RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juli 2015 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah:... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Agustus 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 30-31 26:30.
Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke
Bukit Zaitun. 26:31.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Juni 2012 (Kamis Sore)
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk tentang 7 percikan darah di atas... Ibadah Raya Malang, 09 Mei 2010 (Minggu Pagi)
Matius 25:1,13 25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,... Ibadah Raya Surabaya, 26 November 2017 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Januari 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11 adalah tentang "Hal berdoa".... Ibadah Raya Malang, 07 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8 dan 9, dalam Tabernakel... Ibadah Raya Malang, 06 Januari 2019 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua... Ibadah Kaum Muda Remaja, 22 September 2012 (Sabtu Sore)
Lukas 2:8-20 adalah tentang gembala-gembala. Ini sekarang menunjuk pada sistem penggembalaan.
Lukas 2:15-20 2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan... Ibadah Raya Malang, 03 Juli 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-25 berbicara tentang PERJAMUAN... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 September 2017 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Penataran Imam
dan Calon Imam V
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Juni 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11:29-32 11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 September 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita
Yesus Kristus.
Kita sudah belajar lima tabiat daging yang
harus dirobek... Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan IV, 24 April 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah:... Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 15 Februari 2011 (Selasa Pagi)
Kebenaran hanya ada di dalam firman Tuhan. Di luar firman tidak ada kebenaran. Di luar...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 27 April 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan
ditengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
1: 13-16= penampilan
pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan
mulai dari Ibadah Pendalaman
Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):
-
Wahyu
1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan
sebagai Imam Besar,
dengan tanda berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki dan
dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari emas (sudah diterangkan
mulai dari Ibadah Pendalaman
Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).
-
Wahyu
1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan
sebagai Raja diatas segala Raja,
dengan tanda rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah dan
mata-Nya bagaikan nyala api (sudah diterangkan mulai dariIbadah
Raya Surabaya, 23 Februari 2014).
-
Wahyu
1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan
sebagai Hakim yang adil,
dengan tanda kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau dan suara-Nya
bagai desau air bah (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).
-
Wahyu
1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan
sebagai Mempelai Pria Surga
(mulai diterangkan dari Ibadah
Raya Surabaya, 30 Maret 2014).
Suami
= kepala = Mempelai Pria. Istri = tubuh = mempelai wanita.
Jadi
kepala dengan tubuh tidak bisa dipisahkan lagi untuk selama-lamanya.
Inilah
penampilan Yesus mulai sebagai Imam Besar, Raja, Hakim sampai
Mempelai Pria Surga, supaya tidak terpisah lagi dengan kita
selama-lamanya.
Malam
ini, kita masih mempelajari bagian yang ke-4, yaitu YESUS
TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI MEMPELAI PRIA SURGA Wahyu
1: 16 1:
16. Dan di tangan kanan-Nya Ia
memegang tujuh bintang dan
dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan
wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Ini
menunjuk penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai
Pria Surga, dengan 3 tanda:
-
Tangan
kanan-Nya memegang tujuh bintang (sudah diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret
2014),
-
dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua (sudah diterangkan
mulai dari Ibadah Raya Surabaya,
06 April 2014),
-
wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik (mulai diterangkan dari
Ibadah Paskah Surabaya, 20 April
2014).
Malam
ini, kita masih membahas tanda yang ketiga yaitu wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik Wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik = wajah-Nya menyinarkan
sinar kemuliaan (Shekinah
Glory).
Dimana
kita bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari
terik?
Matius
17: 1-2
17:1.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke
sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka;
wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan
pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Dulu,
Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke gunung bersama Yesus. Di atas
gunung, mereka bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar
bagaikan matahari terik.
Artinya
sekarang: kita bisa memandang wajah Yesus yang
bersinar-sinar bagaikan matahari terik di dalam doa penyembahan.
Kita
harus berhati-hati, sebab ada penyembahan yang benar dan ada
penyembahan yang palsu.
Wahyu 13: 11-13 13:11.
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan
bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara
seperti seekor naga. 13:12 Dan
seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan
matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah
binatang pertama, yang luka parahnya telah
sembuh. 13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata
semua orang.
"seperti
anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga" = nabi
palsu dengan pengajaran-pengajaran palsu.
"binatang
pertama" = Wahyu 13: 1 "seekor binatang
keluar dari dalam laut" = antikris.
Tanda
penyembahan palsu yaitu
- didorong
oleh pengajaran palsu
(nabi palsu).
- mengarah
kepada penyembahan antikris dengan cap 666.
- penyembahan
palsu menghasilkan tanda-tanda jasmani tanpa
keubahan hidup
("yang
luka parahnya telah sembuh").
Kalau mati lalu bangkit, ini
menunjuk pembaharuan.
Yesus sebagai manusia daging yang sudah mati, tetapi begitu bangkit,
Dia berada dalam tubuh kemuliaan/tubuh rohani/tubuh yang sempurna.
Tanpa
keubahan hidup
(tanpa tanda yang rohani) = tetap menjadi manusia darah daging
dengan cap 666 yang akan dibinasakan (tubuh, jiwa dan rohnya
daging). Angka 6 menunjuk angka daging ("manusia
diciptakan pada hari ke-6").
Sekarang,
jangan sampai kita menyembah Tuhan dengan terpaksa, tetapi biarlah
kita menyembah
Tuhan dengan kegemaran/sukacita.
Jika kita menyembah Tuhan dengan terpaksa, nanti akan dipaksa untuk
menyembah antikris. Kesaksian: "sampai
hari ini, banyak orang Kristen/hamba Tuhan yang tidak mengerti,
mereka mempelajari cap 666 dengan tanda jasmani (mikrochip, mobil
dengan plat nomor 666 dan sebagainya). Ada juga hamba-hamba Tuhan
di suatu daerah banyak yang menolak e-KTP sebab ada mikrochipnya.
e-KTP ini merupakan peraturan pemerintah dan harus diikuti. Antikris
itu orang yang ke gereja tetapi tidak berubah hidupnya, mungkin jadi
pendeta dan khotbah bertahun-tahun tetapi tidak berubah (yang jahat
tetap jahat, yang dusta tetap dusta dsb). Inilah maksudnya cap 666.
Oleh sebab itu jangan mempelajari cap 666 dengan tanda yang jasmani,
tetapi kita pelajari dengan tanda yang rohani. Ini juga sebagai bukti
bahwa Alkitab ini benar dan nanti antikris akan menguasai bumi,
tetapi jika kita berubah, kita tidak bisa dijamah oleh antikris."
Tanda
penyembahan yang benar adalah:
- didorong
oleh pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Lukas
9: 28 9:28.
Kira-kira delapan hari sesudah
segala pengajaran
itu,
Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu
naik ke atas gunung untuk berdoa.
Setelah
pengajaran, baru Petrus, Yohanes dan Yakobus diajak naik ke gunung
untuk berdoa.
Seperti
firman mengatakan "Bapa
menghendaki penyembah dalam kebenaran dan Roh"
= firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus/firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan hati kita.
Kita jangan mendengarkan firman yang isinya lawakan-lawakan,
tetapi firman yang seperti pedang yang menusuk hati kita.
Matius
5: 8 5:8
Berbahagialah orang
yang suci hatinya,
karena mereka
akan melihat Allah.
Jika
hati
yang merupakan gudangnya dosa disucikan
dari keinginan jahat (iri hati, dendam, dan amarah) dan keinginan
najis (cabul), maka mata
bisa melihat Tuhan.
Mata
bisa melihat Tuhan
= menyembah Tuhan = memandang
wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik.
- harus
mengarah kepada penyembahan Yesus sebagai Raja dan
Mempelai
Pria Surga
(puncak
penyembahan di bumi).
Wahyu
19: 6-7 19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena
Tuhan,
Allah
kita,
Yang
Mahakuasa,
telah
menjadi raja. 19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
=
Yesus sebagai Raja segala Raja/Mempelai Pria Surga dan kita menjadi
mempelai wanita.
Dalam perjanjian lama (Kitab Kejadian),
Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani yaitu antara Adam dan Hawa.
Dalam Kitab Wahyu, Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani yaitu
antara Krsitus dengan sidang jemaat.
Jadi, penyembahan yang
benar harus mengarah kepada penyembahan Yesus sebagai Raja, Mempelai
Pria Surga dengan kata "Haleluya".
Wahyu
19: 1, 3-4 19:1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan
besar orang banyak di sorga,
katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, 19:3
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!
Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya." 19:4 Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu,
dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Mengapa
menyembah dengan kata "Haleluya"?
Sebab
penyembahan di surga juga memakai kata "Haleluya".
Jadi penyembahan yang benar di bumi harus merupakan pantulan
dari penyembahan di surga. Ibadah pelayanan yang benar/kehidupan
yang benar di bumi ini juga harus merupakan pantulan
dari surga.
Dulu,
Musa naik ke gunung Sinai dan melihat kerajaan surga, lalu Tuhan
perintahkan kepada Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, itulah
tabernakel
(Keluaran
25).
Tabernakel
terdiri dari:
- Halaman:
kebenaran.
- Ruangan
suci: kesucian.
- Ruangan
maha suci: kesempurnaan.
Dari
sinilah kita belajar bagaimana hidup
di dunia sama dengan hidup di surga.
Jadi, kita beribadah melayani dan menyembah Tuhan supaya sama
seperti di surga (merupakan pantulan dari surga), semuanya
kita pelajari dari pengajaran tabernakel dan mempelai
(kabar
mempelai).
- ditandai
dengan keubahan hidup
(ditandai dengan mati dan bangkit).
Mati
dari hidup lama dan bangkit dalam hidup yang baru
= mengalami keubahan hidup atau pembaharuan dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Lewat
penyembahan
(memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik) kita
akan mengalami keubahan hidup. Sinar matahari akan masuk dalam hidup
kita dan yang jelek-jelek akan dikeluarkan. Sedikit demi sedikit
kita akan terus diubahkan sampai kita menjadi sempurna seperti
Tuhan.
Dalam
doa penyembahan yang benar, kita bisa melihat wajah Yesus yang
menyinarkan sinar kemuliaan bagaikan matahari terik, sehingga kita
mengalami pembaharuan mulai dari panca indera (wajah).
Di dalam wajah terdapat pancaindera seperti mata, telinga, hidung,
mulut, dan kulit.
Praktek pembaharuan pancaindera,
antara lain: (Malam ini dibahas tiga indera saja:
telinga, mata dan mulut)
- pembaharuan
telinga.
Yohanes
10: 27-28 10:27
Domba-domba-Ku
mendengarkan
suara-Ku
dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 10:28 dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tangan-Ku.
"Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku"
= "mendengar"
ini menunjuk pada telinga, "suara-Ku"
menunjuk suara Gembala/firman penggembalaan.
Praktek telinga
yang diperbaharui
yaitu
mendengar
firman penggembalaan sampai dengar-dengaran
(mempraktekkan firman dalam kehidupan sehari-hari). Mendengar =
telinga I (telinga kanan), dengar-dengaran = telinga II (telinga
kiri). Mendengar firman penggembalaan dan dengar-dengaran =
menjadi
domba yang digembalakan.
Jika telinga sudah diubahkan, kita tidak sulit menjadi domba yang
digembalakan. Jika telinga masih jasmani dan belum diubahkan (suka
mendengarkan gosip dan lain-lain), ini sulit untuk digembalakan.
Posisi
domba yang tergembala (mendengar
dan dengar-dengaran)
adalah
didalam pelukan tangan Gembala Agung.
Jika kita hidup dalam
pelukan tangan Gembala Agung, hasilnya
adalah
- "Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya"=
ada jaminan kepastian pemeliharaan
Gembala Agung atas kehidupan kita untuk masa sekarang/hidup
sehari-hari, masa depan yang baik dan indah, sampai hidup kekal
selama-lamanya.
Ijazah dan harta belum tentu memberikan
jaminan kepastian pada kehidupan kita.
Tuhan
tidak pernah menipu kita!
Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba (Yohanes
10: 11),
untuk
memberikan jaminan kepastian kepada kita.
- "seorangpun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku"=
tangan
Gembala Agung memberikan kemenangan
atas segala musuh, menyelesaikan masalah kita, sampai masalah yang
mustahil tepat pada waktu-Nya.
Yang
penting adalah posisi kita sebagai domba,
bukan seberapa berat masalah kita.
Salah
satu contoh kehidupan yang mengalami penggembalaan adalah raja
Daud.
Tentang pemeliharan Tuhan, raja Daud berkata "Tuhan
adalah Gembalaku,
takkan
kekurangan aku",
Daud tidak berkata "aku
raja, takkan kekurangan".
Ketika
Daud melawan Goliat, Daud menang. Dulu, saat di penggembalaan, Daud
melawan singa (inilah
kuasa penggembalaan)
dan saat Daud melawan Goliat, ia bukan melawan dengan tangannya
sendiri, tetapi dengan tangan Gembala Agung.
Telinga yang
tadinya tidak mau mendengar firman, mengantuk saat mendengar firman,
mungkin mendengar firman tapi melawan (tidak dengar-dengaran), ini
semuanya harus diubah supaya menjadi mendengar dan dengar-dengaran
kepada firman.
Telinga ini ada dua (mendengar dan
dengar-dengaran). Firman itu 10 hukum. Mendengar firman = 10,
dengar-dengaran = 10. Jika mendengar dan dengar-dengaran = 10 X 10 =
100 (lulus).
Jika mendengar (10), tetapi tidak melakukan (0)
--> 10 X 0 = 0 (tidak lulus). Jika mendengar (10), tetapi
melawan (-1), melawan lagi (-2) --> semakin melawan firman, akan
semakin turun.
Jangan
main-main saat mendengarkan firman!
Sebab ini menentukan nasib kita. Jika kita mendengar dan
dengar-dengaran, nasib kita sudah jelas yaitu berada dalam tangan
Gembala Agung. Saat
kita menghadapi kesulitan di dunia ini, kita harus perbaiki telinga.
Kita mohon kepada Tuhan agar telinga kita disinari supaya bisa
mendengar dan dengar-dengaran.
- pembaharuan
mata.
Yohanes
10: 31-32 10:31
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari
Yesus. 10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan
baik yang berasal dari Bapa-Ku yang
Kuperlihatkan
kepadamu;
pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari
Aku?"
"yang
Kuperlihatkan kepadamu"
= bisa dilihat, ini menujuk pada mata. "Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan
kepadamu"
= Yesus tidak membunuh, tidak merugikan orang, malah membangkitkan
orang mati, menyembuhkan orang sakit. Kalau matanya tidak
diperbaharui, biarpun Yesus menyembuhkan orang sakit dan sebagainya,
Yesus tetap disalahkan dan mereka tidak mau tahu.
Sinar
kemuliaan dari wajah Yesus mengenai mata kita (pandangan daging),
sehingga
mata mengalami pembaharuan yaitu bisa
melihat cahaya injil kemuliaan Kristus
(firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua).
2
Korintus 4: 3-4 4:3
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah
dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat
cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Jika
mata buta, maka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus.
Rasul
Paulus membagi pemberitaan firman Tuhan menjadi dua bagian yaitu
- injil
keselamatan
(Efesus
1: 13)
= firman
penginjilan
= kabar
baik,
yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali
ke dunia, mati di kayu salib, untuk menyelamatkan orang berdosa.
Ini
penting untuk orang-orang yang belum percaya Yesus. Sekarang kita
yang sudah percaya Yesus, harus memantapkan keselamatan.
Tanda
keselamatan adalah
percaya, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sampai
hidup baru yaitu hidup
benar.
Setelah kita selamat dan hidup benar, tetapi masih bisa jatuh dalam
dosa, sebab itu masih perlu pedang yang menyucikan sampai sempurna.
Rasul Paulus menyebut injil keselamatan sebagai
susu/makanan
bayi.
Kalau sudah lama menjadi orang Kristen diberi susu terus,
pertumbuhannya akan abnormal, sebab
itu masih ada yang kedua.
- cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus
(2
Korintus 4: 3-4)
= makanan
keras
= firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
= kabar
mempelai,
yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus yang kedua
kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga, untuk
menyucikan orang yang sudah selamat sampai sempurna, sama mulia
seperti Dia, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jika
mata sudah dibaharui, kita bisa melihat cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus = bisa menerima dan mengerti firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga mata bisa melihat
wujud kesucian sampai kesempurnaan.
Semakin
mengerti Firman, kita akan semakin disucikan.
Dosa-dosa disucikan sedikit demi sedikit sampai tidak ada lagi dosa
dan saat Tuhan Yesus datang kembali kita sudah menjadi sempurna.
Selamat
itu adalah hidup benar,
tetapi
harus
dilanjutkan hidup suci
yaitu mata bisa melihat cahaya injil kemuliaan Kristus. Jika sudah
hidup suci, mata
bisa memandang perkerjaan Tuhan
(ladang Tuhan).
Yohanes 10: 32 10:32
Kata Yesus kepada mereka: "Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku
yang Kuperlihatkan
kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau
melempari Aku?"
"Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku"
= pekerjaan dari Tuhan = ladang Tuhan.
Yohanes
4: 35-36 4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai?
Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah
ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. 4:36
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita.
"pandanglah
ladang-ladang yang sudah menguning"
= pekerjaan Tuhan = ladang Tuhan.
Jika
mata bisa melihat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua = kita disucikan, maka mata kita otomatis bisa melihat
pekerjaan Tuhan/ladang Tuhan. Artinya:
kita
bisa aktif dalam pelayanan.
Bagi
yang belum melayani, harus berdoa supaya mata bisa melihat pedang
firman, disucikan, dan mata bisa melihat ladang Tuhan.
Ada
dua macam pelayanan di ladang Tuhan yaitu
- menabur.
Menabur
merupakan pekerjaan injil keselamatan. Jadi kita
bersaksi/memberitakan tentang injil keselamatan untuk membawa
orang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
Benih
yang ditabur ini akan cepat tumbuh, sehingga dalam sekejap saja
akan banyak jumlahnya dan bertambah (kuantitas).
Jika
ditabur terus, tetapi tidak dituai, maka tidak ada artinya dan
gagal.
- menuai.
Kita
bersaksi/memberitakan cahaya injil kemuliaan Kristus (firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua) yang memilih
orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti
Dia.
Jadi,
tugas kita ada dua yaitu menabur dan menuai. Kalau dilingkungan
rumah tangga kita banyak orang, ini bukanlah kebetulan, tetapi ini
merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita untuk bersaksi.
Amsal
20: 12 20:12.
Telinga
yang mendengar dan mata
yang melihat, kedua-duanya dibuat
oleh TUHAN.
"kedua-duanya
dibuat oleh TUHAN"
= kedua-duanya diciptakan/dijadikan oleh Tuhan. Inilah hamba
Tuhan yang khusus.
Jika
ada dua indera (TELINGA
dan MATA)
yang dibaharui, ini sudah luar biasa.
Dalam Kitab Yesaya,
Tuhan mengeluh "siapa
hamba yang tuli,
buta",
inilah hamba Tuhan yang telinga dan matanya rusak, tidak
dibaharui.
Telinga
dan mata dibaharui=
pelayan khusus.
Artinya:
diciptakan khusus oleh Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita (pelayanan
menabur dan menuai).
Ladang
Tuhan:
- dimulai
dari rumah tangga. Kalau suci pasti bisa melayani dengan baik:
- suami
dan istri yang suci, bisa saling melayani dengan baik.
- anak
yang suci bisa taat kepada orang tua.
- didalam
gereja.
- antar
penggembalaan.
Pelayan
khusus
= kehidupan yang telinga dan matanya sudah dibaharui, ini
akan diperlengkapi oleh Tuhan dengan
kuasa
penciptaan:
- untuk
menciptakan yang tidak ada menjadi ada,
seperti Tuhan menciptakan dari tidak ada langit bumi, menjadi ada
langit bumi beserta isinya.
Kesaksian:
"Saya
sudah sering bersaksi bekali-kali, maafkan kalau dianggap sombong,
tetapi saya harus bersaksi karena ini pengalaman saya. Waktu
saya belum menjadi pengerja,
masih sekolah Lempin-El, saya pernah diijinkan Tuhan tidak makan,
tidak minum, tidak punya uang sepeser pun. Sebagai hamba Tuhan
sepenuh, saya tidak mau meminta-minta, tidak mau berhutang. Jika
diijinkan Tuhan tidak makan 40 hari, ya sudah biar saja, itu
berarti sudah sampai disini pemakaian Tuhan dan sudah selesai.
Tetapi ada orang yang mengirimkan uang beratus-ratus kali dari apa
yang saya harapkan. Inilah luar
biasanya kuasa penciptaan Tuhan dari tidak ada menjadi ada. Setelah
saya menjadi pengerja,
saya selalu diutus khotbah oleh guru dan gembala saya, bahkan
sampai ke luar pulau, tetapi tidak boleh mengambil kolekte dan
tidak pernah diberi ongkos. Akhirnya Tuhan yang tolong
saya dari tidak ada menjadi ada."
Kuasa
penciptaan dari tidak ada ikan menjadi ada ikan (ikan bisa
dimakan), ini
untuk pemeliharaan
kehidupan kita
(untuk masalah ekonomi).
Bagi hamba Tuhan, kuasa penciptaan dari tidak ada jiwa-jiwa menjadi
banyak jiwa-jiwa.
- untuk
menciptakan dari tidak ada anggur menjadi ada anggur yang manis.
Ini
menyangkut nikah.
Nikah manusia secara umum hanya seperti istilah bulan madu
(sebulan saja manisnya), setelah itu menjadi tawar dan pahit.
Inilah keadaan nikah yang perlu ditolong.
Yohanes
2: 1-3 2:1.
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ; 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga
ke perkawinan itu. 2:3 Ketika
mereka kekurangan anggur,
ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka
kehabisan anggur."
Kenyataan
nikah manusia di dunia adalah
nikah yang kehabisan air anggur (padahal pesta nikah belum selesai,
tapi anggurnya sudah habis) = nikah yang tawar, bahkan menjadi
pahit getir, sehingga terjadi kekerasan dalam rumah tangga,
perselingkuhan, sampai perceraian.
Bercerai
adalah
kepala (suami) dengan tubuh (istri) terpisah, sehingga nikahnya
mati dan ada korbannya (suami, istri dan anak-anak).
Kalau
sudah bercerai (nikahnya mati), lalu menikah lagi dengan yang lain,
itu
menjadi berzinah
(busuk, berulat dan binasa).
Korban perang dunia I dan II
masih bisa dihitung, tapi korban nikah yang tawar, pahit getir dan
hancur tidak ada yang bisa menghitung.
Jika
nikah sudah goyah, tawar, dan mengarah ke pahit (tidak ada
kebahagiaan), kita harus perbaiki telinga dan mata,
sehingga telinga kita dengar-dengaran pada firman penggembalaan dan
mata melihat firman yang tajam (kembali pada penyucian dan
pelayanan).
Jika kita melayani untuk menjadi suci dan
bertobat, ini
salah.
Yang benar adalah mata memandang pedang dulu (penyucian), baru mata
bisa memandang ladang Tuhan, ini
jangan dibalik!
Biarlah
kita dipakai khusus oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus,
supaya nikah-nikah yang tawar, pahit, najis, dan menuju ke babel
bisa ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan, sampai mencapai pesta
nikah Anak Domba Allah.
Kita menikah tidak hanya sampai di
bumi saja, tetapi kita menikah sampai nanti Tuhan Yesus datang ke
dua kali.
Pintu
masuk kita ke dunia
(Kitab
Kejadian)
adalah nikah yang jasmani. Seperti Adam dan Hawa menikah, sehingga
lahirlah manusia-manusia. Ayah dan ibu kita menikah, sehingga
lahirlah kita di dunia. Tidak selamanya kita berada dalam dunia
ini, sebab dunia ini akan kiamat dan kita harus keluar. Pintu
keluar kita dari dunia
adalah lewat pesta nikah Anak Domba = nikah yang rohani antara
Kristus dengan sidang jemaat.
Kita
harus menjaga pintu masuk sampai pintu keluar
= kita harus menjaga kesucian dan kesatuan nikah, mulai dari
permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah (sampai
perjamuan kawin Anak Domba).
- pembaharuan
mulut.
Yohanes
10: 35-36 10:35
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut
allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--, 10:36 masihkah
kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah
diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena
Aku telah berkata:
Aku Anak Allah?
"Karena
Aku telah berkata"
= ini menunjuk pada mulut.
Jika telinga
tidak mau diperbarui, maka mata
tidak akan dibaharui dan mulut
juga tidak dibaharui, sehingga terkena penyakit tuli
bisu
(penyakit ayan secara rohani).
Markus
9: 21-22, 25 9:21
Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah
berapa lama ia mengalami ini?"
Jawabnya: "Sejak
masa kecilnya. 9:22
Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air
untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu,
tolonglah kami dan kasihanilah kami." 9:25 Ketika Yesus
melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat
itu dengan keras, kata-Nya: "Hai
kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu
dan tuli,
Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan
memasukinya lagi!"
"Sudah
berapa lama ia mengalami ini?"
= sudah berapa lama mengalami sakit ayan dan tubuhnya kejang-kejang.
Dalam terjemahan lama penyakit ayan = "gila
babi".
Babi = najis.
'Sejak
masa kecilnya'=
penyakit ayan/gila babi/tuli bisu ini menyerang sejak kecil (anak
kecil, remaja muda) sampai menyerang orang tua, bahkan menyerang
orang sehat ataupun orang cacat. Oleh sebab itu perhatikan anak-anak
kecil dan bawa ke Sekolah Minggu, perhatikan remaja muda supaya
sungguh-sungguh dalam beribadah. Masa pacaran merupakan masa-masa
untuk diisi dengan firman (masa aktif dalam ibadah
pelayanan).
Markus
9: 18 9:18
Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh
itu membantingkannya ke tanah;
lalu mulutnya
berbusa,
giginya
bekertakan
dan tubuhnya
menjadi kejang.
Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh
itu, tetapi mereka tidak dapat."
Ciri-ciri
penyakit gila babi
(ayan/tuli bisu) adalah
- "mulutnya
berbusa"
= perkataan-perkataan yang kotor, jahat, najis, dan berdusta.
Kalau kehidupan Kristen mulai berdusta, maka yang kotor dan
najis akan masuk disitu. Dusta
merupakan pintu masuk
semua yang kotor dan najis, sebab itu pertahankan supaya tidak
berdusta.
Jika sudah tidak berdusta, itu seperti menutup
pintu terhadap yang jahat dan najis.
Dalam Yakobus
3
"jika
tidak salah dalam perkataan,
seluruh
tubuh juga tidak salah".
Jika perkataannya najis, maka seluruh tubuh najis (perbuatannya
najis seperti babi) = melakukan
puncaknya dosa:
- dosa
makan minum:
merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan:
dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks,
lesbian, seks terhadap diri sendiri), sampai nikah yang salah.
Ini
berkecimpung dalam dosa terus, seperti babi yang sudah dimandikan,
masuk dalam kubangan lagi.
- "dibanting
ke tanah"
= jika dibanting akan terasa sakit. Ini berarti mengalami
penderitaan secara lahir (penderitaan jasmani).
- "giginya
bekertakan"
= mengalami penderitaan secara batin (penderitaan rohani).
- "tubuhnya
menjadi kejang"
= keras hati (kejang = tubuhnya kaku). Keras
hati:
sudah tidak bisa dinasehati lagi.
Contohnya:
seperti Firaun yang keras hati melarang Israel keluar dari Mesir,
akhirnya tinggal menunggu hukuman Tuhan sampai habis.
Filipi
2: 8-11 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat
sampai mati,
bahkan
sampai mati di kayu salib. 2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10
supaya dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
dan yang
ada di atas bumi
dan yang
ada di bawah bumi, 2:11
dan segala
lidah mengaku:
"Yesus
Kristus adalah Tuhan,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
"segala
yang ada di langit"
= setan dengan roh jahat dan najis = naga merah dilangit (Wahyu
12). "yang
ada di atas bumi"
= nabi palsu = binatang buas didarat (Wahyu
13). "yang
ada di bawah bumi"
=
antikris = binatang buas dari laut (Wahyu
13: 1).
Untuk
membaharui mulut kita, Yesus harus taat sampai mati di kayu salib,
sehingga Dia mendapatkan nama segala nama untuk mengalahkan setan
tritunggal yang mengikat mulut kita. Mulut
ini sebagai penentu atas semuanya.
Ikatan setan tritunggal membuat mulut berdusta, saling
memfitnah, saling mencaci dan lain-lain.
Jika mulut kita
terlepas dari setan tritunggal, maka mulut
kita hanya digunakan untuk
mengaku
dosa,
bersaksi
dan
menyembah
Tuhan
("menyeru
nama Yesus").
Markus
7: 37 7:37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia
menjadikan segala-galanya baik,
yang
tuli
dijadikan-Nya mendengar,
yang
bisu
dijadikan-Nya berkata-kata."
Jika
TELINGA
dan MULUT
baik,
maka
Tuhan menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya
= Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada
waktu-Nya. Yakobus
3: 2 3:2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa
tidak bersalah dalam perkataannya,
ia
adalah orang sempurna,
yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Banyak
kesalahan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki, tapi yang paling
banyak salah adalah lidah. Contohnya:
terkadang saat kita tidurpun, lidah ini masih bisa salah (kita
bermimpi maki-maki orang).
Kalau mulut dibaharui, satu waktu
jika Tuhan datang, mulut
kita diubahkan menjadi tidak salah dalam perkataan,
kita menjadi sempurna= mempelai wanita yang siap untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali diawan-awan permai dan hanya terdengar
sorak-sorai "Haleluya".
Sementara yang ketinggalan dibawah (yang panca inderanya
rusak) akan mengerang berteriak kesakitan dan menghujat Tuhan,
tetapi kita yang diatas menyeru suara "Haleluya".
Jaga
telinga, mata dan mulut kita, sebab ini menentukan nasib
kehidupan kita.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|