Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Andro Abraham Damanik

Sabtu, 31 Desember 2011
Versi Cetak Download Download
Saya ingin menyaksikan tentang pengalaman hidup saya dalam mempraktekkan Firman Pengajaran yang benar.
Pada bulan Oktober, tepatnya hari sabtu, saat ibadah KMR (yang rutin kami ikuti), saya tidak ingat tanggal berapa, saya ditegur oleh Firman Tuhan yang disampaikan oleh Bpk Gembala, tentang hal berpacaran. Saat itu saya memiliki teman dekat yang belum 1 dalam Firman Pengajaran yang benar.
Sebenarnya, sebelumnya juga Bapak Gembala selalu/sering berkotbah tentang hidup benar supaya kita tidak kering rohani.

Orang tua saya juga sudah sering berpesan tidak usah pacaranlah dulu, apalagi kalau tidak tergembala dalam satu firman pengajaran. Masa sekarang adalah masa untuk konsentrasi dulu untuk masa depan. Pacaran bukan untuk main-main, tetapi untuk sampai pernikahan. Kalau jodoh nanti serahkan saja kepada Tuhan.

Saya alami kekeringan rohani, saat mendengar firman saya tidak pernah tenang atau merasakan damai sejahtera di hati saya. Dan saya menyadari bahwa Bpk Gembala sudah sering sekali berbicara tentang hal pacaran/jodoh yang harus dalam 1 Firman pengajaran yang benar, tetapi saya tidak menghiraukannya. Orang tua saya juga sudah sering mengingatkan. Saya selalu berfikir: "Ah, Firman tentang pacaran kebetulan saja hari ini, mungkin karena cocok dan berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya, toh besok-besok juga gak dibahas lagi..., kebetulan." Tetapi pada hari-hari selanjutnya, saya merasakan, kok tiap ibadah firmannya soal itu terus. Saya jadi resah saat mendengar firman. Pada waktu menyembah jadi tidak konsentrasi, selalu ada fikiran melayang-layang. Berfikir : "Ah, mengapa ini saja firmannya ya?". Saya jadi tidak bisa menyembah Tuhan, saya kering. Hingga akhirnya dengan sangat tegas kembali firman yang sama saya dengar saat ibadah KMR, saya menyerah dan minta ampun dan menangis kepada Tuhan hari itu. Saya menangis kenapa tidak bisa merasakan damai sejahtera dalam hidup saya terutama saat ibadah. Dan seharusnya saya sadar "jangan pernah mengelak, keras hati saat mendengar firman".

Tuhan sudah menegur saya tahun 2011 ini, prestasi saya cukup lumayan di sekolah tetapi saya gagal tidak masuk/diterima dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yang saya inginkan.

Saya menangis saat itu dan saya bertekad untuk hidup benar, patuh pada Firman pada Gembala dan orang tua. Saat itu daging saya bergejolak lagi, melawan, karena saya sayang dengan teman dekat saya ini, dan kadang berfikir lagi "apa salahnya setia, kan benar?". Tetapi Tuhan mengingatkan saya apa yang baik dihadapanNya. Manusia yang baik belum tentu benar di hadapan Tuhan. Apa yang benar dihadapan Tuhan itulah yang baik.

Dan saya menegaskan setia itu harus sesuai dengan Firman Pengajaran yang benar. Dan malam itu juga saya telepon dan saya putuskan.
Perasaan daging saya berat untuk memutuskannya. Dia baik, baik sekali, setia lagi. Saya juga dekat dengan mamanya dan orang tuanya setuju. Belum lama sih, baru 4 bulan. Rasanya jahat sekali saya kalau memutuskan dia tanpa salah. Apa kata orang nanti?

Tapi saya tetap akan berpegang pada Firman Tuhan. Saya jelaskan dan ia mengerti. Saya menjadi sangat tenang dan damai. Setelah itu saya bisa beribadah dengan tenang dalam sukacita.
Demikian kesaksian saya, kiranya bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Kesaksian
  • Tuhan Sangat Baik Dalam Hidupku (Handry Otniel Legontu (Siswa Lempin-El Angkatan XXX))
    ... yang telah memanggil dan memilih saya untuk menjadi hambaNya. Jika mengingat masa lalu saya saya tidaklah layak menjadi hamba Tuhan. Saya telah merokok dan minum minuman keras sejak saya kelas tiga SMP. Hidup saya kotor dan hina dan perbuatan saya tidak mencerminkan tingkah laku anak seorang pendeta. Saya selalu membuat ...
  • Kuasa dan Kasih Tuhan (Henny)
    ... tahun terjadi pergantian pimpinan di kantor saya. Selama dalam kepemimpinan Kacab yang lama saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam hal izin untuk ibadah karena beliau juga dari GPT sehingga tidak berani melarang jika saya izin untuk keperluan ibadah dengan alasan takut akan Tuhan. Dengan adanya Kacab yang baru saya berpikir ...
  • Mujizat di dalam firman pengajaran (Ibu Juni Lubis (Medan))
    ... masih sangat baru di pengajaran ini. Pertama kali saya mengenal pengajaran pada tahun lalu waktu Natal. Saya diajak mama untuk mengikuti ibadah natal di Suprapto dengan gembala pak Editua. Saat itu saya merasa kok lama sekali ya Firmannya walaupun sebenarnya saya merasa suka dengan Firman yang disampaikan. Kemudian mama mengajak lagi ...
  • Doa Penyahutan dari Tuhan (Ibu Sucik Megawati)
    ... kho tidak habis kalau dimakan nanti tidak enak bededek . Nanti saya makan katanya sambil agak membentak. Secara tidak sadar saya agak blerok karena terkejut. Kemudian saya suami dan anak saya keluar belanja sebentar. Di tengah perjalanan pulang anak saya turun sebentar untuk membeli makanan suami saya menegor saya Masak ...
  • Prajurit Yesus Kristus (Sejanti)
    ... adalah seorang yang jahat. Tidak ada yang saya lakukan bagi Tuhan walaupun saya adalah pelayan Tuhan dari sejak kecil. Ayah saya selalu berkata Lebih baik kamu menjadi prajurit Yesus Kristus daripada prajurit dunia. Saya berpikir bahwa itu adalah adalah hal yang baik karena selama saya bekerja di dunia saya tidak ...
  • Tuhan tidak pernah menipu (Sdr. Rulli Krisnanda)
    ... Surabaya setiap hari minggu. Awalnya saya ikut ibadah di Surabaya karena pada hari minggu saya banyak waktu lowong kegiatan ibadah dan latihan di Malang berjalan sampai jam siang. Sisanya saya pulang tidur atau jalan-jalan kalau uang sudah habis saya di rumah menonton TV dan tidur lagi bahkan cenderung berbuat dosa. Oleh ...
  • Keubahan yang Tuhan kerjakan dalam hidup saya (Yohanes Tjandrawidjaja (Perancis))
    ... mau selesaikan seluruh proses pendaftaran baru bilang ke Bapak dan Ibu gembala karena saya takut mereka melarang saya berangkat. Saya pikir andaikan semuanya sudah saya urus dan tinggal berangkat otomatis mereka tidak bisa melarang saya berangkat. Kemudian saya diingatkan Tuhan bahwa jika saya memang menganggap om dan tante sebagai orang ...
  • Tuhan Tentukan Hidupku (Ibu Aruman)
    ... syukur atas kemurahan Tuhan karena saya diberi kesembuhan. Saya sakit selama minggu. Kalaupun saya sakit itu semata-mata kemurahan Tuhan. Saya berjanji pada Tuhan kalau hidup saya sampai di sini saya menyerah. Hanya Tuhan yang menentukan hidup saya. Kepada Bapak dan Ibu yang sudah mengunjungi saya tidak bisa membalas apa-apa saya ...
  • Utamakan Ibadah, Tuhan mampu melakukan segalanya untuk aku (Sdri. Margareth Clementine)
    ... semua prosesnya sehingga saya bisa kuliah di Malang dan yang paling penting saya tetap bisa tergembala dan melayani Tuhan dengan baik. Biaya kuliah di PTN umumnya tidak semahal di PTS. Namun dengan UKT Uang Kuliah Tunggal yang ditetapkan untuk saya saya masih berusaha meminta keringanan mengingat banyaknya kebutuhan keluarga uang ...
  • Ketidaktaatan Itu Sangat Mahal Harganya (Sdri Eveline Lee, Malang)
    ... seringkali mengingatkan saya untuk tidak mandi terlalu malam supaya tidak perlu mandi menggunakan air hangat. Tetapi saya sering tidak menurut karena beralasan saya masih mau istirahat dulu ada les atau bahkan sampai ketiduran hingga agak malam karena kelelahan. Kalau sudah begitu mama yang memasakkan air panas untuk saya mandi. Saat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.