Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru menunjuk pada logosatau firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23, firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016)

  1. Yang pertama: Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua loh batu.
    Sekarang artinya firman ditulisi pada hati dan pikirankita, sehingga kita mengalami kasih Allah(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).

  2. Yang kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat.
    Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh hidup kita/solah tingkah laku kita--, sehingga kita mengalami kebebasan/kemerdekaan dari TUHAN(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2016).

Sekarang kita belajar praktik sehari-hari jika firman Allah tertulis pada hati dan pikiran, dan lembaran hidup kita:
Keluaran 21: 12-14
21:12. "Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.
21:13. Tetapi jika
pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari.
21:14. Tetapi apabila seseorang berlaku
angkaraterhadap sesamanya, hingga ia membunuhnyadengan tipu daya, maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbah-Ku, supaya ia mati dibunuh.

Praktik jika firman Allah tertulis pada hati dan pikiran, dan lembaran hidup kita: jangan membunuh!

Ini merupakan hukum keenam pada dua loh batu.

1 Yohanes 3: 15
3:15. Setiap orang yang membencisaudaranya, adalah seorang pembunuhmanusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Jangan membunuh= jangan membenci= hidup di dalam kasih.
Kita belajar mengasihi sesama seperti diri sendiri yang terdekat, yaitu keluarga kita--suami, isteri, anak-orang tua--, sampai di penggembalaan dan di mana-mana, bahkan bisa mengasihi musuh. Itulah kasih yang sempurna.

Dalam pembacaan tadi (Keluaran 21:12-14), ada dua macam pembunuhan:

  • Ayat 13= pembunuhan dengan tidak sengaja. Ini seperti jatuh dalam dosa.
  • Ayat 14= pembunuhan dengan sengaja. Ini seperti sengaja berbuat dosa sekalipun sudah tahu kalau itu dosa.

Kalau kita baca dalam kitab Yosua 20, jika terjadi pembunuhan yang tidak disengaja--tidak sengaja berbuat dsoa--masih disediakan tempat-tempat perlindungan oleh TUHAN.

Yosua 20: 1-3, 7-8 => kota-kota perlindungan
20:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian:
20:2. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Tentukanlah bagimu
kota-kota perlindungan, yang telah Kusebutkan kepadamu dengan perantaraan Musa,
20:3. supaya siapa yang
membunuh seseorang dengan tidak sengaja, dengan tidak ada niat lebih dahulu, dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah.
20:7. Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda.
20:8. Dan di seberang sungai Yordan, di sebelah timur Yerikho, mereka menentukan Bezer, di padang gurun, di dataran tinggi, dari suku Ruben; dan Ramot di Gilead dari suku Gad, dan Golan di Basan dari suku Manasye.

'membunuh seseorang dengan tidak sengaja' = tidak ada niat untuk membunuh.
Sebenarnya, ada enam kota perlindungan.
Kita masih bicara soal PEMBUNUHAN DENGAN TIDAK DISENGAJA.

Jika tidak sengaja membunuh--jatuh dalam dosa--, masih disediakan kota-kota perlindungan. Kalau sengaja berbuat dosa, berarti sudah hidup dalam dosa.

Ada enam kota perlindunganyang dibagi dua:

  1. Golan, Ramot, Bezer= kota-kota di padang gurun.
    Bagi kita sekarang, ini menunjuk pada tiga alat di halaman Tabernakel. Ini tempat orang berdosa melarikan diri, supaya tidak dihukum atau dibunuh:

    • Golan, artinya tempat yang dipisahkan/diasingkan.
      Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat pintu gerbang.

      Musa naik ke gunung Sinai dan TUHAN perlihatkan sorga, lalu TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.

      Pintu gerbang, artinya iman/percaya kepada Yesuslewat mendengar firman kristus. Di luar Tabernakel adalah dunia yang ada di bawah kutukan dosa--dalam kebinasaan. Kalau kita percaya Yesus, kita mulai dipisahkan dari dunia yang akan dibinasakan.

      Yohanes 3: 16
      3:16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

      Saat kita percaya kepada Yesus, kita dipisahkan dari dunia yang sedang binasa untuk menuju hidup kekal--orang yang tidak sengaja membunuh, tidak binasa.
      Satu-satunya hanya lewat pribadi Yesus, supaya manusia berdosa bisa diselamatkan dan dapat hidup kekal.

    • Ramot, artinya yang ditinggikan.
      Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat mezbah korban bakaran.
      mezbah=altare= tempat yang tinggi, sekarang menunjuk pada salib Yesus.

      Dulu, mezbah untuk membakar korban binatang untuk pengampunan dosa, sekarang sudah digenapi oleh kurban Kristus--salib Yesus.

      Jadi, Yesus ditingikan di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dengan darah-Nya yang mahal. Setelah ditebus--diampuni--oleh darah Yesus, kita harus bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa.

      Sehebat apapun manusia di dunia, kalau berbuat dosa--tidak bertobat--, ia sangat tidak berharga di hadapan TUHAN. Kalau bangsa kafir: hanya seharga anjing dan babi--tidak ada harganya--; tidak ada kaitan dengan TUHAN dan tidak boleh dipersembahkan.

      Sebaliknya, kalau kita bertobat, apapun keadaan kita di dunia ini--mungkin tidak berarti di dunia ini--, tetapi kita sangat berhaga/mahal di hadapan TUHAN, karena kita ditebus dengan darah yang mahal. Mungkin pandai, kurang pandai, kaya, miskin, tidak apa-apa, yang penting bertobat. Itu yang TUHAN lihat.

    • Bezer, artinya benteng perlindungan--sudah dibentengi, sehingga dosa tidak bisa masuk lagi.
      Dulu, mungkin keluarga yang dibunuh, mengejar atau mau menuntut, tetapi sudah tidak bisa lagi--sudah dibentengi oleh TUHAN.
      Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat bejana pembasuhan dan pintu kemah.

      Bejana pembasuhan= baptisan air.
      Pintu kemah= baptisan Roh Kudus.

      Inilah, kalau kita tidak sengaja membunuh--tidak sengaja berbuat dosa--, masih ada kesempatan untuk lari ke kota perlindungan, supaya tidak dihukum, atau binasa--diselamatkan oleh TUHAN.

      Baptisan air dan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh.
      Sudah percaya Yesus--terpisah dari dunia yang dibinasakan dan menuju hidup kekal--, ditambah dengan bertobat--berharga di mata TUHAN--, kemudian lahir baru dari air dan Roh--orang yang sudah mati dikubur dalam baptisan air dan bangkit dari dalam air untuk menerima Roh Kudus--Roh Kudus turun bagaikan burung merpati.

      1 Yohanes 3: 7, 9
      3:7. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
      3:9. Setiap orang yang
      lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      'lahir dari Allah'= lahir dari air dan Roh.

      Hasilnya:

      1. Tidak berbuat dosa lagi. Dulu berbuat dosa A, sekarang saat dosa A datang--membawa keuntungan, diancam--, kita dibentengi--tidak mau berbuat dosa lagi. Sudah berhenti dan mau lepas dari dosa A. Inilah baptisan air. Yang sudah dibaptis, periksa bagaimana syarat, pelaksanaan dan hasilnya!

        Tidak berbuat dosa lagi= mengalami kelepasan dari dosa; tidak mau lagi berbuat dosa sekalipun ada keuntungan, ancaman, dan lain-lain.
        Dulu, ia benar-benar berkecimpung dalam dosa A, sekarang ia terlepas. Itulah benteng perlindungan lewat baptisan air dan Roh Kudus.

        Mengalami kelepasan dari dosa= hidup dalam kebenaran. Kalau sudah hidup benar--sekolah benar, bekerja benar, bergaul benar, semuanya benar--, tidak sulit untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar--benar dengan benar akan bertemu. Kalau masih abu-abu--kadang benar, kadang tidak benar--, saat ada pengajaran yang benar akan berkata: benar, tetapi ...,; saat ada pengajaran tidak benar: memang tidak benar, tetapi ...
        Ini abu-abu juga--tidak tegas.
        Kita tegas, apapun resikonya.

        Selain dosa, kita juga dibentengi dari ajaran-ajaran palsu. Tergantung pada baptisannya!

      2. Sampai satu waktu, tidak dapat berbuat dosa (ayat 9)--benar seperti Yesus benar(ayat 7).

        Kita MANTAP DALAM KESELAMATAN, tidak boleh diganggu gugat. Sekalipun sudah membunuh, tetapi kalau tidak sengaja, ia bisa lari ke kota perlindungan dan siapapun tidak boleh mengganggu gugat. Ini berarti mantap dalam keselamatan, setan tidak bisa merebut kita lagi.

    Malam ini, siapa yang tidak berbuat dosa? Yang ditekankan adalah jangan membunuh--jangan membenci--, tetapi juga dosa-dosa lain. Mungkin jatuh dalam dosa apapun, masih ada kota perlindungan sampai kita mantap dalam keselamatan. Sudah, stop dosa malam ini. Kita lari ke kota di padang gurun.

    Dulu harus berusaha, kalau kalah lari dengan keluarga yang terbunuh, ia akan mati.

    Kita juga, setan mengejar terus dengan dosa dan ajaran palsu. Lari terus sampai kita mantap dalam keselamatan! Dosa tidak bisa masuk dan ajaran palsu tidak bisa menggoyahkan kita. Harus sudah mantap, kalau tahu salah, jangan!

    "Seperti kalau kita sekolah dulu, kalau gurunya mengajar 2+2= 4,5, tidak mungkin kita diam saja. Begitu juga dalam pengajaran. Harus sungguh-sungguh."

  2. Yosua 20: 7
    20:7. Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedeshdi Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda.

    Yang kedua: tiga kota di pegunungan, yaitu Hebron, Kadesh, dan Sikhem.

    Ini juga menunjuk pada tiga alat dalam Tabernakel, yaitu di dalam ruangan suci. Inilah tempat perlindungan. Siapapun yang berbuat dosa dengan tidak sengaja--jangan berkubang dalam dosa--lari ke kota perlindungan dan ia tidak dihukum.

    Tiga alat dalam ruangan suci:

    • Hebron, artinya persekutuan. Ini menunjuk pada meja roti sajian--persekutuan dengan Yesus Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus--perjamuan suci.

      Dua belas roti di atas meja dibagi menjadi dua susun, enam buah sesusun--6-6; 66 buku dalam alkitab--, artinya: pengajaran yang benar.
      Roti juga menunjuk pada tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan.
      Di meja roti juga ada korban curahan--anggurnya--, ini menunjuk pada darah Yesus.

      Keluaran 25: 29
      25:29. Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

      Mulai dari ayat 23-30: tentang meja roti sajian.
      Jadi ada alat-alat yang mendukung meja roti sajian, salah satunya yaitu piala untuk persembahan curahan dari anggur.

      Jadi, meja roti sajian adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini tempat kita lari dari kebinasaan, hukuman, juga tempat lari dari antikris.

      Mari, sungguh-sungguh hari-hari ini! Dulu lari ke kota Hebron di pegunungan, berat sekali. Ibadah pendalaman alkitab juga berat secara daging--pulang kerja, kuliah, lalu datang ibadah--, tetapi ada perlindungan TUHAN.

      Kalau kita sudah tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, kegunaannya:

      1. Memuaskan kita. Tubuh dan darah Yesus adalah makanan dan minuman sejati.
        Kita mengalami kepuasan yang sejati dari sorga sehingga tidak mencari kepuasan dunia--tidak jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa yaitu doa makan minum dan kawin mengawinkan.

        Doa makan minum dan kawin mengawinkan adalah gambaran dari tidak puas. Boleh makan dan minum, wajar saja, tetapi kalau sudah tidak puas, akan mengarah pada dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba. Menikah juga boleh, tetapi kalau tidak puas, akan jatuh dalam dosa kawin mengawinkan--perselingkuhan, nikah yang salah. Seperti pada zaman Nuh, tidak puas melihat sesama Anak Allah, akhirnya melihat anak-anak manusia. Lihat suami atau isteri tidak puas, akhirnya mencari yang lain. Ini bahaya!

        Sebab itu perlu ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--memberikan kepuasan yang sejati. Firman pengajaran dan perjamuan suci adalah makanan minuman sejati kita. Tidak ada yang lain! Tubuh dan darah Yesus memberikan kepuasan sejati kepada kita.

      2. Menyucikan kitadari hawa nafsu dan keinginan daging, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran kepada TUHAN; kita melakukan kehendak TUHAN. Itu membuka pintu sorga dan pintu-pintu di dunia terbuka bagi kita.

        Mari, belajar taat hari-hari ini. Kaum muda perhatikan, pandai belum tentu pintu terbuka, tetapi kalaa taat, pintu pasti terbuka.

      Inilah Hebron.

    • Kadesh, artinya tempat suci.
      Ini menujuk pada pelita emas--terang kesucian Roh Kudus untuk menerangi kita supaya kita tidak tersandung dan terjatuh.

      Sekarang artinya, ketekunan dalam ibadah umum. Di sini kita mendapat terang Roh Kudus untuk mengalahkan dua kegelapan yang besar di akhir zaman:

      1. Kegelapan gantang= dosa makan minum, dan ekonomi. Kita usaha, silahkan, tetapi karena ekonomi dikuasai antikris--di baliknya ada kegelapan roh-roh jahat--, kalau hanya usaha dari manusia, tidak akan bisa. Lebih penting dari itu adalah kita hidup dalam urapan Roh Kudus--terang Roh Kudus.

        Mulai dari sekarang kita jujur--terang-terangan.
        Orang jujur tidak bisa tersandung dan tidak bisa jatuh.

      2. Kegelapan tempat tidur= dosa kawin mengawinkan ('jangan taruh pelita di bawah tempat tidur').

    • Sikhem, artinya bahu/pundak--tanggung jawab.
      Ini menunjuk pada mezbah dupa emas.
      Sekarang, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

      Menyembah adalah sikap berjaga-jaga. Itu harus penuh dengan sikap tanggung jawab! Tidak boleh diabaikan. Inilah doa penyembahan.

      Kalau kita memulai hari kita--membuka mata, bangun tidur--lalu tidak memulai dengan penyembahan, dan langsung melakukan tugas, satu hari kita hilang.
      Di dalam Kitab Keluaran, semua air dari sungai Nil untuk keperluan masyarakat di Mesir, termasuk untuk orang Israel. Peraturan di sana: Firaun dulu yang ke sana pagi-pagi, baru rakyat boleh masuk. Firaun adalah gambaran dari setan. Setan sudah menguasai, karena itu kita perlu doa pagi.

      TUHAN perintahkan Musa: Nantikanlah Firaun di sungai Nil! Berarti: Musa, dului Firaun! Kalau setan: Nanti-nanti. Mau bertobat, nanti-nanti saja.

      "Dulu saya mau jadi hamba TUHAN juga begitu: nanti-nanti, kumpul uang dulu, beli rumah dulu, baru jadi hamba TUHAN. Secara logika bagus, tetapi sudah didahului setan dan saya tidak pernah jadi hamba TUHAN. Kita mau baptisan air, tetapi nanti-nanti, mau melayani juga nanti-nati, itu setan. Kalau TUHAN: Dahului setan sebelum ia menjamah apa-apa di dunia yang kita lewati."

      Sebab itu doa itu penting! Biar TUHAN yang menjamah duluan. Kita mau kerja, berdoa kepada TUHAN, supaya apa yang kita lakukan sudah dijamah oleh TUHAN dan setan tidak bisa menjamah.

      Inilah tanggnung jawab; sikap berjaga-jagayang tidak boleh diabaikan.
      Kalau kita tidak menyembah; saat kita lalai dalam doa penyembahan kepada TUHAN--tidak berjaga-jaga--, maka pertahanan kita hancur. Biar kita hebat, pertahanan kita hancur. Masalah datang, dosa datang, semua datang. Kita tidak mampu. Sehebat apapun kita, tidak akan mampu melawan setan.

      Mari, banyak berdoa menyembah kepada TUHAN!

    Mari, sungguh-sungguh lari ke tiga kota di pegunungan. Masuk ruangan suci itu memang naik gunung, sengsara bagi daging, tetapi di situ ada jaminan TUHAN bagi kita.

    Bahu, artinya tanggung jawab dalam menyembah TUHAN.
    Kalau kita bertanggung jawab, TUHAN juga tunjukkan bahu-Nya--Dia juga bertanggung jawab sebagai Penjaga kita.

    Yesaya 9: 5
    9:5. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

    'seorang anak telah lahir untuk kita'= Yesus. Ini nubuatkan oleh nabi Yesaya.
    'lambang pemerintahan ada di atas bahunya' = tanggung jawab TUHAN.

    Kalau kita bertanggung jawab dalam berjaga-jaga--menunjukkan bahu--TUHAN juga bertanggung jawab atas hidup kita--TUHAN juga tunjukkan bahu-Nya.

    adi, tiga kota perlindungan di pegunungan menunjuk pada ruangan suci--kandang penggembalaan.
    Kalau kita menjadi kehidupan yang TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK, Yesus sebagai Gembala Agung juga bertanggung jawab atas hidup kitasampai kita mengaku: Takkan kekurangan aku:

    • Secara jasmani: terpelihara sampai berkelimpahan--sampai mengucap syukur.
    • Secara rohani: sampai sempurna seperti TUHAN, sampai kita bebas dari dunia--terangkat di awan-awan bersama Dia selamanya--seperti dulu, pembunuh lari ke tiga kota di pegunungan berarti bebas dari hukuman.

    Jadi, KANDANG PENGGEMBALAAN ADALAH TEMPAT KITA MENANTIKAN KEBEBASAN SEPENUH DARI DUNIA--pengangkatan ke awan-awan yang permai. Inilah kandang penggembalaan.

Tadi masuk tiga kota di padang gurun--pintu gerbang, halaman; mantap dalam keselamatan dan tidak dihukum--, lalu masuk ke tiga kota di pegunungan; meningkat rohaninya--tergembala benar-benar--kita diproses sampai sempurna. Kita disucikan setiap saat. Kita sedang menantikan pembebasan kita dari dunia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai.

Tetapi masih ada syaratnya.
Yosua 20: 6
20:6. Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota dari mana ia melarikan diri."

Kalau terjadi pembunuhan yang tidak disengaja--jatuh dalam dosa--bisa lari ke enam kota. Tiga kota di padang gurun: halaman, yaitu percaya, bertobat, baptisan air dan Roh Kudus--hidup dalam kebenaran, berpegang teguh pada pengajaran yang benar, tidak mau berbuat dosa lagi sampai tidak dapat berbuat dosa, benar seperti Yesus benar; mantap dalam keselamatan.
Sesudah itu lari ke tiga kota di pengunungan: ruangan suci--tergembala dengan benar dan baik, kita terpelihara, tidak dihukum, TUHAN bertanggung jawab dan kita diproses sampai sempruna untuk benar-benar bebas dari dunia dan bertemu Yesus di awan-awan yang permai.

Tetapi ada syaratnya.
Kapan waktunya bebasnya?Kalau imam besar di kota itu mati.

Jadi, syarat kebebasan sepenuh--supaya kita bebas dari hukuman dan terangkat ke awan-awan yagn permai saat TUHAN datang--adalah imam besar harus mati.
Artinya: Yesus harus mati di kayu salib, sehingga pintu tirai terobek.

Tadi, kita ke halaman dulu, lalu ke ruangan suci--kita diproses dalam kesempurnaan di sana. Dan kalau mau bebas, ada syaratnya, yaitu pintu tirai harus terobek--Yesus sebagai Imam Besar harus mati di kayu salib--, sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci--kesempurnaan.

Ruangan maha suci= kerajaan Seribu Tahun damai--Firdaus--dan Yerusalem baru--kerajaan sorga. Terbuka semua! Kita bisa masuk di dalamnya.
Kalau Yesus tidak mati, percuma, sorga tidak terbuka.
Sejak manusia berbuat dosa, Firdaus dijaga oleh kerub dengan pedang yang menyambar-nyambar--siapa yang masuk akan mati. Tidak ada jalan, karena itu Yesus yang masuk dan terkena pedang penghukuman di kayu salib, sehingga ruangan maha suci terbuka.

Sudah ada di halaman--mantap dalam keselamatan; kebenaran, jangan goyah dalam hidup sehari-hari. Demikian juga dalam pengajaran, kalau benar, dukung dan praktikkan! Kalau tidak benar, jangan berfellowhsip, termasuk di sini juga.

Sesudah itu naik ke penggembalaan, tunggu di sana, kita diproses dan dipelihara. Bahunya TUHAN ditunjukkan; sebagai Gembala Agung Dia bertanggung jawab memelihara dan memproses kita sampai sempurna.

Tetapi masih ada syaratnya. Kalau mau benar-benar bebas, terangkat di awan-awan, masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--masuk Fridaus-- sampai Yeruslem Baru, Yesus harus mati di kayu salib.

Matius 27: 50-51
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51. Dan lihatlah,
tabir bait suci terbelah dua dari atas sampai ke bawahdan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

tirai terobek, sehingga ruangan maha suci terbuka--kesempurnaan terbuka--, kerajaan Seribu Tahun Damai terbuka, Yerusalem baru juga terbuka bagi kita dan kita bisa masuk di dalamnya.

Bagaimana Yesus mati?Yesus bisa mati--dihukum mati di kayu salib--karena Ia dijual oleh Yudas Iskariot seharga tiga puluh keping perak. Kalau tidak dijual, Ia tidak mati.

Tiga puluh keping perak ini untuk apa? Yesus mati untuk apa? Ini ada kaitan dengan kita bangsa kafir.
Matius 27: 3, 7-8
27:3. Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perakitu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
27:7. Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut
Tanah Tukang Periukuntuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
27:8. Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut
Tanah Darah.

'orang asing'= bangsa kafir.
Yesus dijual tiga puluh keping perak untuk:

  1. Membeli tanah pekuburan orang asing di Kanaan. Semestinya orang asing tidak ada warisan di Kanaan. Kanaan adalah negeri perjanjian untuk bangsa Israel--umat pilihan TUHAN---, tetapi karena Yesus mau mati di kayu salib-dijual tiga puluh keping perak--, maka bisa membeli tanah pekuburan untuk orang asing di Kanaan.
    Kanaan= kegerakan, dan Kanaan samawi.

    Bagi kita sekarang, artinya: lewat kurban Kristus--matinya Imam Besar--bangsa kafir boleh ikut serta atau masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari dalam nikah. Itu seharga tiga puluh keping perak. Hargai tiga puluh keping perak, baik dalam pelayanan:

    • Di rumah tangga: suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, isteri tunduk pada suami, anak-anak sibuk--kuliah dan lain sebagainya--, tetapi layani rumah tangga, dasarnya adalah ketaatan. Kalau ada ketaatan, ada kekuatan.
      Kalau ada kasih--suami mengasihi isteri--ada kekuatan dalam melayani apa saja.

      Isteri tunduk kepada suami, itu kekuatan dalam rumah tangga dan tidak akan bersungut-sungut. Semua berdasarkan tiga puluh keping perak. Anak-anak yang taat, tidak ada keluh kesah karena ia menhargai tiga puluh keping perak.

    • Dalam penggembalaan, harganya tiga puluh keping perak juga. Kalau Yesus tidak dijual, sampai matipun kita tidak bisa beribadah melayani TUHAN. Hargailah tiga puluh keping perak, dan kita tidak akan mengeluh!

    • Antar penggembalaan.

      "Nanti saya ke Pekan Baru, kalau tidak bisa ikut serta, kita doa dan lain sebagainya. Mulai besok di Malang, ada doa puasa. Apa yang bisa kerjakan: baik dengan dana, doa, mari kerjakan. Dananya bukan untuk saya, tetapi untuk membantu panitia.
      Nanti juga ada safari natal di Mojokerto, Surabaya, dan di mana-mana, mari kita layani!
      "

      Inilah tugas kita, kalau berat ingat tiga puluh keping perak: kalau Dia tidak dijual, kita tidak bisa melayani.

    • Sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

    Bangsa Kanaan punya tempat di Kanaan, bangsa kafir juga punya tempat menetap di Kanaan--pekuburan. Punya tanah kuburan, berarti menetap--ada tempat menetap di Yerusalem baru. Semuanya karena tiga puluh keping perak.

    Ada kegiatan, kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sehingga kita mendapatkan tempat menetap di Yerusalem baru--Kanaan Samawi.

  2. Tanah tukang Periuk.
    Periuk ini dari tanah liat. Pada awal penciptaan, manusia diciptakan TUHAN dari tanah liat menurut gambar dan teladan Allah--kemuliaan Allah; bejana kemuliaan (kitab Roma)

    Tetapi sayang, manusia jatuh dalam dosa, dan setelah dibuanag ke dunia, manusia terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan; diulang-ulang--, sehingga keadaan manusia terutama bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi--bejana yang hancur berkeping-keping.

    Bejana kemuliaan kalau berbuat dosa, pecah. Diangkat lagi, berbuat dosa lagi, pecah lagi, terus begitu sampai menjadi kecil-kecil. Itulah bangsa kafir yang suka mengulang-ulang dosa--seperti babi menjilat muntah, babi kembali lagi ke kubangan--, sampai bejananya kecil-kecil. Tidak ada harapan, tidak berguna lagi. Benar-benar telanjang, dipermalukan dan memalukan TUHAN.

    Yesaya 30: 14
    30:14. seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkandengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."

    'tidak kenal sayang' = itulah setan yang tidak kenal sayang.
    Kalau masih pecah jadi dua, masih bisa untuk ambil air atau api. Tetapi kalau sudah hancur, tidak bisa untuk mengambil api--tidak berguna. Itulah bangsa kafir, kita semua.
    Lewat perkataan, berapa banyak mengulang-ulang dosa.

    "Saya belajar untuk tidak membentak anak-anak, masih susah. Apalagi kesalahannya fatal. Menyesal lagi. Saya belajar juga. Inilah bangsa kafir. "

    Bersyukur, masih ada Yesus sebagai Penjunan--Dia rela dijual tiga puluh keping perak untuk menolong kita.
    Yeremia 18: 1-4
    18:1. Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
    18:2. "Pergilah dengan segera ke rumah
    tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."
    18:3. Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.
    18:4. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

    'tukang periuki' = penjunan.
    Masih ada harapan. Sehancur apapun bejana kehidupan kita, kalau dibawa pada TUHAN Yesus sebagai Penjunan--Imam Besar yang rela dijual tiga puluh keping perak--, kita bisa diciptakan kembali--dibentuk kembali--menjadi bejana kemuliaan. Apapun keadaan kita malam ini, terserah, kalau datang pada Imam Besar dan Penjunan yang rela dijual tiga puluh keping perak, bisa diperbaiki. Dia dihancurkan di kayu salib untuk memperbaiki kita yang hancur lebur, menjadi bejana kemuliaan.

    Roma 9: 20-23
    9:20. Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
    9:21. Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai
    guna tujuan yang muliadan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
    9:22. Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--
    9:23. justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas
    benda-benda belas kasihan-Nyayang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

    'benda-benda belas kasihan-Nya' = bejana belas kasihan= bejana kemuliaan.
    Bejana baru= bejana kemuliaan= bejana belas kasih TUHAN; artinya kita mau menerima belas kasih TUHAN.

    Ciri utama Imam Besar adalah berbelas kasih, anugerah yang besar--mau apa saja, terserah, sudah hancur kecil-kecil, akan dibentuk lagi. Kalau kita mau, kita akan dijadikan bejana kemuliaan--bejana belas kasih TUHAN yang besar, bejana anugerah TUHAN yang besar.

  3. Yang ketiga: kalau bangsa kafir menolak anugerah TUHAN yang besar (keras hati, tetap mempertahankan dosa, khususnya membunuh--kebencian tanpa alasan, iri hati, dendam--, dosa anjing-babi); tidak menyesal, bahaya, dia akan menjadi Tanah Darah(ayat 22). Kalau menyesal, masih diberikan kesempatan.

    Tanah Darah= bejana kemurkaan; yang akan dimurkai dan dibinasakan selamanya. Jangan!

Sehancur apapun kita--sudah kecil-kecil--, anugerah TUHAN yang besar membuat kita menjadi bejana kemuliaan--bejana belas kasihan, bejana anugerah TUHAN yang besar.

Proses perbaikan--sudah hancur menjadi bejana mulia--:
Yesaya 52: 13-14
52:13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--
begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--

'begitu buruk rupanya' = hancur di kayu salib.

Dari pihak TUHAN: Yesus yang mulia rela hancur dan menajdi buruk di kayu salib sampai seperti bukan manusia lagi--seperti anjing babi, dan setan--untuk memperbaiki kita yang hancur, supaya menjadi baik, bahkan dibentuk menjadi bejana kemuliaan. Itu satu-satunya cara! Tidak ada cara lain!

Dari hancur-buruk jadi mulia, harus ada yang dari mulia menjadi hancur-buruk--itulah Yesus yang mati di kayu salib. Hargai tubuh-Nya yang dipecah-pecahkan dan darah-Nya yang dicurahkan--perjamuan suci--! Itu menunjukkan kehancuran-Nya di kayu salib, supaya kita yang hancur lebur--rohani, ekonomi, nikah buah nikah yang hancur lebur--ada kesempatan untuk dipulihkan menjadi baik--menjadi bejana kemuliaan.

Yang sudah baik, jangan sombong, tetapi lebih diperbaiki lagi sampai sempurna. Yang hancur-hancuran, jangan berputus asa, malam ini masih ada kesempatan. Kaum muda mungkin sudah hancur--layu sebelum berkembang--, tidak masalah, masih ada kurban Kristus yang menanggung kehancuran kita semua.

Yesaya 30: 15
30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Ayat 14= sudah hancur-hancuran dibanting setan.
'Tetapi kamu enggan' = kita jangan enggan. Kalau enggan, kita akan hancur menjadi tanah darah.

Dari pihak kita: diam dan tenang. Jangan enggan--acuh tak acuh.

Diam--berdiam diri--= periksa diri, koreksi diri, menguji diri lewat ketajaman pedang firman dan perjamuan suci. Kalau ditemukan dosa, mari mengaku pada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi; bertobat.
Kalau tidak ditemukan dosa, berdiam juga--tidak membela diri.

Bertobat sama dengan bejana yang hancur, tidak dibanting lagi oleh setan, tetapi kembali pada tangan Sang Penjunan---lepas dari tangan setan dan kembali ke tangan Imam Besar. Kalau tidak bertobat, bejana akan dibanting terus oleh setan.

Tenang--Yakub tenang di kemah--= tergembala dengan benar dan baik, sehingga kita bisa menguasai diri, supaya tidak berharap siapa-siapa di dunia--tidak mengandalkan siapa saja yang di dunia--, tetapi hanya percaya dan berharap TUHAN--hanya menyembah TUHAN; menyeru nama TUHAN.

Kalau binatang di luar kandang, dia bisa ke mana-mana. Tetapi di dalam kandang, ingin ini, tidak bisa--aman karena tidak bisa keluar. Inilah menguasai diri, tidak bisa minta tolong kepada siapa-siapa dan hanya menunggu tunanya--hanya percaya, berharap, dan bergantung pada tangan anugerah Imam Besar yang besar.
Dia begitu dikecilkan--tiga puluh keping perak itu seharga lembu yang menanduk dalam Keluaran 22; lembu nakal--, bayangkan! Betapa dikecilkan, untuk menolong kita yang sudah dibanting-banting sampai kecil-kecil!

Mari, sungguh-sungguh malam ini. Tangan anugerah yang besar melakukan keajaiban bagi kita.

Diam dan tenang = BERTOBAT DAN BERDOA= mengulurkan dua tangan kepada TUHAN dan tangan Imam Besar dengan anugerah yang besar diulurkan kepada kita; kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, Sang Penjunan.

"Inilah tema yang tidak pernah habis. Setiap saya menyampaikan tentang anugerah TUHAN yang besar, air mata saya tidak bisa ditahan dan hati saya begitu bahagia. Sebab, apa yang kita tidak bisa lagi, tinggal anugerah TUHAN yang besar. Asal kita ikuti prosedurnya. Kita manusia berdosa lari ke tiga kota di padang gurun--halaman; mantap dalam keselamatan--, lari ke tiga kota di pengunungan--tergembala. Kita diproses di sana, sampai bisa menanti kebebasan. Syaratnya: Yesus harus dijual tiga puiluh keping perak; harus mati di kayu salib. Untuk apa? Membeli tanah pekuburan--masuk gerakan sungguh-sungguh. Untuk membeli tanah tukang periuk. Kehancuran-kehancuran diperbaiki sampai kita berada di dalam tangan TUHAN. Mau masuk kegerakan, tetapi bejananya hancur, bagaimana? Mari diperbaiki. Cara memperbaikinya: Yesus harus mati--yang mulia dijadikan hancur-hancuran di kayu salib, dijual tiga puluh keping perak; dianggap lembu yang menanduk atau lembu nakal. Kita diam dan tenang--ulurkan tangan; bertobat dan berdoa. Kita akan hidup di dalam tangan enugerah yang besar."

Hasilnya:
Lukas 7: 13-15
7:13. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14. Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!"
7:15. Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.

'belas kasihan' = anugerah.
Kalau ada tangan anugerah yang besar dari Imam Besar, diulurkan kepada kita, maka mujizat terjadi: yang mati menjadi bangkit.
Artinya:

  1. Tangan anugerah yang besar sanggup memeliharakehidupan kita di tengah kemustahilan dan kesulitan.
    Mari, yang penting ada di kota perlindungan sungguh-sungguh--mantap dalam keselamatan, mantap di penggembalaan, ikut kegerakan, ikut diperbaiki--; sampai berada dalam tangan anugerah yang besar. Kita diam dan tenang, maka Dia yang bekerja.

    Dia memelihara kita. Mungkin ekonomi sulit, mau tambah modal atau cara lain, asal halal silahkan. Lebih dari itu, ikutilah proses dari firman sampai berada di dalam tangan anugerah yang besar. Inilah jaminan dari TUHAN.

  2. Tangan anugerah yang besar dari Yesus Imam Besar sanggup menyelesaikan semua masalahsampai yang mustahil.
  3. Tangan anugerah Yang besar dari Imam Besar sanggup menghapus air mata--"Jangan menangis!"--, artinya:

    1. Memulihkan nikah dan buah nikah yang hancur--tangisan banyak terjadi di dalam nikah dan buah nikah.

      Kalau kita banyak menangis karena tidak punya uang, sakit dan sebagainya, ini masih bisa dihiburkan. Kalau nikah dan buah nikah gagal, itu seperti di neraka. Mau apa lagi? Hati-hati kaum muda! Tetapi kalau sudah terlanjur hancur, malam ini TUHAN pulihkan.
      Anaknya kembali lagi kepada ibunya. Mari, anak-anak, kembali. Betapa indahnya, kalau nikah menjadi satu. Yang sudah indah, jangan sombong dan jangan lengah! Sekonyong-konyong, setan bisa hantam nikah itu.

    2. Ada suka cita atau kebahagiaan dari sorga.
      Penderitaan---letih lesu, beban berat, air mata tidak ada lagi--, diganti bahagia dan kelegaan dari sorga--damai sejahtera; perhentian--semua enak dan ringan.

    3. Air mata dihapus= kita disucikan dan diubahkan terus menerus--semakin suci dan berubah, air mata semakin dihapus; semakin berbuat dosa, semakin banyak air mata sampai air mata selama-lamanya.

    Sampai kalau TUHAN Yesus datang kembali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan permai. Kita sampai di Yerusalem baru, tidak ada setetetspun air mata.

TUHAN tolong kita semuanya. Apapun keadaan kita, Dia sanggup melakukan segala sesuatu bagi kita.
Diam dan tenang hari-hari ini! Jangan kecewa, putus asa atau bangga! Serahkan semua pada TUHAN! Kita menyembah Dia!

Tidak ada jalan lain! Untuk menolong bejana yang hancur berkeping-keping--nikah, ekonomi, masa depan yang hancur berkeping-keping--, tubuh-Nya harus dipecah-pecahkan; Dia harus berkeping-keping juga di kayu salib. Tidak ada jalan lain. Jangan bertahan pada kepingan, tetapi lanjutkan untuk berada dalam tangan anugerah yang besar, untuk dibentuk menjadi bejana kemuliaan. Kita pulang, berguna lagi di rumah tangga dan untuk TUHAN.

Serahkan kegagalan, kehancuran, apa saja kepada TUHAN: 'Ini kepingan tubuh-Mu yang menanggung kepingan ekonomiku, kegagalanku. Dan semua kehancuranku sudah ditanggung TUHAN.'

Bangsa kafir mendapat perhatian dari TUHAN. Kalau dulu pembunuh yang tidak sengaja membunuh bisa bebas pulang ke rumah dan ke mana saja, kita juga nanti bebas terangkat di awan-awan untuk bertemu dengan TUHAN. Tetapi ingat suami, isteri, anak, orang tua, kakak-adik! Serahkan semua kepada TUHAN!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 Desember 2019 (Sabtu Sore)
    ... menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Sebagian dari bangsa Israel menolak undangan Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba--perjamuan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Februari 2024 (Sabtu Sore)
    ... kegelapan kesulitan dan ketakutan akan meningkat sampai mengakibatkan kematian secara jasmani--meninggal dunia--dan kematian secara rohani--tidak bergairah lagi dalam perkara rohani tidak setia dalam ibadah pelayanan tidak mau berdoa. Hidupnya hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan mengalami kematian kedua binasa di neraka selamanya. Bagaimana cara menghadapi kedatangan Yesus kedua kali Lukas ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... dan minyak zaitun satu hin. Ini adalah bahan-bahan untuk membuat minyak urapan kudus Minyak zaitun satu hin--kurang lebih enam liter. Mur tetesan getah mur lima ratus syikal. Kayu manis dua ratus lima puluh syikal. Tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal. Kayu teja lima ratus syikal. Dulu harus menyediakan ini ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Mei 2019 (Minggu Pagi)
    ... sebagai Kepala adalah tidak ada lagi kekuatiran untuk kehidupan sekarang dan untuk masa depan. Kalau masih kuatir berarti dikuasai oleh Abadon dan Apolion. Akibatnya Tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan tidak bisa hidup benar tidak bisa taat. Bungkuk rohani. Amsal Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 November 2013 (Senin Sore)
    ... bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. . Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia katanya Tuhan kiranya Allah menjauhkan hal itu Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau. . Maka ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Oktober 2023 (Minggu Pagi)
    ... pada perkara dunia supaya tidak ikut musnah bersama dunia. Perhatian kita harus dibaharui sehingga perhatian kita dipusatkan pada perkara Tuhan sehingga kita mendapatkan hidup kekal di langit dan bumi baru Yerusalem baru bersama Tuhan selamanya. Salah satu cara Tuhan untuk membaharui perhatian kita adalah lewat penderitaan. Korintus - Sebab itu ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 22 April 2011 (Jumat Pagi)
    ... ada beberapa orang merangkak masuk dengan sembunyi yaitu orang yang dahulunya sudah tersedia hukumannya orang fasik yang mengubahkan anugerah Allah Tuhan kita kepada perkara melakukan percabulan sambil menyangkal Penghulu dan Tuhan kita yang Esa yaitu Yesus Kristus. Antikristus disini adalah orang yang menyelusup menyelundup ditengah kawanan. Ini adalah orang yang tidak sungguh-sungguh ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... timur sungguh air itu membual dari sebelah selatan. Disini sungai yang keluar dari bait Suci sungai air kehidupan dari tahta Allah. Proses air kehidupan mengisi buli-buli tanah liat Yehezkiel . Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan III, 24 April 2013 (Rabu Pagi)
    ... bakaran yaitu bertobat. Kolam pembasuhan yaitu baptisan air. Efesus satu Tuhan satu iman satu baptisan Hanya ada satu baptisan dalam satu tubuh Kristus. Baptisan air yang benar adalah baptisan yang sesuai dengan Alkitab dan kita dibaptis seperti Yesus dibaptis. Matius - Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 21 Januari 2014 (Selasa Siang)
    ... di gunung Allah lalu menciumnya. Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat. Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel. Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa serta membuat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.