Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 16: 8-9
16:8. Dan
malaikat yang keempatmenumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
16:9. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka
menghujat nama Allahyang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobatuntuk memuliakan Dia.

CAWAN KEEMPATditumpahkan ke atas MATAHARI, sehingga matahari menjadi api yang menghanguskan manusia(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2022).
Matahari yang memberikan kehangatan dan kehidupan kepada kita berubah menjadi api yang menghanguskan manusia.

Ayat 9= manusia yang sudah dihanguskan oleh api dan belum mati justru tidak bertobat bahkan menghujat Tuhan sehingga harus mengalami api penghukuman di dalam neraka selamanya.

Oleh sebab itu kita harus menggunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat, hidup benar, hidup suci, sampai sempurna untuk menikmati hidup kekal.
Perpanjangan sabar Tuhan adalah kita masih diberi panjang umur dan Tuhan Yesus belum datang kembali kedua kali.

Ada lima perkara yang dihukum oleh api yang menghanguskan:

  1. Dosa-dosa dan puncaknya dosa seperti dulu diterima oleh Sodom dan Gomora (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Mei 2022sampai Ibadah Doa Malang, 31 Mei 2022).

  2. Pelayan Tuhan yang bekerja dengan api asing seperti Nadab dan Abihu (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Juni 2022sampai Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2022). Apa yang bagus di dalam dunia dibawa ke dalam gereja--tidak sadar sudah menggunakan api asing.

  3. Pelayan Tuhan yang rakus--bangsa kacauan yang selalu ingat Mesir, dan menghina manna--(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juni 2022). Tuhan sudah memberi manna secara berlimpah tetapi masih menuntut daging.

  4. Pelayan Tuhan yang meninggalkan ibadah pelayanan yang benar kepada Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 12 Juni 2022sampai Ibadah Doa Malang, 14 Juni 2022).
    Kalau sudah berada dalam ibadah pelayanan yang benar tetapi meninggalkannya, akan menuju pada yang salah.

  5. Orang-orang yang suka menindas (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juni 2022).

AD. 5

2 Tesalonika 1: 6-7
1:6. Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu
1:7. dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di
dalam api yang bernyala-nyala,

'api yang bernyala-nyala'= api kemuliaan bagi yang naik di awan-awan yang permai--untuk orang yang sempurna dan dipermuliakan bersama dengan Tuhan--, tetapi api yang menghanguskan bagi yang tertinggal di bumi sampai di neraka selamanya--untuk orang yang tidak bertobat.

Jadi, manusia termasuk pelayan Tuhan yang suka menindas orang lain pasti dihukum dengan api yang menyala-nyala.
2 Tesalonika 1: 8-10
1:8. dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
1:9. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,
1:10. apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.

'Injil Yesus, Tuhan kita' = firman Tuhan.
Kedatangan Yesus kedua kali akan membawa api kemuliaan bagi yang mau bertobat, disucikan dan disempurnakan. Tetapi juga api penghukuman bagi yang tidak bertobat--bagi penindas.

Siapa orang yang suka menindas?

  1. Ayat 8= pelayan Tuhan yang tidak mau mengenal Allah; sama dengan tidak mengasihi Tuhan, berarti tidak mengasihi sesama--tanpa kasih.
  2. Tidak mentaati Injil Yesus/firman--'siapa yang mengasihi Aku, dia akan menuruti segala perintah Ku'. Kalau tidak memiliki kasih, tidak akan bisa taat.

Mulai dari rumah tangga, semestinya suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, karena tidak ada kasih dan tidak taat, suami akan menindas istri--membenci, memukul. Istri yang seharusnya tunduk kepada suami, justru melawan. Demikian juga anak terhadap orang tua, kalau tidak ada kasih, pasti tidak taat, sehingga pasti menindas yang lain.

Taat dan setiaadalah satu. Kalau taat, pasti setia dan sebaliknya.
Pada akhir zaman Tuhan izinkan ujian ketaatan dan kesetiaan, sehingga kita sungguh-sungguh menjadi pelayan Tuhan yang taat dan setia kepada Tuhan; menjadi teladan ketaatan dan kesetiaan bagi yang lain, bukan menindas. Ini yang dibutuhkan hari-hari ini.
Ukuran dari Tuhan berbeda dengan ukuran manusia. Kalau ukuran manusia yang berhasil adalah kaya, hebat, gereja besar. Ukuran kerajaan sorga adalah taat dan setia--ukuran Tabernakel adalah 100 x 50; 100 menunjuk pada ketaatan, 50 menunjuk pada kesetiaan.

Teladan ketaatan dan kesetiaan dari zaman ke zaman:

  1. Zaman permulaan--zaman Allah Bapa--, dari Adam sampai Abraham, kurang lebih dua ribu tahun, diwakili oleh Nuh.
    Kejadian 6: 22
    6:22. Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allahkepadanya, demikianlah dilakukannya.

    Nuh taat untuk membuat bahtera seperti yang diperintahkan Tuhan. Ukuran dan bentuk bahtera persis seperti yang diperintahkan Tuhan.

    Kemudian Tuhan memberi perintah kepada Nuh untuk masuk ke dalam bahtera padahal tidak ada hujan, bahkan membawa binatang dan Nuh taat kepada Tuhan.
    Kejadian 7: 5
    7:5. Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.

    Dulu Nuh taat kepada Tuhan untuk membuat bahtera dan masuk ke dalam bahtera. Bagi kita sekarang, teladan Nuh artinya:

    • 1 Petrus 3: 20-21
      3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya,
      yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      "Seperti kesaksian dari Medan, awalnya tidak mau baptisan air. Satu waktu bertemu dengan saya di kebaktian pernikahan. Ada keluarganya yang menikah, lalu dia mendengarkan firman. Dari situ, sampai akhirnya dia dibaptiskan, digembalakan, dan sudah ditahbiskan menjadi imam-imam. Tuhan tolong kita semuanya."

      Yang pertama: taat dengar-dengaran untuk masuk baptisan air yang benar.

      Baptisan air yang benar artinya kita dibaptis seperti Yesus dibaptis--seperti yang diteladankan oleh Yesus.
      Matius 3: 15-16
      3:15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
      3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
      langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Saat Yesus mau dibaptis, awalnya Yohanes menolak sebab Yohanes menggunakan logika--Yesus lebih tinggi dari pada Yohanes, semestinya ia yang dibaptis, bukan Yesus.
      Ayat 15 = yang mau dibaptis bisa taat dan yang membaptiskan juga taat.

      Ayat 16 = 'Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka'= begitu Yesus keluar dari kuburan air, langit terbuka. Jadi mengapa harus dikuburkan dalam air? Kalau tidak ke luar dari kuburan air, langit tidak akan terbuka. Berarti kita tetap manusia daging yang dilahirkan oleh ibu kita.

      Kalau kita dikuburkan dalam air, lalu kita bangkit/keluar dari dalam air, langit akan terbuka--sorga terbuka--, dan kita mendapatkan hidup baru, itulah hidup sorgawi.

      Yesus taat dengar-dengaran untuk melakukan kehendak Bapa, yaitu masuk dalam baptisan air yang benar.
      Jadi, baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--, yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus--Roh Kudus turun bagaikan burung merpati.

      Ibu melahirkan kita sebagai manusia darah daging yang cocok untuk hidup di dunia. Karena itu harus dimatikan/dikuburkan dulu dalam baptisan air, lalu dilahirkan kembali oleh Yesus menjadi manusia baru/manusia sorgawi, yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus sama dengan hidup dalam kebenaran--jalan lurus; tempat Yesus berjalan/berhadirat di hidup kita.

      Manusia darah daging hanya mengikuti jalan ular, yaitu terus berbelok-belok.
      Tetapi manusia baru mengikuti jalan Tuhan, yaitu hidup dalam kebenaran. Ini sama dengan masuk dalam bahtera Nuh.

      Kalau ada di jalan lurus--diurapi oleh Roh Kudus--, kita akan tegas.
      1 Timotius 4: 1-2
      4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
      4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

      'Tetapi Roh dengan tegas' = kalau benar, katakan: benar. Kalau tidak benar, katakan: tidak benar.

      Selain hidup benar, orang yang diurapi oleh Roh Kudus juga tegas untuk berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak ajaran yang lain. Mulai dari seorang gembala, kalau hidupnya benar--jalannya lurus--, pasti ia tegas.

      Kaum muda, perhatikan! Kalau kaum muda benar dan lurus, ia pasti tegas soal baptisan yang benar apapun yang terjadi.

      Dulu, Nuh sekeluarga masuk bahtera termasuk menantunya. Sekarang, kalau sekeluarga sampai anak cucu bisa masuk baptisan air yang benar, itu adalah kasih karunia Tuhan, kemurahan Tuhan yang besar atas hidup kita. Tanpa kemurahan Tuhan, sulit sekali sekeluarga masuk baptisan air yang benar.

    • Kejadian 6: 16
      6:16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

      'bertingkat bawah, tengah dan atas'= bahtera Nuh ada tiga tingkat, seperti Tabernakel terdiri dari halaman, ruangan suci, dan ruangan maha suci.

      Yang kedua: taat dengar-dengaran untuk masuk ruangan suci--kandang penggembalaan.

      Tadi, masuk baptisan air--hidup benar--kita sudah selamat dan tidak dihukum--halaman--, tetapi belum sempurna--ruangan maha suci. Karena itu kita harus masuk ruangan suci--kandang penggembalaan--, artinya: ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.

      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah, dijatuhkan, dan disesatkan oleh Setan tritunggal, tetapi mantap dalam hidup benar dan satu firman pengajaran yang benar.

      Tadi masuk baptisan air, kita sudah hidup benar dan tegas dalam pengajaran yang benar--ada urapan Roh Kudus--, tetapi masih sering digoda. Kalau sudah digembalakan, kita mantap dalam hidup benar dan berpegang teguh dalam pengajaran yang benar.

    Hasilnya:

    • Amsal 11: 4
      11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

      'Pada hari kemurkaan' = nyala api yang menghanguskan.

      Hasil pertama: kebenaran melepaskan kita dari maut/kebinasaan; sama dengan kita selamat dan diberkati Tuhan, sampai menjadi berkat bagi orang lain.

      Mari kita semuanya masuk dalam baptisan air yang benar, lalu lanjutkan masuk kandang penggembalaan yang benar. Di situ ada jaminan dari Tuhan, kita selamat, tidak binasa oleh maut dan diberkati oleh Tuhan.

    • Yesaya 32: 17
      32:17. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangandan ketenteraman untuk selama-lamanya.

      Hasil kedua: kita mengalami ketenangan, damai sejahtera di tengah badai dunia, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.

      Hidup ini berat atau enak ringan bukan bergantung pada laut teduh atau bergelora, tetapi hati damai atau tidak.

      "Tadi malam saya bersaksi dalam ibadah kaum muda. Saya pernah ke luar Jawa, diundang ulang tahun seorang gembala yang baik kepada saya (sudah almarhum). Nanti kita adakan kebaktian persekutuan di sini, sekarang penjajakan dulu, saya mengundang hamba Tuhan daerah sini untuk acara ulang tahun saya. Saya ditampung oleh seorang kaya di sana, punya homestay dan perusahaan kapal. Lalu ia cerita: Saya tiap bulan dikirim ratusan pil (pil penenang) dari Jakarta oleh dokter spesialis saraf, karena saya tidak bisa tidur (takut). Semuanya ada tetapi tidak tenang. Ini contoh bagi kita. Bukan dari laut teduh atau kaya, baru tenang, tidak!"

  2. Zaman pertengahan--zaman Anak Allah--, dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, kurang lebih dua ribu tahun, diwakili oleh raja Daud.
    Kisah Rasul 13: 22
    13:22. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

    'yang melakukan segala kehendak-Ku'= Daud taat kepada firman Tuhan.

    Daud taat dengar-dengaran pada firman Allah.
    Daud adalah orang sederhana, hanya menggembalakan dua tiga ekor domba, tetapi karena ia taat, ia bisa diangkat menjadi raja Israel. Pegang ini! Tidak ada yang mustahil! Bagi Tuhan, lebih mudah dari membalik telapak tangan.

    Bagi kita sekarang artinya: kalau kita taat, kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Dulu, Daud menjadi raja Israel tetapi kita menjadi penghuni kerajaan sorga.

    Kalau kita taat dengar-dengaran, sudah masuk baptisan air, digembalakan, kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.

    Seperti Daud diangkat menjadi raja Israel, kita juga diangkat menjadi imam dan raja; kita menjadi penghuni kerajaan sorga yang kekal.

    Prosesmenjadi imam dan raja:

    • 1 Petrus 1: 22
      1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Proses pertama: kalau taat dengar-dengaran dalam penggembalaan, kita akan disucikan secara terus menerus.

      Mulai dari hati disucikan dari keinginan jahat--keinginan akan uang--, keinginan najis, dan kepahitan--iri, dendam.

      Kemudian, perbuatan jahat dan najis disucikan menjadi perbuatan benar, suci, dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Penyucian harus ditingkatkan, tidak berbuat jahat kepada orang lain, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.

      Perkataan jahat--merugikan orang lain--dan najis disucikan menjadi perkataan benar, suci, dan baik--menjadi berkat bagi orang lain.

      Kita disucikan sehingga hidup dalam kesucian.

    • Efesus 4: 11-12
      4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12. untuk
      memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Ayat 11= lima jabatan pokok, yang bisa dijabarkan menjadi jabatan lainnya: pemain musik, tim doa, zangkoor.
      Ayat 12 'untuk memperlengkapi orang-orang kudus' = orang yang suci, bukan orang yang pandai, bodoh dan sebagainya.

      Proses kedua: Tuhan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.

      Tadi, lewat baptisan air kita diurapi Roh Kudus, di dalam penggembalaan kita lebih diurapi lagi.
      Sekarang, sebagai imam dan raja, lebih meningkat lagi, yaitu kita menjadi tawanan Roh Kudus, yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Dari hati pikiran, perbuatan dan perkataan menjadi tawanan Roh, bukan tawanan dosa lagi.

      Pembangunan Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Ini adalah lawatan Tuhan yang ditunggu oleh bangsa Israel.

      Kalau menjadi tawanan Roh, apa yang tidak bisa kita lakukan pasti bisa dilakukan oleh kuasa Roh Kudus. Jangan takut! Yang penting kita menerima jabatan dari Tuhan.

      Pengertian tawanan Roh:

      1. Kisah Rasul 20: 22-23
        20:22. Tetapi sekarang sebagai tawanan Rohaku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
        20:23. selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

        Yang pertama: tawanan Roh adalah pelayanan dalam tanda pengorbanan/sengsara, bukan menuntut. Ada pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, keuangan. Kita berkorban semua kecuali firman pengajaran yang benar.

        Kalau menuntut itu bangsa kacauan--nafsu rakus.
        Kita berkorban oleh dorongan firman pengajaran yang benar, bukan manusia atau emosi.
        Apa yang kita korbankan untuk pekerjaan Tuhan tidak akan pernah sia-sia, karena kita akan bertemu dengan Jehovah Jireh. Tuhan menyediakan dari tidak ada menjadi ada seperti dulu dialami Abraham saat hendak mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal.

      2. Kisah Rasul 20: 24
        20:24. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhirdan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

        Yang kedua: tawanan Roh adalah pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali, bahkan selamanya di Yerusalem baru. Tidak akan mundur sedikitpun, dan tidak berhenti.

        Yudas Iskariot berhenti di tengah jalan karena ia terlalu perhitungan. Ada orang yang meminyaki Yesus, ia yang marah. Akhirnya ia sendiri tidak dihitung oleh Tuhan.
        Ia gugur di tengah jalan karena ia diikat oleh keinginan akan uang, sehingga terlalu perhitungan untuk pekerjaan Tuhan.
        Pekerjaan Tuhan dianggap pemborosan oleh Yudas, sehingga ia binasa; tidak dihitung oleh Tuhan.
        Jangan terlalu perhitungan!

        Seorang imam dan raja selalu dihitung oleh Tuhan. Bahkan sehelai rambutpun dihitung oleh Tuhan--menjadi pusat perhatian Tuhan. Tuhan yang bertanggung jawab atas hidup kita.

        Sesudah baptisan air, masuk penggembalaan, kita disucikan dan kita menjadi imam dan raja. Tubuh Kristus itu seratus persen terdiri dari imam dan raja, semuanya berguna. Kalau tidak berguna akan dipotong.

      3. Kisah Rasul 20: 35
        20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

        Yang ketiga: tawanan Roh adalah lebih bahagia memberi dari pada menerima. Ini adalah pakaian putih berkilau-kilauan; pakaian kemuliaan--perbuatan-perbuatan kebajikan, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita tidak telanjang dan tidak dipermalukan.
        Kalau kikir dan serakah, akan telanjang.

        Kita bahagia bersama Tuhan sampai dipermuliakan bersama Dia.

    Inilah yang kedua, ketaatan Daud--, yaitu diangkat menjadi imam dan raja; menjadi tawanan Roh.

    Yang pertama ketaatan Nuh, yaitu masuk baptisan air, hidup benar, dan pegang teguh pengajaran yang benar sampai dimantapkan dalam penggembalaan--hidup benar, tidak mau berbuat dosa, tidak mau bergosip, tidak mau ajaran lain, harus sama persis dengan alkitab. Ini ketegasan, sudah mulai ada urapan Roh Kudus.

  3. Zaman akhir--zaman Allah Roh Kudus--, dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, kurang lebih dua ribu tahun, diwakili oleh pribadi Yesus--ketaatan Yesus di kayu salib.
    Sudah tahun 2022 Yesus belum datang kembali, ini perpanjangan sabar Tuhan, supaya kita bertobat--masuk baptisan, masuk penggembalaan dan seterusnya.

    Filipi 2: 8
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Yesus taat dan setia sampai mati di kayu salib untuk mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita semua. Kalau Yesus tidak taat dan tidak setia untuk mati di kayu salib, berarti tetap ada jarak antara manusia berdosa dengan Tuhan.

    Kita juga harus meneladani Yesus yaitu taat dan setia sampai daging tidak bersuara lagi; sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan--'terserah Engkau Tuhan'. Kita hidup dalam tangan belas kasih Tuhan yang ajaib dan tak terbatas. Ini yang penting hari-hari ini.

    Wahyu 3: 8-10
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku(taat)dan engkau tidak menyangkal nama-Ku(setia).
    3:9. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
    3:10. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    'Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa' = kecil, tidak bisa apa-apa.
    'Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis' = kekuatan yang kecil, tetapi melawan jemaat Iblis yang hebat.
    'akan Kuserahkan kepadamu' = bisa menang, karena tangan Tuhan yang berperang.
    'maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi'= pencobaan-pencobaan yang semakin dahsyat seperti air bah; pencobaan yang semakin meningkat sampai puncaknya yaitu Antikris berkuasa di bumi. Tangan Tuhan yang menutup pintu bahtera, sehingga setetes air pun tidak bisa masuk.

    Kekuatan jemaat Filadelfia kecil--'kekuatanmu tidak seberapa'--, tetapi taat dan setia, sehingga tangan Tuhan yang bekerja. Tuhan tidak mengukur besar atau kecil, kaya atau miskin, pandai atau bodoh tetapi Tuhan ukur taat dan setia.

    Kalau taat dan setia, Dia yang akan bekerja bagi kita. Dia mengulurkan tangan untuk bekerja bagi kita dan kita mengulurkan tangan untuk menyerah kepada Dia.

    Jemaat Filadelfia gambaran dari jemaat bangsa kafir di akhir zaman--kita semuanya. Kekuatan kita kecil tetapi menghadapi masalah besar sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Posisi kita hanya seperti sehelai rambut di tengah gelombang yang dahsyat. Ini posisi kita sehebat apapun kita di dunia.

    Siapa yang bisa menolong kita? Tangan Tuhan. Mari, masuk baptisan air yang benar--selamat, hidup benar, dan hidup damai--, menjadi imam dan raja (tawanan Roh), dan taat-setia sampai garis akhir. Yesus taat-setia mengulurkan tangan-Nya untuk beraktivitas di tengah kita dan kita mengulurkan tangan penyerahan sepenuhnya kepada Tuhan.

    Sekalipun kita hanya sehelai rambut di tengah gelombang, Tuhan akan menolong kita.
    Kisah Rasul 27: 34
    27:34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."

    Saat itu Paulus menghadapi badai gelombang karena orang-orang tidak taat pada firman--tidak cocok dengan logika. Kelihatan baik, tenang, enak, tetapi kemudian dihantam gelombang.

    Sehelai rambut di tengah gelombang tetap dihitung oleh Tuhan, tidak akan pernah hilang asalkan kita taat dan setia. Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan ulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

    Hasilnya:

    • Tangan belas kasih Tuhan membuka pintu-pintu sorga bagi kita.
      Artinya: menyucikan dan mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia baru, yaitu kuat teguh hati.
      Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; taat pada firman pengajaran yang benar.
      Kalau taat setia, pasti kuat dan teguh hati. Kalau sudah kuat teguh hati di tengah pencobaan gelombang dunia, Tuhan akan jadikan semua baik dalam kehidupan kita--kebahagiaan dan sebagainya.

      Sehelai rambut itu tidak diperhatikan, tidak dipedulikan, tidak ada yang melihat, tidak ada gunanya, tetapi kalau taat dan setia akan berada dalam tangan Tuhan, sehingga semuanya baik dan berguna.

      1 Tawarikh 19: 13
      19:13. Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."


    • Tuhan membukakan pintu-pintu di dunia. Sehelai rambut tidak tenggelam. Artinya:

      1. Secara jasmani: Tuhan memelihara dan melindungi kitasecara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
      2. Secara rohani: Tuhan memelihara dan melindungi di tengah gelombang dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar dan suci.

      Kita lemah tak berdaya, tetapi biar kita taat dan setia. Masuk baptisan air, masuk penggembalaan sampai diangkat menjadi tawanan Roh. Imam yang taat dan setia berada di dalam tangan Tuhan. Biar tangan Tuhan yang bekerja membukakan pintu bagi kita. Kita berusaha dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.

      Ada pemeliharaan dan perlindungan Tuhan secara jasmani dan rohani--hidup benar dan suci. Pemeliharaan dan perlindungan Tuhan secara rohani juga berarti Tuhan memberikan kepuasan sorga kepada kita, sehingga kita selalu mengucap syukur pada Tuhan. Tidak perlu lagi kita mencari kepuasan dunia dan dunia tidak boleh masuk dalam rumah Tuhan.

      Sehelai rambut di tengah gelombang tidak tenggelam Artinya tangan belas kasih Tuhan membuka pintu dunia; memelihara, melindungi, menolong secara ajaib untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil, dan ada masa depan berhasil dan indah di hadapan Tuhan.

      Kita kuat dan teguh hati sekalipun kecil tak berdaya, maka semuanya jadi baik--tidak hancur, tidak tenggelam. Ini tanggung jawab Tuhan yang sudah taat sampai mati di bukit Tengkorak. Dia sudah buktikan sebagai Kepala yang bertanggung jawab atas kehidupan kita yang bagaikan sehelai rambut.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Sehelai rambut jadi utuh dan sempurna; tidak ada yang hilang satupun--satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna. Kita bersorak sorai: Haleluya, masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 April 2022 (Selasa Sore)
    ... kulit dan dagingku dan hanya gusiku yang tinggal padaku. Kasihanilah aku kasihanilah aku hai sahabat-sahabatku karena tangan Allah telah menimpa aku. Akibatnya adalah hati merana karena menderita habis-habisan diancam maut kebinasaan. Yang harus dilakukan adalah melihat Yesus sebagai Penebus yang mati dan bangkit. Ayub - Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak tanpa dagingku ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Maret 2013 (Rabu Sore)
    ... Yesus. Atau untuk membawa orang yang sudah selamat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita surga yang layak untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir menghasilkan pertumbuhan secara kualitas sampai sempurna tubuh Kristus yang sempurna . Kehidupan yang dipakai dalam kegerakan yang besar adalah ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 20 Agustus 2013 (Selasa Malam)
    ... masing-masing kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. Tutup pendamaian dengan kerub. Tutupnya dengan percikan darah menunjuk Anak Allah. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus. Dua sayap dari kerub menutupi tutup pendamaian termasuk petinya menunjuk perlindungan dan pemeliharaan. Muka kerub menghadap pada tutup ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 31 Januari 2015 (Sabtu Sore)
    ... memohon kepada-Mu supaya Engkau jangan menyiksa aku. Ia berkata demikian sebab Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Karena sering roh itu menyeret-nyeret dia maka untuk menjaganya ia dirantai dan dibelenggu tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi. Setan dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 November 2012 (Kamis Sore)
    ... membaringkan aku di padang yang berumput hijau Ia membimbing aku ke air yang tenang Kalau bisa tenang dan damai ini berarti mengalami urapan Roh Kudus. Damai sejahtera artinya Tidak ada ketakutan dan kekuatiran sebab kita hanya berharap kepada kemurahan dan kebaikan dari Gembala yang baik. Mazmur Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Desember 2019 (Minggu Pagi)
    ... Mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Sekaligus akan terjadi penghukuman di dunia yaitu lewat tiga kali hukuman oleh Allah Tritunggal. Mengungkapkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... mentahirkan orang Lewi menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. Lewat sabun tukang penatu firman pengajaran yang diulang-ulang oleh seorang gembala untuk menyucikan noda-noda pada pakaian pelayanan dosa-dosa di luar . Lewat api tukang pemurni logam nyala api siksaan sengsara ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 26 Oktober 2017 (Kamis Malam)
    ... Yohanes Setiap orang yang berbuat dosa melanggar juga hukum Allah sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Ini sama dengan melanggar hukum Allah berbuat dosa diperhamba oleh dosa. Contohnya Adam dan Hawa tidak melakukan perintah semua buah pohon dalam taman boleh dimakan buahnya dengan bebas dan melanggar larangan Tuhan memakan buah ...
  • Ibadah Kunjungan di Toraja IV, 18 Februari 2016 (Kamis Pagi)
    ... sampai ke barat demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Arahnya adalah dari timur ke barat kembali ke Samaria Yudea sampai ke Yerusalem. Kalau Israel sudah menerima maka Israel dan Kafir menyatu menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna bergerak menuju Yerusalem Baru Kerajaan Surga yang kekal. Raja-raja - Setelah Elia pergi dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... dalam kekerasan dan kenajisan. Tetapi di dalam rumah Tuhan juga terjadi. ' pertama' tubuhnya daging. ' kedua' jiwanya pikiran daging. ' ketiga' rohnya perasaan daging. Kalau tubuh jiwa dan rohnya daging benar-benar akan tampil sama seperti binatang buas antikris yang akan dibinasakan selama-lamanya. Tuhan tidak rela kalau manusia ciptaanNya termasuk anak Tuhan dan hamba Tuhan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.