Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita melanjutkan pembahasan kita di dalam srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba, artinya perlindungan TUHAN atas gereja yang benar sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Pemisahan ini bagaikan gandum yang dipisahkan dari ilalang. Kita harus berhati-hati, sebab ilalang ini terlihat bertumbuh lebih cepat, lebih tinggi dan lebih semarak tetapi sesungguhnya penuh dengan kepalsuan sebab tidak mengutamakan Firman TUHAN sehingga akan dibakar/dihukum dengan api penghukuman. Tetapi gandum/gereja yang benar yang mengutamakan isi/mengutamakan pemberitaan Firman TUHAN akan dituai dan dimasukkan ke dalam lumbung/kerajaan surga yang kekal. Itu sebabnya di akhir jaman ini kita jangan terkecoh. Puji TUHAN.

Kita akan membaca di dalam Yudas 1 ; 20, 21 -> gereja yang benar,
20. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
21. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Jadi, tanda-tanda dari gereja yang benar yaitu:

  • membangun diri di atas dasar iman yang paling suci/sempurna
  • berdoa di dalam Roh Kudus
  • memelihara diri di dalam kasih ALLAH

Kita masih tetap membahas bagian yang ketiga yaitu memelihara diri di dalam kasih ALLAH. Kita sudah mempelajari di mana tempat untuk memelihara kasih ALLAH ini yaitu:

  • di dalam rumah tangga
  • di dalam penggembalaan

Kemudian proses untuk memelihara diri di dalam kasih ALLAH yaitu dimulai dengan kasih mula-mula/kita bertekun di dalam kasih sampai kita memiliki kasih yang sempurna.

Sekarang kita akan mempelajari praktek dari memelihara diri di dalam kasih ALLAH -> Yohanes 14 : 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Menuruti segala perintah TUHAN/Firman TUHAN = taat dengar-dengaran pada Firman TUHAN.
Teladan ketaatan adalah TUHAN YESUS, sebab untuk menjadi taat itu tidaklah mudah sebab harus ada pengorbanan. Itu sebabnya kita mempelajari ketaatan dari TUHAN YESUS ini dengan membaca di dalam -> Filipi 2 : 8, Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi, untuk dapat menjadi taat dengar-dengaran, harus ada pengorbanan seperti TUHAN YESUS Yang telah berkorban segala-galanya sebab surga IA tinggalkan dan menjadi Manusia sampai berkorban Nyawa. Jika kita tidak mau berkorban, maka kita tidak dapat menjadi taat. Semoga kita dapat mengerti.

Proses agar dapat menjadi taat dengar-dengaran pada Firman adalah:

  1. Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
    Mendengar Firman Kristus, Kristus = Yang diurapi = mendengar Firman di dalam urapan Roh. Kudus/mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
    Ini adalah langkah awal jika kita mau taat dengar-dengaran. Kita mendengar Firman itu bukan suatu kebiasaan tetapi harus menjadi suatu kebutuhan ->
    • apa yang dikatakan Firman TUHAN bagi saya?
    • apa yang harus saya lakukan dihari-hari mendatang?
  2. Roma 10 : 19, Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
    Orang yang bukan umat = bangsa kafir, tetapi mendapat kesempatan untuk mendengarkan Firman dengan suatu kebutuhan. Jadi proses kedua ini adalah menanggapinya/memberi respon pada Firman.
    Apa yang dapat merespon/menanggapi Firman? Yang dapat merespon/menanggapi Firman adalah pikiran dan hati.
    Pikiran menanggapi Firman secara positif, artinya mengerti Firman.
    Hati menanggapi Firman secara positif, artinya percaya dan yakin pada Firman sehingga Firman menjadi iman di dalam hati. Jadi, Firman itu tidak diterima dengan otak seperti pelajaran matematika yang memiliki rumus dan pelajaran sejarah yang harus dihafal -> semuanya di otak.
    Tetapi lain dengan Firman TUHAN, sebab ->
    • dari pikiran, kita mengerti Firman kemudian dilanjutkan
    • dengan hati yang merespon/menanggapi Firman dengan positif yaitu percaya dan yakin pada Firman sehingga Firman menjadi iman di dalam hati.
      Tetapi ada ayat yang mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati sehingga menjadi sia-sia. Oleh sebab itu masih ada proses yang lain yaitu
  3. Roma 10 : 21, Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
    Untuk kita bangsa kafir, maka ayat ini merupakan lawan kata sebab bangsa Israel memberi tanggapan yang tidak baik, sedangkan kita memberi tanggapan yang positif yaitu kita taat dengar-dengaran pada Firman. Kita tidak membantah dan juga tidak mengkritik Firman tetapi kita taat dengar-dengaran pada Firman yaitu kita mempraktekkan/melakukan Firman TUHAN.

Inilah proses taat dengar-dengaran kepada Firman yaitu:

  • kita mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan juga
  • dengan suatu kebutuhan seperti kita makan karena kita merasa lapar, maka akan terasa sangat nikmat.
  • sesudah itu kita menanggapi Firman sampai kita mengerti, percaya dan yakin pada Firman sehingga menjadi iman.
  • sesudah itu kita jangan membantah dan mengkritik Firman tetapi kita mempraktekkan/melakukan/taat dengar-dengaran kepada Firman.

Di ayat di atas dikaitkan dengan ‘Aku telah mengulurkan TanganKU’ -> di saat Firman diberitakan, adalah saat di mana TUHAN mengulurkan TanganNYA kepada kita dan kalau kita mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya dan yakin sehingga Firman menjadi iman, kemudian kita mempraktekkan/melakukan Firman, maka itu berarti kita mengulurkan tangan kepada TUHAN -> tangan bertemu dengan Tangan sehingga akan menghasilkan mujizat yang menakjubkan.

Inilah isi dari kehidupan kita yang memang kita hidup di dunia yang sulit, sebagai contoh: Petrus dkk, semalam-malaman menangkap ikan, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa -> ini adalah gambaran dari dunia yang masuk dalam era globalisasi/di laut yang luas, tidak dapat menangkap ikan sekalipun murid-murid ini memiliki pengalaman dan sudah ahli. Hidup akan semakin susah sebab laut akan bergelombang, sedangkan laut dalam keadaan tenang saja, sudah sulit untuk menangkap ikan.

Itu sebabnya hidup kita dari Tangan TUHAN -> di saat YESUS berkata kepada Petrus untuk menebarkan jalanya, padahal waktu itu siang hari, jadi tidak cocok dengan ilmu dari dunia. Tetapi Petrus taat sehingga dari tidak ada ikan menjadi ada. Sekalipun dunia berkata tidaklah mungkin, tetapi kalau kita taat pada Firman, maka kita akan menerima hasil yang menakjubkan/mujizat dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang kita akan membahas contoh dan hasil dari kehidupan yang taat dari jaman ke jaman:

  1. dimulai dari jaman ALLAH Bapa -> mulai dari Adam – Abraham dan sebagai contoh adalah Abraham -> Ibrani 11 : 8, 17, 18,
    8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
    17. Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
    18. walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."


    Abraham adalah gambaran dari seorang suami. Jadi praktek ketaatan dari Abraham adalah: Ketika ia dipanggil untuk pergi ke negeri yang tidak ia ketahui. Untuk ini jelas ada yang dikorbankan yaitu ?pengorbanan harta benda. Inilah saudaraku! Seringkali untuk melakukan Firman, kita harus berkorban hal yang bersifat jasmani misalnya berkorban uang, harta benda.
    Ay 17 -> ketaatan Abraham adalah ia mengorbankan Ishak anaknya sekalipun TUHAN mengatakan bahwa keturunan Abraham berasal dari Ishak. Tetapi Ishak harus dipersembahkan untuk disembelih/dikorbankan untuk TUHAN dan untuk ini ada pengorbanan yang bernama ??pengorbanan perasaan. Sebagai contoh untuk para bapak-bapak/para ayah -> kalau ada anaknya yang sakit, pasti akan berkata lebih baik saya saja yang sakit daripada anak saya. Bagaimana kalau anak kita itu harus dikorbankan/harus disembelih?
    Bisa saja Abraham akan menawar kepada TUHAN -> TUHAN! Jangan anakkku! Lebih baik saya menggantikannya dengan seribu ekor lembu dan kambing. Tetapi Abraham tidak melakukannya. Inilah berkorban perasaan.
    Jadi Abraham sudah mengalami berkorban harta benda dan juga berkorban perasaan. Mari saudaraku! Jika kita ingin taat, maka harus ada pengorbanan seperti Teladan TUHAN YESUS.
    Apa yang menjadi hasil/arah dari ketaatan Abraham ini?
    • Kejadian 22 : 1, 2,
      1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
      2. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

      Hasil/arah dari ketaatan Abraham ini adalah tempat di mana Ishak akan dikorbankan, mengarah kepada pembangunan bait ALLAH Salomo dan untuk sekarang mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita Untuk pembangunan Tubuh Kristus ini tidak dibutuhkan kepandaian dlsbnya, tetapi yang dibutuhkan adalah ketaatan dan seringkali dengan pengorbanan harta benda dan juga pengorbanan perasaan.
    • tiba-tiba ada domba sebab Ishak tidak jadi dikorbankan sehingga Abraham menamakan tempat itu ‘TUHAN menyediakan/Yehova Yirre’. Inilah hasil yang ajaib -> kita mengulurkan tangan seperti Abraham dan TUHAN juga mengulurkan Tangan sebagai Yehova Yirre atas kehidupan kita.
      Kejadian 22 : 10 -14,
      10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
      11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
      12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
      13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
      14. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

      Awalnya tidak ada domba, kemudian ada domba -> ajaib! Kalau TUHAN mengulurkan Tangan dengan memberi perintah dan kita juga mengulurkan tangan/taat dengar-dengaran apapun risikonya, maka di situlah kita bertemu dengan Yehova Yirre.
    Inilah saudaraku! Jika kita taat dengar-dengaran, maka hasilnya akan luar biasa yaitu:
    • kita dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/menjadi Mempelai Wanita
    • kita bertemu dengan Yehova Yirre/TUHAN menyediakan yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara kita secara ajaib di tengah dunia/padang gurun dunia yang sudah sulit ini.
      Mari saudaraku! Nanti jika antikrist berkuasa, maka apa yang kita miliki semuanya menjadi nol/tidak berarti apa-apa lagi. Yang dapat kita lakukan hanyalah menyembah TUHAN -> kita harus bergantung pada Yang menjadikan tidak ada menjadi ada dan juga apa yang mustahil menjadi tidak mustahil untuk menolong kita dari segala masalah yang ada di dunia ini. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Jaman Anak ALLAH -> mulai dari Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama kalinya. Juga ada contoh dan hasil dari ketaatan yaitu dari seorang janda di Sarfat. Janda di Sarfat ini mewakili isteri yang juga harus memiliki ketaatan sekalipun harus berkorban.
    Apa yang dikorbankan?
    1 Raja-raja 17 : 7, 8, 11 – 13,
    7. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
    8. Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
    11. Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
    12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
    13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

    Ay 7 dan ay 8 -> keadaan dari negeri yang mengalami kekeringan.
    Ay 13 -> janda ini hanya memiliki sedikit tepung dan minyak dan ia juga memiliki anak, tetapi Elia/hamba TUHAN meminta untuk dibuatkan roti baginya terlebih dahulu, baru untuk janda dengan anaknya. Ini sepertinya tidaklah manusiawi.
    Bagi siswa/i Lempin-El, saudara harus bersiap-siap sebab di dalam pendidikan ini, banyak orang yang mengatakan bahwa Lempin-El ini tidaklah manusiawi. Sebenarnya tidaklah begitu, sebab sesungguhnya saudara dilatih untuk mengalami pengalaman kematian, barulah kebangkitan dan kemudian dipermuliakan.

    Perempuan janda ini mengatakan bahwa ia hanya memiliki sedikit tepung dan minyak -> ‘aku mau membuat roti untukku dan untuk anakku, lalu kami makan, sesudah itu kami akan mati’ sebab negerinya mengalami kekeringan/paceklik. Tetapi Elia/hamba TUHAN mengatakan untuk membuatkan roti bundar kecil terlebih dahulu bagi dirinya = untuk TUHAN terlebih dahulu. Sebab kalau untuk aku dan untuk anakku, maka mereka akan mati, tetapi kalau untuk TUHAN terlebih dahulu, maka mereka akan hidup.
    Pengorbanan apa yang dilakukan oleh janda dari Sarfat ini untuk Elia? Yaitu *pengorbanan kepentingan diri sendiri/egois -> untuk ku, untuk anakku, untuk cucuku -> ku, ku ini yang harus dipaku di atas kayu salib. Itu sebabnya kalau TUHAN perintahkan, maka harus untuk TUHAN terlebih dahulu sebab orang yang egois = mati/kerohaniannya mati karena kering. Kalau rohani menjadi kering, maka jasmani juga menjadi kering dan ini dimulai dari nikah.

    Mungkin kita menggunakan waktu untuk berekreasi bersama keluarga -> baik dan itu harus! Tetapi ingat, untuk mendahulukan TUHAN. Inilah pelayanan dari janda di Sarfat/isteri-isteri.
    Jika kita mengorbankan kepentingan diri sendiri, maka itu berarti kita melayani hanya melakukan kewajiban = tanpa hak tetapi hanya untuk memuliakan dan mengagungkan TUHAN. Menuntut hak ini sama seperti orang yang berdemonstrasi sebab mereka menuntut hak.
    Jika kita memuliakan/mengagungkan TUHAN, maka:
    1. upah dan hak kita tidak akan hilang sebab berada di dalam Tangan TUHAN -> Yesaya 49 : 3, 4,
      3.Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
      4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
      Menyatakan kemuliaan = pelayanan tanpa hak, hanya melakukan kewajiban untuk memuliakan/mengagungkan TUHAN.
    2. 1 Raja-raja 17 : 15, 16,
      15. Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
      16. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia
      .
      Di dalam ayat ini’beberapa waktu’tidak dijelaskan, tetapi di dalam Yakobus 5 dijelaskan yaitu selama tiga setengah tahun tidak turun hujan/terjadi kekeringan.
      Apa yang dialami oleh janda di Sarfat itu merupakan kejadian yang dulu yaitu janda ini dipelihara hanya dengan tepung dan minyak yang sedikit dan ini merupakan hal yang ajaib. Tetapi untuk sekarang, akan terjadi keajaiban yang lebih ajaib lagi yaitu TUHAN memelihara dan melindungi kita pada jaman antikrist berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

    Kalau kita egois, maka kita akan masuk/dikuasai oleh antikrist, tetapi kalau kita rela mengorbankan kepentingan diri sendiri/hak kita, maka kita justru dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN pada jaman antikrist sebab kita akan disingkirkan dengan dua sayap burung nazar -> Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
    Tiga setengah tahun kita dipelihara dengan Firman dan perjamuan suci yang tidak akan pernah habis. Itu sebabnya ibadah pendalaman alkitab itu sangatlah penting sebab kita dilatih untuk menyingkir ke padang belantara/latihan untuk menghadapi antikrist. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah ketaatan dari jaman ke jaman dimulai dari:
    1. Abraham yang taat. Mari! Kalau kita taat seperti Abraham dengan mengorbankan harta dan juga korban perasaan untuk pembangunan Tubuh Kristus, maka ada Yehova Yirre/TUHAN mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada -> TUHAN memelihara kita sekarang ini di dunia yang sudah sulit dan juga TUHAN menjadikan apa yang mustahil menjadi tidak mustahil = TUHAN menolong menyelesaikan masalah kita yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    2. Dan juga ketaatan seperti janda di Sarfat yang mengorbankan kepentingan diri sendiri/egois untuk mendahulukan kepentingan Kristus sehingga hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN sampai dinyatakan oleh TUHAN di jaman antikrist di mana semua yang berasal dari dunia ini tidak dapat memelihara dan melindungi kita, hanya Tangan TUHAN saja yang dapat menolong dan melindungi di jaman antikrist yang akan berkuasa selama tiga setengah tahun. Kita akan disingkirkan ke padang belantara. Semoga kita dapat mengerti.

    Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu kalau TUHAN memberikan perintah sekalipun perintah TUHAN itu tidak masuk akal, tetapi itu merupakan uluran Tangan TUHAN dan yang harus kita lakukan adalah kita juga harus mengulurkan tangan kepada TUHAN sehingga akan terjadi hal yang menakjubkan/terjadi mujizat. Semoga kita dapat mengerti.
  3. Jaman ALLAH Roh Kudus/akhir jaman -> mulai dari kedatangan YESUS Yang pertama kali/IA mati di atas kayu salib – kedatangan YESUS Yang kedua kali. Contoh ketaatan di jaman ini adalah orang/kaum muda -> 1 Petrus 5 : 1, 2, 5,
    1. Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
    2. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
    5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

    Ay 1 -> kemuliaan = kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
    Di akhir jaman ini juga harus ada penundukkan di dalam penggembalaan -> ay 5, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua.
    Tunduklah = taat dengar-dengaran.
    Di bagaian atas sudah diterangkan, Abraham mewakili suami, janda dari Sarfat mewakili isteri dan sekarang orang-orang muda mewakili anak-anak.

    Apa yang menjadi praktek ketaatan dari orang-orang muda/anak-anak? Harus tergembala -> ay 2. Gembalakan kawanan domba = orang-orang muda/kaum muda harus tergembala dihari-hari ini.
    Untuk praktek agar kaum muda ini tergembala, apa yang dikorbankan? Yang dikorbankan adalah ? pengorbanan kehendak/keinginan diri sendiri. Keinginan diri sendiri = liar, ini yang harus dikorbankan/ditaklukkan terlebih dahulu, baru dapat tergembala. Kalau kaum muda hidup menurut keinginan diri sendiri/menuruti hawa nafsu, maka dapat dipastikan akan menjadi kehidupan yang liar/menjadi orang Kristen yang liar sebab tidak tergembala.

    Syarat tergembala:
    1. harus masuk dalam kandang/daging harus dikorbankan. Saya selalu mengatakan bahwa di usia muda ini justru kuat-kuatnya daging/liarnya daging. Itu sebabnya di dalam penggembalaan, daging ini ditaklukkan/dikorbankan lewat sistim penggembalaan/masuk ruangan suci -> ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu: pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php) = ketekunan di dalam ibadah raya, meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php) = ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab disertai dengan perjamuan suci dan mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php) = ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Inilah pengorbanan keinginan diri sendiri/kehendak diri sendiri. Setelah kita mengorbankan keinginan diri sendiri, barulah kita dapat bertekun/masuk kandang, artinya
    2. kita harus dapat makan Firman penggembalaan. Bagi kaum muda perhatikan! Mati hidupnya kaum muda ini tergantung apakah saudara dapat makan Firman penggembalaan atau tidak -> Markus 5 : 35, 42, 43,
      35. Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
      42. Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
      43. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. Bukti kalau anak itu hidup adalah memberi ia makan.

      Demikian bagi kita semua, mati/hidupnya kerohanian kita, bukan bergantung pelayanan kita dllnya, tetapi bergantung apakah kita dapat makan Firman penggembalaan atau tidak. Kalau kita tergembala, maka kita harus berada di dalam kandang dan juga harus dapat makan Firman penggembalaan sehingga kerohanian kita menjadi hidup dan bertumbuh ke arah kesempurnaan.

    Inilah syarat tergembala dan yang dikorbankan adalah keinginan daging. Maafkan saya! Orang yang tidak tergembala = kuda liar, sebab keluar dari kandang = hidupnya hanya untuk memenuhi keinginan daging/hawa nafsu daging. Semoga kita dapat mengerti.
    Bagi bapak ibu yang memiliki anak-anak muda maupun anak-anak kecil -> mari! Bawa mereka ke penggembalaan sebab itu adalah mati hidupnya kerohanian kita. Sebab jika anak-anak kita hanya sibuk melayani dan tidak makan, maka kehidupan semacam itu akan cepat mati. Mati hidup, bukan dari pelayanan tetapi dari makan Firman atau tidak. Jika sudah makan, mau kerja apa saja kita bisa, sebab jika kita sudah tidak tekun dan juga tidak makan Firman, maka kita bukan lagi domba tetapi kuda liar yang hanya hidup mengikuti keinginan/hawa nafsu dan sebentar lagi akan kerohanian kita akan mati = hidup di dalam dosa/berkecimpung dalam dosa dan inilah kematian selama-lamanya/kekal selama-lamanya. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh tergembala dan juga mengorbankan keinginan/kehendak sendiri agar kita dapat tergembala.

    Jika kita tergembala, maka hasilnya -> 1 Petrus 5 : 6, Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
    TUHAN mengulurkan Tangan sehingga hasilnya ada kuasa pengangkatan -> Tangan Gembala Agung mengangkat kita di dalam kemuliaan tepat pada waktunya. Kita diangkat mulai di dunia ini -> mari! Mungkin kita sudah merosot/tenggelam tetapi di dunia ini kita diangkat, diberkati dan ditinggikan oleh TUHAN dalam kemuliaan.

Itu sebabnya bagi siswa/i Lempin-El, saudara dilatih untuk berada di bawah terlebih dahulu/mengalami pengalaman kematian terlebih dahulu, sebab TUHAN YESUS turun terlebih dahulu ke bawah, baru IA naik. Dan jika pada saat kita berada di bawah, kita dengar-dengaran kepada TUHAN, maka IA akan menolong kita tepat pada waktunya dan IA akan mengangkat kita. Jika kita diangkat terlebih dahulu, maka sebentar lagi akan jatuh. Semoga kita dapat mengerti.

Di dalam penggembalaan, maka Gembala ada di depan, kita hanya mengikut dari belakang/kita hanya meneladani Gembala dan ini sangatlah mudah. Sekalipun kita harus melewati berbagai macam rintangan, kita tidak takut/menjadi berani sebab TUHAN berada di depan.

Bagi kaum muda, mungkin saudara merasa kesulitan mencari pekerjaan dlsbnya, saudara jangan berputus asa tetapi saudara harus terlebih dahulu mengorbankan kehendak/keinginan diri sendiri dan juga mengorbankan apa yang TUHAN minta sebab TUHAN tidak pernah menipu kita. Dia akan mengangkat kita tepat pada waktunya, sampai pada hal yang rohani, kita diangkat di awan-awan waktu YESUS datang kembali kedua kalinya, bahkan kita akan diangkat sampai di tahta surga.

Mari saudaraku, praktek dari kasih adalah:

  • kita taat dengar-dengaran
  • kita mengorbankan apa saja untuk kemuliaan dan keagungan Nama TUHAN
  • kita mengulurkan tangan kepada TUHAN sehingga IA menjangkau kita dari tempat yang tinggi/IA akan meninggikan dan menolong kita di hari-hari ini.

TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 09 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... menyembah dan mempersembahkan korban sambil berkata Hai Israel inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir. Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Berhala lembu emas keras hati sehingga gereja Tuhan menolak pengajaran Tabernakel dan Mempelai. Akibatnya ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 April 2014 (Selasa Sore)
    ... kita hanya tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa. nbsp Prakteknya Kita melihat Yesus sebagai Imam Besar yang melayani ibadah dalam kemah sejati sehingga kita bisa meneladan Yesus untuk menjadi imam-imam dan raja-raja pelayan Tuhan. Ibrani - Inti segala yang kita bicarakan itu ialah ...
  • Ibadah Persekutan di Kartika Graha Malang I, 27 Juli 2011 (Rabu Sore)
    ... dua makanan keras . Jadi kita tidak bisa berhenti sampai minum susu saja. HARUS ADA MAKANAN KERAS. Firman pengajaran adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat yang sudah selamat sehingga bisa menjadi mempelai wanita Tuhan. Karena ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. Roh Kudus juga memindahkan memisahkan dari suasana letih lesu beban berat menjadi suasana kelegaan enak dan ringan . KITA BELAJAR PENYEBAB BEBAN BERAT DAN LETIH LESU. BEBAN BERAT. Ibrani . ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015 (Minggu Sore)
    ... awan-awan yang permai. Di dalam Tabernakel iman yang murni ditunjukkan oleh buli-buli emas berisi manna. Tabut perjanjian terdiri dari yaitu tongkat Harun dua loh batu dan buli-buli emas berisi manna. Untuk mendapatkan iman yang murni ada langkah-langkahnya. Itu sebabnya kita belajar Tabernakel. Proses perkembangan iman di dalam Tabernakel iman yang benar sebab ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... selamanya. Timotius - Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Maret 2013 (Selasa Sore)
    ... atau panca indra kita. Jadi darah Yesus harus dibubuhkan pada pintu hati atau panca indra kita. Doa puasa adalah sengsara daging bersama Yesus untuk membubuhkan darah Yesus pada pintu hati kita. Artinya panca indra harus dalam tanda pertobatan. Mata yang bertobat. Mata meliputi penglihatan sampai pandangan hidup. Mata yang yang bertobat adalah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Oktober 2012 (Kamis Sore)
    ... penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia tetapi menurut kehendak Allah. Artinya sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa bertobat dan hidup menurut kehendak Allah yaitu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2015 (Minggu Sore)
    ... ia melahirkan maut. Pencobaan berasal dari keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak TUHAN firman TUHAN. Dalam segala hal. Misalnya dalam pekerjaan kita sudah tahu itu tidak sesuai firman tetapi tetap kita paksakan. Mungkin karena ada keuntungan besar gaji besar dan lain-lain. Satu waktu terjadi sesuatu--kita dinyatakan korupsi dan lain-lain-- jangan mengatakan ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Dua saksi sama dengan dua pohon zaitun yaitu ada kaitan dengan minyak urapan. Dua saksi juga sama dengan dua kaki dian pelita emas berkaitan dengan terang dan menunjuk pada minyak urapan. Ini semua menunjuk pada minyak urapan Roh Kudus. Zakharia - . Maka berkatalah ia kepadaku Apa yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.