Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21: 1-8 terbagi dalam tiga bagian:

  1. Ayat 1= langit yang baru dan bumi yang baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 November 2023). Ini menunjuk pada pembaharuan perhatian.

  2. Ayat 2-3= manusia baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 19 November 2023) sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Desember 2023), yaitu mempelai wanita yang berdandan untuk suaminya dan Tabernakel yang permanen di sorga.
    Ini menunjuk pada pembaharuan hati sampai pembaharuan seluruh hidup.

  3. Ayat 4-8= suasana baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023).

Kalau kita sudah mengalami ini semua, kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya.

AD. 3
Suasana baru adalah:

  1. Ayat 4= suasana tanpa maut (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023) sampai Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023).

  2. Ayat 5-6= suasana kepuasan sorga, sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--(diterangkan pada Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2023).

  3. Ayat 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Medan, 04 Januari 2024). Tahun ini adalah tahun kemenangan. Biar kita terus menang sampai kemenangan terakhir, yaitu duduk bersanding bersama dengan Yesus di takhta sorga selamanya.

  4. Ayat 8= suasana kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024).

AD. 4
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

'orang-orang yang tidak percaya' = bimbang.

Ada delapan dosa yang membawa manusia masuk/tenggelam ke dalam lautan api dan belerang; binasa selamanya di neraka:

  1. Penakut dan tidak percaya--bimbang--= melawan kebenaran--halaman Tabernakel--, berarti tidak masuk halaman (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024).

  2. Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembahan berhala= melawan kesucian--ruangan suci--, berarti tidak masuk ruangan suci--tidak tergembala.

  3. Dusta= melawan kesempurnaan--ruangan maha suci--, berarti tidak masuk ruangan maha suci. Salah satu tanda kesempurnaan yaitu mulut tidak salah dalam perkataan. Selama ada dusta tidak mungkin sempurna; tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) , dan Yerusalem baru selamanya.

BAGIAN 1
Penakut dan tidak percaya artinya takutpada sesuatu di dunia--pekerjaan, studi, jodoh, kedudukan--, sehingga bimbangpada firman pengajaran yang benar/pribadi Tuhan.
Kalau sudah bimbang pada pengajaran yang benar, tidak akan takut pada Tuhan, berarti melawan Tuhan/firman pengajaran yang benar.

Yakobus 1: 6
1:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbangsama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Orang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan oleh angin--tidak ada ketenangan.

Pengertian rohani gelombang laut:

  1. Yakobus 1: 5-8
    1:5.Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
    1:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbangsama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
    1:7.Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
    1:8.Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenangdalam hidupnya.

    Ayat 7 = tidak akan menerima apa-apa.

    Yang pertama: gelombang laut sama dengan hati yang bimbang.
    Artinya:

    • Bimbang saat menghadapi angin pencobaan di segala bidang; sama dengan bimbang terhadap kuasa Tuhan.

    • Bimbang saat menghadapi angin ajaran palsu--gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya--; sama dengan bimbang terhadap pribadi Tuhan.
      Kalau sudah ragu terhadap pribadi Tuhan/firman pengajaran yang benar, pasti akan ragu terhadap kuasa Tuhan.

      Kalau bimbang pasti akan salah pilih. Pengajaran yang benar dianggap salah, dan yang salah dianggap benar.

    Akibat bimbang terhadap pribadi Tuhan:

    • Letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, tidak mendapat apa-apa dari Tuhan baik jasmani maupun rohani--hampa--, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hidupnya benar-benar kosong.
      Sesuatu tanpa iman hanya akan berbuat dosa.

    • Tidak memiliki hikmat--orang bodoh yang mendirikan rumah di atas dasar pasir, sehingga rubuh dan hebatlah kerusakannya.
      Artinya: tidak bisa dibangunkan/diperbaiki lagi.

      Matius7: 26-27
      7:26.Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
      7:27. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
      rubuhlahrumah itu dan hebatlah kerusakannya."

      Orang yang tidak melakukan firman pengajaran yang benar; orang yang tidak berhikmat--orang bodoh yang mendirikan rumah di atas dasar pasir--, sehingga hidupnya tidak tahan uji menghadapi serangan Setan tritunggal:

      1. Hujan lebat--dari atas--= Setan dengan roh najis yang merupakan pemicu dosa dan puncaknya dosa--dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (nikah yang salah).

        Tidak tahan uji berarti berbuat dosa dan puncaknya dosa.

      2. Angin kencang= nabi palsu dengan ajaran palsu dan roh dusta.
        Tidak tahan uji, berarti disesatkan oleh ajaran palsu dan membuang ajaran yang benar.

        Orang yang suka berdusta akan memilih dan mendukung ajaran palsu, sampai membuang ajaran yang benar. Ini berarti sudah rubuh.

      3. Banjir--dari laut--= Antikris dengan kekuatan Mamon--roh jahat; keinginan akan uang--yang membuat kikir dan serakah.
        Kikir dan serakah sama dengan menyembah berhala, sehingga hancur dan binasa selamanya--rubuh dan hebat kerusakannya.

    Kalau ada dusta dan ajaran palsu, kesatuan dalam nikah akan mulai terganggu sampai akhirnya menyembah berhala--kikir dan serakah. Benar-benar hancur dan binasa.

    Sikap yang benar
    : taat dengar-dengaran; tidak bimbang terhadap firman pengajaran yang benar, tetapi percaya dan praktik firman.
    Matius 7: 24-25
    7:24."Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
    7:25.Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuhsebab didirikan di atas batu.

    'yang mendirikan rumahnya di atas batu'= batu karang.
    Ayat 25 = kita semua menghadapi ujian yang sama--hujan, angin, banjir--, tetapi dasarnya tidak sama.

    Hasilnya:

    • Tahan uji; menang atas Setan tritunggal; menang atas semua masalah yang mustahil.

    • Kita menjadi orang yang bijaksana--berhikmat--; sama dengan bintang yang bercahaya.
      Daniel 12: 3
      12:3.Dan orang-orang bijaksanaakan bercahayaseperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaranseperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

      Bintang bercahaya artinya kita menjadi berkat bagi orang lain; menuntun banyak orang berdosa kepada kebenaran--percaya Yesus, bertobat, lahir baru, dan hidup dalam kebenaran.

    Inilah gelombang laut yang pertama. Hati yang bimbang tidak boleh ada lagi. Harus yakin kepada firman dan praktik--taat dengar-dengaran--, sehingga kita tahan uji dan bijaksana--menjadi bintang yang bercahaya.

  2. Yesaya 57: 20-21
    57:20.Tetapi orang-orang fasikadalah seperti laut yang berombak-ombaksebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
    57:21.Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

    Yang kedua: gelombang laut sama dengan orang fasik/jahat.

    Orang jahat hanya menghasilkan sampah dan lumpur:

    • Sampah= sesuatu yang tidak berguna, yaitu:

      1. Segala sesuatu tanpa kasih.
        1 Korintus 13: 1-3

        13:1.Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
        13:2.Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
        13:3.Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

        Tanpa kasih tidak akan berguna sekalipun hebat.
        Karena itu melakukan sesuatu harus dengan kasih. Buktinya adalah ada tanda darah/tanda pengorbanan. Contoh: Yesus mengasihi kita ditandai dengan tanda darah di kayu salib.
        Kalau tidak ada tanda darah, berarti hanya pura-pura dan bukan kasih.

      2. Tidak setia--malas dan jahat.
        Matius 25: 26, 30

        25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
        25:30.Dan campakkanlah hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

        Kalau malas/tidak setia, pasti akan jahat, sehingga menjadi tidak berguna.
        Jahat= memukul pelayan Tuhan yang lain--dengan gosip-gosip.

        Kalau setia dalam pelayanan, tidak akan mengurus orang lain karena sibuk mengurus pelayanan sendiri.

        Jahat dan malas= menjadi beban bagi orang lain, menjadi sandungan bagi orang lain.

        Pelayan Tuhan yang setia dan baik justru menanggung beban orang lain--Yesus menanggung beban dosa kita di kayu salib. Artinya: melayani sesama dengan baik.

    • Lumpur=

      1. Segala sesuatu yang mengeruhkan suasana hati, nikah rumah tangga, ibadah pelayanan, dan persekutuan, sehingga tidak ada damai sejahtera.

        Galatia 5: 19-21
        5:19.Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
        5:20.penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
        5:21.kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

        Orang yang berbuat dosa sebenarnya hatinya sendiri tidak damai. Kalau ada percabulan atau perselingkuhan dalam nikah, nikah akan menjadi keruh. Jangan sampai mengeruhkan!

      2. Mengeruhkan firman pengajaran yang benar= perbuatan dan perkataan yang tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
        Yehezkiel 34: 18-19
        34:18.Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
        34:19. Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?


        Dia bisa mengajar/mendengar firman pengajaran yang benar, tetapi perilaku dan perkataannya tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

    Sikap yang benar: kita harus jujurdalam pengajaran yang benar--benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
    Titus 2: 6-7, 9-10
    2:6.Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
    2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
    2:9.Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
    2:10.jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

    (terjemahan lama)
    2:10. dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu
    menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita.

    Ayat 10= menjadi saksi.

    Soal pengajaran, satu titik pun tidak boleh berubah. Kalau berbeda sedikit saja, tidak akan pernah ketemu selama-lamanya. Karena itu harus tegas soal pengajaran!

    Kalau pengajaran benar, kita tegas untuk menerima dan mempraktikkannya; kalau tidak benar, kita tegas untuk menolak dan tidak mau mendengarnya.
    Jangan sungkan pada manusia! Hutang budi dibalas dengan budi, bukan dengan persekutuan yang salah. Harus tegas!
    Jujur itu tegas! Tidak memihak siapapun, tetapi memihak firman pengajaran yang benar.

    Kalau memihak Tuhan/pengajaran yang benar, kita tidak akan bingung.
    Contoh: Salomo bisa membereskan dua orang ibu yang berebut bayi lewat kekuatan pedang.

    Kalau mendengar pengajaran yang benar dan mempraktikkannya, hasilnya:

    • Ayat 6-7 = kita akan menjadi teladan dalam berbuat baik sekalipun kita masih muda--terlebih lagi yang sudah tua harus sudah menjadi teladan dalam berbuat baik.

    • Ayat 10 = kita sedang menghiasi firman pengajaran yang benar, sehingga orang lain tertarik untuk menerima firman pengajaran.

      Tugas kita dalam menerima firman pengajaran bagaikan memikul tabut perjanjian--ada tanggung jawab untuk mempraktikkan firman dan untuk memikul ke mana pun Tuhan mengutus.

    Dan kita akan dipakai menjadi saksi Tuhan untuk memberitakan firman pengajaran yang benar, sehingga lebih banyak lagi jiwa yang menerima firman pengajaran.

    Kalau kita menghiasi firman pengajaran yang benar, kita juga akan dihiasi.
    Artinya: disucikan, diubahkan, sampai dimuliakan oleh firman pengajaran yang benar; dihormati oleh Tuhan dan manusia karena penyucian dan pembaharuan, bukan karena kedudukan tinggi, sampai satu waktu dipermuliakan bersama Tuhan selamanya.

    Tadi hati yang bimbang diubahkan menjadi percaya kepada Tuhan dan taat--bagaikan membangun rumah di atas batu. Kita tahan uji dan menjadi bintang yang bercahaya untuk menyinari orang dalam kegelapan--membawa orang berdosa datang kepada Tuhan (percaya, bertobat, baptisan sampai hidup benar).

    Kemudian, jangan menghasilkan sampah dan lumpur! Mari tegas menerima dan praktik firman pengajaran yang benar. Kita tidak mengeruhkan, tetapi memuliakan Tuhan.

  3. Yesaya 17: 12
    17:12.Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!

    Wahyu 17: 1, 15
    17:1.Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
    17:15.Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

    'bangsa-bangsa'= bangsa kafir.
    'ombak laut menderu!'= bangsa kafir. Hanya ada dua bangsa di dunia ini: bangsa Israel asli keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, di luar itu bangsa kafir yang bagaikan ombak laut.

    Tetapi sayang, air laut bergerak/bergelombang diduduki oleh Babel.
    'yang duduk ditempat yang banyak airnya'= air laut yang bergelombang.

    Yang ketiga: gelombang laut sama dengan bangsa kafir yang dikuasai oleh Babel--roh jahat (serigala), roh najis (burung), dan roh tidak setia termasuk kepahitan. Yang penting adalah kemakmuran dan hiburan jasmani. Itulah ajaran Babel.

    Roh najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Roh jahat mengarah pada keinginan akan uang yang membuat tidak setia, bahkan iri hati dan benci tanpa alasan--Esau benci kepada Yakub karena Yakub diberkati.
    Akhirnya, roh jahat membuat kikir dan serakah--penyembahan berhala.

    2 Timotius 3: 1-5
    3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
    3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
    3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
    3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

    'masa yang sukar'= sukar untuk berubah.
    'Manusia akan mencintai dirinya sendiri' = egois.
    'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.

    Babel (gereja palsu) adalah kehidupan yang beribadah melayani Tuhan, tetapi menolak kuasa ibadah--menolak pedang firman yang menyucikan dan menolak salib yang mengubahkan.
    Jika pedang ditolak, salib pasti ditolak.

    Akibatnya: hidupnya tidak berubah, tetapi tetap manusia darah daging yang mempertahankan delapan belas sifat tabiat daging, berarti dicap 666 dan menjadi sama dengan Antikris yang akan dibinasakan selamanya.

Inilah keadaan laut yang bergelombang, yaitu: bimbang--rubuh--, tidak berguna, mengeruhkan sekitar, dan dipakai oleh Babel--beribadah tetapi menolak pedang dan salib, dan hanya mengutamakan kemakmuran dan hiburan jasmani. Ia akan jadi sama dengan Antikris untuk dibinasakan selamanya.

Matius 14: 24-25
14:24.Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25.Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

Setan selalu meniupkan gelombang laut yang dahsyat dengan kuasa maut untuk menghantam perahu kehidupan kita, baik secara pribadi, nikah, maupun ibadah pelayanan. Semua dihantam supaya tenggelam di lautan dunia sampai tenggelam di neraka, berarti tidak mencapai perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru--binasa selamanya di neraka.

Salah satu contoh: Petrus mulai tenggelam. Hamba Tuhan yang hebat harus hati-hati.
Petrus menghadapi angin dan gelombang, sehingga takut dan bimbang. Akibatnya: mulai tenggelam.
Kalau sudah mulai tenggelam, dalam sekejap mata akan hilang.

Karena itu Tuhan berikan firman pengajaran benar yang bisa menyucikan dan mengubahkan kita dalam sekejap mata.

Ketika Petrus mulai tenggelam, yang dibutuhkan adalah uluran tangan belas kasih Tuhanlewat pemberitaan firman pengajaran yang benar.

Matius 14: 29
14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Biarpun laut bergelora, tetapi ada firman 'Datanglah!', Petrus bisa datang dan berjalan kepada Yesus (Petrus berserah kepada Tuhan). Tetapi ketika Petrus bimbang, ia mulai tenggelam.

Yang dibutuhkan kita--Petrus--di lautan yang bergelora adalah uluran tangan belas kasih Tuhan lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar, yang di luar logika, sehingga kita bisa berserah sepenuh pada Tuhan.

Petrus mau datang kepada Yesus, lalu Yesus berkata: Datanglah!Akhirnya Petrus bisa berjalan kepada Yesus.
Berserah kepada Tuhan adalah menerima dan mempraktikkan firman sekalipun di luar logika.

Firman pengajaran yang tidak cocok dengan logika akan mengerjakan sesuatu yang tidak cocok dengan logika juga.

Kita juga membutuhkan uluran tangan kasih Tuhan lewat doa penyembahan--'Tuhan, tolonglah aku'. Dan Tuhan akan menolong kita--Tuhan mengulurkan tangannya untuk mengangkat kita semuanya.

Sudah setia dan berkorban tetapi masih menghadapi angin gelombang. Mengapa? Supaya kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Kita berseru dan berserah kepada Dia, dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

Jika sedang dihantui gelombang bimbang--rumah rusak, gelap, tidak ada hikmat--, gelombang sampah dan lumpur, dikuasai Babel--dosa-dosa sampai puncaknya dosa--, mari kembali pada firman pengajaran yang benar! Angkat dua tangan; berserah dan berseru kepada Yesus! Dia akan mengulurkan tangan kepada kita, sehingga laut yang bergelora menjadi teduh.
Artinya:

  • Semua masalah selesai.
  • Gagal jadi berhasil dan indah.
  • Kejatuhan/ketenggelaman di bidang jasmani dan rohani bisa diangkat dan dipulihkan oleh Tuhan.
  • Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi taat dengar-dengaran sampai sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

Jangan takut dan bimbang, tetapi berseru dan berserah kepada Tuhan! Memang ada gelombang laut yang menghantam, tetapi Dia berikan kekuatan dan jalan keluar untuk menolong kita semuanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 September 2013 (Rabu Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan sampai tidak ada cacat cela noda dan dosa sampai Gereja Tuhan mengalami penyucian dan kesempurnaan sehingga siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Dalam Kitab Wahyu menulis penyucian kepada sidang jemaat sampai dengan penyucian yang terakhir. Kitab Wahyu adalah Kitab yang terakhir dari Alkitab. Setelah Kitab Wahyu ini ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 September 2015 (Minggu Pagi)
    ... dengan setia dan benar setia dan berkobar-kobar dalam jabatan pelayanan yang Tuhan berikan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali. Tahan uji selalu mengucap syukur dan taat dengar-dengaran kepada Tuhan menghadapi apa pun juga. Yakobus Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 April 2015 (Senin Sore)
    ... Kristen--tetapi pendusta. Kita harus berhati-hati Yohanes - . Aku menulis kepadamu bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. . Siapakah pendusta itu Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus Dia itu adalah ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 07 Mei 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... dirinya dengan soal-soal penghidupannya supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Berada di bawah komando. Komando kita adalah firman pengajaran yang benar. Pelayanan kita harus menurut kehendak Allah bukan menurut kehendak diri sendiri. Jika pelayanan kita ditandai dengan setia dan sesuai dengan komando firman Allah maka pelayanan kita berkenan kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Oktober 2010 (Minggu Pagi)
    ... - -- gt maut bekerja mulai dari kandungan lewat perceraian. Matius - -- gt maut bekerja pada anak-anak kecil lewat menghalangi anak-anak datang pada Tuhan. Orang tua yang sibuk sehingga tidak bisa membawa anak datang kepada Tuhan atau anak-anak yang menghalangi orang tua datang kepada Tuhan. nbsp Matius - -- gt ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2011 (Rabu Sore)
    ... para nabi terlebih dahulu sebelum Tuhan berbuat sesuatu menghukum kepada manusia berdosa. Nabi itu menunjuk nubuat. Artinya adalah panjang sabar Tuhan sekarang adalah lewat Firman nubuat Firman yang dibukakan rahasianya untuk menyatakan kesalahan menegor dan menasihati kita . Jadi kalau firman menegor kita artinya panjang sabar kemurahan Tuhan masih berlaku ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Februari 2013 (Minggu Pagi)
    ... percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan maka kita akan dipercaya dalam kegerakan yang besar. nbsp Matius b b . . . tetapi beberapa orang ragu-ragu. Dalam menghadapi kegerakan besar harus dijaga tidak boleh ragu-ragu atau bimbang atau tidak percaya pada kebangkitan Yesus dan pada firman pengajaran yang benar yang sanggup menghapus segala ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 September 2019 (Minggu Pagi)
    ... memiliki roh takut akan Tuhan sehingga menjadi sombong. Yesaya - Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2019 (Selasa Sore)
    ... diberitakan kepada Firaun. Akan datang saatnya bahwa antara terang Musa dan gelap Firaun tidak ada hubungan sama sekali. Bagaimana supaya terjadi perpisahan Harus ada ketegasan. Musa mengambil ketetapan hati ketegasan untuk keluar dari Mesir. Sekarang kita gereja Tuhan harus punya ketetapan hati ketegasan untuk mengalami kelepasan dari dosa. Jika gereja ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Juni 2023 (Selasa Sore)
    ... keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan . Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Mata Tuhan menyucikan hati pikiran manusia dari keinginan jahat dan najis sehingga bisa diisi roti yang disusun menjadi dua masing-masing buah buku dalam Alkitab firman pengajaran yang benar. Apa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.