Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Kita dalam persiapan untuk meninggalkan tahun 2017 dan menuju tahun baru 2018. Tuhan memberikan bekal kepada kita sekalian lewat pemberitaan firman Allah dalam kitab Wahyu 6: 12-17 (di GPT Kristus Kasih Malang, Medan, dan Jakarta), dan Wahyu 7: 1-8 (GPT Kristus Kasih Surabaya); digabungkan keduanya. Ini merupakan bekal kita untuk menghadapi tahun baru yang akan datang.

Ada tiga hal yang harus diperhatikanuntuk menghadapi tahun mendatang, bahkan kedatangan Yesus:

  1. Wahyu 6: 12-17
    6:12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyatdan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
    6:13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
    6:14. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
    6:15. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
    6:16. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
    6:17. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

    Yang pertama harus diperhatikan: kita menghadapi gempa bumi yang dahsyatsecara jasmani--sekarang sudah bergiliran terjadi gempa bumi; setiap melihat berita ada gempa bumi di mana-mana--, terlebih lagi gempa bumi secara rohani yaitu dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan yang semu, kesusahan, kesulitan, kejahatan, kenajisan dan lain-lain yang mengakibatkan:

    • Ayat 12-13= kegelapandi dunia--matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, dan bintang gugur--= KRISIS PENGHARAPAN.
      Matahari gambaran dari Allah Bapa; bulan: Anak Allah, bintang: Allah Roh Kudus.
      Kalau matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, dan bintang gugur, berarti kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan terpisah dari Allah Tritunggal--semakin jauh dari Tuhan--, dan dekat dengan dunia--dekat dengan setan tritunggal. Kalau terpisah dari Allah Tritunggal, berarti dekat dengan dunia yang dikuasai setan tritunggal.

      Akibatnya: hidup dalam kegelapan dosa sampai puncaknya dosa, yaitu kejahatan (penipuan dan sebagainya), kepahitan (iri, dendam), dan kenajisan (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
      Dosa makan minum= merokok, mabuk, narkoba.

      "Semakin dirazia, semakin terbuka, sudah banyak terjadi di mana-mana."

      Dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan), sampai nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan).

      Kalau hidup dalam kegelapan, tidak akan ada harapan untuk menjadi terang dunia/gereja sempurna/mempelai wanita sorga--gereja yang sempurna memiliki matahari, bulan, dan bintang; terang dunia.
      Wahyu 12: 1
      12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorangperempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinyadan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

      Pengharapan tertinggi ikut Tuhanadalah menjadi terang dunia, mulai dari menjadi terang di rumah tangga--termasuk tetangga--, gereja Tuhan, di depan semua orang, sampai terang dunia--sempurna seperti Yesus; menjadi mempelai wanita sorga. Tetapi kalau matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, dan bintang gugur, tidak akan bisa jadi terang, tetapi hanya hidup dalam kegelapan.

      Di rumah tangga tidak bisa jadi terang, jauh dari Allah Tritunggal karena dihantam oleh gempa. Ada kesibukan tetapi jangan sampai jauh dari Tuhan!

      Kalau tidak jadi sama dengan Yesus, berarti jadi sama dengan perempuan Babel.
      Wahyu 17: 4-5
      17:4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
      17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "
      Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

      Perempuan Babel= pelacur besar; mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya dalam kegelapan yang paling gelap---neraka. Betapa sia-sianya hidup--mengumpulkan harta dan sebagainya--kalau nanti masuk dalam kegelapan paling gelap di neraka selamanya.

    • Wahyu 6: 14
      6:14. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

      Yang kedua: terjadi kegocanganbesar di dunia= KRISIS IMAN.

      Kegoncangan di segala bidang akan terjadi di dunia ini yaitu pencobaan di segala bidang bahkan yang mustahil: ekonomi, keuangan, kesehatan, rumah tangga, bahkan organisasi gereja, sehingga membuat gereja Tuhan, hamba Tuhan, pelayan Tuhan bergeser dari iman kepada Yesus/firman pengajaran yang benar. Tidak tahan dalam ekonomi atau rumah tangga, lalu bergeser dari iman, tidak berpegang teguh lagi dalam firman pengajaran yang benar (bergeser dari alkitab), dan mencari jalan sendiri di luar firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan bergeser dari iman; gugur dari iman--krisis iman.

      Satu contoh: keinginan menjadi kaya sehingga memburu uang. Bukan tidak boleh kaya, tetapi keinginannya yang tidak boleh.
      1 Timotius 6: 9-10
      6:9. Tetapi mereka yang ingin kayaterjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
      6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
      memburu uanglahbeberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

      'menyimpang dari iman' = bergeser dari iman.

      Keinginan akan uang= memburu uang= mencari uang dengan cara tidak halal; tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Misalnya dengan korupsi atau menipu orang dan sebagainya. Inilah di luar firman.
      Juga mungkin mencari jodoh di luar firman (tidak sesuai firman), mencari pekerjaan dengan cara tidak halal, bahkan hamba Tuhan mencari jiwa-jiwa dengan cara tidak halal (tidak sesuai dengan firman pengajaran)--dengan asumsi: banyak jiwa, banyak uang. Ini yang terjadi karena goncang.

      Akibatnya: berdukacita. Mungkin semuanya dapat, tetapi tidak ada sukacita. Di luar iman tidak ada sukacitatetapi tersiksa dan tenggelam--merosot, hidupnya semakin terpuruk sampai menemukan jalan buntu.

      Memang setan begitu. Dia memberi jalan di luar firman, kelihatannyabisa, seperti jalan keluar (dengan korupsi semua bisa teratasi), tetapi satu waktu akan menjadi jalan buntu sampai binasa selamanya.

      Inilah kegoncangan yang terjadi. Tadi kegelapan, sekarang kegoncangan, ini sama-sama menuju kebinasaan. Ini hebatnya setan tritunggal menggunakan gempa bumi; pengaruh dunia. Ini benar-benar menghantam terutama kehidupan Kristen.
      Mari yang berdagang, yang baik, jangan sampai menghalalkan segala cara. Cari jodoh, pekerjaan, semua yang baik. Sampai masalah rohani--mencari jiwa-jiwa--, jangan menghalalkan segala cara--yang di luar Tuhan--, karena semua berakhir dengan jalan buntu dan kebinasaan. Tuhan tolong kita semua.

    • Wahyu 6: 15-17
      6:15. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyike dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
      6:16. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan
      sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
      6:17. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

      Yang ketiga: gempa bumi mengakibatkan ketakutan/kekuatiranyang melanda semua lapisan masyarakat--semua tingkat sosial; raja-raja, orang kaya, budak-budak--, semua umur--anak-anak, remaja muda, dewasa, orang tua--, semua bangsa dan suku bangsa--negara maju, negara berkembang, negara miskin.
      Ketakutan dan kekuatiran ini bermacam-macam; ada yang takut teroris, penyakit dan sebagainya.

      Lukas 21: 25-26
      21:25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takutdan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
      21:26.
      Orang akan mati ketakutan karena kecemasanberhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

      Inilah ketakutan atau kekuatiran dalam menghadapi keadaan dunia akhir zaman, bahkan menghadapi kedatangan Yesus yang kedua kali.

      Ketakutan/kekuatiran merupakan pembunuh utama manusia di akhir zaman secara jasmani--kalau takut, hormon bekerja tidak baik sehingga menimbulkan penyakit yang mematikan--dan secara rohani--kering rohani, mati rohani; orang takut tidak bisa berdoa, dan menuju pada kebinasaan.

      Ketakutan/kekuatiran adalah KRISIS KASIH.
      1 Yohanes 4: 18
      4:18. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

      Kalau ada ketakutan berarti tidak punya kasih (krisis kasih).
      Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang mengalami krisis kasih menjadi takut/kuatir di dalam dunia sehingga tidak takut pada Tuhan. Baru diancam untuk di-PHK, sudah takut dan berani pada Tuhan (melawan Tuhan). Hari-hari ini terjadi krisis kasih.

      Melawan Tuhan= tidak mengasihi Tuhan, tetapi dunia--tidak taat dengar-dengaran--sehingga kerohaniannya kering dan mati, dan jasmaninya juga akan kering.

      Kaum muda, hati-hati, kalau tidak taat pada firman lewat orang tua (melawan orang tua), itu sudah melawan Tuhan, dan rohaninya akan kering dan mati, bahkan jasmaninya juga kering. Tuhan tolong kita semua.

      1 Yohanes 2: 17
      2:17. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

      'orang yang melakukan kehendak Allah' = taat.

      Kalau tidak taat--tidak punya kasih; takut-kuatir--, akibatnya: lenyap bersama dengan dunia; binasa bersama dunia; mengalami kiamat, ketinggalan saat Yesus datang kembali--takut melihat Yesus yang datang kembali bahkan binasa selamanya di neraka. Sementara yang taat dengar-dengaran, saat Yesus datang kembali bisa berjumpa dengan Dia muka dengan muka; tidak ada ketakutan lagi karena dia mengasihi. Taat sama dengan mengasihi.

      Jangan sampai pengaruh dunia menyeret kita jauh dari pribadi Tuhan--Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus--, itulah krisis pengharapan (benar-benar gelap hidupnya). Jangan sampai gempa mengguncang kita, sampai bergeser dari iman--mulai tidak percaya, dan mencari jalan sendiri.

      Gempa di dunia jangan sampai membuat kita takut dan kuatir sampai melawan Tuhan; tidak takut kepada Tuhan, tidak taat kepada Tuhan. Tetap taatapapun yang kita hadapi, sampai kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali--tidak takut memandang Dia muka dengan muka.

    Inilah yang kita hadapi: krisis iman--kegelapan--, pengharapan--kegoncangan--, dan kasih--ketakutan. Gereja Tuhan benar-benar kosong.

    Jalan keluar menghadapi kegelapan, kegoncangan dan ketakutan: hamba Tuhan, pelayan Tuhan, gereja Tuhan harusberada di ruangan suci. Itu saja.
    Imamat 21: 12 (judulnya 'kudusnya para imam')
    21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    'tempat kudus' = ruangan suci.
    'ia' = imam-imam.
    Ruangan suci sekarang menunjuk pada kandang penggembalaan. Terdapat tiga macam alat dalam ruangan suci; sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-Nya. Ini sama dengan bintang tetap bercahaya, tidak gugur; kita punya pengharapan sampai menjadi terang dunia.

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus. Ini sama dengan bulan bercahaya--ada penebusan. Saat makan dan minum perjamuan suci, kita bisa berhenti berbuat dosa (lepas dari dosa). Kita punya iman, itulah rem untuk tidak berbuat dosa.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Ini sama dengan terang matahari--kita memiliki kasih; matahari tetap bersinar.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah setan tritunggal--sumber kegoncangan, kegelapan, dan ketakutan. Kita tetap hidup dalam terang; kita disucikan dan diurapi Roh Kudus--tadi seorang imam di dalam ruangan suci selalu diurapi Roh Kudus.

    Suci dan dalam urapan Roh Kudus, itulah hidup dalam terang; tidak gelap, goncang dan takut lagi.

    Mari, di tahun 2018 kita akan menghadapi semua ini, kita sungguh-sungguh masuk di dalam kandang penggembalaan supaya kita hidup dalam kesucian dan diurapi Roh Kudus.

    Bagaimanabisa masuk kandang penggembalaan? Domba-domba bisa masuk kandang penggembalaan karena dituntun oleh gembala. Sekarang kita dituntun oleh firman penggembalaan; tongkat gembala.

    Yehezkiel 20: 37
    20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Kudan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

    Untuk bisa masuk kandang, kita butuh tongkat gembala; itulah firman penggembalaan yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia, berkesinambungan, teratur dan diulang-ulang. Ini yang sanggup membawa kita masuk dalam ruangan suci--ketekunan dalam tiga macam ibadah.

    Keberhasilan pemberitaan firmanadalah sampai bisa masuk kandang penggembalaan. Masukkan dirinya sendiri--gembala--di kandang, baru memasukkan domba-domba. Kalau dirinya sendiri tidak masuk kandang, bagaimana domba-domba bisa masuk kandang?

    Kita tekun--setia--, suci, diurapi, maka kita akan dihitung oleh Tuhan. Di luar kandang, tidak dihitung.
    Matius 10: 30
    10:30. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

    Kalau ada di kandang, SEHELAI RAMBUTPUN DIHITUNG.
    Tekun--setia--, kesucian dan urapan ini penting!
    Sehelai rambut menunjuk pada kehidupan yang tidak berdaya, tetapi kalau ada di kandang, akan dihitung oleh Tuhan.

    Jika dihitung oleh Tuhan,hasilnya:

    • Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup melindungi dan memeliharakita di tengah kesulitan besar di dunia ini, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun sekalipun kita lemah tak berdaya.

      Menghadapi dunia hari-hari ini--kegelapan, kegoncangan yang dahsyat--, masuk dalam kandang! Sungguh-sungguh ada jaminan dan dihitung oleh Tuhan.

    • Kita memiliki pengharapan untuk menjadi terang dunia--dalam kandang ada terang matahari, bulan dan bintang--, mulai dari nikah rumah tangga. Suami, isteri, anak jadi pelita, maka kegelapan, kegoncangan, dan ketakutan tidak bisa masuk.

      Kemudian menjadi terang di depan semua orang--penggembalaan, pekerjaan dan lain-lain--sampai menjadi terang dunia (mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai).

    • Kita dimiliki oleh Tuhan. Dihitung artinya dimiliki oleh Tuhan; tidak bisa diganggu gugat.

    MengapaTuhan izinkan terjadi kegelapan, kegoncangan, dan ketakutan? Supaya tergembala. Di situ benar-benar ada tangan anugerah Tuhan.

  2. Wahyu 7: 1
    7:1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiupdi darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

    Yang kedua harus diperhatikan: angin tidak bertiup lagi. Ini adalah KRISIS TAHBISAN/IBADAH PELAYANAN.
    Tadi gempa--krisis iman, pengharapan, dan kasih--, sekarang angin tidak bertiup lagi--krisis tahbisan/ibadah pelayanan.

    Yohanes 3: 5-8
    3:5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
    3:6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
    3:7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
    3:8.
    Angin bertiupke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

    Kalau hanya dilahirkan oleh ibu kita, kita adalah manusia daging yang cocok untuk hidup di dunia, tetapi tidak di sorga--tidak bisa mewarisi kerajaan sorga. Di dunia sukses, berhasil, kaya, tetapi tidak masuk sorga. Apa gunanya semuanya itu?

    Oleh sebab itu kita harus mengalami kelahiran baru dari air dan Roh--dilahirkan kembali oleh Tuhan lewat baptisan air dan Roh Kudus.

    Prosesnya:

    • Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
    • Bertobat; berhenti berbuat dosa dan mati terhadap dosa.
    • Masuk baptisan air.

    Jadi jangan sombong, kalau tidak dilahirkan kembali tidak ada gunanya.
    Baptisan air yang benaradalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit/keluar dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--mengalami baptisan Roh Kudus--; hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran. Ini yang mewarisi sorga dan disebut angin.

    Jadi angin adalah


    • Kehidupan yang lahir baru dari baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
    • Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang diurapi Roh Kudus, yang mendapat kemurahan dan kepercayaan Tuhan untuk:

      1. Dipakai dalam ibadah pelayanan sesuai dengan karunia dan jabatan yang Tuhan percayakan.
      2. Dipakai membawa keharuman, kesegaran, dan kehidupan kekal bagi dunia yang sudah busuk--jadi harum--, kering--jadi segar--, dan binasa--jadi hidup kekal.

    Tetapi celaka, ini yang kita hadapi yaituangin tidak bertiup.
    Artinya: hamba Tuhan, pelayan Tuhan tidak setialagi dalam ibadah pelayanan. Ini yang kita hadapi; krisis tahbisan. Tadinya bertiup bagus--dipakai--, tahu-tahu berhenti. Termasuk kami gembala-gembala. Kalau dilanjutkan, akan meninggalkan ibadah pelayanan/jabatan pelayanan sampai tidak mau beribadah melayani Tuhan, dan satu waktu tidak bisa beribadah melayani Tuhan--sama seperti setan. Itulah hamba Tuhan yang malas dan jahat.

    "Tahun depan semoga awal-awal tahun sudah ada penataran. Yang belum melayani Tuhan, mari ikut. Yang di luar negeri, apapun pelayanannya--tim doa, menyebarkan firman--, jadi angin yang bertiup semuanya. Jangan diam!"

    Matius 25: 26, 30
    25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Banyak hamba Tuhan yang tidak setia--malas--, pasti jahat. Tidak mungkin tidak!
    Contoh: Yudas Iskariot meninggalkan ibadah pelayanan, secara jasmani semua jadi sia-sia dan tidak berguna.

    • Secara jasmani: Yudas tinggalkan jabatan pelayanan karena uang--mencuri; memburu uang--, akhirnya hanya beli tanah kuburan, tidak ada gunanya. Dia kehilangan segalanya. Ingat! Mungkin dapat ini itu kalau tinggalkan ibadah pelayanan, tetapi akhirnya hanya seperti beli tanah kuburan. Yudas kehilangan segalanya.

    • Secara rohani: perutnya pecah, artinya: hidup dalam kebusukan, tidak puas, sampai binasa selamanya.

    Angin tidak bertiup ini bahaya! Yang sudah melayani dan yang belum melayani, Tuhan tolong semuanya. Di tahun mendatang, jangan sampai masuk angin tidak bertiup.

    Jalan keluar: harus tekun tergembalasehingga hidup dalam kesucian dan urapan. Ini daya tahan kita, sehingga bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia-baik, setia-berkobar-kobar(tidak bisa dihalangi oleh apapun), dan setia-taat dengar-dengaran.

    Kalau hidup suci dan dalam urapan Roh Kudus pasti kita terdorong untuk menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia-baik, setia-berkobar, dan setia-taat dengar-dengaran.

    Hasilnya: ada pembelaan dan kemenangan dari Tuhan.
    1 Samuel 14: 6-15, 20
    14:6. Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."
    14:7. Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat."
    14:8. Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka.
    14:9. Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,
    14:10. tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita.
    Itulah tandanya bagi kita."
    14:11. Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi."
    14:12. Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: "Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."
    14:13. Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.
    14:14.
    Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.
    14:15. Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.
    14:20. Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar.

    Ayat 10 = ada tanda dari Tuhan. Ayat 20= biarpun hanya dua orang (Yonatan dan pembawa senjata) menghadapi orang banyak (laskar orang Filistin), tetapi ada kemenangan. Setelah Yonatan membunuh dua puluh orang, mereka gentar dan saling menikam sendiri.

    Yonatan gambaran dari hamba Tuhan yang setia dan taat. Dia mendapat tanda dari Tuhan dan dia ikuti. Akhirnya Yonatan mendapatkan kemenangan dari Tuhan.

    Tetapi Yonatan ada kekurangan. Inilah pembelaan Tuhan. Waktu itu Saul berkata: Terkutuk orang yang makan sesuatu sebelum kita menang.Yonatan tidak mendengarnya dan ujung tongkatnya ada madu, dia makan. Lalu buang undi dan ketahuan kalau Yohatan yang bersalah. Yonatan mau dibunuh, tetapi Tuhan bela--SEHELAI RAMBUTPUN TIDAK BOLEH JATUH.

    Sudah setia dan taat, kalaupun ada kesalahan, masih ada pembelaan dari Tuhan.
    1 Samuel 14: 24, 27, 41-45
    14:24. Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: "Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorangpun dari rakyat yang memakan sesuatu.
    14:27.
    Tetapi Yonatan tidak mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi.
    14:41. Lalu berkatalah Saul: "Ya, TUHAN, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya TUHAN, Allah Israel, tunjukkanlah kiranya
    Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
    14:42. Kata Saul: "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.
    14:43. Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah
    merasaisedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
    14:45. Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup,
    sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi!Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.

    'Merasai'  = perasaan.
    Inilah pembelaan Tuhan. Hamba Tuhan yang setia dan taat diberi kemenangan oleh Tuhan, dan dibela oleh Tuhan.
    Yonatan jatuh dalam dosa kecil--hanya perasaan--, mungkin belum diperbuat.
    Kalau kita hamba Tuhan yang setia dan taat diberi kemenangan--dipakai oleh Tuhan, hati-hati dengan dosa kecil yaitu dosa dalam perasaanyang membuat kita menjadi sehelai rambut yang tidak berharga di hadapan Tuhan. Semakin dipakai, kalau ada dosa perasaan (tidak ada yang tahu) kita sudah jadi sehelai rambut yang tidak berharga di hadapan Tuhan. Kita harus berhati-hati. Kita semua dipakai Tuhan, hati-hati dengan dosa perasaan, bukan dosa besar lagi.

    Dosa kecilpun bisa disucikan oleh Urim Tumim(pedang firman). Sekalipun tidak berzinah, kalau ada dosa di dalam perasaan, itu sudah busuk di hadapan Tuhan.
    Perhatikan gembala, guru sekolah minggu, zangkoor, grup koor, kita yang dipakai Tuhan, kalau ada dosa kecil (dosa perasaan), kita bagaikan sehelai rambut yang tidak berharga bahkan busuk di hadapan Tuhan.

    Tetapi bersyukur ada pekerjaan firman--Urim Tumim--yang menusuk perasaan kita--ginjal kita--, sehingga kita bisa mengaku dosa, kita masih diampuni oleh Tuhan, dan diberi kehidupan oleh Tuhan supaya dipakai lagi menjadi angin(diberikan keharuman oleh Tuhan).

    Ini haknya Tuhan untuk membela orang yang setia dan taat. Sekalipun sudah jatuh, kalau bisa mengaku lewat ketajaman pedang firman, kita masih diberi kehidupan, keharuman, dan kepuasan dan kebahagiaan.

    "Karena itu firman tidak boleh disampaikan oleh sembarangan orang. Kalau ada dosa perasaan, dia sudah menyebarkan kebusukan dalam jemaat."

    Matius 25: 21
    25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Kalau setia dan taat, ada pembelaan, dan kita mengalami kepuasan sorga--kebahagiaan sorga, ada hidup kekal, keharuman. Kalau sudah harum, hidup, puas dan bahagia, kita akan diutus oleh Tuhan--angin bertiup--, kita lebih lagi dipakai Tuhanuntuk membawa keharuman dan kehidupan kekal ke manapun kita diutus, sampai kita masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai dan Yerusalem baru.

    Kita berdoa, jangan sampai ada celah sedikitpun sampai pada perasaan. Jangan ada perasaan jahat, najis dan lain-lain! Itu hamba Tuhan yang tidak berguna. Tetapi Tuhan mau tolong sekalipun sudah busuk, asalkan kita mengaku karena tusukan pedang firman. Kita bisa ditiup/dipakai lagi sampai di awan-awan yang permai.

    Inilah yang kita hadapi. Pertama: gempa, mari tergembala. Kedua, angin tak bertiup lagi. Banyak hamba Tuhan yang busuk, sampai tidak ada kehidupan (tidak harum dan segar, tetapi susah payah, tidak bahagia). Mari bertiup terus. Sekalipun ada kejatuhan, masih ada pertolongan, pembelaan, dan pemakaian Tuhan.

  3. Wahyu 7: 2-8
    7:2. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
    7:3. katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
    7:4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu:
    seratus empat puluh empat ribuyang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
    7:5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
    7:6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
    7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
    7:8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

    Yang ketiga harus diperhatikan: meterai Allah kepada gereja Tuhan; mempelai wanita Tuhan.

    Jangan takut, ada goncangan, gempa, angin tak bertiup, kebusukan, tetapi di saat itu Tuhan memberikan meterai-Nya pada milik-Nya.
    Meterai= penebusan.

    Wahyu 14: 1, 3
    14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orangdan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
    14:3. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang
    telah ditebus dari bumi itu.

    Dimeteraikan= ditebus oleh darah Yesus= MENGALAMI PERCIKAN DARAH.

    Jadi, justru dalam keadaan kegoncangan, kegelapan, dan ketakutan, Tuhan sedang memeteraikan kita; menebus kita menjadi milik-Nya; memercikkan darah kepada kita. Jangan takut!
    Kita harus mengalami percikan darah/sengsara.

    Praktiknya:

    • Sengsara daging untuk terlepas dari dosa.
      Kejadian 15: 13
      15:13. Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.

      Dua belas suku Israel diperbudak di Mesir selama 400 tahun= 144.000 hari (400 x 360 hari).
      Tadi, yang ditebus/dimeterai adalah 144.000 orang.
      Jadi, setiap hari satu orang ditebus/dilepaskan; setiap hari kita harus terlepas dari dosa, bukan menambah dosa. Inilah orang yang dimeterai/dipercik darah.

      TAHUN 2018 KITA TERLEPAS DARI DOSA--mulai sekarang--, bahkan ditinggikan lagi, setiap langkah hidup--setiap denyut jantung--harus terlepas dari dosa. Masuk tahun baru, lepas, jangan pertahankan dosa, kalau mau dimeteraikan oleh Allah.

      Kalau bertahan dalam dosa, tidak akan bisa dimeteraikan. Hati-hati! Ada meterai Allah dan meterai antikris--666--, tinggal pilih.

    • Sengsara daging karena Yesus. Jangan takut! Karena kebenaran di-PHK, sengsara karena pelayanan, itulah percikan darah, kita sedang dimeteraikan/dimiliki oleh Tuhan, bukan dihancurkan, supaya ada shekinah glory.

      Dulu Imam Besar Harun masuk ruangan maha suci memercikkan darah dan terjadi shekinah glory.

      Roh kemuliaan; sinar kemuliaan ada pada kita untuk mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mempelai wanita sorga untuk ditempatkan di Yerusalem baru, kerajaan sorga yang kekal.

      Kurang beberapa menit sudah tahun baru, mari mengalami pembaharuan sampai sama sempurna dengan Tuhan.
      TAHUN BARU, KITA MENGALAMI PEMBAHARUAN SAMPAI MASUK YERUSALEM BARU.

    Apa yang dibaharui?
    Wahyu 21: 1
    21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

    Tahun baru = tanggal satu bulan satu.
    Tabenakel juga dibangun pada tanggal satu bulan satu (Keluaran 40). Kita juga. Tanggal satu bulan satu kita dibaharui, tidak boleh ada lagi laut.
    Artinya: tidak boleh ada lagi hati yang bimbang--seperti gelombang laut.

    Yakobus 1: 6-8
    1:6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
    1:7. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
    1:8. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

    Hati yang bimbang= tidak tenang, dan tidak mendapat apa-apa, bahkan tidak mendapat hidup kekal/kerajaan sorga.
    Jangan lagi bimbang pada firman pengajaran yang benar--pribadi Tuhan--, dan bimbang pada kuasa Tuhan!

    "Tadi kesaksian seorang ibu, kalau bimbang, mau persepuluhan saja bingung."

    Tidak ada kebimbangan= kuat teguh hati. Menghadapi kegoncangan, angin tidak bertiup, kita hanya SEHELAI RAMBUT DI TENGAH GELOMBANG.
    Kisah Rasul 27: 33-36
    27:33. Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanyakamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.
    27:34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu.
    Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
    27:35. Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
    27:36. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.

    Posisi kita seperti sehelai rambut di tengah gelombang lautan dunia, terkena goncangan, kejatuhan. Yang dibutuhkan hanya satu yaitu kuat teguh hati.

    TAHUN BARU KITA HARUS KUAT TEGUH HATI.

    Supaya kuat teguh hati, selain lewat pembaharuan, juga lewat perjamuan suci--makanan hari keempat belas adalah makan paskah.
    Keluaran 12: 6
    12:6. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belasbulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

    Dulu domba paskah dikurung sampai hari keempat belas, lalu disembelih dan dimakan. Sama dengan di tengah lautan rasul Paulus ingat Paskah (hari keempat belas). Sekarang perjamuan suci.
    Kuat teguh hati lewat perjamuan suci.

    Lewat sengsara (percikan darah), ada Roh Kemuliaan yang mengubahkan kita menjadi kuat teguh hati. Ditambah dengan perjamuan suci, kita akan dimeteraikan oleh Tuhan.

    1 Korintus 11: 25
    11:25. Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

    'Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan' = perjamuan suci. Lewat perjamuan suci, kita bisa kuat teguh hati; sama dengan dimeteraikan oleh Tuhan (tidak bisa diganggu gugat).

    Dalam perjamuan suci terjadi dua hal:

    • Yudas lari; Yudas dimeteraikan oleh antikris--666.
    • Sebelas murid dimeterai oleh Tuhan.

    Menghadapi gelombang jangan takut, justru Tuhan mau memeteraikan kita. Yang penting kita terlepas dari dosa (setiap hari lepas dari dosa, bukan menambah dosa; setiap langkah lepas dari dosa) dan mengalami pembaharuan (kuat teguh hati). Jangan bimbang hari-hari ini!
    Yudas Iskariot bimbang. Ia datang kepada Yesus, juga datang kepada ahli Taurat yang melawan Yesus. Alasannya karena duit. Kita mungkin karena alasan sungkan, keluarga dan sebagainya. Kita memilih dimeteraikan siapa?Dimeterai Tuhan atau antikris. Harus kuat hari-hari ini! Pilih Yesus, pilih yang benar!

    Kuat teguh hati, artinya:

    • Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sehingga kita bisa hidup benar dan suci, perkataan benar dan suci. Gelombang laut di pantai selain ada lumpur (lumpur dosa), juga ada buih (busa). Mulut yang berbusa ini ada pada orang ayan (maaf); penyakit gila babi.

      Jangan lagi ada dusta, fitnah, gosip! Ini dimeterai setan; antikris. Kalau bimbang---yang didengar dua--, mulutnya akan berbusa. Tetapi kalau mendengar satu yang benar, akan jadi perkataan yang benar dan suci, perbuatan yang benar dan suci.

      Ini berarti ada IMANYANG TERUJI; iman bagaikan emas murni--bagaikan sinar bulan tetap ada.

    • Tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai Tuhan datang atau sampai meninggal dunia.
      Ini berarti memiliki PENGHARAPAN YANG PASTI/MURNI.

    • Tidak kecewa, putus asa sekalipun menghadapi gempa, gelombang dan apapun di tahun 2018, tidak menyerah kalah dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap menyembah Tuhan--setia dan percaya kepada Tuhan, jangan pada yang lain. Sebut: Yesus tolong,kalau kita tidak kuat.
      Menyembah Tuhan; kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan. Ini berarti ada KASIH YANG SEJATI--mengasihi Tuhan--; kasih yang sempurna.

    Tadi sehelai rambut yang tak berdaya dan berharga, Tuhan yang memelihara; dihitung dan diperhatikan oleh Tuhan.
    Kemudian, sehelai rambut jatuh--Yonatan hebat, tetapi ada kesalahan. Mungkin tahun 2017 kita sudah jatuh. Masih ada pembelaan Tuhan--ada pengangkatan Tuhan--, kalau kita setia dan taat. Kita berharga lagi, bertiup lagi.

    Terakhir sehelai rambut di tengah gelombang. Tidak ada yang mempedulikan dan memperhatikan, Tetapi Tuhanlah yang memperhatikan.

    Sekalipun sehelai rambut--tidak ada yang memandang, memperhatikan, dan mempedulikan--kalau kuat teguh hati, hasilnya: tangan anugerah Tuhan yang besar menyelesaikan semua masalah yang mustahilbagi kita, memberikan masa depanyang berhasil dan indah, sampai selesai secara rohani--menyempurnakankita saat Dia datang kembali ke dua kali; kita bisa memandang Dia muka dengan muka.

    1 Tawarikh 28: 20
    28:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

    'sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau' = Tuhan memperhatikan dan mempedulikan.

    Sehelai rambut tidak jatuh= utuh; sempurna.
    1 Korintus 13: 12-13
    13:12. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
    13:13. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu
    iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

    Kalau ada iman--tetap berpegang teguh pengajaranyang benar dan taat--, pengharapan--tetap setia berkobar--, dan kasih--tetap menyembah Tuhan--, kita akan terangkat ke awan-awan yang permai. Jangan kecewa, jangan mundur, Tuhan yang menyertai dan memperhatikan kita.

Menghadapi tahun 2018 kita memang seperti sehelai rambut:

  • Sehelai rambut yang tidak berdaya menghadapi kesulitan dunia. Menghadapi krisis apapun, kita harus digembalakan, dan Tuhan yang memelihara kita.
  • Sehelai rambut yang sudah jatuh, tidak berharga, bahkan busuk--angin tidak bertiup lagi--, mari kembali, masih bisa diangkat dan dipakai Tuhan; akui dosa-dosa sekecil apapun, biar kita bertiup lagi; kita dipakai lagi oleh Tuhan, harum lagi, segar lagi.

  • Sehelai rambut di tengah gelombang, tidak ada yang memperhatikan, malah dicaci maki, tetapi ada Tuhan yang memperhatikan dan memeteraikan kita seperti cincin meterai; Dia memiliki kita selama-lamanya.

Kuat teguh hati! Jangan pernah menyerah kalah! Kita tetap setia, percaya, dan menyembah Dia di tahun 2018. Tuhan akan tolong kita.
Ada badai, hujan lebat dan lain-lain, lembah-lembah, kejatuhan, kegagalan, Tuhan tolong di tahun 2018, mujizat terjadi.

Di mana sehelai rambut berada, di situ ada tangan anugerah yang besar. Ada yang sulit, jatuh, gagal, dihantam gelombang, serahkan hidup dalam tangan anugerah yang besar!

Kita akan memasuki tahun baru.
Sebagai sehelai rambut di tengah ketidakberdayaan, kesulitan dunia, kegoncangan dunia secara jasmani dan rohani, kita harus sungguh-sungguh digembalakan.
Di tengah angin yang tidak bertiup--hamba/pelayan Tuhan yang jatuh, gagal dan lain-lain--, mari kembali setia dan taat. Masih ada pembelaan Tuhan.
Di tengah gelombang tidak ada yang memperhatikan sehelai rambut. Mungkin di tengah penyakit, kesulitan, seperti tidak ada yang memperhatikan kita. Ada Tuhan yang menyertai. Yang sudah berhasil jangan sombong, semua karena anugerah Tuhan. Hanya tetesan darah Yesus yang menolong kita.

Bertekad: Selamat tinggal 2017, selamat tinggal hidup lama dan dosa-dosa, aku mau hidup yang baru; kepahitan hati, keputusasaan, perasaan dosa, merasa benci, sukar dan sebagainya yang tidak berkenan pada Tuhan, selamat tinggal semuanya.Lepaskan semuanya! Tuhan tolong kita.

"Saya tadi sangat bergumul untuk bisa menyampaikan firman ini. Saya ingat Pdt. In Juwono pernah berkata, dia sampai tidak bisa berdiri menerima firman. Saya bergumul sepanjang hari, benar-benar tidak berdaya, tetapi harus disampaikan. Mungkin waktunya cukup lama, isinya cukup menakutkan, tetapi Tuhan beserta kita semuanya."

Periksa diri sendiri dengan Urim dan Tumim. Seperti Yonatan, dia hebat, tetapi diperiksa dengan Urim dan Tumim, didapati ada perasaan yang tidak benar; ada ginjal/perasaan terdalam yang bocor. Mungkin sehari-hari perasaan tertusuk-tusuk: Suamiku begini, isteriku begini,mari selesaikan semuanya pada malam berbahagia ini. Ada perasaan susah, kepedihan yang berlanjut dan lain-lain, serahkan kepada Tuhan semuanya. Tidak ada yang mustahil bagi Dia.

Sama-sama bertekad, setelah ini kita harus sungguh-sungguh, tinggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik. Kita tetap berada di dalam tangan anugerah Tuhan. Mungkin sudah lama tidak ibadah, malam ini baru masuk kembali, mari sungguh-sungguh semua. Yang belum melayani berseru: Aku mau melayani Tuhan, tolong buka jalan, jangan aku mempertahankan dosa. Ada yang menghadapi kemustahilan soal keuangan, studi, pekerjaan, nikah, masih ada kesempatan; sehelai rambut masih ditolong Tuhan. Tidak ada yang mustahil, asal kita kuat teguh hati.

Masuk tahun baru kita kuat teguh hati kembali. Mata mungkin memandang yang mustahil, tetapi kalau kita dimeteraikan Tuhan/dipercik darah, tidak ada yang mustahil. Yakinlah! Ada Tuhan yang memperhatikan dan mempedulikan kita. Mungkin ada keluarga kita yang belum mengenal Tuhan, doakan, tidak ada yang mustahil. Bergumul, serahkan kepada Tuhan! Jangan menyerah kalah! Pilih Tuhan, jangan manusia! Jangan seperti Yudas yang memilih dunia! Harus kuat!

Perjamuan suci adalah tangan anugerah Tuhan yang bisa memegang sehelai rambut; tenggelam di manapun bisa dicari oleh Tuhan. Yang sudah berhasil, jangan sombong, tetapi tetap dipegang tangan Tuhan. Tangan itu juga bisa menyempurnakan kita semua; memeteraikan kita menjadi cincin meterai, milik-Nya selama-lamanya. Tentu indah kalau bersama keluarga kita masing-masing. Doakan keluarga kita, mungkin menyakiti kita, tidak apa-apa, doakan semua.

Firman dan perjamuan suci adalah uluran dua tangan Tuhan yang membimbing setiap langkah hidup kita:

  • Langkah kelepasan dari dosa.
  • Langkah pembaharuan dari Tuhan.
  • Langkah pemeteraian dari Tuhan yang semakin jelas sampai sempurna.
  • Langkah mujizat sampai sempurna seperti Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 09 Agustus 2020 (Minggu Pagi)
    ... selamanya Orang-orang di luar Yesus tidak percaya Yesus tidak mengalami penebusan dan pengampunan dosa oleh darah Yesus. Upah dosa adalah maut kebinasaan. Orang-orang secara umum termasuk pelayan Tuhan yang hidupnya seperti keadaan pada zaman Nuh dan Lot yaitu hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Lima gadis ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Juni 2020 (Minggu Pagi)
    ... hak sepenuh dari Tuhan dan kewajiban mutlak kita kepada Tuhan karena Tuhan sudah menebus membeli kita. Keluaran - . Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah atau yang ada di dalam air di bawah bumi. . Jangan sujud ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... Roh Kudus. Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus mampu menyucikan kehidupan kita. Matius Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Jika hati suci maka kita bisa melihat Tuhan. Jadi doa penyembahan yang benar yang dilakukan dari hati yang suci membuat kita bisa melihat wajah Yesus yang bersinar ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Desember 2014 (Rabu Sore)
    ... setelah menerima Firman pengajaran baru bisa merasakan penderitaan-penderitaan daging karena harus menerima Firman pengajaran yang benar. Dalam Ibrani Firman Pengajaran yang benar adalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi Firman pengajaran benar bagaikan pedang tajam bermata dua. Kalau manusia daging terkena pedang otomatis akan terasa sakit menderita. Memang harus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2024 (Minggu Siang)
    ... punya hak tidak menuntut hak kepada Tuhan. Pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan tahbisan yang benar. Mengapa tahbisan harus benar Karena akan ada pemisahan antara pelayan Tuhan yang beribadah melayani dengan tahbisan yang benar dan yang salah bahkan terpisah selama-lamanya. Tahbisan benar akan mengarah ke takhta Sorga. Tahbisan yang ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 23 Oktober 2013 (Rabu Malam)
    ... dan berkata kepadanya Hai Uzia engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan Keluarlah dari tempat kudus ini karena engkau telah berubah setia Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini. Raja Uzia sombong merasa menjadi raja ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 November 2010 (Rabu Sore)
    ... Surga yang kekal posisi kambing di sebelah kiri dan masuk dalam api yang kekal ay. . . Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku hai kamu orang-orang terkutuk enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab itu ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
    ... benar dalam urapan Roh Kudus yaitu Firman Penyucian yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan mulai dari dalam hati. Matius Karena dari hati timbul segala pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat. Jika hati manusia berisi keinginan jahat najis dan pahit maka pelita padam sehingga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Desember 2008 (Rabu Sore)
    ... wanita Tuhan. Ibrani - supaya gereja Tuhan menerima kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan. Bagian dan sudah dijelaskan di ibadah sebelumnya. Malam ini dibahas bagian ke- Kegoncangan-kegoncangan itu akan menghasilkan pemisahan antara gereja yang tergoncang atau gereja palsu akan mengalami api penghukuman Tuhan. Praktiknya gereja palsu ini adalah masuk dalam dosa Sodom Gomora ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Oktober 2010 (Minggu Sore)
    ... kanak-kanak dari jalan pemuda-pemuda dari lapangan . mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan. maut bekerja di segala tempat dari kaya sampai miskin dan bisa lewat darat laut udara serta bekerja di segala umur. Artinya kita semua DIANCAM OLEH ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.