RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 April 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita
Yesus Kristus.
Lukas 13: 10-13
=> menyembuhkan orang sakit pada hari... Ibadah Raya Malang, 05 Agustus 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:15b-16
7:15 Karena itu
mereka berdiri di... Ibadah Kaum Muda Malang, 17 Januari 2009 (Sabtu Sore)
Markus 12:38-40, Tabut Perjanjian terdiri dari tutup dan peti. Tutupnya dari emas menunjuk... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Juni 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:54-56 9:54
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus... Ibadah Paskah Malang, 05 April 2015 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2-3 adalah tentang tujuh kali... Ibadah Raya Surabaya, 21 Maret 2010 (Minggu Sore)
Matius 25:
= tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah= Roh Kudus yang
permanen.
Tanpa Roh... Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 30 Oktober 2012 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding (Palangkaraya)
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 10:1-4
Ibadah Doa Malang, 14 Maret 2017 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Januari 2015 (Kamis Sore)
Dari siaran langsung Ibadah
Pendalaman Alkitab di Medan
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu pasal... Ibadah Kaum Muda Remaja, 08 Desember 2012 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:41-52 berjudul "Yesus pada umur... Ibadah Raya Surabaya, 22 Desember 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 27 Mei 2012 (Minggu Pagi)
Matius 27 menunjuk 7 percikan darah di atas tabut perjanjian. Sekarang artinya sengsara... Ibadah Pendalaman Alkitab, 05 Januari 2012 (Kamis Sore)
Matius 26:47-56 berjudul "Yesus ditangkap" dan terjadi di Getsemani
Matius 26:47-50 26:47 Waktu... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2011 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang Mazmur
103: 8-10 103:8.
TUHAN adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. 103:9. Tidak
selalu Ia menuntut, dan...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 16 November 2016 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai
sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita
sekalian.
Wahyu
5: 1 5:1.
Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu,
sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya
dan
dimeterai dengan tujuh meterai.
'gulungan
kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah
dalam dan sebelah luarnya',
dalam perjanjian baru menunjuk pada logos
atau firman
Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci. Di
dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23, firman
Allah ditulis pada dua tempat:
(diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 21 September 2016
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 06 November 2016)
- Yang
pertama: Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua
loh batu.
Sekarang
artinya firman ditulis pada hati
dan pikiran
kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 25 September 2016
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).
- Yang
kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan
atau lembaran surat-surat.
Sekarang
artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh
hidup kita/solah
tingkah laku kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 02 Oktober 2016
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 06 November 2016).
Praktik
sehari-hari jika hati-pikiran dan seluruh hidup kita ditulisi firman
Allah--kita
menjadi surat Kristus yang terbuka--(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016):
- Kelauaran 21: 12-14= jangan
membunuh--hukum keenam pada dua loh batu--, artinya jangan
membenci--baik pembunuhan sengaja dan tidak sengaja (sudah
diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 09 November 2016).
- Keluaran
21: 15, 17
21:15.
Siapa yang memukul
ayahnya atau ibunya,
pastilah ia dihukum mati. 21:17. Siapa yang mengutuki
ayahnya atau ibunya,
ia pasti dihukum mati.
Praktik
kedua hati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: hukum kelima
pada dua loh batu yaitu hormatilah
ayahmu dan ibumu!--hukum
kelima pada dua loh batu--(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 13 November 2016).
AD.
2 HORMATILAH AYAHMU DAN IBUMU! Ada tiga
tingkatan orang tua dalam Tabernakel:
- Orang tua jasmani yang melahirkan
kita secara jasmani= halaman Tabernakel.
- Orang tua rohani (gembala) yang
ikut serta melahirkan kita secara rohani= ruangan
suci--penggembalaan.
- Orang tua sorgawi (TUHAN) yang
melahirkan kita secara rohani; melahirkan kita kembali= ruangan maha
suci.
1 Petrus 1: 23 1:23.
Karena kamu telah dilahirkan
kembali
bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh
firman Allah,
yang
hidup dan yang kekal.
Orang
tua sorgawi sama dengan firman Allah yang hidup dan yang kekal, yang
melahirkan kita kembali--dibantu oleh orang tua rohani yang
mengawasi--; mengubahkan kita dari manusia daging menajdi manusia
rohani seperti Yesus, sehingga cocok/layak masuk kerajaan sorga yang
kekal. Kalau orang tua jasmani melahirkan secara jasmani, cocok
untuk hidup di dunia.
Firman Allah yang hidup dan yang kekal
sama dengan:
-
Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani
4: 12-13 4:12. Sebab
firman Allah hidup
dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan
terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
- Firman
pengajaran bagaikan palu yang menghancurkan bukti batu--kekerasan
hati--dan bagaikan api.
Yeremia
23: 29 23:29.
Bukankah firman-Ku
seperti api,
demikianlah firman TUHAN dan seperti
palu
yang menghancurkan bukit batu?
Inilah
orang tua sorgawi kita; pribadi TUHAN yang melahirkan kita secara
rohani sampai cocok untuk masuk kerajaan sorga yang kekal.
Keluaran
21: 15 21:15.
Siapa yang memukul
ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati.
(terjemahan
lama) 21:15. Barangsiapa yang sudah memalu
bapanya atau ibunya, ia itu tak dapat tiada mati dibunuh
juga.
Memukul= memalu. Pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 November 2016, kita sudah
mempelajari:
- Memalu orang tua jasmani:
memedihkan hati orang tua.
- Memalu orang tua rohani: membuat
gembala berkeluh kesah.
- Dan terutama memalu orang tua
sorgawi, artinya memalu firman pengajaran yang bagaikan
palu--mestinya dia yang dipalu, tetapi malah memalu TUHAN.
Memalu
firman pengajaran yang bagaikan palu= keras hati,
artinya: mengkritik atau menolak firman, dan menuju kebinasaan.
Karena itu Yesus sebagai bukit batu harus dipukul--supaya kita
tidak memukul Dia, Dia yang rela dipukul; rela disalibkan di atas
kayu salib--untuk memberikan air kehidupan kepada kita.
Malam
ii kita belajar FIRMAN ALLAH YANG BAGAIKAN API. Keluaran
21: 17 21:17. Siapa
yang mengutuki ayahnya atau ibunya, ia pasti dihukum mati.
Mengutuki
orang tua sorgawi--firman pengajaran yang bagaikan nyala api; pribadi
Yesus--= mengkritik, menyangkal, dan menolak firman pengajaran yan
bagaikan api. Ini terjadi pada seorang hamba TUHAN yang hebat, yaitu
Petrus. Dia mengutuk dan menyangkal pribadi
Yesus--firman pengajaran yang bagaikan api; firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Mengapa bisa
terjadi?
Karena berdiang di api dunia.
Markus 14: 67, 71 14:67.
dan ketika perempuan itu melihat Petrus
sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga
selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." 14:71.
Maka mulailah Petrus
mengutuk dan bersumpah: "Aku
tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"
Berdiang
di api, akhirnya mengutuk Yesus (ayat 71)--firman pengajaran yang
bagaikan api. Di sinilah cikal bakal seorang hamba TUHAN yang
hebat bisa mengutuk dan menyangkal Yesus--firman pengajaran yang
bagaikan nyala api--, yaitu karena dia bediang di api
dunia--api yang lain; ada api firman, tetapi ada api yang
lain. Kalau memilih api yang lain, pasti mengutuk api
firman--orang tua sotgawi.
Api ayng lain adalah:
- Api dosa= mempertahankan
dosa sampai puncaknya dosa. Pasti dia akan mengutuk firman: Terlalu
keras!
Kalau orang mau disucikan, dia akan bersyukur kalau ada
firman yang menyambar seperti api. Mungkin dengar satu kali masih
belum bisa lepas dari dosa, tetapi tetap ada kerinduan untuk lepas
dari dosa.
Sebaliknya, kalau dia mempertahankan dosa, dia
tidak mau lagi dengar firman dan ia akan mengutuk, mengkritik,
menyangkal, dan menolak firman pengajaran yang bagaikan nyala
api--seperti Petrus yang mengutuk, bersumpah dan menyangkal Yesus:
Aku tidak kenal Dia, karena dia sedang berdiang di api dunia.
-
Api dunia.
Yakobus 4: 4 4:4.
Hai kamu, orang-orang yang tidak
setia! Tidakkah kamu tahu,
bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan
dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Allah.
Api
dunia/pergaulan dunia membuat kita tidak setia dalam ibadha
pelayanan kepada TUHAN. Nanti mulai mengutuk firman pengajaran.
Orang yang tidak setia pasti menolak firman pengajaran yang keras,
yang bagaikan api-menolak pribadi Yesus.
-
Api keinginan/hawa nafsu daging.
Roma 8: 6-7 8:6.
Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 8:7. Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya.
Tadi, api dunia membuat kita tidak setia
kepada TUHAN--menjadi musuhnya TUHAN. Inilah orang-orang yang
mengutuki orang tua sorgawi--firman pengajaran yang bagaikan api,
yang keras. Api yang terakhir adalah api keinginan daging yang
membuat kita tidak taat dengar-dengaran pada firman
pengajaran yang bagaikan api--menjadi musuuhnya TUHAN; menyangkal
Yesus.
Inilah, mengapa ada hamba TUHAN yang hebat tetapi menyangkal
firman pengajaran yang benar, karena ia sedang berdiang pada api yang
lain, sehingga ia menolak api dari sorga. Dulu, Nadab dan Abhu
mempersembahkan korban dengan api asing, bukan hebat, tetapi justru
mati disambar api dari langit.
Hati-hati dengan api asing: api
dosa, api dunia--tidak setia--, dan api daging--tidak taat! Ini
permusuhan dengan TUHAN; menyangkal Yesus; mengutuki
orang tua sorgawi--firman pengajaran yang bagaikan nyala api.
Siapa
yang menyangkal Yesus--firman pengajaran yang benar; yang bagaikan
api yang menyucikan kita--, dia akan disangkal dan binasa
selamanya. Lukas 12: 9 12:9.
Tetapi barangsiapa menyangkal
Aku di depan manusia, ia
akan disangkal di depan
malaikat-malaikat Allah.
Yohaens 21:
15-17 21:15. Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab
Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:16.
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua
kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:17.
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga
kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maka sedih hati Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau
mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau
tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
Jalan keluarnya
supaya lepas dari api yang lain dan kembali pada api dari sorga; kita
tidak mengutuk dan menyangkal orang tua sorgawi: harus
tergembala dengan benar dan baik; selalu berada di kandang
penggembalaan (tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus)--ruangan
suci. Ada tiga macam alat= ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok.
Ingat! Simon yang hebat, kalau tidak tergembala, tidak
mampu dan kena tiga macam api dunia. Api dosa menghantam kita, api
dunia menghantam kita lewat pergaulan dan kesibukan sampai membuat
kita tidak setia, dan api hawa nafsu daging--dari dalam--menghantam
sampai membuat kita tidak taat, sehingga kita menyangkal
TUHAN--firamn pengajaran yang bagaikan api--dan menuju
kebinasaan.
Sehbat apapun kita, kita tidak mampu kalau tidak
tergembala. Petrus hebat secara rohani, apalagi kalau hanya hebat
secara jasmani, tidak akan mampu menghadapi tiga macam api asing.
Yang sudah hebat secara rohani tidak mampu kalau tidak tergembala.
Kami semua, hamba TUHAN sepenuh tidak mampu kalau tidak berada di
kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok, yaitu:
- Pelita emas= ketekunan dalam
ibadah raya; prersekutuan dengan api Roh Kudus di dalam
karunia-karunia-Nya.
Di dalam penggembalaan kita menemukan api
dari sorga, sehingga kita bebas dari api asing.
Api
Roh Kudus membuat kita selalu setia berkobar-kobar dalam
ibadah pelayanan kepada TUHAN--pelita tetap menyala. Tidak bisa
ditarik oleh dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan,
kesusahan.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam
ibadah doa; persekutuan dengan api kasih Allah yang mendorong
kita untuk selalu taat dengar-dengaran. Tadi, api hawa nafsu
daging menarik kita supaya tidak taat.
Ingat! Kalau tidak
taat, itu sudah keluar dari rel; sudah jatuh. Tidak bisa! Sedikit
saja tidak taat, tidak boleh! Kalau sadar ada sesuatu yang tidak
sesuai dengan firman, segera kembali ke jalur yang benar! Kalau di
luar rel, tidak mungkin mencapai tujuan. Makin hebat keretanya,
kalau di luar jalur, mana bisa sampai ke tujuan? Siapa yang mau
mendorong?
Mari, kembali! Jangan bertahan pada hal yang
melawan firman, tetapi taat dengar-dengaran pada firman!
- Meja roti sajian= ketekunan dalam
ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan
Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus. Inilah firman pengajaran
bagikan api yang diulang-ulang untuk menyucikan kita
secara lahir dan batin--seluruh hidup kita.
Sama seperti Musa
melihat nyala api dari semak duri. Dan TUHAN katakan: 'Musa,
tempat itu suci, lepaskan kasutmu!' Sepasang kasut= lahir dan
batin. Ini kekuatan firman pengajaran yang bagaikan nyala api
ditambah dengan perjamuan suci.
Melepas sepasang kasut=
menjadi seperti bayi yangbaru lahir, yang hanya menangis. Artinya:
mengakui dan menyadari kekurangan dan kesalahan kita, untuk
dibenarkan. Karena sudah menyangkal Yesus, Petrus menjadi sedih.
Firman datang satu kali: Simon, apakah engkau mengasihi Aku?
Gembalakanlah domba-domba-Ku! Diulang-ulang, akhirnya lahir batinnya
Petrus kena dan ia sedih.
Firman bagaikan nyala api yang
diulang-ulang sama dengan firman TUHAN bagaikan api tukang pemurni
logam. Karat di dalam dan di luar kena semua. Juga sama dengan
kokok ayam yang diulang-ulang juga, sampai hati Petrus
sedih.
Firman yang diulang-ulang-- seperti kokok
ayam--menyucikan kita lahir dan batin. Dulu, setelah mengalami
penyucian lahir batin, hati Petrus menjadi sedih--menangis
tersedu-sedu; seperti bayi yang baru lahir, yang hanya
menangis. Artinya:
- Menyadari kesalahan/kekurangannya
karena ia sudah menyangkal Yesus, sehingga ia dibenarkan.
- Mengakui/menyadari kalau ia tidak
mampu apa-apa. Ia membutuhkan Yesus dan anugerah-Nya--bukan
menyangkal.
Inilah pekerjaan firman yang
diulang-ulang.
Lukas 22: 60-62 22:60.
Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku
tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga,
sementara ia berkata, berkokoklah
ayam. 22:61.
Lalu berpalinglah
Tuhan memandang Petrus. Maka
teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum
ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal
Aku." 22:62.
Lalu ia pergi ke luar dan menangis
dengan sedihnya.
'menangis
dengan sedihnya'= seperti bayi yang baru lahir,
mengaku tidak layak, tidak mampu, banyak kekurangan, dan hanya
membutuhkan anugerahh belas kasih TUHAN yang besar. 'berpalinglah
Tuhan memandang Petrus'= berarti tadinya TUHAN
membelakangi Petrus. Jadi, posisi Yesus saat Petrus menyangkal
Dia--mengutuk orang tua sorgawi--adalah membelakangi Petrus, tidak
diilihat lagi. Berarti Petrus sudah tidak dilihat lagi oleh
Yesus--orang yang menyangkal akan disangkal oleh
TUHAN.
Tetapi waktu ayam berkokok--ini gunanya firman
penggembalaan seperti nyala api yang diulang-ulang, bukan
membosankan--Yesus berpaling untuk memandang Petrus
dengan mata-Nya yang bagaikan nyala api--pandangan belas kasih
kepada Petrus--, sehingga Petrus menangis tersedu-sedu
seperti bayi yang baru lahir--ini sama dengan menyembah TUHAN;
matanya hanya memandang TUHAN, tangan diulrukan kepada TUHAN. Dan
pandangan TUHAN juga pandangan belas kasih.
Saat itu Petrus
hanya butuh satu, yaitu belas kasih anugerah TUHHAN yang besar. Dan
TUHAN juga memandang Petrus dengan pandangan belas kasih dan
mengulurkan tangan anugerah-Nya.
Malam ini, jangan mengutuk
firman--mengutuk TUHAN/menyangkal TUHAN! Mengapa sampai mengutuk
TUHAN? Karena berdiang pada api dunia.
Mari kembali
pada api dari TUHAN, yaitu kandang penggembalaan, supaya api
Roh Kudus membuat kita setia dan bekobar-kobar, api kasih Allah
membuat kita taat dengar-dengaran, dan api firman menyucikan kita
lahir batin, sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir, yang
menangis tersedu-sedu--mengakui kekurangan-kekurnagan, supaya
dibenarkan; mengakui tidak mampu, hanya butuh anugerah
TUHAN--sehingga mata hanya memandang TUHAN dan tangan diulrkan
pada TUHAN. TUHAN juga membalas dengan pandangan belas kasih
anugerah yang besar--bukan menghukum--dan otomatis Dia juga
mengulurkan tangan anugerah TUHAN yang besar.
Kalau mata
bertemu Mata, tangan bertemu Tangan, hati bertemu Hati (menyerahkan
perasaan kepada TUHAN)--doa penyembahan; seperti bayi yang
menangis--, hasilnya:
-
1 Petrus 3: 12
3:12.
Sebab mata
Tuhan tertuju kepada
orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka
yang minta tolong, tetapi
wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Hasil
pertama: mata pertolongan--mata
belas kasih anugerah TUHAN yang besar menolong kita--=
uluran tangan anugerah TUHAN untuk menolong dan menyelesaikan
masalah-masalah kita sampai yang mustahil, tepat pada waktunya.
-
Mazmur 121: 4-8
121:4.
Sesungguhnya tidak
terlelap dan tidak tertidur
Penjaga Israel. 121:5. Tuhanlah
Penjagamu, Tuhanlah
naunganmu di sebelah tangan kananmu. 121:6. Matahari tidak
menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu
malam. 121:7. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala
kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. 121:8. TUHAN akan menjaga
keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
'tidak
terlelap dan tidak tertidur' = mata.
Hasil
kedua: mata perlindungan/penjagaan, artinya
uluran tangan anugerah yang besar dari TUHAN melindungi kita
terhadap apa saja: celaka marabahaya di dunia, dosa-dosa sampai
puncaknya dosa, ajaran palsu, dan hukuman Allah. Benar-benar
dilindungi sehingga kita mrasa damai sejahtera, hidup enak dan
ringan; tidak ada ketakutan dan kekuatiran.
-
Ulangan 11: 10-12
11:10.
Sebab negeri, ke mana engkau masuk
untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana
kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan
jerih payah, seakan-akan kebun sayur. 11:11. Tetapi negeri, ke
mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang
bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air
sebanyak hujan yang turun
dari langit; 11:12. suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN,
Allahmu: mata TUHAN, Allahmu,
tetap mengawasinya dari awal
sampai akhir tahun.
Hasil ketiga: mata
pengawasan.
Ayat 10= negeri Kanaan. Kalau Mesir,
tanahnya lurus, bisa memikul air dan menyiram sendiri. Tetapi di
Kanaan tidak bisa. Kanaan adalah lembah dan gunung, bergantung dari
air hujan, iutlah belas kasih kemurahan TUHAN. Kita tidak bisa
memikul air turun-naik gunung, tidak kuat. Hanya bergantung pada air
hujan.
Begitu kokok ayam terdengar--firman pengajaran
bagaikan nyala api diulang-ulang--dan kena pada kita, di situ Yesus
sedang memandang kita dan kita memandang Dia--mata bertemu Mata,
hati bertemu Hati, tangan bertemu Tangan.
Kita seperti bayi
yang matanya hanya memandang TUHAN; hatinya hanya
rindu belas kasih TUHAN; tangannya menyerah kepada TUHAN,
tidak bisa apa-apa. TUHAN juga membalas dengan mata-Nya
memandang kita; hati-Nya penuh belas kasih dan mengulurkan
tangan anugerah-Nya yang besar untuk: (1)menolong,
(2)melindungi, dan ada (3)Mata
pengawasan.
Mata pengawasan, artinya: tangan anugerah yang
besar sanggup memelihara kita di tengah kesulitan dunia
sampai zaman antikris. Dunia bertambah sulit, tetapi hujan tidak
bisa ditahan apapun--tangan anugerah TUHAN yang besar, yang
memelhara kita.
Silahkan punya perusahaan atau gaji, tetapi
semua bergantung dari anugerah TUHAN. Kalau bergantung
pada hujan anugerah TUHAN, akan menjadi siklus yang tidak bisa
dipotong oleh siapapun. Kalau siklus diptong, mati semua
manusia--bergantung perusahaan, bisa tutup; bergantung gaji, bisa
diPHK. Tetapi kalau bergantung pada air hujan dari sorga--anugerah
yang besar--, itu adalah satu siklus. Kalau sudah terpotong, berarti
kita sudah di awan-awan dan harus kembali ke sorga, karena di dunia
sudah mati semua.
Boleh punya gaji dan lain-lain, tetapi
jangan lupa, semua dari anugerah TUHAN yang tidak bisa dipotong.
Tetapi kalau bukan dari anugerah TUHAN--karena kehebatan kita;
seperti Mesir--: 'Aku bisa pikul air.' Satu waktu tidak ada
air, mau dari mana? Siklus sudah habis dan binasa.
Kita
terus dipelihara dan tidak bisa terpotong apapun kecuali kalua TUHAN
datang.
Pengawasan juga secara rohani, yaitu air hujan untuk
memandikan--mneyucikan dan membaharui--kita sedikit demi
sedikit sampai sempruna seperti Dia, mulai dari tulus
hati/jujur seperit bayi--menjadi rumah doa.
Akui
semua apa adanya! Mengaku dosa dan kekurangan apa adanya. Akui, yang
benar adalah benar dan tidak adalah tidak. Itulah bayi! Kita menjadi
rumah doa dan TUHAN akan menolong kita.
Sampai kalau TUHAN
datang, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--dilahirkan
kembali--dan kita layak untuk naik ke awan-awan yang permai,
terangkat bersama Dia sampai di takhta sorga di mana tangan
kanan-Nya memegang gulungan kitab--alkitab/firman Allah. Firman
Allah akan membawa kita ke tempat di mana Dia memegang kitab itu,
yaitu di takhta sorga.
Malam ini, jangan mengutuk, tetapi
lahir kembali seperit bayi yang baru lahir. Mata hanya memandang Dia;
hati hanya membutuhkan belas kasih, bukan yang lain; dan tangan
diulurkan mengaku tidak bisa apa-apa. Mata TUHAN juga memandang
kita; hati-Nya berbelas kasih kepada kita; dan tangan belas kasih
anugerah-Nya yang besar diulurkan kepada kita semua.
Hargai
orang tua sorgawi--friman yang bagaikan nyala api yang diulang-ulang
dalam penggembalaan sampai membuat kita menjadi seperti bayi:
menyadari kekurangan dan ketidakmampuan kita; hanya berharap pada
anugerah TUHAN yang besar. Jujur di hadapan TUHAN!
Mata
bertemu Mata yang penuh belas kasih, hati bertemu Hati yang penuh
anugerah, dan tangan diulurkan bertemu Tangan yang penuh dengan
anugerah yang besar. Serahkan semua kepada TUHAN sampai Dia berbelas
kasih dan mencurahkan aqnugerah-Nya yang besar kepada kita! Dunia
semakin sulit, biarlah anugerah-Nya semakin besar.
TUHAN
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|