran sendiri, biasanya menutupi dosa.
Kebenaran
diri sendiri artinya:
- Kebenaran
di luar firman TUHAN.
Kalau dipertahankan, kita tidak tenang;
pasti bersungut: 'cuma
begini, kok, masa tidak boleh?'
"Saya
sudah ajarkan, jangankan berzinah, menoleh ke belakang saja
seperti isteri Lot, langsung habis. Jangan berkata: 'cuma
begini...' Seperti isteri Lot, mungkin dulu selama hidupnya dia
juga begitu. Ketika dinasehati oleh Lot: 'Isteriku, jangan
begitu!' : 'Cuma begini...' Akhirnya saat TUHAN mengatakan:
'Jangan menoleh ke belakang!' : 'Cuma menoleh...' Ia benar-benar
habis. Ini orang kebenaran sendiri; kebenaran di luar firman."
- Menutupi
dosa dengan cara menyalahkan orang lain= merasa lebih benar dari
orang lain.
"Kalau
dia yang berdosa, lalu menyalahkan orang lain yang benar, ini
orang yang merasa lebih benar dari orang lain. Kalau ada orang
benar tidak mau mengikuti orang salah, seringkali dianggap yang
kebenaran diri sendiri. Bukan. Itu orang benar. Orang korupsi di
kantor, lalu dia tidak mau ikuti, pasti salah paham/salah kaprah.
Yang tidak mau korupsi dituding kebenaran sendiri. Salah. Yang
kebenaran sendiri adalah orang berdosa, tetapi menyalahkan orang
benar."
- Menutupi
dosa dengan cara menyalahkan TUHAN= merasa lebih benar dari
TUHAN.
Dia yang berbuat dosa, tetapi menyalahkan pengajaran,
menyalahkan TUHAN--menganggap TUHAN tidak adil dan sebagainya.
Sekarang
banyak salah kaprah. Yang benar tidak mau mengikuti yang salah,
dianggap kebenaran diri sendiri. Justru orang yang salah yang
kebenaran diri sendiri; merasa lebih benar dari orang lain dan
merasa lebih benar dari TUHAN.
Ini orang Amori, sumber
pertengkaran. Dimulai dari kebenaran di luar firman: 'Masa
cuma begini tidak boleh?'
Padahal dia sendiri membaca firman. Ini orang pandai
berbantah-bantah, sampai menimbulkan pertengkaran. Dengan orang
semacam itu, kita tidak perlu berbantah-bantah. Diam saja. Rumus
kita melawan orang Amori adalah diam saja. Kalau berbantah, sampai
tujuh turunan tidak akan pernah selesai, tetap kita yang salah.
- ORANG
HEWI.
Artinya
suka bersembunyi; tabiat daging yang suka
menyembunyikan dosa sampai puncaknya dosa,
sehingga hadirat TUHAN juga tersembunyi. Akibatnya tidak pernah
dilawat TUHAN sehingga kering rohani--tidak bergairah dalam perkara
rohani.
Dosa-dosa yang menjadi rem sehingga kita tidak
melakukan perkara rohani. Kita tidak bergairah untuk membaca
firman, tidak bergairah untuk ibadah pelayanan, malas untuk berdoa;
menjadi bosan dan malas untuk perkara-perkara rohani. Jika ada
pedang firman menusuk kita, mari kita akui dosa. Begitu kita sadar,
meyesal dan mengaku maka darah Yesus membasuh dosa kita--kering
ditetesi oleh darah Yesus--sehinga kita kembali bergairah dalam
perkara rohani.
Rasul Paulus sebagai contoh. Dia mengakui
bahwa di antara orang berdosa 'akulah
yang paling berdosa'
(1 Timotius 1 : 15). Begitu dia ditetesi darah Yesus, dia mau
menjadi lebih giat lagi dari semua; lebih mengasihi TUHAN. Seperti
ketika perempuan berdosa mengurapi kaki Yesus, semua orang menuduh
karena TUHAN dijamah oleh orang berdosa. Tetapi TUHAN mengatakan:
siapa
yang paling banyak diampuni dosanya, itulah yang lebih mengasihi
TUHAN.
Ini kesempatan bagi kita. Bukan berarti kita berlomba-lomba
untuk memperbanyak dosa. Tetapi berlomba-lomba untuk mengalami
pengampunan. Semakin kita merasa bahwa kita ini banyak dosa, tetapi
diampuni; saat ditetesi darah, kita akan bergairah lagi dalam
perkara rohani. Akan lebih giat dari yang lain, bekerja lebih keras
dari yang lain karena kasih karunia TUHAN dari setetes darah
Yesus.
Kalau menyembunyikan dosa, akan kering rohani, tidak
mengalami jamahan tangan TUHAN, tidak ada kebahagiaan sampai
kebinasaan selamanya. TUHAN tolong kita semuanya.
- ORANG
YEBUS.
Artinya
diinjak-injak; hina. Kalau penilaian dari sesama manusia,
manusia hina adalah yang tidak pandai, tidak kaya, tidak hebat.
Tetapi pandangan TUHAN, manusia yang hina adalah manusia yang
jatuh-bangun
dalam dosa,
seperti:
- Anjing
menjilat muntah.
- Babi
sudah dimandikan tetapi kembali ke kubangan.
Ini
sangat tidak berharga dan sangat hina di hadapan TUHAN.
Inilah
enam bangsa di tanah Kanaan yang dihalau oleh TUHAN. Ini menunjuk
manusia daging yang mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa. Kita
harus hati-hati! Mulai dari Kanaan--tidak tergembala. Ini sudah
sulit. Kalau daging tidak dikandangkan, akan sulit untuk dideteksi.
"Seperti
kalau kita memelihara hewan. Kalau tidak dikandang; sekarang dia
sedang makan rumput di luar, begitu kita tinggal sebentar, lalu
keluar lagi, sudah tidak ada. Tapi kalau dikandang, semuanya
aman."
Jangan
menjadi orang Kanaan yang beredar-edar! Mari masuk ke kandang. Dari
situlah daging yang liar ini sudah bisa dibendung; diharapkan lima
yang lain juga bisa diatasi lewat penggembalaan. Tetapi kalau tidak
tergembala, enam ini akan betul-betul menyerang kita sampai tampil
seperti anjing dan babi. Hina, tidak berharga sama sekali di hadapan
TUHAN. Anjing dan babi adalah binatang haram; tidak boleh
dipersembahkan, tidak ada hubungan sama sekali dengan TUHAN.
Terpisah selamanya dengan TUHAN, sehingga binasa.
Mari,
sungguh-sungguh pada kesempatan ini.
Penampilan
manusia darah daging yang berdosa dengan enam tabiat daging--sampai
seperti anjing dan babi--sama dengan orang
yang sakit ayan.
Dalam alkitab terjemahan lama disebut gila
babi.
Penampilannya seperti orang yang sakit ayan secara rohani, artinya
gila babi.
Matius 17 :
14-15 17:14.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu,
datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 17:15.
katanya: "TUHAN, kasihanilah anakku. Ia
sakit ayan dan
sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke
dalam air.
[terjemahan
lama] Matius
17 : 14-15 17:14.
Apabila mereka itu sampai kepada orang banyak, maka datanglah seorang
bertelut di hadapan Yesus, sambil berkata, 17:15. "Ya TUHAN,
kasihankanlah anak hamba yang laki-laki, karena ia
gila babi, lagi amat
sangat sengsaranya; karena kerapkali ia jatuh ke dalam api dan
kerapkali ke dalam air,
Markus
9 : 17-18 9:17.
Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa
kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. 9:18. Dan
setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah;
lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi
kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka
mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
Pengertian
penyakit ayan rohani/gila babi adalah:
- Arti
yang pertama: kerusakan
moral.
Tandanya:
Markus
9 : 18 9:18.
Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya
ke tanah;
lalu mulutnya
berbusa,
giginya
bekertakan
dan tubuhnya
menjadi kejang.
Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh
itu, tetapi mereka tidak dapat."
- 'membantingkannya
ke tanah; giginya bekertakan'=
menderita secara lahir batin.
- 'mulutnya
berbusa'=
berdusta, gosip, fitnah dan lain-lain.
- 'tubuhnya
menjadi kejang'=
kaku= kebenaran diri sendiri; hanya bisa menyalahkan orang lain,
tidak bisa mengaku dosa, tidak bisa ditegor dan tidak bisa
dinasehati. Ini paling kaku/paling kerasnya manusia--keras
hati.
"Kaum
muda, hati-hati! Kalau orang tua masih mau menegor dan menasehati,
berarti orang tua sayang pada kalian. Bukan membenci. Tapi kalau
sudah kaku, tidak bisa ditegor dan dinasehati, hati-hati! Itu sudah
kerusakan moral. Itu berada pada sakit ayan rohani."
Kalau
menolak pedang, bertahan pada dosa, akan masuk sakit ayan rohani
dan dipersiapkan untuk masuk pesta yang besar.
- Arti
yang kedua: diseret
ke dalam api dan air.
Api
artinya api
hawa nafsu daging
yang mengarah pada dosa
makan minum
dan dosa
kawin mengawinkan. Dosa
makan minum= merokok, mabuk, narkoba. Ini sudah banyak terjadi. Dosa
kawin mengawinkan= dosa percabulan sampai nikah yang salah.
Jangan
dibiarkan! Sebab sudah diseret ke dalam api yang membinasakan. Orang
yang terkena sakit ayan, kalau jatuh ke dalam api, tidak akan terasa
apa-apa sampai terpanggang. Begitu juga kalau moralnya sudah rusak,
dibawa ke api pasrah saja, tidak bisa apa-apa. Padahal itu api
neraka, api kebinasaan selamanya. Mari, selama kita masih bisa
mendengar pedang firman, ada pertolongan TUHAN.
Air
artinya kesegaran/kepuasan
dunia
yaitu tidak
setia lagi pada TUHAN.
Yakobus
4 : 4 4:4.
Hai kamu, orang-orang
yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah
permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
TUHAN
ingatkan bangsa Israel supaya nanti jika mereka masuk ke negeri
Kanaan, jangan mereka dimakan kota. Banyak orang dilibas oleh kota,
terutama yang dari desa. Masuk ke kota--untuk sekolah--tiba-tiba
sudah dilibas. Yang dilibas bukan sekolahnya, tetapi ibadah
pelayanannya kepada TUHAN. Dibuat menjadi tidak setia. Jika
sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan, itu berarti rohaninya
mulai tenggelam; diseret ke dalam air.
Seperti Petrus yang tenggelam. Kalau dibiarkan akan binasa
selamanya; tenggelam dalam lautan api neraka.
Sama juga mulai
diseret ke api hawa nafsu, dia tidak sadar jika sudah terbakar.
Kalau sudah rusak moralnya--saraf-sarafnya sudah rusak--, tidak akan
sadar, tidak merasa panas lagi, sampai betul-betul di api neraka.
- Arti
yang ketiga: masalah
yang tidak pernah selesai bahkan mustahil.
Penyebab
gila babi adalah:
- Yang
pertama: penyebab dari dalam yaitu mempertahankan
enam sifat tabiat daging yang berdosa,
karena menolak pedang firman.
-
Markus 9 : 25
9:25.
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia
menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh
yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli,
Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan
memasukinya lagi!"
Yang
kedua: penyebab dari luar yaitu roh
bisu tuli.
Menjelang
kelahiran Yesus, didahului oleh kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai
perintis jalan keselamatan. Ayah Yohanes Pembaptis yaitu Zakaria, ia
memiliki isteri yang mandul. Saat Zakaria melaksanakan tugas
keimaman, malaikat TUHAN datang. Malaikat berkata bahwa ia akan
punya anak, tetapi Zakaria tidak percaya sehingga akhirnya
bisu.
Lukas
1 : 11-13, 19-20 1:11.
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat TUHAN berdiri di
sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. 1:12. Melihat hal itu ia
terkejut dan menjadi takut. 1:13. Tetapi malaikat itu berkata
kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah
dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak
laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:19.
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani
Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk
menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20. Sesungguhnya engkau
akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata
sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena
engkau tidak percaya
akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
BISU=
tidak percaya pada berita malaikat. Malaikat sekarang artinya
gembala sidang jemaat. Berita malaikat artinya firman penggembalan
yang diulang-ulang. Sekarang banyak yang tidak percaya pada firman
penggembalaan.
Kalau tidak percaya pada firman penggembalaan,
akibatnya lidahnya
seperti anjing menjilat muntah;
bergosip. Yudas ada di dalam kandang, tetapi tidak percaya, sehingga
mulutnya menggosipkan Yesus dengan ahli-ahli Taurat.
TULI=
tidak mau mendengar dan tidak mau dengar-dengaran pada firman
penggembalaan--berita malaikat. Akibatnya seperti
babi;
orang tidak taat sama dengan tidak ada rem sehingga berkecimpung
dalam dosa.
Yang diserang roh bisu tuli adalah seorang
gembala. Zakaria adalah seorang gembala. Kalau gembala bisu tuli,
akan cepat menular pada sidang jemaat; semua akan bisu tuli.
Penyakit
gila babi--kerusakan moral--menyerang sejak
masa kecil sampai masa tua.
Jangan kita berkata: 'Ah,
masih kecil,' atau 'Ya,
sudah tua kok.' Kita harus
berjaga-jaga terhadap penyakit gila babi.
Jalan
keluar untuk mengatasi
penyakit gila babi:
-
Markus 9 : 19, 25,
24
9:19.
Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak
percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa
lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah
anak itu ke mari!"
9:25. Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun,
Ia
menegor roh jahat itu dengan keras,
kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan
tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan
jangan memasukinya lagi!" 9:24. Segera ayah anak itu
berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
[terjemahan
lama] Markus
9 : 24 9:24.
Maka berteriaklah bapa budak itu sambil
menangis,
katanya, "Ya TUHAN, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba
yang kurang."
Yang
pertama: 'bawalah
anak itu ke mari'=
pelita emas= firman penginjilan membawa kita tekun dalam kebaktian
umum= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan
karunia-karunia-Nya.
'menegor
roh jahat itu dengan keras'=
meja roti sajian= firman pengajaran membawa kita tekun dalam
kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan
Allah Anak di dalam firman pengajaran dan kurban
Kristus.
'menangis'=
mezbah dupa emas= ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan=
persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jadi, jalan
keluar yang pertama menghadapi penyakit gila babi adalah masuk
dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kadang penggembalaan.
Itu ada jaminan. Di dalam kandang penggembalaan, ada jaminan dari
Gembala yang Baik untuk:
- Membendung
daging dengan segala hawa nafsu dan tabiat daging,
supaya tidak lagi menguasai kehidupan kita.
- Menyerahkan
nyawa-Nya pada kita=
menjadi buruk di kayu salib supaya yang hancur/buruk menjadi baik.
Mulai dari telinga dan mulut menjadi baik.
Markus
7 : 37 7:37.
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia
menjadikan segala-galanya baik,
yang tuli
dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu
dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau
telinga
baik--bisa
mendengar dengan dengar-dengaran pada berita malaikat--, kemudian
mulut yang bisu menjadi baik--percaya kepada firman penggembalaan--,
di situ semua menjadi baik sampai sempurna seperti Yesus. Mungkin
kita hebat, tetapi kalau telinga dan mulut tidak baik, maka semua
yang baik satu waktu akan menjadi hancur. Sekalipun kita buruk,
tetapi kalau mau direnovasi dalam penggembalaan, maka semua yang
buruk berangsur-angsur menjadi baik. Semua sudah ditanggung Yesus di
kayu salib.
Sudah diterangkan berkali-kali, bagaimana Yesus
menjadi buruk di kayu salib; seperti anjing dan babi bahkan seperti
setan. Petrus sudah sama dengan setan, kalau Yesus tidak menanggung
semua, Petrus tidak bisa kembali seperti semula. Kaum muda,
mungkin sudah terlanjur masa depannya kurang baik. Solusinya,
masuklah di kandang penggembalaan. Kita dibendung, daging ini jangan
liar lagi; yang buruk mulai diperbaiki oleh TUHAN. Semua menjadi
baik, bahkan sampai sempurna seperti Yesus.
-
Matius 17 : 21
17:21.
(Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa
dan berpuasa.)"
Yang
kedua: berdoa
dan berpuasa. Doa
puasa untuk merobek daging yang sangat keras, yaitu tidak
percaya.
Markus
9 : 22-24 9:22.
Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air
untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu,
tolonglah kami dan kasihanilah kami." 9:23. Jawab Yesus:
"Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang
yang percaya!" 9:24. Segera ayah anak itu berteriak: "Aku
percaya. Tolonglah
aku yang tidak percaya ini!"
Sumber
dari segala masalah adalah hati yang bimbang/tidak
percaya.
Kalau seorang bapak--kepala--bimbang/tidak percaya, maka isteri dan
anak akan goyah; terkena ayan rohani. Bukan hanya seorang bapak,
tetapi semua hati yang bimbang dan tidak percaya.
Doa puasa
merobek daging yang tidak percaya menjadi percaya dan mempercayakan
diri sepenuh kepada TUHAN. Mengulurkan tangan iman kepada TUHAN,
berserah dan berseru kepada TUHAN, dan TUHAN mengulurkan tangan
belas kasihan dan anugerah-Nya yang besar kepada kita. Iman
ditambah anugerah yang besar/belas kasih sama dengan mujizat
terjadi.
Tidak
ada yang mustahil bagi TUHAN, tidak ada yang mustahil bagi orang
percaya. Berarti orang percaya sama dengan memiliki kuasa TUHAN
untuk melakukan mujizat. Sampai mujizat terakhir, kalau TUHAN datang
kedua kali, kita disempurnakan seperti Dia untuk layak menyambut
kedatangan-Nya di awan-awan permai. Bukan untuk masuk pesta
pembantaian, tetapi masuk pesta kawin Anak Domba. Kita masuk Firdaus
yang akan datang, sampai masuk Yerusalem baru.
Mari,
sunguh-sungguh pada kesempatan ini. Daging yang paling keras adalah
tidak percaya; bimbang. Ini sumber kehancuran. Mari, sekarang
serahkan kepada TUHAN. Jangan bimbang lagi, kita percaya pada
TUHAN.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|