Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada dalam Kitab Wahyu 1: 16. Di dalam rangkaian dari Wahyu 1: 13-16, ada empat penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan:

  1. ay 13, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
  2. ay 14, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja.
  3. ay 15, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil.
  4. ay 16, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Laki-laki Surga. Dia sebagai Suami atau Kepala dan kita sebagai tubuh, supaya Kepala dengan tubuh menyatu dan tidak terpisah lagi selama-lamanya.

Wahyu 1: 16, Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Inilah penampilan dari Pribadi YESUS sebagai Mempelai Laki-laki Surga, dengan tanda:

  1. di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang’. Ini sudah kita pelajari.
  2. dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’. Ini yang kita pelajari sekarang ini.
  3. wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik’

Kita sekarang mempelajari tanda yang kedua ‘dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’ Apa yang keluar dari mulut TUHAN itulah Firman TUHAN (‘manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang keluar dari mulutnya TUHAN’). Jadi ‘dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’, ini menunjuk Firman TUHAN.

Ada dua macam pemberitaan Firman TUHAN:

  1. Efesus 1: 13, Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Ay 13 => Inilah Injil keselamatan supaya kita percaya sampai dimeteraikan Roh Kudus.

    Yang pertama adalah Injil keselamatan = Firman penginjilan, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali di dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Pekerjaan atau aktifitas dari injil keselamatan adalah memanggil orang-orang berdosa supaya percaya YESUS dan diselamatkan = orang-orang didalam gelap dipanggil kepada terang-Nya yang ajaib (‘dari gelap kepada terang-Nya yang ajaib’).

    Bagaimana orang berdosa (dalam kegelapan) dapat menuju kepada terang (keselamatan)? Sebab di dalam perkara rohani tentu ada prosesnya.

    Prosesnya yaitu:


    • percaya atau iman kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juruselamat (tidak boleh bimbang) lewat mendengarkan Firman. Tidak boleh menganggap semua sama saja (banyak jalan menuju ke Roma), jalan ke surga itu hanya satu. Oleh sebab itu banyak mendengar Firman, supaya dapat percaya atau iman kepada YESUS.


    • bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Kalau sudah beriman, maka harus bertobat.
    • baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Tadi dalam Efesus langsung dikatakan, setelah percaya lalu dimeteraikan Roh Kudus. Jadi setelah percaya, bertobat, lalu baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir baru atau lahir kembali dari air dan Roh. Kita dilahirkan oleh ibu kita hanya sebagai manusia darah daging, cocok untuk hidup di dunia, tetapi tidak cocok untuk hidup di surga. Oleh sebab itu harus lahir kembali dari TUHAN yaitu lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita mendapatkan hidup baru (hidup surgawi) yang cocok untuk hidup di surga = selamat. Jadi baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu harus.


    1 Petrus 1: 3, 4,
    3. Terpujilah Allah dan Bapa TUHAN kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
    4. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

    Hasil dari baptisan air dan baptisan Roh Kudus (tanda hidup baru) yaitu:


    • ay 3 => ‘Terpujilah Allah dan Bapa TUHAN kita YESUS Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar’ => jadi kalau mau masuk baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus itu merupakan rahmat TUHAN dan tidak sembarangan orang. Saudara bisa baca di permulaan Injil, saat Yohanes Pembaptis memberitakan tentang baptisan, banyak yang menolak.

      telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan YESUS Kristus dari antara orang mati’ => mati, bangkit, hidup baru inilah baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
      kepada suatu hidup yang penuh pengharapan’ => tanda hidup baru (hidup surgawi) adalah hidup yang penuh pengharapan.

      Tanda pertama: hidup yang penuh pengharapan, artinya kita hanya percaya dan berharap sepenuh kepada TUHAN (bukan kepada yang lain). Ini bisa dibuktikan saat-saat kita mengadapi pencobaan, kesulitan, kemustahilan, kita berharap kepada siapa? Percaya dan berharap sepenuh kepada YESUS itu seperti bayi yang hanya menangis. Saat menghadapi kesulitan dll, kita tidak dapat berbuat apa-apa, kita hanya seperti bayi yang hanya menangis dan Tangan TUHAN lah yang menolong semuanya.


    • ay 4 => ‘untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa’ => yang kekal itulah Firman ALLAH (di dlm terj.lama ‘warisan yang tidak dapat binasa’).

      Tanda kedua:‘menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa = gemar menerima Firman ALLAH. Kalau manusia daging gemar makan nasi dll, ini berarti sehat dagingnya. Begitu juga rohani kita, kalau kita gemar makan Firman, berarti kerohanian kita sehat (hidup baru). Kalau menyanyi senang, tetapi kalau Firman tidak suka, ini berarti sudah gawat (tidak kekal dan sudah berbau neraka)! Mari kita periksa diri kita => ‘saya ini hidup baru atau belum! Saya sudah mengikut TUHAN sekian tahun, sudah selamat atau belum!’?

      Tanda kalau kita sudah selamat adalah:


      1. hidup penuh pengharapan (hanya percaya dan berharap kepada TUHAN),
      2. menerima bagian yang tidak dapat binasa (gemar menerima atau mendengar Firman ALLAH). Orang selamat (hidup kekal) itu menerima yang kekal.


    • tidak dapat cemar yang. Kita hidup di dunia ini tetapi tidak dapat cemar, seperti bunga bakung di kolam atau di rawa-rawa. Bunga bakung ini masuk di kolam, tetapi kalau matahari terbit dia terkena sinar dan warnanya tetap putih (tidak jadi hitam atau tidak tercemar). Misalnya:


      1. Di lingkungan sekolah banyak yang cemar (banyak dusta, menyontek dll). Kalau di sekolah kita ikut-ikut dusta, menyontek, berarti kita tidak selamat. Kita harus seperti bunga bakung, kalau matahari bersinar (ada kasih ALLAH), maka kita menjadi saksi TUHAN (kolam tetap hitam, tetapi bunganya tetap putih). Inilah tidak tercemar!


      2. Di pekerjaan juga banyak pencemaran.
      3. Di jalan raya juga banyak pencemaran. Saat lampu merah, banyak kendaraan yang menerobos lewat. Kalau kita ikut, berarti kita tercemar. Sampai dimana-mana banyak pencemaran.


      Kalau kita menerima Injil keselamatan; percaya, bertobat, lahir baru dari air dan Roh, hidup baru (hidup surgawi), maka kita tidak tercemar = tetap hidup dalam kebenaran. Yang lain berbuat dosa, tetapi kita tetap hidup dalam kebenaran.


    • yang tidak dapat layu Daging itu layu; cepat bangga => ‘luar biasa-luar biasa’, tetapi cepat merasa kecewa Kalau ‘tidak dapat layu’ berarti


      1. tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN saat menghadapi apapun juga.
      2. tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
      3. tidak bangga saat kita diberkati, berhasil, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN => ‘semuanya hanya karena Engkau TUHAN, bukan karena aku’ Inilah hidup baru (hidup surgawi), keselamatan!


    • yang tersimpan di sorga bagi kamu, artinya kalau sudah percaya, maka kita akan bertobat, lahir baru/hidup baru (hidup surgawi) sekali-pun kita masih hidup di dunia tetapi bersuasana surga (salah satunya adalah damai sejahtera). Ini yang harus kita jaga!

      Damai sejahtera =


      1. tidak ada iri hati, tidak ada kepahitan. Inilah makanan yang pertama, injil keselamatan. Ini harus dipertahankan! Hati-hati banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Sudah selamat, tetapi tidak dapat masuk ke surga. Seperti Israel sudah keluar dari Mesir (selamat), tetapi hanya dua orang yang masuk ke Kanaan.


      2. hati tenang merupakan landasan yang kuat untuk menerima berkat-berkat dari TUHAN. Kalau landasannya kuat seperti bandara, pesawat pasti datang. Sudah selamat, hidup damai sejahtera, diberkati, itu sudah bagus, tetapi hati-hati banyak dipanggil, sedikit dipilih (banyak yang selamat, tetapi sedikit yang sempurna). Oleh sebab itu masih ada pemberitaan Firman yang kedua, yang YESUS tampilkan di Mulut-Nya ‘ada sebilah pedang yang tajam bermata dua’


  2. 2 Korintus 4: 3, 4,
    3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    ay 4 => ‘yang adalah gambaran Allah’ => Wujud ALLAH.
    Tadi, Injil keselamatan memang berurusan dengan orang berdosa, sebab itu YESUS harus menjadi bayi, dewasa, mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa. Tetapi nanti saat kedatangan YESUS kedua kali, sudah tidak berurusan lagi dengan dosa (sedikitpun tidak boleh ada dosa).

    Yang kedua adalahcahaya Injil tentang kemuliaan Kristus’ = Firman pengajaran = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Cahaya (sinar laser) itu lebih tajam dari pedang.

    Ibrani 4: 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    ay 12 => ‘ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kitaI’ => sampai kedalam hati.

    Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga untuk menyucikan kita (orang yang sudah selamat), sampai sempurna (tak bercacat cela) seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita-Nya. Inilah sebabnya disebut juga Kabar Mempelai, sedangkan Firman penginjilan disebut Kabar Baik.

    Nanti saat kedatangan YESUS kedua kali, tidak boleh ada dosa sedikitpun, sebab itu di gereja harus ada pedang Firman. Kita akan terus menerus disucikan dan saat TUHAN datang kembali, kita akan selamat sampai menjadi sempurna. Kita menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS kedua kali di awan-awan yang permai. Jadi disebut Kabar Mempelai, sebab memberitakan YESUS sebagai Mempelai Pria dan mempersiapkan, menyucikan kita menjadi Mempelai Wanita. Sedangkan Firman penginjilan memanggil orang yang berdosa, untuk percaya YESUS, diselamatkan dan diberkati.

    Aktifitas Firman pengajaran adalah memilih dari orang-orang yang sudah selamat untuk disempurnakan seperti YESUS dan menjadi Mempelai Wanita. Disinilah banyak yang gugur ‘banyak yang dipanggil dan sedikit yang dipilih’ Kita harus berhati-hati! Banyak orang yang sudah selamat (puas dengan percaya YESUS, selamat dan diberkati), tetapi menolak pedang, sehingga gugur seperti bangsa Israel. Ini berarti tidak dapat menjadi sempurna, tidak layak untuk menyambut kedatangan YESUS kedua kali, ketinggalan saat YESUS datang dan binasa untuk selamanya. Mari, Firman penginjilan itu penting! Kalau tidak ada Firman penginjilan, tidak akan ada saya disini, sebab saya bukan keturunan orang Kristen atau hamba TUHAN, hanya karena Firman penginjilan, maka saya percaya YESUS, diselamatkan dan diberkati TUHAN (ada landasan yang kuat). Tetapi jangan cukup sampai landasan atau dasarnya saja, sebab itu mesti dibangun (disucikan) dengan pedang Firman sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS (Tubuh Kristus yang sempurna). Semoga kita dapat mengerti.

‘banyak dipanggil dan sedikit yang dipilih’ Jadi tidak semuanya dipilih, sebab banyak kehidupan yang sudah selamat, tetapi menolak pedang Firman, sehingga tidak dapat menjadi sempurna. Jangan menolak pedang Firman! Ada Firman penginjilan, setelah itu dilanjutkan Firman pengajaran. Firman penginjilan disebut juga susu untuk bayi-bayi, sesudah itu dilanjutkan makanan keras. Semoga kita dapat mengerti.

Banyak yang menolak pedang Firman, karena terlalu tajam, terlalu lama. Susu dengan makanan keras memang berbeda. Minum susu sambil tidur dll, pasti bisa. Kalau makan makanan keras, harus mengunyah dulu. Ini memang berbeda, tetapi sasarannya menuju kepada kesempurnaan. Tadi, ada proses dari gelap menuju terang (proses keselamatan). Sesudah selamat masih ada proses untuk menuju kesempurnaan.

Proses dari selamat menuju kesempurnaan:

  1. Ibrani 4: 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Proses pertama: Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan hati, sendi dan sumsum (bagian dalam).

    Penyucian bagian dalam, antara lain:


    • Dimulai dari penyucian hati terlebih dahulu.
      Matius 15: 19, Karena dari hati timbul (1)segala pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

      ay 19 => ‘segala pikiran jahat’ => prasangka buruk dll.
      pembunuhan’ => kebencian-kebencian.
      pencurian’ => mencuri milik TUHAN, milik sesama dll.
      sumpah palsu’ => termasuk dusta.
      hujat’ => menghujat TUHAN (menghujat Firman pengajaran yang benar), menghujat orang-orang suci. Menghujat sesama itu dimulai dari memfitnah, menjelek-jelekkan.

      Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan hati kita dari tujuh keinginan jahat dan najis. Angka tujuh itu sempurna. Jika hati sudah disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis (keinginan jahat najis dibuang), maka hati akan diisi oleh Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya (Roh Kudus dengan tujuh wujudnya). Kalau yang negatif dibuang, maka yang positif masuk. Pada kitab Wahyu, terdapat tujuh Roh Allah, ini bukan berarti Roh TUHAN ada tujuh, bukan! Roh TUHAN itu satu, tetapi wujudnya tujuh.

      Yesaya 11: 1-3,
      1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
      2. (1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
      3. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

      ay 1 => ‘Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai’ => itulah YESUS.
      ay 2 => Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya.
      Roh TUHAN akan ada padanya’ => Roh Kudus itu bukan roh daging, roh setan, roh dunia, tetapi Roh TUHAN.

      Inilah Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya, mulai dari Roh TUHAN sampai Roh takut akan TUHAN. Kalau hati sudah disucikan => (tidak perlu berkata kalau hati saya suci), maka pasti orang itu akan takut akan TUHAN.

      Bukti dari takut akan TUHAN,adalah:


      • takut berbuat dosa. Mungkin tidak ada orang, guru, pendeta, jemaat atau tidak ada siapa saja, tetapi ada TUHAN (dia takut akan TUHAN). ‘kesenangannya ialah takut akan TUHAN’, dalam terjemahan lama ‘bernafas dengan takut akan TUHAN’ Saya lebih cocok dengan yang terjemahan lama. Mengapa lebih cocok ‘bernafas dengan takut akan TUHAN?’ Sebab di udara ini selain ada oksigen, nitrogen dll, masih ada juga setan (demon-demon). Dimana ada udara disitulah ada demon-demon atau roh setan (roh jahat dan roh najis). Jadi kalau kita benafas, roh jahat dan roh najis akan ikut terhirup. Oleh sebab itu kita bernafas harus dengan takut akan TUHAN. Ini serius! Begitu kita menghela nafas dan mau berbuat dosa => ‘ada TUHAN, takut akan TUHAN (takut berbuat dosa)’


      • setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Mau tidak beribadah, takut akan TUHAN => ‘nafas ini dari TUHAN’ Setiap kita bernafas, kalau bukan TUHAN yang masuk, maka setanlah yang masuk, pilih salah satu! Jadi kita tidak hanya mempelajari ada oksigen di udara dll, tetapi setiap kita bernafas ada setan dan ada TUHAN. Jadi kalau bapak, ibu, saudara mau berbuat dosa; menyontek, korupsi, dusta, langsung bernafas => ‘jangan!’ Saat kita bernafas, sambil berbuat dosa, setan masuk, lalu kita mati, siapa yang menanggung keselamatan kita? Lebih bagus kita bernafas dengan takut akan TUHAN. Kalau mau tidak beribadah, hirup nafas, ingat ini => ‘ada TUHAN, memang saya anak TUHAN harus berada di rumah TUHAN’ Beribadah melayani TUHAN itulah tugas kita.


    • Penyucian sendi.
      Kalau tidak ada sendi, tidak akan dapat bergerak (hubungannya tidak baik). Sendi ini harus diperhatikan! Sendi adalah hubungan antara dua tulang = hubungan antar sesama anggota Tubuh Kristus. Contohnya:


      • kalau di rumah antara suami dengan isteri, kalau hubungannya tidak baik tidak bisa bergerak dengan bebas. Anak dengan orang tua, kakak dengan adik.


      • di gereja, sesama anggota paduan suara, sesama anggota pemain musik, antara gembala dengan jemaat. Ini harus ada sendi yang baik!


      Apa yang harus disucikan? Sendi ini seringkali kotor, sehingga tidak baik hubungannya => 1 Korintus 3: 3, Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

      Ay 3 => ‘bahwa kamu manusia duniawi’ => manusia daging.
      bahwa kamu hidup secara manusiawi?’ => kamu hidup dalam daging.

      Kalau ada sesuatu yang terdapat di sendi, saat mau digerakkan akan terasa sakit, berteriak-teriak (bertengkar terus). Ini tidak baik sendinya! Yang merusak sendi atau hubungan adalah


      • Perselisihan, Perselisihan karena salah paham, kesalahan, dosa, mari saling mengaku dan saling mengampuni (saling berdamai). Kalau berselisih terus (dipaksakan), maka sendinya akan terasa sakit saat digerakkan. Yang salah, mengaku dan yang benar, mengampuni, selesai! Demikian juga di gereja, kalau kita bersalah dan menyakiti sesama, datang dan minta ampun. Kalau perselisihan karena pengajaran, kembali lagi ke alkitab (baca alkitab), jangan berdasar katanya orang, pendeta, gereja itu, jangan! Nanti dapat tambah berselisih. Misalnya:


        1. tentang ‘jangan mencuri’, ada yang mengatakan itu boleh kalau begini (kepepet dll). Baca saja alkitab, alkitab hanya menuliskan ‘jangan mencuri, sudah!’ Berarti yang benar, jangan mencuri.
        2. tentang ‘kejujuran’, ada yang mengatakan kalau kepepet boleh menyontek.


      • Iri hati, Iri hati ini disebut juga cemburu, terutama dalam rumah tangga. Kalau sudah cemburu dalam pacaran, ini sudah gawat! Apalagi kalau cemburu ini terjadi dalam nikah, maka nikahnya serasa mati. Kalau ada cemburu-cemburu, harus segera diselesaikan.

        Kejadian 30: 1, Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."

        ay1 => “aku akan mati." => serasa mati.
        Contohnya: Rahel tidak punya anak, sedangkan kakaknya mempunyai anak => ‘nanti kamu lebih cinta dll’ Inilah cemburu. Kalau ada cemburu dalam nikah yang tidak diselesaikan, maka hubungan dalam nikah tidak baik, sampai nikah serasa mati. Di dalam sidang jemaat juga, kalau ada cemburu, mari diselesaikan, supaya hubungan kita menjadi baik. Nanti kalau sendi tidak baik, yang terakhir terjadi kerusuhan (cerai berai). Kalau terjadi kesuruhan, maka banyak yang lari sini-sana (semburat), itulah cerai berai.

        2 Korintus 12: 20, Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

        Ay 20 => ‘Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati’ => jika dua hal ini tidak diselesaikan, akan berakibat terus; ada amarah dll.

        kepentingan diri sendiri’ => egois.
        kerusuhan’ => Ini yang terakhir, cerai berai; nikah cerai berai, orang tua-anak cerai berai, sidang jemaat cerai berai. Mari, yang kecil-kecil diselesaikan

        Semuanya diperbaiki supaya menjadi satu kesatuan. Sendi disucikan, supaya kita menjadi satu kesatuan di dalam TUHAN.


    • Penyucian sumsum.
      Sumsum ini didalam tulang (tidak kelihatan tetapi terasa). Pedang Firman menusuk sampai ke sumsum. Firman pengajaran harus ada didalam gereja TUHAN, supaya kita menuju kesempurnaan.
      Apa yang disucikan?Amsal 17: 22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

      ay 22 => ‘tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang’ => sumsumnya kering, tulangnya kering.

      Jadi yang disucikan adalah semangat yang patah. Seringkali secara tidak sadar sumsumnya sudah kering = semangatnya patah = tidak bergairah lagi dalam:


      • dalam ibadah pelayanan,
      • dalam berdoa,
      • dalam perkara-perkara rohani. Kalau semangatnya patah, ini sudah gawat!


      Amsal 15: 13,Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.

      Ay 13 => ‘tetapi kepedihan hati mematahkan semangat’ => tulangnya kering.
      Kepedihan hati (hati tertusuk-tusuk) juga harus disucikan. Contohnya:


      • diam-diam, suami tidak tahu, air mata isteri meleleh.
      • diam-diam, isteri tidak tahu, air mata suami meleleh.
      • saat anak melihat orang tuanya, tahu-tahu meleleh air matanya.
      • orang tua melihat anaknya, pedih hatinya.


      Semangat yang patah disucikan, maka akan berkobar-kobar lagi. Kepedihan hati disucikan, sampai ada suka cita dari surga (kebahagiaan surga). Inilah penyucian hati, sendi, sumsum sampai menuju kesempurnaan. Sumsum itu bagian yang paling dalam (perasaan paling dalam), ini juga harus baik! Apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita, jangan patah semangat dan jangan pedih hati! Kalau orang diam-diam menangis (pedih hati), kerohaniannya juga akan menjadi kering. Apa yang membuat pedih biar disucikan (diselesaikan oleh pedang), supaya kita bersuka cita kembali, ada semangat yang baru, gairah baru (terutama dalam perkara rohani, rumah tangga) dan ada kebahagiaan yang baru.


  2. Perbuatan harus disucikan oleh pedang (yang diluar).

    Yesaya 27: 1, Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

    Apa yang harus disucikan diibagian luar (perbuatan-perbuatan)? Pedang menyucikan kita dari leviatan (ular naga) yang menguasai laut (perjanjian lama).
    Laut = gambaran bangsa-bangsa di dunia. Tetapi di kitab Wahyu, dilihat oleh rasul Yohanes yang menguasai laut (menduduki laut) itulah perempuan Babel.

    Kalau di dalam kitab Yesaya (nubuatan kitab nabi), laut dikuasai oleh leviatan (ular naga). Lalu dibukakan rahasianya, menjadi kenyataan di kitab Wahyu, laut (bangsa-bangsa di dunia ini) diduduki oleh perempuan Babel.

    Wahyu 17: 1, 2, 5, 15
    1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
    2. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
    5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
    15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

    ay 1 => ‘yang duduk’ => istilah duduk artinya menguasai.
    di tempat yang banyak airnya’ => itulah laut.
    ay 2 => inilah perbuatan-perbuatan cabul, hati-hati!

    ay 15 => ‘Semua air yang telah kaulihat’ => air yang banyak itulah laut.
    di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa’ => baik raja, orang yang berkuasa, orang tidak berkuasa, orang pandai dll, semuanya dikuasai oleh Babel.

    Jadi kita disucikan dari leviatan yang menguasai laut (ini nubuatnya), sekarang artinya kita disucikan dari perempuan Babel yang menguasai bangsa-bangsa di dunia atau manusia di dunia. Siapapun juga, baik raja, pengemis, orang pandai, orang bodoh, orang hebat, orang tidak hebat, semua dikuasai oleh perempuan Babel.

    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan kita dari perempuan Babel artinya:


    • Penyucian dari perbuatan dosa, sampai pada puncaknya dosa. Puncaknya dosa:


      • dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba. Ini harus disucikan!
      • dosa kawin mengawinkan = (maaf) dosa seks dengan berbagai ragamnya,penyimpangan seks, nikah yang salah. Ini harus disucikan!


      Lautan manusia di dunia ini dikuasai semuanya oleh perempuan Babel. Kalau tidak ada pedang yang keluar dari mulut YESUS, jangankan orang biasa, pendeta pun tidak akan kuat melawan Babel. Tidak ada yang bisa mengalahkan leviatan kecuali pedangnya TUHAN. Sekalipun gereja dengan jemaat yang banyak => ‘dipakai oleh TUHAN, jemaatnya banyak’ Tetapi kalau tidak ada pedang, tidak bisa mengalahkan perempuan Babel dan pasti terjadi kenajisan-kenajisan (nikah yang salah, perselingkuhan, kawin cerai akan terjadi disitu). Sebab itu kita harus berhati-hati!

      Saya sudah bersaksi kesekian kali, untuk didoakan juga. Ada seorang pendeta yang gelarnya bagus, jemaatnya banyak, gerejanya bagus, tetapi beliau memohon untuk didoakan => ‘jangan sampai saya berselingkuh seperti teman-teman ku yang lainnya’ Ini berarti banyak yang beselingkuh dan ini membuat saya tersentak. Gereja yang besar, belum tentu isinya tidak ada Babel. Kalau tidak ada pedang, maka ada leviatan atau Babel. Kalau ada pedang, maka Babel diusir. Biarlah kita berdoa, sekalipun kita kecil atau besar terserah! Asalkan ada pedang, supaya Babel tidak sempat masuk. Jadi harus ada pedang di hari-hari ini, untuk menyucikan perbuatan dosa.


    • Penyucian dari ajaran-ajaran Babel.
      Dalam Wahyu 17: 4, perempuan Babel memakai emas, memakai kain yang bagus dll, semuanya dipertontonkan, digembar-gemborkan, kelihatan luar biasa.

      Wahyu 17: 4, Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

      Jadi ajaran Babel adalah ajaran tentang kemakmuran jasmani (yang digembar-gemborkan hanyalah berkat jasmani) dan hiburan jasmani (entertainment), tetapi tanpa penyucian atau tanpa pedang Firman (berarti ada percabulan di dalamnya). Contohnya: gereja dijadikan mirip dengan diskotik dll. Biasanya kaum muda yang paling senang. Hati-hati, jangan tertarik di situ!

      Inilah yang gawat hari-hari ini dan laris. Kalau orang ke gereja, dihibur, tanpa ditunjukkan dosanya, maka dagingnya yang paling senang. Tetapi kalau ditusuk pedang Firman => ‘sudah datang jauh-jauh, dosa terus disinggung, mengapa seperti ini?’ Padahal itu yang menuju langkah ke surga.


    • Penyucian dari sifat tabiat tidak setia dalam ibadah pelayanan.
      Pelacur itu tidak setia. Nanti dengan laki-laki A, besok dengan B, lusa dengan C. Mari kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. YESUS sebagai Mempelai Pria Surga. Kita sebagai mempelai wanita harus setia kepada Dia.

      Memang banyak laki-laki lain, sebab itu jangan sampai seperti Babel kesana kemari, jangan! Tetapi harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.


    • Penyucian dari sifat egois.
      Yesaya 14: 23, "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

      Perempuan Babel mengarah kepada kota Babel yang akan dibinasakan. Perempuan Babel = kota Babel akan menjadi air rawa-rawa, inilah egois. Rawa itu hanya menerima air (air hujan dll), tetapi tidak mengalir lagi (ditampung disitu terus). Sebab itu rawa menjadi sarang nyamuk dll, karena airnya tidak mengalir. Kalau sungai, airnya mengalir.

      Rawa itu menunjuk egois, artinya


      • kepentingan diri sendiri,
      • tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain. Kita diberkati tetapi tidak menjadi berkat bagi orang lain itulah pembangunan kota Babel (mempelai wanita setan) yang akan dibinasakan. Babel itu egois => ‘hanya untuk ku terus’


      Biarlah sekarang ini kita disucikan, supaya jangan menjadi rawa, tetapi menjadi mata air yang mengalir terus. Jika disucikan dari tabiat egois, maka kita dapat memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan (‘ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku dsb’) = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (Mempelai Wanita TUHAN). Memberi dan mengunjungi memang memerlukan pengorbanan. Semuanya harus dikorbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, kecuali satu; pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan.

      Tubuh Kristus, dimulai dari:


      • menikah. Mau menikah, semua harus dikorbankan (waktu, tenaga dll), tetapi pengajaran yang benar jangan dikorbankan. Kalau pengajaran yang benar dikorbankan, tidak akan menuju kesatuan tubuh dan akan hancur.


      • tergembala. Mau masuk gereja semuanya harus dikorbankan, tetapi pengajaran yang benar jangan dikorbankan. Ini benar atau tidak pengajarannya? Ada YESUS atau tidak? Jika pengajaran yang benar dikorbankan, kita tidak menuju pembangunan Tubuh Kristus, tetapi menuju Babel.


      • fellowship (antar gereja). Mari memberi dan mengunjungi, jangan menjadi seperti rawa => ‘ini untuk aku, aku masih banyak kebutuhan dll’ Hanya ada dua pembangunan; kalau egois akan menuju Babel, kalau mau memberi dan mengunjungi akan menuju pembangunan Tubuh Kristus. Contohnya: tubuh kita ini. Kalau kaki gatal, yang lain yang memberi dan mengunjungi (tangan yang mengunjungi dan memberi). Seperti itulah Tubuh Kristus, semuanya memberi dan mengunjungi. Supaya tidak dituntut oleh TUHAN ‘ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu tidak memberi AKu minum, enyahlah engkau’ itulah egois atau Babel. Tetapi jika kita memberi mengunjungi oleh dorongan Firman, akan menuju pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

        Semua ada prosesnya. Dari dosa kepada keselamatan ada prosesnya; percaya, bertobat, lahir baru, hidup tidak cemar, benar, damai, diberkati. Tetapi dari sini ‘banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih’, sedikit yang mau ditusuk oleh pedang. Coba saudara lihat, gereja mana yang ada pedang? Sedikit. Kalau ada pedang => ‘jemaat bisa keluar semuanya’ Terserah! Yang penting tugas kita sebagai hamba TUHAN mengantarkan dengan sebenar-benarnya; etape pertama dari gelap menuju keselamatan, mari kita bimbing. Lalu dari keselamatan kita bimbing kepada kesempurnaan lewat pedang.

        YESUS sendiri mengalami. Waktu mengadakan mujizat lima roti dua ikan untuk lima ribu orang, tetapi begitu perkataan keras, banyak yang lari, tinggal dua belas murid yang tidak lari. Akhirnya satu murid lari, tinggal sebelas orang. Bayangkan saja dari lima ribu orang, banyak yang lari dan tinggal sebelas orang. Ini berapa persen? Inilah banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Hati-hati, biarlah kita mau masuk kepada penyucian.

        Mazmur 149: 6, Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

        Ayat 6 => kalau pedang bermata dua ada ditangan, kerongkongannya memuji TUHAN. Inilah penyucian mulut.


  3. Proses yang ketiga (terakhir): penyucian mulut. Jadi, hati disucikan perbuatan disucikan termasuk tabiat (perbuatan yang mendarah daging itulah tabiat), yang terakhir sampai penyucian mulut. Biarlah mulut kita disucikan, sehingga mulut hanya untuk memuji TUHAN, mengagungkan TUHAN, memuliakan TUHAN dengan hancur hati seperti bayi. Jadi mulut kita disucikan, sampai menjadi seperti mulut bayi yaitu hanya menangis saja. Mulut memuji, mengagungkan TUHAN, menyembah TUHAN itu seperti bayi yang hanya menangis saja. Tidak ada bayi yang mengata-ngatain orang, tidak ada! Mulut bayi hanya dapat menangis saja.

    Mari kita juga menangis untuk memuji, memuliakan nama TUHAN. Memuji dan memuliakan TUHAN itu bukan hanya menyanyi terus setiap hari. Kalau di kantor, di sekolah memuji (menyanyi) terus, bisa dimarahi.

    Memuji, membesarkan Nama TUHAN, selain lewat nyanyian,juga dapat lewat:


    • berkata benar,
    • perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain,
    • tidak berkata dusta,
    • sampai menyembah TUHAN dengan hancur hati, seperti bayi yang menangis (tidak dapat berbuat apa-apa, tidak berdaya apa-apa).


    Kalau mulut kita seperti bayi, maka menjadi rumah doa. Kalau mulut tidak seperti bayi, maka menjadi sarang penyamun. Coba, dari pagi sampai sore ini, sudah berapa banyak salahnya dalam berkata?

    Matius 21: 12-17 => YESUS menyucikan Bait ALLAH. Bait ALLAH dapat menjadi sarang penyamun. Bisa juga menjadi rumah doa, tergantung dari mulut ini? Setiap kehidupan kita adalah rumah ALLAH, kita mau menjadikan sarang penyamun atau rumah doa? Hati, perbuatan sudah disucikan, tinggal mulut yang terakhir disucikan.

    Matius 21: 16, lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

    ay 16 => “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" => hanya memuji, memuliakan TUHAN dan menyembah TUHAN. Bahasa bayi hanyalah menangis saja. Mau memuji menangis, mau menyembah menangis.

    Menangis = menyembah dengan hancur hati, artinya


    • mengaku tidak layak, banyak kesalahan, tidak berdaya, tidak mampu, tidak dapat berbuat apa-apa.
    • hanya bergantung kepada belas kasih, kemurahan, anugerah TUHAN.


    Kalau ada bayi menangis, pasti langsung di gendong. Saat kita menangis; memuji, memuliakan TUHAN, menyembah TUHAN dengan hancur hati, posisi kita seperti ‘bayi dalam gendongan Tangan anugerah TUHAN’ Tadi, di Malang juga tentang bayi Musa yang berada di dalam tangan puteri firaun tinggal mati saja, tetapi bayi Musa menangis dan TUHAN lah yang bertindak. Sekarang kita berada dalam gendongan Tangan TUHAN, serahkan hidup ini dalam gendongan Tangan TUHAN.

    Yesaya 49: 14-16,
    14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan TUHANku telah melupakan aku."
    15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
    16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

    ay 14 => ‘TUHAN telah meninggalkan aku’ => ini umat TUHAN yang sudah tidak tahan ketika berada dalam masalah, himpitan dan merasa sudah ditinggalkan oleh TUHAN.

    TUHANku telah melupakan aku’ => mungkin saudara menghadapi pencobaan (ekonomi dll) => ‘rasanya TUHAN sudah jauh dari aku, TUHAN sudah tinggalkan aku, TUHAN sudah lupakan aku’

    ay 15 => ‘Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya’ => bayi kandungnya.
    sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?’ => sekarang banyak perempuan meninggalkan bayi kandungnya di kamar mandi, ditinggal di tempat sampah. Inilah kasih ibu sudah bergeser. Kasih ibu merupakan gambaran kasih yang hebat (kasih yang agung), tetapi sekarang sudah bergeser (maaf ibu-ibu).

    Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau’ => tetapi TUHAN tidak pernah melupakan kita (bayi-bayi yang memuji, memuliakan, menyembah TUHAN akan digendong oleh TUHAN).

    ay 16 => ‘Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku’ => ditukik, diukir ditelapak tangan TUHAN = diingat terus, tidak bisa dilupakan.

    Kalau mulut disucikan, sampai seperti bayi; hanya menganggungkan, memuliakan TUHAN lewat berkata benar, perkataan menjadi berkat bagi orang lain, dan menyembah TUHAN dengan hancur hati, maka posisi kita dalam gendongan Tangan TUHAN, artinya TUHAN selalu memperhatikan, memperdulikan, bergumul untuk kita semuanya. Bayi-bayi hanya dapat berbuat apa, TUHAN lah yang memperhatikan. Jika orang lain tidak memperhatikan kita, jangan marah, sebab ini merupakan kesempatan bahwa TUHAN memperhatikan kita seratus persen, asal kita menjadi bayi yang menangis. Kalau tidak ada yang memperhatikan kita (nol persen), maka seratus persen, Dia Yang akan memperhatikan, memperdulikan, dan bergumul bagi kita semuanya.

Hasilnya adalah

  1. Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku’ = TUHAN melukiskan kita ditelapak tangan-Nya, artinya


    • Tangan anugerah TUHAN sanggup untuk memelihara kehidupan kita ditengah kesulitan, kemustahilan, sekalipun kita tidak berdaya. Mari kita menjadi seperti bayi yang tidak dapat berbuat apa-apa. Saya bersaksi sudah kesekian kali. Ini nomor satu sebagai pijakan saya sebagai hamba TUHAN. Saya diijinkan tidak bisa makan, tidak bisa minum, tidak punya uang sepeserpun. Saya tidak mau keluar rumah, saya tidak mau hutang, tidak mau meminta, terserah TUHAN saja! Kalau selama empat puluh hari saya diijinkan seperti ini, lalu saya mati, ini berarti tugas saya sudah selesai. Inilah tekat saya. Awalnya saya marah => ‘saya besok mau bekerja’, kalau marah malah bertambah lapar, panik, takut. Tetapi setelah tenang, seperti bayi yang hanya menyembah TUHAN, benar-benar Tangan Yang ajaib dapat mendatangkan beratus-ratus kali dari kebutuhan saya. Ini pengalaman yang tak terlupakan, yang bisa saya bagikan kepada bapak, ibu, saudara sekalian. TUHAN kita itu luar biasa. Ibu-ibu saja sudah panik, kalau mendengar suara bayi, apalagi TUHAN, Dia akan memelihara kita (kita diukir di Telapak Tangan TUHAN).


    • Tangan anugerah TUHAN sanggup menolong kita atau menyelesaikan masalah kita sampai yang mustahil pada waktu-Nya. Kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Masalah apa yang dapat diselesaikan oleh bayi-bayi?Biar Tangan anugerah TUHAN Yang akan menyelesaikannya.


    • Tangan anugerah TUHAN sanggup memberikan masa depan yang berhasil, indah dan bahagia. Bayi itu dipelihara, ditolong sampai besar, seperti Musa dari anak budak dipelihara sampai menjadi anak raja. Itulah masa depan yang indah.


    Asalkan kita benar-benar mau menerima panggilan TUHAN; selamat. Sesudah itu menerima pedang yang keluar dari mulut TUHAN; kita mau disucikan. Semakin kita disucikan, semakin erat pelukan TUHAN (semakin erat gendongan Tangan TUHAN) dan tidak dapat terpisah.


  2. tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku, artinya Tangan anugerah TUHAN sanggup melindungi kita:


    • secara jasmani: kita dilindungi dari celaka, mara bahaya (gempa, penyakit) yang mengancam kehidupan kita.


    • secara rohani:


      • kita dilindungi dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar.
      • kita dilindungi dari ajaran-ajaran palsu,
      • kita juga dilindungi dari hukuman TUHAN atas dunia ini, sampai hukuman neraka.
      • Tangan anugerah TUHAN sanggup menyucikan, mengubahkan kita sampai sempurna seperti YESUS, yaitu tidak salah lagi dalam perkataan.


      Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      ay 2 => ‘yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya’ => seluruh hidupnya sempurna.

      Tidak salah dalam perkataan yaitu hanya berkata ‘Haleluya’ untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali di awan-awan permai dan kita tidak menangis lagi. Sebelum YESUS datang kembali, sekarang kita menangis kepada TUHAN; banyak bergumul, sehingga TUHAN memperhatikan kita. Tapi satu waktu, kalau kita sudah sempurna, tangisan kita akan menjadi sorak sorai ‘Haleluya’

      Jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan terangkat di awan-awan permai dengan sorak sorai ‘Haleluya’ (sudah dipelajari dalam Wahyu 19 ‘suara desau air bah, Haleluya, Haleluya’):


      • kita masuk perjamuan kawin Anak Domba = nikah yang rohani di awan-awan permai (suasana pesta).
      • sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun damai atau firdaus (Wahyu 20).
      • sesudah itu kita masuk Yerusalem Baru yang ada tembok-tembok yang tinggi (‘melintasi tembok-tembok Yerusalem baru’). Kita benar-benar berada didalam Yerusalem Baru dan tidak pernah keluar dari situ untuk selama-lamanya.

Inilah saudara yang dapat saya sampaikan. Mari semuanya hanya bergantung pada anugerah TUHAN. Kalau kita sudah selamat, diberkati, mari maju untuk menerima pedang penyucian sampai kita digendong. Semakin kita disucikan, semakin erat pelukan Tangan TUHAN. Jangan ragu-ragu! Sebab Tangan Yang berlubang paku, tangan anugerah-Nya akan menolong kita. Dia lah Yang memperhatikan, memperdulikan kita semuanya. Apapun keadaan kita serahkanlah kepada TUHAN.

TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... fungsi kegunaan dari korban Kristus didalam Bait Allah kehidupan kita Korban Kristus sebagai korban penghapus dosaYohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus Anak Domba Allah harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita sehingga kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus Yesus harus turun ke bagian bumi paling bawah alam maut sama dengan mati di kayu salib untuk Mengangkat kita dari tawanan dosa dan kutukan dosa sehingga kita dibenarkan dan diselamatkan. Menyucikan kita lewat sistem penggembalaan. Yesus sebagai Gembala Baik menyerahkan nyawaNya supaya kita bisa menjadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Mei 2013 (Kamis Sore)
    ... Israel dengan orang Mesir sama dengan membedakan kristen duniawi dengan kristen rohani. Sistim Mesir duniawi adalah sistim manajemen segala sesuatu diatur dengan cara-cara dunia dengan baik tetapi dengan tujuan mencari keuntungan jasmani bertentangan dengan firman Tuhan. Sistim penggembalaan adalah sistim tahbisan sesuai dengan firman Tuhan sekalipun tidak sesuai bertentangan dengan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2011 (Kamis Sore)
    ... oleh Yudas. Matius - Dan ketika mereka sedang makan Ia berkata Aku berkata kepadamu sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya Bukan aku ya Tuhan Lewat Perjamuan Suci tetapi juga ditolak oleh Yudas. Matius Ia menjawab Dia yang bersama-sama ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Juni 2017 (Senin Sore)
    ... Tuhan. Panggilan dan pilihan Tuhan terjadi dari zaman ke zaman--kita belajar peta zaman-- Zaman Allah Bapa--zaman permulaan-- dari Adam sampai Abraham kurang lebih dua ribu tahun diwakili oleh Abraham. Abraham menerima panggilan dan pilihan Tuhan. Kejadian - . Berfirmanlah TUHAN kepada Abram Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Malang, 28 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... situ berkata Ia memanggil Elia. Dan segeralah datang seorang dari mereka ia mengambil bunga karang mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata Jangan baiklah kita lihat apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia. . Yesus berseru pula dengan suara nyaring ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Oktober 2016 (Selasa Sore)
    ... Yesus sebagai Anak Allah. Empat sifat tabiat Yesus jika ditarik garis akan membentuk salib. Jadi kita harus mengalami penyaliban daging supaya bisa hidup dalam suasana tahta Surga di tengah dunia yang bengkok sampai suatu waktu kita benar-benar terangkat ke tahta Surga saat Yesus datang kembali kedua kali. Di Surga tahta ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Februari 2019 (Selasa Sore)
    ... nasar kehidupan yang menanti Tuhan adalah selalu mengerumuni bangkai. Yesaya Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati dan apinya tidak akan padam maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup. Bangkai adalah mayat orang-orang yang mendurhaka kepada Tuhan dan ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan V, 25 April 2013 (Kamis Pagi)
    ... pada itu aku melihat Sesungguhnya sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala katanya Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu dan tujuh ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Januari 2020 (Minggu Pagi)
    ... dengan penyembahan berhala semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka . Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Penyucian secara lahir dari perbuatan dosa. Kolose - Tetapi sekarang buanglah semuanya ini yaitu marah geram kejahatan fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.